Qalam: Jurnal Ilmu Kependidikan
Qalam: Jurnal Ilmu Kependidikan (p-ISSN: 2088-3331, e-ISSN: 2655-5603) is published by the LPPM Universitas Muhammadiyah Sorong. This journal focuses on information delivery of scientific research findings conducted by the academic community in particular internal and external of Universitas Muhammadiyah Sorong. Qalam: Jurnal Ilmu Kependidikan publishes articles about the research results in the field of education both in the broad sense (general education) or specific (refers to certain fields of study). This Journal has also been accredited by KEMENRISTEKDIKTI Grade 5 in accordance with the SK No: 14/E/KPT/2019. Qalam: Jurnal Ilmu Kependidikan publishes articles on practice, theory, and research in all areas Education which includes, but is not limited to: Guidance and Counseling Educational Technology and Curriculum Educational Administration Educational Management Educational Leadership Nonformal Education Primary Education Early Childhood Education Special Education
Articles
139 Documents
Pendidikan Islam: Analisis dari Perspektif Sejarah
Makmur Haji Harun
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 7 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (611.797 KB)
|
DOI: 10.33506/jq.v7i2.370
Sejarah pendidikan pada dasarnya berawal dari rumah dan masjid sebagai pembekalan asas mengenai ke-Islaman. Sedangkan pendidikan sebagai warisan Islam pengukuhannya dimulai dari zaman Rasulullah SAW, berlanjut ke zaman Khulafau al-Rasyidin, Tabi’in, Tabi’ tabi’in, kemudian masuk pada era terbentuknya madzhab-madzhab fikih pada abad ke-2 Hijriah dan seterusnya, pendidikan berkembang menurut jalur madzhab yang ada. Karena itu perkembangan madzhab bisa juga dianggap sebagai madrasah dan pondok pesantren. Pada masa ini puncak keilmuan mengerucut pada dua subjek kajian mendasar yaitu fikih dan ushul fikih. Pendidikan terus berjalan mengikut pola tertentu di dunia pendidikan Islam, berakar dari Madrasah Nizamiyah yang trennya mengarah kepada penggabungan empat madzhab dalam satu madrasah. Tetapi setelah masuknya penjajah ke negeri-negeri Muslim maka masuklah kurikulum pendidikan modern ke dunia Islam yang banyak melahirkan keragaman pola yang berdampak permasalahan serius di dunia Islam. Oleh karena itu, melalui tulisan ini kami mencoba mengangkat pendidikan ini sebagai warisan Islam dilihat dari perspektif sejarah yang panjang agar ianya dapat menjadi asas penting sebagai landasan tepat yang perlu diambil oleh kaum Muslimin selain dapat menghasilkan statemen pengajaran dan pembelajaran yang berwibawa dan berkualitas tinggi di balik tabir ungkapan sejarah dari zaman ke zaman. Â
Perbedaan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa Ditinjau dari Tipe Kepribadian Introvert dan Extrovert
Balqis Husain;
Ibrahim Ibrahim
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 7 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (364.147 KB)
|
DOI: 10.33506/jq.v7i2.371
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar bahasa inggris siswa ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan extrovert pada siswa SMA di Kabupaten Pulau Morotai. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA di Kabupaten Pulau Morotai, yang tersebar lima kecamatan. proses penentuan sampling dilakukan dengan menggunakan table Krejchie-Morgan, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 174 dari jumlah keseluruhan populasi adalah 323 siswa. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua instrument yaitu:1) Questioner untuk mengukur tipe kepribadian siswa. 2) Dokumentasi hasil belajar siswa selama satu semester. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa 10% siswa dengan tipe kepribadian introvert maupun extrovert belum mampu mencapai criteria minimum KKM pada mata pelajaran bahasa inggris. Siswa dengan kepribadian introvert maupun extrovert tidak memiliki perbedaan terhadap capaian hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris.Â
Problema Internal Guru Dalam Penyusunan Silabus Dan RPS Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah Bugis Se-Kecamatan Dua Pitue Sidrap, Sulawesi Selatan, Indonesia
Firman Saleh;
Ibrahim Ibrahim;
Muhaiminah Akib
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 8 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (412.045 KB)
|
DOI: 10.33506/jq.v8i1.372
Bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah khususnya di lingkup wilayah penutur bahasa Bugis. Guru dalam pembelajaran menjadi ujung tombak dalam pencapaian tujuan pembelajaran di kelas. Guru memberikan pencerahan dan pemahaman atas pelajaran yang dibawakan di kelas, selain itu juga menjadi fasilitator dalam pendalaman materi yang diajarkan. Hampir semua komponen terdapat dalam silabus dan dinilai memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai panduan guru dalam menyuguhkan materi dalam proses pembelajaran di kelas. Begitu halnya dengan rencana pelaksanaan pembelajaran sangat layak untuk digunakan sebagai pedoman atau landasan dalam mengajarkan pembelajaran bahasa daerah di kelas. Seluruh komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran disajikan lengkap dan terstruktur sesuai dengan langkah-langkah mulai dari awal pembelajaran hingga guru menutup atau mengakhiri mata pelajaran tersebut.
Komparasi Keefektifan antara model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan tipe Snowball Throwing dalam Pembelajaran Geometri Analitik
Mulyono Mulyono;
Arie Anang Setyo
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 7 No. 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (265.315 KB)
|
DOI: 10.33506/jq.v7i2.373
Penelitian ini merupakan penelitian eskperimen yang bertujuan membandingkan dua model pembelajaran yaitu Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dan Model pembelajaran Snowball Throwing serta untuk mengetahui yang lebih efektif untuk diterapkan pada mahasiswa Semester IV University Muhammadiyah Sorong. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa kelas C dan D semester genap tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 4 (empat) kelas. Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT mencapai ketuntasan belajar 96,7%, mahasiswa memperoleh nilai minimal 70, nilai rata- rata 78,53 (2) Aktivitas mahasiswa dalam kategori baik yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT selama 4 kali pertemuan sudah dalam kategori baik, (3) respon mahasiswa terhadap model pembelajaran menunjukan respon yang positif (4) Hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Trhowing mencapai ketuntasan belajar 79,3%, mahasiswa memperoleh nilai minimal 70, nilai rata- rata 71,69 (5) Aktivitas mahasiswa dalam kategori baik yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Snowball Trhowing selama 4 kali pertemuan sudah dalam kategori baik, (6) respon mahasiswa terhadap model pembelajaran menunjukan respon cenderung positif. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa model pembelajaran koopertif tipe NHT lebih efektif diterapakan pada mahasiswa semester IV Universitas Muhammadiyah Sorong.
Pengembangan Instrumen Tes Siswa Tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Kuningan
Syamsul Alam;
Muhammad Japar;
Muhammad Nur Ashar Asnur
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 8 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (238.762 KB)
|
DOI: 10.33506/jq.v8i1.389
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal-soal yang valid dan praktis sesuai dengan konsep Taksonomi Bloom. Penelitian ini meurpakan penelitian pengembangan instrumen yang terdiri dari tujuh langkah (1) menyusun spesifikasi tes (2) menulis soal tes (3) menelaah soal tes (4) memperbaiki tes (5) melakukan uji coba tes (6) menganalisis butir soal tes (7) menafsirkan hasil tes. Uji coba instrumen dilakukan di SD Negeri Pajambon Kabupaten Kuningan, pemilihan subjek coba dilakukan dengan teknik sampel acak sederhana. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Pajambon Kabupaten Kuningan sebanyak 20 siswa. Pengujian kualitas instrumen menggunakan bantuan software excel. Validitas isi instrumen diperoleh dari penilaian pakar dengan menggunakan lembar validasi. Reliabilitas tes dianalisis menggunakan persamaan Flanagan. Haisl penelitian ini adalah instrumen tes yang dikembangkan memenuhi keriteria yang baik adalah dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa semua soal pilihan ganda valid dengan nilai sebesar 0,81 dan soal uraian valid dengan nilai sebesar 2.04 yang berarti memiliki reliabilitas tinggi. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa soal yang dikembangkan valid secara kualitatif, valid secara kuantitatif dan memiliki kriteria reliabilitas yang tinggi.
