cover
Contact Name
Rochmat Aldy Purnomo
Contact Email
purnomo@umpo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
istawa@umpo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 25025732     EISSN : 25410970     DOI : -
ISTAWA: Jurnal Pendidikan Islam (IJPI) [Journal of Islamic Education] is an International Education Journal published by Postgraduate Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia. The journal publishes empirically grounded and multidisciplinary work on Islamic Education and its related issues: spanning the history, quranic studies, exegesis, tradition, education, curriculum, politics, sufism, etc. It is a peer-reviewed journal of Education. The journal is published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 160 Documents
Basic Values and the Morality of Islamic Education Leadership Ali Rohmad
ISTAWA Vol 5, No 1 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.375 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v5i1.2613

Abstract

This research aims to determine the basic values and leadership morality in SMPN 1 Jogorogo. This research is qualitative research with the descriptive method, data collection with observation, and interview techniques. Principal leadership is democratic; principals are open in making policies involving teachers and employees, especially in making plans for school programs. The principal receives input and suggestions from parties related to the systems made. The basic values of leadership applied by the principal take the benefits of the four characteristics of the Prophet Muhammad. Namely, shidiq, amanah, tabligh, and fathanah. While the leadership of morality is applied is faith and devotion to Allah SWT, competent and knowledgeable, patient, humble, and prioritizes deliberation in making decisions.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai dasar dan moralitas kepemimpinan di SMPN 1 Jogorogo. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara. Kepemimpinan kepala sekolah adalah demokratis, dan kepala sekolah terbuka dalam membuat kebijakan yang melibatkan guru dan karyawan, terutama dalam membuat rencana untuk program sekolah. Kepala sekolah menerima masukan dan saran dari pihak terkait dengan sistem yang dibuat. Nilai-nilai dasar kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah mengambil manfaat dari empat karakteristik Nabi Muhammad. Yaitu, shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Sedangkan moralitas kepemimpinan yang diterapkan adalah iman dan pengabdian kepada Allah SWT, kompeten dan berpengetahuan luas, sabar, rendah hati, dan memprioritaskan musyawarah dalam pengambilan keputusan. 
Strategy for Establishment Santri Leadership Character Aldo Redho Syam; Nurul Ulfatin; Maisyaroh Maisyaroh
ISTAWA Vol 5, No 1 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.504 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v5i1.2197

Abstract

The purpose of this study was to describe the Strategic Forming of Santri Leadership Character in Islamic Boarding Schools. This research uses a qualitative approach. Data collected by interview and observation methods. The location of the study was Pondok Modern Darussalam Gontor. As for the results of his research are as follows: (1) In shaping the character of leadership of students, Islamic boarding schools have a purpose that is directed, as for the objectives are: a) students are able to form leadership characters in themselves; b) students are able to be confident in their abilities and potential; c) students are able to have a directed mindset in choosing their life goals; and d) students are able to build dynamic attitudes and behavior; (2) Care of students as an extension of the leadership of Islamic boarding schools and leaders in student activities for 24 hours, has been able to design strategies in shaping the character of student leadership with the following steps, direction; training; assignment; refraction; and escort; and (3) In addition to making steps in shaping the character of santri leadership, the nurturing of santri has also set benchmarks of success in the process of shaping the character of santri leadership, namely: testing with problems; test to make a choice; test to be ready to sacrifice; test to be firm in attitude; and test to evaluate yourself.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi pembentukan karakter kepemimpinan santri di pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan  metode wawancara, dan observasi. Lokasi penelitian adalah Pondok Modern Darussalam Gontor. Adapun hasil penelitiannya adalah: (1) Dalam membentuk karakter kepemimpinan santri, Pondok Pesantren telah memiliki tujuan yang terarah, adapun tujuanya adalah: a) santri mampu membentuk karakter kepemimpinan dalam dirinya sendiri; b) santri mampu percaya diri terhadap kemampuan dan potensi dirinya; c) santri mampu memiliki pola pikir terarah dalam memilih tujuan hidup mereka; dan d) santri mampu membangun sikap dan tingkah laku yang dinamis; (2) Pengasuhan santri sebagai kepanjangan tangan dari pimpinan pondok pesantren dan pemimpin dalam aktifitas santri selama 24 jam, telah mampu merancang strategi dalam pembentukan karakter kepemimpinan santri dengan langkah-langkah sebagai berikut, pengarahan; pelatihan; penugasan; pembiasan; dan pengawalan; dan (3) Selain membuat langkah-langkah dalam pembentukan karakter kepemimpinan santri, pengasuhan santri juga telah menetapkan tolak ukur keberhasilan dalam proses pembentukan karakter kepemimpinan santri, yaitu: menguji dengan permasalahan; menguji untuk memutuskan pilihan; menguji untuk siap berkorban; menguji untuk tegas dalam bersikap; dan menguji untuk mengevaluasi diri sendiri.
The An-Nahdliyah and The Yanbu'a Method in Learning to Read the Qur'an in the Vocational High School: Comparative Study Suminto Suminto; Arinatussadiyah Arinatussadiyah
ISTAWA Vol 5, No 1 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.634 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v5i1.2497

