Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

CORN SILK TEA EXTRACT AS ANTIDIABETIC : A REVIEW Ila Maratush Shalihah; Vega Yoesepa Pamela; Septariawulan Kusumasari
Food ScienTech Journal Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : University of Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/fsj.v2i2.9647

Abstract

Diabetes Mellitus type 2 usually occurs in people who are overweight and have less physical movement. Usually, that disiease triggers by sedentary lifestyle. Patients with diabetes mellitus are characterized by high blood glucose levels (hyperglycemia) due to a lack of insulin secretion, insulin action, or both. Decreasing blood sugar levels can be done in several ways, namely by diet and consumption of drugs. One of the efforts to help speed up diabetes treatment is to consume corn silk tea. Corn silk is one part of corn that has not been fully utilized and contains flavonoids, which are believed to reduce blood glucose levels. Flavonoids in corn silk reduce blood glucose levels by stimulating insulin secretion by pancreatic β cells, activating insulin receptors, and repairing damaged pancreatic β cells through antioxidant activity; flavonoids also inhibit the breakdown of carbohydrates. The process of making corn silk tea can be done in several procedures. Before making, corn silk can be dried or not dried; making the extract can be boiled for a long time or only for a short time. The difference in the manufacturing process affects the tea content and its effect on blood sugar levels. Corn silk tea that has been formulated to be drunk regularly in a repetition can reduce blood sugar levels in respondents with high blood sugar levels.
Penyuluhan Cara Pengolahan Pangan yang Sehat dan Baik Kepada Warga Desa Sindangsari Kabupaten Serang Rifqi Ahmad Riyanto; Fitria Riany Eris; Tubagus Bahtiar Rusbana; Vega Yoesepa Pamela; Septariawulan Kusumasari; Winda Nurtiana; Zulfatun Najah; Nia Ariani Putri; Puji Wulandari; Ainun Nafisah; Nezly Nurlia Putri; Filki Ardiansyah; Muhammad Dhabit Dzikribillah
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4, No 02 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.729 KB) | DOI: 10.32509/abdimoestopo.v4i02.1393

Abstract

Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB) diperlukan untuk menjamin mutu produk pangan serta menjaga keamanan pangan sehingga produk pangan tersebut aman dan layak dikonsumsi. Seiring berkembangnya daerah Desa Sindangsari dengan telah selesainya pembangunan kampus salah satu PTN di sekitar desa tersebut, perlu adanya keterampilan dan kemampuan pengolahan pangan yang baik di sana. Terlebih lagi semakin banyak peluang untuk membuka usaha berbasis pangan di sekitar kampus nantinya. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga Desa Sindangsari agar tercipta lingkungan yang lebih sehat dari segi pengolahan pangan. Langkah kegiatan pengabdian ini terdiri dari persiapan pelaksanaan kegiatan dalam bentuk komunikasi dengan perangkat desa setempat, pemaparan materi dan diskusi oleh dosen yang berkecimpung dalam bidang keamanan pangan, serta evaluasi hasil. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa pemahaman peserta terhadap CPPB menjadi meningkat serta seluruh peserta berkeinginan untuk membagikan pengetahuannya kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya. Tindak lanjut ke depannya salah satunya adalah pelatihan CPPB-IRT dengan fokus pengolahan pangan dari komoditas tertentu sehingga dapat langsung dipraktikkan oleh warga setempat.
PELATIHAN PEMBUATAN ES YOGHURT TALAS BENENG PADA MASYARAKAT KAMPUNG CIBORANG, KABUPATEN SERANG-BANTEN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI MELALUI PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL Winda Nurtiana; Septariawulan Kusumasari; Vega Yoesepa Pamela
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.6.1.108-113.2022

