Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENYESUAIAN SOSIAL Puspa Rahayu Utami Rahman
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 5 No 2 (2020): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v5i2.1375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskripsi korelasional. Sampel penelitian adalah 100 mahasiswa FIP UPI yang diambil dengan teknik Incidental Sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner kecerdasan emosional yang disusun berdasarkan alat ukur Emotional Competence Inventory dari Boyatzis & Goleman (2005) dan kuesioner penyesuaian sosial berdasarkan teori Schneider (1964). Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial mahasiswa FIP UPI dengan diperoleh koefisien korelasi sebesar +0,614 dengan probabilitas 0,000 yang bermakna H0 ditolak dan Ha diterima. Kata kunci: kecerdasan emosional, penyesuaian social, mahasiswa The purpose of this research was to find out correlation between emotional intelligence with social adjustment. Research sample was 100 students FIP UPI that taken by incidental sampling technique. The approach used is a quantitative approach with correlational method. the instrument used is emotional intelligence questionnaire based on the Emotional Competence Inventory from Boyatzis & Goleman (2005) and social adjustment questionnaire based on the theory of Schneider (1964). The analytical techniques used is the Pearson Product Moment correlation. Result of the research indicates that there were significant and positive correlation between emotional intelligence with social adjustment of students FIP UPI with the correlation coeficient of variables + 0,614. Keywords: emotional intelligence, social adjustment, students
ATTACHMENT DAN SELF-DISCLOSURE SEBAGAI PREDIKTOR DARI KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH SECARA TA’ARUF Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman; Dimas Tri Fajri
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2018

Abstract

Get to know each other in short time with ta’aruf married considered to increase dissatisfaction in one marriage. Dissatisfaction in marriage can caused by insecure attachment and not able to self-disclosure to each other as a spouse. The purpose of this nonexperimental quantitative study was to determine attachment and self-disclosure as predictors of marital satisfaction in ta’aruf married couples, with 101 respondents have been ta’aruf married. Sampling in this study used non-probability sampling with snowball sampling. The analysis technique used is multiple regression. From the results of the analysis using SPSS version 25, a significant value of the two independent variables is 0.000 <0.05, then Ha is accepted and H0 is rejected, which means that attachment and selfdisclosure are simultaneously predictors of marital satisfaction in married couples ta'aruf. Out of 101 respondents, 77 people or 69.3% had high marital satisfaction, 22 people or 21.8% had marital satisfaction in the medium category, while 2 people had low marital satisfaction.Keywords: Attachment, self-disclosure, marriage satisfaction, ta'aruf Waktu yang sebentar untuk mengenal pasangan pada mereka yang menikah secara ta’aruf dianggap akan meningkatkan ketidakpuasan dalam pernikahannya, hal ini disebabkan karena tipe kelekatan tidak aman dan individu tidak mampu membuka diri kepada pasangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui attachment dan selfdisclosure sebagai prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian kausal dengan melibatkan 101 responden dari individu dalam rentang usia dewasa awal yang telah menikah secara ta’aruf. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan snowball sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Dari hasil analisis menggunakan bantuan SPSS versi 25 diperoleh nilai signifikan dari kedua variabel independen sebesar 0.000<0.05, maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya attachment dan self-disclosuresecara simultan merupakan prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Dari 101 responden, 77 orang atau 69.3% memiliki kepuasan pernikahan yang tinggi, 22 orang atau 21.8% memiliki kepuasan pernikahan dalam kategori sedang, sedangkan 2 orang dalam kepuasan pernikahan yang rendah.Kata Kunci: Attachment, self-disclosure, kepuasan pernikahan, ta’aruf.
PARENT DAN PEER ATTACHMENT SEBAGAI PREDIKTOR DARI KECENDERUNGAN INTERNET ADDICTION PADA REMAJA PENGGUNA SMARTPHONE Puspa Rahayu Utami Rahman; Wina Lova Riza; Ryan Gunawan
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v7i1.2369

