cover
Contact Name
Taufik Hidayat
Contact Email
besthd22@gmail.com
Phone
+6285891495357
Journal Mail Official
jipt@untirta.ac.id
Editorial Address
Prodi Ilmu Pertanian Pascasarjana UNTIRTA Alamat Kontak : Jl.Raya Jakarta Km.4 Kota Serang Banten 42124
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa
ISSN : -     EISSN : 27153657     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa merupakan publikasi ilmiah berkala yang diterbitkan Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Artikel yang dimuat merupakan hasil penelitian terhadap teori dan praktek penerapan ilmu pertanian dalam arti luas, meliputi Ilmu Tanaman, Agronomi, Agro-teknologi, AgroEkosistem dan Lingkungan, Ilmu Pangan, Teknologi Pangan, Agribisnis, Sosial-Ekonomi Pertanian, dan Informasi Pertanian.
Articles 73 Documents
DAMPAK EL NINO TERHADAP PADI SAWAH DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG PROVINSI BANTEN Sumayanti, Herni Is
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v5i2.22492

Abstract

AbstrakFenomena iklim El Nino menjadi perhatian dan tugas penanganan yang sangat serius bagi Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Serang karena kemarau panjang dan defisit air mengakibatkan kekeringan di lahan pertanian sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap ketahanan pangan masyarakat dan kesejahteraan petani. Sektor pertanian di Provinsi Banten khususnya di Kota Serang masih bergantung kepada iklim karena sawahnya mayoritas adalah tadah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak El Nino terhadap kondisi padi sawah tadah hujan di Kecamatan Taktakan Kota Serang Provinsi Banten. Dampak el nino diantaranya kekeringan, terganggunya musim tanam, penyebaran hama dan penyakit tanaman, kualitas tanaman menurun, pasokan pasar komoditas hasil pertanian (beras) tidak stabil. Penelitian dilaksanakan di 13 Kelurahan se-Kecamatan Taktakan Kota Serang. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kekeringan akibat El Nino pada lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Taktakan Kota Serang terjadi pada tahun 2019 dan 2023. Lokasi yang terdampak kekeringan pada tahun 2019 terdiri dari 4 kelurahan yaitu Kelurahan Pancur, Sayar, Drangong dan Kalang Anyar seluas 82 ha. Sedangkan pada tahun 2023 Kelurahan Pancur, Drangong, Taman Baru dan Lialang seluas 89 ha. Kata Kunci: El Nino, kekeringan, sawah, tadah hujan AbstractThe El Nino climate phenomenon is a very serious concern and treatment assignment for the Ministry of Agriculture, the Banten Provincial Agriculture Service, and the Food Security, Agriculture and Fisheries Service of Serang City because long dry seasons and water deficits result in drought on agricultural land so that this can affect people's food security and farmer welfare. The agricultural sector in Banten Province, especially in Serang City, is still dependent on the climate because the majority of rice fields are rain-fed. This research aims to determine the impact of El Nino on the condition of rainfed lowland rice in Taktakan District, Serang City, Banten Province. The impacts of El Nino include drought, disruption of the planting season, spread of pests and plant diseases, decreased crop quality, and unstable market supply of agricultural commodities (rice).  The research was conducted in 13 sub-districts in Taktakan District, Serang City. The research method uses a qualitative descriptive method. Drought due to El Nino in rainfed rice fields in Taktakan District, Serang City occurred in 2019 and 2023. The locations affected by drought in 2019 consisted of 4 sub-districts, namely Pancur, Sayar, Drangong, and Kalang Anyar sub-districts covering an area of 82 ha. Meanwhile, in 2023 Pancur, Drangong, Taman Baru and Lialang subdistricts will cover an area of 89 ha.Keywords: drought, El Nino, rice fields, rain-fed 
Analisis Pemetaan Pemasaran Alpukat (Persea americana Mill.) Di Kecamatan Beji Kota Depok Fajriyanti, Putri Nur; Gunawan, Gugun; Bukhari, Ahmad
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v6i2.30163

