Claim Missing Document
Check
Articles

GEREJA KRISTEN DIKOTA MALANG, TEMA ARSITEKTUR SIMBOLIS Rambu Rada Bera; Breeze Maringka; Bambang Joko Wiji Utomo
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gereja adalah gedung tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen. Kristen adalah pengikut Kristus. Tujuan gereja adalah untuk bersekutu (Koinonia), bersaksi (Marturia) dan melayani (Diakonia). Gereja Kristen adalah bangunan atau struktur yangn yang mewadahi persekutuan ibadah orang-orang percaya kepada Yesus Kristus yang juga menyediakan fasilitas yang menunjang dalam pelayanan untuk mewujudkan tugas dan panggilan gereja ditengah jemaat. Arsitektur Simbolis adalah bagaimana menggunakan simbol untuk menyampaikan gagasan-gagasan, pesan-pesan atau maksud-maksudnya melalui simbol tersebut kepada publik dalam karyanya. Pendekatan yang digunakan dalam perencanaan GKI ini adalah arsitektur simbolik. Dimana logo GKI digunakan sebagai referensi untuk mendesain sebuah gereja. Gereja Kristen di Kota Malang dengan Tema Arsitektur Simbolisme adalah Suatu tempat atau wadah yang di dalamnya menampung kegiatan beribadah dan pelayanan. Dengan memperhatikan faktor lingkungan yang ada, sehingga tercipta bangunan yang nyaman dan aman bagi penggunanya. Penggunaan tema Simbolisme diharapkan mampu membawa tampilan yang lebih unik tetapi tetap menunjukkan
PUSAT KEBUGARAN & KECANTIKAN DI KOTA MALANG, TEMA ARSITEKTUR MODERN Tri Hadi Prasetyo; Adhi Widyarthara; Breeze Maringka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Kebugaran & Kecantikan merupakan suatu tempat yang menampung kegiatan di bidang pelayanan kegiatan kebugaran dan perawatan tubuh serta kesehatan tubuh disertai fasilitas-fasilitas penunjang, untuk tujuan guna mendapatkan kondisi fisik dan jiwa yang sehat. Sesuai dengan perkembangan jaman di abad modern ini pekerjaan sehari-hari kerap menyita seluruh tenaga apalagi bagi pekerja keras tidak jarang dibelenggu kesibukan, sehingga karena terlalu sibuk dengan rutinitas akan menimbulkan kepenatan dan kejenuhan. Pola hidup dan kondisi kota besar yang penuh persaingan menyebabkan banyak eksekutif semakin stres. Bahkan menurut satu peneitian, tingkat stres bisa sedemikian tinggi hingga mereka tidak mampu lagi menghadapinya. Akibatnya, mereka cenderung bertabiat kasar, tidak punya toleransi dan diktatoril. Stres ini, pada gilirannya sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Untuk menanggapi hal tersebut, diperlukan sarana maupun fasilitas untuk menampung kegiatan di bidang pelayanan kebugaran dan perawatan tubuh serta kesehatan tubuh. Fasilitas yang dihadirkan untuk mewadahi fungsi tersebut adalah sebuah Pusat Kebugaran & Kecantikan. Lokasi didirikannya Pusat Kebugaran & Kecantikan ini berada di Kota Malang, karena Kota Malang merupakan salah satu kota besar dengan kepadatan penduduk yang signifikan sehingga terdapat beberapa masyarakat yang mengalami strees dan tingkat kejenuhan yang tinggi. Oleh karena itu, fasilitas Pusat Kebugaran & Kecantikan ini diharapkan dapat menampung segala jenis kegiatan kebugaran & kecantikan tersebut agar dapat mengurangi tingkat kejenuhan dan strees yang di alami serta meningkatkan kesehatan dan kesegaran jiwa dan raga masyarkat kota Malang. Dalam perancangan Pusat Kebugaran & Kecantikan ini menggunakan konsep modern dimana fungsi menjadi prioritas utama bangunan ini.
