cover
Contact Name
Ahmad Ashril Rizal
Contact Email
ashril@uinmataram.ac.id
Phone
+6281805765431
Journal Mail Official
istinbath@uinmataram.ac.id
Editorial Address
Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Mataram, Jalan Gajah Mada No. 100 Jempong Baru, Mataram
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Istinbath: Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam
ISSN : 18296505     EISSN : 26549042     DOI : -
Istinbath fokus pada bidang hukum Islam yang meliputi Hukum Keluarga Islam, Ekonomi Syariah, Hukum Pidana Islam, Fiqh-Ushul Fiqh, Kaidah Fiqhiyah, Masail Fiqhiyah, Tafsir dan Hadits Ahkam.
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
ETIKA ISLAM DALAM PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT (STUDI KASUS BAZNAS KABUPATEN LOMBOK TIMUR) Sri Nirwana Sarowati Zikri; Mu’ady Yasin; Taufik Chaidir
istinbath Vol 17 No 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ijhi.v17i1.42

Abstract

The research entitled Islamic ethics in the utilization of zakat fundsaims to find out how Islamic ethics in the benefit of zakat funds in BAZNASEast Lombok. The research method used is descriptive qualitative researchmethod with field research type (field research).The National Amil ZakatAgency (BAZNAS) as the official institution of zalcat managers distributeszakat funds to the recipients of zakat (mustahik), especially to some groups,among others, the poor, the muallaf, and fisabilillah. Form pnedayagunaannyaconsumptive and productive. Consumptive utilization in the form of assistancefor daily needs while the utilization of productive form of business. Islamicethics in the use of zakat funds in the Baznas of East Lombok indicates thatethics are applied differently, aa that is in accordance with Islamic syaraiatand those that are not in accordance with Islamic Shari’a. In other words, it isimpossible to leverage zakat funds by fraud and dishonesty, and vice versa thosewho support daa zakat with honesty. It is biased to see that efforts to improveeconomic development are different, some are successful and those that donot work. In relation to that, then I as a researcher hopes to the supervisors inBaznas of East Lombok regency to ebh optimize monitoring so that mustahikusing zakat fund is not carried out arbitrarily. Penelitian yang berjudul etika islam dalam pendayagunaan dana zakatini bertujuan untuk mengetahui bagaimana etika islam dalam pendayagunaandana zakat di BAZNAS Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitianlapangan (field research).Badan Amil Zakat NASIONAL (BAZNAS) sebagaiinstitusi resmi pengelola zakat menyalurkan dana zakat kepada para penerimazakat (mustahik) khususnya kepada beberapa golongan antara lain fakir,miskin, muallaf, dan fisabilillah. Bentuk pnedayagunaannya berupa konsumtifdan produktif. Pendayagunaan konsumtif berupa bantuan untuk kebutuhansehari-hari sedangkan pendayagunaan secara produktif berupa bentuk usahaEtika islam dalam pedayagunaan dana zakat pada Baznas Kabupaten LombokTimur menunjukkan bahwa etika yang diterapkan berbeda-beda, aa yangsesuai dengan syaraiat islam dan adapula yang tidak sesuai dengan syariatIslam. Dengan kata lain bahwa, mustahik mendayagunai dana zakat dengancara penipuan dan ketidakjujuran dan sebaliknya adapula yang mendayagunaidaa zakat dengan kejujuran. Hal tersebut bias saksikan bahwa usaha untukmeningkatkan perkembangan perekonomiannya berbeda, ada yang berhasildan adapula yang tidak berhasil.Sehubungan dengan hal itu, maka saya sebagaipeneliti berharap kepada pihak pengawas di Baznas Kabupaten Lombok Timuruntuk ebh mengoptimalkan monitoring sehingga mustahik yang menggunakandana zakat tidak dilaksankan dengan sewenang-wenang.
INTEGRASI NILAI PEMILIHAN PEMIMPIN DALAM ISLAM KE DALAM SISTEM PEMILU LEGISLATIF DI INDONESIA Siti Hasanah; Absori Absori; Harun Harun
istinbath Vol 17 No 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.118 KB) | DOI: 10.20414/ijhi.v17i1.43

