Articles
12 Documents
Search results for
, issue
"Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022"
:
12 Documents
clear
Uji Efektivitas Permainan Berbasis Kearifan Lokal “Dhakon” pada Metode Bermain Calistung Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Al-Barokah Tamanan Bondowoso
Luh Putu Indah Budyawati;
Yuniarta Syarifatul Umami;
Hibatur Rahmaniyah
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (763.553 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1184
Alat permainan edukatif merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat dibutuhkan dalam menstimulasi tumbuh kembang anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas permainan berbasis kearifan lokal “Dhakon” dalam menstimulasi perkembangan kemampuan kognitif anak pada metode membaca, menulis, dan berhitung (Calistung). Uji efektivitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah permainan berbasis kearifan lokal “Dhakon” pada metode bermain calistung dapat meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan menghitung anak. Sampel yang digunakan adalah 6 orang anak usia dini kelompok B usia 5-6 tahun. Efektifitas suatu produk dilihat dari aktivitas belajar dan hasil belajar anak. Dari keseluruhan aspek pada hasil pengamatan aktivitas belajar anak, dapat disimpulkan bahwa media permainan kearifan lokal “Dhakon” memperoleh nilai 3,86 dengan kategori keefektifan yang tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa metode bermain Calistung anak usia 5-6 tahun dapat dikembangkan melalui permainan berbasis kearifan lokal “Dhakon”.
Analisis Kesantunan Berbahasa Anak Usia 4-6 Tahun Studi Kasus Kebiasaan Menonton Youtuber Gaming “Miawaug” di Kabupaten Ponorogo
Dian Puspitasari Harumawardhani;
Ida Yeni Rahmawati;
Rendy Setyowahyudi
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (942.509 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1220
Di era pandemi Covid 19 terdapat fenomena baru untuk anak usia 4-6 tahun terutama anak laki-laki terbiasa menoton kanal youtube, yang paling banyak disukai anak saat ini adalah youtuber Miawaug dengan subscriber tertinggi pada saluran review permainan di kanal youtube. Kesantunan berbahasa youtuber gaming ini sangat dipertanyakan apakah layak dikonsumsi untuk anak usia 4-6 tahun atau tidak, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesantunan berbahasa anak usia 4-6 tahun studi kasus kebiasaan menonton youtuber gaming “MiawAug” di Kabupaten Ponorogo. Penelitian diskriptif kualitatif ini menggunakan prosedur pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis menggunakan metode triangulasi, sumber data yaitu dari data wawancara orang tua, anak dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesantunan bahasa pada kanal youtube MiawAug masih layak untuk dikonsumsi anak usia dini usia 4-6 tahun tetapi peran orang tua dalam membatasi konsumsi gawai dan pemakaian bahasa anak juga sangat penting untuk menciptakan kesantunan berbahasa anak usia 4-5 tahun.
Analisis Reward and Punishment dalam Motivasi Belajar Anak Kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2021/2022
Dhea Puspitasari;
Indra Zultiar;
Asep Munajat
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (897.613 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1221
Abstrak: Penelitian ini berkenan mengetanai pemberian reward dan punishment terhadap motivasi belajar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses dan hasil pemberian reward dan punishment dalam memotivasi belajar anak kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus yang dimana peneliti mengambil subyek penelitian yaitu, guru, kepala sekolah, dan orangtua siswa kelompok B dengan pengambilan sampel yaitu Purposive Sampling. Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan guru, kepala sekolah dan orangtua siswa, observasi kegiatan peserta didik saat pembelajaran serta dokumentasi hasil catatan perkembangan, hasil karya ataupun catatan anekdot peserta didik. Hasil dari penelitian ini adalah pemberian Reward dan Punishment di kelompok B. Pemberian reward dilakukan ketika anak melakukan menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas dengan baik. Sebaliknya pemberian punishment dilakukan jika anak tidak fokus saat belajar atau tidak mengerjakan tugas dengan baik. Bentuk reward yang diberikan yaitu reward verbal dan non verbal berupa acungan jempol, tepuk tangan, hebat, dan simbol bintang. Bentuk punishment yaitu punishment verbal saja berupa pemberian simbol bulan.
