cover
Contact Name
Debby Budi Susanti
Contact Email
-
Phone
+6281334723404
Journal Mail Official
jurnal_pawon@scholar.itn.ac.id
Editorial Address
Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang, Jl. Bendungan Sigura-gura No. 2 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Pawon: Jurnal Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 25977636     DOI : https://doi.org/10.36040/pawon
Karya ilmiah sebagai wacana ilmu pengetahuan dan teknologi bidang arsitektur semakin beragam dengan pemaparan dari pelbagai sisi. Apapun bentuknya, ini adalah suatu pemahaman aspek dunia arsitektur yang semakin kompleks dan berkembang sesuai dengan tuntutan globalisasi. Jurnal Pawon akan selalu hadir secara berkala dalam upaya menambah wawasan ilmu arsitektur.
Articles 170 Documents
OPTIMALISASI LAHAN MIRING DI SEKITAR SEMPADAN SUNGAI SEBAGAI PELINDUNG SUMBER MATA AIR Gaguk Sukowiyono; Debby; Breeze Maringka
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 1 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i1.6113

Abstract

Konservasi sumber mata air sangat diperlukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan kuantitas air yang ada. Upaya konservasi alami dan buatan dibutuhkan mendukung usaha tersebut. Selain itu, secara tidak langsung konsep-konsep desain yang muncul juga dibutuhkan untuk mengurangi kondisi rawan longsor yang ada pada tapak. Partisipasi masyarakat di sekitar tapak sangat dibutuhkan untuk upaya tersebut. Sinergitas antara masyarakat dan pemerintah setempat dalam mewujudkan optimaslisasi perlindungan sumber mata air diperlukan sebagai modal utama bagi keberhasilan konservasi.
PRA DESAIN GEDUNG TPQ YAYASAN BAITUL MA’MUR KOTA MOJOKERTO Amar Rizqi Afdholy; Bayu Teguh Ujianto; Sri Winarni
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 1 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i1.6115

Abstract

Masa kanak-kanak merupakan bagian dari fase paling dominan dalam perkembangan setiap individu manusia. Pada fase ini terbuka lebar potensi seorang anak untuk mendapat masukan bagi tumbuh kembangnya, sehingga kita dapat menanamkan norma-norma yang mapan dan arahan yang bersih dalam dirinya. Dengan realita ini, maka kebutuhan sebuah wadah untuk mendukung proses pembinaan dan Pendidikan yang tepat adalah dalam bentuk Taman Pendidikan Al-Quran. Perkembangan jumlah santri TPQ yang meningkat pesat memberikan sebuah permasalahan bagi Yayasan Baitul Ma’mur untuk memfasilitasi proses belajar mengajar pendidikan Al-Quran. Hal tersebut mendorong pengurus Yayasan untuk mulai mengembangkan sebuah wadah dengan merencanakan sebuah Gedung TPQ. Dengan Batasan perancangan berupa luas lahan, dana dan pengguna bangunan dari kalangan anak-anak, maka rancangan desain tidak hanya focus pada pemilihan material bangunan saja akan tetapi harus memperhatikan karakter/perilaku anak-anak. Metode pengabdian kepada masyarakat ini adalah bersifat kualitatif, yaitu dengan pendekatan observasi dan diskusi mendalam. Bentuk partisipasi Yayasan dalam pelaksanaan kegiatan adalah bertugas membantu mengumpulkan data-data tentang kondisi wilayah dan penempatan titik sarana prasarana yang akan dibangun. Hasil dari pra desain ini adalah mendapatkan sebuah gambar rencana bangunan dengan tema arsitektur tropis yang dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.
STUDI KELAYAKAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI FUNGSI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SINTIA DEWI WULANNINGRUM
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.5062