Abstract

The phenomenon of deteriorating the quality of legislative membersbecomes a problem in this paper. This happens because of the lack of qualityof screening and competence of candidates in the electoral system, and thelow standards of criteria and criteria of candidates in the election regulation,thus affecting the poor quality of legislative members generated . To makecorrections to the weaknesses of the legislative election system can be done byintegrate the values of choosing the leader (caliph) in Islam into the legislativeelectoral system in Indonesia.Abstrak: Fenomena memburuknya kualitas anggota legislatif menjadipermasalan dalam tulisan ini. Hal ini terjadi karena ketidak tersediaannyasaringan kualitas dankompetensi caleg dalam sistem pemilu, serta rendahnyastandar syarat dan kriteria caleg dalam regulasi pemilu, sehingga berdampakterhadap buruknya kualitas anggota legislatif yang dihasilkan.Untuk melakukanpembenahan terhadap kelemahan sistem pemilu legislatif dapat dilakukandengan cara mengintegrasikan nilai-nilai memilih pemimpin (khalifah) dalamIslam kedalam sistem pemilu legislatif di Indonesia.
KONTEKSTUALISASI HUKUM ZAKAT DI INDONESIA (STUDI TENTANG LEGISLASI DAN KONSTITUSIONALITAS UU PENGELOLAAN ZAKAT DALAM PERSPEKTIF SIYÂSAH SYAR’IYYAH) Asmawi A; Afwan Faizin
istinbath Vol. 16 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.708 KB) | DOI: 10.20414/ijhi.v16i1.72

Abstract

This article aims to discuss the enactment of Zakat ManagementLaw 23/2011. Based on the critical textual study, this study proposes an analysisshowing that the legislation of this law come out of centestation by variousinterest from different groups. Substantially, this law does not contravenethe Constitution of 1945 so that is has a very strong constitutional ground.Siyasashar’iyya is here relevant to the legislation of Islamic law, including theLaw of Zakat Management 23/2011. Therefore, this law is a real example ofthe product of the politics of Islamic law in the context of Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan bahwa legislasi UU 23/2011 (UUPZ)merupakan suatu proses politik yang menghadirkan kontestasi kepentingan/aspirasi berbagai pihak. UU 23/2011 (UUPZ) secara umum tidak bertentangandengan UUD 1945 sehingga memiliki daya konstitusionlitas yang relatif kokoh.Teori siyâsah syar’iyyah memiliki relevansi yang kuat dengan isu legislasi dankonstitusionalitas UU 23/2011 (UUPZ). UU 23/2011 (UUPZ) merupakanproduk dari siyâsah syar’iyyah dalam konteks keindonesiaan.
PENERAPAN RESTORATIVE JUSTICE TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DI BAWAH UMUR DALAM SISTEM HUKUM PIDANA INDONESIA DAN HUKUM ISLAM Alfitra A
istinbath Vol. 16 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.06 KB) | DOI: 10.20414/ijhi.v16i1.73

Abstract

Children are legally defined different from adults because they areentitled to different rights and obligations according to law. Law 11/2012 onthe Criminal Justice System considers children as gift from God Almightywho has dignity as human beings. To protect such dignity and status, childrenare entitled to a special protection in the judicial system. The protectionof children is part of the National Development. Protecting children is toprotect human beings. Regarding criminal law enforcement, the restorativejustice is an approach to solving criminal matters involving victims, offenders,and community elements for the creation of a justice. The criminal justicesystem specifically for children must have a specific purpose for the benefitof the future of children and the community that it contains the principles ofrestorative justice. Although the definition of restorative justice is not unified,because it has a lot of variety of models and forms, it is useful to use to resolvelegal problems concerning children. Anak dengan segala pengertian dan definisinya memiliki perbedaankarakteristik dengan orang dewasa, ini merupakan titik tolak dalammemandang hak dan kewajiban bagi seorang anak yang akan mempengaruhipula kedudukannya di hadapan hukum. Undang-undang Nomor 11 Tahun2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak juga menyebutkan bahwa anakmerupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memilikiharkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Untuk menjaga harkatdan martabatnya, anak berhak mendapatkan pelindungan khusus, terutamapelindungan hukum dalam sistem peradilan. dalam perlindungan anakmerupakan bagian dari Pembangunan Nasional. Melindungi anak adalahmelindungi manusia. Hubungan dengan penegakan hukum pidana, makarestorative justice merupakan suatu pendekatan dalam memecahkan masalahpidana yang melibatkan korban, pelaku, serta elemen-elemen masyarakatdemi terciptanya suatu keadilan. Definisi restorative justice itu sendiri tidakseragam, sebab banyak variasi model dan bentuk yang berkembang dalampenerapannya. Restorative justice dapat diterapkan untuk mengatasi masalahmasalahyang melibatkan anak-anak.
POLIGAMI RAMAH PEREMPUAN; CATATAN KRITIS ATAS POLIGAMI KUANTITATIF- KUALITATIF PERSPEKTIF MUHAMMAD SYAHRÛR Syamsuri A
istinbath Vol. 16 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.751 KB) | DOI: 10.20414/ijhi.v16i1.75

