cover
Contact Name
suhartini
Contact Email
tiensahmad1@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
direktorat@poltekkesbanten.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan)
ISSN : 23561718     EISSN : 26852195     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal ini menggambarkan Media informasi kesehatan scopenya meliputi; keperawatan, kebidanan, analis kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 248 Documents
HUBUNGAN KEPATUHAN MENJALANI HEMODIALISIS DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Kusniawati Kusniawati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 2 (2018): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.057 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i2.61

Abstract

Pasien gagal ginjal kronik yang berada pada stadium akhir memerlukan terapi pengganti fungsi ginjal seperti transplantasi ginjal, dialisis berupa hemodialisis dan peritoneal dialisis. Berdasarkan data dari Kemenkes RI (2016), Pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis regular jumlahnya semakin meningkat yaitu berjumlah sekitar empat kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Pasien yang menjalani terapi hemodialisis mengalami beberapa masalah yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas hidup pasien. Kualitas hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan), lama menjalani hemodialisis, kepatuhan menjalani hemodialisis, kadar hemoglobin, depresi, dan dukungan keluarga. Kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi hemodialisis dan dukungan keluarga sangat diperlukan untuk menunjang kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan menjalani hemodialisis dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Penelitian ini menggunakan metode analitik correlational, dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Populasi penelitian adalah semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang berjumlah 112 orang. Sampel penelitian sebanyak 58 responden dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistik chi-square. Hasil peneliatian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup (p-value 0,019) dan juga terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup (p-value=0,008). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisis dan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Semakin patuh dan semakin baik dukungan keluarga maka kualitas hidup pasien akan semakin meningkat.
PENGARUH UMUR DAN RIWAYAT KONTAK DENGAN KEJADIAN TBC PARU PADA ANAK DI PUSKESMAS PERIUKJAYA KOTA TANGERANG Wasludin Wasludin
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 2 (2018): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.857 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i2.62

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi masih tingginya penderita Tuberculosis (TBC) paru di Wilayah kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang tahun 2013 yaitu sebanyak 34 kasus terdiri dari 22 orang dewasa dan 12 orang anak, oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui faktor umur, status imunisasi, status gizi, riwayat kontak, dan kesehatan rumah yang mempengaruhi kejadian TBC paru pada anak di Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang. Metode penelitian menggunakan analitik retrospektif dengan sampel total sampling menggunakan data primer yang didapatkan melalui wawancara, pengukuran dan observasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa p-value umur dengan kejadian TBC paru 0,015 (< 0,05) artinya ada pengaruh umur terhadap kejadian TBC paru anak, nilai p-value riwayat kontak dengan kejadian TBC 0,015 (< 0,05), artinya ada pengaruh riwayat kontak terhadap kejadian TBC, p-value status imunisasi 0,168 (> 0,05), dan nilai p-value status gizi 0,168 (> 0,05), artinya tidak ada pengaruh status imunisasi dan status gizi terhadap kejadian TBC. Berdasar hasil tersebut disimpulkan bahwa umur lebih muda (0-5 tahun) dan riwayat kontak mempunyai pengaruh terhadap kejadian tbc paru, oleh karena itu disarankan agar petugas Puskesmas memberikan penyuluhan tentang cara mencegah penularan TBC paru dan memantau kesehatan rumah.
MODEL NURSING EARLY WARNING SYSTEM SCORE (NEWSS) DENGAN APLIKASI TEHNOLOGI INFORMASI SEBAGAI PENGKAJIAN DETEKSI KEGAWATAN PADA KLIEN STROKE DI RS KABUPATEN TANGERANG Sunardi Sunardi; Een Sukaedah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 2 (2018): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.709 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i2.63