Abstract

RTH Grojogan Blora merupakan salah satu RTH yang berada di sempadan sungai. Dahulunya pada RTH terdapat kanal yang berfungsi untuk mencegah banjir, serta sebagai sarana transportasi air, serta memiliki fungsi ekologis sebagai pencegah longsor dan sebagai habitat flora dan fauna. Akan tetapi semakin berkembangnya zaman, fungsi RTH Grojogan juga mengalami perubahan terutama pada fungsi sosial dan ekonomi, seperti : adanya Pedagang Kaki Lima (PKL), terdapat area komunal dan terdapat spot memancing ikan. Kondisi pada RTH dan area komunal yang berada di tepian kanal, kurang nyaman , dimana kurangnya tempat sampah, penerangan dan akses masuk menuju area komunal terbatas, selain itu kursi taman serta area komunal yang kurang tertata. Sebagai salah satu RTH yang letaknya cukup strategis di pusat kota Blora, harusnya RTH Grojogan dapat menjadi magnet bagi masyarakat sekitar sebagai area rekreatif , dimana terdapat banjir kanal sebagai daya tarik visual. Oleh sebab itu, diperlukan studi Kelayakan RTH Grojogan terkait fungsi intrisnik dan ekstrinsik sehingga dapat memaksimalkan fungsi RTH , serta mengembalikan RTH Grojogan sebagai salah satu destinasi rekreatif di Kota Blora. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisa kelayakan RTH Grojogan berdasarkan fungsi intrinsik (ekologis), fungsi ekstrinsik (ekonomi, sosial dan budaya, serta estetika). Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dan kuantitatif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan fungsi intrinsik (ekologi) RTH Grojogan telah mengalami penurunan fungsi ; sedangkan berdasarkan fungsi ekstrinsik secara sosial masih terdapat aktivitas masyarakat sekitar seperti memancing dan berinteraksi di sekitar RTH, secara budaya kurang terlihat dan secara ekonomi terdapat beberapa warung makanan yang berada di sepanjang RTH.
OPTIMALISASI KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH TINGGAL SEDERHANA Yunita Ardianti Sabtalistia
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.5153

Abstract

Rumah tinggal sederhana yang ditawarkan oleh pengembang sering kali belum ada atap untuk carport dan dapur. Oleh karena itu pada akhirnya pemilik rumah menambahkan atap untuk carport dan membangun dapur di lahan sisa yang ada di belakang rumah. Dengan penambahan atap pada carport dan dapur tersebut maka dapat mengubah nilai kenyamanan termal. Tujuan penelitian ini adalah menemukan solusi untuk mengoptimalkan kenyamanan termal pada rumah tinggal sederhana. Obyek penelitian yang digunakan adalah 2 buah rumah yang mempunyai tipe 32/65. Rumah pertama masih bangunan asli (belum direnovasi) sedangkan rumah kedua sudah direnovasi (terdapat tambahan atap pada teras, carport, dan dapur). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Dengan menggunakan diagram Temperatur Efektif, dapat diketahui ternyata dengan menambah kecepatan angin dapat menurunkan temperatur lembab. Hal tersebut memberikan efek positif bagi penghuni karena penghuni merasakan udara yang lebih sejuk dengan turunnya temperatur lembab. Strategi untuk meningkatkan kecepatan angin adalah dengan cara memperbesar bukaan atap di area dapur, menambah luasan jendela, mengganti model bukaan jendela menjadi casement, dan mengganti pagar dinding bata menjadi pagar besi.
STUDI KARAKTERISTIK ARSITEKTUR MASJID DI WILAYAH KESULTANAN KUTAI KARTANEGARA (1789-1937) Syandy Diantrisna Kusuma; Harry Kurniawan
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.5207