Hubungan Persepsi Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka dengan Kemandirian pada Anak Usia 5-6 Tahun
Indarwati Sholikhah;
Nurhenti Dorlina Simatupang;
Sri Widayati;
Kartika Rinakit Adhe
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (863.685 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1222
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi guru dalam pembelajaran tatap muka dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun. Jenis penelitian yaitu kuantitatif korelasional. Populasi penelitian ialah seluruh guru TK di kecamatan Waru, kabupaten Sidoarjo berjumlah 464 dengan lembaga sekolah yang ada di kecamatan Waru berjumlah 102. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling sehingga sampel yang didapatkan sejumlah 70 guru. Metode survei dalam bentuk kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang digunakan. Teknik Analisis data terdiri dari: uji validitas dengan rumus Product Moment, uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach dan uji korelasi dengan rumus Pearson Correlation. Perhitungan dengan rumus Pearson Correlation bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan signifikan antara persepsi guru dengan kemandirian anak. Berdasarkan perhitungan uji korelasi, didapatkan r hitung 0,598 dan r tabel dengan taraf signifikan 5% = 0,198 dengan kata lain r hitung>r tabel (0,598>0,198) maka bisa disimpulkan terdapat hubungan cukup kuat antara persepsi guru dengan kemandirian anak. Selain itu hasil penelitian keseluruhan data menunjukkan nilai mean dengan nilai 3.3, sedangkan pada nilai data median dan modus memperoleh nilai sebesar 3. Pada hasil penelitian terlihat jika lembaga sekolah yang memiliki akreditasi A memiliki nilai rata-rata sebesar 83, sedangkan sekolah yang akreditasi B memiliki rata-rata sebesar 86. Maka temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata penerapan persepsi guru mengenai kemandirian pada lembaga yang terakreditasi B lebih baik dari lembaga sekolah yang terakreditasi A. Sehingga hasil penelitian ini lebih menekankan pada sistem pembelajaran tatap muka dengan melihat kemandirian anak usia 5-6 tahun ditinjau dari persepsi guru.
Kurikulum Merdeka pada Pendidikan Anak Usia Dini
Lina Eka Retnaningsih;
Ummu Khairiyah
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (848.958 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1223
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh mulai digaungkannya kurikulum merdeka bagi sekolah penggerak di setiap tingkatan pendidikan termasuk pendidikan anak usia dini. Kurikulum merdeka adalah kurikulum baru, menyusun kurikulum baru tidak mudah bagi setiap satuan pendidikan. Ini adalah polemik yang sering dirasakan oleh para pendidik PAUD dan pengelolanya setiap pergantian kurikulum. Namun, kurikulum merdeka belum wajib untuk diterapkan pada setiap lembaga pendidikan anak usia dini. Ada tiga alternatif pilihan dalam pelaksanaannya. Untuk memberikan pemahaman berkaitan dengan esensi dan cara penyusunan kurikulum merdeka maka penting dilakukan penelitian ini. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi literatur dimana peneliti mengkaji dan menganalisis berbagai teori, peraturan yang ada berkaitan dengan konsep kurikulum merdeka dan bagaimana penyusunannya pada satuan pendidikan anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum merdeka beriringan dengan konsep merdeka belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam menyusun kurikulum merdeka yang perlu diperhatikan yaitu kerangka dasar dan struktur kurikulumnya. Tujuan Pendidikan Nasional berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) mandiri; (3) bergotong royong; (4) berkebinekaan global; (5) bernalar kritis; (6) kreatif. Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan dan kerangka yang telah diterjemahkan dalam struktur kurikulum, prinsip pembelajaran, dan asesmen serta capaian pembelajaran. Dalam kurikulum merdeka, struktur kurikulum berisi kegiatan intrakulikuler untuk penguatan profil pelajar Pancasila. Terdapat capaian pembelajaran yang harus dicapai sesuai dengan tiga elemen yaitu (1) Nilai Agama dan Budi Pekerti; (2) Jati Diri, (3) Dasar-Dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.
