cover
Contact Name
Epa Elfitriadi
Contact Email
jurnaldiklatandragogi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaldiklatandragogi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan
ISSN : 26205009     EISSN : 26231190     DOI : -
Core Subject : Education,
Andragogi Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan (p-ISSN 2620-5009, e-ISSN 2623-1190) is a periodical journal published by Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan (Center of Education and Religious Technical Training), under The Ministry of Religion Affairs, Republic of Indonesia. The journal is aimed to disseminate information including scientific developments within the scope of education and religious. Andragogi was first published in printed form in 2013. It is published frequently twice a year, on June and December. In 2019 this journal is published twice a year with Open Journal System (OJS) based.
Arjuna Subject : -
Articles 148 Documents
Model Layanan Bimbingan dan Konseling Komunitas pada Pasangan Menikah Dini di Desa Loang Maka, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Zali, Samsul
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 12 No 1 (2024): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan (In Progress)
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v12i1.331

Abstract

This research aims to develop and implement an effective community guidance and counseling service model to enhance the well-being of early-married couples in Loang Maka Village. Early married couples often face complex challenges in building and maintaining marital relationships. This service model is designed to provide holistic support through a community-based approach. This current research employs a qualitative approach with participatory action research, actively involving early married couples and the local community. Data are gathered through in-depth interviews, observations, and focus group discussions. Data analysis uses a thematic approach to identify thematic patterns emerging from the data. The research findings indicate that the community guidance and counseling service model effectively provides emotional, informational, and social support to early married couples. Active participation in community activities helps strengthen social bonds, enhance understanding of roles and responsibilities in marriage, and build positive social networks. The implementation of this model contributes positively to the improvement of the well-being of early married couples, reflected in increased happiness, marital resilience, and the quality of interpersonal relationships. The implications of this research include recommendations for implementing similar service models in other communities, taking into account different cultural and social contexts. This model is expected to serve as a foundation for the development of sustainable community guidance and counseling service programs, particularly to support early married couples in building healthy and happy families. (Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan model layanan bimbingan dan konseling komunitas yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan pasangan menikah dini di Desa Loang Maka. Pasangan menikah dini seringkali menghadapi tantangan kompleks dalam membangun dan memelihara hubungan perkawinan mereka. Model layanan ini didesain untuk memberikan dukungan holistik melalui pendekatan komunitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Participatory Action Research yang melibatkan partisipasi aktif dari pasangan menikah dini serta komunitas setempat. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan focus group discussions. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola-pola tematik yang muncul dari data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model layanan bimbingan dan konseling komunitas terbukti efektif dalam memberikan dukungan emosional, informasional, dan sosial kepada pasangan menikah dini. Partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas membantu memperkuat ikatan sosial, meningkatkan pemahaman tentang peran dan tanggung jawab dalam perkawinan, serta membangun jejaring sosial yang positif. Implementasi model ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan pasangan menikah dini yang tercermin dari peningkatan kebahagiaan, ketahanan perkawinan, dan kualitas hubungan interpersonal. Implikasi dari penelitian ini adalah rekomendasi untuk penerapan model layanan serupa di komunitas-komunitas sejenis dengan mempertimbangkan konteks budaya dan sosial yang berbeda. Model ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk pengembangan program layanan bimbingan dan konseling komunitas yang berkelanjutan, khususnya untuk mendukung pasangan menikah dini dalam membangun keluarga yang sehat dan bahagia.)
Akulturasi Budaya Lokal dan Agama Islam dalam Menyambut Muharram: Studi Kasus Tradisi Tabot di Kota Bengkulu Gustiana, Eka
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 12 No 1 (2024): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan (In Progress)
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v12i1.332

