cover
Contact Name
Indah Suryawati
Contact Email
indahsuryawati_2121@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
communication@budiluhur.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Communication
ISSN : 20865708     EISSN : 24427535     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Communication published by the Communication Studies Program, Univ. Budi Luhur, twice a year. The publication of this journal is intended as a medium of information exchange, knowledge based on development, and the study of Communication Sciences and its relation to various other scientific disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 167 Documents
MEDIA ONLINE ISLAM DI MASYARAKAT MULTIKULTUR ENI MARYANI; M. FAKHRUDI AKBAR
Communication Vol 4, No 2 (2013): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.388 KB) | DOI: 10.36080/comm.v4i2.58

Abstract

This paper examined Indonesia’s Islamic online media and their consequences on the multicultural society. This study employed content analysis of 10 Islamic online media in Indonesia. The result of the study shows that 1) Representation as Islamic media was showed by the name of the website, the concept of the icon or specific terms, rubrics name, and alignments to the Islamic countries in the conflict against Israel and United States of America. 2) The packaging of the contents as Islamic media can be read from the tagline that underlined Islam the main issue, declaring the fighting for ‘the truth’ that is in line with Islam, and asserting the media as “Islamic struggle tool”. 3) Islamic online media in Indonesia had the potential to understand some Muslim views as a part of multicultural society; however, they also had the possibility to promote conflicts and to increase the escalation of conflicts in the multicultural society. This study suggests the significance of dialogue between the editors in the religion-based media about the role of media in the multicultural society. The need of media literacy for the journalists and readers of the Islamic-based media is also recommended.
CONTENT WEBSITE “101YOUNGCEO.COM” SEBAGAI HUBUNGAN KOMUNIKASI DENGAN PELANGGAN RICKY WIDYANANDA PUTRA
Communication Vol 6, No 1 (2015): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.603 KB) | DOI: 10.36080/comm.v6i1.5

Abstract

The development of today's Internet is very fast with the faster growth of the internet it is often used to communicate . The development of the internet is so rapid impact many websites , because the websites we can access any kind of information we want via the internet . In a message delivered today can use media such as websites , because there is content on the website that serves as a medium that can provide the information conveyed to the public . Under these conditions, the basic idea appears to develop a website that has content about the entrepreneur who became a key concept in the thesis research . Because this time to be an entrepreneur is being popular among people , especially the young people who want to have an income and want to have their own business . To increase the number of entrepreneurs in Indonesia, especially among young people , now has a lot of media that provide information about entrepreneurship . However , given the information media are still very common in nature , have not touched the basic needs of employers , namely : capital , motivation and courage , network or networks , business ideas , business mentor , business and science    
Perempuan Dalam Pandangan Media: Labelisasi Perempuan Sebagai “Agent Of Problem” Pada Koran Merapi Ayu Usada Rengkaningtias
Communication Vol 9, No 1 (2018): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.396 KB) | DOI: 10.36080/comm.v9i1.615

Abstract

ABSTRACTMass media has a big role in constructing discourse, including creating the labeling and embedding a person's character/personality. In fact, the mass media does not yet have gender sensitivity in reporting issues concerning women. Even, the labels of women as the cause of the problem (agent of problem) reconstructed mass media through messages that appear in the form of news texts. Merapi, in this study is one of the media that still do not have gender sensitivity and gender equality. The text represents women as a secondary person after men. This paper has a concern on how the Merapi Koran represents the female figure as an agent of problem (women as the cause of the problem), from their reporting issue in the edition 9-10 November 2017. The analysis was conducted using critical discourse analysis (CDA) method, Sara Mills model with two research instruments, the position of the subject-object and the position of the author-reader. As a result, Merapi represents women as weak, powerless, causes of problems and worthy of take the blame of the problem. Merapi also makes the position of women increasingly marginalized by embedding label as agent of problem.Keywords: women, mass media, Merapi, marginalization, CDAABSTRAKMedia massa memiliki peran yang besar dalam mengonstruksi wacana, termasu k menciptakan labelisasi dan penyematan karakter/sosok seseorang. Pada kenyataannya, media massa belum memiliki sensitivitas gender dalam memberitakan isu-isu yang menyangkut perempuan. Label berupa perempuan sebagai penyebab masalah (agent of problem) direkonstruksikan media massa melalui pesan yang muncul dalam bentuk teks-teks berita. Merapi, dalam penelitian ini merupakan salah satu media yang masih belum memiliki sensitivitas gender dan keadilan gender. Berita di Merapi merepresentasikan perempuan sebagai secondary person (makhluk nomor dua) setelah laki-laki. Tulisan ini memiliki concern pada bagaimana Koran Merapi merepresentasikan sosok perempuan sebagai agent of problem (penyebab masalah), dalam pemberitaannya edisi 9-10 November 2017. Analisis dilakukan menggunakan metode critical discourse analysis (CDA), model Sara Mills dengan dua instrumen penelitian, yakni posisi subjek-objek dan posisi penulis-pembaca. Hasilnya, Merapi merepresentasikan perempuan sebagai makhluk lemah, tidak berdaya, penyebab masalah, dan patut disalahkan atas terjadinya masalah. Merapi juga menjadikan posisi perempuan semakin termarginalisasi dengan penyematan label agent of problem.Kata kunci: perempuan, media massa, Merapi, marginalisasi, CDA
FUNGSI KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM MENGHADAPI POTENSI BENCANA ALAM (Studi pada Anggota Kelompok Masyarakat di Wilayah Rawan Bencana Gunung Berapi) DAMAYANTI WARDYANINGRUM
Communication Vol 6, No 2 (2015): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.353 KB) | DOI: 10.36080/comm.v6i2.40

