cover
Contact Name
Rizky Mulya Sampurno
Contact Email
rizky.mulya@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
j.teknotan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian
ISSN : 19781067     EISSN : 25286285     DOI : -
Core Subject : Education,
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian, merupakan publikasi ilmiah kerjasama antara Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (FTIP UNPAD) dengan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA) Cabang Bandung. Jurnal ini diterbitkan 2 kali setahun (1 Volume, 2 Nomor penerbitan) dalam upaya menyebarluaskan ide-ide konseptual dan/atau hasil-hasil penelitian dan penerapan serta pengembangannya dalam bidang ilmu keteknikan dan teknologi pertanian dalam arti luas (pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan), khususnya pertanian tropika dan ilmu hayati. Penulis naskah/artikel jurnal adalah civitas academika, peneliti dan praktisi serta anggota perhimpunan/organisasi professional dari semua disiplin dan terbuka bagi umum yang menaruh minat dalam bidang ilmu terkait.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024" : 10 Documents clear
Potensi Penerapan Teknologi Digital Twin pada Industri Pertanian dan Pangan di Indonesia: Sebuah Tinjauan Literatur Baladraf, Thabed Tholib
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.4

Abstract

Persaingan yang semakin ketat dan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat menuntut industri pertanian dan pangan bergerak secara efisien, cepat, dan tepat. Guna memenuhi kebutuhan tersebut kemampuan untuk melakukan peramalan secara akurat dan meminimalisir kesalahan yang terjadi menjadi suatu hal yang dibutuhkan oleh industri pertanian dan pangan di Indonesia. Digital twin merupakan replika digital dari entitas dunia nyata yang menghasilkan informasi aktual. Tujuan dari literature review ini adalah untuk memberikan gambaran tentang status perkembangan digital twin saat ini dan potensi penerapannya di bidang industri pertanian dan pangan Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review melalui database ilmiah Web of Science, Sciencedirect, dan Google Scholar dengan kata kunci digital twin dan agriculture. Kriteria inklusi dan eksklusi digunakan untuk mengeliminasi sumber yang tidak berkaitan sehingga didapatkan referensi sesuai dengan kebutuhan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digital twin menjadi teknologi potensial jika diterapkan di industri pertanian dan pangan karena digital twin menimbulkan multiplier effect dengan menciptakan manajemen pertanian yang terpadu mulai dari pra-panen, panen, pasca panen. Namun sayangnya hingga saat ini belum ada industri pertanian yang menerapkan digital twin dalam prosesnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan terdapat tantangan antara lain 1) ketersediaan infrastruktur, 2) tingginya biaya investasi, 3) penerimaan pelaku industri pertanian, 4) kualitas data, dan 5) ketersediaan tenaga ahli. Hadirnya riset ini harapannya dapat menjadi inisiasi guna mengenalkan teknologi digital twin sekaligus membuka pandangan bagi para pelaku industri pertanian dan pangan untuk menerapkan teknologi digital twin di Indonesia.
Pengaruh Penambahan CMC (Carboxy Methyl Cellulose) Terhadap Karakteristik Minuman Sari Buah Jeruk Manis Pasaman Barat Fitri, Anisa; Anggia, Malse; Wijayanti, Ruri
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.10

