cover
Contact Name
Laila Uthomah
Contact Email
lailauthomah248@gmail.com
Phone
+622678403140
Journal Mail Official
jurnal.psikologi@ubpkarawang.ac.id
Editorial Address
Jalan Ronggo Waluyo Sirnabaya, Puseurjaya, Kec. Telukjambe Tim., Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
ISSN : 25281038     EISSN : 25809598     DOI : https://doi.org/10.36805/psikologi
Jurnal Psychopedia Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang is a peer-reviewed scientific journal in psychology published by the faculty of Psychology, UBP Karawang. JPUBP: Jurnal Psychopedia Psikology UBP Karawang contains the results of research with quantitative or qualitative approaches that seek to understand the psychological process of individuals, groups, and communities the psychological process of individuals, groups, and the communities, in the context of psychology.
Articles 181 Documents
PENGARUH ATTACHMENT STYLE DAN KEPUASAN HUBUNGAN ROMANTISTERHADAP PERILAKU DATING VIOLENCE PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG ANGKATAN 2016 Wina Lova Riza; Arif Rahman Hakim; Lulu Lutfiah Damayanti
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i1.1466

Abstract

The phenomenon of dating violence is often encountered and shows a number that continues to increase every year. This can affect individual satisfaction in their romantic relationships. This study aims to examine the effect of attachment style and romantic relationship satisfaction toward dating violence behavior. The subjects in this study were students of University Buana Perjuangan Karawang 2016. This study used a quantitative approach with snowball sampling techniques. The sample used was 251 from 936 students. The data analysis technique used is multiple linear regression with an error rate of 5%. The research instrument used three Likert scale questionnaire such as the Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) questionnaire, the Relationship Assessment Scale, and the Conflict Tactics Scale. The results of the research obtained a significant value of 0.053; p>0.05 indicates that there is no influence between attachment style and romantic relationship satisfaction toward dating violence behavior. Keywords: Attachment style, dating violence, romantic relationship satisfaction, student dating. Fenomena kekerasan dalam pacaran sering banyak dijumpai dan menunjukkan angka yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat berpengaruh pada kepuasan individu dalam menjalani hubungan romantisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh attachment style dan kepuasan hubungan romantis terhadap perilaku dating violence. Subjek pada penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan Karawang angkatan 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan snowball sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 251 dari 936 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan taraf kesalahan 5%. Instrumen penelitian menggunakan tiga kuesioner skala likert, yaitu kuesioner Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R), Relationship Assessment Scale, dan Conflict Tactics Scale. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikan 0,053; karena p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara attachment style dan kepuasan hubungan romantis terhadap perilaku dating violence. Kata Kunci: Attachment style, dating violence, kepuasan hubungan romantis, mahasiswa berpacaran.
STUDI EKSPLORATIF SUMBER STRES DAN COPING STRES PADA KARYAWAN DI KOTA CIKAMPEK DALAM MASA PANDEMI COVID-19 Nabiel Pratama Heriyanto Putra; Zainal Abidin
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i1.1467