Abstract

This research is motivated because there are still very few people who can read the Al-Qur'an with the correct recitation. Efforts must be made to conduct Al-Qur'an learning in educational institutions, both formal and informal. This paper aims to describe the implementation and implications of learning to read the Koran with an-nahdliyah and yanbu'a methods. This research uses a qualitative approach. Data analysis techniques used single case analysis and cross-case analysis. Research results: (1) The implementation of Al-Qur'an reading and writing learning with an-nahdliyah method in Nahdlatul 'Ulama Vocational High School (SMK-NU) and yanbu'a method in Islamic Vocational High School (SMKI) Al-Azhaar Tulungagung which aims so that students can read the Qur'an in accordance with the science of recitation with implementation: opening prayer, classical, private, evaluation, motivation, and closing prayer. (2) Learning material at SMK-NU: volume books (volumes 1-6), Al-Qur'an, and the book "Provisions for Prospective Leaders. While the material in the ISMS: beginner Juz, Juz 1-7, Al-Qur'an, and rote learning. (3) Implications of learning with an-nahdliyah method and yanbu’a methods include. In essence, students can read the Qur'an by the knowledge of recitation and can write the letters of the Qur'an correctly and adequately.Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih sedikitnya masyarakat yang dapat membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar. Upaya yang harus dilakukan mengadakan pembelajaran Al-Qur’an di lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal. Naskah ini bertujuan mendeskripsikan implementasi dan implikasi pembelajaran baca tulis alqur'an dengan metode an-nahdliyah dan yanbu'a. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis kasus tunggal dan analisis lintas kasus. Hasil penelitian: (1) Pelaksanaan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan metode an-nahdliyah di Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul 'Ulama (SMK-NU) dan metode yanbu’a di Sekolah Menengah Kejuruan Islam (SMKI) Al-Azhaar Tulungagung yang bertujuan agar peserta didik dapat membaca Al-Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid dengan implementasi: do’a pembuka, klasikal, privat, evaluasi, motivasi, dan do’a penutup. (2) Materi pembelajarannya di SMK-NU: buku jilid (jilid 1-6), Al-Qur’an, dan buku “Bekal Calon Pemimpin. Sedangkan materi di SMKI: Juz pemula, Juz 1-7, Al-Qur’an, dan materi hafalan. (3) Implikasi dari pembelajaran dengan metode an-nahdliyah dan metode yanbu’a antara lain: peserta didik dapat membaca Al-Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid dan dapat menulis huruf Al-Qur’an dengan baik dan benar.
The Concept of Wasatiyyah in The Views of al-Zamakhshari and Fakhr al-Dīn al-Rāzī Tumin Tumin; Firman Mansir; Halim Purnomo
ISTAWA Vol 5, No 1 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.287 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v5i1.2416