Abstract

Buah jeruk mudah mengalami kerusakan, sehingga untuk menghindari kerusakan tersebut  maka buah jeruk diolah menjadi minuman. Salah minuman olahan dari buah jeruk adalah minuman sari buah jeruk. Dalam pembuatan minuman sari buah diperlukan bahan penstabil untuk memberikan kestabilan dan mencegah pengendapan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini ditambahkan bahan penstabil CMC (Carboxy Methyl Cellulose) yang bertujuan untuk menghambat terjadinya endapan minuman sari buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan CMC (Carboxymethyl Cellose) terhadap karakteristik  minuman sari buah jeruk dan untuk mengetahui konsentrasi CMC (Carboxymethyl Cellose) terbaik berdasarkan sifat sensori minuman sari buah jeruk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu beberapa konsentrasi CMC dengan 5 taraf perlakuan yakni penambahan CMC 0%, 0,05%, 0,10%, 0,15%, dan 0,20%, dengan 3 ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) jika berbeda nyata dilakukan uji lanjut DNMRT (Duncan’s New Multiple Range Test) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan CMC dalam pembuatan minuman sari buah jeruk berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut, namun tidak berpengaruh nyata terhadap total asam, vitamin C dan angka lempeng total. Kemudian berdasarkan hasil sensori pada minuman, produk yang paling disukai adalah perlakukan P2 yakni penambahan CMC 0,04 g, dengan karakteristik  nilai total padatan 15,81 Brix, kadar vitamin C 2,18 mg/100ml , total asam 0,31 %, Angka lempeng total   8,0x102 cfu/ml. Disimpulkan bahwa perlakuan penambahan CMC dapat meningkatkan Angka lempeng total, Vitamin C dan total padatan terlarut, akan tetapi dapat menurunkan total asam pada minuman sari buah jeruk.
Penambahan Ekstrak Jeruk Nipis Sebagai Penambah Citarasa pada Teh Cascara terhadap Sifat Fisikokimia Akbar Nashrullah, Irsyad Ali; Putri, Selly Harnesa; Widyasanti, Asri
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.9

Abstract

Cascara merupakan kulit kopi yang telah dikeringkan dan dapat diminum seperti teh melalui proses penyeduhan. Kemampuan menangkal radikal bebas yang baik teh cascara penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Akan tetapi rasa dari teh cascara masih kurang diterima masyarakat karena adanya sensasi langu. Oleh karena itu rasa manis dan segar diperlukan untuk menghilangkan sensasi langu agar daya terima teh cascara meningkat. Jeruk nipis dapat menjadi penambah citarasa pada teh cascara untuk menghilangkan rasa langu. Belum diketahui karakteristik fisikokimia teh cascara dengan penambahan ekstrak jeruk nipis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia teh cascara dengan penambahan ekstrak jeruk nipis. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pada sampel teh cascara dengan konsentrasi ekstrak jeruk nipis. Uji yang dilakukan terhadap sampel adalah kadar air, kadar abu, kadar vitamin C, kadar kafein dan kadar antioksidan. Penentuan kadar air dan kadar abu diuji dengan metode gravimetri, penentuan kadar vitamin C diuji menggunakan metode titrasi iodometri, penentuan kadar kafein diuji menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Vis dan kadar antioksidan diuji dengan metode DPPH dengan mencari nilai IC50. Hasil pengujian sifat fisik menunjukan kadar air terbesar pada penambahan ekstrak jeruk nipis 20 % adalah 20,45 % dan kadar abu terbesar 5,63 %. Nilai pengujian sifat kimia menentukan kadar vitamin C terbaik adalah 11.70 mg/100g dari penambahan ekstrak jeruk nipis 20 % dan kadar kafein terbaik adalah 0,84 mg/g. Kadar antioksidan memiliki penghambatan DPPH sebesar 63,27 – 93,88 % dengan nilai IC50 terkecil dengan nilai 5,43 ppm dari 20 % penambahan ekstrak jeruk nipis. Dari beberapa pengujian yang dilakukan menunjukan bahwa konsentrasi ekstrak jeruk nipis berpengaruh nyata terhadap kualitas teh cascara tetapi tidak dengan kadar kafein.
Pengaruh Penggunaan Ragi Tape dan Ragi Roti Terhadap Karakteristik Fisikokimia Tepung Mocaf Nurdini, Lulu; Khoirunnisa, Aurum; Khoirunnisa, Indri Shaleha
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.5