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan di Kecamatan Beji, Kota Depok yang bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran alpukat dan pemetaan pemasaran alpukat (pemetaan kuantitatif, pemetaan harga, pemetaan wilayah pasar, dan pemetaan lalu lintas). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode sensus untuk pengambilan sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemetaan kuantitatif alpukat di Kecamatan Beji menghasilkan 95.680 Kg/tahun. Wilayah yang paling banyak menghasilkan alpukat adalah Kelurahan Kukusan dengan 55.130 Kg dan wilayah yang menghasilkan paling sedikit adalah Kelurahan Tanah Baru dengan 2.700 Kg. 2) Harga alpukat di Kecamatan Beji di tingkat petani langsung ke konsumen sebesar Rp 35.000/Kg, harga jual ke tengkulak sebesar Rp 30.000/Kg, dan harga jual ke pedagang pengecer sebesar Rp 35.000 - Rp 40.000/Kg. 3) Pemetaan wilayah pemasaran alpukat di Kecamatan Beji mencakup Pasar Induk Depok, Pasar Baru Depok Jaya, Pasar Kemiri Muka, Happyfresh Depok, Happyfresh Jakarta Selatan, Pasar Induk Cikema Bogor, dan Pulau Sumatera. 4) Pemetaan lalu lintas menunjukkan distribusi alpukat di Kecamatan Beji dilakukan dengan menggunakan sepeda motor, mobil, pick-up, dan kargo.Kata kunci: alpukat, beji depok, pemetaan pemasaran, saluran pemasaran.AbstractThis study was conducted in Beji Subdistrict, Depok City, aiming to understand the marketing channels and mapping of avocado marketing (quantitative mapping, price mapping, market area mapping, and traffic mapping). The research method used was descriptive qualitative, using a census method for sampling. Data collection was conducted through observation, interviews, and questionnaires. The results showed that: 1) Quantitative mapping of avocados in Beji Subdistrict produced 95,680 Kg/year. The area with the highest avocado production was Kukusan Village with 55,130 Kg, and the area with the lowest production was Tanah Baru Village with 2,700 Kg. 2) The price of avocados in Beji Subdistrict at the farmer level directly to consumers was Rp 35,000/Kg, the selling price to middlemen was Rp 30,000/Kg, and the selling price to retailers was Rp 35,000 - Rp 40,000/Kg. 3) Mapping of avocado marketing areas in Beji Subdistrict covered Depok Central Market, Depok Jaya New Market, Kemiri Muka Market, Happyfresh Depok, Happyfresh South Jakarta, Cikema Bogor Central Market, and Sumatra Island. 4) Traffic mapping showed that the distribution of avocados in Beji Subdistrict was carried out using motorcycles, cars, pick-ups, and cargo.Key words: avocado, beji depok, marketing channel, marketing mapping
RESPONS PERTUMBUHAN PHILODENDRON VAR. GREEN MOSS DAN PINK PRINCESS TERHADAP ZAT PENGATUR TUMBUH BENZYLAMINOPURINE SECARA IN VITRO Isminingsih, Sulastri; Bayhaqi, Ivan; Hilal, Samsu; Yenny, Ratna Fitry; Lizansari, Kirana Nugrahayu
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v6i2.30219

