cover
Contact Name
Ns. Made Ermayani, M.Kep
Contact Email
ermayani.made@gmail.com
Phone
+6281392200104
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Pasundan No. 21
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)
ISSN : -     EISSN : 26853086     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
The Focus and scope of Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) is contains scientific articles related to nursing research that covers particular issues on education and practice.
Articles 82 Documents
KOMUNIKASI INTERPERSONALANTARA MAHASISWA DAN DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN DIRGAHAYU SAMARINDA Bernarda Teting; Made Ermayani
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 1 No 1 (2019): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v1i1.85

Abstract

merupakan dasar membentuk hubungan sosial antar individu. Terdapat limaaspek dalam komunikasi interpersonal, yaitu: 1) Keterbukaan (openness); 2) Empati (empathy); 3) Sikap mendukung (supportiveness); 4) Sikap Positif (positiveness); 5) Kesetaraan (equality). Metode penelitian deskriptif dengan subyek penelitian adalah mahasiswa Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda tingkat 2 semester 3 yang berjumlah 101 mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa dengan dosen Akademi Keperawatan Dirgahayu Samarinda.Karakteristik responden lebih banyak berusia 19 tahun (59,4%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (83,2%). Gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa pada aspek keterbukaan kategori baik (82,2%), pada aspek empati kategori baik (73,3%), pada aspek dukungan kategori sangat baik (53,5%), pada aspek sikap positif kategori baik (52,5%) dan pada aspek kesamaan kategori baik (73,3%). Gambaran komunikasi interpersonal mahasiswa dan dosen Akper Dirgahayu Samarinda adalah sebagian besar menunjukan memiliki komunikasi yang sangat baik yaitu 76,2%.
TINGKAT STRES AKADEMIK MAHASISWA TINGKAT I DIPLOMA III KEPERAWATAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIRGAHAYU SAMARINDA Remita Hutagalung
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 1 No 2 (2019): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v1i2.86

Abstract

Stres akademik merupakan stress yang dapat dialami oleh peserta didik, khususnya mahasiswa program Diploma III Keperawatan. Pengaruh usia yang masih remaja dan tuntutan kurikulum menjadi faktor pencetus mengalami stress akademik. Akumulasi stres akademik dapat menyebakan gangguan fisik dan psikologis. Kegagalan peserta didik dalam berprestasi secara akademik merupakan gambaran mudah untuk melihat adanya stress akademik. Stres akademik terjadi akibat beberapa faktor. Baik faktor eksternal maupun faktor internal. Kegagalan dalam proses pembelajaran akan berdampak kepada kualitas lulusan dan pemanfaatan lulusan di lahan kerja. Rendahnya inisiatiaf dan motivasi kerja akibat stress akademik akan menurunkan kualitas peserta didik di lahan kerja. Masyarakat sebagai penerima jasa justru akan menerima dampaknya. Diantaranya pelayanan keperawatan yang tidak professional. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif cross sectional. Menggunakan skor stress DASS 42 yang telah di modifikasi. Melalui kuesioner akan di dapatkan skor responden dan menentukan tingkat stress akademik yang dialami.
Efektifitas Massage Effleurage untuk menurunkan fatigue pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi Rufina Hurai
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 1 No 2 (2019): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v1i2.88

