cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN
Published by Forum Ilmiah Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 25485970     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024" : 8 Documents clear
Formulasi Salep Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum Folium) dengan Variasi Konsentrasi Basis Hidrokarbon Karubaba, Dwi Sintya; Djarami, Jayanti; Dusra, Epi
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14303

Abstract

Clove plant (Syzygium aromaticum. L) is one of the plants known by the people in Bula Village as a traditional medicine. The part of the clove leaf is often used as an alternative to cure aches and pains such as pain caused by excessive activity, so it can be used as an active ingredient in making ointments. The purpose of this study was to identify the chemical content of clove leaves from Bula Village and to make a good and stable formulation of an ethanol extract of clove leaf ointment by using a ratio of variations in the concentration of hydrocarbon bases. This study was an experimental study conducted using a combination of Vaseline album base: cera alba from three different formulations with a concentration ratio of F1 (76%:10%), F2 (71%:15%), F3 (66%:20%), each formulation contains 10% ethanol extract of clove leaf. The evaluation of the ointment preparation was carried out after 1 week of storage, the evaluation tests included organoleptic tests, homogeneity tests and pH tests. The results showed that the ointment preparations F1 (76%:10%) met the requirements for a good and stable ointment, while F2 (71%:15%), and F3 (66%:20%) did not meet the requirements for a good and stable ointment.Keywords: clove; ointment; hydrocarbon base; analgesic ABSTRAK Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum. L) adalah salah satu tanaman yang dikenal oleh masyarakat di Desa Bula sebagai pengobatan tradisional. Bagian daun cengkeh sering dijadikan sebagai alternatif penyembuhan penyakit pegal-linu seperti rasa nyeri yang disebabkan karena aktivitas yang berlebihan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam pembuatan salep. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kandungan kimia daun cengkeh asal Desa Bula dan membuat formula sediaan salep ekstrak etanol daun cengkeh yang baik dan stabil dengan menggunakan perbandingan variasi konsentrasi basis hidrokarbon. Penelitian ini adalah studi eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan basis kombinasi vaselin album: cera alba dari tiga formulasi berbeda dengan perbandingan konsentrasi F1 (76%:10%), F2 (71%:15%), F3 (66%:20%), masing-masing formulasi mengandung 10% ekstrak etanol daun cengkeh. Evaluasi sediaan salep dilakukan setelah 1 minggu penyimpanan, uji evaluasi meliputi uji organoleptik, uji homogenitas dan uji pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan salep F1 (76%:10%) memenuhi syarat salep yang baik dan stabil, sedangkan F2 (71%:15%), dan F3 (66%:20%) tidak memenuhi persyaratan salep yang baik dan stabil.Kata kunci: cengkeh; salep; basis hidrokabon; analgesik
Media Alternatif Agar Jagung untuk Identifikasi Candida albicans Junaedi, Winda Rachmawati; Suliati, Suliati; Mutiarawati, Diah Titik; Endarini, Lully Hanni
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14304

