cover
Contact Name
Ns. Made Ermayani, M.Kep
Contact Email
ermayani.made@gmail.com
Phone
+6281392200104
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Pasundan No. 21
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD)
ISSN : -     EISSN : 26853086     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
The Focus and scope of Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) is contains scientific articles related to nursing research that covers particular issues on education and practice.
Articles 97 Documents
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN GAYA HIDUP TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PASIEN HIPERTENSI Siregar, Maya Ardilla; Muthia Deliana; Dedi; Putri Purnama Sari
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 6 No 2 (2024): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v6i2.464

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam kurun waktu yang lama) yang dapat menyebabkan kesakitan pada seseorang dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seseorang dapat disebut menderita hipertensi jika didapatkan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stress dan gaya hidup terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Hipertensi Di RSU Mitra Medika Tanjung Mulia Medan 2023. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, menggunakan uji chi- square. Populasi dalam penelitian ini adalah Pasien penderita hipertensi dirawat di RSU Mitra Medika Tanjung Mulia, dengan jumlah populasi 514 orang , sedangkan sampel yang digunakan adalah Purvosive Sampling dengan rumus Slovin yaitu sebanyak 83 responden. Berdasarkan hasil peneliti analisa dengan menggunkan uji chi-square memperlihatkan bahwa terdapat hubungan faktor gaya hidup terhadap kualitas tidur (p value=0,00). Dan terdapat hubungan faktor tingkat stres terhadap kualitas tidur (p value=0,01). Kesimpulan: ada hubungan antara tingkat stress dan gaya hidup terhadap kualitas tidur pada pasien dengan hipertensi
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA Literature Review Pratama, Tirta Arya
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 6 No 2 (2024): October
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v6i2.465

Abstract

Latar Belakang: Lansia merupakan seseorang yang sudah memiliki umur 60 tahun. Resiko terjadinya gangguan psikologis terjadi dua kali lipat lebih tinggi pada kalangan lansia daripada dewasa. Depresi merupakan gangguan emosional yang sifatnya berupa perasaan tertekan, tidak merasa bahagia, sedih, tidak berharga dan tidak mempunyai semangat. WHO memperkirakan 3,8% dari populasi mengalami depresi, termasuk 5% orang dewasa (4% pada pria dan 6% pada wanita), dan 5,7% orang dewasa yang berusia lebih dari 60 tahun. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya terhadap tingkat depresi pada lansia. Metode Penelitian: Systematic literature review (SLR) yang berfokus pada pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap tingkat depresi pada lansia, Teknik pengumpulan data menggunakan tiga database yaitu google scholar, pubmed dan science direct. Hasil Penelitian: Terapi aktivitas kelompok yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya sangat efektif untuk menurunkan tingkat depresi pada lansia terlihat pada metode yang dilakuan berbeda-beda di Indonesia. Kesimpulan: Kondisi depresi sesudah diberikan terapi aktivitas kelompok lansia mengalami perbaikan dan perlu dukungan oleh pemerintah.
Hubungan Motivasi Dengan Tingkat Pengetahuan Perawat Terhadap Pelaksanaan 5 Moments Hand Hygiene Di Ruang Ruang Rawat Inap RSUD Tabanan Nugraha, I Kadek Premadana
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 7 No 1 (2025): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v7i1.599

Abstract

Pelaksanaan 5 Moments Hand Hygiene merupakan aspek fundamental dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di ruang rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara motivasi dan tingkat pengetahuan perawat terhadap penerapan 5 Moments Hand Hygiene di RSUD Tabanan. Dengan menggunakan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross-sectional, penelitian ini melibatkan 102 perawat sebagai responden. Data dikumpulkan melalui dua instrumen kuesioner terstruktur, yakni kuesioner motivasi perawat dan kuesioner tingkat pengetahuan perawat mengenai pelaksanaan 5 Moments Hand Hygiene. Skala Likert digunakan untuk menilai pernyataan dalam kedua kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji Spearman Rank pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80 perawat (78,4%) memiliki motivasi baik, sementara 22 perawat (21,6%) memiliki motivasi sedang, dan tidak ada perawat dengan motivasi rendah. Selain itu, 83 perawat (81,4%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sedangkan 19 perawat (18,6%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik. Uji korelasi Spearman menghasilkan nilai r = 0,385 dengan p = 0,000, yang menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara motivasi dan tingkat pengetahuan. Meskipun hubungan tersebut signifikan, korelasi yang tergolong lemah mengindikasikan bahwa faktor lain, seperti lingkungan kerja dan kebijakan rumah sakit, turut berkontribusi terhadap kepatuhan dalam pelaksanaan 5 Moments Hand Hygiene. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi komprehensif untuk meningkatkan motivasi dan pengetahuan perawat. Oleh karena itu, rumah sakit diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi perawat dengan memberikan apresiasi atau insentif kepada mereka yang memiliki kepatuhan tinggi dalam menerapkan 5 Moments Hand Hygiene.
PENERAPAN TERAPI SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Regita, Aulia Putri
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 7 No 1 (2025): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v7i1.608