Using Glass’ Analysis Method to Improve the Students’ Speaking Skill
Kasmin Irwan
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 8 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33506/jq.v8i1.418
This research aimed at explaining the use of Glass’ Analysis Method in improving the students’ pronunciation in speaking at the seventh grade students of SMP Negeri 1 Salomekko Kab. Bone. The researcher used pre-experimental design with one group pretest and posttest design. The population was the seventh grade students of SMP Negeri 1 Salomekko Kab. Bone., in academic year 2017/2018, which consisted of six classes. The sample was taken by purposive sampling technique and the total number of sample was 26 students. It conducted in six meetings. It was administered speaking test as instrument. The findings of the data indicated that there was significant difference between students’ post-test and pre-test. The mean score in post-test (8.10) was greater than the mean score in pre-test (5.42). From t-test, the researcher found that the value of t-test (8.61) was greater than t-table (2.060) at the level of significance 0.05 with degree of freedom (df) = 25. Thus, the alternative hypothesis (H1) was accepted and the null hypothesis (H0) was rejected. It means that there was a significant difference in the students’ pronunciation in speaking before and after being taught by using Glass’ Analysis Method Â
Enhancing Students’ Oral Communication By Using Communicative Language Teaching (CLT)
Ahmad Wael;
Dian Saputra;
Eka Setyawati
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 8 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (677.561 KB)
|
DOI: 10.33506/jq.v8i1.469
This article aims at providing students’ oral communication in speaking class. There were two specific purposes to gain the data namely to find out the effects of Communicative Language Teaching (CLT) in teaching oral communication especially in speaking ability and to disclose the responses of students in the learning process by using Communicative Language Teaching (CLT). In order to obtain the comprehensive data, the writers used performance test and questionnaire with 32 respondents on speaking class. This research was applied in quantitative method. The writers used the design of interact group comparison. The result showed that there was a significant effect on the use of CLT approach. It was proven that t observation was bigger than  t table; t observation was 2.98 while t table was 2.021 (2.98> 2.021). Most of the students  agreed if CLT was applied in teaching-learning activites, especially in speaking class because it could help them in improving their ability in oral communication. The results of their opinion towards the application of CLT were expressed by chosing option 4 (agree) and 5 (strongly agree) in every indicator. For indicator 1 and 10, students tent to choose option 5 (strongly agree) with the percentage of 56.3 and the mean of 2.8. In indicator 2 and 4, the students tent to choose option 5 with the percentage of 59.4 and the mean of 3.0. In indicator 3 and 7, the students tent to choose option 4 (agree) with the percentage of 62.5, and mean score of 2.5. For indicator 5 and 6, the students chose option 5 with the percentage of 50.0 and mean score of 2.5. For indicator 8 and 9, most of the students tent to choose option 5 (strongly agree). The percentage and mean score were different. In indicator 8, the percentage was 56.3 with the mean score of 2.3 whereas in indicator 9, the percentage was 68.8 which the mean score of 2.8 more of the respondents were strongly agree with the application of CLT approach in speaking class. It made the students interestend in following speaking class and the students have confidence to speak with other friend or lecturer inside or outside the classroom.