Abstract

Fungal culture media is the gold standard for diagnosing candidiasis. Generally, the media used are ready-to-use preparations, as an alternative medium for the identification of Candida albicans. The carbohydrate content in the form of starch contained in the mixed corn agar media provides a source of nutrition for growth and development. The addition of Tween 80 to the mixed corn agar media under oxygen-deficient culture conditions (caused by the inoculum with a cover glass) creates an unfavorable environment and stimulates the formation of chlamydospores (a microscopic characteristic of Candida albicans). The purpose of this study was to determine the sensitivity of mixed corn agar media as an alternative medium for the identification of Candida albicans. Examination of the macroscopic characteristics of Candida albicans was carried out by inoculating a Candida albicans suspension on mixed corn agar media and cornmeal media (control). The study was conducted from December 2019 to June 2020 at the Clinical Microbiology Laboratory, Surabaya Center for Health Laboratory. Based on the results of the examination and data analysis using the Kruskal-Wallis test, the p-value was 0.368. Therefore, there were no differences in the macroscopic characteristics of Candida albicans on the three media: mixed corn agar, mixed rice agar, and cornmeal (positive control). Therefore, it can be concluded that mixed corn agar and mixed rice agar are sensitive alternative media for the identification of Candida albicans.Keywords: Candida albicans; mixed corn agar; cornmeal; macroscopic characteristicsABSTRAK Media dalam pemeriksaan kultur jamur merupakan baku emas untuk penegakan diagnosa kandidiasis. Pada umumnya media yang digunakan sudah dalam bentuk sediaan siap pakai, sebagai media alternatif untuk identifikasi Candida albicans. Kandungan karbohidrat berupa zat pati yang terdapat pada media agar jagung racikan menjadi sumber nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Penambahan tween 80 pada media agar jagung racikan dengan kondisi kultur kekurangan oksigen (disebabkan inoculum dengan kaca penutup) menciptakan lingkungan yang kurang baik dan merangsang pembentukan klamidospora (karakteristik mikroskopis Candida albicans). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sensitivitas media agar jagung racikan sebagai media alternatif untuk identifikasi Candida albicans. Pemeriksaan karakteristik makroskopis Candida albicans dilakukan dengan cara menginokulasikan suspensi Candida albicans pada media agar jagung racikan, dan media cornmeal (kontrol). Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2019 sampai  Juni 2020 di Laboratorium Mikrobiologi Klinik, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis data dengan uji Kruskal Wallis diketahui bahwa nilai p adalah 0,368. Dengan demikian, tidak ada perbedaan karakteristik makroskopis Candida albicans pada ketiga media yaitu agar jagung racikan, media agar beras racikan dan media cornmeal (kontrol positif). Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa media agar jagung racikan dan media agar beras racikan dapat dikatakan sensitif sebagai media alternatif untuk identifikasi Candida albicans.Kata kunci: Candida albicans; media agar jagung racikan; media cornmeal; karakteristik makroskopis 
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Terlalu Dini Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Kekurangan Gizi pada Balita Febriana, Citra Nurwidya; Handayani, Tinuk Esti; Suparji, Suparji; Suharto, Agung
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14305

