cover
Contact Name
Narmawan
Contact Email
narmawanfebson@gmail.com
Phone
+6285241962136
Journal Mail Official
OJS.JK1@gmail.com
Editorial Address
Jl. AH. Nasution No. 89 G Anduonohu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Keperawatan :Jurnal Penelitian Disiplin Ilmu Keperawatan
ISSN : 24074810     EISSN : 26862093     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal keperawatan merupakan hasil publikasi karya ilmiah sebagai media untuk menambah daftar riset evidence based, memberikan tambahan pengetahuan baru pada dunia kesehatan mengenai ilmu keperawataan khususnya dan ilmu kesehatan secara umum, pengembangan penelitian keperawatan serta sebagai sarana untuk berbagi informasi kepada masyarakat luas terkait ilmu keperawatan.
Articles 65 Documents
Hubungan Tugas Keluarga Dan Dukungan Sosial Dengan Depresi Pada Lansia Di Panti Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara Sri Rahayu Lestari; Muhammad Asrul; Mien Mien; Dina Mariana Larira
Jurnal Keperawatan Vol 2 No 01 (2018): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v2i01.303

Abstract

Abstrak Depresi dijumpai dengan kehilangan minat atau rasa senang menjalani aktifitas dan merupakan sebuah gangguan afektif. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan dukungan keluarga dan dukungan sosial dengan depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik cross pendekatan sectional study digunakan dalam penelitian ini. Populasi penelitian berjumlah 95 orang dengan sampel penelitian berjumlah 77 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Uji chi square digunakan untuk menganalisa hasil penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan depresi pada lansia, nilai p value 0,005 (α ≤ 0,05) dan ada hubungan dukungan sosial dengan depresi pada lansia, nilai p value 0,002 (α ≤ 0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga dan dukungan sosial harus terus diberikan kepada lansia baik beurpa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan materi, dan dukungan informasi, serta menciptakan lingkungan yang nyaman sehingga mengurangi depresi pada lansia. Absctract Depression is defined as a loss of interest or pleasure in activities and is an affective disorder. This study aims to determine the relationship between family support and social support with depression in the elderly at the Tresna Werdha Minaula Kendari Social Home, Southeast Sulawesi Province. This type of research is a descriptive analytic cross sectional approach used in this study. The study population numbered 95 people with a sample of 77 people using purposive sampling technique. Chi square test was used to analyze the results of this study. The results showed that there was a relationship between family support and depression in the elderly, the p value was 0.005 (α ≤ 0.05) and there was a relationship between social support and depression in the elderly, the p value was 0.002 (α ≤ 0.05). From the results of this study, it can be concluded that family support and social support should continue to be given to the elderly both with emotional support, appreciation support, material support, and information support, as well as creating a comfortable environment so as to reduce depression in the elderly.
Hubungan Kepatuhan Dalam Mengikuti Program Rehabilitasi Dengan Pemulihan Klien Penyalahguna Narkoba Provinsi Sulawesi Tenggara Jumran Jumran; Risqi Wahyu Susanti; Osrin Wahyuni
Jurnal Keperawatan Vol 2 No 03 (2019): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v2i03.304

