cover
Contact Name
Asep Purwo Yudi Utomo
Contact Email
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sastra Indonesia
ISSN : 22526315     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Sastra Indonesia menerbitkan artikel penelitian atau artikel konseptual mengenai bahasa dan sastra Indonesia. Diterbikan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang dan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta pengajarnya.
Arjuna Subject : -
Articles 361 Documents
Fakta Sejarah dalam Novel-Novel Pandir Kelana Murtini, Murtini; Wiranta, Wiranta; Prasojo, A; Siwi P, Agesti
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 3 (2019): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peristiwa sejarah dapat dimanfaatkan oleh sejarawan dan oleh sastrawan. Adapun fakta sejarah yang dimanfaatkan oleh sastrawan dapat diekspresikan lewat karyanya berupa novel. Pandir Kelana adalah merupakan salah satu sastrawan yang memanfaatkan fakta sejarah menjadi karya sastra. Penelitian ini membahas novel Pandir Kelana yang berjudul Suro Buldog, Kereta Api Terakhir, dan Kadarwati Wanita dengan Lima Nama. Dengan analisis teori pemikiran untuk menguak fakta sejarah yang menjadi latar belakang penciptaan novel-novel tersebut, dan sejauh manakan fungsi fakta sejarah tersebut untuk situasi dan kondisi saat ini dan masa yang akan datang. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang mempergunakan data kualitatif berupa konsep-konsep, kategori-kategori bersifat abstrak yang sukar diangkakan. Hasil dan simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Pandir Kelana melalui karya-karyanya ingin menyampaikan pesan kepada pembaca untuk menghargai jiwa kepahlawanan dari para tokoh yang ditampilkan. Kedua, fakta sejarah yang dimanfaatkan oleh Pandir Kelana bukan sekedar untuk mengenang masa lampau tetapi mengandung aspek moral, aspek kemanusiaan, dan aspek sosial. Historical events can be exploited by historians and writers. The historical facts that are used by writers can be expressed through their work in the form of novels. Pandir Kelana is one of the writers who used historical facts to be literary works. This research discusses the Pandir Kelana novel entitled Suro Buldog, Kereta Api Terakhir, and Kadarwati Wanita dengan Lima Nama. Through the analysis of theoretical thought to discuss historical facts that are the background of the creation of these novels, and the extent to which these historical facts will function for current and future situations and conditions. The method used of this research is qualitative research that uses qualitative data in the form of concepts, abstract categories that are difficult to be elaborated on. The results and conclusions of this research are as follows. First, through his works Pandir Kelana wants to convey a message to the reader to appreciate the heroic spirit of the characters displayed. Secondly, the historical facts utilized by Pandir Kelana are not only to remember the past but also contain moral aspects, human aspects, and social aspects.
Pemarkah Imperatif Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa Purnamasari, Fika; Zulaeha, Ida
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 3 (2019): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan permakah imperatif bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan teoretis kontrastif dan metodologis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak dan teknik dasar sadap dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat dan teknik rekam. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode padan intralingual dan padan referensial dengan teknik dasar PUP. Hasil penelitian menunjukkan pemarkah imperatif berkategori gramatikal bahasa Indonesia secara formatif ditemukan dua wujud yaitu pemarkah imperatif berwujud afiks dan partikel. Adapun pemarkah imperatif berkategori gramatikal bahasa Jawa secara formatif ditemukan dua wujud yaitu pemarkah imperatif berwujud afiks dan partikel. Berdasarkan wujudnya pemarkah imperatif berkategori gramatikal bahasa Indonesia dan bahasa Jawa ditemukan sembilan persamaan dan lima perbedaan. This study aims to compare the imperative marker of Indonesian language and Javanese. The approach used in this research is a contrastive theoretical and qualitative descriptive methodological approach. Data collection in this research is done by using the method of refer and basic technique tapping with advanced technique that is technique record and recording technique. Data analysis method used in this research is intralingual pad method and referential pad with basic technique of PUP. The result of the research shows that the formative imperative marker of Indonesian grammatical category is found in two forms, namely the affective and the particle imperative markers. The marker of grammatical categorical imperative of Javanese formative language found two form of imperative marker tangent affix and particle. Based on the form of the imperative marker categorized grammatical Indonesian and Javanese found nine similarities and five differences.