Abstract

Ubi kayu dapat  diolah menjadi tepung ubi kayu untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Tepung mocaf merupakan produk tepung hasil modifikasi dengan fermentasi menggunakan mikroorganisme. Tepung mocaf memiliki potensi sebagai pengganti  tepung terigu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan ragi terhadap karakteristik tepung mocaf yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode fermentasi dengan ragi. Adapun jenis ragi yang digunakan adalah ragi tape dan ragi roti. Ubi kayu diiris tipis dengan ketebalan ± 1 mm. Perbandingan ubi kayu terhadap air sebesar 1 : 2 (b/v). Waktu fermentasi selama 6, 12, dan 18 jam. Konsentrasi ragi yang ditambahkan sebesar 1% dan 2% (b/v) terhadap bahan baku ubi kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung mocaf terbaik didapatkan dari proses fermentasi menggunakan ragi roti, dengan kadar air 5,27%, kadar abu 0,15%, derajat putih 93,18, swelling power 17,58, dan viskositas pada suhu 300C dan 650C sebesar 0,0759 cP dan 0,00616 cP. Seluruh hasil pengujian telah memenuhi Standar Mutu Tepung Mocaf SNI 1722 : 2011.
Studi Miniatur Uv/Vis/Nir Spektrometer untuk Proses Kuantifikasi Mutu Biji Kopi dengan Protokol Cupping Test Iqbal, Zaqlul; Al Riza, Dimas Firmanda; Sutan, Sandra Malin; Nauri, Afid Rahman; Rhamadan, Ilham; Fausi, Ria Risti; Himawan, Harki
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.1

Abstract

Penelitian ini menitikberatkan pada eksplorasi kemampuan spektroskopi UV/Vis/NIR untuk memprediksi parameter cupping test kualitas kopi sangrai. Sampel kopi Arabika disangrai pada suhu 198°C selama 6 menit (Light to Medium), 10 menit (Medium) dan 14 menit (Medium to Dark). Sebanyak 1 kg biji kopi disiapkan untuk tingkat waktu sangrai yang kemudian menghasilkan 20 kelompok sampel untuk menit ke-6 dan masing-masing 25 kelompok sampel pada menit ke-10 dan ke-14. Selanjutnya, dilakukan evaluasi cupping test pada kelompok sampel. Secara simultan pada kelompok sampel yang sama, dilakukan akuisisi data spektra menggunakan instrumen portable Vernier Go Direct SpectroVis Plus dan sensor MEMS (micro-electromechanical system) C12880MA. Dari hasil tersebut, menghasilkan 70 total data cupping test dan spektra yang kemudian digunakan sebagai input pembentukan model kalibrasi (prediksi). Partial Least Square Regression (PLSR) digunakan untuk membentuk model dengan Venetian blinds cross-validation 10-folds sebagai validasi internal. Hasil menunjukkan Vernier Go Direct SpectroVis Plus memiliki sensitifitas lebih baik dalam menangkap informasi yang ada pada biji kopi sangrai dan mampu memprediksi beberapa parameter cupping test yaitu Body (R2 C = 0.726, R2 CV = 0.613), Balance (R2 C = 0.738, R2 CV = 0.603) dan Overall (R2 C = 0.755, R2 CV = 0.628). Sedangkan untuk sensor MEMS C12880MA, nilai prediksi tertinggi didapat pada parameter Acidity dengan nilai R2 C dan R2 CV sebesar 0.546 dan 0.500. Berdasarkan nilai VIP Score, kontribusi terbesar dalam pembentukan model berada di rentang 760-780nm, 808-830 nm dan 843-873 nm untuk Vernier Go Direct SpectroVis Plus serta 565-637 nm dan 705-737 nm untuk MEMS C12880MA.
Peningkatan Kualitas Produksi Wafer Stick di PT Garudafood Putra Putri Jaya dengan Metode Six Sigma Zakaria, Khoirunnisa Zhalila; Sarofa, Ulya
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.6

