cover
Contact Name
Betty Masruroh
Contact Email
jpds.journal@um.ac.id
Phone
+6285733562345
Journal Mail Official
jpds.journal@um.ac.id
Editorial Address
Semarang St. No 5, Malang, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial
ISSN : -     EISSN : 26552469     DOI : https://doi.org/10.17977
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) is a journal focused on articles of research and community service in the field of social science (Ideology, Citizenship, Human Geography, History, Social Studies, Sociology, Politics, Education and Humaniora).
Articles 116 Documents
LITERASI DIGITAL PENCEGAHAN CYBERBULLYING DI LINGKUNGAN SISWA SMP Prihandini, Puji; Rachmaniar, Rachmaniar; Anisa, Renata
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v7i2p149-156

Abstract

LITERACY DIGITAL CYBERBULLYING PREVENTION IN THE STUDENT ENVIRONMENT JUNIOR HIGH SCHOOL The synergy report on the women's violence database, compiled by the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection, indicates that the highest number of victims of violence, categorised by age, is within the teenage range, specifically 13-17 years old. One of the most prevalent forms of violence is cyber violence, which is commonly referred to as cyberbullying. Cyberbullying can be defined as the intimidation of an individual or group through digital technology. The relatively low digital literacy index in Indonesia may be a contributing factor to the continued prevalence of cyber violence in the country. One potential strategy for the prevention of cyberbullying is the promotion of digital literacy and its role in the prevention of such behaviour. A programme of counselling on digital literacy in the context of cyberbullying prevention was conducted at YPKP Middle School in Bandung City. The educational materials provided covered the development of social media, its characteristics, benefits, and impacts of using social media, as well as knowledge of cyberbullying, its impact, prevention, and how to deal with it. The results of these activities demonstrated that the majority of students already own mobile phones and that all students have access to social media. While the majority of students have heard the term cyberbullying, few are equipped with the necessary knowledge to respond effectively when they encounter or experience cyberbullying. Laporan sinergi database kekerasan terhadap perempuan yang disusun oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menunjukkan bahwa jumlah korban kekerasan tertinggi, yang dikategorikan berdasarkan usia, berada dalam rentang usia remaja, khususnya 13-17 tahun. Salah satu bentuk kekerasan yang paling banyak terjadi adalah kekerasan di dunia maya, yang biasa disebut dengan cyberbullying. Cyberbullying dapat didefinisikan sebagai intimidasi terhadap individu atau kelompok melalui teknologi digital. Indeks literasi digital yang relatif rendah di Indonesia dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap prevalensi kekerasan siber yang terus meningkat di negara ini. Salah satu strategi potensial untuk pencegahan cyberbullying adalah dengan mempromosikan literasi digital dan perannya dalam pencegahan perilaku tersebut. Sebuah program penyuluhan tentang literasi digital dalam konteks pencegahan cyberbullying dilakukan di Sekolah Menengah Pertama YPKP di Kota Bandung. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi perkembangan media sosial, karakteristik, manfaat, dan dampak dari penggunaan media sosial, serta pengetahuan tentang cyberbullying, dampak, pencegahan, dan cara mengatasinya. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa telah memiliki telepon genggam dan semua siswa memiliki akses ke media sosial. Meskipun mayoritas siswa pernah mendengar istilah cyberbullying, hanya sedikit yang memiliki pengetahuan yang cukup untuk merespon secara efektif ketika mereka menemukan atau mengalami cyberbullying.
MODAL SOSIAL PEDAGANG GULAI TIKUNGAN BLOK M SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KULINER LEGENDARIS KOTA JAKARTA Muzhaffar, Muhammad Naufal; Wijaya, Atika
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v7i1p53-65