Abstract

Abstrak. Penyalahguna narkoba adalah orang yang menggunakan obat secara berkelanjutan atau beberapa kali namun berlebihan tanpa indikasi medis dan tidak dalam pengawasan dokter. Pencandu Napza di Indonesia merupakan masalah krusial, karena Indonesia menjadi lokasi produksi, transit sekaliigus pemasaran NAPZA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan dalam mengikuti program rehabilitasi dengan pemulihan klien penyalahguna narkoba. Penelitian ini adalah Crossectional Study penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2018 di Poliklinik Pratama Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah populasi 142 orang dan sampel berjumlah 64 orang dengan tekhnik sampling Random sampling. Hasil penelitian diuji dengan menggunakan uji Spearman dengan hasil yang menunjukkan ada hubungan kepatuhan dalam mengikuti program rehabilitasi dengan pemulihan klien penyalahguna narkoba di poliklinik pratama badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara dan ρ value (0,000). Peneliti menyarankan bagi pihak Poliklinik Pratama badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara agar meningkatkan upaya pemulihan klien penyalahguna narkoba. Absctract Drug abusers are people who use drugs continuously or several times but excessively without medical indication and not under the supervision of a doctor. Drug addicts in Indonesia are a crucial problem, because Indonesia is a location for production, transit and marketing of drugs. The purpose of the study was to determined the relationship of adherence in subsequent a Rehabilitation Program with the recovery of drug utilize clients. The kind of Reseach is cross-sectional study. This reseach has been caried out on april until may 2018 at the National Institute of Medicine for the National Narcotics board of Shoutheast Sulawesi Province with a population of 142 people with a sample of 64 people make use of the Random Sampling Technique. Based on the result of the study that there is a relasionship of adherences in subsequent the Rehabilitation program with the recovery of drug abuse clients in the Pratama Poliklinik of the National Narcotics Agency of the Province of Southeash Sulawesi and p value (0,000). The reseacher provide suggestion for the Pratama Polyclinic of the Southeash Sulawesi National Narcotics Agency to increase effort to restore drug abuse client.
Hubungan Perilaku Merokok Dengan Perilaku Agresif Narapidana Di Kota Kendari Nismayanti Nismayanti; Tahiruddin Tahiruddin; Ketut Rasmiati
Jurnal Keperawatan Vol 2 No 02 (2018): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v2i02.307

Abstract

Abstrak. Perilaku merokok merupakan hal yang lazin dijumpai dimasyarakat dan telah menjadi permasalahan yang semakin serius. Rokok memiliki beberapa senyawa berbahaya salah satunya nikotin yang dapat memiliki efek gangguan psikologis yang kemudian berpengaruh pada perilaku maladaptif seperti perilaku agresif. Perilaku agresif yang biasa dilakukan oleh narapidana wanita seperti terjadinya pertengkaran akibat adanya sebuah pertentangan. Penelitian ini mengunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan data menggunakan kuesioner perilaku merokok dan perilaku agresif terhadap 43 responden dari 86 populasi yang diambil dengan tekhnik total sampling. Data kemudian dianalisis dengan uji sommer’s d. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan perilaku merokok dengan perilaku agresif pada narapidana di lapas perempuan kelas III kota Kendari. Hasil uji sommers’d menunjukkan perilaku merokok berhubungan dengan perilaku agresif (p-value = 0,016) dengan korelasi nilai r= 0,258. Responden memiliki perilaku merokok tinggi (72,1%) dan perilaku agresif sedang (79,1%). Kecenderungan perilaku merokok dapat mempengaruhi timbulnya perilaku agresif. Faktor penyebab dapat secara psikologis antara lain gelisah, jenuh, dan kesal. Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara perilaku merokok dengan perilaku agresif narapidana di lapas perempuan kelas III kota Kendari. Penelitian ini diharapkan bagi pihak lapas agar meningkatkan dalam menetapkan peraturan atau kebijakan terkait perilaku merokok dan bagi narapidana agar mengubah perilaku merokok serta terjadinya perilaku agresif. Absctract. Smoking behavior is a thing that commonly found in the community and has become increasingly serious problem. Cigarettes have several harmful compounds, one of which is nicotine which can have the effect of psychological disorders which then effect maladaptive behavior such as aggressive behavior. Aggressive behavior that is usually carried out by female inmates such as the occurence of a dispute due to a conflict. This study applied analytical descriptive design with cross sectional study approach and data analysis of sommers’d. data collection used questionnaire of smoking behavior and aggressive behavior towards 43 respondents of 86 populations that was taken by total sampling technique. This study aims to determine the correlation between smoking behavior and aggressive behavior of prisoners at women’s correctional institution class III of Kendari. Result of sommers’d test showed that smoking behavior had a relationship with aggressive behavior (p-value= 0,016) with correlation of r value= 0,258. Respondents had a hight smoking behavior (72,1%) and a moderate aggressive behavior (79,1%). The tendency of smoking behavior can affect the emergence of aggressive behavior. causes can be psychologically, including anxiety, boredom, and irritation. Conclusion of this study is there is a correlation between smoking behavior and aggressive behavior of prisoners at women’s correctional institution class III of Kendari. This study is expected for the correctional institution to improve and also establish regulations or policies related to smoking behavior and for prisoners to change smoking behavior and the occurrence of aggressive behavior.
Budaya Makan Masyarakat Pesisir Yang Beresiko Terjadi Hipertensi Pada Lansia Dini Di Kabupaten Konawe Musdalifah Musdalifah; Diah Indriastuti; Muhammad Syahwal
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 02 (2020): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v4i02.405