Abstract

Kutai Kartanegara adalah kerajaan di timur pulau Kalimantan yang mengalami islamisasi pada abad ke 16. Proses islamisasi Kutai Kartanegara tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di kerajaan-kerajaan Nusantara lainnya. Kutai Kartanegara mengalami asimilasi budaya lokal dan nilai-nilai keislaman yang termanifestasikan ke dalam artefak bangunannya termasuk pada bangunan masjid. Penelitian ini membahas mengenai karakteristik arsitektur masjid di wilayah Kutai Kartanegara dengan objek penelitian 11 bangunan masjid pada tahun 1789 hingga 1937, diasumsikan pada wilayah dan periode tersebut pembangunan masjid masih terpengaruh oleh kebudayaan kerajaan Kutai Kartanegara periode islam (1575 - 1960). Informasi mengenai objek penelitian diperoleh dari foto-foto yang dikumpulkan saat survei lokasi maupun pencarian arsip. Data disketsa ulang untuk mendapatkan bentuk dasar, diobservasi, dan dianalisa. Karakteristik masjid Kutai Kartanegara dapat dilihat pada 5 poin komponen yang terdiri dari 4 komponen dengan karakteristik umum dan 1 komponen yang termasuk karakterisik khusus. Komponen Umum berupa 1) Ruang Sholat memiliki bentuk dasar persegi atau bujur sangkar simetris. 2) Mihrab memiliki bentuk simetris dengan bentuk dasar yang variatif dapat berbentuk persegi dan persegi enam. 3) Teras memiliki 3 jenis peletakan dan 4) Atap masjid berbentuk limasan bujur sangkar simetris bersusun. Komponen yang termasuk dalam Karakterisitik khusus yakni 5) Menara yang biasanya memiliki unsur persegi delapan.
KAJIAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA ELEMEN FASAD HOTEL DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG Tiara Nisa Aryanto; Etty R. Kridarso; Punto Wijayanto
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.5239

Abstract

Konsep arsitektur kontekstual pada umumnya diaplikasikan pada kawasan-kawasan bersejarah. Kawasan bersejarah di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kawasan Kota Lama Semarang memiliki potensi yang besar dalam segi pariwisata lokal. Sehingga saat ini telah hadir fasilitas penunjang berupa bangunan hotel. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan konsep arsitektur kontekstual pada elemen fasad bangunan hotel di Kawasan Kota Lama Semarang, dan memperlihatkan keselarasan antara bangunan baru dengan bangunan disekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan evaluatif. Hasil dari analisis telah menunjukkan bahwa fasad dari kedua bangunan hotel memiliki penerapan arsitektur kontekstual yang kuat dari segi harmoni, sedangkan dari segi kontras hanya ditemukan di beberapa elemen.
KAJIAN METODE ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA RUMAH ADAT BANJAR GAJAH BALIKU Farah Hafizha; Sarifah Nur Isra Jairina
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.5294

Abstract

Bioclimatic architecture is a design approach that considers the relationship between architectural forms and the local climate. Vernacular architecture is an architectural design that adapts to the local climate, local construction materials and techniques, influenced by social, cultural and economic aspects of the local community. The ancient architecture of the Gajah Baliku traditional house in South Kalimantan has been around since the 1800s and is part of the vernacular architecture. This study discusses the bioclimatic architectural methods found in the traditional house of Banjar Gajah Baliku. The method used in this study is a qualitative descriptive method which aims to find out how the application of bioclimatic architectural methods to the traditional house of Banjar Gajah Baliku. The data collection method was obtained from primary sources, namely literature which was carried out to find the theoretical basis and become a reference in reviewing empirical data, as well as field observations consisting of measurements, sketches, documentation and redrawing the research object. From this study, it is concluded that the traditional house of Banjar Gajah Baliku in South Kalimantan has met the nine criteria of the bioclimatic architectural method.
PENERAPAN STRATEGI DESAIN PASIF DI BANGUNAN PUSAT KREATIF Maria Immaculata Ririk Winandari; Viviana Khoerunnisa Baharessa; Sri Tundono
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.5329

Abstract

Konsumsi energi bangunan yang berlebihan dapat mengakibatkan pemanansan global. Dampak dari pemanasan global ini menyebabkan kenaikan suhu yang dapat menggangu tingkat kenyamanan termal dalam bangunan. Hal tersebut dapat ditanggulangi dengan penerapan prinsip Arsitektur Berkelanjutan yaitu efisiensi energi. Upaya penghematan energi dilakukan melalui strategi desain pasif, yaitu pengaplikasian skylight, jendela, dan sun shading. Penerapan desain pasif ini berfokus dalam mengoptimalkan pencahayaan alami dan penghawaan alami yang dapat mengurangi konsumsi energi listrik pada bangunan. Optimalisasi ini juga sebagai upaya memperoleh kenyamanan termal dalam bangunan Pusat Kreatif sehingga menciptakan suasana ruangan yang dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas pengguna ruang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui posisi, bentuk, dan material pada jendela, sun shading, skylight yang efektif digunakan pada perancangan Pusat Kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui studi literatur. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah (1) penerapan flat skylight menggunakan material glazing Polycarbonat (2) Penerapan jendela tipe pivot window dan fixed window (3) Penerapan sun shading bentuk kisi-kisi vertikal di sisi timur-barat dengan material bambu.
PARTISIPATORI DESAIN BERKELANJUTAN PADA PERANCANGAN MUSHOLA AL-HIDAYAH RT.06 RW.05 KELURAHAN PENANGGUNGAN KOTA MALANG Sri Winarni; Putri Herlia Pramitasari; Maria Istiqoma
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.6030