Abstract

SOCIAL CAPITAL OF GULAI TIKUNGAN BLOK M TRADERS AS AN EFFORT TO MAINTAIN THE EXISTENCE OF A LEGENDARY CULINARY IN JAKARTASouth Jakarta, especially Blok M, is famous for its various culinary delights. One street food center has its own characteristics, namely gulai tikungan (gultik). Gultik sellers has a uniqueness where sellers sell the same type of food (gultik) in the same areas, even next to each other. This culinary street is also a legendary place because it has been around since the 1980s and still exists. This article aims to explain the strength of the social capital of gultik sellers as the effort to maintain their existence as a culinary legend in Jakarta. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques used in this research is observation, interviews and documentation. This study uses a qualitative method. The subjects of this study are the gultik business actors. The results show that gultik sellers maintain social capital with various parties, such as with fellow gultik sellers, the government, and other types of street food sellers. The social capital of gultik sellers can be seen from solidarity, colective cash, selling price, recipes, and cooperation between sellers during busy times. Social capital with the government is can be seen in cleaning sidewalks, paying for cleaning service staffs, and donating for local government events. Social capital with other street food sellers can be seen in their mutual cooperation and QRIS payments. Even though it is not easy, gultik sellers have proven that collaboration with various parties through trust, norms and networks can be a solid foundation for them to maintain the continuity of their business.Kawasan Jakarta Selatan, khususnya Blok M terkenal dengan berbagai macam kulinernya. Terdapat salah satu pusat kuliner kaki lima yang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu gulai tikungan (gultik). Pedagang gultik memiliki keunikan dimana para pedagang menjual jenis dagangan makanan yang sama (gulai) di area yang berdekatan, bahkan bersebelahan satu sama lain. Kuliner kaki lima ini juga merupakan salah satu tempat yang legendaris karena sudah berdiri sejak tahun 1980-an dan masih eksis hingga saat ini. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan kekuatan modal sosial para pedagang gultik dalam upaya mempertahankan eksistensi mereka sebagai kuliner legendaris di Kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah para pelaku usaha gultik Blok M. Hasil penelitian menujukkan bahwa para pedagang gultik menjalin modal sosial yang erat dengan berbagai pihak yaitu dengan sesama pedagang, pemerintah, dan PKL jenis lain. Modal sosial sesama pedagang gultik terlihat dari kekompakan, uang kas, harga jual, resep, dan kerja sama antar pedagang di jam ramai. Modal sosial dengan pemerintah terjalin dalam kerja bakti membersihkan trotorar, uang kebersihan, dan sumbangan konsumsi untuk acara-acara pemerintah setempat. Modal sosial dengan PKL lain ditunjukkan dari sikap saling membantu, dan pembayaran QRIS. Meskipun tidak mudah, namun para pedagang gultik membuktikan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak melalui kepercayaan, norma, dan jaringan dapat menjadi tumpuan kokoh bagi mereka untuk mempertahankan keberlangsungan usahanya.
IMPLEMENTASI MACHINE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS OPERASIONAL SERVICE KENDARAAN DENGAN METODE RANDOM FOREST DAN LOGISTIC REGRESSION Mandenni, Ni Made Ika Marini; Wiratama, I Putu Bayu Adhya; Setiawan, Ariyono; Putri, Gusti Agung Ayu; Dana, I Putu Ngurah Krisna
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v7i2p206-213

Abstract

IMPLEMENTATION OF MACHINE LEARNING TO IMPROVE THE QUALITY OF VEHICLE SERVICE OPERATIONS WITH RANDOM FOREST AND LOGISTIC REGRESSION METHODS Vehicle motor repairs (service) are an important aspect for motor vehicle owners to undertake. This activity is carried out by automotive workshops to ensure that the customer's vehicle is in prime condition. To boost sales, some automotive workshops offer various promotional packages to attract customer interest. However, in practice, this is done manually by workshop staff, resulting in suboptimal performance in offer presentations (customer calls). This research aims to build a recommendation system for package deals and offer dates to enhance the quality of customer calls in the operations of automotive workshops using Random Forest and Logistic Regression. The dataset used is operational data from customer calls at one automotive workshop in Bali. The Random Forest model achieves 91 percent accuracy, while Logistic Regression achieves 72 percent accuracy. The system developed can be used to recommend good package deals and offer dates to customers. Perbaikan kendaraan bermotor (service) merupakan hal penting untuk dilakukan bagi pemilik kendaraan bermotor. Kegiatan ini dilakukan oleh bengkel otomotif untuk memastikan kondisi kendaraan customer dalam kondisi prima. Untuk meningkatkan penjualan, beberapa bengkel otomotif menawarkan berbagai paket promo untuk menarik minat customer. Namun dalam pelaksanaannya, hal ini dilakukan secara manual oleh staff bengkel yang mengakibatkan performa penawaran (customer call) kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem rekomendasi paket dan tanggal penawaran untuk meningkatkan kualitas customer call pada operasional bengkel otomotif menggunakan Random Forest dan Logistic Regression. Dataset yang digunakan adalah data operasional customer call salah satu bengkel otomotif di Bali. Model Random Forest mencapai akurasi 91 persen dan Logistic Regression mencapai akurasi 72 persen. Sistem yang dibangun dapat digunakan untuk merekomendasikan paket dan tanggal penawaran yang baik untuk ditawarkan kepada customer.
REPRODUKSI MITOS DALAM TRADISI MANDI PADA MALAM JUMAT KLIWON DI SITUS BALEKAMBANG Martanti, Nadia Luki; Brata, Nugroho Trisnu
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v7i1p104-115