Abstract

Smartphones have the ability to be used in various kinds of activities related to the internet, not only looking for entertainment, but also like computers, namely accessing various information in the world. High intensity of smartphone use can result in internet addiction which is characterized by spending a lot of time (uncontrolled) in using internet-related activities such as social media, pornography, online gambling, online games, chatting and others to disrupt social relationships at real world. The purpose of this study was to find out that parent and peer attachment can be predictors of internet addiction tendencies in smartphone users. This study uses a quantitative method involving 254 male and female adolescent respondents aged 12 to 19 years, junior and senior high school students, who actively use smartphones with internet access for academic and daily needs. The sampling method uses non-probability with the quota technique. The data analysis technique used is multiple regression test. The results of the study prove that parent and peer attachment can be predictors of internet addiction tendencies in smartphone users. The magnitude of the influence of parent attachment and peer attachment on internet addiction is 11.5% while the rest is influenced by other variables that have not been studied. Keywords: Parent attachment, peer attachment, internet addiction, smartphone. Smartphone memiliki kemampuan untuk digunakan pada berbagai macam aktivitas yang berhubungan dengan internet, bukan hanya mencari hiburan, tetapi juga layaknya komputer yaitu akses berbagai informasi di dunia. Intensitas yang tinggi dalam penggunaan smartphone dapat menghasilkan adiksi internet yang ditandai dengan menghabiskan waktu yang banyak (tak terkendali) dalam menggunakan kegiatan yang berhubungan dengan internet seperti media sosial, pornografi, perjudian online, game online, chatting dan lain-lain hingga mengganggu hubungan sosialnya di dunia nyata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui parent dan peer attachment dapat sebagai prediktor dari kecenderungan internet addiction pada remaja pengguna smartphone. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan 254 responden remaja laki-laki dan perempuan yang berusia 12 hingga 19 tahun, berpendidikan SMP-SMA, yang secara aktif menggunakan smartphone dengan akses internet untuk kebutuhan akademik maupun sehari-hari. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability dengan teknik kuota. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa parent dan peer attachment dapat sebagai prediktor dari kecenderungan internet addiction pada remaja pengguna smartphone. Besaran pengaruh parent attachment dan peer attachment terhadap internet addcition sebesar 11.5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang belum diteliti. Kata Kunci: Kelekatan orang tua, kelekatan teman sebaya, adiksi internet, gawai.
HARGA DIRI, STRES DAN PERILAKU KONSUMTIF PADA SANTRI KELAS X DI PONDOK PESANTREN NURUSSALAM KARAWANG Tedi Yuniarto; Lania Muharsih; Puspa Rahayu Utami Rahman
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 1 No. 1 (2021): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v1i1.611

Abstract

This study aims to determine the effect of self-esteem and stress on consumptive behavior in class X students at the Nurussalam Karawang Islamic boarding school. The method used in this research is quantitative method, and the technique used is total sampling (total sampling) or census. The total population used was 83 students with the number of samples using the entire population. Retrieval of data in this study using three Likert scales, namely the scale of selfesteem, the scale of stress, and the scale of consumptive behavior. The results of hypothesis testing in this study used multiple regression analysis, based on the results of data analysis showing Sig. F 0.020 <0.05 (p <0.05) so that there is an influence between self-esteem and stress on consumptive behavior. The magnitude of the influence of self-esteem and stress on consumptive behavior is 9.3% and the remaining 91.7% is influenced by other variables. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara harga diri dan stres terhadap perilaku konsumtif pada santri kelas X di pondok pesantren Nurussalam Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dan teknik yang digunakan adalah sampel total (total sampling) atau sensus. Jumlah populasi yang digunakan berjumlah 83 santri dengan jumlah sampel menggunakan seluruh populasi yang ada. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan tiga skala likert, yaitu skala harga diri, skala stres, dan skala perilaku konsumtif. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, berdasarkan hasil analisis data menunjukan Sig. F 0,020 < 0,05 (p<0,05) sehingga terdapat pengaruh antara harga diri dan stres terhadap perilaku konsumtif. Besarnya pengaruh harga diri dan stres terhadap perilaku konsumtif sebesar 9,3 % dan sisanya sebesar 91,7 % dipengaruhi oleh variabel lain.
PENGARUH GAYA KELEKATAN TERHADAP TOXIC RELATIONSHIP PADA MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Venia Nabila; Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 1 No. 3 (2021): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v1i3.630