MUSEUM SENI LUKIS DAN KERAMIK DI KOTA MALANG TEMA ARSITEKTUR MODERN ETNIK KONTEMPORER Devon Sanggrama Aradea; Breeze Maringka; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memiliki sejarah panjang mengenai seni rupa diantaranya adalah jenis karya seni lukis dan seni keramik. Seni lukis modern Indonesia sendiri dimulai dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia. Masuknya kolonialisme Belanda mempengaruhi berbagai aspek, salah satunya adalah seni terutama seni lukis. Banyak perupa Indonesia yang kemudian tertarik mendalami seni lukis dan belajar melukis hingga ke Eropa pada sekitar abad ke-19. Sejak saat itu, banyak bermunculan pelukis dengan karya seni yang memiliki nilai dan kualitas yang tinggi dalam berbagai aspek yang sepatutnya dapat dilestarikan salah satunya adalah dengan dibuatnya sebuah bangunan museum.Museum adalah sebuah bangunan yang dapat mewadahi aktivitas kelembagaan yang berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan. Bangunan museum tersebut sepatutnya dapat menjadi sebuah karya arsitektur yang tidak hanya menarik namun juga menyimpan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal yang dapat ditampilkan dengan baik secara visual dengan menerapkan prinsip-prinsip arsitektur yang benar. Dengan ditampilkannya unsur lokal kedaerahan bukan berarti penampilannya menjadi kuno, justru bagaimana kita membuatnya agar tampil lebih modern dan berkelas.
TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA ABDULRAHMAN SALEH MALANG TEMA HIGH-TECH Dewi Fajriati; Breeze Maringka; Suryo Tri Harjanto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai penunjang kegiatan. Transportasi udara salah satunya menjadi pilihan masyarakat ketika waktu yang dibutuhkan tidak banyak. Transportasi udara dinilai sangat cepat untuk menempuh jarak antar kota bahkan benua dengan cepat. Dan dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang dengan cepat, maka perancangan bandar udara ini diharapkan dapat membantu kebutuhan manusia. Dengan lokasi yang berada di Kabupaten Malang, yang awalnya hanya terdapat bandara militer, kini mulai dikembangkan bandara sipil (umum). Perancangan terminal bandar udara ini dikonsepkan dengan tema arsitektur High Tech dengan mengutip kalimat Renzo Piano bahwa “menghasilkan sebuah arsitektur yang berkarakter berdasarkan “teknologi” (hi-tech) sebagai bentuk kepedulian untuk kenyamanan dan kebutuhan pengguna. Arsitektur bukan hanya menggabungkan, memotong, menambah atau mengubah bentukan-bentukan menjadi satu bentuk baru, tetapi arsitektur sebaiknya memberikan kontribusi khusus dalam jiwa sebuah bangunan khususunya dan secara umum terhadap lingkungan di sekitarnya.” Dengan tujuan utama terminal bandara adalah memindahkan manusia dan barang ke pesawat dengan sistem sirkulasi yang tepat, membutuhkan ruang yang cukup luas karena kegiatan penumpang yang selalu bergerak, maka diharapkan perancangan terminal bandar udara ini mampu membantu mobilitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan transportasi.
PERANCANGAN KONFERENSI DAN PAMERAN DI KOTA MALANG TEMA: HIGH-TECH ARCHITECTURE Maxedo Novami Dahlia Tenggara; Breeze Maringka; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 02 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pariwisata menjadi komoditas bisnis andalan di banyak negara maju. Meskipun fasilitas pariwisata dengan potensinya pas – pesan, namun karena kemasan pariwisatanya sangat menarik, sektor ini menjadi penghasil devisa terbanyak dari total devisa yang diterima. Bahkan ada beberapa negara hanya sebagai alat penjual – broker dengan negara kita, namun devisa yang dihasilkan cukup signifikan. Dalam hal ini, tercatat industri konvensi dan pameran sebagai bagian terbanyak dalam perolehan tersebut, karena garapannya melibatkan banyak sumber daya manusia, mulai dari yang mempunyai ketrampilan standar sampai yang profesional di bidangnya masing – masing, pengaruh di bidang ekonomi dan multipel effect yang kental serta porsi keuntungan yang sangat besar. Hal ini perlu dicermati karena industri konvensi & pameran mempunyai Prospek yang menjanjikan. Prospek industri MICE di era globalisasi ini semakin penting. Kemajuan teknologi dan pengetahuan serta persaingan bisnis yang semakin tajam dengan tingkat konflik antar negara/ kelompok yang tiada henti, menuntut untuk diadakan pertemuan, perundingan atau konferensi, baik tingkat wilayah/ regional maupun internasional sesering mungkin dan pameran dagang untuk wilayah/ negara/ regional atau internasional dalam promosi yang berkesinambungan untuk memenangkan persaingan yang ada. Terlebih di Malang sendiri gedung pameran dan konvensi hampir dalam satu bagian dari sebuah gedung, seperti hotel yang memiliki fasilitas tersebut. Tidak adanya gedung khusus yang menawarkan fasilitas ini sebagai fasilitas utama menjadi awal pembuatan gedung pameran dan konvensi.