Abstract

The Covid-19 pandemic that emerged in early 2020 caused several changes in various aspects of life, one of which was work aspect. Changes to work system were made by a number of companies in order to minimize the spread of Covid-19. However, these changes were not as well made as expected, considering that several survey results showed that most employees felt more stressed than usual. This was partly due to the increased workload since the company implemented several adjustments such as work from home. Some small companies had even reduced employee income in response to the pandemic situation. This, of course, has become one concern for employees, in which there are some employees who are not ready to face this. This study aims to explore what factors that become sources of stress for employees during the Covid-19 pandemic as well as the coping performed in dealing with it. The approach used in this research was qualitative, specifically exploratory in order to obtain new findings based on the data obtained regarding pandemic situation. The data were collected by interviewing four employees and analyzed using thematic analysis technique. The result showed that the study participants felt mild to moderate stress. Most of the stress they felt resulted from their work. Furthermore, the participants performed coping to anticipate negative things they might experience during the pandemic. Keywords: Stress, coping, Covid-19 Pandemi Covid-19 yang muncul pada awal tahun 2020 menimbulkan beberapa perubahan pada berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya pekerjaan. Perubahan terhadap sistem kerja dilakukan oleh sejumlah perusahaan dalam rangka meminimalisir penyebaran Covid-19. Namun demikian, perubahan tersebut tidak semulus yang diharapkan, mengingat beberapa hasil survey yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa lebih stres dibandingkan biasanya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh beban kerja yang meningkat karena perusahaan menerapkan beberapa penyesuaian seperti work from home. Beberapa perusahaan kecil bahkan melakukan pengurangan terhadap penghasilan karyawan sebagai reaksi terhadap situasi pandemi. Hal ini tentunya menjadi keresahan tersendiri bagi para karyawan, dimana tidak semua karyawan siap untuk menghadapi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi faktor apa saja yang menjadi sumber stres bagi karyawan selama pandemi Covid-19 serta coping yang dilakukan dalam menghadapi hal tersebut. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini pendekatan kualitiatif, khususnya studi eksploratif guna memperoleh temuan baru berdasarkan data yang diperoleh terkait situasi pandemi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara terhadap empat orang karyawan dan diolah dengan menggunakan teknik analisis tematik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa partisipan penelitian merasakan stres tingkat ringan hingga moderat. Adapun stres yang mereka rasakan sebagian besar bersumber dari pekerjaannya. Lebih lanjut, partisipan melakukan coping guna mengantisipasi hal-hal negatif yang mungkin dialaminya selama pandemi.Kata Kunci: Stres, coping, Covid-19
GAMBARAN STRESS PADA SISWA SMP-SMA DI SUMATERA BARAT: STUDI DESKRIPTIF Meria Susanti; Izzanil Hidayati; Nila Anggreiny; Yantri Maputra
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2016

Abstract

The Covid-19 pandemic has brought a huge change to today's life. The rapid spread of the process made the government make various efforts to overcome this. One of them is by limiting activities, namely learning activities boldly (school from home). Courageous learning activities make students learn from home. However, in practice many parents and students complain that they are not interested in doing these learning activities. This study aims to determine the impact of distance learning activities (school from home) on the stress of middle and high school students in West Sumatra. The measuring instrument of this research is the Perceived Stress Scale (PSS) by Cohen. The results showed that most junior and senior high school students experienced stress in the moderate category. This is sufficient to indicate that the subject feels that his current life is stressful. Regarding the feelings of subjects with COVID-19, most of the subjects felt worried (26%), afraid (17%), and felt shocked (14%). At the beginning of the pandemic, as many as 94.7% of students felt that the covid-19 virus was dangerous and only 5.3% felt it was harmless. Keywords: Stress, Covid-19, teenager Pandemi Covid-19 memberikan perubahan besar terhadap kehidupan saat ini. Cepatnya proses penyebaran membuat pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan membatasi kegiatan, yaitu kegiatan belajar secara daring (school from home). Kegiatan pembelajaran daring membuat siswa belajar dari rumah. Namun, pada prakteknya banyak orangtua dan siswa yang mengeluhkan bahwa mereka merasa tidak termotivasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kegiatan pembelajaran jarak jauh (school from home) terhadap stress siswa SMP dan SMA di Sumatera Barat. Alat ukur penelitian ini menggunakan skala Perceived Stress Scale (PSS) oleh Cohen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMP dan SMA mengalami stress pada kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa subjek merasa kehidupannya saat ini cukup membuat stress. Terkait dengan perasaan subjek dengan covid-19, sebagian besar subjek merasa merasa cemas (26%), takut (17%), dan merasa kaget (14%). Saat awal pandemi, sebanyak 94,7% siswa merasa bahwa virus covid-19 ini berbahaya dan hanya 5,3% yang merasa tidak berbahaya.Kata Kunci: Stress, Covid-19, Remaja
GAMBARAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA IBU SINGLE PARENT DI KABUPATEN SIKKA Debi Angelina Br. Barus
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2017