Konflik Interpersonal Tokoh Genduk dalam Novel Genduk Karya Sundari Mardjuki Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney Maezuroh, Ria; Sumartini, Sumartini
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 3 (2019): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konfik adalah bagian dari proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Manusia adalah makhluk konfliktis, yatu makhluk yang selalu terlibat dalam perbedaan, pertentangan, dan persaingan baik sukarela maupun terpaksa.Artikel ini bertujuan mengetahui bentuk-bentuk konflik interpersonal dalam novel Genduk karya Sundari Mardjuki dan mengetahui upaya untuk mengatasi konflik interpersonal menurut Karen Horney kajian psikoanalisis sosial. Dalam artikel ini, ditemukan Genduk memiliki konflik interpersonal dengan Yung, Kaduk, dan Sapto.Konflik interpersonal juga meliputi 10 kebutuhan neurotik oleh Karen Horney.Genduk memiliki kecenderungan 4 dari 10 kebutuhan neurotik tersebut.Selain konflik interpersonal, Horney juga memberi upaya mengatasi konflik.Selain bukti konflik interpersonal dan kebutuhanneurotik dalam novel, ditemukan upaya mengatasi konflik yang dilakukan tokoh Genduk, meliputi upaya bergerak mendekati orang lain, upaya bergerak melawan orang lain, dan upaya bergerak menjauhi orang lain. Conflict is part of the process of fulfilling basic human needs. Humans are conflicted beings, creatures that are always involved in differences, opposition, and competition both voluntarily and forced. This article aims to find out the forms of interpersonal conflicts in SundariMardjuki's novel Genduk and find out how to deal with conflict according to Karen Horney, a study of social psychoanalysis. In this article, it was found that Genduk had interpersonal conflicts with Yung, Kaduk, and Sapto. Interpersonal conflict includes 10 neurotic needs by Karen Horney. Genduk has a tendency of 4 out of 10 of these neurotic needs. In addition to dividing the forms of conflict, Horney also made efforts to overcome the conflict.In addition to the evidences of conflict in the novel, efforts were made to overcome the conflict that was carried out by the Genduk character, including efforts to move towards other people, efforts to move against other people, and efforts to move away from others.
Kesalahan Bahasa pada Manuskrip Artikel Mahasiswa di Jurnal Sastra Indonesia Utomo, Asep Purwo Yudi; Haryadi, Haryadi; Fahmy, Zulfa; Indramayu, Ayom
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 3 (2019): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas kesalahan bahasa yang terdapat dalam manuskrip artikel mahasiswa di Jurnal Sastra Indonesia. Tujuan penelitian ini yakni menganalisis kesalahan bahasa pada tataran diksi, frasa, dan kalimat yang terdapat pada manuskrip artikel mahasiswa pada Jurnal Sastra Indonesia. Data-data penelitian berupa kata, frasa, atau kalimat yang terdapat pada manuskrip artikel mahasiswa Jurnal Sastra Indonesia dikumpulkan dengan metode simak dan teknik catat. Data kemudian dianalisis menggunakan metode agih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan kesalahan bahasa dalam penggunaan diksi, frasa, dan kalimat. Kesalahan yang muncul yakni berupa kesalahan pemilihan diksi, kesalahan penggunaan frasa, dan ketidakefektifan kalimat. Kesalahan pemilihan diksi mayoritas berupa penggunaan kata yang belum baku dan tidak sesuai dengan KBBI. Kesalahan pada tataran frasa yakni ketidaktepatan dalam menyandingkan kata untuk dijadikan frasa dan ketidaktepatan penulisan. Adapun kesalahan kalimat yakni dikarenakan kalimat yang digunakan tidak efektif dan beberapa memiliki makna ambigu. This study discusses language errors found in student article manuscripts in the Indonesian Literature Journal. The purpose of this study is to analyze language errors at the level of diction, phrases, and sentences contained in the student article manuscripts in the Indonesian Literature Journal. The research data in the form of words, phrases or sentences contained in the article manuscripts of the Indonesian Literature Journal students were collected by listening and note taking techniques. Data were then analyzed using the aggregate method. The results showed that language errors were found in using diction, phrases, and sentences. Errors that arise in the form of errors in the selection of diction, errors in the use of phrases, and ineffectiveness of the sentence. Errors in the selection of majority diction are in the use of words that are not standard and are not in accordance with KBBI. Mistakes at the phrase level are inaccuracies in pairing words to be used as phrases and inaccuracy in writing. The sentence error is because the sentence used is not effective and some have ambiguous meaning.