Abstract

Religiosity is in the context of expression in welcoming the coming of the month of Muharram, as in Bengkulu province, there is a celebration of a Muharram called Tabot. This study aims to determine the influence of local culture and Islam on the welcoming of the month of Muharram in the Tabot tradition in the city of Bengkulu. This research is a descriptive qualitative data collection method that uses library research techniques. In the truest sense of the word, the Tabot ceremony has become a performing art, a cultural integration between the indigenous people. Population and the Bengali Indians have gone well. Tabot in Bengkulu can survive and thrive because of the seven elements directly or indirectly involved: Tradition Implementing Family (Keluarga Pelaksana Tradisi or KPT) of Tabot, Family Harmony of Tabut (Kerukunan Keluarga Tabut atau KKT), Bengkulu Local Government, DPRD Bengkulu, arts and culture activists, and business people. Tabot in Bengkulu has become a work, creation, and taste in the community. This culture answers part of the culture of Bengkulu community members to regulate their environmental conditions according to their knowledge. As a culture, Tabot has a complex set of values and norms. These include knowledge, beliefs, arts, morals, laws, and customs. (Keberagamaan dalam konteks ekspresi dalam menyambut datangnya bulan Muharram seperti pada provinsi Bengkulu terdapat perayaan satu muharram yang disebut Tabot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alkuturasi budaya lokal dan agama Islam dalam menyambut bulan Muharram pada tradisi Tabot di kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif Data dikumpulkan dengan mengandalkan teknik library research atau penelitian kepustakaan. Upacara Tabot sudah menjadi semacam seni pertunjukan dalam pengertian yang sesungguhnya. Integrasi budaya yang terjadi antara penduduk pribumi dengan India Bengali telah terbaur dengan baik Tabot di Bengkulu mampu bertahan dan berkembang dikarenakan adanya tujuh unsur yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, yakni, Keluarga Pelaksana Tradisi (KPT) Tabot, Kerukunan Keluarga Tabut (KKT), Pemerintah Daerah Bengkulu, DPRD Bengkulu, pegiat seni dan budaya, pelaku ekonomi sektor informal, pebisnis. Tabot di Bengkulu sudah menjadi semacam hasil karya, cipta dan rasa warga masyarakat. Kebudayaan ini menjawab bagian dari budaya warga masyarakat Bengkulu untuk mengatur kondisi lingkungannya sesuai dengan pengetahuannya. Sebagai sebuah kebudayaan, Tabot mempunyai nilai dan norma yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan adat istiadat.)
Implementasi Metode Pembelajaran IPA Berbasis TIFA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa MTs Muhammadiyah Jayapura Djamion, Desvita Astari
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 12 No 1 (2024): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan (In Progress)
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v12i1.333

