cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Zuriat
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 35, No 2 (2024): September, 2024" : 6 Documents clear
Keragaman Morfologi, Hasil dan Kualitas Hasil Lima Populasi Melon (Cucumis melo L.) Hasil Topcross Khafiizhi, Muhamad; Utama, Putra; Roidelindho, Kiki; Millah, Zahratul; Natawijaya, Azis; Muslimah, Rahma Nurul
Zuriat Vol 35, No 2 (2024): September, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i2.57385

Abstract

Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu tanaman buah yang sangat beragam dalam hal morfologi, baik dari segi bentuk, ukuran, warna, dan tekstur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman morfologi hasil dan kualitas hasil 5 populasi melon hasil Topcross. Pemahaman terkait keragaman tanaman ini sangat diperlukan dalam rangka melakukan perbaikan hasil maupun kualitas hasilnya. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan PT. Fitotech Agri Lestari Dramaga, Kabupaten Bogor. Metode penelitian menggunakan Single plant dengan 5 perlakuan tanpa ulangan. Analisis yang digunakan yaitu analisis sidik ragam, analisis statistik deskriptif dan analisis klaster. Berdasarkan analisis sidik ragam, terdapat keragaman karakteristik pada kelima populasi yang diuji, kecuali diameter batang menunjukan keseragaman pada kelima populasi. Sedangkan berdasarkan analisis statistik deskriptif menunjukan keseragaman pada masing-masing populasi. Terdapat kesamaan karakteristik antara galur TC-6 dan TC-4 berdasarkan hasil uji klaster. Sedangkan pada galur TC-1 tidak memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi yang diuji.
Identifikasi dan Karakterisasi 23 Genotip Sub-Group Banana Berdasarkan Karakter Morpho-Agronomy di Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede Fadhilah, Rifat; Rudianto, Safira Damayanti; Ismail, Ade; Ruswandi, Dedi; Bakti, Citra; Sudirja, Rija
Zuriat Vol 35, No 2 (2024): September, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i2.58422

Abstract

Pisang merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat di berbagai kalangan. Pisang menjadi tanaman buah dengan tingkat konsumsi yang tinggi, mencapai 7,2 kg/kap/tahun di Indonesia. Perakitan varietas unggul tidak terlepas dari kegiatan karakterisasi morfologi tanaman itu sendiri dalam hal ini adalah tanaman pisang. Dalam kegiatan pemuliaan tanaman, sumber daya genetik merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang harus diperhatikan. Pelestarian sumber daya genetik harus berjalan lurus dengan pelestarian pohon induk unggul untuk mendapatkan bibit unggul juga yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi pemulia untuk merakit varietas unggul. Seleksi pohon unggul ini merupakan langkah awal bagi para pemulia tanaman untuk membantu ketahanan pangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pohon induk unggul dari tanaman pisang sub-group banana di Kecamatan Jatigede. Pengamatan pada karakter berdasarkan deskriptor tanaman yang dilaksanakan pada bulan September 2023 – Maret 2024. Penelitian akan dilakukan di Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede. Penelitian ini merupakan penelitian tanpa tata ruang dengan sistem penanaman one row-plot untuk menentukan pohon unggul pisang sub-group banana yang ada di lokasi penelitian dengan menggunakan deskriptor Banana sebagai acuan untuk karakterisasi. Data yang akan digunakan berasal dari hasil sampling di lokasi penelitian untuk diamati dan disesuaikan dengan deskriptor. Karakter morfologi yang berkontribusi besar terhadap keanekaragaman dan kekerabatan genetik pisang sub-group banana di Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede diantaranya Batang semu: tapering/Pseudostem: tapering, Warna selubung basal (pseudostem), dan Tanaman: tipe pertumbuhan/Plant: growth habit. Genotip AB.1, dan AB.8, dan C.1 merupakan genotip-genotip terbaik berdasarkan karakter morpho-agronomy.
Induksi Perakaran dan Aklimatisasi pada Mutan Manggis (Garcinia mangostana L.) Qosim, Warid Ali; Zubair, Anas; Rachmadi, Meddy; Amien, Suseno
Zuriat Vol 35, No 2 (2024): September, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i2.58452