Abstract

Most of the causes of under-five deaths are related to malnutrition due to improper feeding practices during infancy, for example giving complementary foods to breast milk that are too early or too late. This study aims to analyze the relationship between the provision of complementary foods for breast milk and the nutritional status of toddlers aged 6-36 months. This study applied a cross-sectional design, involving 88 toddlers aged 6-36 months, who were selected by simple random sampling technique. Data was collected by filling out questionnaires, weighing and measuring height. To analyze the relationship between the two variables, the Kendall's Tau correlation test was used. The results showed that the majority of children under five who were given complementary food to breast milk at the age of <6 months experienced nutritional problems. Meanwhile, the majority of toddlers who were given complementary food for breast milk ≥ 6 months had normal nutritional status. The Kendall's Tau test results showed p-value of 0.000. It could be concluded that there is a relationship between the age at first giving complementary foods for breast milk and the nutritional status of toddlers.Keywords: complementary food for breast milk; toddler; nutritional status ABSTRAK Sebagian besar penyebab kematian balita berkaitan dengan kekurangan gizi akibat praktik pemberian makan yang tidak benar pada masa bayi, misalnya pemberian makanan pendamping air susu ibu yang terlalu dini atau terlambat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemberian makanan pendamping air susu ibu dengan status gizi balita umur 6-36 bulan. Penelitian ini menerapkan rancangan cross-sectional, yang melibatkan 88 balita berumur 6-36 bulan, yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Untuk menganalisis adanya hubungan antara kedua variabel digunakan uji korelasi Kendall’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas balita yang diberi makanan pendamping air susu ibu pada umur <6 bulan mengalami masalah gizi. Sedangkan mayoritas balita yang diberi makanan pendamping air susu ibu ≥6 bulan memiliki status gizi normal. Hasil uji Kendall’s Tau menunjukkan nilai p = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu dengan status gizi balita. Kata kunci: makanan pendamping air susu ibu; balita; status gizi
Hubungan Kadar Vitamin D Dengan Kejadian Preeklamsi Berat Awitan Lambat Karwati, Karwati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai peranan vitamin D dalam ilmu kedokteran dan kesehatan akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Berbagai sistem pengaturan tubuh banyak yang dipengaruhi oleh vitamin D, antara lain sistem imunologis, pengaturan tekanan darah dan angiogenesis menjadi salah satu penyakit utama pada ibu hamil yang melibatkan gangguan imunologis, pengaturan tekanan darah dan angiogenesis adalah preeklamsi. Preeklamsi merupakan salah satu penyumbang utama tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia, dalam beberapa penelitan disebutkan kebutuhan vitamin D meningkat pada trimester tiga, diduga kekurangan vitamin D menjadi salah satu pencetus terjadinya preeklamsi berat awitan lambat.Tujuan Penelitian untuk mengukur perbedaan kadar vitamin D dan menganalisis hubungan antara ibu hamil dengan preeklamsi berat awitan lambat dan ibu hamil normal usia kehamilan > 34 minggu.Metode Penelitian yang digunakan Analitik observasional dengan rancangan case control study dengan jumlah masing-masing kelompok 30 responden yang berkunjung ke RSU Dr. Slamet Garut yang menandatangani informed consent pada bulan Agustus-September 2019. Diagnosa ibu hamil normal dan yang mengalami preeklamsi berat awitan lambat didapat dari formulir anamnesa, dan untuk pemeriksaan kadar vitamin D menggunakan metode CMIA (Chemiluminescent Microparticle Immunoassay).Hasil Penelitian menunjukkan kadar vitamin D pada kelompok kasus preeklamsi berat awitan lambat adalah 10.0 dan pada kelompok kontrol ibu hamil normal usia kehamilan > 34 minggu yakni 10.9, dengan P value 0.028, dan untuk kadar vitamin < 13,1 ng/mL memiliki risiko preeklamsi berat awitan lambat sebesar 5,68 kali dibandingkan dengan kadar vitamin D diatas > 13,1 ng/mL. Berdasarkan koefisien korelasi point biserial pada kelompok umur ibu 20-34 tahun hubungan antara kadar vitamin D dengan kejadian preeklamsi berat awitan lambat diperoleh r = - 0,345 dan berdasarkan kriteria Guilford  tergolong kategori terdapat hubungan yang lemah.Simpulan pada penelitian ini terdapat perbedaan kadar vitamin D pada kasus preeklamsi berat awitan lambat dan ibu hamil normal usia kehamilan > 34 minggu. Ada hubungan antara kadar vitamin D yang rendah terhadap pada kasus preeklamsi berat awitan lambat. Kata Kunci: Awitan Lambat, Hamil, Preeklamsi Berat, Vitamin D.
Penerapan Aromaterapi Lavender Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia ningsih, tri wahyu
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut Usia adalah individu berusia diatas 60 tahun dimana memiliki tanda-tanda penurunan fungsi biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi yang terus menerus secara alamiah, salah satu perubahan yang dialami oleh lansia adalah penurunan kualitas tidur. Di Indonesia, prevalensi penderita gangguan tidur diperkirakan mencapai 10%, dari total 238 juta penduduk Indonesia. Pada lanjut usia, angka kejadian gangguan tidur sekitar 30%. Proses patologis dan fisiologis terkait usia dapat menyebabkan menurunnya kualitas tidur. Metode: Penelitian studi kasus dengan menggunakan instrument kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Responden diberikan aromaterapi lavender sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 1 minggu. Hasil : Hasil pengumpulan data primer terdapat perubahan kualitas tidur pada responden dari nilai PSQI 13 dengan keterangan kualitas tidur buruk, setelah dilakukan terapi didapatkan nilai 4 yaitu kualitas tidur baik. Berdasarkan hasil : Aromaterapi lavender dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang karena aromaterapi tersebut akan ditransmisikan sebagai suatu pesan kepusat penciuman yang terletak pada bagian belakang hidung. Pada tempat ini, sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarnya ke sistem limbik. Melalui saraf ini, aroma akan mengalir kebagian otak, selanjutnya pesan dikirim ke hipotalamus untuk diolah, seluruh sistem minyak esensial tersebut akan diantar oleh sistem sirkulasi dan agen kimia. Bau yang menimbulkan rasa tenang akan merangsang daerah diotak yang disebut nukleus rafe untuk mengeluarkan sekresi serotonin yang menghantarkan tidur. Simpulan dan saran: Aromaterapi lavender dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Lansia dapat melakukan aromaterapi lavender setiap 2 kali dalam seminggu saat menjelang tidur sehingga dapat  meningkatkan kualitas tidur lansia. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Panekan, Magetan Rahmawati, Debby; Handayani, Tinuk Esti; Suparji, Suparji; Suharto, Agung
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14301

