cover
Contact Name
Adiyana Adam
Contact Email
adiyanaadamm@gmail.com
Phone
+6281340137313
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Lumba-lumba, Kel. Dufa-dufa, Kota Ternate Utara
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama
ISSN : 19072740     EISSN : 26139367     DOI : -
AL-WARDAH Jurnal kajian Perempuan, gender dan Agama (ISSN: 1907-2740, E-ISSN: 2613-9367) adalah jurnal yang menerbitkan hasil kajian, penelitian, review tentang tema-tema perempuan gender dan agama. Diterbitkan oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PGSA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate. Al-wardah menerima berbagai tulisan/artikel yang sesuai dengan aim and scope jurnal ini.
Articles 144 Documents
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PEREMPUAN KOTA TERNATE MENJADI ANGGOTA LEGISLATIF BASARIA NAINGGOLAN
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 10 No.1 Tahun 2016
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.157 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v10i1.26

Abstract

Anggota Legislatif  menjadi bagian yang terpenting dalam mengendalikan roda pemerintahan. Rendahnya partisipasi politik perempuan di legislatif Kota Ternate, menjadi penghambat kemajuan perempuan, karena tidak mewakili secara penuh aspirasi kebutuhan perempuan. Ada beberapa faktor pendukung  agar perempuan menjadi anggota  legislatif yaitu  Undang-undang, kemampuan internal perempuan, baik secara politik, sosial (dukungan keluarga dan masyarakat) dan financial. Dukungan keluarga dan masyarakat  harus dimulai dari penguatan potensi internal (kepribadian) sedangkan faktor penghambat sosialisasi dan edukasi tentang undang-undang yang mengatur hak-hak politik perempuan belum maksimal, internal kepribadian perempuan yang cenderung cepat putus asa, jaringan yang tidak luas dan modal politik yang tidak matang dan berkelanjutan, serta perekrutan partai politik yang tidak matang dan cenderung menjelang saat Pemilu.
PERNIKAHAN DINI DI INDONESIA Noviyanti Soleman; Rifki Elindawati
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 12 No.2 Tahun 2018
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.711 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v12i2.142

Abstract

Child marriage is one of the big problems occur in the world. It has been set up in Millenium Development Goals, either Sustainable Development Goals point 5. Almost every country in the world face the same problem, as well as Indonesia. Indonesia is among the 10 countries with the largest number in aged 20-24 married before 18 years old. Otherwise, Indonesian law has regulated about child marriage in Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinian, however the number is still high. This research aims to know the level of child marriage in Indonesia and the causes.
POLIGAMI PERSFEKTIF HADIS NABI HAMZAH HAMZAH
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 10 No.1 Tahun 2016
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.151 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v10i1.8

Abstract

Kekeliruan dan ketidakpahaman terhadap pelaksanaan poligami inilah yang menjadi tugas  bagi Pusat Kajian Gender dan Perempuan untuk bisa meminilisir akibat perbuatan poligami tersebut, bukan mengkaburkan hukum pembolehannya.  Pendampingan dan pencerahan hukum yang jelas dari hukum Islam melalui dalil al-Qur’an dan Hadis serta hukum Negara Republik Indonesia, misalnya UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974, Kompilasi Hukum Islam.             Pada kesempatan ini, artikel ini mencoba membuka lietaratur hadis Nabi SAW yang membicarakan tentang poligami, alasan ini dilakukan karena hadis selain sebagai contoh yang harus dilakukan, juga berfungsi sebagai penjelas  dari al-Qur’an,  dan pembuat hukum.  
BAHAYA RADIKALISME DAN KEKERASAN EKSTRISMISME Musdah Mulia
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 12 No.2 Tahun 2018
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.686 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v12i2.137

Abstract

Maraknya konflik kekerasan berbasis agama yang terjadi pasca reformasi hingga saat ini, merupakan gumpalan konflik lama yang baru menemukan ruangnya. Pandangan fundamentalisme sangat membahayakan kehidupan perempuan. Sebab, umumnya pandangan mereka adalah menolak prinsip keadilan dan kesetaraan gender, menolak KB dan semua unsurnya, menolak pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi, menolak penderita HIV/Aids dan kelompok Odha serta menganggap kutukan, menolak perlindungan thd korban perkosaan, menolak perlindungan terhadap pekerja seks komersial. Masyarakat muslim yang mempertahankan fundamentalisme memiliki kecenderungan memanipulasi dan memanfaatkan ajaran Islam untuk melegitimasi kekuasaan patriarkhi dan mengucilkan perempuan dari ruang publik. Apabila mengamati secara umum hak-hak sipil dan politik kaum perempuan di bawah berbagai rezim Islam di dunia ini, terlihat secara kasat mata bahwa mereka sungguh membelenggu hak-hak sipil dan politik kaum perempuan.
PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK Helmi Hi.Yusuf
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol.13 No.1 Tahun 2019
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.781 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v13i1.163

Abstract

Terjadinya kekerasan seksual pada diri anak dapat disebabkan karena anak belum mendapat pendidik-an seks. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan pendidikan seks untuk anak dan diteliti sejauh mana pendidikan itu dapat meningkatkan proteksi dirinya dari eksploitasi seksual. Pendidikan seks bagi anak sendiri masih dianggap tabu di kalangan masyarakat.. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki pandangan tentang  pentingnya pendidikan seks bagi anak, namun masih terbatas pada pengenalan jenis kelamin anak sebagai perempuan atau laki-laki. Adapun rekomendasi yang diberikan yaitu orang tua hendaknya mencari informasi yang akurat dan tepat tentang berbagai cara dan metode pengenalan pendidikan seks bagi anak yang sesuai dengan tahapan perkembangannya
PERILAKU PROSOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN TERHADAP ANAK DOWN SYNDROME DI PAUD TAMAN BELIA CANDI SEMARANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Anita Chandra Dewi; Erny Sofianni
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 12 No.1 Tahun 2018
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.728 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v12i1.132