Abstract

Polygamy has become a controversial topic in the discoursesof gender relations, including in Islam. It is therefore always attractive toscholars and experts to discuss this topic. Muslims thinkers have attemptedto re-interpret polygamy either to reject it, fasten its procedure or to allowit under certain conditions. One leading contemporary Muslim scholar whois concerned with the issues of gender relations and polygamy under Islamis Muhammad Shahrur. This article examines Shahrur’s view on polygamy.Based on his several works as the main data, this study analyzes his approachto polygamy and criticizes it. He is well-known for the theory of limit. Heemploys a qualitative-quantitative concept to formulate an understandingof polygamy which is just for women, as this is often neglected under thestipulation of normative Islamic law. However, as a system of thought,Syahrur’s idea on polygamy opens up criticism despite its novelty idea that isless severe to women since he limits polygamy. Dalam relasi gender, poligami menjadi isu yang sensitif tetapi seksiuntuk dikaji. Sejumlah pemikir Islam ikut terlibat dalam upaya menempatkanpoligami yang ramah perempuan. Muhamaad Syahrur sebagai salah satu daripara pemikir Islam tersebut melibatkan diri dalam kajian poligami. Denganmetode limitasi dan pendekatan linguistik, Syahrur memformulasikanpoligami kuantitatif-kualitatif sebagai ikhtiarnya menemukan poligami yangberkeadilan dan ramah perempuan. Sebagai sebuah pemikiran, kesimpulanSyahrur tentang poligami menyisakan celah untuk dikritisi. Kritik dalam tulisanini terutama mengenai konsistensiSyahrurdalam membangun teori poligamikuantitatif- kualitatif.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEREMPUAN DAN ANAK (Analisis Putusan Hakim Tentang Nafkah Madhiyah Pada Pengadilan Agama Di Sumatera Barat ) Salma A; Elfia A; Afifah Djalal
istinbath Vol. 16 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.201 KB) | DOI: 10.20414/ijhi.v16i1.77

Abstract

The research aims to untangle the different court decision in firstinstance of religious courts in West Sumatra regarding past spousal support(nafkah madhiah) to former wife. Such unified decisions bring about negligenceof wife’s and children’s right of support. This research uses the religiouscourt archives on past spousal support as the main data. The judge decisionand its reason, pattern of logic and type of protection are critically analyzedin relation to the existing regulation and law. There are a huge number ofhusbands who ignore and leave their wives and children without financialsupport. They repudiate their wives and propose the petition to court. Whenappearing at court to respond the petition, women usually reclaim spousalsupport if the petition will be granted. However, judges often respond to suchwomen’s claim differently. Judge may approve women’s demand while othersreject them. As a result, wives and children face the most critical situationupon court decision. It is therefore urgent to offer legal aid and protection ofwomen and their children in a post-repudiation court decision. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengetahuipenyebab terjadinya perbedaan-perbedaan putusan hakim di seluruhpengadilan agama Sumatera Barat tentang nafkah madhiyah (lalu) yangdilalaikan oleh suami. Perbedaan putusan itu mengakibatkan hak-hak isteridan anak terhadap nafkah menjadi terabaikan. Penelitian ini adalah penelitiankepustakaan dengan mengumpulkan dan membaca putusan-putusanhakim tentang nafkah madhiyah sebagai data utama. Putusan-putusan itudianalisis secara deskriptif,Langkah untuk mengetahui penyebab itu dengankeberpihakan hakim terhadap hak dan kepentingan perempuan. Banyakperceraian disebabkan oleh laki-laki yang melalaikan tanggung jawab nafkahdengan meninggalkan isteri dan anaknya. Isteri berusaha sendiri menafkahidiri dan anak yang ditinggalkan. Kemudian suami mengajukan perceraian kepengadilan agama. Ketika isteri meminta nafkah yang dilalaikan suami padadiri dan anaknya, hakim Pengadilan Agama di Sumatera Barat memberikanputusan yang berbeda-beda, ada yang ditolak dan ada yang diterima dengannominal yang sangat kecil.Akibatnya, isteri menanggung beban yang palingberat yaitu diceraikan, dilalaikan nafkahnya dan menanggung nafkah anaksendirian.
PHILOSOPHYO FISLAMIC MARRIAGE: MULTI DISCIPLINARY ISLAMIC STUDIES Khoiruddin Nasution
istinbath Vol. 16 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ijhi.v16i1.107