Abstract

Bombings in the name of Islam, such as in Turkey, Indonesia, and the French have damaged the integrity of Islam. These acts of extremism are ubiquitous and lead to Islamophobia especially in western countries. While in fact, Islam has taught and promoted the concept of moderation (wasatiyyah) since its emergence in order to avoid extremism among humankind. One of the main underpinning verses in the Qur’an that talks about the concept of wasatiyyah is Surah Al-Baqarah, Verse 143. This paper explores two different views of theological schools, namely Al-Zamakhshari, who represents the Mu‘tazilites and Fakhr al-Dīn al-Rāzī, who represents the Ash’arites in dealing with the verse and its interpretations. In its analysis, the paper applied a theological approach to analyze the primary materials. It is expected that the findings will help in the implementation of the concept of moderation (Wasatiyyah) in the contemporary era. Finally, it will also serve as a guide on the ideal way of practicing Islam in order to eliminate and reduce extremism and foster peaceful co-existence between Muslims and adherents of other religions in the world.Pemboman atas nama Islam, seperti di Turki, Indonesia, dan Prancis telah merusak integritas Islam. Tindakan ekstremisme ini ada di mana-mana dan mengarah ke Islamofobia terutama di negara-negara barat. Padahal sebenarnya, Islam telah mengajarkan dan mempromosikan konsep moderasi (wasatiyyah) sejak kemunculannya untuk menghindari ekstremisme di antara umat manusia. Salah satu ayat utama yang mendasari dalam Al-Qur'an yang berbicara tentang konsep wasatiyyah adalah Surah Al-Baqarah, Ayat 143. Makalah ini mengeksplorasi dua pandangan yang berbeda dari sekolah-sekolah teologis, yaitu Al-Zamakhshari, yang mewakili Mu'tazilah dan Fakhr al-Dīn al-Rāzī, yang mewakili kaum Ash'ari dalam kaitannya dengan ayat dan interpretasinya. Dalam analisisnya, makalah ini menerapkan pendekatan teologis untuk menganalisis bahan-bahan primer. Diharapkan temuan ini akan membantu dalam penerapan konsep moderasi (wasatiyyah) di era kontemporer. Akhirnya, itu juga akan berfungsi sebagai panduan tentang cara ideal mempraktikkan Islam untuk menghilangkan dan mengurangi ekstrimisme dan menumbuhkan ko-eksistensi damai antara Muslim dan penganut agama lain di dunia.
Religious Learning at Material of Tolerance in the Salatiga State Vocational of High School (SMK) Ahmad Fikri Sabiq; Abdul Ckamim
ISTAWA Vol 5, No 2 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijpi.v5i2.2536

Abstract

ABSTRACT: This research is motivated because of the importance of instilling tolerance values to students in the school environment, so students can become individuals who have an open mind, are not rigid, have a good characteristic, and accept a difference. This study aims to determine the content of tolerance values in the development of Islamic, Christian, and Buddhist religious education materials and to determine the efforts of Islamic, Christian, and Buddhist Religious Education teachers in instilling tolerance values to students in the Salatiga State Vocational of High School (SMK) Year 2019. This research method uses a qualitative approach by examining documents that are learning materials either from textbooks or materials from the Lesson Plan (RPP) made by teachers and interviews about teacher efforts in instilling tolerance values to students. The data obtained is then outlined in the form of a description, not in the form of numbers. Based on the results of a study of Islamic, Christian, and Buddhist religious education as a whole, it meets the principles of developing learning materials and contains tolerance values. Overall Islamic Religious Education (GPAI) teachers, Christian religious education teachers (GPAK), Buddhist religious education teachers (GPAB) have an effort to instill tolerance values to students who meet three aspects of their assessment, namely aspects of peace, aspects of respecting differences and aspects of awareness. From this study, it was concluded that the learning of Islam, Christianity, and Buddhism in the Salatiga State Vocational of High School (SMK) in 2019 was based on a review of the development of material from textbooks and materials from the Lesson Plan (RPP) and based on the efforts of teachers in carrying out learning in it there are tolerance values.    Penelitian ini dilatarbelakangi akan pentingnya penanaman nilai toleransi kepada siswa di lingkungan sekolah, agar siswa dapat menjadi pribadi yang memiliki fikiran terbuka, tidak kaku, berakhlak baik, dan dapat menerima sebuah perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui muatan nilai toleransi pada pengembangan materi dan upaya guru dalam penanaman nilai-nilai toleransi kepada siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Budha di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri  Kota Salatiga Tahun 2019. Metode penelitian ini mengggunakan pendekatan kualitatif dengan menelaah dokumen materi pembelajaran dan wawancara kepada guru. Data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk diskripsi. Berdasarkan hasil telaah materi Pendidikan Agama Islam, Kristen, dan Budha secara keseluruhan memenuhi prinsip pengembangan materi pembelajaran dan di dalamnya mengandung nilai toleransi. Secara keseluruhan guru Pendidikan Agama Islam, Guru pendidikan Agama Kristen, dan Guru Pendidikan Agama Budha memiliki upaya dalam menanamkan nilai toleransi kepada siswa yang memenuhi tiga aspek yaitu kedamaian, menghargai perbedaan dan aspek kesadaran. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa pembelajaran agama Islam, Kristen dan Budha di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kota Salatiga tahun 2019 berdasarkan telaah pengembangan materi dari buku paket dan materi dari Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) serta berdasarkan upaya guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalamnya terdapat nilai-nilai toleransi.
Integral Values in Madrasah: to Foster Community Trust in Education Abrori, M Sayyidul; Hadi, Moh. Solikul
ISTAWA Vol 5, No 2 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.743 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v5i2.2736

