cover
Contact Name
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students
Contact Email
jurnal.fkg@unpad.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.fkg@unpad.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students
ISSN : 26569868     EISSN : 2656985X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students adalah open access journal berbahasa Indonesia, yang menerbitkan artikel penelitian dari para peneliti pemula dan mahasiswa di semua bidang ilmu dan pengembangan dasar kesehatan gigi dan mulut melalui pendekatan interdisipliner dan multidisiplin. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dua kali setahun, setiap bulan Februari dan Oktober. Bidang cakupan Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students adalah semua bidang ilmu kedokteran gigi, yaitu biologi oral; ilmu dan teknologi material gigi; bedah mulut dan maksilofasial; ilmu kedokteran gigi anak; ilmu kesehatan gigi masyarakat, epidemiologi, dan ilmu kedokteran gigi pencegahan; konservasi gigi, endodontik, dan kedokteran gigi operatif; periodonsia; prostodonsia; ortodonsia; ilmu penyakit mulut; radiologi kedokteran gigi dan maksilofasial; serta perkembangan dan ilmu kedokteran gigi dari pendekatan ilmu lainnya. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students mengakomodasi seluruh karya peneliti pemula dan mahasiswa kedokteran gigi untuk menjadi acuan pembelajaran penulisan ilmiah akademisi kedokteran gigi.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2023): Oktober 2023" : 15 Documents clear
Capaian pembelajaran skill lab daring pada mahasiswa program pendidikan sarjana kedokteran gigi Indonesia pada masa pandemi COVID-19: studi deskriptif Sari, Morita; Murika Sari, Nendika Dyah Ayu; Habibi, Muhammad Yusuf; Haykal, Shafira Annas
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 7, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v7i3.49975

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: COVID-19 ditetapkan sebagai kasus darurat kesehatan masyarakat umum, sehingga seluruh kegiatan belajar mengajar wajib menggunakan metoda dalam jaringan(daring) atau online. Kondisi ini mempengaruhi strategi pembelajaran beserta capaian pembelajaran (CPL) yang wajib terpenuhi oleh Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi, terutama dalam hal kegiatan keterampilan laboratorium(skill lab). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui CPL skill lab yang dilakukan secara daring oleh mahasiswa S1 FKG di Indonesia di masa pandemi COVID berdasarkan indikator CPL skill lab dan High Order Thinking Skill (HOTS) dari Taksonomi Bloom. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan teknik sampling Proportionate Stratified Random Sampling. Terdapat 164 responden yang sesuai dengan kriteria restriksi dari 10 Universitas untuk populasi mahasiswa sebesar 1735 mahasiswa program pendidikan sarjana fakultas kedokteran gigi. Alat ukur yang digunakan kuesioner evaluasi CPL skill lab daring, disebar secara online menggunakan platform google form. Data diuji menggunakan analisis univariat untuk mengetahui deskripsi serta distribusi frekuensi variabel pada penelitian Hasil: sebagian besar indikator CPL skill lab dengan tuntutan penguasaan keterampilan mahasiswa, rata-rata masih menunjukkan respon mampu dan ragu-ragu, sedangkan indikator CPL skill lab dengan tuntutan penguasaan teori rata-rata mahasiswa menunjukkan respon mampu dan sangat mampu. Simpulan: CPL skill lab daring terkait penguasaan teori lebih baik daripada penguasaan keterampilan pada mahasiswa program pendidikan sarjana Kedokteran Gigi Indonesia di masa pandemi COVID-19.KATA KUNCI:  capaian pembelajaran, skill lab, COVID-19, evaluasi, daring.Online skill lab training during COVID-19 pandemic in different dental schools in Indonesia: descriptive studyABSTRACT Introduction: COVID-19 is a general public health emergency. This situation required all teaching and learning activities to be conducted through  online methods. The learning strategies and learning outcomes utcomes (LO) regarding laboratory skills activities (skill labs) were also affected. The objective of this research was to find out the online skill lab LO evaluation based on the LO Skill Lab and High Order Thinking Skill (HOTS) indicators from Bloom's Taxonomy. Methods: This research was a descriptive study with a proportional stratified random sampling technique. According to the restriction criteria, 164 respondents were obtained   from 10 universities, with a total of 1735 undergraduate dental students. The Google Forms platform was used to distribute an online questionnaire for the online skill lab LO evaluation. The data were tested using univariate analysis to determine the description and distribution of the frequency of the variables in the study. Results: Most of the online Skill Lab LO indicators requiringmastery of student skills, still show ‘capable’ and ‘doubtful’ responses. In contrast, the online Skill Lab LO indicators on the ability of theory on average students show ‘capable’ and ‘competent' responses. Conclusion: The online skill lab learning outcome evaluation regarding theory mastery was better than skill mastery among undergraduate dental students in Indonesia during the COVID-19 pandemic.KEY WORDS: evaluation, online teaching, learning outcomes, skill Lab, COVID-19.