Makna Lirik Lagu Sekar Gadung dalam Pementasan Lengger Lanang Langgeng Sari: Perspektif Semiotika Riffaterre Marahayu, Nila Mega; Suhardi, Imam; Yanti, Sri Nani Hari
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 3 (2019): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas makna lirik Lagu Sekar Gadung dalam pementasan Lengger Lanang Langgeng Sari melalui perspektif Semiotika Riffaterre. Artikel ini dilatarbelakangi kesakralan atas keutamaan lirik lagu Sekar Gadung dalam pementasan seni tari Lengger Lanang Langgeng Sari. Selain itu, dilatarbelakangi pula oleh ekistensi lagu tersebut sebagai sastra lokal sekaligus seni rakyat yang tetap mampu menarik perhatian masyarakat modern ini. Analisis dalam artikel ini menggunakan teori semiotika riffateterre dan metode yang digunakan adalah metode pemaknaan melalui pembacaan semiotika tingkat pertama atau heuristik dan pemaknaan secara retroaktif atau hermeneutik. Kedua metode pembacaan tersebut mengantarkan pada penafsiran secara utuh lagu tersebut bahwa Lagu Sekar Gadung adalah lagu yang sarat dengan unsur lirik yang estetik. Selain itu, lagu sekar gadung memiliki makna , sebagai lagu yang diyakini sarat akan kemagisan karena mampu mengundang indang berupa ruh atau jiwa leluhur, sehingga menghidupkan (menyemangati) penari lengger dalam keprofesionalan sebagai penari dan gerakan-gerakan tari yang lebih hidup. This article discussed the meaning of Sekar Gadung song lyric in the Lengger Lanang Langgeng Sari performance through the Riffaterre’s semiotics perspective.The background of this research was the sanctity of Sekar Gadung song lyrics in the Lengger Lanang Langeng Sari dance performance. In addition, it was also derived from the existence of the song as both local literature and traditional art which still attract the attention of modern people. The analysis applied Rifateterre’s Semiotics theory and the method used was the meaning interpretation through the first stage semioticreading or heuristics and the retroactive meaning interpretation or hermeneutics. Both of the reading methods lead to a thorough interpretation that Sekar Gadung is a song that comprises aesthetic lyrics. In addition, Sekar Gadung song has some meanings, namely as a song which is believed as full of magic because it can invite indang in the form of spirit or soul of the ancestors in order to enliven (to support) the lengger dancers and their professionalism as the dancers and makes their dance movement more lively.
Analisis Tema Percintaan Novel Teman Tapi Menikah Dengan Teori Romance Formula Widyawati, Neni
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 2 (2020): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i2.36215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana formula romance pada novel Teman Tapi Menikah dan memaparkan perbedaan tema percintaan pada novel Teman Tapi Menikah sebagai sastra populer dengan tema percintaan pada novel bumi Manusia sebagai sastra serius. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Teman Tapi Menikah karya Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion yang diterbitkan oleh PT. Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia pada tahun 2016 tebal 208 halaman. Data dalam penelitian ini adalah teks yang berupa kalimat atau paragraf yang menunjukkan tema percintaan pada novel Teman Tapi Menikah yang mengandung formula romance dan perbedaannya sebagai sastra populer dengan novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer sebagai sastra serius. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula romance pada novel Teman Tapi Menikah benar adanya dan penelitian ini menunjukkan perbedaan tema percintaan pada novel Teman Tapi Menikah sebagai sastra populer dan tema percintaan pada novel Bumi Manusia sebagai sastra serius. The background of this study is the description of the theme of romance that dominates in the Teman Tapi Menikah’s novel. This study aims to explain how the romance formula in the Teman Tapi Menikah’s novel and explain the differences in the theme of romance in the Teman Tapi Menikah’s novel as popular literature with the theme of romance in the novel Bumi Manusia as serious literature. This research is a qualitative descriptive research. The results showed that the formula for romance in Teman Tapi Menikah is true and this study shows the difference between Teman Tapi Menikah as a popular literature and the novel Bumi Manusia as a serious literature.