BEACH RESORT HOTEL DI SANUR, BALI TEMA: ARSITEKTUR KONTEMPORER Indra Yulyananto; Breeze Maringka; Suryo Tri Hatrjanto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 02 (2019): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, berkaitan dengan berbagai segi kehidupan antara lain : seni, teknik, ruang/tata ruang, geografis, sejarah. Oleh karna itu beberapa batasan dan pengertian tentang arsitektur, tergantung dari segi mana memandangnya. Dari segi seni, arsitektur adalah seni bangunan termaksud didalamnya bentuk dan ragam hias. Perkembangan arsitektur dunia sejalan dengan perkembangan budaya berbagai bangsa semakin kompleks, rumit dan cepat karna adanya percampuran, saling pengaruh dan perubahan-perubahan. Oleh karna itu semakin sulit menentukan batasan social-budaya. Dalam hal ini arsitektur art deco menjadi batasan secara filosofis, sejarah, dan asalnya. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa arsitektur berkembang dari masa kemasa dalam kurun waktu sejak manusia pertama hingga sekarang, diseluruh muka bumi luas tak terbatas. Pada kehidupan saat ini yang bersifat lebih modern dan teknologi, dunia arsitektur pun melahirkan bentuk desain yang semakin modern yang dikenal dengan sebutan arsitektur kontemporer. Arsitektur kontemporer menonjolkan bentuk unik, diluar kebiasaan, atraktif, dan sangat komplek. Sehingga dalam penulisan ini diberi batasan bagaimana mereaktualisasikan ragam art deco dalam arsitektur modern. Bali di pilih sebagai lokasi untuk membuat resort hotel yang bertemakan Arsitektur Kontemporer. Dimana menyatukan arsitektur bali ke dalam arsitektur modern dan juga posisi site yang berada di pinggir Pantai Sanur, Bali. Sehingga terciptalah design hotel bertema kontemporer.
GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK KLASIK DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR METAFORA Fredyanto Mangalik; Breeze Maringka; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertunjukan musik di Kota Malang, sering diadakan di ruang-ruang pertemuan seperti stadion, Aula kampus, maupun di tempat tempat yang seharusnya tidak diperuntukan menggelar kegiatan semacam ini, sehingga suara yang di pantulkan kurang maksimal, atau bahkan terlalu bising untuk di dengar. Untuk itulah Kota Malang membutuhkan sebuah wadah yang secara khusus dapat menampung dan mewadahi kegiatan kegiatan pertunjukan musik ini, sehingga penulis membuat perencanaan untuk membuat Gedung Pertunjukan Musik Klasik Di Kota Malang ini. Lokasi yang penulis ambil sangat strategis sehingga mudah sekali untuk di jangkau. Lokasi ini terletak di Jalan Veteran, mengambil tapak Malang Town Square. Namun Permasalahan dari perancangan ini bukan hanya sekedar merancang suatu Gedung Pertunjukan Musik yang megah dan memiliki bentuk yang unik, namun perancangan Gedung Pertunjukan ini diharapkan mampu menata tatanan akustik yang baik agar dapat memberikan kenyamanan pada saat mendengar, dan juga dapat memberi fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung pertunjukan musik. Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah Arsitektur Metafora. Perancangan ini menggunakan metode yaitu mengambil bentuk yang berkaitan dengan musik. Maka dari itu, didapat suatu konsep dengan mengambil bentuk dari suatu note musik, serta ruang dalam dan ruang luar memiliki peredam suara. Struktur yang digunakan adalah dan Foot Plat, dan struktur utama yakni beton bertulang, sedangkan untuk atap memakai space frame. Melalui penjelasan tadi perancangan gedung pertunjukan musik ini dapat meningkatkan kecintaan dan pengetahuan dalam bermusik, dan tempat ini juga dapat menjadi sarana rekreasi dan edukasi.
SURABAYA CINEMA CENTER TEMA: ARSITEKTUR HIJAU Hadi Siswondo; Breeze A. S. Maringka; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surabaya Cinema Center merupakan fasilitas hiburan dan rekreasi yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik masyarakat dalam hal pertunjukan film serta mendorong perkembangan industri perfilman di tanah air dalam menyambut era industri kreatif. Selain itu, tujuan lain adanya fasilitas ini adalah untuk mewadahi aktivitas masyarakat sekitar dan menjadi area berkumpul bagi penikmat seni pertunjukan. Fasilitas hiburan lain disediakan dalam Surabaya Cinema Center untuk menambah kegiatan bersifat rekreatif dan menarik minat masyarakat umum untuk berkunjung. Pendekatan desain arsitektur yang digunakan dalam perancangan Surabaya Cinema Center melalui sistem tata massa dalam satu bangunan dengan mengatur pola sirkulasi yang memudahkan penonton apabila terjadi keadaan darurat. Konsep dasar yang digunakan pada Surabaya Cinema Center adalah “Cultureplex - Sustainable Development”. Cultureplex merupakan sebuah konsep dimana bangunan sinepleks tidak hanya sebagai tempat menonton, namun juga menjadi wadah bagi komunitas di sekitar area bioskop untuk mengekspresikan diri dengan menampilkan sebuah pertunjukan. Sementara sustainable development merupakan perkembangan dari arsitektur hijau, sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan sumber daya alam yang harus diwariskan kepada generasi mendatang. Dengan demikian fasilitas yang ada di Surabaya Cinema Center diharapkan mampu mendorong pengembangan industri perfilman di tanah air serta menjadi ikon bangunan industri komersial dalam menyambut industri kreatif di masa yang akan datang.