Abstract

Wawancara dilakukan kepada 21 mahasiswa Teknik Elektro Angkatan tahun 2019 Universitas Singaperbangsa Karawang. Hasil wawancara ditemukan bahwa mereka menjalani toxic relationship. Oleh karenanya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti ada tidaknya pengaruh gaya kelekatan terhadap toxic relationship pada mahasiswa Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang. Penelitian ini berbentuk kausal memakai metode penelitian kuantitatif dengan skala toxic relationship (Mayorita, 2021) dan skala ECR (Experience in Close Relationship) (Brennan, Clark & Shaver dalam Levine & Heller, 2019). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 118 orang dari semua responden yang didapatkan. Data penelitian kemudian dianalisis dengan regresi linier sederhana dengan hasil sig 0,034 < 0,05 (H଴ ditolak dan Hୟditerima). Sehingga dapat disimpulan bahwa ada pengaruh gaya kelekatan terhadap toxic relationship pada mahasiswa Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang yang artinya apabila seseorang yang memiliki gaya kelekatan tidak aman, maka akan mengalami gangguan pada relasi dengan orang lain maupun pasangan. Interviews were conducted with 21 students of electrical engineering class of 2019 at the Singaperbangsa Karawang University. The results of the interview found that they were in a toxic relationship. Therefore, the purpose of this study is to examine if there is an influence of attachment style on toxic relationships in Electrical Engineering students at Singaperbangsa Karawang University. This research is causal form using quantitative research methods with a toxic relationship scale (Mayorita, 2021) and an attachment style scale ECR (Experience in Close Relationship) (Brennan, Clark & Shaver in Levine & Heller, 2019). The sample in this study was 118 people from all respondents who were obtained. The data in this study was analyzed by simple linear regression. Results showed sig 0,034 < 0,05 (H଴ is rejected and Hୟis accepted). So it can be concluded that there is an influence of attactment style on toxic relationships in Electrical Engineering students at Singaperbangsa Karawang University, which means that if someone has an insecure attachment style, they will experience disturbances in relationship with other people or partners.
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PEREMPUAN DENGAN POLYCYSTIC OVARY SYNDROME DI KOMUNITAS PCOS FIGHTER 4 Kharina Triyana Rahayu; Nuram Mubina; Puspa Rahayu Utami Rahman
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 2 No. 1 (2022): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v2i1.650