Interaksi Sosial pada Novel Negeri Lima Menara Karya Ahmad Fuadi Fahmy, Zulfa; Mawaddatunnisa, Eva
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 2 (2020): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i2.36216

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian in yaitu: (1) memaparkan gambaran kehidupan pesantren pada novel Negeri 5 Menara, dan (2) menganalisis bentuk interaksi sosial pada novel Negeri 5 Menara sebagai gambaran sebuah pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teori interaksi sosial. Teknik kepustakaan dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan tiga prosedur: (1) membaca. mencari gambaran kehidupan pesantren pada novel, dan (2) mencari aspek interaksi sosial pada novel. Dari ketiga dasar tersebut dapat dihasilkan mengenai interaksi sosial yang ada pada novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi, Dari analisis data yang dilakukan, dikethui pada novel tersebut mengenai interaksi sosial salah satunya yaitu kerja sama antarsantri yang ada di pesantren yaitu antara Alif Fikri, Said Jufri, Dulmajid, Raja Lubis, Baso Salahuddin, dan Atang Yunus pada saat bersama – sama membawa lemari yang mereka beli ke kamar mereka. Novel Negeri Menara Menara by Ahmad Fuadi is one of the novels that discusses pesantren as its main setting. Islamic boarding schools are educational institutions in the field of religion that provide the teaching of Islam, as well as the development and spread of Islam. The purpose of this study is to describe the life of pesantren in Negeri Lima Menaranovels and analyze the forms of social interaction in Negeri Lima Menara novels. This research method is qualitative using social interaction theory. Literature technique is done by using descriptive analysis. The results of this study are the social interactions that exist in the Negeri Lima Menara novel covering Associative and Dissociative. Associative interactions include cooperation, acculturation, and accommodation. Whereas dissociative interactions include conflict, competition, and contravention.
Kemampuan Menganalisis Kesalahan Berbahasa Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Riau Alber, Alber; Hermaliza, Hermaliza
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 1 (2020): Maret
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i1.36366

Abstract

Learning outcomes of language error analysis courses are students mastering linguistic theories, types of language analysis, and language error analysis techniques and are able to apply theories of language error analysis at each level of linguistics. But unfortunately, the learning achievement is difficult to achieve because based on the phenomenon that the writer found as lecturer in the course of language error analysis, many students could not reach the determined target and did not have the criteria set by the lecturer or university lecturer. Based on this problem, the formulation of the problem of this research is how to analyze the errors of grammar study program of Indonesian Language and Literature in Riau Islamic University. The study used a descriptive method with a research population of all sixth semester students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program at the Riau Islamic University and used random sampling as a research sample. Research Results The ability to analyze language errors in the level of phonology of Indonesian Language and Literature Education Study Program at Islamic University with an average score of 47.32 with a very poor category. Meanwhile, the ability to analyze language errors at the level of morphology of Indonesian Language and Literature Education Study Program Students at Islamic University with an average score of 33.13 with the category of failure.