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku prososial  anak usia 5-6 tahun terhadap anak down syndrome di PAUD Taman Belia Candi Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wali kelas, guru, anak usia 5-6 tahun, dan orang tua. Hasil analisis penelitian kualitatif deskriptif dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial anak usia 5-6 tahun telah sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), perilaku anak down syndrome sudah mengalami kemajuan jika dibandingkan dengan pertama kali masuk di sekolah, serta perilaku prososial anak usia 5-6 tahun terhadap anak down syndrome sudah sangat terlihat dan akan dijadikan suatu kebiasaan sehingga anak down syndrome tidak lagi memerlukan pendampingan khusus melainkan hanya membutuhkan bantuan dari teman-temannya.
PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KOTA TERNATE Abdurahman Hi Usman; Siti Rahia Hi Umar
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol.13 No.1 Tahun 2019
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.849 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v13i1.158

Abstract

Kajian gender merupakan salah satu upaya untuk mendukung peran-peran perempuan dalam pembangunan ekonomi terkait kesetaraan gender sebagai salah satu ”trending issue” saat ini. Penelitan ini bertujuan untuk(1) mendeskripsikan peran perempuan dalam pembangunan ekonomi di Kota Ternate; (2) mengetahui faktor-faktor yang menghambat peran perempuan dalam pembangunan ekonomi di Kota Ternate.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi dan interview. Berdasarkan hasil analisis data, dideskripsikan bahwa perempuan memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Selain itu, pengelolaan waktu antara keluarga dan karir menghambat peran kaum perempuan dalam pembangunan ekonomidi Kjota Ternate
PERCERAIAN DAN OTONOMI PEREMPUAN Darmawati Darmawati
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 10 No.1 Tahun 2016
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.157 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v10i1.27

Abstract

Setiap pasangan suami istri menginginkan keutuhan dalam membangun rumah tangga. Namun realitas menunjukkan angka perceraian kian meningkat. Adanya tekanan sosial di masyarakat (social pressure) bahwa bercerai bukan merupakan hal yang tabu atau aib di masyarakat, bercerai sudah menjadi hal yang biasa. Bercerai adalah hal yang halal tetapi di benci oleh Allah SWT. Bercerai menimbulkan masalah sosial bagi kelangsungan hidup anak-anak dan orang tua. Tingginya angka perceraian di pengadilan yang didominasi oleh gugat cerai, hal itu menandakan sifat kemandirian seorang perempuan terutama dari ekonomi. Seorang perempuan yang telah meniti karier pada akhirnya memilih untuk bercerai dari pada mempertahankan rumah tangganya.
PERENCANAAN DALAM PERKAWINAN DAN KELUARGA Hamzah Hamzah
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 12 No.2 Tahun 2018
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.366 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v12i2.143

Abstract

Perkawinan dilakukan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Namun tujuan ini tidak akan tercapai jika kedua pasangan tidak melaksanakan peran masing-masing, yaitu melaksanakan kewajiban dan menerima haknya.  Untuk dapat melaksanakan peran masing-masing, maka perkaawinan perlu direncanakan sebelum melaksanakan pernikahan. Perencanaan pernikahan adalah untuk menyiapkan diri agar perjalanan pernikahan dapat berlangsung dengan baik, karena pernikahan tidak berjalan satu atau dua hari, tetapi sepanjang hidup dari kedua belah pihak. Fakta membuktikan banyak perkawinan hancur ditengah jalan, karena tidak memahami fungsi dan peran masing-masing. Oleh karena itu, perkawinan perlu direncanakan sebaik mungkin. Calon suami dan istri memiliki kesadaran (pengetahuan) dan kemampuan akan melaknanakan niat untuk melakukan pernikahan. Calon yang memiliki pengetahuan dan kemampuan serta atas kemauan yang kuat, itu tentunya dilakukan oleh orang yang dewasa dan berakal sehat dan memiliki status yang jelas, beragama Islam, dan memiliki restu dari kedua orangtua dari kedua belah pihak. Pengakuan dan restu dari orangtua adalah sebagai bentuk doa dan restu agar suatu perkawinan dapat berlangsung abadi, bahagia dan damai.
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN (Telaah Undang Undang RI No. 3 Tahun 2004 Perspektif Hukum Islam) MARWAH MARWAH
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama AL-WARDAH, Vol 10 No.1 Tahun 2016
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.151 KB) | DOI: 10.46339/al-wardah.v10i1.9

Abstract

Islam hadir untuk menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia, karenanya Islam sangat memperhatikan terciptanya keseimbangan hidup manusia. Perkawinan menjadi salah satu institusi sakral yang disyariatkan Islam, agar manusia mencapai keseimbangan hidup, karena di dalamnya diatur sedemikian rupa bagaimana hak dan kewajiban dari suami istri bisa terpenuhi untuk menciptakan keluarga sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana yang diisyaratkan dalam QS al-Rum: 21. Karenanya segala bentuk distorsi terhadap pemenuhan hak dan kewajiban sangat bertentangan dengan tujuan perkawinan dalam Islam, dan salah satu di antaranya adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang semenjak terbitnya UU RI No.3 Tahun 2004 menjadi hal serius yang perlu ditindaklanjuti, apalagi KDRT dapat dijadikan sebagai salah satu alasan perceraian.

Page 3 of 15 | Total Record : 144