Abstract

Tujuan penelitian induksi perakaran dan aklimatisasi planlet manggis yang dapat digunakan dalam pengembangkan (pemuliaan tanaman) tanaman manggis in vitro dan perbanyakan tanaman. Penelitian dirancang dalam dua eksperimen, yaitu: (1) induksi perakaran dengan berbagai konsentrasi IBA, (2) komposisi media tanam untuk aklimatisasi mutan manggis. Percobaan 1. Planlet mutan manggis berasal dari perlakuan etil metan sulfonat (EMS) tersebut ditransfer ke medium perakaran, yaitu medium WPM yang berisi 3 % sukrosa dan 8 % agar.  Perlakuan perakaran adalah konsentrasi IBA yaitu: 0 mg/l (MS0/kontrol); 1.0 mg/l; 2.5 mg/l; 5.0 mg/l; 7.5 mg/l; 10 mg/l IBA. Percobaan ditata dalam RAL (rancangan acak lengkap)  terdiri dari  enam perlakuan IBA,  masing-masing perlakuan diulang 15 kali (botol), setiap botol kultur terdiri dari satu planlet mutan.  Kultur dipelihara pada ruang kultur dengan penyinaran 16 jam terang pada suhu 22 oC. Subkultur dilakukan setiap empat minggu. Pengamatan dilakukan terhadap kultur yang memunculkan akar, jumlah akar, dan panjang akar. Percobaan 2; media aklimatisasi planlet mutan manggis dilakukan dengan menggunakan media arang sekam, pakis dan kascing.  Media tanam aklimatisasi ditempatkan pada gelas plastik. Setiap perlakuan media aklimatisasi terdiri dari sepuluh tanaman. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi IBA dapat berpengaruh terhadap induksi perakaran pada mutan manggis. Konsentrasi IBA optimum untuk induksi perakaran pada planlet mutan manggis adalah 7.5 mg/l berdasarkan karakter persentase planlet membentuk akar, jumlah akar dan panjang akar. Media tanam untuk aklimatisasi planlet mutan manggis dapat berpengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman dan panjang akar. Media yang cocok untuk aklimatisasi planlet mutan manggis adalah medium kascing.
Eksplorasi, Karakterisasi dan Seleksi In-Situ Pisang Sub-Group Plantain Berdasarkan Karakter Morpho-Agronomy di Kabupaten Bandung Barat, Sukabumi, dan Sumedang Indrajati, Septian; Rudianto, Safira Damayanti; Ismail, Ade; Damayanti, Farida; Siswanto, Shantosa Yudha; Wahyudin, Agus; Bakti, Citra
Zuriat Vol 35, No 2 (2024): September, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i2.58558

Abstract

Pisang merupakan sumber pangan yang tersedia sepanjang tahun karena mudah tumbuh dan memiliki berbagai manfaat, menjadikannya komoditas hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Salah satu langkah penting dalam program pemuliaan tanaman untuk menghasilkan kultivar unggul adalah melakukan karakterisasi tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat keragaman genetik dan kekerabatan pisang sub-grup plantain di tiga kabupaten di Jawa Barat, berdasarkan karakteristik morfologi dan agronomi. Lokasi penelitian meliputi Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Sukabumi, dan berlangsung dari bulan Juli hingga September 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dan eksplorasi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keragaman genetik pisang sub-grup plantain di tiga kabupaten tersebut relatif rendah, begitu juga dengan keragaman hayati agroekosistemnya. Secara keseluruhan, variasi yang diamati pada pisang sub-grup plantain di ketiga wilayah ini kurang bervariasi, dengan tingkat keragaman total sebesar 0.83, yang mengindikasikan variasi genetik yang terbatas di antara populasi pisang yang diteliti.
Small Tropical Abalone (Haliotis squamata Reeve, 1846) in Indonesia: Current Research Status and Future Prospect Permana, I Gusti Ngurah; Gustiano, Rudhy; Chodriyah, Umi; Ahmad, Riza Zainuddin; Kusmini, Irin Iriana; Lukman, Lukman; Yosmaniar, Yosmaniar; Kadarini, Tutik; Kurniasih, Titin; Murdinah, Murdinah
Zuriat Vol 35, No 2 (2024): September, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i2.56861