Abstract

AbstrakPhilodendron sp merupakan tanaman hias yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis. Nilainya semakin meningkat karena keindahan bentuk daunnya beraneka ragam dan warnanya yang khas. Lambatnya pertumbuhan dan perkembangan Philodendron sp. yang diperbanyak secara generatif maupun vegetatif menjadi penyebab kelangkaannya. Budidaya kultur jaringan sebagai salah satu teknologi produksi bibit Philodendron sp. pada lingkungan yang terjaga sterilisasi, pencahayaan dan suhu. Zat pengatur tumbuh (ZPT) diperlukan dalam kultur jaringan tanaman untuk mengendalikan pertumbuhan eksplan. 6-Benzylaminopurine (BAP), suatu ZPT dalam kelompok sitokinin sintetik, adalah salah satu jenis zat pengatur tumbuh yang mendorong perluasan tunas. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah Philodendron (P) yang terdiri dari dua level yaitu green moss (p1) dan pink princess (p2). Faktor kedua adalah kadar konsentrasi BAP (6-Benzylaminopurine) (B) yang terdiri dari tiga taraf yaitu: 0,25 ppm BAP (b1), 0,5 ppm BAP (b2), dan 1 ppm BAP (b3). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang nyata pada parameter pertambahan jumlah tunas pada 8 MST dan pada parameter pertambahan jumlah daun pada 12 MST dengan perlakuan terbaik pada 1 ppm BAP .Kata Kunci: Benzylaminopurine, Green Moss, In Vitro, Philodendron, Pink PrincessAbstractThe Philodendron sp is an ornamental plant that grows in tropical and subtropical climates. Its value is increased by the beauty of its leaves, which come in a variety of distinctive shapes and colors. The slow growth and development of Philodendron sp. plants whether propagated generatively or vegetatively using traditional methods is the reason for their scarcity. Tissue culture cultivation as one of the technologies for the production of Phylodendron sp. seedlings with an environment that maintains sterilization, lighting, and temperature. Plant growth regulators (PGR) are necessary for plant tissue culture in order to control explant growth. 6-Benzylaminopurine (BAP), a PGR in the synthetic cytokinin group, is one kind of plant growth regulator that promotes bud expansion. This research uses a factorial randomized complete block design (RCBD) consisting of two factors. The first factor is Philodendron (P), which consists of two levels, namely green moss (p1) and pink princess (p2). The second factor is the concentration level of BAP (6-Benzylaminopurine) (B), which consists of three levels, namely 0.25 ppm BAP (b1), 0.5 ppm BAP (b2), and 1 ppm BAP (b3). The research results show that there is a significant effect on the parameter of increased number of shoots at 8 MST and the parameter of increased number of leaves at 12 MST with the best treatment at 1 ppm BAP.Keywords: Benzylaminopurine, green moss, In Vitro, Philodendron, pink princess
PENGARUH DOSIS Trichoderma harzianum DAN VARIETAS BAWANG MERAH UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT MOLER (Fusarium oxysporum) DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Muliana, Muliana -; Iswahyudi, Iswahyudi; Juanda, Boy Riza
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v6i2.28831

Abstract

AbstrakBawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak dapat dihindari oleh konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masakan sehari-hari. Pesatnya pertumbuhan industri pengolahan makanan beberapa tahun terakhir juga cenderung meningkatkan kebutuhan bawang merah di dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis Trichoderma harzianum dan pengaruh varietas bawang merah untuk mengendalikan penyakit moler terhadap produksi tanaman bawang merah serta interaksi kedua perlakuan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra selama 3 bulan yang dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April tahun 2024. Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor dosis Trichoderma harzianum (D) yang terdiri dari 5 taraf yaitu: D1= 0, D2= 300 Kg/Ha, D3= 350 Kg/Ha, D4= 400 Kg/Ha, D5= 450 Kg/Ha serta faktor varietas bawang merah yang terdiri dari 2 taraf, yaitu: V1= Bima Brebes, V2= Tajuk. Hasil penelitian ini Dosis Trichoderma harzianum berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 15 HST, namun berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 30 dan 45 HST. Varietas bawang merah berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah umbi per tanaman sampel, kejadian penyakit pada umur 30 dan 45 HST, dan keparahan penyakit pada umur 45 HST. Namun berpengaruh tidak nyata pada parameter lainnya.Kata Kunci: bawang merah, moler, trichoderma, varietas AbstractShallots (Allium ascalonicum L.) are one of the basic needs that cannot be avoided by household consumers as a complement to daily cooking spices. The rapid growth of the food processing industry in recent years has also tended to increase the need for shallots in the country. This study aims to determine the effect of Trichoderma harzianum doses and the effect of shallot varieties to control moler disease on shallot plant production and the interaction of the two treatments. This study was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Samudra University for 3 months starting from February to April 2024. Factorial Randomized Block Design (RAK), consisting of 2 factors, namely the Trichoderma harzianum dose factor (D) consisting of 5 levels, namely: D1 = 0, D2 = 300 Kg / Ha, D3 = 350 Kg / Ha, D4 = 400 Kg / Ha, D5 = 450 Kg / Ha and the shallot variety factor consisting of 2 levels, namely: V1 = Bima Brebes, V2 = Tajuk. The results of this study Trichoderma harzianum dosage significantly affected the parameters of plant height at 15 HST, but did not significantly affect the parameters of plant height at 30 and 45 HST. shallot varieties significantly affected the parameters of the number of bulbs per sample plant, the incidence of disease at 30 and 45 HST, and the severity of the disease at 45 HST. However, it did not significantly affect other parameters.Keywords: shallots, moler, trichoderma, varieties
Analisis Efisiensi Penggunaan Input Produksi Usahatani Padi Sawah (Oryza sativa L.) Di Desa Sukajaya Kecamatan Pontang Kabupaten Serang Arfiansyah, Dicky Nur; Anggraeni, Dian; Saleh, Khaerul
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v6i2.26808