Perbandingan sudut antegonial dan kedalaman antegonial pada radiograf panoramik antara pria dan Wanita: Studi Observasional Purba, Theresia Alfi; Widyaningrum, Rini; Mudjosemedi, Munakhir; Yanuaryska, Ryna Dwi
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 7, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v7i3.48028

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Identifikasi individu dapat dilakukan dengan menggunakan metode identifikasi sekunder, salah satunya berupa determinasi jenis kelamin menggunakan radiograf. Identifikasi jenis kelamin dapat dilakukan dengan mengamati morfologi mandibula yang merupakan tulang terkuat dan terbesar di wajah manusia. Perbedaan mandibula antara pria dan wanita pada regio antegonial mandibula dapat diamati serta diukur pada radiograf panoramik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sudut dan kedalaman antegonial antara pria dan wanita serta untuk menentukan perbedaan sudut dan kedalaman antegonial antara sisi kiri dan kanan pada radiografi panoramik. Metode: Sampel penelitian terdiri dari 80 radiograf panoramik dari 40 pasien pria dan 40 wanita berusia 20-60 tahun. Pengukuran sudut antegonial dan kedalaman antegonial dilakukan secara digital pada radiografi panoramik. Independent sample t-test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan diantara kedua variabel yang dibandingkan antara pria dan wanita sekaligus untuk mengetahui perbedaan antara pengukuran sisi kanan dan kiri. Hasil: Rerata sudut antegonial pada kelompok pria adalah 155,36° ± 5,85 sedangkan pada kelompok wanita adalah 159,07° ± 5,25. Rerata kedalaman antegonial pada kelompok pria adalah 2,07 ± 0,69 mm dan pada kelompok wanita adalah 1,75 ± 0,59 mm. Hasil independent sample t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada sudut antegonial dan kedalaman antegonial antara kelompok pria dan wanita, serta tidak ada perbedaan yang signifikan pada sudut maupun kedalaman antegonial antara sisi kiri dan kanan (p>0,05). Simpulan: Terdapat perbedaan sudut dan kedalaman antegonial antara pria dan wanita, serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sudut dan kedalaman antegonial antara sisi kiri dan kanan pada radiografi panoramik.KATA KUNCI: Radiograf, panoramik, mandibula, sudut antegonial, kedalaman antegonialComparing antegonial angle and antegonial depth on panoramic radiographs between men and women: observational studyABSTRACTIntroduction: Personal identity can be determined using secondary identification methods such as sex estimation using radiograph. Mandibular morphology can be used for estimating sex. The mandible, as the largest and most robust bone in the human facial skeleton, provides valuable information for sex estimation. The antegonial region indicates sexual dimorphism in the mandible, which can be visually assessed on panoramic radiographs. This study aims to investigate potential differences in antegonial angles and depths between males and females, in addition to identify any differences in antegonial angle and depth on panoramic radiographs between the left and right sides. Methods: The study sample included 80 panoramic radiographs taken from 40 male and 40 female patients aged 20-60 years. The antegonial angle and depth were measured digitally on panoramic radiographs. The collected data was analyzed using an independent sample t-test. Results: In the male group, the mean antegonial angle was 155.36°±5.85, while in the female group, it was 159.07°±5.25. The mean value of antegonial depth in the male group was 2.07±0.69 mm and in the female group it was 1.75±0.59 mm. Independent sample t-test reveals a significant difference in antegonial angle and depth between the male and female groups (p<0.05) and no significant difference in both measurement between the left and right sides (p>0.05). Conclusion: There are differences in antegonial angles and depths between men and women, and no significant difference in antegonial angles and depths between the left and right sides on panoramic radiographs.KEY WORDS: radiograph, panoramic, mandible, antegonial angle, antegonial depth