Abstract

This research aims to find out: (1) Implementation of the TIFA method in science learning (2) The benefits of implementing the TIFA method can improve student learning outcomes at MTs Muhammadiyah Jayapura. The method in this research is a mixed-methods research model embedded. The results of the data analysis obtained were n-Gain analysis; the average learning outcome for the experimental class was 0.87 in the high concept mastery category and 0.69 in the medium concept mastery category. The final results of the difference test analysis showed that there was a difference in concept mastery between the experimental class, which was taught using the TIFA method, and the control class, which was not taught. The calculated Siq F for the equal difference test is 0.914, and because the calculated Siq F is more than 0.05, Ho is accepted. The assessment of the implementation of the TIFA method using SPSS 25 in the experimental class showed positive results for student learning outcomes of 88.4% in the very good category. So, the overall results of the science learning assessment using the implementation of the TIFA method from the 1st RPP to the 3rd RPP show that there are differences between the experimental class and the control class. It was proven that students in the experimental class had a greater understanding of the concept than those in the control class. This is indicated by the n-Gain test and SPSS 25 test results, as explained previously.(Penelitian ini bertujuan agar mengetahui: (1) Implementasi metode TIFA dalam pembelajaran IPA. (2) Manfaat implementasi metode TIFA dapat meningkatkan hasil belajar siswa MTs Muhammadiyah Jayapura. Metode dalam penelitian ini adalah mixed methods research model embedded. Hasil analisis data yang diperoleh adalah analisis n-Gain rata-rata hasil belajar kelas eksperimenn 0,87 kategori penguasaan konsep tinggi dan kelas kontrol 0,69 kategori penguasaan konsep sedang. Hasil akhir dari analisis uji perbedaan menunjukkan bahwa ada perbedaan penguasaan konsep antara kelas eksperimen yang diajar menggunakan metode TIFA dan kelas kontrol yang tidak diajar. Siq F hitung untuk uji perbedaan yang sama adalah 0,914, dan karena siq F hitung lebih dari 0,05, maka Ho diterima. Penilaian implementasi metode TIFA menggunakan SPSS 25 pada kelas eksperimen menunjukkan hasil yang positif terhadap hasil belajar siswa sebesar 88,4 % dengan kategori sangat baik. Sehingga hasil keseluruhan penilaian pembelajaran IPA yang menggunakan implementasi metode TIFA dari RPP ke-1 sampai RPP ke-3 menunjukkan adanya perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terbukti siswa pada kelas eksperien memiliki pemahaman konsep yang lebih dari pada kelas kontrol. Hal ini di tandai dengan adanya uji n-Gain dan hasil uji SPSS 25 sebagaimana dijelaskan sebelumnya.)
Integrasi Karakter Moral dan Karakter Kinerja dalam Pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri Gorontalo Athiyah, Cut N. Ummu; Umar, Roslan
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 11 No 2 (2023): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v11i2.334

Abstract

This research aims to identify and examine the integration of moral and performance characters within the MAN Insan Cendikia Gorontalo (ICG) learning process. It focuses on intracurricular, co-curricular, extracurricular, and hidden curriculum methodologies. Data was collected through observations, interviews, and documentation studies using a descriptive-analytical approach. It was complemented by referencing secondary resources like articles and expert publications. The findings indicate that MAN ICG adopted the "immerse" model, blending moral and performance characters throughout the educational spectrum. The institution's commitment to fusing character education is transparently evident in its vision, mission, goals, and programs. Their curriculum, rooted in the national framework, emphasizes the school's distinctive values.(Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji integrasi karakter moral dan kinerja dalam proses pembelajaran MAN Insan Cendikia Gorontalo (ICG). Ini berfokus pada metodologi kurikulum intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan tersembunyi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitis. Laporan ini dilengkapi dengan referensi sumber sekunder seperti artikel dan publikasi pakar. Temuan menunjukkan bahwa MAN ICG mengadopsi model “immerse”, memadukan karakter moral dan kinerja di seluruh spektrum pendidikan. Komitmen lembaga dalam memadukan pendidikan karakter terlihat jelas dalam visi, misi, tujuan, dan programnya. Kurikulum mereka, yang berakar pada kerangka nasional, menekankan nilai-nilai khas sekolah.)
Faktor-faktor Keberhasilan Program Pelatihan Karya Tulis Ilmiah bagi Penghulu dan Penyuluh Melalui Massive Open Online Course (MOOC) PINTAR Nahriah, Nanan
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 11 No 2 (2023): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v11i2.335