Abstract

PT Garudafood Putra Putri Jaya merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman yang terbesar di Indonesia.  Perusahaan yang berlokasi di Jawa Timur ini memiliki fokus dalam memproduksi biskuit, salah satunya adalah wafer stick. Proses produksi yang dilakukan secara terus menerus membuat perusahaan memerlukan perhatian ekstra dalam mengendalikan kualitas wafer stick yang renyah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kualitas dan nilai sigma produk wafer stick selama bulan September 2023 – Desember 2023, serta memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk wafer stick. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada produk wafer stick terdapat tiga jenis defect, yaitu panjang stick (35,09%), diameter stick (53,39%), dan visual stick (11,52%). Saat ini, perusahaan berada di level 2,08 sigma dari nilai 6 sigma dengan kapabilitas kapabilitas proses 0,69 yang artinya kapabilitas proses nya masih kurang. Menggunakan fishbone diagram, diketahui terdapat tiga penyebab defect, yaitu faktor mesin, faktor metode, dan faktor manusia. Berdasarkan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), diketahui RPN (Risk Priority Number) tertinggi pada defect panjang stick adalah sensor error sebesar 175. Pada defect diameter stick, RPN tertinggi adalah spinner tidak pas dengan suhu oven dan nozzle aus sebesar 144. Pada defect visual stick, RPN tertinggi adalah spinner tidak pas dengan suhu oven sebesar 150. Usulan perbaikan yang diberikan adalah membuat standar penggantian sensor mesin baking, melakukan cleaning pada sensor selama dua jam sekali, melakukan evaluasi terhadap standar spinner yang telah ditetapkan, memberikan training atau pelatihan kepada operator mengenai sop dalam penggunaan spinner mesin, dan membuat standar waktu penggantian nozzle pada nozzle yang bermasalah.
Rekayasa Metode Penyimpanan Terhadap Perubahan Sifat Sensoris dan Aktivitas Respirasi Jamur Tiram Yuniarto, Kurniawan; Aqidah, Fitratul; Fuadi, Mi'raj
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.2

Abstract

Jamur tiram digolongkan sebagai bahan pangan yang sangat mudah rusak dan termasuk ke dalam komoditas dengan nilai laju respirasi yang sangat tinggi. Pembatasan gas oksigen dalam pengemasan jamur tiram dapat mengurangi laju respirasi selama periode penyimpanan. Penelitian ini bertujuan mengukur perubahan sifat sensoris dan pola respirasi jamur tiram setelah panen melalui rekayasa model pengemasan (terbuka, berpori dan MAP Pasif). Jamur tiram terkemas dalam kondisi konsentrasi oksigen yang semakin tinggi akan mempercepat susut sensoris yang ditandai pelunakan tekstur, kecoklatan dan muncul aroma busuk. Jamur tiram yang disimpan dalam wadah terbuka, wadah berpori dan MAP pasif mengalami susut bobot berturut-turut sebesar 49%, 12,5% dan 9,9% untuk periode penyimpanan 3 hari. Kehilangan bobot sangat cepat pada kondisi jamur tiram yang kontak langsung dengan udara bebas. Respirasi jamur tiram sangat cepat pada periode 100 menit dan akan mengalami kestabilan pada periode penyimpanan berikutnya. Nilai laju respirasi pada kemasan kedap atau MAP pasif terukur sebesar RRO2 sebesar 4,67 ml/kg.jam dan RRCO2 sebesar 240,47 ml/kg.jam. Perbandingan laju respirasi yang terukur ke dalam nilai respiratory quotient (RQ) sebesar 51.48. Penerapan metode penyimpanan MAP Pasif dapat menjaga atribut mutu sensoris jamur tiram selama 72 jam penyimpanan dan sifat sensoris hampir sama dengan kondisi jamur tiram setelah petik.
Mutu Pasta Asam Jawa (Tamarindus indica L.) dengan CMC (Carboxymethyl Cellulose) sebagai Bahan Pengental Fadhillah, Muhammad Arief; Marwati, Marwati; Prabowo, Sulistyo; Andriyani, Yulian; Sholeh, Agustu
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.8