Tingkat kecemasan pasien perawatan gigi tiruan saat pandemi COVID-19: studi cross-sectional Syarif, Siti Nur Aulia; Damayanti, lisda; Rosadi, Valentine
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 7, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v7i3.48121

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Kecemasan pasien merupakan kondisi yang sudah dihadapi oleh dokter gigi sejak lama. Terjadinya pandemi COVID-19  diketahui meningkatkan kecemasan pada pasien hingga penundaan perawatan. Menurut Riskesdas (2018) angka kehilangan gigi di Indonesia mencapai 51,8%. Perawatan gigi tiruan menjadi pilihan untuk menangani kasus  kehilangan gigi. Kecemasan menjadi faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan perawatan gigi tiruan. Studi ini bertujuan untuk melihat tingkat kecemasan pasien perawatan gigi tiruan saat pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini berjenis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang diberikan secara daring kepada pasien perawatan gigi tiruan RSGM Unpad saat pandemi COVID-19 dalam periode Juni 2021-Juni 2022. Hasil: Sebanyak 92,9% pasien sudah vaksinasi pertama di periode ini. Data menunjukkan 56 (65,9%) responden merasakan kecemasan kategori ringan, 23 (27,1) kategori kecemasan sedang, dan 6(7%) kategori kecemasan berat. Pada kategori kecemasan sedang dan berat lebih banyak diisi oleh perempuan dibanding laki-laki. Simpulan: Kecemasan yang dialami pasien perawatan gigi tiruan mayoritas berada pada kategori kecemasan ringan. Penyebab pasien merasa cemas selama proses perawatan gigi tiruan meliputi, penggunaan bahan yang berbeda-beda saat proses pembuatan, gigi tiruan tidak pas saat digunakan oleh pasien, dan merasa mual saat pencetakan. Faktor biaya menjadi alasan tertinggi yang menghambat pasien untuk menggunakan gigi tiruanKATA KUNCI: Kecemasan dental, gigi tiruan, COVID-19Denture patient’s dental anxiety level during the COVID-19 at RSGM Unpad: cross-sectional studyABSTRACT Introduction: Dental anxiety is a condition that dentists have faced for a long time. The COVID-19 pandemic was known to have increased dental anxiety in patients, leading to delays in treatment. According to Riskesdas (2018), the rate of tooth loss in Indonesia reached 51.8%. Denture treatment became an option to overcome cases of tooth loss. Dental anxiety was an influential factor in  the success of denture treatment. This study aimed to provide an overview of the dental anxiety level of denture patients at RSGM Unpad during the COVID-19 pandemic. Methods: This research was  quantitative descriptive research with a cross-sectional design. The sampling technique was simple random sampling. The research instrument was in the form of a questionnaire given online to denture care patients at RSGM Unpad during the COVID-19 pandemic in the period June 2021-June 2022. Result: The number of patients who met the study criteria was 567, and 85 patients were willing to be respondents. The results showed that 92.9% of patients had been vaccinated first in this period. The data showed 56 (65.9%) respondents felt mild anxiety, 23 (27.1%) felt moderate anxiety, and 6 (7%) felt severe anxiety. In the category of moderate and severe anxiety, the number of women was higher than that of men. Conclusion: The majority of dental anxiety experienced by denture care patients at RSGM Unpad was in the mild anxiety category. The causes of anxiety among the patients during the denture treatment process include the use of different materials during the manufacturing process, the fact that the dentures does not fit when used by the patients, and feeling nauseous during molding. The cost factor became the primary reason that discouraged patients from using dentures.KEY WORDS: Dental anxiety, denture, COVID-19
