cover
Contact Name
Aji Mulyana
Contact Email
ajimulyana@unsur.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ajimulyana@unsur.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
JE (Journal of Empowerment)
ISSN : 25800620     EISSN : 25979809     DOI : -
JE (Journal of Empowerment) was formed based on the results of Suryakancana University Leaders Meeting on January 28, 2017, and was approved on April 8, 2017 in accordance with the Rector Decree Number 11 / SK / REK / UG / IV / 2017 regarding Appointment of Journal Manager of Community Service at Suryakancana University. The name of the Journal of Community Service is JE (Journal of Empowerment). JE (Journal of Empowerment), is a mean of developing science and technology in the exact and non-exact field through the publication of writing based on the results of community service (original). JE (Journal of Empowerment), is a periodic scientific journal published by Institute of Research and Community Service of Suryakancana University (LPPM UNSUR) twice a year in June and December. JE (Journal of Empowerment), has registered number ISSN 2580-0620 (print), and ISSN 2597-9809 (online). The first edition is Volume 1, Number. 1, June 2017. JE (Journal of Empowerment), has the vision to become Scientific journal with National and International standard in disseminating and developing the results of conceptual.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER" : 15 Documents clear
Pelatihan Seni Peran Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Anjasmara, Aan; Andriyana, Andriyana; Kautsar, Tifani
JE (Journal of Empowerment) Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v5i2.4621

Abstract

Abstrak Pengabdian masyarakat di SMP menitikberatkan pada pengalaman bermain peran yang mampu mendukung peningkatan belajar dalam bahasa indonesia dan pengembangan diri pada ekstrakurikuler sebagai keberlanjutan dari penanaman sikap kreatif siswa. Pengabdian ini berfokus pada pelatihan seni peran untuk siswa, bertujuan meningkatkan keterampilan artistik dan sosial. Program ini melibatkan pelatihan intensif dalam teknik seni peran dan evaluasi berkelanjutan. Data hasil pelatihan menunjukkan bahwa rata-rata nilai keterampilan seni peran siswa adalah 75.25, dengan median 77.5 dan modus pada nilai 75 dan 85. Rentang nilai dari 65 hingga 85 dan standar deviasi 16.73 menunjukkan variasi yang signifikan dalam performa siswa. Evaluasi ini memberikan wawasan tentang kemajuan dan tantangan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran seni peran. Abstract Community service in junior high school focuses on role-playing experiences that can support learning improvement in Indonesian and role-playing experiences that can support learning improvement in Indonesian language and self-development in extracurricular activities as a continuation of cultivating students' creative attitudes. This service focuses on role-play training for students, aiming to improve artistic and social skills. The programme involves intensive training in role-playing techniques and ongoing evaluation. Data from the training showed that the mean score of students' acting skills was 75.25, with a median of 77.5 and modes at 75 and 85. The range of scores from 65 to 85 and standard deviation of 16.73 showed significant variation in student performance. The evaluation provided insights into the progress and challenges students faced in the process of learning acting.
Transformasi Pembelajaran melalui Kelas Digital untuk Meningkatkan Prestasi Siswa di Sekolah Dasar Rahmi, Rahmi; Suhud, Usep; Monoarfa, Terrylina Arvinta; Sholikhah, Sholikhah; Ekajaya, Tresno; Faslah, Roni; Suherdi, Suherdi; Aulia, Indah Putri; Kusdickayati, Aliya Desy
JE (Journal of Empowerment) Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v5i2.4736