Abstract

Risiko perilaku kekerasan merupakan tindakan yang berpotensi membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kasus risiko perilaku kekerasan pada orang dengan gangguan jiwa di Indonesia cukup tinggi. Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) menjadi pilihan terapi nonfarmakologi untuk mencegah dan menangani risiko perilaku kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami penerapan Spiritual Emotional Freedom Technique dalam menangani pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Metode penelitian ini adalah deksriptif kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil menunjukkan setelah dilakukan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique selama 3 kali pertemuan yang berdurasi 10 menit tiap pertemuan, didapatkan adanya penurunan tanda gejala risiko perilaku kekerasan ditunjukkan dengan tidak adanya suara keras, bicara ketus, perilaku agresif, rahang mengatup, pandangan tajam, wajah memerah, serta berkurangnya postur tubuh kaku. Kesimpulannya intervensi Spiritual Emotional Freedom Technique terbukti efektif menurunkan tanda dan gejala perilaku kekerasan, Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti pemberian terapi nonfarmakologi lainnya bagi pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang memiliki kondisi berbeda atau mengobservasi keberhasilan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique pada pasien dengan masalah kejiwaan lainnya.
STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI DENGAN LANSIA Wardani, Alia; Nur Aini , Aliyah; Faramitha , Dyah; Nastangin, Fajar; Ulandari , Ikalia; Syahputri , Imellia Harmoni; Purwandy, M. Ananta Tri; Yuwanda , Ridwan Maalik; Sari, Safitri Indriyani; Priskyani , Wanda; Widyastuti , Dwi; Safrudin, Bachtiar
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 7 No 1 (2025): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v7i1.614

Abstract

Therapeutic communication plays an important role in improving the welfare of the elderly, especially in reducing anxiety and depression and improving their social interactions. This study aims to analyze effective therapeutic communication strategies to strengthen interactions with the elderly. The method used is a systematic literature review with the PRISMA approach, which includes 10 relevant articles from various scientific sources. The results of the study indicate that strategies such as a personal approach, questioning and listening techniques, and empowerment of families and health cadres, contribute to the effectiveness of communication with the elderly. However, there are several challenges faced, such as hearing loss, lack of knowledge from families, and limited health workers. Therefore, therapeutic communication training for health workers and education for families are needed to improve the quality of interactions with the elderly. With the implementation of appropriate therapeutic communication, it is hoped that the elderly can feel better emotional support and improve their quality of life.
Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat di Rumah Sakit: Studi Kasus Ruang Bedah Anak Wardatul Ullya; Rachmah; Mayanti Mahdarsari; Putri Mayasari; Muhammad Yusuf
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 7 No 1 (2025): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v7i1.617

Abstract

Perencanaan kebutuhan tenaga perawat merupakan faktor kunci untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pelayanan keperawatan. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis dan menghitung kebutuhan tenaga perawat pada ruang rawat bedah anak di sebuah Rumah Sakit dengan menggunakan metode Douglas, Gillies, dan Swansburg. Metode yang digunakan pada studi kasus ini adalah deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa observasi. Populasi pada penelitian ini adalah 27 perawat di ruang bedah anak. Data dikumpulkan melalui lembar observasi yang dikembangkan untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien dan jam kerja perawat di ruangan. Hasil analisis kebutuhan tenaga perawat menunjukkan bahwa berdasarkan metode Douglas dan Swansburg dibutuhkan sebanyak 30 perawat, sementara dengan metode Gillies dibutuhkan 35 perawat. Berdasarkan studi kasus dengan menggunakan tiga metode, maka diketahui bahwa kekurangan perawat berkisar antara 3-8 perawat. Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk manajer di Ruang Rawat Bedah Anak agar dapat mengusulkan penambahan perawat di Ruang Rawat Bedah Anak sesuai kebutuhan agar tidak berdampak terhadap kualitas asuhan dan pelayanan keperawatan. Dengan jumlah tenaga yang memadai, diharapkan kualitas asuhan keperawatan serta pengelolaan beban kerja dapat tercapai secara optimal.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMBANG KAMAN Pramono, Yosra Sigit
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 7 No 1 (2025): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v7i1.622

Abstract

ABSTRAK Penyebab tidak terkendalinya tekanan darah pada penderita hipertensi adalah tidak rutinnya penderita hipertensi untuk melakukan pengobatan karena hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda yang khas. Selain itu, aktivitas fisik yang kurang juga merupakan salah satu faktor penyebab tekanan darah menjadi tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tumbang Kaman. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Total populasi 317 respoden dengan pengambilan sampel sebanyak 76 responden yang terdiri dari kriteria inklusi dan ekslusi dengan menggunakan purposive sampling di wilayah kerja Puskesmas Tumbang Kamam. Instrumen dalam penelitian menggunakan IPAQ (International Physical Activity Questionare) untuk menilai aktivitas fisik yang dikategorikan dalam 3 kategori (tinggi, sedang, rendah) dan lembar observasi untuk menilai tekanan darah. Data dianalisis dengan menggunakan Spearman’s Rank Corelation. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0,000. Angka tersebut menunjukan bahwa nilai p < 0,05 yang berarti terdapat hubungan aktifitas fisik dengan tekanan darah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tumbang Kaman. Penelitian ini memberikan pengetahuan dan wawasan bagi penderita hipertensi agar dapat meingkatkan aktivitas fisik yang baik untuk menghindari peningkatan tekanan darah tinggi tersebut. Hal ini juga bisa dilaksanakan melalui pendekatan interpersonal yang baik dengan keluarga pasien untuk mendapatkan dukungan keluarga yang lebih maksimal. Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Hipertensi, Tekanan Darah

Page 10 of 10 | Total Record : 97