The effect of (3-aminopropyl) triethoxysilane and curcumin coating on the physicochemistry of Fe 3 O 4 particles as theranostics of oral cancer: qualitative study descriptive Yohannes, Gabriel; Djustiana, Nina; Mardhian, Deby Fajar; Sukotjo, Cortino; Aripin, Dudi
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 7, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v7i3.48079

Abstract

ABSTRACTIntroduction: Superparamagnetic iron oxide nanoparticles (SPION) has been used in MRI and have the capability to conjugate with different ligands. One of the active ingredients of interest in biomedical application is curcumin (Cur), which has been shown to have anti-inflammatory effect, wound healing property, and anti-cancer activity. However, such conjugation may need to be facilitated by polymer, such as 3-aminopropyltrimethoxysilane (AMPTS). This study aims to describe the effect of coating materials AMPTS and Cur on the physicochemistry of Fe3O4 particles as a diagnostic of oral cancer. Methods: Modified SPIONs were synthesized by a simple coprecipitation method. Fe3O4 particles were characterized using Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) to analyze the conjugation yield. Next, modified SPIONs were analyzed using dynamic light scattering (DLS) to examine size distribution. Furthermore, zeta potential of the particles was examined. Results: DLS showed size increases after modification of SPION with different materials. In addition, there were slight changes in zeta potential. However, FTIR showed no differences in peaks, indicating that no conjugation was successful. Conclusion: Although FTIR showed no differences in peaks, DLS and zeta potential showed changes with different coatings, which may indicate conjugation. However, further analyses must be carried out to quantify the conjugation yield.KEYWORDS: AMPTS, curcumin, iron oxide, oral cancer, coprecipitationPengaruh bahan pelapis AMPTS dan kurkumin terhadap fisikokimia partikel Fe3O4 sebagai teragnostik kanker mulut: studi deskriptifABSTRAKPendahuluan: Superparamagnetic iron oxide nanoparticle (SPION) telah digunakan dalam MRI dan memiliki kemampuan untuk dikonjugasi dengan berbagai ligan. Salah satu bahan aktif yang menjadi sorotan di bidang biomedis adalah curcumin yang memiliki sifat anti-inflamasi, penyembuhan luka, dan aktivitas anti-kanker. Akan tetapi, konjugasi tersebut biasanya memerlukan fasilitator berupa polimer, seperti 3-aminopropyltrimethoxysilane (AMPTS). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh bahan pelapis 3-aminopropyltrimethoxysilane (AMPTS) dan kurkumin (Cur) terhadap fisikokimia partikel Fe3O4 sebagai teragnostik kanker mulut. Metode: SPION disintesis dan dimodifikasi dengan bahan-bahan pelapis tersebut melalui metode kopresipitasi sederhana. Untuk menganalisis hasil konjugasi, sampel dikarakterisasi dengan fourier transform infrared spectroscopy (FTIR). Berikutnya, sampel dianalisis dengan dynamic light scattering (DLS) untuk melihat distribusi ukuran. Kemudian, potensial zeta sampel diukur. Hasil: DLS menunjukkan peningkatan ukuran setelah modifikasi SPION dengan bahan pelapis. Selain itu, ada perubahan dalam potensial zeta. Akan tetapi, analisis FTIR tidak menunjukkan perbedaan puncak serapan yang mengindikasikan ketiadaan konjugasi. Simpulan: Meskipun FTIR tidak menunjukkan perbedaan puncak serapan setiap sampel, DLS dan potensial zeta menunjukkan perubahan nilai untuk setiap sampel dengan coating berbeda, yang boleh jadi mengindikasikan konjugasi. Akan tetapi, analisis lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengkuantifikasi konjugasi.KATA KUNCI: AMPTS, kurkumin, besi oksida, kanker mulut, kopresipitasi
Correlation of the Severity of Crowding Measured with ALD Analysis Against the Plaque Accumulation Using O’Leary Plaque Index: adescriptive study Fauzia, Marlyana; Gayatri, Gita; Carolina, Dyah Nindita; Harsanti, Andriani; Zakaria, Myrna Nurlatifa