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan jumlah produksi padi yang berfluktuasi pada periode 2018-2022 sehingga menyebabkan rendahnya pendapatan petani di Desa Sukajaya, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Penurunan produksi disebabkan oleh ketidakmampuan petani untuk mengalokasikan penggunaan faktor produksi secara optimal sehingga pendapatan yang diterima petani menjadi rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh penggunaan input produksi, baik dengan menggunakan uji F (simultan) maupun uji t (parsial) terhadap produksi padi serta mengetahui tingkat efisiensi alokatif penggunaan input produksi pada usahatani padi sawah di Desa Sukajaya, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 petani. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis efisiensi alokatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan secara simultan (uji F), penggunaan luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk urea dan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Sedangkan secara parsial (uj t) penggunaan input luas lahan, benih dan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap produksi padi sawah dan sisa input tenaga kerja serta pupuk urea tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Tingkat efisiensi usahatani padi sawah menunjukkan hasil penggunaan input luas lahan mempunyai nilai efisiensi sebesar 2,096 (belum efisien), benih sebesar 13,326 (belum efisien), tenaga kerja sebesar -0,868 (tidak efisien), pupuk urea sebesar 1,102 (belum efisien) dan pupuk NPK sebesar 8,317 (belum efisien).Kata Kunci: input, produksi, Cobb-Douglas, efisiensi alokatifAbstractThis research is based on fluctuating decrease in the amount of rice production in the period from 2018-2022, causing low farmer incomes in Sukajaya Village, Pontang District, Serang Regency. The decrease in production was caused by farmers' inability to allocate optimal use of production factors so that the income received by farmers was low. The aim of this research is to analyze the magnitude of the influence of the use of production inputs, using both the F test (simultaneous) and the t test (partial) on rice production and determine the level of allocative efficiency of the use of production inputs in lowland rice farming in Sukajaya Village, Pontang District, Regency. Attack. This research uses quantitative descriptive methods. Data collection was carried out using questionnaires and interviews. The sampling technique in this research used a simple random sampling technique with a sample size of 83 farmers. The data processing methods used are Cobb- Douglas production function analysis and allocative efficiency analysis. Based on research results which show simultaneously (F test), the use of land area, seeds, labor, urea fertilizer and NPK fertilizer has a significant effect on rice production. Meanwhile, partially (uj t) the use of land area input, seeds and NPK fertilizer has a significant effect on lowland rice production and the remaining labor input and urea fertilizer have no significant effect on rice production. The level of efficiency of lowland rice farming shows that the results of using land area inputs have an efficiency value of 2.096 (not yet efficient), seeds of 13.326 (not yet efficient), labor of -0.868 (not efficient), urea fertilizer of 1.102 (not yet efficient) and NPK fertilizer. amounting to 8,317 (not yet efficient).Keywords: input, production, Cobb-Douglas, allocative efficiency
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN STATUS KESEHATAN BALITA TERHADAP KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI BANTEN Budiawati, Yeni
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v6i2.30149