Abstract

REPRODUCTION OF MYTHS IN THE TRADITION OF BATHING ON FRIDAY NIGHT KLIWON AT THE BALEKAMBANG SITEThe people of Sidorejo Village believe in the myth of Kliwon Friday night bathing at the Balekambang site. Myths that were previously feared by society are now being rearranged and updated to produce change. The purpose of writing the article is to analyse the process of commodification of the Balekambang Site myth being reproduced for the economic benefit of the community and to analyze the economic-social changes that have occurred in the Sidorejo Village community. The research method used is qualitative. The subjects of this research are the people at the Balekambang Site, Sidorejo Village. Data collection techniques in this research are observation, interviews, and documentation. The results of this research show that the reproduction process of the bathing myth on Kliwon Friday night is carried out by making the myth into a commodity, then distributing it by carrying out construction around the site. When taking a bath, which previously required burning offerings or incense, now you only need to say your wishes in your heart. The changes experienced by the community are related to increasingly diverse livelihoods and positive interactions to attract as many visitors as possible.Masyarakat Desa Sidorejo memiliki kepercayaan pada mitos mandi malam Jumat Kliwon di Situs Balekambang. Mitos yang dahulu ditakuti oleh masyarakat saat ini ditata kembali dan diperbaharui sehingga menghasilkan perubahan. Tujuan dari penulisan artikel untuk menganalisis proses komodifikasi mitos Situs Balekambang direproduksi untuk kepentingan ekonomi masyarakat dan mengalisisis perubahan ekonomi-sosial yang terjadi pada masyarakat Desa Sidorejo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Subjek penelitian ini adalah masyarakat di Situs Balekambang, Desa Sidorejo. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah obersevasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses reproduksi mitos mandi pada malam Jumat Kliwon dilakukan dengan menjadikan mitos sebagai komoditas, kemudian mendistribukannya dengan melakukan pembangunan di sekitar situs. Pelaksanaan mandi yang semula harus membakar sesaji atau dupa sekarang hanya perlu mengucapkan keinginan dalam hati saja. Adapun perubahan yang dialami masyarakat yaitu berkaitan dengan mata pencaharian yang semakin beragam dan interaksi yang positif untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya.
STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASI ANTARBUDAYA SUKU BUGIS DI DESA KURAU, BANGKA TENGAH Rikhansa, Nadhifa; Sjoraida, Diah Fatma; Budiana, Heru Ryanto
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v7i2p265-277