Abstract

This article aims to illustrate the reality of the relationship between public trust in madrasas. The pattern of the relationship examined is not only limited to individual students, guardians of students or managers of madrasas, but to other people such as their families and society in general. This is done to understand the trust that was initially built only at the level of individual students or guardians of students or madrasah managers also occur at the level of the general public until a sociological trust is formed. In general, the community does not know and understand clearly what is a madrasa and what is a school. Madrasahs are often understood as non-formal education for madrasah diniyah which implements learning every evening.The discussion of madrasas in this paper is a formal education madrasa under the auspices of the Ministry of Religion in the field of Madrasah Education whose education level starts from the most basic level, namely RaudhatulAthfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) to Madrasah Aliyah (MA) or Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Where the level above is a single unit that is mutually sustainable. The results showed that the relationship of public trust is not always based on consideration of rational economic transactional but also based on moral rationality and religiosity. This is where trust develops between students or guardians of students and madrasah managers. From the perspective of symbolic interactionism, the behavior of students or guardians of students and madrasah managers reflects the meaning of worship and reinforces their relationship of trust with their religiosity.Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan realitas hubungan antara kepercayaan publik terhadap madrasah. Pola hubungan yang diteliti tidak hanya terbatas pada siswa perorangan, wali murid atau pengelola madrasah, tetapi juga bagi orang lain seperti keluarga dan masyarakat pada umumnya. Hal ini dilakukan untuk memahami kepercayaan yang pada awalnya dibangun hanya pada tingkat siswa perorangan atau wali siswa atau manajer madrasah juga terjadi pada tingkat masyarakat umum sampai kepercayaan sosiologis terbentuk. Secara umum, masyarakat tidak tahu dan mengerti dengan jelas apa itu madrasah dan apa itu sekolah. Madrasah sering dipahami sebagai pendidikan non-formal untuk madrasah diniyah yang menerapkan pembelajaran setiap malam. Pembahasan madrasah dalam tulisan ini adalah madrasah pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama di bidang Pendidikan Madrasah yang tingkat pendidikannya dimulai dari jenjang paling dasar, yaitu Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) ke Madrasah Aliyah (MA) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Dimana level di atas adalah satu unit yang saling berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kepercayaan publik tidak selalu didasarkan pada pertimbangan transaksional ekonomi rasional tetapi juga didasarkan pada rasionalitas moral dan religiusitas. Di sinilah kepercayaan berkembang antara siswa atau wali siswa dan pengelola madrasah. Dari perspektif interaksionisme simbolik, perilaku siswa atau wali siswa dan manajer madrasah mencerminkan makna ibadah dan memperkuat hubungan kepercayaan mereka dengan agama mereka.
Madrasah Head of Leadership Style with Performance Teachers Rosidah Rosidah; Muhammad Dahlan Rabbani; Badruddin H. Subky
ISTAWA Vol 5, No 2 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.25 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v5i2.2588