Abstract

The face-to-face training organized by Pusdiklat has yet to accommodate the maximum number of education and training participants in one period. Therefore, through an online learning platform called MOOC PINTAR, Pusdiklat presents a solution to provide opportunities for training or competency development with a broader reach. This research analyzes the factors influencing the success of training participants in Scientific Writing training for Headmasters and Extension Officers through the PINTAR MOOC. The resource person in this training is an alumni of the Indonesian Education and Religious Education and Religious Technical Personnel Training Center training participants. Data collection was carried out by distributing questionnaires and followed by interviews. The data was then analyzed using qualitative data analysis, namely the three flow models by Miles and Huberman. The research results show several factors that influence the success of training, including the training materials, learning methods, resource persons, and MOOC PINTAR platform, are suitable and have a positive and significant influence on the success of the training program, especially on indicators of participant enthusiasm in utilizing independent learning methods in MOOC PINTAR. These findings show that the Scientific Writing Training for penghulu (marriage guardian) and counselors through MOOC PINTAR at the Education and Training Center for Educational and Religious Technical Personnel of the Republic of Indonesia succeeded in developing the competence of Penghulu and Counselors in compiling Scientific Writing with a score of up to 70%. Based on the research results, the Education and Training Center is recommended to continue scientific writing training for Penghulu and Extension Officers through MOOC PINTAR.(Pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat secara tatap muka belum mampu untuk menampung jumlah peserta pendidikan dan pelatihan secara maksimal dalam satu kurun waktu. Oleh karena itu, melalui platform online learning bernama MOOC PINTAR, Pusdiklat menghadirkan solusi guna memberikan kesempatan mengikuti pelatihan atau pengembangan kompetensi dengan jangkauan yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta pelatihan pada pelatihan Karya Tulis Ilmiah bagi Penghulu dan Penyuluh melalu MOOC PINTAR. Narasumber dalam pelatihan ini adalah alumni peserta pelatihan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan RI. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner dan dilanjutkan dengan wawancara. Data kemudian dianalisis menggunakan data analisis kualitatif, yakni three flow models oleh Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelatihan, diantaranya; materi pelatihan, metode pembelajaran, narasumber, dan platform MOOC PINTAR yang baik, dan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan program pelatihan, terutama pada indikator antusiasme peserta dalam memanfaatkan metode pembelajaran mandiri di MOOC PINTAR. Dari temuan tersebut, menunjukkan bahwa Pelatihan Karya Tulis Ilmiah bagi Penghulu dan Penyuluh melalui MOOC PINTAR pada Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Republik Indonesia berhasil mengembangkan kompetensi Penghulu dan Penyuluh dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan skor hingga 70%. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar Pusdiklat tetap memprogramkan pelatihan KTI bagi Penghulu dan Penyuluh melalui MOOC PINTAR.)
Penguatan Pendidikan Agama Islam melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil 'Alamin pada Madrasah Pilot Project KM-BK di Papua Surindi; Tobroni; Faridi
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 12 No 1 (2024): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan (In Progress)
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v12i1.336

Abstract

This research aims to find out how important and effective the Strengthening Pancasila and Rahmatan Lil Alamin Student Profile project is in creating Tathawur wa Ibtikar students in madrasas. A qualitative approach supported by descriptive data was used. Primary and secondary data are data components. Strengthening the Pancasila student profile and the Rahmatan Lil Alamin student profile has a significant direct and indirect impact as a positive trend in fostering the character of tathawur wa ibtikar (self-development and innovation) among students. Carried out in six stages, including (1) team formation, (2) determining the theme, (3) implementation, (4) reflection, (5) follow-up plan, and (6) project results exposure. (Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa penting dan efektif proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin untuk mewujudkan pelajar Tathawur wa Ibtikar di madrasah. pendekatan kualitatif yang didukung oleh data deskriptif digunakan. Data primer dan sekunder adalah komponen data. Penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan Lil Alamin berdampak signifikan secara langsung tak langsung sebagai tren positif dalam menumbuhkan karakter tathawur wa ibtikar (pengembangan diri dan inovasi) di kalangan pelajar. Dilakukan dalam enam tahapan meliputi : (1) Pembentukan Tim, (2) Penentuan tema, (3) Pelaksanaan, (4) Refleksi, (5) Rencana Tindak Lanjut, dan (6) Expo hasil Projek.)
Desain Kurikulum Pendidikan Islam pada Kuttab Ibnu Abbas Surakarta Widiani, Desti; Jiyanto
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 12 No 1 (2024): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan (In Progress)
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v12i1.340

