cover
Contact Name
Wita Meutia
Contact Email
wita.meutia@univpancasila.ac.id
Phone
+6285798800160
Journal Mail Official
jurnal.infrastruktur@univpancasila.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila Lantai 3 Gedung Fakultas Teknik Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Infrastruktur
Published by Universitas Pancasila
ISSN : 24769339     EISSN : 25409212     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Infrastruktur merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila dengan nomor ISSN 2476-9339 dan E-ISSN 2540-9212 Jurnal Infrastruktur diterbitkan secara berkala 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Fokus dan ruang lingkup Jurnal Infrastruktur adalah pengembangan Infrastruktur dalam bidang: Struktur; Manajemen Konstruksi; Geoteknik; Keairan; Transportasi, Pengembangan Wilayah dan Kota.
Articles 120 Documents
ANALISIS PERBANDINGAN MATERIAL AGREGAT TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) Naela Aesara; Imam Hagni Puspito; Nuryani Tinumbia
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i2.696

Abstract

Setiap agregat memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari satu wilayah dengan wilayah yang lain, bahkan dari satu lokasi dengan lokasi yang lain dalam wilayah yang sama. Kebanyakan konstruksi jalan di Wilayah Jabodetabek menggunakan material agregat yang bersumber dari tiga quarry di Jawa Barat yaitu Gunung Bitung, Gunung Rumpin, dan Gunung Sudamanik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan karakteristik campuran aspal material agregat dari tiga quarry tersebut melalui nilai karakteristik Marshall pada campuran beton aspal dengan menggunakan Spesifikasi Bina Marga Revisi III (2010). Metode eksperimental digunakan untuk mengetahui material agregat mana yang baik untuk konstruksi beton aspal dengan proporsi campuran agregat yaitu Agregat kasar 38%, Agregat Sedang 17% dan Agregat Halus 45% terhadap total campuran aspal yang telah ditentukan oleh Bina Marga (2010). Pengujian pada campuran aspal dengan material dari tiga quarry tersebut didapat kadar aspal optimum (KAO) masing-masing 6,65%, 5,85%, dan 6,65%. Hasil pengujian Marshall didapat nilai parameter karakteristik campuran untuk campuran aspal dengan material dari Gunung Bitung berupa VIM (4,40%), VMA (17,30%), VFB (74,30%), Stabilitas (1180 Kg), Flow (3,63 mm), MQ (218 kg/mm), untuk campuran aspal dengan material dari Gunung Rumpin berupa VIM (4,14%), VMA (16,53%), VFB (74,80%), Stabilitas (1120 Kg), Flow (3,62 mm), MQ (318 kg/mm) dan untuk campuran aspal dengan material dari Gunung Sudamanik berupa VIM (3,84%), VMA (17,23%), VFB (77,20%), Stabilitas (1253 Kg), Flow (3,22 mm), MQ (389 kg/mm). Hasil karakteristik Marshall pada KAO untuk campuran aspal dengan material dari Gunung Bitung, Gunung Rumpin, dan Gunung Sudamanik telah memenuhi spesifikasi, namun material dari quarry Gunung Sudamanik memiliki karakteristik paling baik diantara ketiganya.
HUBUNGAN AKSESIBILITAS TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH DESA DI KECAMATAN TAMBUN SELATAN KABUPATEN BEKASI Alif Fikri Nurhidayani; Prima Jiwa Osly; Irfan Ihsani
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i2.698

Abstract

Pengembangan wilayah merupakan salah satu cara untuk mencapai keberhasilan pengembangan wilayah. Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang terus menerus, sistem jaringan suatu wilayah, lingkungan kehidupan didalamnya dan kesejahteraan manusia dapat mempegaruhi suatu perkembangan wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aksesibilitas yang didalamnya dipengaruhi sistem jaringan jalan dan perkembangan wilayah perdesaan di kecamatan Tambun Selatan kabupaten Bekasi. Untuk menjawab tujuan penelitian ini digunakan analisis indeks alfa untuk mengetahui tingkat aksesibilitas wilayah tersebut, analisis skalogram untuk mengetahui tingkat perkembangan wilayah tersebut dan analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, desa yang memiliki tingkat aksesibilitas paling tinggi adalah desa Tambun dengan nilai -0,023 dan desa yang paling rendah adalah desa Lambangsari dengan nilai 0,270. Sedangkan untuk tingkat perkembangan wilayah, desa Tambun merupakan desa yang memiliki tingkat perkembangan wilayah yang paling tinggi dengan nilai range 266,94 dan mendapatkan kategori hierarki 1 dan desa Lambangjaya merupakan desa yang paling rendah tingkat perkembangan wilayah dengan nilai range 115 dan mendapatkan kategori hierarki 3. Berdasarkan output (hasil) perhitungan antara aksesibilitas wilayah dan perkembangan wilayah dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara dua variabel ini adalah sebesar 0.738. Angka tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara dua variabel ini termasuk dalam kategori hubungan erat karena nilai r diantara nilai 0.7 – 0.9. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dihasilkan yaitu pertama, pemerataan jaringan jalan di desa yang memiliki nilai aksesibilitas rendah. Kedua adalah pemerataan pembangunan yang memiliki peran fital dalam perkembangan wilayah seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas perindustrian, fasilitas peribadatan di kecamatan yang memiliki nilai perkembangan rendah.
ANALISIS STRUKTUR STASIUN MRT (MASS RAPID TRANSIT) BLOK M TERHADAP KETAHANAN GEMPA (Studi Kasus : Stasiun MRT Blok M Jakarta Selatan) Bahri Wahabi; F.X. Ferry Munaf; Fadli Kurnia
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i2.699