Abstract

This study aims to determine the relationship between the leadership style of madrasah principals with the performance of teachers in Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bogor City. The population used is all teachers of the Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bogor City, totalling 43 teachers. This study uses quantitative research methods and questionnaires as instruments. It was then analyzed using correlation and regression analysis, data analysis using Pearson correlation statistical analysis. The results of this study indicate that there is a relationship between the leadership style of madrasa principals with teacher performance calculated with Pearson Correlation, the correlation coefficient value obtained between these variables is 0.690. The coefficient of determination in this analysis obtained a value of 0.475, which means 47.5%. The variable of Teacher Performance can be explained by the Leadership Style. The regression line is Ŷ = 5,100 + 0,912 X. There is a positive Madrasah Head Leadership Style with Teacher Performance.  Based on the results of the study it can be said that the leadership style of the madrasah head has a sufficient relationship with the performance of teachers in Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala madrasah dengan kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor. Adapun populasi yang digunakan adalah seluruh guru Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor, yang berjumlah 43 guru.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kuesioner sebagai instrumen. Kemudian dianalisis menggunakan analisis korelasi dan regresi, analisis data menggunakan analisis statistic Pearson correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala madrasah dengan kinerja guru dihitung dengan Pearson Correlation, nilai koefisien korelasi yang diperoleh antara variabel tersebut sebesar 0,690. Nilai koefisien determinasi dalam analisis ini diperoleh nilai 0,475 yang berarti 47,5%. Variabel kinerja Guru dapat dijelaskan oleh variabel Gaya Kepemimpinan. Garis regresi Ŷ = 5,100 + 0,912 X. Ada hubungan yang positif antara gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dengan Kinerja Guru. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala madrasah memiliki hubungan yang cukup dengan kinerja guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bogor.
Community Based Early Childhood Education Management Kadar Kadar; Rochmat Wahab; Siti Fatonah
ISTAWA Vol 5, No 2 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.709 KB) | DOI: 10.24269/ijpi.v5i2.2667

Abstract

This study aims to find theories about community-based Kindergarten educational institutions management. Data were collected objectively, not influenced by observers' wishes, using questionnaires, interviews, observation sheets, and interview guides. Data validation used data triangulation method between researchers, practitioners, namely the headmasters, teachers, school committees, parents of students, and community leaders involved in Kindergarten in Kebumen Regency. Pragmatically, this study found a theory about the functions and implementation of Kindergarten that are managed professionally with support and community participation. The organization of Kindergarten educational institution organizers carried out based on the job description, the meaning is between schools, communities, and parents have their roles, functions and responsibilities based on a joint decision with increasing the growth and development of Kindergarten (Raudhlatul Athfal) professionally and competitive. Educational institution development program of Kindergarten starts with the community's idea, carried out by teacher under community supervision, and the community evaluates the results. The community functions as the facilitator of building's physical development program, completeness of facilities and other infrastructure as well as the quality development program for Kindergarten educational institution professionally.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan teori tentang manajemen lembaga pendidikan TK berbasis masyarakat. Data dikumpulkan secara obyektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan pengamat, menggunakan kuesioner, wawancara, lembar observasi, dan panduan wawancara. Validasi data menggunakan metode triangulasi data antara peneliti, praktisi, yaitu kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua siswa, dan tokoh masyarakat yang terlibat di Taman Kanak-kanak di Kabupaten Kebumen. Secara pragmatis, penelitian ini menemukan teori tentang fungsi dan implementasi TK yang dikelola secara profesional dengan dukungan dan partisipasi masyarakat. Organisasi penyelenggara lembaga pendidikan TK dilaksanakan berdasarkan uraian tugas, artinya antara sekolah, masyarakat, dan orang tua memiliki peran, fungsi dan tanggung jawab mereka sendiri berdasarkan keputusan bersama dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Taman Kanak-Kanak (Raudhlatul Athfal) secara profesional dan kompetitif . Program pengembangan lembaga pendidikan TK dimulai dengan gagasan masyarakat, dilaksanakan oleh guru di bawah pengawasan masyarakat, dan hasilnya dievaluasi oleh masyarakat. Komunitas ini berfungsi sebagai fasilitator program pembangunan fisik bangunan, kelengkapan fasilitas dan infrastruktur lainnya, serta program pengembangan kualitas untuk lembaga pendidikan TK secara profesional.
Supervision Planning at Islamic Education Institutions: Google Scholar Library Studies and Mendeley's Reference Manager Imron Muttaqin
ISTAWA Vol 5, No 2 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijpi.v5i2.2847