Abstract

Stunting is one of the nutritional problems that has not been resolved and the incidence rate is still quite high in Magetan Regency, especially in the Panekan Community Health Center working area, namely 49.1%. Toddlers with stunting have an impact on growth and development that is not optimal physically and psychomotorically. This research aimed to analyze the factors that cause stunting. This research was an analytical survey study with a cross-sectional design. The population was 251 toddlers in 17 villages in Panekan District. The sample size was 163 toddlers taken using proportional random sampling and simple random sampling techniques. Independent variables were gender, exclusive breastfeeding, history of LBW and parity; while the dependent variable was the incidence of stunting. Data collection was carried out using children's cohort book documentation and recapitulation data from the Panekan Community Health Center. The collected data was analyzed using a logistic regression test. The research results showed that the majority of toddlers with stunting were male, born LBW, not given exclusive breast milk, and born to mothers with grandemultiparous parity. The results of statistical analysis showed that factors that were significantly related to the incidence of stunting were gender (p = 0.033, OR = 1.84), history of low birth weight  (p = 0.000, OR = 28.3), exclusive breastfeeding (p = 0.000, OR = 58.8) and parity (p = 0.002, OR = 6.49). It was concluded that the factors that contributed to the occurrence of stunting at the Panekan Community Health Center included gender, low birth weight, exclusive breastfeeding, and parity. The dominant factor causing stunting is breastfeeding.Keywords: exclusive breastfeeding; low birth weight; gender; parity; stuntingABSTRAK Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang belum terselesaikan dan masih cukup tinggi angka kejadiannya di Kabupaten Magetan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Panekan yaitu sebesar 49,1%. Balita dengan stunting berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal secara fisik dan psikomotorik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya stunting. Penelitian ini merupakan studi survey analitik dengan desain cross-sectional. Populasi adalah 251 balita pada 17 desa di Kecamatan Panekan. Ukuran sampel 163 balita yang diambil dengan teknik proportional random sampling dan simple random sampling. Variabel independent adalah jenis kelamin, pemberian ASI eksklusif, riwayat BBLR dan paritas; sedangkan variabel dependent adalah kejadian stunting. Pengumpulan data dilakukan menggunakan dokumentasi buku kohort anak dan data rekapitulasi data Puskesmas Panekan. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita dengan stunting berjenis kelamin laki-laki, lahir dengan bayi berat lahir rendah, tidak diberikan ASI eksklusif, dan lahir dari ibu dengan paritas grandemultipara. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian stunting adalah jenis kelamin (p = 0,033, OR = 1,84), riwayat BBLR (p = 0,000, OR = 28,3), pemberian ASI eksklusif (p = 0,000, OR = 58,8) dan paritas (p = 0,002, OR = 6,49). Disimpulkan bahwa faktor yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya stunting di Puskesmas Panekan meliputi jenis kelamin, bayi berat lahir rendah, pemberian ASI eksklusif, dan paritas. Faktor dominan penyebab stunting adalah pemberian ASI.Kata kunci: ASI eksklusif; bayi berat lahir rendah; jenis kelamin; paritas; stunting
Relationship between Nutritional Knowledge and Eating Habits with Adolescent Nutritional Status at MTS Persis Sukabumi City. septica, qorry qorry; lestari, ranti ranti
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adolescence is a very important period in the process of human growth and development, the condition of adulthood is largely determined by the state of nutrition and health in adolescence. Nutritional problems that arise in adolescence are caused by a lack of knowledge and poor eating patterns causing an imbalance between consumption and recommended nutritional adequacy. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional knowledge and eating habits with the adolescent nutritional status. This study used a correlational with a cross-sectional study design. The research was conducted in March 2022 at MTS Persis Sukabumi City. The population of this study was all teenagers 13-15 years, totaling 57 people and the sampling technique is total sampling. Data were collected using a questionnaire which was then analyzed using the Chi-Square test. The results showed that there was a relationship between nutritional knowledge and the nutritional status of adolescent girls with a p-value of 0.001 <0.05. There is a relationship between diet and nutritional status with a p-value of 0.0014 <0.05. There is a relationship between nutritional knowledge and eating habits with adolescent nutritional status at MTS Persis Sukabumi City.
Platform E-Learning Belajar Kesga Kelas Ibu Balita berhasil Meningkatkan Pengetahuan Ibu Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Herlina, Tutiek; Nisrina, Salsabilla; Ngestiningrum, Ayesha Hendriana; Purwanto, Triana Septianti
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14302