Abstract

MRT Jakarta ( Mass Rapid Transit ) Adalah sebuah moda transportasi transit tercepat menggunakan kereta rel listrik yang dibangun di Jakarta dalam memajukan infrastruktur yang terintegrasi dan demi pemerataan transportasi diseluruh Indonesia. Dengan berbagai macam zona gempa di Indonesia maka stasiun MRT Blok M sebagai acuan untuk membangun stasiun lain di zona gempa yang berbeda. Berdasarkan paparan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi bangunan struktur sehingga bisa sebagai acuan pembuatan stasiun MRT lainnya yang dengan spesifikasi yang sama, menganalisis kekuatan struktur (respons struktur) dari stasiun MRT Blok M, menganalisis kekuatan struktur berdasarkan gempa maksimum dan gempa minimum di Indonesia berdasarkan SNI 1726 2016. Dengan permodelan bantuan CSI Bridge V 20. Analisis ini membandingkan stasiun MRT dengan Respons Spektrum gempa rendah, Respons spektrum gempa tinggi , dan Respons spektrum gempa sedang . Sehingga di dapatkan momen maksimum untuk gempa tinggi 1334,8717 Ton-m , momen maksimum untuk gempa rendah 1179,4592 Ton-m, momen maksimum untuk gempa sedang 1256,9908 Ton-m. dan untuk gaya geser untuk gempa tinggi 507,8314 ton , untuk gempa rendah 505,0548 Ton, dan untuk gaya geser gempa sedang 506,4403 Ton . Displacement maksimum untuk permodelan gempa sedang -3,17 mm ke arah z , gempa skala rendah -2,48 mm ke arah z, gempa tinggi -3,21 mm ke arah z. untuk nilai defleksi maksimum 60,903 mm dengan gempa skala tinggi ,untuk nilai koefisien stabilitas maksimum akibat defleksi yaitu 0,025rad. Dalam analisis ini mengevaluasi tentang momen, gaya geser, displacement , simpangan antar lantai , koefisien stabilitas . dengan perbandingan antar gempa lemah dan gempa tinggi serta gempa eksisting.
PENGARUH MATERIAL BUTIR HALUS TERHADAP TINGKAT KEPADATAN CAMPURAN MATERIAL RESIDUAL Christy Anandha Putri
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i2.700

Abstract

Dalam pelaksanaan konstruksi, pemilihan, proses, serta hasil dari pemadatan sangat diperhatikan. Ketiga hal tersebut sangat mempengaruhi energi serta biaya yang digunakan. Karakteristik kepadatan, kekuatan, kompresibilitas, dan permeabilitas sangat dipengaruhi oleh kandungan butir kasar dan butir halus yang ada didalamnya. Adanya kandungan butir halus dalam material akan menimbulkan keberadaan mineral yang mengakibatkan peningkatan terhadap daya serap air. Sementara butir kasar didalam material akan cenderung memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi. Penelitian ini mempelajari karakteristik pemadatan dari pengaruh kandungan butir halus dari campuran material residual. Material yang digunakan berasal dari Jawa Barat, yaitu tanah merah dari daerah Lagadar dan pasir dari daerah Padalarang. Penelitian ini menggunakan tujuh variasi presentase butir halus yang berbeda yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 70%, dan 100%. Pengujian pemadatan laboratorium menggunakan Standard Proctor Compaction Test (ASTM D 698-91). Berdasasarkan hasil pengujian kompaksi diperoleh kepadatan maksimum (MDD) dari kandungan material butir halus 10% hingga 100% secara berturut-turut adalah 1.53, 1.49, 1.47, 1.42, 1.39, 1.38, dan 1.36 gr/cm3, sedangkan kadar air optimum yang membentuknya adalah 19%, 20%, 22.5%, 26%, 31%, 32%, dan 34%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan presentase butir halus akan meningkatkan kadar air optimum (OMC) dan menurunkan nilai kepadatan maksimum (MDD). Presentase butir halus 10%, 20%, dan 30% menghasilkan nilai MDD yang cenderung sama, yaitu dengan perbedaan 1.3%. Berdasarkan hasil tersebut maka material dengan kandungan butir halus 10% hingga 30% direkomendasikan sebagai material yang direkomdasikan untuk pekerjaan timbunan.
PERBANDINGAN TUMPUAN JEPIT DAN SENDI PADA STRUKTUR POWER HOUSE DITINJAU DARI SEGI EFISIENSI MATERIAL DAN BIAYA (STUDI KASUS PROYEK PLTMG SERAM PEAKER) Ahmad Faoji; Kusno Adi Sambowo
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i2.701