Abstract

Asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan salah satu buah tropis dengan rasa asam segar dan dapat dimanfaatkan menjadi bumbu masak instan. Sifat puree asam jawa yang tinggi kandungan air dan dapat mempercepat penurunan mutu produk dapat diantisipasi dengan pembuatan pasta. Carboxymethyl cellulose (CMC) dapat digunakan untuk meningkatkan kekentalan produk pasta dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu pasta asam jawa dengan penggunaan CMC sebagai bahan pengental. Bahan baku yang digunakan adalah buah asam jawa, air dan CMC. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial dengan perlakuan konsentrasi CMC (w/v) 0,00, 0,50%, 1,00% dan 1,50%. Data hasil uji sifat fisik dan kimia diolah dengan uji ANOVA dan organoleptik dengan uji Friedman dengan taraf error 5%. Parameter yang diuji pada kualitas pasta asam jawa adalah kadar air, Total Padatan Terlarut (TPT), Total Asam Tertitrasi (TAT), pH, viskositas, warna dan organoleptik hedonik. Dari hasil uji didapatkan perlakuan CMC 1,00% mempunyai hasil terbaik dengan kadar air 82,02%, TPT 7,58%, TAT 0,30%, pH 2,99 dan viskositas 5514,4 cp. Penggunaan CMC sebagai bahan pengental pasta asam jawa memberi pengaruh yang signifikan terhadap mutu fisik pasta asam jawa.
Soil Color Comparison Using Munsell Soil Color Chart and Calibrated Smartphone Camera Kautsar, Valensi; Faizah, Kuni; Uktoro, Arief Ika
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.3

Abstract

Soil color is a crucial property in soil fertility assessment and monitoring. However, the subjective nature of the Munsell Soil Color Chart (MSCC) can lead to uncertainty in the analysis. To address this issue, a study was conducted to develop a soil color classification model from smartphone digital imagery based on color analysis and MSCC. The study involved taking 26 soil samples from various soil types and locations in the Special Region of Yogyakarta, Indonesia. Digital images of the soil were taken through a smartphone camera and compared with observations using MSCC to compare color differences (ΔE) based on Lab values. Soil images obtained from indoor studio conditions and calibration using spydercheckr in indoor and outdoor conditions are compared with MSCC and Chromameter values. The L*a*b color space was found to be superior to RGB for predicting and detecting small differences in color. The study also found that the Munsell soil color chart (MSCC) had a lower color difference than the chromameter in all lighting conditions, indicating that the MSCC or visual assessment can better detect the main soil color or soil matrix, while chromameter readings may have errors due to soil impurities.
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.) pada Edible Film Pati Singkong Terhadap Aktivitas Antibakteri Yudha, Welly Kusuma; Putri, Selly Harnesa; Widyasanti, Asri
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 18, No 1 (2024): TEKNOTAN, April 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol18n1.7

Abstract

Plastik merupakan bahan kemasan yang paling populer dan sangat luas penggunaanya. Akan tetapi kemasan plastik mengandung resiko yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, maka dibutuhkan kemasan yang aman dan ramah lingkungan. Kemasan edible film yang dapat menggantikan kemasan plastik karena berbahan dasar pati yang didapat dari umbi-umbian salah satunya, singkong yang memiliki kadar pati lebih dari 72%. Edible film dapat dimodifikasi dengan menambahkan zat antibakteri guna menghambat proses pembusukan produk makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan efektivitas zona hambat yang ditimbulkan edible film pati singkong ekstrak bawang putih. Metode yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap Faktorial, dengan faktor konsentrasi pati singkong dan faktor konsentrasi ekstrak bawang putih. Sampel ekstrak bawang putih diproses dengan metode ekstraksi maserasi lalu dilakukan uji kadar pelarut. Sampel edible film diproses melalui metode solution casting dengan uji karakteristik berupa elongasi dan kuat tarik, kemudian dilakukan pengujian antibakteri dengan metode Kirby-Bauer. Nilai elongasi dan kuat tarik tertinggi berurutan yaitu sebesar 80 % dan 1,354 N/mm2. Nilai uji antibakteri pada bakteri E. coli dan bakteri S.aureus memiliki nilai berurutan yaitu kategori ‘sedang’ dengan nilai terbesar yaitu 6,55 mm dan kategori ‘kuat’ dengan nilai terbesar yaitu 13,52 mm pada kode sampel S3B4. Dari pengujian antibakteri yang dilakukan memiliki pengaruh nyata terhadap aktivitas antibakteri edible film pati singkong ekstrak bawang putih.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2024 2024