Diagnosis Kesulitan Penyelesaian Soal Matematika Pokok Bahasan Pecahan pada Siswa SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong
Rahmatullah Bin Arsyad;
Abdul Hakim
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 8 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (300.867 KB)
|
DOI: 10.33506/jq.v8i1.474
Penelitian ini dilakukan dikarenakan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini dilihat dari nilai tugas dan ulangan siswa, semakin tinggi kelasnya maka semakin rendah nilainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Jenis-jenis kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaian soal pokok bahasan pecahan dan cara mengatasinya (2) Penyebab kesulitan penyelesaian soal matematika pada siswa dalam menyelesaian soal pokok bahasan pecahan. Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif yang menjelaskan data dari hasil penelitian. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Sorong tahun ajaran 2015/2016 yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas VA terdiri dari 31 siswa dan Kelas VB terdiri dari 28 siswa. Penelitian ini untuk mendiagnosis kesulitan penyelesaian soal matematika pokok bahasan pecahan. Langkah mendiagnosis adalah sebagai berikut : (1) Data deskriptif diperoleh melelui tes pecahan, wawancara, angket dan dokumentasi (2) Data kuantitatis dan kualitatif diperoleh melalui angket dan jawaban siswa dalam tes pecahan. Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pokok bahasan pecahan adalah kesalahan dalam memahami konsep sebesar 45%, kesalahan dalam menerima informasi sebesar 48% dan kesalahan dalam menghitung sebesar 46%. Presentase kesalahan tersebut tergolong kurang sehingga kemampuan yang dimiliki siswa rendah.
Analisis Karakter Kemandirian dalam diri Siswa Kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3 di SMA Negeri 7 Kota Jambi
Dwi Cahya Ningsih;
Mislina Mislina
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 9 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33506/jq.v9i1.635
This study aims to analyze the character of independence of class XI MIA 2 and XI MIA 3 students of SMA Negeri 7 Jambi City. This research uses descriptive quantitative research methods. While the type of research used is observation using a test assessment instrument in the form of a questionnaire with independent character variables. The subjects used in this study were 59 respondents. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis techniques. The results of the study stated that the questionnaire for class XI MIA 2 independence was classified as '' Not Good '' and '' Good '' with a percentage of 40% of statements being answered well by students and 60% of statements being answered poorly by students. on the results of class XI MIA 3 research - the average is classified in the category of '' Good '' with the percentage of 56.7% of statements answered well by students and 0% of statements answered poorly by students. So, based on the results of the questionnaire it can be concluded that the students of class XI MIA 2 and XI MIA 3 in SMA Negeri 7 Jambi City have not been fully completed but there are also those who have the character of independence in the learning process.
Analisis Pola Pengajaran Guru SMP di Kabupaten Pulau Morotai Terhadap Siswa Lamban Belajar
Balqis Husain;
Saifudin Sabri Adam;
Ibrahim Ibrahim
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 8 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (362.288 KB)
|
DOI: 10.33506/jq.v8i2.687
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pngajaran yang diterapkan guru SMP di Kabupaten Pulau Morotai terhadap siswa lamban belajar. Sekolah yang dipilih untuk mewakili penelitian ini adalah MTS N 1. Pulau Morotai, SMP N 14 Morotai, MTS Muhammadiyah 1 Pulau Morotai, dan SMP N 2 Pulau Morotai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019 sampai bulan November 2019. Peneliti menetapkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa lamban belajar yang tersebar di 4 sekolah serta wali kelas, guru mata pelajaran dan guru BK di 4 sekolah. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling hal ini berdasarkan subjek penelitian yaitu siswa lamban belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan qualitative. Metode penelitian yang digunakan adalah descriptive analisis. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan siswa lamban belajar yang menempuh pendidikan di sekolah umum belum sepenuhnya terpenuhi dan belum mendapatkan perhatian serius dari pelaku pendidikan. Belum adanya adaptasi kurikulum yang menyesuaikan dengan kebutuhan siswa lamban belajar sehingga kebutuhan siswa lamban belajar tidak terakomodasi dengan baik. penggunaan kurikulum di sekolah umum untuk siswa lamban belajar membutuhkan beberapa penyesuaian beberapa aspek program pembelajaran. Aspek program pembelajaran mencakup cara penyajian, cara respon siswa, keterlibatannya dalam belajar serta penambahan strategi, metode maupun teknik pembelajaran.