Abstract

The aim of this research is to determine the work-family conflict of single parent mother in their family life. The research approach used is a descriptive qualitative approach. This research was conducted in two different places, namely Wairita and Waidoko, using two informants as primary informants. The sampling technique used accidental sampling. The criteria used in this study are: Single parent women who are deceased or divorced; Have an income/ work; Having children; Live in a private house. The data collection techniques used were observation, dept-interview and documentation study. The results of this study found that for the first informant, the most prominent form of conflict was strain-base conflict and for the second informant, time-based conflict was dominant. As a single parent, both subjects love their work because it is one of the main economic sources. Keywords: Work-family conflict, single parent Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui workfamily conflict pada Ibu single parent dalam kehidupan keluarganya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Penelitian ini dilakukan di dua tempat yang berbeda, yakni daerah Wairita dan Waidoko dengan menggunakan dua informan sebagai informan primer. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Wanita single parent yang ditinggal mati atau bercerai; Memiliki penghasilan/ bekerja; Memiliki anak; Tinggal di rumah pribadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan pada informan pertama, bentuk konflik yang paling menonjol ialah strain-based conflict dan pada informan kedua yang lebih dominan ialah time-based conflict. Sebagai single parent kedua subjek ini mencintai pekerjaannya karena salah satu sumber ekonomi utama. Kata Kunci: Work-family conflict, single parent.
ATTACHMENT DAN SELF-DISCLOSURE SEBAGAI PREDIKTOR DARI KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH SECARA TA’ARUF Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman; Dimas Tri Fajri
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2018

Abstract

Get to know each other in short time with ta’aruf married considered to increase dissatisfaction in one marriage. Dissatisfaction in marriage can caused by insecure attachment and not able to self-disclosure to each other as a spouse. The purpose of this nonexperimental quantitative study was to determine attachment and self-disclosure as predictors of marital satisfaction in ta’aruf married couples, with 101 respondents have been ta’aruf married. Sampling in this study used non-probability sampling with snowball sampling. The analysis technique used is multiple regression. From the results of the analysis using SPSS version 25, a significant value of the two independent variables is 0.000 <0.05, then Ha is accepted and H0 is rejected, which means that attachment and selfdisclosure are simultaneously predictors of marital satisfaction in married couples ta'aruf. Out of 101 respondents, 77 people or 69.3% had high marital satisfaction, 22 people or 21.8% had marital satisfaction in the medium category, while 2 people had low marital satisfaction.Keywords: Attachment, self-disclosure, marriage satisfaction, ta'aruf Waktu yang sebentar untuk mengenal pasangan pada mereka yang menikah secara ta’aruf dianggap akan meningkatkan ketidakpuasan dalam pernikahannya, hal ini disebabkan karena tipe kelekatan tidak aman dan individu tidak mampu membuka diri kepada pasangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui attachment dan selfdisclosure sebagai prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian kausal dengan melibatkan 101 responden dari individu dalam rentang usia dewasa awal yang telah menikah secara ta’aruf. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan snowball sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Dari hasil analisis menggunakan bantuan SPSS versi 25 diperoleh nilai signifikan dari kedua variabel independen sebesar 0.000<0.05, maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya attachment dan self-disclosuresecara simultan merupakan prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Dari 101 responden, 77 orang atau 69.3% memiliki kepuasan pernikahan yang tinggi, 22 orang atau 21.8% memiliki kepuasan pernikahan dalam kategori sedang, sedangkan 2 orang dalam kepuasan pernikahan yang rendah.Kata Kunci: Attachment, self-disclosure, kepuasan pernikahan, ta’aruf.
MODEL TERAPI SENI DENGAN MEDIA VISUAL DALAM MENGATASI MASALAH PSIKOLOGIS PADA PANDEMI COVID 19 Safitri M; Sulis Mariyanti
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2019