Abstract

Kesehatan merupakan hal yang esensial bagi setiap individu, baik secara fisik maupun mental. Kesehatan reproduksi adalah salah satu sehat fisik yang penting untuk menjadi perhatian. Abai dan kurangnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi dapat menuntun individu pada hal yang tidak diinginkan, seperti halnya Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Berbagai dampak fisik maupun psikologis yang dialami oleh perempuan dengan PCOS memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Kualitas hidup adalah perasaan subjektif berupa penilaian dalam aspek positif dan negatif dari kondisi kesehatan yang dialami untuk menjalankan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor dukungan sosial. Dukungan sosial adalah serangkaian pertolongan, informasi dan dukungan baik secara moral atau bentuk dukungan lainnya yang diperoleh individu dari interaksinya sebagai penguatan diri dalam menghadapi kondisi kesehatan yang dialami. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari dukungan sosial terhadap kualitas hidup pada perempuan dengan PCOS di Komunitas PCOS Fighter 4. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan teknik sampling kuota (nonprobability) dilakukan kepada 146 partisipan. Analisis data dilakukan menggunakan uji regresi linier sederhana untuk memprediksi besaran nilai variabel kualitas hidup (Y) yang dipengaruhi oleh variabel dukungan sosial (X). Hasil penelitian yang ditemukan adalah terdapat pengaruh dukungan sosial terhadap kualitas hidup perempuan dengan PCOS di Komunitas PCOS Fighter 4, dibuktikan dengan nilai signifikannya 0,013<0,05 maka hipotesis penelitian ini Ha diterima dan H0 ditolak. Health is the most essential thing for every individual being, both physically and mentally. Reproduction health is one of physical health that is important for us to pay attention. Ignorance and lack of acknowledgement can lead to negative things, such as Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Various physical and psychological impacts could also affect the quality of life for women with PCOS. Quality of life is a subjective feeling in a form of assessment positive and negative aspects of a health condition ones experienced to carry out their functions in daily life. Quality of life is influenced by several aspects; one of them was social support. Social support is series of help, information and support morally or any other forms that people get from their interaction as a self-reinforcement to face their health condition. This study intended to determine the effect of social support on quality of life of women with PCOS in PCOS Fighter 4 Community.This study use quantitative methods, with a quota sampling technique (nonprobability) conducted on 146 participants of PCOS Fighter 4 Community. Data analysis was performed using a simple linear regression test to predict the value of social quality of life (Y) which is influenced by social support variable (X). The result found that there is an effect of social support on quality of life of women with PCOS in PCOS Fighter 4 Community, as evidence by a significant value of 0.013<0.05, therefore this research hypothesis Ha is accepted and Ho is rejected.
PENGARUH ADULT ATTACHMENT STYLE TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA USIA PERNIKAHAN DIBAWAH 10 TAHUN DI KABUPATEN KARAWANG Sri Rejeki; Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 2 No. 3 (2022): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v2i3.672

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adult attachment style terhadap kepuasan pernikahan pada usia pernikahan di bawah 10 tahun di Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 385 orang dengan usia pernikahan di bawah 10 tahun berdomisili di Kabupaten Karawang. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu snowball sampling, pengambilan data menggunakan skala likert yaitu skala adult attachment style dan kepuasan pernikahan. Analisis dalam penelitian ini mengunakan analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh adult attachment style terhadap kepuasan pernikahan. Hasil dari analisis data didapatkan nilai sig. 0.000 < 0.05 (p<0.05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak, maka terdapat pengaruh adult attachment style terhadap kepuasan pernikahan pada usia pernikahan di bawah 10 tahun di Kabupaten Karawang. This study aims to determine the effect of adult attachment style on marital satisfaction at marriage age under 10 years in Karawang Regency. The method used in this study is a quantitative method, the sample used in this study was 385 people with marriage age under 10 years domiciled in Karawang Regency. The technique used for sampling in this study is snowball sampling, data collection using a Likert scale, namely the adult attachment style scale and marital satisfaction. The analysis in this study uses simple regression analysis to determine the effect of adult attachment style on marital satisfaction. The results of the data analysis obtained the value of sig. 0.000 < 0.05 (p <0.05) means Ha is accepted and H0 is rejected, so there is an influence of adult attachment style on marital satisfaction at marriage age under 10 years in Karawang Regency
PENGARUH ATTACHMENT STYLE TERHADAP CELEBRITY WORSHIP PADA DEWASA AWAL PENGGEMAR SELEBRITI KOREA DI KARAWANG Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman; Ririn Widiyanti
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 1 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i1.5541