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yaitu pelatihan pembuatan es yoghurt talas beneng dilakukan oleh dosen Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dilakukan kepada masyarakat Kampung Ciborang, Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang yang diwakili oleh anggota UMKM Karisma Creativa. Talas beneng dipilih karena umbi indigenous Banten yang kaya akan pati dan serat pangan akan tetapi belum termanfaatkan. Es yoghurt talas beneng dipilih karena bisa berfungsi sebagai pangan sinbiotik yang dapat bermanfaat bagi kesehatan, akan tetapi harganya sangat terjangkau. UMKM Karisma Creativa adalah UMKM yang mengolah pangan lokal seperti keripik umbi-umbian sehingga cocok untuk dilakukan hilirisasi penelitian yoghurt talas beneng yang dilakukan oleh dosen Program Studi Teknologi Pangan Untirta. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu identifikasi masalah, survey ke tempat secara langsung, penyuluhan oleh narasumber, dan praktek langsung pembuatan es yoghurt talas beneng oleh masyarakat. Hasil yang diperoleh yaitu masyarakat Kampung Ciborang khususnya anggota UMKM Karisma Creativa sangat antusias dalam pelatihan dan diskusi. Hasil pelatihan ini diharapkan masyarakat Kampung Ciborang khususnya UMKM Karisma Creativa dapat mengembangkan pangan lokal indigenous Banten yang sehat dan dapat dipasarkan dengan harga terjangkau sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Kata kunci: Kampung Ciborang Pabuaran, diversifikasi, talas beneng, yoghurt, peningkatan ekonomi ABSTRACT Training on making talas beneng yogurt ice, carried out by lecturers of the Food Technology Department, University of Sultan Ageng Tirtayasa, were conducted for the people of Ciborang Village, Kadubeureum Village, Pabuaran District, Serang Regency, represented by members of MSME Karisma Creativa. Talas beneng was chosen because the indigenous tuber of Banten is rich in starch and dietary fiber but has not been utilized yet. Taro Beneng yogurt ice was chosen because it can function as a synbiotic food that can be beneficial for health, but the price is very affordable. MSME Karisma Creativa is an MSME that processes local food such as tuber chips so that it is suitable for downstream research on talas beneng yogurt conducted by lecturers of the Food Technology Department Untirta. The stages carried out in this activity are identification of problems, direct site surveys, community service, and direct practice of making talas beneng yogurt ice by the community. The results obtained are that the people of Kampung Ciborang, especially members of MSME Karisma Creativa, are very enthusiastic in training and discussions. The results of this training are expected that the people of Kampung Ciborang, especially MSME Karisma Creativa, can develop local indigenous Banten food that is healthy and can be marketed at affordable prices so that it can improve the community's economy. Keywords: Ciborang Village Pabuaran, diversification, talas beneng, yoghurt, economic improvement
EFFECT OF SOYBEAN FLOUR ADDITION ON THE PHYSICOCHEMICAL AND ORGANOLEPTIC PROPERTIES OF BENENG TARO DRIED NOODLES Annisah Nurul Izzah; Puji Wulandari; Vega Yoesepa Pamela; Mohamad Ana Syabana
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jip.v13i2.29779

Abstract

Ketergantungan Indonesia pada impor gandum telah mendorong minat pada alternatif tepung lokal, meskipun formulasi sebelumnya menggunakan tepung talas beneng dan MOCAF menghadapi tantangan dalam mencapai kandungan protein 10% yang disyaratkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI). Untuk mengatasi hal ini, tepung kedelai Anjasmoro, yang dikenal dengan kandungan proteinnya yang tinggi, dimasukkan pada tingkat (0, 5, 10, 15, dan 20%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kedelai Anjasmoro terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik mi kering yang dibuat. Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor. Hasil menunjukkan bahwa mi dengan penambahan 15% tepung kedelai mencapai tingkat protein optimal, memenuhi standar SNI, sekaligus meningkatkan kecerahan warna berkat pigmen karotenoid alami pada kedelai. Namun, peningkatan kadar tepung kedelai juga meningkatkan kehilangan saat memasak dan memperpanjang waktu memasak akibat interaksi pati-protein yang berubah, sehingga diperlukan formulasi seimbang untuk menjaga tekstur dan kualitas. Penelitian ini menegaskan potensi penggunaan tepung lokal dalam mi kering, menawarkan produk yang lebih bergizi sambil mendukung sektor pertanian Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor gandum.