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peranan tugas dan perananpemeliharaan sebagai fungsi komunikasi yang terdapat dalam masyarakat di wilayah rawanbencana Gunung Merapi. Masyarakat lokal dengan kekuatan dan pengalamannya memilikikemampuan dalam mengelola kelompok untuk menghadapi situasi bencana alam. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai alat pengumpuldata. Penelitian menemukan beberapa kelompok masyarakat baik yang sudah terbentuk sebelumbencana erupsi besar tahun 2010 maupun setelah bencana erupsi dengan perubahan aktivitaskelompok sebagai respon terhadap timbulnya bencana serta kesiapan dalam menghadapiancaman bencana berikutnya. Kelompok yang terdapat dalam masyarakat lokal adalahkelompok kekerabatan, kelompok keagamaan, kelompok kesehatan ibu dan anak, sertakelompok relawan bencana dan kelompok pengurangan resiko bencana. Peranan tugasditemukan dalam komunikasi kelompok pada kelompok pengurangan resiko bencana dankelompok relawan sedangkan peranan pemeliharaan terdapat dalam komunikasi kelompok padakelompok kekerabatan, kelompok keagamaan serta kelompok kesehatan ibu dan anak.
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU DENGAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR (Studi Kasus pada Siswa Tunarungu di Sekolah Luar Biasa Sumber Budi Petukangan Selatan, Jakarta Selatan) Linda Islami; Armaini Lubis
Communication Vol 7, No 2 (2016): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.119 KB) | DOI: 10.36080/comm.v7i2.632

Abstract

AbstractTeachers’ interpersonal communication with deaf students is very effective in implementing the learning process. Unfortunately, not all students have good skills in communication, especially for those who cannot hear normally. The research use the theory of self attitude and social infiltration theory. The research use qualitative methods with Post-positivism paradigm. The results of the study, there are obstacles in learning process, because deaf students are normally poor acquiring language, they can have limited understanding of what teacher explain through gestures, body movements and lips. Effective communication occurs between teachers and students, heart to heart conversation formed transparency between them. Students’ openess make teachers feel empathy towards what students feel. Teachers constantly pay attention and affection toward students. Openness can make teachers treat students full of patient. The learning method is a demonstration, question and answer, lectures, assignments, and the methods of drill or repetition. It makes interpersonal communication between teachers and deaf students become more effective. Suggestions, materials delivery method outside mathematics lessons should use the pictures, so students do not need to imagine, because the imagination of deaf students is very low.Keywords: Effectiveness, interpersonal communication, learn, teachAbstrakKomunikasi antarpribadi guru dengan siswa tunarungu merupakan hal yang sangat efektif dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Sayangnya tidak semua siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, Salah satunya adalah penderita tunarungu, yaitu siswa yang tidak bisa mendengar secara maksimal. Teori yang digunakan adalah Teori penyikapan diri dan Teori penyusupan sosial. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Paradigma penelitian adalah Post-positivisme. Hasil penelitian, Terdapat hambatan dalam proses belajar mengajar, karena siswa tunarungu sangat miskin dengan bahasa, Siswa memahami apa yang guru jelaskan melalui mimik bibir dan gerakan tubuh. Terjadi komunikasi efektif antara guru dengan siswa, karena adanya percakapan dari hati ke hati maka terbentuklah keterbukaan siswa tunarungu kepada gurunya. Keterbukaan siswa membuat guru empati dan merasakan apa yang dirasakan oleh siswa. Guru terus menerus memberikan perhatian, kasih sayang. Adanya keterbukaan, membuat guru memperlakukan siswanya penuh kesabaran. Metode belajar adalah demonstrasi, tanya jawab, ceramah, penugasan, dan metode drill atau pengulangan kata. Hal ini menjadikan komunikasi antarpribadi guru dan siswa tunarungu menjadi lebih efektif. Saran, Metode penyampaian materi di luar pelajaran matematika sebaiknya dengan menggunakan gambar, jadi siswa tidak perlu membayangkan, karena imajinasi siswa tunarungu sangat rendah.Kata kunci : Efektifitas, komunikasi antarpribadi, belajar, mengajar 
HUBUNGAN PERTEMANAN PADA KOMUNITAS MISKIN PERKOTAAN (Studi Komunikasi Antar Pribadi Pada Komunitas Miskin Di Babakan Hantap, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung) ITSNA NURHAYAT EFFENDIE
Communication Vol 4, No 1 (2013): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.994 KB) | DOI: 10.36080/comm.v4i1.52