Abstract

Tanpa kemisikinan dan tanpa kelaparan merupakan salah satu dari 17 tujuan dari pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) yang telah dicangangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015 untuk dicapai pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan merupakan pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan. Ketahanan pangan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial-ekonomi. Telah banyak penelitian yang menganalisis hubungan antara berbagai karakteristik sosial ekonomi penduduk terhadap ketahanan pangan, akan tetapi yang membandingkan dengan data status kesehatan balita berupa stunting dan underweight masih terbatas. Penelitian ini bertujuan melihat dan mengetahui sejauh mana hubungan antara karakteristik sosial ekonomi, dan status kesehatan balita (stunting dan underweight) terhadap ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah analisis korelasi Pearson dengan data sekunder dari Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat dan positif antara ketahanan pangan dengan rata-rata lama sekolah penduduk, sangat kuat dan negatif antara persentase stunting dan underweight terhadap ketahanan pangan. Variabel  rata-rata pengeluaran makanan per kapita sebulan memiliki korelasi yang kuat dan positif terhadap ketahanan, korelasi kuat dan negatif antara ketahanan pangan dan jumlah penduduk miskin. Korelasi sedang dan positif ditunjukkan antara variabel produksi padi terhadp ketahanan pangan.
Sistem Penanganan dan Budidaya Pascapanen Bunga Telang Di Kecamatan Serang, Kota Serang Amalia, Azka; Fahraini, Fariha Ihda; Azahra, Elsa Fidhela; Pamela, Vega Yoesepa; Eris, Fitria Riany
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v7i1.32947

Abstract

AbstrakBunga telang (Clitoria ternatea L.) dikenal dengan ciri khasnya yang berwarna biru, ungu, dan putih, serta dikenal dengan tanaman merambat yang sering dijumpai di sekitar pagar. Bunga ini merupakan salah satu bahan alami yang umum dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Bunga telang dapat digunakan dalam berbagai produk pangan, seperti minuman, pewarna makanan alami, serta sebagai obat tradisional. Meskipun demikian, tanaman ini umumnya tumbuh secara liar dan belum banyak yang memahami cara pemanfaatan dan budidayanya secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari cara budidaya dan penanganan pascapanen tanaman bunga telang di Kecamatan Serang, Kota Serang, Provinsi Banten tepatnya di tempat budidaya bunga telang yaitu “Ambasee Blue Garden”. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada tempat budidaya ini penanganan terhadap bunga telang masih dilakukan secara tradisional. Budidaya bunga telang melalui proses yang cukup sederhana, diawali dari menyemai biji telang, mempersiapkan lahan yang sudah diberi pupuk, proses penanaman, dan dirawat secara rutin dengan cara memberikan udara dan pupuk secukupnya. Bunga telang dapat mekar setelah kurang lebih 3-4 minggu dan dipanen setelah 2 bulan, penanganan pascapanen dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan oven untuk dijadikan produk teh, kemudian dikemas dan siap dipasarkan. Kata Kunci: budidaya, bunga telang, panen, pascapanenAbstractButterfly pea flower (Clitoria ternatea L.) is known for its characteristic blue, purple, and white colors, and is known as a vine that is often found around fences. This flower is one of the natural ingredients commonly used in people's daily lives. Butterfly pea flower can be used in various food products, such as drinks, natural food coloring, and as traditional medicine. However, this plant generally grows wild and not many people understand how to optimally utilize and cultivate it. This research aims to find out and learn how to cultivate and handle post-harvest of Butterfly pea flower plants in Serang District, Serang City, Banten Province, precisely at the place of Butterfly pea flower cultivation, namely “Ambasee Blue Garden”. This research method was carried out by means of observation, interviews and documentation. In this cultivation place, the handling of Butterfly pea flower is still done traditionally. The cultivation of Butterfly pea flower through a fairly simple process, starting from sowing Butterfly pea flower seeds, preparing the land that has been given fertilizer, the planting process, and being treated regularly by giving enough water and fertilizerKeywords: butterfly pea flower, cultivation, harvest, post-harvest
Respons Pertumbuhan dan Hasil Umbi Mini Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Asal Biji terhadap Perlakuan Densitas Tanaman dan Tingkat Kosentrasi Pupuk Silika Cair Suhaelah, Elah; AM, Kartina; Millah, Zahratul
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v7i1.33695