PERPUSTAKAAN UMUM DI KOTA MANOKWARI TEMA: ARSITEKTUR METAFORA Sakinah Fitraini Samiun; Breeze Maringka; Gaguk Sukowiyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan Umum merupakan sarana pembelajaran dan sarana pengetahuan atau informasi yang diperuntukan melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan. Keberadaan perpustakaan dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pengetahuan maupun informasi. Namun sebagian masyarakat menganggap bahwa citra perpustakaan masa kini di anggap sebagai tempat yang membosankan. Hal ini dikarenakan perpustakaan di anggap sebagai tempat kegiatan yang kaku, formal, membosankan dan hanya ditunjukan untuk kalangan tertentu. Untuk itu tantangan utama bagi perpustakaan umum pada saat ini adalah dalam upaya menarik minat masyarakat untuk berkunjung dan mengakses informasi melalui perpustakaan. Salah satu upaya membangun citra perpustakaan umum masa kini dapat diwujudkan antara lain melalui desain tata ruang yang tepat. Di Kabupaten Manokwari terdapat sebuah perpustakaan umum, namun fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya belum memadai dan penataan ruangan di dalam perpustakaan tersebut terkesan kaku dan formal. Hal ini yang menyebabkan sebagian masyarakat juga tidak nyaman jika berlama-lama di dalam perpustakaan. Dalam mendesain sebuah perpustakaan umum yang menjadi pemikiran utama adalah mengamati secara langsung aktivitas di dalam perpustakaan, dan mencari tahu bagaimana karakter setiap masyarakat jika berada di dalam perpustakaan dari segi kenyamanan. Seperti sebagian pengguna perpustakaan nyaman jika membaca di dalam ruangan maupun luar ruangan, dan sebagian pengguna perpustakaan nyaman jika membaca dengan suasana tenang baik individu maupun kelompok. Dengan latar belakang ini, muncul suatu ide untuk mendesain Perpustakaan Umum di Kota Manokwari yang lebih menarik dengan memberikan berbagai aspek kenyamanan bagi pengguna dalam penataan ruang perpustakaan umum sebagai sebuah lingkungan yang menyenangkan, mewadahi beragam kegiatan dalam perpustakaan, dan juga merancang bangunan perpustakaan yang dapat menarik perhatian masyarakat.
BUMI ETAM CONVENTION CENTER TEMA: KONTEMPORER Alif Dwi Prayogo; Breeze Maringka; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 02 (2020): Pengilon : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam konteks perancangan Convention Center secara umum bangunan MICE dapat diartikan sebagai gedung serbaguna, yang mengabungkan dua fungsi yaitu fungsi konvensi dan eksebisi serta menawarkan sebuah area yang luas untuk menampung pengunjung dalam jumlah yang banyak. Convention Center dipergunakan untuk di sewakan sebagai ruang pertemuan konferensi, meeting, maupun pameran seperti industri perdagangan, bahkan dapat di pergunakan sebagai tempat acara hiburan seperti orkestra dan wedding. Convention Center merupakan wadah atau tempat untuk melaksanakan kegiatan MICE yaitu meetings, incentives, conferences dan exhibitions. Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki potensi yang cukup kuat untuk menyelenggarakan konvensi dan eksibisi yang berskala nasional. Dengan dasar perpindahan ibukota baru serta perpindahan penduduk ibukota lama ke ibukota baru yang akan meningkatkan kegiatan MICE. Hasil desain berupa sebuah rancangan Convention. Menghasilkan harmoni yang bagus bagi calon pengunjung yaitu penduduk asli dan penduduk pendatang, dengan tema bangunan yang akan diterapkan mengunakan tema Arsitektur Kontemporer yang cocok dengan keadaan jaman yang menuntut bentuk bangunan yang up to date. Serta menyesuaikan keadaan dengan peduduk pendatang yang berasal dari ibukota sebelum nya yang sudah terbiasa dengan bentukkan-bentukan bangunan yang modern dan masa kini.