Abstract

Celebrity worship is excessive obsessive behavior towards idol celebrities, one of the influencing factors is attachment style, the level of security experienced in interpersonal relationships. The purpose of this study was to examine the effect of attachment style on celebrity worship in early adulthood Korean celebrity fans in Karawang. The method in this study uses a quantitative method, with the sampling technique used in this study is quota sampling (non-probability). Based on the Lemeshow formula with a minimum count of 96 respondents needed, 172 early adult respondents were Korean celebrity fans in Karawang as the research sample. Analysis of research data using simple linear regression test to determine the value of the celebrity worship variable (Y) which is influenced by the attachment style variable (X). The results obtained with a significant value of 0.000 <0.05. So the hypothesis of this study is that Ha is accepted and H0 is rejected, which means that there is an influence between attachment style to celebrity worship in early adulthood Korean celebrity fans in Karawang. The results of the coefficient of determination test obtained indicate that attachment style contributes 28.1% influence on celebrity worship and the other 71.9% is influenced by other variables not examined in this study.Keywords: Celebrity worship, attachment styles, early adulthood Celebrity worship adalah perilaku obsesi berlebih terhadap selebriti idola, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah attachment style yaitu tingkat keamanan yang dialami dalam hubungan interpersonal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh attachment style terhadap celebrity worship pada dewasa awal penggemar selebriti Korea di Karawang. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling kuota (nonprobability). Berdasarkan rumus Lemeshow dengan hasil hitungan minimal 96 responden yang dibutuhkan, di dapatkan 172 orang responden dewasa awal penggemar selebriti Korea di Karawang sebagai sampel penelitian. Analisis data penelitian menggunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui besaran nilai variabel celebrity worship (Y) yang di pengaruhi oleh variabel attachment style (X). Hasil yang di dapat dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Maka hipotesis penelitian ini adalah Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti terdapat pengaruh antara attachment style terhadap celebrity worship pada dewasa awal penggemar selebriti Korea di Karawang. Hasil dari uji koefisien determinasi yang diperoleh menunjukkan bahwa attachment style memberikan sumbangan pengaruh sebesar 28,1% terhadap celebrity worship dan 71,9% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti di penelitian ini. Kata Kunci: Celebrity worhsip, attachment styles, dewasa awal
PENGARUH SELF REGULATED LEARNING DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA DI SEKOLAH X Leo Delviano; Randwitya Ayu Ganis Hemasti; Puspa Rahayu Utami Rahman
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 3 No. 2 (2023): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v3i2.863

Abstract

Persoalan klasik yang hingga kini masih dan juga sering terjadi dalam dunia pendidikan termasuk pada strata pendidikan menengah adalah sering terjadinya prokrastinasi akademik. Prokrastinasi adalah fenomena kebiasaan penundaan yang dilakukan tidak bertujuan dan proses penghindaran tugas yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Rendahnya self-regulated learning pada siswa merupakan salah satu faktor terjadi siswa berperilaku prokrastinasi. Tidak hanya selfregulated learning ternyata prokrastinasi dapat terjadi karena adanya konformitas temen sebaya yang negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh self-regulated learning dan konformitas teman sebaya terhadap prokrastinasi akademik pada siswa SMA di sekolah X. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian kausalitas. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan teknik quota sampling dan menggunakan taraf kesalahan 5% dari rumus isac dan michael sehingga di 210 populasi siswa menjadi 136 siswa. Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi dari variabel self-regulated learning sebesar 0,000 > 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya ada pengaruh self-regulated learning dan konformitas teman sebaya terhadap prokrastinasi akademik pada siswa SMA di sekolah X. Besaran pengaruh self-regulated learning dan konformitas teman sebaya terhadap prokrastinasi akademik pada siswa SMA di sekolah X sebesar 65,6%. The classic problem that is still and often occurs in the world of education, including the secondary education strata is the frequent occurrence of academic procrastination. Procrastination is a habitual phenomenon of procrastination that is carried out without purpose and the process of avoiding tasks that don't really need to be done. Low self-regulated learning in students is one of the factors in which students behave in procrastination. Not only self-regulated learning, it turns out that procrastination can occur because of negative peer conformity. The purpose of this study was to determine the effect of self-regulated learning and peer conformity on academic procrastination in high school students in school X. This study used a quantitative approach with a causal research design. The sampling method used is non-probability sampling with quota sampling technique and uses an error rate of 5% from the isac and michael formulas so that the 210 student’s population becomes 136 students. The results showed that the significance value of the self-regulated learning variable was 0.000 > 0.05, then Ha was accepted and H0 was rejected, meaning that there was an effect of self-regulated learning and peer conformity on academic procrastination in high school students in school X. The magnitude of the effect of self-regulated learning and peer conformity to academic procrastination in high school students at school X is 65.6%.
GAMBARAN PARENTAL STRESS PADA IBU DI KABUPATEN KARAWANG Dinda Aisha; Puspa Rahayu Utami Rahman; Eka Mardia; Kurnia Pratiwi
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 2 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i2.6118