Abstract

This research aims to determine the design and implementation of the Kuttab Ibnu Abbas Surakarta curriculum. This research includes qualitative field research. The method used in this research is descriptive-analytical; data is obtained through observation, interviews, and documentation. Data is collected, condensed, analyzed, presented, and concluded. The results of this research show that: 1) The curriculum design used at Kuttab Ibnu Abbas Surakarta is The Grass Roots Model; initiatives and efforts to develop the curriculum do not come from above but from below. 2) Implementing the curriculum at Kuttab Ibnu Abbas is almost the same as elementary school-level learning, which implements the 2013 Curriculum with a thematic learning model. (Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui desain dan implementasi kurikulum Kuttab Ibnu Abbas Surakarta. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode analisis-deskriptif, data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dikumpulkan, dikondensasi, dianalisis, disajikan dan disimpulkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Desain kurikulum yang digunakan pada Kuttab Ibnu Abbas Surakarta yaitu dengan The Grass Roots Model yaitu, inisiatif dan upaya pengembangan kurikulum, bukan datang dari atas tetapi datang dari bawah. 2) Implementasi kurikulum pada Kuttab Ibnu Abbas hampir sama dengan pembelajaran tingkat Sekolah Dasar yang menerapkan Kurikulum 2013 dengan model pembelajaran tematik.)
Implementation of Pre-aqil Baligh (Before Puberty) Education Through “The Male and Female Programs” as an Effort to Form Religious Attitudes at Elementary School Juwita, Sri; Fikri, Ahmad; Harisah; Diana, Rahmi; Witro, Doli
Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Vol 12 No 1 (2024): Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan (In Progress)
Publisher : Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36052/andragogi.v12i1.341

Abstract

This study aims to determine the implementation of pre-aqil baligh (before puberty) education through male and female programs as an effort to form students’ religious attitudes. Pre-aqil baligh education is essential to implement in elementary schools considering the development of puberty is faster. This research was conducted at Ashfiya Elementary School, which is one of the Islamic schools in the city of Bandung. The research subjects were fifth and sixth-grade students when they were closer to pre-aqil baligh. The method used is qualitative research, which is conducted in the form of case studies. The sources used in the research are observation and interviews. And supported by scientific articles (journals) and books related to research. Data collection techniques are carried out by reduction, presentation, and verification. The research found that pre-aqil baligh education can be implemented by providing education about morals, fiqh of haidh (menstruation) and ihtilam (wet dreams), early sex education, and the habit of reciting the Koran. This activity uses the mentoring method as an approach to students. The religious attitude that is formed from pre-aqil baligh education through the male and female programs consists of three religious dimensions, namely aqidah, sharia, and morals. (Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan pra aqil baligh (sebelum pubertas) melalui “program laki-laki dan perempuan” sebagai upaya membentuk sikap religius peserta didik. Pendidikan pra-aqil baligh penting dilaksanakan di sekolah dasar mengingat perkembangan masa pubertas lebih cepat. Penelitian ini dilakukan di SD Ashfiya yang merupakan salah satu sekolah Islam di kota Bandung. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas V dan VI yang mendekati pra aqil baligh. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan melakukan penelitian lapangan berupa studi kasus. Sumber yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan wawancara. Serta didukung dengan artikel ilmiah (jurnal) dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara reduksi, penyajian, dan verifikasi. Penelitian ini menemukan bahwa pendidikan pra aqil baligh dapat dilaksanakan dengan memberikan pendidikan tentang akhlak, fiqh haidh (haid) dan ihtilam (mimpi basah), pendidikan seks sejak dini, dan kebiasaan mengaji. Kegiatan ini menggunakan metode pendampingan sebagai pendekatan kepada siswa. Sikap keagamaan yang terbentuk dari pendidikan pra-aqil baligh melalui “program laki-laki dan perempuan” terdiri dari tiga dimensi keagamaan, yaitu aqidah, syariah, dan akhlak.)