Abstract

Abstract: This article aims to analyse the Philosophy of Islamic Marriage. This paper begins with the preliminary discussion on the issue followed by the delineation of philosophy of Islamic law drawing on textual discourses in the area. Conclusion of this paper are: Firstly, the philosophy of Islamic marriage is the purpose, the goal of Islamic marriage. Secondly, the objective, the purpose, and the goal of Islamic marriage are the same as and in line with the fulfillment of human needs. The fulfillment of this requirement accords with the motivation of marriage in psychology and family roles in Sociology. Therefore, the objective, the purpose, the goal of Islamic marriage as a philosophyofIslamicmarriagegohandinhandwithhumanneeds,psychology and Sociology. Thirdly, by synchronizing the Islamic law and objectives as well as the principles of Islamic marriage law may yield the philosophy of Islamic marriagelaw.
PUTUSAN VERSTEK DALAM CERAI GUGAT KARENA PELANGGARAN TAKLIK TALAK DI PENGADILAN AGAMA SAMARINDA Lilik Andaryuni
istinbath Vol. 16 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ijhi.v16i1.109

Abstract

Abstract: The rising rate of divorce initiated by women (cerai gugat) in East Kalimantan, especially in Samarinda, has been stimulated by many causes, ranging from continuous disharmony, economic problems, love affairs, to lack of spousal responsibility, especially husbands, which constitute the most prominent cause of divorce. By leaving their wife irresponsibly, husbands violatetheconditionsthatcangeneratedivorceclaimbywives.235divorcesout of total 237 cases are concerned with the violation of contingent repudiation (ta’liq talaq). All were decided without defendants’ presence (verstek) except two cases where both plaintiff and defendant were present. This study argues that verstek decision, since it is given in a relatively fast procedure, become the best mechanism for women to seek justice and to end their uncertain status after being neglected by their husband. This is relevant to the court principle where justice is simple, fast and cheap. This principle is laid down in Chapter 4 of Law 48/2009 about Court Power andCompetence. Abstrak: Tingginya angka cerai gugat di Kalimantan Timur khususnya Samarinda, disebabkan banyak faktor, di antaranya ketidakharmonisan, ekonomi, gangguan pihak ketiga dan tidak ada tanggung jawab. Tida ada tanggung jawab ini menjadi penyebab utama terjadinya cerai gugat akibat pelanggaran taklik talak. Hal ini terbukti dari 237 kasus cerai gugat akibat pelanggaran taklik talak 235 kasus atau sekitar 99,16% diputus Verstek, hanya 2 kasus (0,84%) tergugat yang hadir di persidangan. Putusan verstek akibat pelanggaran taklik talak memberikan kemudahan bagi pihak istri dan memberikan kepastian hukum akan nasibnya yang tidak jelas akibat kepergian suamiyangtidakadakabarberitanya.Inisejalandeganazasperadilan sederhana, cepat, dan biaya ringan sebagaimana dalam Pasal 4 ayat (2) UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
REFORMASI HUKUM EKONOMI ISLAM DI INDONESIA STUDI KLAUSULA PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL 2000-2017 Mohamad Nur Yasin
istinbath Vol. 16 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/ijhi.v16i1.110