Abstract

Seiring perkembangan zaman dan pola hidup manusia yang mempengaruhi kebutuhan akan bangunan gedung, perumahan dan juga kebutuhan pasokan listrik terutama di daerah yang terpencil, maka dari itu pemerintah memprogramkan 35.000 MW diseluruh Indonesia dari sabang sampai merauke dari mulai PLTU(Pembangkit Listrik Tenaga Uap) 25.58%, PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) 1.18% , PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) 26.12% , PLTMG( Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas )7.84% , PLTGU ( Pembangkit Tenaga Gas Uap ) 40.68% dan PLTM ( Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ) 0.59%. Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan bangunan penunjang pada pembangkit listrik tenaga mesin gas yaitu banguana struktur power house dimana mengunakan aplikasi Staad pro untuk permodelannya dan Analisa gempa menggunakan puskim yang di tinjau dari segi efisiensi material dan biaya. Berdasarkan hasil analisis dari segi kedua tumpuan yang di bandingkan menggunakan permodelan staad pro dan peraturan pembebanan Indonesia tahun 1983 yang sudah dilakukan pada bangunan power house layak untuk dibagunun memenuhi dari gaya aksial, geser dan momen. Berdasarkan hasil analisis tersebut membandingkan tumpuan jepit dan sendi menghasilkan nilai rencana anggaran biaya untuk Jepit Rp.5.509.091.296,48 dan Sendi Rp. 6.369.147.621,76 jadi yang lebih Efisien adalah tumpuan Jepit.
ANALISIS PERBANDINGAN PELAT LANTAI KONVENSIONAL DAN PRACETAK DITINJAU DARI ASPEK BIAYA DAN WAKTU PADA DERMAGA 006 TERMINAL OPERASI 1 PELABUHAN TANJUNG PRIOK, JAKARTA UTARA Joryans Syamsuddin; Niken Warastuti; Resti Nur Arini
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i2.702

Abstract

Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan kelas utama dilingkungan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero). Sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia diperlukan fasilitas alat bongkar muat yang dapat mendukung kegiatan operasional berjalan optimal. Agar alat bongkar muat dengan ±100 ton dapat beroperasi di atas dermaga maka perlu diadakan pekerjaan perkuatan dan peninggian dermaga, sehingga dapat melayani kapal dengan draft yang lebih dalam. Oleh karena itu PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok akan melakukan pekerjaan perkuatan dan peninggian dermaga dan lapangan di Dermaga 005, 006 dan 007 Terminal Operasi 1 Pelabuhan Tanjung Priok. Pada proyek ini dalam hal pekerjaan pelat lantai digunakan sistem konvensional. Dan tujuan penelitian ini adalah melakukan komparasi pada sebuah proyek dengan menggunakan kedua metode pelat lantai konvensional dan pracetak agar efisien dalam penerapan sistem, biaya dan waktu. Dari studi yang didapat untuk pekerjaan pelat lantai dengan metode konvensional dan precast didapat efisiensi biaya sebesar 15,308,130.00 atau 29.82% dan mendapatkan efisiensi waktu selama 7 minggu dengan metode precast.
ANALISIS PERHITUNGAN PERKUATAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN BAJA PROFIL AKIBAT PENAMBAHAN BEBAN SERVER DENGAN BANTUAN PROGRAM ETABS Slamet Wahyudi; Haryo Koco Buwono
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i1.703