Abstract

Latar Belakang: Kanker merupakan kumpulan pertumbuhan sel tidak teratur, penyebaran sel tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai keluhan dan mengancam jiwa. Pasien kanker menjalani kemoterapi dapat mengalami keluhan fatigue (kelelahan), kelemahan, rambut rontok, mual, muntah, mulut kering, cemas, stress dan depresi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas massage effleurage terhadap fatigue pasien kanker Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan quasi eksperimental design dengan randomized pretest-posttest control group design untuk mengetahui efektivitas massage effleurage terhadap fatigue pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Sebelum dilakukan perlakuan, kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran fatigue menggunakan kuesioner Brief Fatigue Inventory sebanyak 14 pertanyaan. Setelah dilakukan pengukuran fatigue, kelompok intervensi diberikan latihan 3 kali seminggu dalam waktu 10 menit selama 2 minggu. Setelah itu dilakukan lagi pengukuran fatigue. Sedangkan kelompok kontrol diberikan intervensi keperawatan rutin. Hasil uji beda Wilcoxon signifikan ada perubahan fatigue sebelum dan sesudah intervensi (pvalue 0.00;<0.05). Intervensi massage effleurage secara simultan berpengaruh terhadap penurunan fatigue sebesar 73.4 %. Disimpulkan massage effleurage merupakan teknik memanipulasi rangsangan, ekonomis dan terbukti efektif menurunkan fatigue pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Peneliti merekomendasikan protap massage effleurage sebagai tindakan mandiri perawat dalam memberikan asuhan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dan penelitian lebih lanjut mengkombinasikan massage effleurage dan muscle relaksasi untuk mengatasi fatigue pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi serta pada penderita kanker sejenis.
EFEKTIVITAS NURSING DIAGNOSTIC MOBILE TERHADAP PENDOKUMENTASIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA MAHASISWA YANG MELAKSANAKAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN Hasbi Taobah Ramdani; Sulastini Sulastini
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 1 No 2 (2019): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v1i2.89

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pengguna smartphone di Indonesia dan masih kurangnya minat membaca, sehingga perlu adanya kemasan yang praktis untuk memudahkan seseorang mengambil bahan yang diperlukan, salah satunya pada mahasiswa keperawatan yang sedang melaksanakan praktik belajar lapangan (PBL) yang salah satu kewajibannya yaitu mendokumentasikan asuhan keperawatan sehingga memerlukan perangkat yang praktis, diantaranya dengan membuat aplikasi Nursing Diagnostic Mobile. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang diterapkan untuk mengetahui efektivitas Nursing Diagnostic Mobile sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi dengan menggunakan Apps pada smartphone dengan bentuk quasi eksperimen. Sampel penelitian ini sebanyak 39 mahasiswa yang sedang melaksanakan PBL di rumah sakit pada tahun 2019. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Gain ternormalisasi menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pendokumentasian antara sebelum penggunaan aplikasi dengan sesudah penggunaan aplikasi dengan skor sebesar 0,30 (sedang), yang menunjukan bahwa aplikasi ini efektif meningkatkan kemampuan mendokumentasikan diagnosa keperawatan pada mahasiswa.
BODY I MAGE DAN PRENATAL DISTRESS IBU HAMIL REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISEENG BOGOR Andini Restu Marsiwi; Gustiana Putri Anggraini
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 1 No 2 (2019): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v1i2.90

Abstract

Badan Pusat Statistik melalui Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2012) angka kehamilan remaja pada usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1.000 kehamilan. Menurut penelitian Sari (2010) didapatkan hasil 20% wanita hamil primigravida memiliki body image kategori rendah, 65% dalam kategori sedang, dan 15% dalam kategori tinggi. Menurut penelitian Yuksel, Akin & Durna (2014) dari 522 wanita hamil di Turki, mereka semua mengalami prenatal distress, sebagian besar tertekan dan khawatir tentang persalinan prematur, memiliki bayi yang tidak sehat, persalinan dan melahirkan, merasa lelah dan memiliki energi rendah selama kehamilan. Di Puskesmas Ciseeng, masih banyak ibu hamil remaja dalam kategori usia 10-19 tahun. Tujuan penelitian: mengidentifikasi hubungan body image dengan prenatal distress pada ibu hamil remaja. Metode penelitian: menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 62 ibu hamil remaja. Instrumen penelitian: kuesioner body image dan prenatal distress. Hasil: 40 responden (54,5%) memiliki body image sedang dan 26 responden (41,9%) memiliki prenatal distress sedang. Hasil uji statistik diperoleh (p-value=0,000, α=0,05). Kesimpulan: ada hubungan signifikan antara body image dengan prenatal distress karena body image merupakan faktor yang mempengaruhi prenatal distress. Saran: diharapkan dapat melakukan intervensi untuk mengurangi tingkat prenatal distress dan dapat mencegah perubahan body image ibu hamil.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TUNGGU PASIEN BPJS DI POLI UMUM UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X Vinsensia Tetty; Andrea Theofirida Bone
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 2 No 1 (2020): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v2i1.134