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 7, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v7i3.50596

Abstract

ABSTRACT Introduction: Crowding is a condition where the length of the jaw arch is less than the length of the mesio-distal of the teeth summed. One of the methods to measure the severity of crowding is the Arch Length Discrepancy (ALD). Crowding may cause the plaque to accumulate more easily on the teeth surfaces, which can be measured by the O’Leary index. Thus, research will be done to see the impact of the crowding degree measured by the ALD analysis against the plaque accumulation measured by the O’Leary index. Methods: This research is a descriptive correlational study and the data collected is processed with Spearman’s rank correlation coefficient. 37 samples are acquired from patients of Periodontic Department in RSGM Unpad treated by co-assistant of FKG Universitas Padjadjaran year 2016 to 2019 from December 2020 to March 2021. Results: Based on the acquired data for ALD index, 2 people scored 5(ALD 0mm), 7 people scored 4(ALD 0mm until 3mm), 4 people scored 3(ALD -3mm until -5mm), 6 people scored 2(ALD -5mm until -10mm), 6 people scored 1(ALD below -10mm), 12 people scored -1(ALD above 0mm/positive). For O’Leary index, 1 person scored good, 8 people scored moderate, 11 people scored poor, 17 people scored very poor. Discussion: The data obtained was processed by Spearman’s rank correlation coefficient using the software SPSS Statistics 23 and resulted that the data obtained has a weak correlation of r = -0.352 and statistically significant by p = 0,033 (p<0,05). Conclusion: The result of the study shows that the effect of the severity of crowding as measured by the ALD index on plaque accumulation as measured by the O'Leary index is weak.KEY WORDS: crowding, plaque, ALD index, O’Leary index.Korelasi keparahan gigi berjejal diukur dengan analisis arch length discrepancy (ALD) terhadap akumulasi plak diukur dengan indeks plak o’leary: studi deskriptiABSTRAKPendahuluan: Crowding adalah suatu keadaan dimana lengkung rahang yang tersedia lebih sempit daripada jumlah panjang mesio-distal gigi geliginya. Salah satu cara mengukur tingkat keparahan crowding adalah dengan menggunakan Arch Length Discrepancy (ALD). Crowding dapat menyebabkan perawatan gigi lebih sulit sehingga plak mudah terakumulasi dan dapat diukur menggunakan analisis O’Leary. Pengaruh tingkat keparahan crowding terhadap akumulasi plak dapat diukur dengan analisis ALD terhadap indeks O’Leary. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dan data yang terkumpul diolah dengan Uji Korelasi Spearman. Sampel penelitian berjumlah 37 data sekunder dengan rumus penentuan besar sampel minimal analisis korelatif dari pasien RSGM Unpad Departemen Periodonsia yang dirawat oleh koas FKG Universitas Padjadjaran tahun 2016 sampai 2019. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 sampai Maret 2021 di RSGM Unpad. Hasil: Berdasarkan data yang terkumpul untuk indeks ALD, terdapat skor 5 (pengukuran ALD 0 mm) sebanyak 2 orang, skor 4 (pengukuran ALD 0mm sampai -3mm)sebanyak 7 orang, skor 3 (pengukuran ALD -3mm sampai -5mm) sebanyak 4 orang, skor 2 (pengukuran ALD -5mm sampai -10mm) sebanyak 6 orang, skor 1 (pengukuran ALD dibawah -10mm) sebanyak 6 orang, dan skor -1 (pengukuran ALD lebih dari 0mm/positif) sebanyak 12 orang dan indeks O’Leary kategori baik 1 orang, sedang 8 orang, buruk 11 orang, dan buruk sekali 17 orang. Pembahasan: Data yang diperoleh dilakukan Uji Korelasi Spearman menggunakan software SPSS Statistik 23 dan didapatkan hasil yaitu data yang diperoleh berkorelasi lemah dengan nilai r = -0,352 dan signifikan secara statistik dengan nilai p = 0,033 (p<0,05). Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tingkat keparahan crowding yang diukur dengan indeks ALD terhadap akumulasi plak yang diukur dengan indeks O’Leary berkorelasi lemah KATA KUNCI: crowding, plak, indeks ALD, indeks O’Leary

Page 2 of 2 | Total Record : 15