Abstract

At this time there are at least 6 psychological impacts encountered, namely learning problems, especially in children and adolescents, general stress, anxiety, mood swings, anxiety disorders and somatic. These problems if not treated immediately can continue to become a more serious disorder. Thus, efforts are needed to overcome , including counseling from people who can help.The purpose of this study is to apply an art therapy model with visual media in overcoming psychological problems in the Covid-19 pandemic.This research method is a combination of qualitative and quantitative, with the results of descriptive analysis for the implementation of art therapy with visuals and a description of the results of therapy based on the level and ability to overcome problems before and after therapy.The sampling technique is non-probability sampling with purposive sampling, where the respondents are 5 residents who live in RW 06 Medang Pagedangan Tangerang.Art therapy using photocard tools from Point of You that explores awareness. Art therapy model with visual media through photocard from Point of You in coming psychological problems that have been done looks effective, looks like the counselee can determine the perceived problem solving, there is a decrease in the value of the problem and an increase in the value of problems solving abilities and the steps to be taken.Keywords: Art therapy, awareness, point of you Pada saat ini setidaknya ada 6 dampak psikologis yang ditemui yaitu masalah belajar khususnya pada klien anak dan remaja, keluhan stress umum, keluhan kecemasan, keluhan suasana hati yang berubah-ubah/mood swing, gangguan kecemasan dan keluhan somatic. Masalah-masalah ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat berlanjut menjadi gangguan lebih serius. Dengan demikian diperlukan usaha untuk untuk menanggulangi, diantaranya adalah melakukan konseling dari orang yang bisa membantu. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengaplikasikan model terapi seni dengan media visual dalam mengatasi masalah psikologis pada pandemi Covid 19. Metode penelitian ini adalah gabungan kualitatif dan kuantitatif, dengan hasil analisa deskripstif untuk pelaksanaan terapi seni dengan visual dan gambaran hasil terapi berdasarkan tingkat dan kemampuan mengatasi masalah sebelum dan setelah terapi. Teknik sampling non-probability sampling dengan purposive sampling, dimana responden adalah 5 warga yang tinggal di RW 06 Medang Pagedangan Tangerang. Terapi seni menggunakan tools kartu bergambar dari Point of youyang mengeksplore awareness. Model terapi seni dengan media visual melalui gambar dari Point of You dalam mengatasi masalah psikologis yang telah dilakukan terlihat efektif, terlihat konseli bisa menentukan pemecahan masalah yang dirasakan, ada penurunan pada nilai masalah dan kenaikan pada nilai kemampuan pemecahan masalah serta langkah yang akan dilakukan Kata Kunci: Terapi seni, awareness, point of you
MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI DUKUNGAN KELUARGA DAN SCHOOL WELL-BEING Nur Ainy Sadijah
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2021

Abstract

The role of the family has the influence to overcome all obstacles both from internal and external students in realizing all the ideals and hopes. Family support can increase learning motivation, sense of security and attention of students who are still in school. The form of family expression through empathy and acceptance helps students with enthusiasm to manifest individual enthusiasm in the learning process. High learning motivation is also caused by school well-being which is used by school institutions to understand all the basic needs for students and hope that individuals feel satisfaction, well-being and comfort in school with all the processes so as to reduce low learning motivation, this makes students feel prosperous, happy, happy in studying at school. This study aims to determine the effect of family support and school well-being on learning motivation in students of SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang. The number of samples used was 205 students of SMP Negeri 1 grades 7 and 8 East Telukjambe using probability sampling method. Based on the multiple regression analysis test that there is an influence between family support and school well-being on the learning motivation of students of SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang grades 7 and 8 with a Sign value. 0.000 <0.005, which means that family support and school well-being affect students' learning motivation by 23.1%. Keywords: Learning motivation, family support, school well-being Peran keluarga memiliki pengaruh untuk mengatasi segala rintangan baik dari internal maupun ekternal siswa dalam mewujudkan semua cita-cita dan harapan. Dukungan keluarga mampu meningkatkan motivasi belajar, rasa aman dan perhatian siswa yang masih duduk dibangku sekolah. Bentuk ungkapan keluarga melalui empati dan penerimaan membantu siswa dengan semangat untuk mewujudkan semangat individu dalam proses belajarnya. Motivasi belajar yang tinggi juga di sebabkan oleh school well-being yang, dijadikan oleh institusi sekolah untuk memahami segala kebutuhan mendasar bagi siswa dan berharap individu merasakan kepuasan, kesejahteraan dan kenyamanan di sekolah dengan segala prosesnya sehingga mengurangi rendahnya motivasi belajar hal ini membuat siswa merasa sejahtera, senang, bahagia di dalam menuntut ilmu di sekolah. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga dan school well-being terhadap motivasi belajar pada siswa SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang. Jumlah sampel yang digunakan 205 siswa SMP Negeri 1 kelas 7 dan 8 Telukjambe Timur dengan menggunakan metode probability sampling. Berdasarkan uji analisis regresi berganda bahwa terdapat pengaruh antara dukungan keluarga dan school well-being terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri 1 Telukjambe Timur Karawang kelas 7 dan 8 dengan nilai Sign. 0,000 < 0,005 yang artinya dukungan keluarga dan school well-being mempengaruhi motivasi belajar siswa sebesar 23.1%. Kata Kunci: Motivasi belajar, dukungan keluarga, school well-being
KEPUASAN HIDUP REMAJA DI ERA NEW NORMAL Lisa Ardaniyati; Ali Mufti Ramadhani
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2023