Abstract

Stroke merupakan sindroma klinis, terjadi mendadak, progresif, cepat, dan terjadi penurunan fungsi neurologi bahkan sampai menimbulkan kematian, penangganan utama pada klien stroke adalah mempertahankan oksigenasi cerebral atau cerebral blood flow (CBF) secara adequate. Deteksi dini adanya resiko kegawatan yang mungkin muncul akibat perubahan sirkulasi cerebral harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Oleh karena di perlukan sebuah inovasi recording hasil deteksi resiko kegawatan pada kasus stroke saat dirawat diruang rawat biasa. Salah satunya menggunakan kemajuan teknologi dalam bentuk aplikasi berbasis tehnologi informasi. Early Warning System Scoring (EWSS) pada klien stroke, adalah sebuah deteksi peringatan dini resiko adanya kegawatan sehingga dengan melihat recording yang tepat secara periodik dapat menilai tingkat resiko klinis pasien stroke yang dirawat. Tujuan recording aplikasi NEWSS yang sedang dikembangkan pada klien stroke yang dirawat, yaitu dapat menetapkan elemen yang diperlukan untuk menilai tingkat resiko klinis klien stroke secara akurat (valid dan realiabel). Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimen yaitu mengujicoba model recording dengan aplikasi NEWSS pada klien stroke berbasis tehnologi informasi. Variabel penelitian yaitu elemen Aplikasi EWSS-Stroke dan variable dependen adalah resiko tingkat kegawatan stroke dan upaya tindak lanjutnya. Data diinput secara langsung oleh perawat dari hasil pemeriksaan dan observasi yang telah dilakukan. Adapun elemen aplikasi NEWSS-Stroke yaitu; Tingkat kesadaran, Nilai NIHSS, Suhu Tubuh, Tekanan Darah, Mean Atrial Pressure (MAP), Frekwensi Nafas, Frekwensi Nadi dan hasil pemeriksaan analisa gas darah (pCO2, pO2, Saturasi O2 Arteri, Saturasi O2 perifer (SaO2)). Berdasarkan hasil penelitian bahwa elemen/komponen data yang dimasukan kedalam aplikasi NEWSS adalah valid dan realiabel dengan niai r hasil lebih besar dari nilai r dalam tabel 0,869, dari 35 jumlah sample yang ada. Kesimpulannya adalah aplikasi NEWSS-Stroke ini dapat mendeteksi resiko kegawatan klien stroke yang dirawat diruang biasa. Penelitian lanjutan saat ini sedang dilakukan pada jumlah sampel yang lebih banyak dengan variasi Rumah Sakit Yang berbeda.
PENGARUH PENGETAHUAN DAN MASA BEKERJA BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION PADA PERTOLONGAN PERSALINAN DI WILAYAH KOTA TANGERANG SELATAN Tutik Iswanti; R. Detty Siti Nurdiati; Herlin Fitriana K
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 5 No 1 (2018): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.142 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v5i1.19

Abstract

Universal precaution merupakan bagian dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang sangat diperlukan dalam aktivitas pelayanan kesehatan dan secara signifikan mengurangi jumlah insiden kerja karena paparan darah. Dikota Tangerang selatan pada tahun 2015 terdapat 15 kasus kematian ibu, penyebab infeksi intrapartum (6,7%) dan kematian bayi sebanyak 37 kasus, penyebab dari infeksi sebesar 13,5% dan 10,8% karena HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan masa bekerja terhadap pelaksanaan universal precaution pada pertolongan persalinan oleh bidan. Pada penelitian ini terdapat variabel independent yaitu pengetahuan dan masa bekerja dan variabel dependent yaitu pelaksanaan universal precaution pada pertolongan persalinan. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, berupa pengisian kuesioner dengan sampel 88 bidan. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Fisher. Hasil penelitian yang didapat adalah bidan yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 89,9%, masa bekerja lama sebanyak 89,8% dan melaksanakan universal precaution pada pertolongan persalinan dengan baik sebanyak 84,1%. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap pelaksanaan universal precaution dengan pvalue 0,033 dan terdapat hubungan yang bermakna antara masa bekerja terhadap pelaksanaan universal precaution dengan pvalue 0,004.
HUBUNGAN TEMPERATUR/SUHU TUBUH, TEKANAN DARAH TERHADAP TEKANAN INTRA KRANIAL (TIK) PADA KLIEN STROKE HEMORAGIK DI RSU KABUPATENTANGERANG Sunardi Sunardi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.349 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.65