Abstract

Penelitian dilakukan pada sebuah gedung didaerah Jakarta Pusat memerlukan ekspansi ruangan untuk kebutuhan ruang server utama dengan beban 1200 kg/m2. Sehingga perlu adanya analisis untuk meninjau kekuatan strukturnya apakah masih mampu untuk menerima beban tambahan tersebut. Dan perlu dilakukan perhitungan untuk struktur perkuatannya apabila struktur existing tidak mampu menahan beban tambahan. Dengan menggunakan program ETABS dan perhitungan manual yang berdasar pada peraturan SNI dilakukan analisis tersebut. Pada analisis ini dibuat 3 modeling dengan menggunakan program ETABS. Modeling pertama adalah kondisi normal sebagai kontrol. Modeling kedua adalah struktur existing dengan beban tambahan server tanpa struktur perkuatan. Dan Modeling ketiga dengan beban tambahan dan dengan struktur perkuatan baja profil. Dari hasil output dari masing-masing modeling digunakan analisa perbandingan untuk mendapatkan peningkatan luas tulangan perlu dan gaya dalam yang terjadi serta dimensi baja profil untuk struktur perkuatannya. Hasil dari penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa dengan ditambahkan beban tambahan server pada sebagian area akan menimbulkan peningkatan luas tulangan dan gaya dalam pada struktur lainnya. Dan dihasilkan dimensi baja profil struktur perkuatannya menggunakan HB-400x400x13x21, HB300x300x10x15 dan IWF-200x100x5,5x8.
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) SEBAGAI CAMPURAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK PADA BETON FC’ 25 MPA Angga Pirman Firdaus; Jonbi
Jurnal Infrastruktur Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v3i2.706

Abstract

Indonesia ranks second in the world's largest plastic waste producer after China. Each year, Indonesia can contributeup to 187.2 million tons of plastic waste, while China reaches 262.9 million tons of plastic waste. Based on the data, one way to utilize plastic waste by using plastic waste as a mixture of concrete, where the plastic used is polypropylene (PP) plastic with different percentage of concrete mixture, the test includes compressive strength test and tensile concrete. The results of concrete compressive strength testing with polypropylene (PP) plastic waste mixture of 5%, 10% and 15% at age 28 in aggregate aggregate mixture decreased by 5.15%, 6.89% and 13.53%. As for the result of concrete tensile strength test with polypropylene (PP) plastic waste mixture of 5%, 10% and 15% at age 28 in crude aggregate mixture decreased 17,61%, 24,13% dan 23,24%.
ANALISIS GARIS SEMPADAN BANGUNAN (STUDI KASUS JALAN RAYA PAJAJARAN KOTA BOGOR) Lucky Viasari; Prima Jiwa Osly
Jurnal Infrastruktur Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v3i2.707

Abstract

The development of the economic growth in Bogor increasing bring an impact for fulfillment will land and buildings in order to meet the activity of urban especially on highway Pajajaran Bogor which is found in the city center that will affect the spatial plans at every building and cause nonconformity border lines building particularly in the face of a building with local regulation applicable. Besides reducing aesthetic, it could also disrupt and endanger road users who will pass. This research is to analysis of border lines on buildings bylaws are being enacted. Data processing was done using software to ease in building determination of the limits of any buildings and the outer boundary of the road where next will be used to calculate long border lines building in every existing building and analyzed with local regulation applicable. The final result obtained that all building at case studies not according to rule regional government where the average building that violate is 14 % or by ± 16 yards from the middle of the road. Judging from the number of offense the authors provide recommendations that the existing changes in existing Regional Regulations in accordance with applicable policies.
UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN PADA LOKASI RAWAN KECELAKAAN DI RUAS JALAN KOTA PEKANBARU Benny Hamdi Rhoma Putra; Doni Rinaldi Basri
Jurnal Infrastruktur Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v3i2.708

Abstract

Traffic accidents are stochastic and occur due to a combination of several factors. Due to disadvantages by accidents, it is necessary to have a study to improve road safety. This research take the case on the roads in Pekanbaru City. Secondary data in the form of accident report obtained from Ditlantas Polda RIAU. While the primary data obtained directly from the survey location and questionnaire location accident-prone. The purpose of this research is to find blackspot area based on the result of the highest accident rate ranking, perform safety analysis, conflict analysis at blackspot location, and recommend accident countermeasures for that locations. Rating analysis was conducted using accident data for 3 years using accident frequency criteria, EPDO. Blackspot area are; Jl. Hangtuah KM 1-2, Jl. Hr.Subrantas KM 3-4, Jl. Sukarno Hatta KM 1-2. Based on the safety problems, some safety remedial measures are proposed for these loaction. The safety remedial measures proposed for Jl. Hantuah KM 1-2 are Installation of speed limit sign, Road marking with continous line, and providing road lighting. The safety remedial measures proposed for Jl. HR. Subrantas are Installation of Warning Signs, Zebra Cross, Pavement Repair, Signs of parking ban on the shoulder of the road. The safety remedial measures proposed for Jl Sukarno Hatta KM 1-2 are Installation of Speed Limit Sign, and relocation of u-turn.

Page 2 of 12 | Total Record : 120