Abstract

Mushola Al-Hidayah merupakan salah satu fasilitas peribadatan yang ada di permukiman RT.06 RW.05 Kelurahan Penanggungan. Keberadaan mushola tersebut sangat dibutuhkan dan belum selesai pembangunannya. Pendampingan ini merupakan keberlanjutan dari program kegiatan pengabdian masyarakat tahun kemarin yaitu mengembangkan pra rancangan mushola dengan program kegiatan pendampingan pengembangan desain muhola Al Hidayah RT.6 RW. 5 Kelurahan Penanggungan Klojen Kota Malang. Pendampingan tersebut bekerjasama antara tim panitia pembangunan mushola, RT.06 dengan tim pengusul untuk mewujudkan desain pengembangan yang lengkap agar pekerjaan di lapangan nantinya lebih jelas dan terarah. Dalam pengembangan desain ini tahapan yang dilakukan adalah dengan mendetailkan rancangan pekerjaan, sistem konstruksi dan struktur bangunan, mekanikal elektrikal dan juga penggunaan material pada bangunan. Hasil dari pengembangan desain ini berupa gambar kerja atau DED (Detail Engineering Drawing), yang nantinya dapat menjelaskan proses pelaksanaan dan pengawasan konstruksi yang akan dilakukan di lapangan.
Studi Studi Elemen Arsitektur Islam pada Lengkungan Terpusat (Pointed Arch) Ghoustan Putra
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 2 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i2.6318

Abstract

Lengkungan (Arch) Ornamen adalah salah satu elemen yang muncul secara tipikal di bangunan Arsitektur Islam. Secara visual Lengkungan (Arch) merupakan fitur dekoratif penting yang ditransmisikan dari dekorasi arsitektural yang berbentuk seni dekorasi kedalam bangunan dan merupakan unsur tipologi dekoratif bagunan Arsitektur Islam. Pada periode awal Islam, umat Islam juga menerima pengaruh dari banyak peradaban, dan para ahli bangunan melakukan eksplorasi Arsitektur Islam yang saling mempengaruhi satu sama lain seperti Ottoman dan Renaisans. Lengkungan (arch) adalah elemen arsitektur penting sejak awal peradaban islam. Tipikal elemen Lengkungan bisa terlihat pada bangunan arsitektur islam baik untuk dinding, jendela, pintu, arcade hingga penutup atap seperti kubah, maupun minaret. lengkungan (Arch) juga seringkali menutupi bangunan dengan bentang besar maupun kecil. Lengkungan (Arch) bahkan muncul di peradaban Mesopotamia, Indus, Mesir, Babilonia, Yunani, dan Asyur. Bahkan Bangsa Romawi menerapkan teknik ini ke berbagai struktur bangunan. Penggunaan dan desainnya lengkungan selain digunakan untuk tujuan struktural dan fungsional juga untuk memenuhi tujuan dekoratif dan simbolik dari Arsitektur Islam itu sendiri. Sehingga Elemen Lengkungan kemudian digunakan di semua jenis bangunan Arsitektur islam namun paling umum berada di arcade dan kubah. Makalah ini membahas proses asimilasi lengkungan sebagai ornamen Arsitektur islam yang tipikal. Tulisan ini juga mengulas perkembangan dan pengaruh Elemen Lengkung pada bangunan Arsitektur Islam, mengulas histori, kekuatan struktur, dan keindahan Elemen Lengkung pada Arsitektur islam.