Abstract

Peningkatan Tekanan Intrakranial (TIK) merupakan kedaruratan yang harus diatasi dengan segera. Fenomena sekunder disebabkan gangguan sirkulasi, edema cerebral hingga menyebabkan kematian. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya TIK, adalah jaringan otak, darah dan cairan serebrospinal (CSF), faktor lain diantaranya tekanan arteri, tekanan vena, tekanan intraabdominal & thorak, suhu tubuh dan gas darah, (Kostic et al, 2011). Perubahan TIK lebih banyak dipengaruhi oleh sirkulasi serebral atau cerebral blood flow (CBF), menurut Patria et al, (2006). rata-rata bila terjadi peningkatan pCO2 1 (satu) mmHg dimungkinkan terjadi peningkatan darah 1-2 cc pada cerebral blood flow, ini akan terjadi perubahan peningkatan volume darah di otak hingga menyebabkan peningkatan TIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan suhu tubuh, tekanan darah terhadap adanya perubahan intrakranial pada klien stroke hemoragik. Design penelitian adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November – Desember 2016 di RSU Kabupaten Tangerang dengan populasi penelitian adalah Klien stroke hemoragik yang dirawat di RSU Kabupaten Tangerang, sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 14 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu tubuh tidak mempengaruhi perubahan tekanan intrakranial pada klien stroke hemoragik dengan nilai p : 0,123 (α = 0,05), sedangkan tekanan darah sistolik berhubungan dengan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial pada pasien stroke hemoragik dengan nilai p sebesar 0,005 (α = 0,05), tekanan diastolik tidak berhubungan dengan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial pada pasien stroke hemoragik di RSU Kabupaten Tanggerang dengan nilai p : 0,240 (α = 0,05). Hasil ini merekomendasikan pentingnya observasi atau pemantauan terhadap perubahan TIK, sehingga dapat dideteksi adanya perubahan TIK.
PERSEPSI DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN ANTE NATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH I PUSKESMAS KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016 Yayah Rokayah; Siti Rusyanti
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.339 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.66

Abstract

Menurut KepMenPAN Nomor 58 Tahun 2002 menyatakan ada tiga jenis pelayanan, salah satunya yaitu pelayanan jasa yang diberikan oleh penyedia layanan yang bersentuhan langsung kepada masyarakat, diantaranya pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil berupa pelayanan Antenatal Care. Persepsi masyarakat terhadap suatu layanan merupakan suatu tolok ukur untuk menigkatkan kualitas pelayanan yang pada akhirnya akan membentuk kepuasan pelanggan. Hasil penelitian Saputri Reni (2009) tentang persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagian besar persepsi masyarakat dalam kategori cukup (52,5%). Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi dan sikap ibu hamil terhadap pemanfaatan pelayanan ANC oleh bidan di wilayah I Puskesmas Kabupaten Lebak. Desain penelitian dilakukan dengan pendekatan Cross sectional. Besar sampel sebanyak 100 responden, populasinya ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC oleh bidan. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis univariat sebagian besar 94.0% ibu hamil mempunyai persepsi baik terhadap pemanfaatan pelayanan ANC oleh bidan, sebesar 66.0% sikap ibu hamil terhadap pemanfaatan layanan ANC oleh bidan adalah baik, dan pemanfaatan layanan ANC yang diberikan oleh bidan sebagian besar 71.0% adalah baik. Hasil analisis bivariat pada variable persepsi didapatkan nilai P 1,000 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi dengan pemanfaatan pelayanan ANC oleh bidan, penelitian ini sejalan dengan Lukiono (2011) bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak dipengaruhi oleh persepsi masyarakat atas mutu pelayanan kesehatan. Pada variable sikap didapatkan nilai P 0.122, maka tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan ANC oleh bidan, pernyataan ini sesuai Notoatmodjo (2008) bahwa sikap seseorang yang baik tidak bisa menjamin untuk bisa berprilaku yang positif dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Bidan hendaknya lebih meningkatkan lagi kualitas dalam memberikan pelayanan ANC terutama keterampilan komunikasi, karena komunikasi dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan perubahan prilaku ibu hamil dalam melakukan perawatan kehamilan. Ibu hamil hendaknya membagikan pengalaman positif tentang perawatan kehamilan kepada ibu-ibu yang lain.
ANALISIS PENERAPAN STANDAR NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) PADA PUSKESMAS PKPR DI KABUPATEN LEBAK TAHUN 2016 Een Sukaedah; Suhartini Suhartini
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.166 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.67