Abstract

Supervision management is an important quality control mechanism to ensure education quality; this article provides an overview of the research findings concerning supervision management within Islamic education institution. This article divides the research findings broadly in two categories; “supervision planning”, supervision implementation and evaluation”. A qualitative approach used to understand the phenomena that occur, the data collected by reviewing and analyzing the literature sources using google scholar and Mendeley reference manager. The content analysis used to analyze supervision planning, implementing, and evaluating, which interprets as a method of analyzing the contents of the result. The research findings are; 1) supervision planning carried out with establishing the object, describing the purpose, needs identification, establishing the right indicator, determining an instrument, implementing, and following up 2) Implementation of supervision in Islamic Education Institutions using observation, managerial skill, using individual or group techniques, assessment and evaluation skill, and communication skills. For further research recommended, discuss the implementation of the supervision use Closed Circuit Television (CCTV) or integrated e-learning website.Manajemen supervisi merupakan mekanisme kendali mutu yang penting untuk menjamin mutu pendidikan; Artikel ini memberikan gambaran tentang temuan penelitian tentang manajemen supervisi di lingkungan institusi pendidikan Islam. Artikel ini membagi temuan penelitian secara luas menjadi dua kategori; “Perencanaan supervisi”, pelaksanaan supervisi dan evaluasi ”. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami fenomena yang terjadi, pengumpulan data dilakukan dengan mereview dan menganalisis sumber pustaka menggunakan google scholar dan pengelola referensi Mendeley. Analisis isi digunakan untuk menganalisis perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengawasan yang diartikan sebagai metode menganalisis isi hasil. Temuan penelitian adalah; 1) Perencanaan supervisi dilakukan dengan menetapkan objek, mendeskripsikan tujuan, mengidentifikasi kebutuhan, menetapkan indikator yang tepat, menentukan instrumen, melaksanakan, dan menindaklanjuti 2) Pelaksanaan supervisi di Lembaga Pendidikan Islam dengan observasi, keterampilan manajerial, menggunakan individu atau teknik kelompok, keterampilan penilaian dan evaluasi, dan keterampilan komunikasi. Untuk penelitian selanjutnya disarankan membahas pelaksanaan supervisi menggunakan Closed Circuit Television (CCTV) atau website e-learning terintegrasi.
Multicultural Education In Islamic Education Philosophy Perspective Saiful Bahri
ISTAWA Vol 5, No 2 (2020): Istawa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Postgraduate Program Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijpi.v5i2.2891

Abstract

Multicultural education, a very strategic approach, is developed in the life of Indonesian society which has a variety of patterns in religion, ethnicity, ethnicity, and customs, all of which aim to live together in equality, strengthen and unite in the unity of the Unitary State of the Republic of Indonesia. In the concept of Islam, it also teaches multicultural education, so on this basis, the researcher wants to examine in depth how the idea of multicultural education is in the view of the philosophy of Islamic knowledge. This research uses a type of literature study research, the data which is the centre of this study is collected through variable data that is based on the writings, thoughts and opinions of figures and experts who talk about multiculturalism and the philosophy of Islamic education. This research results in a multicultural view that refers to the level of Islamic education that respects, appreciates and embraces all forms of diversity, tolerance, deliberation, cooperation and sharing so that it can be expected that people grow inequality seeing all forms of diversity to avoid fellow conflict.Pendidikan multikultural sebuah pendekatan yang sangat strategis dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia yang bercorak beragam dalam agama, etnis, suku, adat istiadat yang tujuan semuanya itu untuk hidup bersama-sama dalam kesetaraan, memperkokoh serta mempersatukan dalam kesatuan Negera Kesatuan Republik Indonesia. Dalam konsep Islam pun mengajarkan tentang pendidikan multikultural, maka atas dasar ini peneliti ingin mengkaji secara mendalam bagaimana konsep pendidikan multikultural dalam pandangan filsafat pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi pustaka, data yang menjadi pusat studi ini dikumpulkan melalui data variabel yang bertumpu pada tulisan, pemikiran, dan pendapat para tokoh dan pakar yang berbicara tentang multikultural dan filsafat Pendidikan Islam. Penelitian ini menghasilkan dalam pandangan multikultural yang mengacu pada tataran pendidikan Islam yang saling menghormati, menghargai dan merangkul semua bentuk keanekaragaman, bertoleransi, bermusyawarah, gotong royong dan saling berbagi, sehingga dengan demikian dapat diharapkan bagi masyarakat tumbuh dalam kesetaraan melihat segala bentuk keberagaman agar terhindar dari konflik sesama.

Page 6 of 16 | Total Record : 160