Abstract

This research aims at finding out an understanding of social relations, i.e.friendships, which are formed and developed by urban society, especially by those who are inpoor social stratum in relation to their survival process. The main research questions arehow meaning and definition of friends are defined by the urban poor community, and howfriendships are formed and implemented in their daily lives.This research employs Herbert Blumer’s symbolic interaction approach that believesthat understanding of a meaning or definition will emerge from communication processesthat are performed by each individual towards other individuals. Techniques used in thisresearch to collect the data are in-depth interview, participant observer and documentationanalysis. This research has been intensively conducted at Babakan Hantap, KecamatanKiaracondong, Kota Bandung.
ANALISIS KOMUNIKASI VISUAL BUDAYA HIPPIES DALAM IKLAN SURFER GIRL ‘’SUMMER HOLIDAY @GRAND CITY SURABAYA’’ EDY CHANDRA
Communication Vol 7, No 1 (2016): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.167 KB) | DOI: 10.36080/comm.v7i1.79

Abstract

Surfer girl merupakan salah satu merek produk pakaian wanita muda yang diwujudkan dalampencitraan kehidupan sosial tiga wanita muda muda yang gemar beraktivitas di pantai Kuta Bali.Dalam proses branding Surfer girl melakukan publikasi iklan, salah satunya iklan pakaiansurfer girl "Summer Holiday @Grand Kota Surabaya". Iklan tersebut di duga menampilkannilai-nilai budaya kaum hippies dalam tampilan komunikasi visualnya. Tujuan menelaah unsurnilai-nilai budaya dalam iklan akan ditelaah dengan pendekatan semiotika visual yanginterpretatif, melalui proses metode image board/mood board dalam penggalian data informasi.Harapan terhadap hasil penelaahan iklan pakaian surfer girl "Summer Holiday @Grand KotaSurabaya" dapat mengungkap sisi positif dan negatif nilai-nilai budaya pada kaum Hippiesterhadap pencitraan kawula muda di Indonesia.
KONSTRUKSI REALITAS SOSIAL BUDAYA DALAM IKLAN KOMERSIAL MUHAMMAD HASYIM
Communication Vol 5, No 2 (2014): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.768 KB) | DOI: 10.36080/comm.v5i2.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi realitas sosial budaya atas produkkomersial yang diiklankan melalui media televisi. Kontruksi sosial budaya atas produkdipandang sebagi tanda, seperti halnya bahasa sebagai tanda verbal, sehingga usahamedia iklan mengkonstruksi makna sosial budaya yang melekat pada diri produkmenjadi tanda yang berstruktur dalam pikiran konsumen. Menggunakan pendekatankualitatif, data yang dikumpulkan melalui hasil rekaman iklan-iklan komersial televisi.Penelitian menggunaan tinjauan semiotika Barthes sebagai metode untuk menganalisislapisan-lapisan pemaknaan sebagai realitas tanda (realitas denotasi, konotasi dan mitos).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengiklan telah melakukan berbagai cara persuasifuntuk menggiring konsumen untuk menggunakan produk yang dipromosikan, sehinggafungsi iklan yang dilakukan oleh produsen tidak menekankan pada fungsi ataukegunaan produk tetapi fungsi sosial budaya yang dikonstruksi, bagaimana menjaditanda yang berstruktur, dan alamiah seperti halnya bahasa yang digunakan dalamberkomunikasi. Pesan-pesan iklan telah menjadi konsumsi makna sosial budaya bagikonsumen yang kemudian diaplikasikan makna-makna tersebut ke dalam kehidupansosial budaya sebagai suatu hal wajar.
IDENTIFIKASI STRATEGI REPRESENTASI MASKULINITAS PADA MAJALAH TRANSNASIONAL DI INDONESIA SUMEKAR TANJUNG
Communication Vol 6, No 2 (2015): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.5 KB) | DOI: 10.36080/comm.v6i2.45