Abstract

Abstract: Islamic law contains a dynamic-adaptable aspect and should be reformed. Law reform agencies have always faced a serious challenge. In Indonesia, agent of law who consistence in the reforming islamic economic law is Sharia National Board of Indonesian Ulama Council (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia/DSN-MUI). During 2000-2017,DSN-MUI have published 109 fatwa of sharia economic. The clausula of sharia economic dispute resolution in the Fatwa of DSN-MUI undergoing four time change. This paper focus on two problems. first, what factors do influencing change of clausula of sharia economic dispute resolution in the Fatwa of DSN-MUI. Second, how is law reform model behind the change of clausula of sharia economic dispute resolution in the Fatwa of DSN-MUI. By using method of normative legal research, obtained two findings. first, the change of clausula of sharia economic dispute resolution in the Fatwa of DSN-MUI caused by economic factors and law factors. Second, there are two models of lawreform that exist behind the formulation of clausula of sharia economic dispute resolution in the Fatwa of DSN-MUI, namely law eclecticism and remodeling law. Abstrak: Hukum Islam mengandung aspek dinamis-adaptable dan harus dilakukan reformasi. Agen reformasi hukum selalu menghadapi tantangan serius. Di Indonesia, agen hukum yang aktif melakukan reformasi hukum ekonomi Islam adalah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).Selama2000-2017,DSN-MUImenerbitkan109fatwaekonomi syariah. Rumusan klausula penyelesaian sengketa ekonomi syariah dalam FatwaDSN-MUIdariaspeklembagapenyelesaisengketamengalamiempat kaliperubahan.Tulisaninifokuspadaduapermasalahan.Pertama,apafaktor yang melatarbelakangi perubahan rumusan klausula penyelesaian sengketa ekonomisyariahdalamFatwaDSN-MUI.Kedua,bagaimanamodelreformasi hukumdibalikperubahanrumusanklausulapenyelesaiansengketaekonomi syariah dalam Fatwa DSN-MUI. Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif, diperoleh dua temuan. Pertama, perubahan rumusan klausula penyelesaian sengketa ekonomi syariah dalam Fatwa DSN-MUI disebabkan oleh faktor ekonomi dan faktor hukum. Kedua, ada dua model reformasihukumyangadadibalikperubahanrumusanklausulapenyelesaian sengketaekonomisyariahdalamFatwaDSN-MUI,yaitueklektisismehukum dan pembuatan ulanghukum.
???????? ?????? ?? ????? ?????? Lalu Supriadi; Mualimin Mochammad Sahid
istinbath Vol 17 No 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.527 KB) | DOI: 10.20414/ijhi.v17i2.92

Abstract

?????? ?????? ??? ?? ????? ??????? ???????? ???? ????? ??????? ???? ???????? ??? ???? ??????? ?? ???????? ????? ??? ??? ?? ????? ?????? ???? ?????? ???????? ?? ????? ????? ??? ????? ???? ????? ???? ????? ????? ???????? ???????. ???? ????? ???? ????? ?????? ?? ??????? ???????? ??? ???????? ?????? ???????? ??? ??? ??? ??????? ???????? ?? ????? ??????? ????????. ????? ????? ??? ?????? ?????? ?????? ???????? ??????? ??? ??????? ??????? ?? ??? ???????? ??????? ?? ??? ?? ????? ?????? ????????? ????????? ??????? ???? ?? ????? ?? ??? ??? ???????. ??? ??????? ???? ????? ????? ????? ?? ?????? ???? ????? ?? ??? ???? ?? ?? ????? ????? ??? ???? ????? ????? ???? ????? ?? ??????? ???? ??? ???? ??? ?????? ?? ??????? ???? ??????? ??? ????? ?????? ????? ??? ???????? ?????? ?? ??????? ????? ???? ??? ????????? ???? ?? ??????? ?????? ??? ????? ??????? ??? ??? ?????? ???????? ???????? ????? ??????? ??? ?????? ???? ???? ?????? ??? ????? ?????? ?????. Abstrak :Pengadilan adalah fondasi hukum islam dan undang-undang yang berfungsi merealisasikan tujuan hukum yaitu meraih kebaikan dan menolak kerusakan. Islam memberi atensi besar terhadap bidang ini karena terdapat pengakuan dan penegasan terhadap peran yang sangat prinsipil dalam memakmurkan bumi sesuai kehendak Allah untuk kemaslahatan hidup umat manusia, alam dan kehidupan. Artikel ini bertujuan menjelaskan hal-hal berikut: (1) urgensi pengadilan dalam hukum islam (2) Kode Etik Hakim dalam islam (3) Model ideal para hakim dalam memutuskan perkara. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif analitis yang dalam mengumpulkan data menggunakan library research (penelitian kepustakaan) yang mengacu kepada hasil riset, kajian dan buku yang berkaitan dengan kajian ini. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa hakim adalah profesi mulia yang harus ada dalam struktur kelompok masyarakat, di samping itu merupakan profesi yang berwibawa karena posisi dan perannya yang sangat strategis dalam memutuskan kasus hukum. Karena itu dalam menjalankan tugasnya, hakim harus dilengkapi dengan kode etik yang bersumber dari sifat-sifat hakim itu sendiri yang tertuang dalam khazanah islam. Untuk memutuskan perkara secara adil maka seorang hakim dituntut untuk meneladani cara dan sifat para hakim terdahulu seperti para sahabat dalam memutuskan perkara.

Page 3 of 21 | Total Record : 203