Abstract

Abstrak. Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler, stroke, gagal ginjal dan kebutaan dan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Konsumsi makanan laut yang tinggi serta hiperkolesterolemia berperan dalam kecenderungan hipertensi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi budaya makan masyarakat pesisir yang beresiko terjadi hipertensi pada lansia dini. Penelitian dilaksanakan secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan adalah lansia dini yang mengalami hipertensi dengan jumlah partisipan sebanyak 5 orang diambil dengan teknik purposive Sampling. Pemilihan partisipan didasarkan pada budaya mereka tentang fenomena yang sedang diteliti. Hasil penelitian ini menghasilkan 2 tema yakni budaya makan dan kebiasaan makan. Pada budaya makan diketahui bahwa partisipan gemar mengonsumsi meti-meti (sebutan khas suku bajo yang mencakup kerang-kerang, ballor, tetehe, bulu babi, babadoh) yang tinggi kandungan kolesterol, dan cara konsumsi dengan makan mentah atau dijemur dengan menggunakan garam sebagai pengawet dimana dapat meingkatkan resiko hipertensi. Pada kebiasaan makan, partisipan tetap mengkonsumsi meti-meti, bulu babi, gurita, cumi walau sudah menderita hipertensi dan partisipan akan minum rebusan air daun sirsak atau daun belimbing, bawang putih dan mentimun untuk menurunkan tekanan darah mereka. Kesimpulan bahwa partisipan gemar mengkonsumsi makanan yang berisiko meningkatkan hipertensi dan tidak merubah kebiasaan makan yang menimbulkan hipertensi. Absctract. Hypertension is a major risk factor for cardiovascular disease, stroke, kidney failure, and blindness and a leading cause of death worldwide. High seafood consumption and hypercholesterolemia play a role in the tendency to hypertension. This study aims to explore the eating culture of coastal communities who are at risk of developing hypertension in the early elderly. The research was conducted qualitatively with a phenomenological approach. Participants were young elderly with hypertension with a total of 5 participants taken by a purposive sampling technique. The selection of participants is based on their culture of the phenomenon being studied. The results of this study resulted in 2 themes, namely eating culture and eating habits. In the eating culture, it is known that the participants like to consume meti-meti (a typical term for the Bajo tribe which includes shellfish, ballor, tetehe, sea urchin, babadoh) which is high in cholesterol, and how to consume it by eating raw or drying it in the sun using salt as a preservative. can increase the risk of hypertension. In eating habits, participants continue to consume meti-meti, sea urchins, octopus, squid even though they are already suffering from hypertension and participants will drink boiled water from soursop leaves or star fruit, garlic and cucumber to lower their blood pressure. The conclusion is that the participants like to consume foods that have the risk of increasing hypertension and do not change their eating habits that cause hypertension.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Lispin Lispin; Tahiruddin Tahiruddin; Narmawan Narmawan
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 03 (2021): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v4i03.410

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia due to abnormal insulin secretion, insulin action, or both. Type 2 DM can not be cured, but can be controlled by controlling blood glucose. People with type 2 diabetes experience clinical and psychological symptoms that cause sleep disorders. The occurrence of sleep disorders will have an impact on increasing the frequency of awakening and difficulty falling asleep again. This sleep dissatisfaction ultimately results in a decrease in sleep quality. The purpose of this study was to determine the relationship of sleep quality on blood glucose levels of type II diabetes mellitus patients in Kendari City Hospital. The design of this study was cross sectional study design. The study was conducted from 15 to 30 October 2019. The population of this study were all patients with type II DM who were treated at the Kendari City Hospital in January-June 2019 with a total of 67 people with a total sample of 41 people taken by simple random sampling technique. The inclusion criteria in this study were patients treated at Kendari City Hospital and patients suffering from Type II DM. The results of this study showed that the majority of respondents had poor sleep quality of 25 people (61.0%), the majority of respondents were normal blood sugar levels of 21 people (51.2%) and there was a relationship between sleep quality and blood glucose levels in Kendari City Hospital with a value of p = 0,011 < 0,05. The conclusion of the study is the relationship between sleep quality and blood glucose levels in the Kendari City Hospital. Suggestions from related parties to increase knowledge and skills about the quality of sleep and care of DM patients so that they can provide professional services to patients, especially DM patients in Kendari City Hospital
HUBUNGAN MARKETING MIX TERHADAP KUNJUNGAN ULANG PASIEN DI POLI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGGARA Yuli Yasni; Narmi Narmi; Linda Ayu Rizka Putri
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 02 (2020): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v4i02.438