Analisis Variasi Penyajian Menu Makanan terhadap Nafsu Makan pada Anak Usia 2-4 Tahun di Desa Badang
Putri Maulidia;
Nurhenti Dorlina Simatupang;
Sri Widayati;
Kartika Rinakit Adhe
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (852.677 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1229
Kemampuan orang tua terutama ibu dalam menyajikan menu makanan yang bervariatif sangat penting dilakukan, karena untuk memenuhi gizi dan nutrisi anak pada masa golden age. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh orang tua yang memiliki kemampuan relatif kurang dalam menyajikan menu makanan yang bervariatif, sehingga anak memiliki kurang nafsu makan. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi penyajian menu makanan terhadap peningkatan nafsu makan pada anak usia 2-4 tahun di desa Badang. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 orang tua dan 4 anak usia 2-4 tahun di Desa Badang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman, yakni : 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, dan 4) verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah 1) variasi penyajian menu makanan yang bervariasi atau berganti tiga kali dalam sehari dapat meningkatkan nafsu makan anak, 2) pemenuhan gizi dan nutrisi akan terpenuhi jika makanan yang disajikan mengandung empat sehat lima sempurna, 3) anak memiliki nafsu makan yang tinggi ketika orang tua ikut menemani makan bersama sambil bercerita dan berkomunikasi, 4) mengenalkan makanan atau menu baru kepada anak dengan cara anak diajak untuk masak bersama kemudian orang tua ikut mencicipi makanan tersebut, sehingga anak juga memiliki rasa ingin mencoba makanan tersebut.
Implementasi Reward dan Punishment dalam Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Kelompok A di RA Dwi Savitri Surabaya
Rr. Agustien Lilawati
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (935.794 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1230
Kognitif adalah kemampuan belajar atau berfikir atau kecerdasan yaitu kemampuan untuk mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang terjadi di lingkungannya, serta keterampilan menggunakan daya ingat dan penyelesaian soal-soal sederhana. Pemberian stimulus dari pendidik berupa pemberian apresiasi dan hukuman akan sangat mempengaruhi cara berpikir peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Reward dan Punishment dalam mengembangkan kemampuan kognitif peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi tehnik. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Implementasi Reward dalam mengembangkan kemampuan kognitif peserta didik dilakukan dengan memberikan Reward dalam bentuk pujian, pemberian bintang serta memberikan apresiasi dalam bentuk hadiah. (2) Implementasi Punishment dalam mengembangkan kemampuan kognitif peserta didik dilakukan dengan cara memberi peringatan secara bertahap, memberi teguran spontan memberikan sanksi hukuman, penerapan Punishment yang bersifat mendidik dan memberi jera pada anak tetapi tidak membahayakan anak. (3) Evaluasi implementasi Reward dan Punishment dalam meningkatkan kemampuan kognitif adalah dengan menggunakan evaluasi proses, dimana penilaian yang dilakukan di saat proses pembelajaran berlangsung dengan mengamati kognitif peserta didik sehari-hari ketika berada di lingkungan sekolah.