Abstract

This study aims to determine the level of life satisfaction of adolescents in the new normal era. The sample in this study were teenagers aged 15-18 years, amounting to 80 teenagers. The method used is descriptive quantitative method. The results of this study found that adolescents have the highest level of satisfaction in family life of 79.75% (calculation of 49.5% and 30.25%) in the new normal era. After life satisfaction in the family, adolescents also feel satisfied in the surrounding environment which is 72%, then adolescent self-related satisfaction is 57.25%. The lowest satisfaction of adolescents is in school life of 26.25% (calculation of 21.0% and 5.25%), followed by friendship life which is 50.75% so it can be concluded that the highest life satisfaction of adolescents in the new normal era is in family life. This is because in the new normal era, teenagers spend a lot of time at home so that it is an opportunity to gather and share with family members and a safe place during the Covid-19 period. Keywords: Life satisfaction, teenager, new normal era. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan hidup remaja di era new normal. Sampel dalam penelitian ini ialah remaja yang berusia 15-18 tahun yang berjumlah 80 remaja. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa remaja memiliki tingkat kepuasan paling tinggi dalam kehidupan keluarga sebesar 79.75% (kalkulasi dari 49.5% dan 30.25%) di era normal baru. Setelah kepuasan hidup dalam keluarga, remaja juga merasa puas dalam lingkungan sekitar yakni sebesar 72%, selanjutnya kepuasan terkait diri remaja sebesar 57.25%. Kepuasan terendah remaja ada pada kehidupan sekolah sebesar 26.25% (kalkulasi dari 21.0% dan 5.25%), dilanjutkan dengan kehidupan pertemanan yaitu sebesar 50.75% sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan hidup remaja di era new normal yang paling tinggi berada dalam kehidupan keluarga. Hal ini karena pada masa era new normal remaja menghabiskan banyak waktu dirumah sehingga kesempatan untuk berkumpul dan berbagai dengan anggota keluarga serta tempat yang aman selama masa Covid-19 Kata Kunci: Kepuasan hidup, remaja, era new norma.
RESILIENSI SEBAGAI MEDIATOR PENGARUH BULLYING TERHADAP PSYCHOTIC LIKE EXPERIENCE PADA REMAJA DI KABUPATEN KARAWANG Cempaka Putrie Dimala; Arif Rahman Hakim; Riki Aprijal; Indah Nur Azizah; Ahmad Fuad Fadhil
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2024