Abstract

Abstrak. Kunjungan ulang merupakan pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan baik berupa rawat jalan maupun pelayanan jasa lainnya. Marketing mix menjadi daya tarik terhadap suatu produk dan mendorong terciptanya loyalitas pelanggan dalam pemanfaatan jasa. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan marketing mix dengan kunjungan ulang pasien di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.. Penelitian dilaksanakan dengan metode cross sectional design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang melakukan kunjungan ulang pada periode Januari-Mei tahun 2020 yakni sebanyak 7981 pasien. Sampel berjumlah 67 diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan cukup product dengan kunjungan ulang pasien (p value = 0,003, koefisien korelasi 0.355), ada hubungan cukup price dengan kunjungan ulang pasien (p value = 0,012, koefisien korelasi 0.304), ada hubungan cukup place dengan kunjungan ulang pasien (p value = 0,014, koefisien korelasi 0.298), ada hubungan cukup promotion dengan kunjungan ulang pasien (p value = 0,010, koefisien korelasi 0.313), ada hubungan cukup people dengan kunjungan ulang pasien (p value = 0,000, koefisien korelasi 0.465), ada hubungan cukup physical evidence dengan kunjungan ulang pasien (p value = 0,001, koefisien korelasi 0.388), ada hubungan cukup process dengan kunjungan ulang pasien (p value = 0,012, koefisien korelasi 0.304). Simpulan penelitian adalah variabel price, place, promotion, people, physical evidence, process memiliki hubungan dengan kunjungan ulang pasien
Pandangan Suku Mornene Terhadap Asi Ekslusif Di Desa Balo Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana Wirahmi Yulfitrah; Muhaimin Saranani; Narmawan Narmawan
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 02 (2020): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v4i02.439

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai usia 6 bulan. World Health Organisation (WHO) mengeluarkan rekomendasi tentang pemberian ASI Ekslusif (bayi hanya diberikan ASI tanpa cairan atau makanan lain, kecuali suplemen vitamin, mineral dan atau obat-obatan untuk keperluan medis) sampai bayi barusia 6 bulan, dan dilanjutkan pemberian ASI sampai dua tahun pertama kehidupan. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel dalam penelitian adalah 7 orang partisipan ibu menyusui yang ada di Desa Balo. Hasil penelitian gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekslusif pada suku Mornene di Desa Balo Kecamatan Kabaaena Timur Kabupaten Bombana. Menunjukan 2 tema yaitu pengetahuan tentang ASI Ekslusif dan pengetahuan tentang manfaat ASI Eklsusif, tema pengetahuan tentang ASI Eklslusif dengan 6 kategori yaitu ASI Ekslusif, Usia pemberian ASI Ekslusif, Hari keberapa mengandung kolustrum, kandungan kolustrum, dan kolustrum untuk apa, sedangkan tema pengetahuan tentang alasan menyusui ada 3 kategori yaitu pemberian kolustrum, yang terjadi jika bayi diberikan ASI dan Manfaat ASI bagi ibu. Hasil penelitian gambaran keyakinan dan kepercayaan tentang ASI Ekslusif pada suku mornene di Desa Balo Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana. Menunjukan 2 tema yaitu tema Keyakinan tentang ASI EKslusif dan tema Keyakinan tentang Budaya tentang ASI Ekslusif. tema Keyakinan tentang ASI EKslusif ada 3 kategori yaitu manfaat menyusui bagi ibu, makanan pendamping ASI dan manfaat ASI bagi Bayi. Tema Keyakinan tentang Budaya tentang ASI Ekslusif Apakah ASI bertentangan dengan agama, apakah ASI bertentangan dengan Budaya dan makanan pantangan. Saran bagi pihak Desa Balo dapat meningkatkan pengetahuan tentang ASI Ekslusif ibu menyusui suku Mornene dengan melakukan penyuluhan tentang ASI EKslusif kepada ibu menyusui di desa Balo. Bagi ibu menyusui suku Mornene di desa Balo agar selalu menyusui bayi secara Eklusif dan juga memperhatikan makanan yang akan dimakan oleh ibu menyusui. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat melakukan penelitian kuantitatif sehingga dapat menganalisis secara statistisk faktor pengetahuan tentang ASI Ekslusif dan juga tentang perubahan perilaku menyusui pada suku pendatang yang tinggal didaerah tersebut .
Literature Review : Efek Negative Pressure Wound Therapy (Npwt) Terhadap Penyembuhan Luka Kaki Diabetik Satria Hanggara Putra; Muhammad Jasmin
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 02 (2020): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v4i02.449