Abstract

Latar Belakang : peningkatan permintaan layanan kesehatan oleh masyarakat ini menjadi salah satu komponen penting dalam menajemen sistem pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Sistem antrian di rumah sakit menjadi permasalahan yang pelik. Hal ini dikarenakan waktu tunggu pasien sejak mendaftar sampai ruang pemeriksaan lebih lama dari tindakan pelayanan yang diterima. Berdasarkan Kemenkes nomor 129/menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal dikatakan bahwa waktu tunggu untuk pasien rawat jalan adalah sama dengan atau kurang dari 60 menit. Mengingat pentingnya meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit khusunya lama waktu tunggu pasien dalam menerima pelayanan kesehatan, maka penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu tunggu pasien BPJS. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tunggu pasien BPJS dalam menerima layanan kesehatan di Poli Umum Unit Rawat Jalan (URJ) Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, Tahun 2019. Metode: rancangan penelitian ini akan menggunakan desain penelitian deskriptif (cross sectional). Pengambilan sampel menggunakan tehnik Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel didasarkan pada kenyataan bahwa responden kebetulan muncul. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner tertutup untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tunggu pasien. Hasil Penelitian: Rata-rata 64,3 % setuju jika pelayanan administrasi menjadi faktor yang sangat mempengaruhi waktu tunggu, Rata-rata 57,9 % mengatakan setuju jika sumber daya manusia yang memberikan pelayanan di unit rawat jalan sudah memberikan pelayanan yang baik dan mempengaruhi waktu tungggu mereka, sedangkan masih ada 30,2 % yang menjawab tidak setuju, Rata-rata sebesar 44,9 % menjawab tidak setuju untuk pernyataan terkait sarana pra sarana yang tersedia di unit rawat jalan namun masih ada 23,4 % yang menjawab setuju.
HUBUNGAN INTENSI DENGAN PERILAKU KADER SEBAGAI PENOLONG PERTAMA SERANGAN STROKE Imelda Feneranda Seravia Tambi; Fidiana Kurniawati; Irine Yunila Prastyawati; Nadia Oktiffany Putri
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 2 No 1 (2020): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v2i1.135

Abstract

Pengurangan dan keterlambatan dalam mengambil keputusan akan mempengaruhi waktu pengobatan itu sendiri. Kader memiliki peran dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada pasien. Kader juga berperan dalam menyediakan beberapa layanan langsung seperti pertolongan pertama dan pemeriksaan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara intensi dan prilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke. Jenis penelitian ini adalah study korelasi. Lokasi penelitian di Puskesmas Janti Kota Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 44 orang kader kesehatan. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan non parametrik (spearman rho). Hasil menunjukkan bahwa ditemukan p = 0,031 atau p < 0,05, serta memilik rs +0.326. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensi dengan perilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke, hubungan ini memiliki kekuatan positif sedang. Ada hubungan antara intensi dengan perilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke. Peningkatan kinerja kader ditekankan dengan pemberian motivasi, dukungan dan pengakuan masyarakat untuk dapat meningkatkan intensi kader dalam menjalankan perannya sebagai penolong pertama serangan stroke.
GAMBARAN TINGKAT TEKANAN DARAH PADA KELOMPOK USIA LANJUT ST. MONIKA DI SAMARINDA Yovita Erin Sastrini
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 2 No 1 (2020): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v2i1.136