Abstract

Dewasa ini, kekerasan pada anak semakin marak dan salah satu pelakunya orang terdekat, salah satunya adalah orang tua. Bentuk kekerasan dapat berupa kekerasan fisik, verbal, bahkan kekerasan psikologis. Kekerasan pada anak berdampak negatif bagi perkembangan anak serta bersifat jangka panjang. Dampak kekerasan pada anak antara lain anak menjadi tidak optimal, menurunkan prestasi di sekolah, tidak percaya diri, memiliki konsep diri yang buruk bahkan dapat menghambat dirinya untuk berkembang. Salah satu faktor yang memengaruhi orang tua khususnya ibu dalam melakukan kekerasan adalah karena tingginya tingkat parental stress. Parental stress diartikan sebagai suatu kondisi ketidaknyamanan atau kesulitan dalam menjalani peran sebagai orang tua. Biasanya kesulitan ini diakibatkan ketidakmampuan seorang ibu dalam menjalankan perannya sebagai orang tua karena tuntutan yang tinggi dari anak. Dampak yang diakibatkan dari terjadinya parental stress adalah orang tua dengan tingkat parental stress yang tinggi akan menunjukkan perilaku pengasuhan yang buruk, menggunakan disiplin yang kasar, menghukum secara fisik, kurang terlibat dalam pengasuhan anak dan memandang perannya sebagai orang tua dengan cara yang negatif. Sehingga akan berdampak pada perkembangan anak. Dengan fenomena dan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran parental stress pada ibu khususnya di Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa skala Parental Stress yang dikembangkan oleh Berry & Jones (1995). Hasil dari penelitian ini adalah 80% dari total responden memiliki tingkat parental stresskategori rendah dan 20% sisanya memiliki tingkat parental stress dengan kategori sedang. Tidak ada responden memiliki tingkat parental stress dengan kategori tinggi. Jika ditinjau dari status pekerjaan, ibu yang bekerja memiliki kecenderungan memiliki tingkat parental stress yang lebih tinggi dibandingkan ibu tidak bekerja Nowadays, child abuse is increasingly widespread and one of the perpetrators is the closest person, one of whom is their parent. Forms of violence can be in the form of physical violence, verbal, and even psychological violence. Child abuse has a negative impact on children's development and has long term effect. The impact of child abuse includes children not being optimal, lowering achievement in school, lack of self-confidence, having poor self-concept that may hinder them from optimum development. One of the factors that influence parents, especially mothers, to commit abuse is the high level of parental stress. Parental stress is defined as a condition of discomfort or difficulty in carrying out the role of parent. Usuallythis difficulty is caused by the inability of a mother to carry out her role as a parent because of high demands and expectation. The impact that results from parental stress is that parents with high levels of parental stress will show bad parenting behavior, use harsh discipline, physically punish, be less involved in parenting and view their role as parents in a negative way. With the phenomena and explanations above, researchers interested to know more about parental stress on mothers, especially in Karawang Regency. This study used a descriptive quantitative method with data collection techniques in the form of the Parental Stress scale developed by Berry & Jones (1995). The results of this study were 80% of the total respondents had a low level of parental stress and the remaining 20% had a moderate level of parental stress. None of the respondents had a high level of parental stress. Working mothers tend to have higher levels of parental stress than non-working mothers.