Abstract

Berdasarkan data prevalensi secara global penderita diabetes pada tahun 2019 sebesar 9.3% dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2030 sebesar 10.2%, dan tahun 2045 sebanyak 10.9% yang akan beresiko menimbulkan luka kaki diabetik, belum lagi proses perawatan dengan metode dressing konvensional tergolong lama membuat perawat yang pertama kali merawat tidak nyaman dengan bau busuk dari luka, didapatkan beberapa hasil riset menggunakan treatment luka dengan tekanan negatif atau NPWT mengatakan aman, dan akan mempercepat penyembuhan luka kaki kronis yang berhubungan dengan luka diabetes, maka dari itu penulis tertarik melakukan studi literature berkaitan dengan Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) terhadap penyembuhan luka kaki diabetik. Literature review ini bertujuan untuk mereview kembali efek Negative Pressure Wound Therapy terhadap penyembuhan luka kaki diabetik. Adapun metode Literature review ini melakukan pencarian artikel dikhususkan pada Randomized Contol Trial dan secara komprehensif membuat pertanyaan klinis dengan menggunakan PICO, serta pencaharian berdasarkan pada 3 basis data PubMed, Wiley dan Proquest, seleksi literature dalam database dengan kriteria yang ditentukan mengacu pada pedoman sistematis PRISMA 2009 flow chart diagram. Hasil dari 3 artikel yang didapatkan sekaligus mereview efek negative pressure wound therapy terhadap penyembuhan luka kaki diabetik didapatkan perubahan variabel pada kedalaman luka 36.0% TNP vs 17.6% control; P<0.05, Level hydroxyproline (OHP) 58.0% TNP vs 94.5% control; P>0.05, oxyhemoglobin saturation 12.0% TNP vs 19.4% control; P>0.05, jumlah hari timbulnya granulasi jaringan khususnya pada kelompok treatment NPWT hanya 18 hari lebih cepat dari pada kelompok honey dressing yang hanya 28 hari timbulnya granulasi jaringan. Dalam proses review ketiga artikel tersebut pemberian treatment luka dengan tekanan negatif atau NPWT aman, dan akan mempercepat penyembuhan luka kaki kronis.
Perkembangan Teori Manajemen Diri Menjadi Sebuah Normal Science: Dilihat Melalui Perspektif KUHN Satriya Pranata
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 03 (2021): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v4i03.456