Kritik Sastra Ekologis dalam Drama-Drama Terbaru Indonesia Andriyani, Noni
Jurnal Sastra Indonesia Vol 9 No 2 (2020): July
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v9i2.37904

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian yang berjudul “Kritik Sastra Ekologis terhadap Novel-Novel Terbaru Indonesia”. Pada penelitian sebelumnya tersebut, objek kajian difokuskan kepada novel-novel terbaru Indonesia, sedangkan dalam penelitian ini objek kajiannya adalah drama. Penelitian ini direncanakan sampai pada simpulan akhir kritik sastra ekologis terhadap karya-karya sastra terbaru Indonesia. Penelitian ini penting dilakukan mengingat masih terbatasnya kajian ekologis dalam bidang sastra. Padahal, isu lingkungan adalah isu penting dan selalu dibahas belakangan ini. Berdasarkan hal tersebut, masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kritik sastra ekologis dalam drama-drama terbaru Indonesia?”. Pengumpulan data dan analisis data dilakukan dengan metode deskriptif dan analisis isi. Data diklasifikasikan dan dianalisis dengan konsep sastra ekologis menurut Garrard meliputi (1) pencemaran; (2) hutan belantara; (3) bencana; (4) perumahan/ tempat tinggal; (5) binatang; dan (6) bumi. Temuan penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa drama-drama terbaru Indonesia mengandung konsep-konsep sastra ekologis. Konsep sastra ekologis yang dominan muncul adalah konsep perumahan dan konsep yang jarang muncul adalah konsep bencana. Konsep-konsep sastra ekologis dalam drama-drama terbaru Indonesia merupakan bentuk kritik yang dilakukan oleh pengarang terhadap perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan. Sastra ekologis juga muncul sebagai bentuk refleksi masyarakat dalam karya sastra khususnya drama-drama terbaru Indonesia.
Bentuk dan Fungsi Metafora dalam Pengumuman Duka Cita Masyarakat Pantura Jawa Tengah Surahmat, Surahmat; Karina, Alfa Zulia Dwi
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 3 (2019): November
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengumuman duka cita merupakan peristiwa komunikasi yang mengungkap persepsi masyarakat terhadap kematian yang dipengaruhi oleh berbagai nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Penelitian ini membahas bentuk-bentuk dan fungsi metafora yang digunakan dalam pengumuman duka cita di masyarakat pantai utara Jawa Tengah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang didesain untuk mengungkap variasi bentuk dan fungsi metafora dalam pengumuman kematian di berbagai daerah di pesisir utara Jawa Tengah berdasarkan perspektif sosiolinguistik dan etnolinguistik. Data yang diperoleh dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi dari pengumuman duka cita di 13 kabupaten dan kota di pantai utara Jawa Tengah yang mana di setiap kabupaten dan kota dipilih dua daerah yang masing-masing mewakili perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dari 26 sampel yang dikumpulkan di 13 kabupaten dan kota ditemukan 16 jenis metafora. Metafora yang digunakan penutur untuk pengumuman duka cita memiliki fungsi semantik, fungsi pragmatik, dan mengungkapkan perasaan si penutur terhadap orang yang meninggal atau keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, metafora memiliki fungsi khusus yaitu mengukuhkan sekaligus menyosialisasikan keyakinan ideologis keagamaan seperti penggunaan metafora kepundhut “diambil” berfungsi mengukuhkan keyakinan bahwa kematian merupakan peristiwa yang diatur Tuhan. Metafora berpulang atau kondhur mengukuhkan keyakinan tentang asal-muasal manusia yaitu dari Tuhan. Serta metafora “ke pangkuan-Nya” memiliki fungsi ideologis mengukuhkan keyakinan tentang sifat Tuhan sebagai Sang Maha Penyayang. Announcement of condolences is a communication event that reveals people's perceptions of death that are influenced by various values prevailing in the community. This study discusses the forms and functions of the metaphors used in announcing condolences in the north coast communities of Central Java. This descriptive qualitative study was designed to uncover variations in the form and function of metaphors in the announcement of death in various regions on the north coast of Central Java based on sociolinguistic and ethnolinguistic perspectives. The data obtained were collected through interviews and documentation from condolence announcements in 13 districts and cities on the north coast of Central Java, where in each district and city two regions were chosen, each representing urban and rural areas. This study revealed that from 26 samples collected in 13 districts and cities, 16 types of metaphors were found. The metaphor used by the speaker for the announcement of mourning has a semantic function, a pragmatic function, and expresses the speaker's feelings for the deceased person or family left behind. In addition, metaphors have a special function which is to establish and socialize religious ideological beliefs such as the use of "taken" metaphor to function to confirm the belief that death is an event arranged by God. Passing or famous metaphors reinforce beliefs about human origins namely from God. As well as the metaphor "into His bosom" has an ideological function of strengthening the belief about the nature of God as the Most Merciful.