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan strategi representasi maskulinitas pada majalahtransnasional di Indonesia. Media selalu mengeksploitasi tubuh sebagai tanda sekaligus strategimeraup laba. Tubuh memiliki makna dalam masyarakat. Ada berbagai mekanisme yangdigunakan media untuk mengeksploitasi tubuh supaya berfungsi dan berpotensi sebagai tanda.Sedangkan ilustrasi yang digunakan merupakan konsep kelelakian yang dimiliki oleh masyarakatBarat. Sebagai salah satu kajian budaya populer, penelitian ini menggunakan semiotika sebagaimetode analisis teks. Terdapat tiga strategi representasi maskulinitas yang dilakukan oleh mediaini. Pertama, media merepresentasikan tubuh laki-laki sebagai consumer bodies. Kedua, tubuhlaki-laki direpresentasikan sebagai instrumental bodies. Yang terakhir, laki-laki dihadirkansebagai objectified bodies. Dengan kekuasannya, media mengendalikan citra tubuh masyarakatdengan tujuan memperoleh keuntungan secara samar melalui realitas sosial yang semu.
MOTIF PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI KALANGAN REMAJA Witanti Prihatiningsih
Communication Vol 8, No 1 (2017): COMMUNICATION
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.656 KB) | DOI: 10.36080/comm.v8i1.651

Abstract

ABSTRACTThe technology which growing from time to time makes someone becoming more activein using social media. Cell phone companies developed its services (3G, 4G, HSDPA,EVDO and others) to support those needs. Social media are became inseparable inteenagers daily life, where they can share informations or doing other things for fun. Itbecomes needs for them. Instagram is one type of social media that's currently widelyused by teenagers. The question is, whether those needs can be fulfilled or not viainstagram. The researcher wanted to see instagram usage patterns among teenagers. Thisstudy used descriptive qualitative method, with five active teens which using instagramas samples or informants. Data collection techniques are observation, interview andcollecting documents in the form of photos and other important files that support thisresearch. From the results, it can be concluded that Instagram is a social media that isable to meet one's needs. Those are cognitive needs, affective needs, personal integrationneeds, the needs for social integration and the needs for escapist.Keywords : social media, instagram, teenagersABSTRAKTeknologi yang berkembang dari waktu ke waktu membuat seseorang menjadi lebih aktifdalam menggunakan media sosial.Perusahaan telepon seluler pun mengembangkanberagam layanan (3G, 4G, HSDPA, EVDO dan lain-lain) untuk mendukung kebutuhantersebut. Sosial media menjadi tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari di kalanganremaja, di mana mereka dapat berbagi informasi atau melakukan hal-hal lain untukbersenang-senang. Hal ini menjadi kebutuhan bagi mereka. Instagram adalah salah satujenis media sosial yang saat ini banyak digunakan remaja. Pertanyaannya adalah, apakahkebutuhan tersebut dapat dipenuhi atau tidak melalui Instagram. Peneliti ingin melihatpola penggunaan instagram di kalangan remaja. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif kualitatif, dengan lima remaja aktif yang menggunakan instagram sebagaisampel atau informan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,wawancara dan mengumpulkan dokumen berbentuk foto dan file lainnya. Dari hasilpenelitian, dapat disimpulkan bahwa Instagram adalah media sosial yang mampumemenuhi kebutuhan seseorang, yakni kebutuhan kognitif, afektif, integrasi pribadi,integrasi sosial dan berkhayal.Kata Kunci: media sosial, instagram, remaja

Page 3 of 17 | Total Record : 167