Abstract

Abstrak Di era society 5.0, digitalisasi menjadi aspek vital dalam pengembangan pendidikan. Namun, ketimpangan akses teknologi di daerah pedesaan, seperti di Nepal, memperlebar kesenjangan pendidikan. Sekolah Dasar Subhakamana di Nepal menghadapi tantangan terkait keterbatasan perangkat teknologi, sumber daya pembelajaran, serta rendahnya keterampilan pendidik dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum. Untuk mengatasi tantangan ini, pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik melalui penyediaan perangkat keras digital dan modul pembelajaran interaktif. Kegiatan sosialisasi diselenggarakan dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) untuk memperkenalkan teknologi pendidikan yang mudah digunakan dan bermanfaat bagi proses pembelajaran. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan perlunya pelatihan berbasis teknologi dan dukungan finansial untuk implementasi teknologi. Setelah kegiatan, para pendidik melaporkan peningkatan kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi, dan SD Subhakamana berhasil mengintegrasikan proyektor serta fasilitas internet untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Program ini diharapkan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam penerapan pendidikan berbasis teknologi, yang dapat mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan era digital.AbstractIn the era of society 5.0, digitalisation has become a vital aspect in the development of education. However, unequal access to technology in rural areas, such as in Nepal, widens the education gap. Subhakamana Primary School in Nepal faces challenges related to limited technology devices, learning resources, and low educator skills in integrating technology into the curriculum. To overcome these challenges, community service conducted by the Faculty of Economics, State University of Jakarta aims to improve educators' competencies through the provision of digital hardware and interactive learning modules. Socialisation activities were organised using the Technology Acceptance Model (TAM) approach to introduce educational technology that is easy to use and beneficial to the learning process. The results of the needs analysis indicated the need for technology-based training and financial support for technology implementation. After the activity, educators reported increased confidence in using technology, and SD Subhakamana successfully integrated projectors and internet facilities to enrich students' learning experience. The programme is expected to serve as a model for other schools in the implementation of technology-based education, which can reduce the education gap between urban and rural areas and prepare students to face the challenges of the digital era.
Pencegahan dan Penanganan Bullying di Lingkungan Sekolah Widaningsih, Sri; Safira Rizki, Ratu Devi; Ruliyanti, Siti; Lesmana, Fino Ramadhan
JE (Journal of Empowerment) Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v5i2.4528

Abstract

Abstrak Saat ini semakin banyak terjadi bullying atau perundungan yang menimpa anak-anak yang terjadi di lingkungan sekolah. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan mencegah dan menangani bullying dengan melalui sosialisasi kepada siswa sekolah di SMP Nurul Hidayah Pasundan Kecamatan Haurwangi Cianjur. Hasil dari program “Pencegahan dan Penanggulangan Bullying di Lingkungan Sekolah” mendapatkan respon positif dari para siswa sebagai peserta. Para siswa yang sebelumnya tidak tahu atau kurang memahami terkait bullying, setelah diberikan edukasi melalui sosialisasi ini menjadi lebih mengerti dan lebih peduli dengan permasalahan ini .Dengan adanya kegiatan sosialiasi ini, terjadi peningkatan pemahaman mengenai bullying menjadi sekitar 80%. Hasil ini diperoleh dari hasil pre-test dan post-test setelah kegiatan melalui kuesioner yang dibagikan. Abstract Bullying is not only done directly but can also occur through social media or cyberbullying. Currently, more and more bullying is happening to children in the school environment. The community service carried out aims to prevent and handle bullying, especially cyberbullying, through socialization to school students at Nurul Hidayah Pasundan Junior High School, Haurwangi Cianjur District. The results of the "Prevention and Handling of Bullying in the School Environment" program received a positive response from the students as participants. The students who previously did not know or understand less about bullying, after being given education through this socialization became more understanding and more concerned with this problem. With this socialization activity, there was an increase in understanding about bullying to around 80%. These results were obtained from the results of the pre-test and post-test after the activity through the questionnaires distributed.
Strategi Pemasaran Produk Makanan Khas Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Suherman, Jajang
JE (Journal of Empowerment) Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v5i2.4636