Abstract

Abalone farming is gaining popularity worldwide as demand grows. The importance of abalone farming throughout Indonesia is due in part to expanding demand for both local and foreign abalone, and to a growing awareness of the necessity for sustainable seafood production. This study relies on fourty-six scientific papers published between 2000 and 2023. The distribution and variety, bio-reproduction and breeding, growth, and commerce of small tropical abalones are carefully explored to highlight the current research state, as well as the opportunities and challenges in the existing abalone sector. Finally, all interactions yield findings that can be utilized to guide government policy. To realize its full potential, the Indonesian abalone industry must overcome difficulties such as competition and price fluctuations. Key goals include developing sustainability collection and trading methods, reliably supplying high-quality abalone goods, and expanding their reach through global trade. Addressing these challenges will enable the Indonesian abalone industry to thrive in the next years. The abalone business in Indonesia has a long history, is now growing and active, and presents significant potential. With ongoing R&D investments, the Indonesian abalone sector can meet national and global market demands while being sustainable. Understanding the current situation of abalone research in Indonesia is critical to maintaining the industry's long-term survival.
Seleksi Toleransi Cekaman Kekeringan pada Delapan Genotipe Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Lokal Damayanti, Farida; Fachrunnisa, Laras Sitta; Slamet, Whitea Yasmine; Carsono, Nono; Karuniawan, Agung
Zuriat Vol 35, No 2 (2024): September, 2024
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v35i2.59232

Abstract

Cekaman kekeringan merupakan salah satu permasalahan besar dalam bidang pertanian di Indonesia karena dapat mengakibatkan penurunan hasil yang signifikan. Penelitian dilakukan untuk memperoleh informasi tingkat toleransi cekaman kekeringan pada genotipe kacang tanah lokal koleksi Laboratorium Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni - November 2014 di fasilitas rumah kaca kebun percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan split plot yang diulang tiga kali. Petak utama adalah perlakuan pemberian air/water availability (dua taraf) yaitu pemberian air optimal (100% water availability dan 25% water availability). Adapun anak petak adalah genotipe kacang tanah (sepuluh taraf), terdiri dari delapan genotipe kacang tanah lokal yaitu Soe Timur, Atambua, Kanonang Putih, Gorontalo C, Larantuka, Tondegesan Putih, Madura 2, Kinali Putih, serta varietas yang telah dilepas yaitu Singa dan Jerapah. Data dianalisis menggunakan uji Fisher taraf nyata 5%, uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT), dan Least Significant Difference (LSD) taraf nyata 5%. Pembobotan dan perangkingan untuk menentukan genotipe kacang tanah lokal yang memiliki nilai Drought Tolerance Indeks (DTI) lebih baik dibandingkan varietas Singa dan Jerapah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe Gorontalo C, Madura 2 dan Atambua merupakan genotipe kacang tanah lokal yang memiliki penampilan yang lebih baik dibandingkan genotipe Singa dan Jerapah berdasarkan nilai DTI untuk karakter morfologi, hasil dan komponen hasil, serta parameter toleransi cekaman kekeringan. Terdapat korelasi positif antara karakter hasil (bobot basah polong) dengan parameter LRWC 80, namun tidak terdapat korelasi antara karakter komponen hasil (jumlah polong) dengan parameter pengamatan toleransi cekaman kekeringan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6