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah (Allium ascalonicum L.) asal biji varietas Lokananta terhadap perlakuan densitas tanaman dan tingkat konsentrasi pupuk silika cair. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor sebagai perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah densitas tanaman yang terdiri dari tiga taraf yaitu densitas 300 tanaman/m2, densitas 400 tanaman/m2, dan  densitas 500 tanaman/m2.  Faktor kedua yaitu taraf konsentrasi pupuk silika terdiri dari tanpa pupuk silika, silika 10 g/l, silika 12 g/l, dan silika 14 g/l. Parameter yang diamati adalah jumlah umbi mini per rumpun, bobot basah tanaman per petak,  dan bobot kering umbi per petak. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan demonstrasi Plot Balai Penyuluhan Pertanian Baros, yang terletak di Desa Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada bulan Agustus 2024 sampai dengan bulan Desember 2024. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara densitas tanaman dan tingkat konsentrasi pupuk silika cair terhadap pertumbuhan dan hasil umbi mini bawang merah pada semua parameter yang diamati. Densitas 400 tanaman/m2  memberikan hasil cendrung lebih baik pada parameter jumlah umbi mini per rumpun (2,50 umbi), bobot basah tanaman per petak (7.840,69 g), dan  bobot kering umbi per petak (2.823,73 g). Aplikasi pupuk silika cair dengan konsentrasi 12 g/l memberikan hasil cendrung lebih pada parameter jumlah umbi mini per rumpun (2,56 umbi), bobot basah umbi per rumpun (11,87 g), bobot basah tanaman per petak (6.942,89 g), dan bobot kering umbi per petak (2.568,16 g).Kata Kunci: umbi mini, densitas tanaman, silika, bawang merah AbstractThis research aims to determine the growth response and yield of mini shallot bulbs (Allium ascalonicum L.) from Lokananta variety seeds to plant density treatments and liquid silica fertilizer concentration levels. This study used a randomized block design with two factors as treatments and three replications. The first factor is plant density consisting of three levels, namely a density of 300 plants/m2, a density of 400 plants/m2, and a density of 500 plants/m2. The second factor is the concentration level of silica fertilizer consisting of no silica fertilizer, 10 g/l silica, 12 g/l silica, and 14 g/l silica. The parameters observed were the number of mini tubers per clump, wet weight of plants per plot, and   dry weight of tubers per plot.This research was conducted in the demonstration land of the Baros Agricultural Extension Center Plot, located in Baros Village, Baros District, Serang Regency, Banten Province, from August 2024 to December 2024. The results of the research showed that there was no interaction between plant density and the concentration level of liquid silica fertilizer on the growth and yield of shallot mini bulbs in all observed parameters. The density of 400 plants/m2 gave results that tended to be better in the parameters of the number of mini bulbs per clump (2.50 bulbs), wet weight of plants per plot (7,840.69 g), dry weight of bulbs per plot (2,823.73 g), and dry weight of bulbs per hectare (14.21 tons). . Application of liquid silica fertilizer with a concentration of 12 g/l gave results that tended to be better in the parameters of the number of mini bulbs per clump (2.56 bulbs), wet weight of bulbs per clump (11.87 g), wet weight of plants per plot (6,942.89 g), and dry weight of bulbs per plot (2,568.16 g).Keywords: mini tubers, plant density, silica, red onion
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Akibat Pemberian Beberapa Konsentrasi POC Urine Sapi dan Arang Sekam Padi Dwiyanto, Dimas; Mulyani, Cut; Saputra, Iwan
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v7i1.33646