Abstract

Kelompok remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Kelompok ini di Indonesia memiliki proporsi kurang lebih 1/5 dari jumlah seluruh penduduk. Jumlah ini sesuai dengan proporsi remaja di dunia dimana jumlah remaja diperkirakan 1,2 miliar atau sekitar 1/5 dari jumlah penduduk dunia (WHO,2003). Melihat jumlahnya yang sangat besar, maka remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani, mental dan spiritual. Puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan terbawah dan terdekat dengan masyarakat memiliki andil yang cukup penting dalam optimalisasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di puskesmas. Pelayanan Kesehatan Peduli remaja di kabupaten Lebak telah dilaksanakan di 5 (lima) Puskesmas,yang aktif melaksanakan program PKPR ada tiga puskesmas, namun sejauhmana penerapan standar nasional layanan PKPR di 3 (tiga) puskesmas ini belum diketahui. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sejauhmana penerapan Standar Nasional PKPR pada puskesmas PKPR di kabupaten Lebak tahun 2016 Metodelogi penelitian ini dengan menggunakan desain “Cross sectional”. Populasi penelitian adalah seluruh pimpinan puskesmas, pengelola program PKPR di puskesmas, petugas pendukung dan remaja yang memanfaatkan layanan PKPR di masing-masing puskesmas. Sampel penelitian ini sama dengan populasi. Lokasi penelitian dilakukan di 3 (tiga) Puskesmas yang melaksanakan kegiatan PKPR yaitu; puskesmas Rangkasbitung, Cibadak, dan Cipanas. Kegiatan Penelitian dilaksanakan sejak bulan Agustus sampai dengan Desember tahun 2016 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian standar SN-PKPR di tiga puskesmas yaitu; puskesmas Cibadak 53%, Rangkasbitung 50%, dan Cipanas 37%). Ketiga puskesmas tingkat pemenuhan Standar SN-PKPR masih minimal (<60%) atau garis merah. angka pencapaian standar SDM tertinggi 72% terendah43%. angka capaian fasilitas tertinggi 76% dan terndah 62%. angka capaian remaja tertinggi 50%, terendah 10%, angka capaian jejaring tertinggi 33% terendah 11%, angka capaian manajemen kesehatan tertinggi 33% terendah 7%. Mengingat secara keseluruhan pencapaian SN-PKPR di tiga puskesmas masih rendah, untuk itu disarankan perlu disusun rencana aksi (workplan), agar pelaksanaan kegitan PKPR di puskesmas dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dukungan dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas dan institusi terkait lainnya sangat diperlukan dalam mendukung kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR ) di puskesmas Rangkasbitung, Cibadak, Cipanas kabubaten Lebak.
PENGARUH METODA KONSELING TEMAN SEBAYA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG OBESITAS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI I RANGKASBITUNG TAHUN 2016 Ahmad Ahmad; Kadar Kuswandi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.658 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.68

Abstract

Obesitas adalah keadaan dimana terdapat penimbunan lemak di dalam tubuh yang berlebihan. Pada tahun 2013, di Indonesia prevalensi obesitas penduduk usia lebih dari 18 tahun mencapai 15,4%.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh metoda konseling teman sebaya terhadap pengetahuan remaja tentang obesitas di Sekolah Menengah Kejuruan I Rangkasbitung Tahun 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi ekperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan I Rangkasbitung kelas XI. Sampel diambil dari kelas yang berbeda. Satu kelas diberikan promosi kesehatan dengan metoda ceramah yang dilakukan oleh peneliti (kelompok control) dan satu kelas lagi diberikan promosi kesehatan dengan metoda konseling teman sebaya yang dilakukan oleh siswa yang telah diberikan pelatihan tentang konseling teman sebaya mengenai obesitas (kelompok perlakuan). Pengumpulan data dilakukan dua kali yaitu sebelum diberikan promosi kesehatan dengan metoda ceramah dan setelah diberikan ceramah pada kelompok control serta sebelum dilakukan promosi kesehatan dengan metoda konseling teman sebaya dan setelah pemberian konseling sebaya pada kelompok perlakuan Analisis data menggunakan perangkat computer dengan uji T dependen pada masing-masing kelompok dan uji T independen pada kelompok kasus dan kelompok control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata pengetahuan siswa tentang obesitas pada kelompok Kontrol untuk pengukuran pertama adalah 5,755 dengan standar deviasi 1,04, dan pengukuran kedua rata-rata pengetahuan 6.475 dengan standar deviasi 1.21. Hasil uji statistik ada perbedaan yang signifikan rata – rata pengetahuan siswa pada pengukuran pertama dan kedua Sementara itu, rata – rata pengetahuan siswa tentang obesitas pada kelompok perlakuan, pengukuran pertama adalah 5,500 dengan standar deviasi 0.88. dan pengukuran kedua rata-rata pengetahuan 6.427 dengan standar deviasi 1.10. Hasil uji statistik menunjukan ada perbedaan yang signifikan rata –rata pengetahuan siswa pada pengukuran pertama dan kedua. Hasil analisis lebih lanjut,menunjukan rata – rata pengetahuan siswa tentang obesitas pada kelompok perlakuan adalah 5,500 dengan standar deviasi 0.88, dan pada kelompok kontrol rata-rata pengetahuan 5.755 dengan standar deviasi 1.04. Hasil uji stantistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata – rata pengetahuan siswa pada kelompok perlakuanj / teman sebaya dengan kelompok kontrol. Perlunya tenaga kesehatan atau pendidik mengembangkan konseling teman sebaya sebagai pilihan metoda dalam memberikan penyuluhan kesehatan
PENGARUH TERAPI ASERTIF TERHADAP KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMPN 1 RAJEG KABUPATEN TANGERANG Ema Hikmah; Parta Suhanda
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.549 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.69