Abstract

Psychotic Like Experiences (hereinafter abbreviated as PLEs) are understood as changes in the way a person perceives and thinks about reality, which presents certain peculiarities and thoughts, which are characterized by unconventional logic (Pedero, 2011). One of the factors that cause PLEs are victims of bullying or victims of bullying which can affect mental health (Campbella & Morrisona, 2007). However, most of the studies mentioned do not take into account possible protective factors such as resilience (Georgiades, Farquharson, & Ellett, 2015), and may have the potential to reduce the risk of developing psychotic symptoms. This study aims to test the suitability of the theoretical model of bullying against PLEs with Resilience as a moderator. The measuring instrument used is the CAPE Psychotic-Like Experiences Scale, the CD-RISC Scale, and the Bullying Scale. The sample of this study was 422 teenagers in Karawang, which were obtained through the Nonprobability technique with the snowball sampling technique. The results of the analysis using JASP version 15.0, with the results of the direct effect of the bullying variable on PLEs with a p value of 0.001 <0.05, which means that the bullying variable directly has a significant influence on the psychotic like experience. While the results of the indirect effect calculation between the bullying variable and the psychotic like experience variable and the resilience variable as a mediator, obtained a p value of 0.219> 0.05, which means that the resilience variable cannot be a mediator between the bullying and psychotic like experience variables. Keywords: Psychotic-like experience, bullying, resilience, adolescents, Karawang. Psychotic Like Experiences (yang selanjutnya disingkat PLEs) dipahami sebagai perubahan dalam cara seseorang memandang dan berpikir tentang realitas, yang menghadirkan keanehan dan pemikiran tertentu, yang ditandai oleh logika non-konvensional (Pedero, 2011). Salah satu faktor yang menyebabkan PLEs adalah korban penindasan atau korban bullying yang dapat mempengaruhi kesehatan mental (Campbella & Morrisona, 2007). Namun sebagian besar penelitian yang disebutkan tidak memperhitungkan kemungkinan faktor pelindung seperti resiliensi (Georgiades, Farquharson, & Ellett, 2015), dan mungkin memiliki potensi untuk mengurangi resiko terjadinya gejala psikotik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh bullying terhadap PLEs dengan Resiliensi sebagai moderator. Alat Ukur yang digunakan adalah Skala CAPE Psychotic-Like Experiences, Skala CDRISC, dan Skala Bullying. Sampel penelitian ini adalah 422 remaja di Kabupaten Karawang, yang diperoleh melalui teknik Nonprobability dengan teknik snowball sampling. Hasil analisis menggunakan JASP versi 15.0, dengan hasil direct effect variabel bullying terhadap PLEs dengan nilai p 0.001<0,05 yang berarti secara langsung variabel bullying memiliki pengaruh yang signifikan terhadap psychotic like experience. Sedangkan hasil perhitungan secara indirect effect antara variabel bullying dengan variabel psychotic like experience dan variabel resiliensi sebagai mediator, diperoleh nilai dari p sebesar 0,219>0,05 yang berarti variabel resiliensi tidak bisa menjadi mediator antara variabel bullying dan psychotic like experience. Kata Kunci: Psychotic-like experience, bullying, resiliensi, remaja, Kabupaten Karawang
STUDI FENOMENOLOGI TENTANG PENGALAMAN KORBAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DI MASA PANDEMI COVID-19 Arif Rahman Hakim; Linda Mora; Nuram Mubina; Laela Kamila
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v7i1.2361

Abstract

The number of cases of termination of employment during the Covid-19 pandemic has various psychological impacts on victims. This study aims to understand the experiences of victims of termination of employment during the Covid-19 pandemic, especially regarding the psychological impact felt by victims of termination of employment. The researcher used an analytical method with a Descriptive Phenomenological Analysis (DPA) approach. The DPA approach was chosen because it fits the research objectives and has a detailed and structured data analysis procedure. Data collection techniques using semi-structured interviews to participants who experienced layoffs in the Karawang areas. The participants in this study were three people, sampling using purposive sampling technique. Based on the results of research that has been carried out, the themes that emerge include: (1) emotional shocks (2) stressors that increase the burden of layoffs (3) resilience (4) religious values (5) gratitude (6) social support.Keywords: Emotional shock, stressor, resilience, gratitude, social support. Banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja di masa pandemi Covid-19memberikan berbagai dampak psikologis pada diri korban. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman korban pemutusan hubungan kerja di masa pandemi Covid-19,terutama terkait dampak psikologis yang dirasakan oleh korban pemutusan hubungan kerja. Peneliti menggunakan metode analisis dengan pendekatan Descriptive Phenomenological Analysis (DPA). Pendekatan DPA dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian serta memiliki prosedur analisis data yang terperinci dan terstruktur. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara semi terstruktur kepada partisipan yang mengalami pemutusan hubungan kerja di daerah Karawang. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tema-tema yang muncul antara lain: (1) guncangan emosional (2) Stresor penambah beban PHK (3) Resiliensi (4) Nilai-nilai agama (5) gratitude (6) dukungan sosial. Kata Kunci: Guncangan emosional, Stresor, resiliensi, gratitude, dukungan sosial

Page 11 of 19 | Total Record : 181


Filter by Year

2016 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 10 No. 1 (2025): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 1 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 8 No. 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 1 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 2 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 7 No. 2 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 7 No. 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 6 No. 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 6 No. 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 5 No 2 (2020): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 5 No 1 (2020): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 4 No 2 (2019): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 4 No 1 (2019): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3 No 2 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3, No 2 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3, No 1 (2018): PSIKOLOGI Vol 3 No 1 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2, No 2 (2017): PSIKOLOGI Vol 2 No 2 (2017): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2, No 1 (2017): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2 No 1 (2017): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1, No 2 (2016): Psychopedia Vol 1 No 2 (2016): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1 No 1 (2016): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1, No 1 (2016): Psychopedia More Issue