Abstract

AbstrakPemasaran merupakan proses untuk menciptakan, menyampaikan, dan mempertukarkan penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat luas. Strategi pemasaran yang berpusat pada konsumen salah satu strategi yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk menarik lebih banyak pelanggan. Strategi pemasaran dikatakan efektif apabila bisa meningkatkan retensi pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Mekarlaksana Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung khususnya pengusaha makanan khas tradisional, seperti: Kerupuk Asoy, Rengginang, Otak-otak, kripik singkong, keripik pisang dan sebagainya. Selama ini sistem penjualannya sebagaian besar hanya mengandalkan pada lokal saja, yaitu dujual ke konsumen secara langsung, atau konsumen yang datang ke tempat produksi, sedangkan untuk penjualan ke luar kota masih relatif sedikit. Agar penjulan makanan khas tradisional yang dilakukan oleh UMKM tumbuh dan berkembang, penjualan bukan hanya pada lokal saja akan tetapi bisa sampai tingkat global, yaitu dengan menjalankan strategi strategi pemasaran yang berbasis teknologi internet. Strategi pemasaran yang harus diterapkan oleh UMKM adalah sebagai tujuan, saran, kebijaksanaan dan aturan yang memberikan arah pada usaha pemasaran serta tanggapan UMKM dalam menghadapi lingkungan dan persaingan yang selalu berubah-ubah. Dalam menerapkan strategi pemasaran, UMKM harus melihat kondisi pasar terlebih dahulu dan melihat posisi dipasarnya, agar bisa dilakukan dengan baik dan tepat sasaran. Abstract Marketing is the process of creating, delivering, and exchanging offers that have value for customers, clients, partners, and the wider community. A consumer-centric marketing strategy is one of the strategies used by many companies to attract more customers. Marketing strategies are said to be effective if they can increase customer retention and maintain good relationships with customers. Micro, small, and medium enterprises (MSMEs) in Mekarlaksana Village, Cikancung District, Bandung Regency, especially traditional food entrepreneurs, such as Asoy Crackers, Rengginang, Otak-otak, cassava chips, banana chips, and so on. So far, the sales system has mostly relied only on local, namely selling to consumers directly, or consumers who come to the production site, while sales outside the city are still a little realistic. In order for the sale of traditional specialty foods carried out by MSMEs to grow and develop, sales are not only local but can reach the global level, namely by running a marketing strategy based on internet technology. The marketing strategy that must be implemented by MSMEs is a goal, suggestion, wisdom, and rules that provide direction to marketing efforts and MSMEs' responses in facing the ever-changing environment and competition. In implementing a marketing strategy, MSMEs must first look at market conditions and see their position in the market so that they can be done properly and on target.
Pelatihan SDIDTK dengan Pendekatan Islami berbasis Aplikasi Pada Guru Siwi, Ignasia Nila; Widyaningrum, Rahmah; Saputra, Panca Umar
JE (Journal of Empowerment) Vol 5, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/je.v5i2.4684

Abstract

Abstract Kegiatan ini dilaksanakan sebagai solusi atas permasalahan guru Kelompok bermain (KB) yang tidak mengetahui cara deteksi dini anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Tujuan kegiatan ini adalah menyelesaikan permasalahan mitra melalui solusi pelatihan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dengan pendekatan Islami dan berbasis aplikasi. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan SDIDTK, penerapan teknologi aplikasi telenursing SDIDTK, pendampingan dan evaluasi SDIDTK serta keberlanjutan program. Hasil pelatihan didapatkan peningkatan pengetahuan (rata-rata sebelum pelatihan 84,36 dan rata-rata setelah pelatihan 88,36) dan ketrampilan (rata-rata sebelum pelatihan 50 dan rata-rata setelah pelatihan 89,83) guru dalam melakukan SDIDTK. AbstractThis activity was carried out as a solution to the problem of playgroup teachers who do not know how to early detect children with growth and development disorders using valid and reliable instruments. The purpose of this activity is to solve partner problems through training solutions for Stimulation, Detection and Early Intervention of Growth and Development (SDIDTK) with an Islamic and application-based approach. The implementation method includes socialization, SDIDTK training, application of SDIDTK telenursing application technology, SDIDTK mentoring and evaluation and program sustainability. The training results obtained an increase in knowledge (average before training 84.36 and average after training 88.36) and skills (average before training 50 and average after training 89.83) of teachers in conducting SDIDTK.

Page 2 of 2 | Total Record : 15