Abstract

Perilaku asertif tidak bisa.dibentuk secara instan, tetapi harus dilatih secara terus menerus melalui role model, baik di rumah oleh orangtua, di sekolah oleh guru dan teman sebaya. Perilaku yang terjadi pada anak, yang sifatnya menyimpang harus di evaluasi agar guru dan orangtua dapat mengatasi sedini mungkin sehingga perilaku tersebut dapat berubah kearah yang lebih baik. Data menyebutkan 84% anak Indonesia mengalami kekerasan (bullying) baik fisik maupun psikis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi asertif terhadap kecenderungan perilaku bullying. Tempat penelitian adalah di SMPN 1 Rajeg Kabupaten Tangerang periode Juni sampai Nopember 2016. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi-eksperimen. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 84 siswa dengan rincian 43 orang kelompok control dan 41 orang kelompok intervensi. Desain kuasi-eksperimen dalam penelitian menggunakan tipe onegroup design dengan pre dan post test. Analisi bivariat yang digunakan adalah t-test independent. Hasil penelitian pada kelompok intervensi diketahui ada penurunan kecenderungan perilaku bullying yaitu nilai rerata sebelum dilakukan terapi asertif yaitu 45,8 dengan standar deviasi 5,286 dan setelah dilakukan terapi asertif adalah 40,71 dengan standar deviasi 5,098 dengan p value=0,000 α=0,05. Hasil yang signifikan pada penelitian ini menunjukan bahwa hal ini bermakna apabila terapi asertif dilakukan maka kecenderungan perilaku bullying akan menurun.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA MEKARSARI KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 Darti Rumiatun; Dina Sri Mawadah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.832 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i1.70

Abstract

Derajad kesehatan di indonesia masih rendah, hal itu dapat diukur dengan indikator di antaranya adalah angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu (AKI).Berbagai faktor dapat mempengaruhi naik dan turunnya AKB dan AKI, diantaranya belum di manfaatkannya sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu secara optimal oleh masyarakat. Di Provinsi Banten angka kematian ibu dan bayi menduduki posisi kelima secara nasional.Sedangkan Untuk dikabupaten Lebak kematian bayi dan balita menduduki urutan kedua dari 8 kabupaten yang ada di banten yaitu sebesar 383. Banyak Faktor yang mempengaruhi kunjungan ibu dan balita keposyandu diantaranya umur balita, jarak tempuh, pekerjaan, pendidikan dan pengetahuan ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita keposyandu di desa mekarsari lebak banten. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Total populasi 153 balita dan 113 sampel yang dipilih dengan cara Random Sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariat,untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variable, Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara varibel independen dan variable dependen dengan menggunakan uji chi squre di maknai dengan bila didapatkan nilai p < 0,05 H0 diterima atau ada faktor – faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu dan balita ke posyandu dan apabila nilai p > 0,05 H0 ditolak atau tidak ada faktor – faktor yang berhubungan dengan kunjungan ibu dan balita ke posyandu,dan analisis multivariat untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kunjungan balita ke posyandu dengan menggunakan uji regresi logistic Hasil penelitian didapatkan ibu balita yang berprilaku baik berkunjung ke Posyandu ke posyandu masih rendah sebanyak 43,4%. Ada 3 variabel yang secara statistic berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu balita ke posyandu yaitu pendidikan, pengetahuan dan umur anak. Berdasarkan hasil uji regresi logistic factor yang paling berpengaruh terhadap perilaku kunjungan ibu ke posyandu adalah umur anak. Disarankan untuk melakukan dan meningkatkan monitoring upaya promosi kesehatan dengan supervise langsung keposyandu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan yang ada diposyandu.

Page 3 of 25 | Total Record : 248