Abstract

Abstrak.Manajemen diri telah ada dan menjadi tren baru dalam sistem pelayanan Kesehatan saat ini. Manajemen diri adalah kemampuan pasien untuk menangani kesehatannya sendiri dan meningkatkan perilaku sehat dengan dukungan tenaga kesehatan. Namun proses manajemen diri menjadi sebuah ilmu atau sebuah teori masih sangat jarang dibahas. Tujuan review ini untuk mengeksplorasi perkembangan manajemen diri menjadi sebuah normal science melalui perspektif Kuhn. Pencarian sejarah dari manajemen diri melalui literatur kemudian dianalisis menggunakan Kuhn Cyrcle. Perkembangan sebuah teori menurut perspektif Kuhn dapat dilihat dari proses anomali, krisis, perubahan pandangan dunia dan pradigma. Perkembangan sebuah teori dalam ilmu pengetahuan terjadi secara bertahap, setiap tahapan tersebut dapat dilihat dari perubahan sejarahnya. Sumber manajemen diri sebagai sebuah normal science awalnya berasal dari cabang ilmu psikologi: yaitu teori tentang perilaku pengendalian diri. Perilaku pengendalian diri adalah kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, dan perilaku seseorang dalam menghadapi godaan dan dorongan hati. Perilaku pengendalian diri, psikologi manajemen, teori kognitif sosial, manajemen diri penyakit kronis, pandangan kognitif sosial, mekanisme pengaturan diri, model manajemen diri dan manajemen diri pada penyakit kronis merupakan langkah sejarah dalam manajemen diri yang kita kenal dan eksis hingga hari ini. Absctract. Self-management has existed and become a new trend in the current health care system. Self-management is the patient's ability to handle his own health and promote healthy behavior with the support of health professionals. However, the process of self-management into a normal science or a theory is still rarely discussed. The purpose of this review is to explore the development of self-management into a normal science through Kuhn.'s perspective.Searching of self-management history through the literature then analyzed using the Kuhn Cyrcle. The development of a theory according to Kuhn's perspective can be seen from the process of anomalies, crises, changes in world views, and paradigms. The development of a theory in science occurs gradually, each of these stages can be seen from its historical changes. The source of self-management as a normal science originally came from the branch of psychology: the theory of self-control behavior. Self-control behavior is the ability to regulate a person's emotions, thoughts, and behavior in the face of temptations and impulses.Self-control behavior, management psychology, social cognitive theory, chronic disease self-management, social cognitive views, self-regulatory mechanisms, self-management models, and self-management in chronic disease are the history of the formation of the self-management theory that we know today.
Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Score Indeks Massa Tubuh (IMT) Pada Anak Sekolah Dasar Kelas 5 Dan 6 di SDN 2 Bendilwungu Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Tahun 2020 Suharyoto Suharyoto; Manggar Purwacaraka; Naimatur Rohmiati Anaharotin
Jurnal Keperawatan Vol 4 No 03 (2021): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v4i03.459

Abstract

Abstrak. Meningkatnya teknologi yang semakin canggih membuat tubuh menjadi jarang bergerak sehingga terjadi penurunan aktivitas fisik dan dapat meningkatkan prevalensi score indeks massa tubuh khususnya obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan score indeks massa tubuh (IMT) pada anak sekolah dasar kelas 5 dan 6 di SDN 2 Bendilwungu Sumbergempol Tulungagung Tahun 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross-sectional. Subjek penelitian yang digunakan anak sekolah dasar kelas 5 dan 6 yang berjumlah 35 anak. Tekhnik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan tekhnik purposive sampling. Instrumen untuk pengambilan data tingkat aktivitas fisik dengan menggunakan lembar kuesioner PAQ-C (Physical Activity Questionnaire For Children) dan pengukuran antropometri. Kemudian data diolah dengan teknik Editing, Coding, Scoring, dan Tabulating. Selanjutnya dianalisa dengan uji statistik Sperman Rho. Hasil uji statistik Sperman Rho didapatkan nilai p= 0,000 < α 0.05 dimana ada hubungan tingkat aktivitas fisik dengan score indeks massa tubuh (IMT) pada anak sekolah dasar kelas 5 dan 6. Kesimpulkan dari hasil penelitian setelah dilakukan penelitian bahwa tingkat aktivitas fisik sangat berperan penting dalam membentuk score indeks massa tubuh (IMT). Abstract. Increasingly more sophisticated technology makes the body become less mobile so that there is a decrease in physical activity and can increase the prevalence of body mass index scores, especially obesity.This study aims to determine whether there is a relationship between the level of physical activity with body mass index (BMI) scores in grade 5 and 6 elementary school children in SDN 2 Bendilwungu Sumbergempol Tulungagung in 2020. The method used in this study is the cross-sectional method. The research subjects used were elementary school children grade 5 and 6, amounting to 35 children. The sampling technique of this study was using purposive sampling technique. Instrument for data collection on physical activity level using the PAQ-C (Physical Activity Questionnaire For Children) questionnaire sheet and anthropometric measurements. Then the data is processed by Editing, Coding, Scoring, and Tabulating techniques. Furthermore, it is analyzed by Sperman Rho statistical test. Sperman Rho statistical test results obtained p value = 0,000 <α 0.05 where there is a relationship between the level of physical activity and body mass index (BMI) scores in grade 5 and 6. So it can be concluded from the results of the study after conducting research that the level of physical is very important in shaping the body mass index score (IMT).