Penerapan Metode Bercerita dalam Mengembangkan Sosial Emosional Anak
Leli Fertiliana Dea;
Maragustam Siregar;
Agus Setiawan;
Tabi’in Tabi’in
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (791.855 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1231
Sosial emosional merupakan salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang senantiasa harus dikembangkan agar mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang berbudi pekerti baik dalam kehidupan bermasyarakatnya. Pentingnya sosial emosional ini harus ditanamkan sejak usia dini, agar kelak dewasanya anak-anak akan tumbuh menjadi orang yang budi pekertinya baik, jujur dalam ucapannya dan senantiasa senang untuk membantu orang-orang di sekitarnya. Di sinilah peranan seorang guru pendidikan taman kanak-kanak sangat diharapkan, seorang guru hendaknya berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan sosial emosional anak sejak usia dini yang disesuaikan dengan karakteristik anak, seperti melalui penggunaan metode bercerita sebagai salah satu metode yang banyak disukai anak apabila dapat diterapkan dengan baik.Penelitian dilakukan di RA Ma’ari NU Metro. Adapun rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan metode bercerita dalam mengembangkan sosial emosional anak di RA Ma’ari NU Metro”. Subjek penelitian adalah 15 peserta didik, sedangkan objek penelitiannya adalah penerapan metode bercerita dalam mengembangkan sosial emosional anak. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriptif yaitu penulis mendeskripsikan atau memaparkan hasil temuan secara sistematis dan akurat dengan menggunakan rangkaian kata-kata atau kalimat sehingga dapat dipahami. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya penerapan metode bercerita yang baik dan benar sesuai dengan langkah-langkah yang tepat, maka perkembangan sosial emosional peserta didikpun dapat berkembang dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya perkembangan sosial emosional peserta didik, di mana sebanyak 12 peserta didik dari jumlah peserta didik sebanyak 15 orang anak telah mencapai indikator perkembangan berkembang sangat baik, dan 3 orang peserta didik mencapai perkembangan mulai berkembang dan sudah tidak ada peserta didik yang belum berkembang kemampuan sosial emosionalnya.
Analisis Proses Pembelajaran Daring Interaktif dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini
Calfina Auliya Izumi;
Rachma Hasibuan
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (834.004 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1232
Berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh mendikbud terkait kondisi pandemi virus Covid-19 kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan dilaksanakan secara daring. Pembelajaran daring di TK pada umumnya dilakukan menggunakan platform online seperti Google Meet, Zoom Meetings, dan Whatsapp Group. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembelajaran daring yang interaktif terhadap motivasi belajar anak usia dini khususnya pada usia 4-5 di TK Karunia Surabaya. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah TK Karunia Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan kepala sekolah dan guru di TK Karunia Surabaya proses pembelajaran daring di TK Karunia Surabaya dikatakan interaktif karena proses pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan Zoom Meetings sehingga interaksi antara guru dan anak usia dini di TK Karunia Surabaya berjalan secara aktif meskipun tidak bertatap muka secara langsung. Dalam menumbuhkan motivasi belajar anak usia 4-5 tahun ketika pembelajaran daring kepala sekolah dan guru TK Karunia Surabaya memberikan dan mempersiapkan materi pembelajaran yang menarik, interaktif dan menerapkan sikap selalu tersenyum dan senang sehingga anak ikut merasa senang. Hal tersebut dapat menstimulasi rasa bersemangat dan menumbuhkan motivasi belajar pada anak usia dini ketika melakukan proses pembelajaran daring.
Optimalisasi Pemanfaatan Lingkungan Sekolah pada Kegiatan Pembelajaran Luar Kelas dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Denok Dwi Anggraini;
Norma Gupita;
Dwi Putera Kusuma;
Ratna Nila Puspitasari
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 8 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi PGRA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (815.739 KB)
|
DOI: 10.29062/seling.v8i2.1233
Tujuan penelitian ini ialah memaparkan langkah yang dapat dilakukan oleh guru PAUD pada saat mengoptimalisasikan pemanfaatan lingkungan sekolah dalam kegiatan pembelajaran luar kelas. Melalui optimalisasi pemanfaatan lingkungan sekolah yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran luar kelas akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang tidak mampu dicapai pada pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan pembelajaran luar kelas mampu mengembangkan enam aspek perkembangan anak dan mampu menjadikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di PAUD lebih bermakna bagi anak. Metode yang diguanakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan pendekatan analisisnya secara deskriptif terakait optimalisasi pemanfaatan lingkungan sekolah pada pembelajaran luar kelas di Sekolah Alam Excellentia (SAE). Temuan dalam penelitian ialah penjabaran secara jelas bagaimana langkah yang dapat dilakukan oleh guru dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dalam pembelajaran luar kelas agar dapat secara maksimal mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Selain itu, temuan dalam penelitian ini adalah bagaimana guru mampu berinovasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar bagi anak.