Abstract

AN ETHNOGRAPHIC STUDY OF BUGIS INTERCULTURAL COMMUNICATION IN KURAU VILLAGE, CENTRAL BANGKA Desa Kurau, located in Bangka Tengah Regency, Bangka Belitung Islands Province, has been inhabited by the Bugis community since the 1960s. As the second largest ethnic group after the Malays, the Bugis community coexists with the majority Malay population, adapting their cultural practices accordingly. This study aims to analyze communication patterns between Bugis and Malay communities in Desa Kurau using a qualitative approach through communication ethnography. The research findings indicate that transactional communication dominates interactions in Desa Kurau. This includes transcendent communication in religious rituals, interpersonal communication in marriages, and group communication during communal activities. The communication patterns of Bugis communities in Desa Kurau are heavily influenced by their cultural values and history. Bugis Bone and Wajo communities exhibit communication patterns emphasizing cooperation and equality within their groups, using distinct cultural language and symbols. Meanwhile, communication between Bugis and Bangka Malay communities shows dynamic cultural and linguistic adaptations to maintain harmonious relationships. To enhance harmony and cooperation, it is recommended that local government and educational institutions develop intercultural communication education programs and strengthen community discussion forums involving community leaders from both ethnic groups. Desa Kurau, yang terletak di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah dihuni oleh Suku Bugis sejak tahun 1960-an. Sebagai kelompok etnis terbesar kedua setelah Suku Melayu, komunitas Bugis hidup berdampingan dengan mayoritas penduduk Melayu dan menyesuaikan praktik budaya mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi antara masyarakat Bugis dan Melayu di Desa Kurau tersebut menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode etnografi komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi transaksional mendominasi interaksi di Desa Kurau. Bentuk komunikasi ini meliputi komunikasi transendental dalam ritual keagamaan, komunikasi antarpribadi dalam pernikahan, dan komunikasi kelompok dalam gotong royong. Pola komunikasi masyarakat Bugis di Desa Kurau sangat dipengaruhi oleh nilai budaya dan sejarah mereka. Masyarakat Bugis Bone dan Wajo menunjukkan pola komunikasi yang menekankan kerjasama dan kesetaraan dalam kelompok, menggunakan bahasa dan simbol budaya yang khas. Sementara itu, komunikasi antara masyarakat Bugis dan Melayu Bangka menunjukkan adanya adaptasi budaya dan bahasa yang dinamis untuk mempertahankan hubungan harmonis. Untuk meningkatkan harmoni dan kerjasama, disarankan agar pemerintah daerah dan lembaga pendidikan setempat mengembangkan program pendidikan komunikasi antarbudaya, serta menguatkan forum-forum diskusi komunitas yang melibatkan tokoh masyarakat dari kedua kelompok etnis.
PENGEMBANGAN E-MODUL TOKOH PEJUANG PROVINSI RIAU BERBASIS ANDROID SEBAGAI SUMBER BELAJAR DIGITAL SEJARAH LOKAL Fikri, Asyrul; Isjoni, Isjoni; Hasibuan, Rizki Ananda; Barkara, Refli Surya
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v7i2p278-291

Abstract

DEVELOPMENT OF ANDROID-BASED RIAU PROVINCIAL WARRIOR FIGURE E-MODULE AS A DIGITAL LEARNING RESOURCE FOR LOCAL HISTORY Traditionally, teachers have often developed teaching materials using conventional module approaches. Conventional modules are teaching materials presented in print format, which are frequently unappealing and inflexible, leading to a lack of interest from students. Therefore, E-Modules development is highly suitable because they offer numerous benefits, particularly regarding accessibility. This research aims to develop an Android-based E-Module about the heroic figures from Riau Province. The objectives of this design are (1) to create an E-Module that is easily accessible anytime and anywhere and (2) to introduce heroic figures and local history of Riau Province through an Android-based technological approach. This study employs the Research and Development (R&D) method to design and evaluate the effectiveness of the developed product. The development model used is the 4D (Four D) model, which includes Define, Design, Develop, and Disseminate. This research indicates that the designed E-Module meets adequacy standards and can be used as a learning media. Additionally, student feedback on the E-Module has been very positive. Selama ini guru sering mengembangkan bahan ajar dengan pendekatan modul konvensional. Modul konvensional adalah bahan ajar yang disampaikan dalam format cetak yang seringkali tidak aktraktif dan tidak fleksibel sehingga membuat siswa tidak tertarik untuk membacanya. Untuk itu, pengembangan E-Modul sangat cocok diterapkan karena memiliki manfaat yang banyak sekali terutama terkait aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan E-Modul mengenai cerita tokoh pejuang dari Provinsi Riau yang berbasis android. Tujuan dari perancangan ini yaitu untuk (1) menciptakan E-Modul yang mudah diakses kapan saja dan dimana saja serta (2) mengenalkan tokoh pejuang dan sejarah lokal Provinsi Riau dengan pendekatan teknologi berbasis android. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) untuk merancang dan mengevaluasi efektivitas produk yang dirancang. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D (Four D) yang meliputi define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa E-Modul yang dirancang memenuhi standar kecukupan dan dapat diterapkan sebagai media pembelajaran. Selain itu, tanggapan siswa terhadap E-Modul tersebut menunjukan reaksi yang sangat positif.

Page 12 of 12 | Total Record : 116