Abstract

AbstrakKebutuhan Pakcoy dalam negeri semakin meningkat setiap tahun seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan produksi pakcoy sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan pakcoy di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi POC urine sapi dan arang sekam padi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Langsa Lama, Kota Langsa, Provinsi Aceh pada september-november 2022. Penelitian disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi POC urine sapi yang terdiri dari K0: Kontrol; K1: 100 ml/l air; K2: 200 ml/l air dan K3: 200 ml/l air. Faktor kedua adalah arang sekam padi yang terdiri dari A0: control; A1: 5 ton/ha; A2: 10 ton/ha; A3: 15 ton/ha dan A4: 20 ton/ha. Parameter yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, bobot tanaman, bobot akar, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi POC urine sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 21 dan 28 HST, bobot tanaman, dan bobot akar namun berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya. Perlakuan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.Kata kunci: pakcoy, POC urine sapi, arang sekam padi, organik AbstractPakcoy demand in the country is increasing every year along with the increase in population. Increased pakcoy production is needed to meet the needs of pakcoy in Indonesia. This study aims to determine the effect of POC concentration of cow urine and rice husk charcoal on the growth and production of pakcoy plants. This research was conducted at the Experimental Field of the Faculty of Agriculture, Samudra University, Langsa Lama, Langsa City, Aceh Province in September-November 2022. The research was arranged using a factorial randomized block design consisting of 2 factors. The first factor was the concentration of cow urine POC consisting of K0: Control; K1: 100 ml/l water; K2: 200 ml/l water and K3: 200 ml/l water. The second factor is rice husk charcoal consisting of A0: control; A1: 5 tons/ha; A2: 10 tons/ha; A3: 15 tons/ha and A4: 20 tons/ha. Parameters observed included plant height, number of leaves, plant weight, root weight, and root length. The results showed that the treatment of cow urine POC concentration had a significant effect on plant height 21 and 28 HST, plant weight, and root weight but had no significant effect on other parameters. Rice husk charcoal treatment had no significant effect on all observation parameters. Keywords: Pakcoy, cow urine POC, rice husk charcoal, organic
Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kecap Benteng SH di CV Firma Sehat Aisyah, Sabila Aurelia; Sulaeni, Sulaeni; Budiawati, Yeni
Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jipt.v7i1.33775

Abstract

AbstrakIndustri kecap manis merupakan salah satu sektor yang memiliki peluang besar dan persaingan yang semakin meningkat. Salah satu merek kecap lokal yang terkenal adalah Kecap Benteng SH dari Kota Tangerang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Kecap Benteng SH di CV Firma Sehat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang diterapkan adalah non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 40 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji instrumen (uji validitas dan reliabilitas), uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian membuktikan bahwa citra merek, harga, dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Kecap Benteng SH di CV Firma Sehat. Secara parsial, kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Kecap Benteng SH di CV Firma Sehat, namun citra merek dan harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Kecap Benteng SH. CV Firma Sehat diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produk secara konsisten dan sesuai dengan harapan konsumen, guna meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperkuat loyalitas pelanggan.Kata kunci : citra merek, harga, kualitas produk, keputusan pembelian  AbstractThe sweet soy sauce industry is one of the sectors with significant opportunities and increasing competition. One of the well-known local soy sauce brands is Kecap Benteng SH from Tangerang City. This study aims to analyze the influence of brand image, price, and product quality on the purchasing decision of Kecap Benteng SH at CV Firma Sehat. Data collection techniques used in this study include observation, interviews, and questionnaires. The sampling technique applied is non-probability sampling using the accidental sampling method. The sample in this study consisted of 40 respondents. The analysis methods used in this research include instrument testing (validity and reliability tests), classical assumption tests, multiple regression analysis, and hypothesis testing. The result proved that brand image, price, and product quality simultaneously have a positive influence on purchase decision of kecap benteng SH in CV Firma Sehat. Product quality partially have a positive effect on purchase decision of kecap benteng SH in CV Firma Sehat, but brand image and price partially have no significant effect on purchase decision of kecap benteng SH. CV Firma Sehat is expected to maintain and improve product quality consistently and in line with consumer expectations, in order to increase consumer trust and strengthen customer loyalty.Keywords: brand image, price, product quality, purchasing decision