Abstract

The Mother Toddler Class program facilitates parents in monitoring their children's growth and development. During the pandemic, the Mother Toddler Class program cannot be implemented, but independent monitoring of children's growth and development can be carried out using the e-learning platform Belajar Kesga. This study aims to determine the effect of the e-learning platform Belajar Kesga Mother Toddler Class on mothers' knowledge of child growth and development. This study used a non-equivalent control group design, involving 88 mothers of toddlers selected using the cluster sampling method, divided into two groups: a treatment group and a control group, each with 44 people. Knowledge was measured in both groups, both before and after the intervention, using Google Forms. Data were then analyzed using the Wilcoxon test and the Mann-Whitney test. In the treatment group, a p-value of 0.000 was obtained, indicating a significant difference in knowledge levels before and after the intervention. In the control group, a p-value of 0.443 was obtained, indicating no significant difference in knowledge levels before and after the intervention. The comparison test of the final knowledge levels between the two groups yielded a p-value of 0.000, indicating a difference in knowledge levels between the two groups, with higher levels in the treatment group. In conclusion, the e-learning platform "Learning Kesga" successfully increased the knowledge of mothers of toddlers regarding child growth and development. Therefore, it is hoped that the use of the e-learning platform "Learning Kesga" can be encouraged.Keywords: toddlers; growth; development; e-learning platform; mothers' knowledge ABSTRAK Kegiatan kelas ibu balita menjadikan orangtua terfasilitasi dalam mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak. Di masa pandemi, kegiatan kelas ibu balita tidak dapat terlaksana, namun dapat dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara mandiri dengan menggunakan platform e-learning belajar kesga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh platform e-learning belajar kesga kelas ibu balita terhadap pengetahuan ibu mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini menggunakan rancangan non-equivalent control group, yang melibatkan 88 ibu balita yang dipilih menggunakan metode cluster sampling, yang dibagi menjadi dua untuk kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, masing-masing 44 orang. Pada kedua kelompok dilakukan pengukuran pengetahuan, baik pada fase sebelum maupun sesudah intervensi, menggunakan Google Form. Selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Pada kelompok perlakuan didapatkan nilai p = 0,000 yang bisa dimaknai bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan secara signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi. Pada kelompok kontrol didapatkan nilai p = 0,443 yang bisa dimaknai bahwa ada tidak perbedaan tingkat pengetahuan secara signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi. Pada uji perbandingan tingkat pengetahuan akhir antara kedua kelompok didapatkan nilai p = 0,000, yang bisa dimaknai bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan antara kedua kelompok, dengan tingkat yang lebih tinggi pada kelompok perlakuan. Sebagai kesimpulan, platform e-learning belajar kesga berhasil meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga diharapkan penggunaan platform e-learning belajar kesga dapat digalakkan.Kata kunci: balita; pertumbuhan; perkembangan; platform e-learning; pengetahuan ibu  

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 15, No 4 (2025): Oktober-Desember 2025 Vol 15, No 3 (2025): Juli-September 2025 Vol 15, No 2 (2025): April-Juni2025 Vol 15, No 1 (2025): Januari-Maret 2025 Vol 14, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024 Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024 Vol 14, No 2 (2024): April-Juni 2024 Vol 14, No 1 (2024): Januari-Maret 2024 Vol 13, No 4 (2023): November 2023 Vol 13, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 13, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 13, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 12, No 4 (2022): November 2022 Vol 12, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 12, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 12 (2022): Nomor Khusus Hari AIDS Sedunia Vol 11, No 4 (2021): November 2021 Vol 11, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 11, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 10, No 4 (2020): November 2020 Vol 10, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 10, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 10, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 9, No 4 (2019): November 2019 Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019 Vol 9, No 2 (2019): MEI 2019 Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019 Vol 8, No 4 (2018): NOVEMBER 2018 Vol 8, No 3 (2018): AGUSTUS 2018 Vol 8, No 2 (2018): MEI 2018 Vol 8, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 8 (2018): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 7, No 4 (2017): NOVEMBER 2017 Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017 Vol 7, No 2 (2017): Mei 2017 Vol 7, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6, No 4 (2016): November 2016 Vol 6, No 3 (2016): Agustus 2016 Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 5, No 2 (2015): Mei 2015 Vol 5, No 1 (2015): Februari 2015 More Issue