Abstract

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal ,yang ditandai dengan penduduk yang sehat. Meningkatnya usia harapan hidup manusia Indonesia menjadi 72 tahun, memberikan konsekuensi dengan permasalahannya sendiri dan merupakan pengguna layanan kesehatan paling banyak. Berdasarkan data dari badan pusat statistik (Bapenas) tahun 2019 dalam publikasi statistik penduduk lanjut usia (lansia) 2019 menyebutkan bahwa Kurun waktu hampir lima dekade, prosentase lansia Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat (1971-2019), yakni menjadi 9,6 persen (25juta-an) di mana lansia perempuan sekitar satu persen lebih banyak dibandingkan lansia laki-laki (10,10 persen banding 9,10 persen). Pada tahun 2019 sudah ada lima provinsi yang memiliki struktur penduduk tua di mana penduduk lansianya sudah mencapai 10 persen, yaitu: DI Yogyakarta (14,50 persen), Jawa Tengah (13,36 persen), Jawa Timur (12,96 persen), Bali (11,30 persen) dan Sulawesi Barat (11,15 persen). Metode penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif univaria dan deskripsi bivariat. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat prosentase data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Rata-rata tekanan darah sistolik tertinggi pada kelompok lanjut usia dan terendah pada kelompok usia pertengahan, rata-rata tekanan darah diastolik tertinggi pada kelompok usia pertengahan dan terendah pada kelompok lanjut usia. Rata-rata tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada kelompok responden yang paling tua yaitu kelompok usia tua, nilainya justru diantara kedua kelompok usia lainnya. Kesimpulan: Berdasarkan data tersebut tidak ada hubungan antara usia dengan tingkat tekanan darah pada manusia usia lanjut yang menjadi responden penelitian ini, yang berarti bahwa para manusia usia lanjut semuanya memiliki risiko yang sama untuk mengalami hipertensi tanpa mengenal klasifikasi usia
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA USAHA KESEHATAN SEKOLAH TENTANG BULLYING DI SMP X DI KOTA SAMARINDA Fransiska Keron Ola
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 2 No 1 (2020): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v2i1.137

Abstract

Tujuan: Bullying adalah perilaku yang berlebihan, monoton, dan merusak, berdasarkan pada kekuatan siswa. Ada banyak bentuk bullying seperti memanggil nama, memukul atau mengancam orang lain dan menyebarkan desas-desus palsu. Dengan demikian, bullying menciptakan hambatan untuk belajar dengan hasil negatif pada siswa dan institusi. Siswa dapat lebih diburu dan bertindak beberapa kali sesuai dengan situasi. Metode: Penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yang menjelaskan data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan persentase atau yang biasa disebut frekuensi relatif. Tujuan penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat pengetahuan dan sikap siswa terhadap bullying di SMP X Kota Samarinda. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2018 dan data dianalisis dengan persentase. Hasil: Karakteristik responden adalah siswa yang menggikuti organisasi usaha kesehatan sekolah di Kota Samarinda yang tergabung dalam organisasi usaha kesehatan sekolah. Perhitungan pengetahuan perilaku bullying baik dengan persentase 100% dan sikap siswa terhadap bullying dengan presentase 93,33% serta hasil uji korelasi Spearman Rank antara pengetahuan bullying dan sikap bullying dengan nilai r= 0. 357 dan dibandingkan dengan tabel rho dengan tingkat kesalahan 5% (r = 0,05), tingkat kepercayaan 95% dan N = 30, maka harga (r) = 0,364. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan perilaku bullying terhadap sikap siswa tentang bullying.
ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PESERTA KELUARGA BERENCANA DI KAMPUNG KB KELURAHAN HANDIL BAKTI KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA Endang Wiwiek; Sri Utami
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 2 No 1 (2020): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v2i1.138

Abstract

Kampung KB adalah miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu dan komprehensif ditingkat lini lapangan (desa/kelurahan/dusun/RW). Konsep kampung KB merupakan konsep terpadu program KB dengan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain. Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program KB pada kelurahan Handil Bakti Kecamatan Palaran. Tujuan akhirnya tentu pembangunan masyarakat itu sendiri. Pemerintah hanya menstimulasi dan melakukan pendampingan, selebihnya menjadi tanggungjawab masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran serta aktif keluarga atau masyarakat dalam segala bentuk meningkatkan kesejahteraan (Notoatmodjo, 2005). Desain yang digunakan adalah deskriptif analisis, dimana populasinya adalah ibu peserta keluarga berencana yaitu sejumlah 60 responden. Teknik pengambilan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yaitu angket berupa kuesioner. Dari analisa yang diperoleh dari 60 reponden 53 (88.33%) dengan pengetahuan baik, sebanyak 38 responden (63.33%) menggunakan alat kontrasepsi efektif. p value pada uji statistic adalah 0.00 < 0.05 .