Articles
170 Documents
DOMAIN RUANG PRIA PADA HUNIAN MASYARAKAT PELADANG DI DESA JURUAN LAOK MADURA TIMUR
Redi Sigit Febrianto
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (439.196 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v1i02.2013
Kajian ini berkaitan dengan domain ruang pria pada hunian di permukiman masyarakat agraris tradisional, yaitu masyarakat peladang di Desa Juruan Laok, Madura Timur. Penelitian ini berbeda karena masih sangat sedikit yang membahas mengenai kajian ruang berdasarkan arsitektur masyarakat agraris tradisional kaitanya dengan gender. Penelitian bidang arsitektur tradisional saat ini cenderung ke arah arsitektur tradisional domestik. Rumusan masalah pada kajian ini adalah: Bagaimana domain ruang pria pada hunian masyarakat peladang di Madura timur? Kajian ini bertujuan untuk memahami domain ruang pria pada hunian masyarakat peladang di Madura timur dalam bentuk diagram. Rancangan penelitian bersifat kualitatif. Strategi penelitian berjenis etnografi. Metode pengumpulan data berjenis kualitatif dan bersifat eksploratif, terdiri dari 4 tahap. Metode analisis data terdiri dari dua tahap yaitu: (1) analisis tematik dan (2) analisis induktif, yaitu berdasarkan: (a) fungsi ruang, (b) sifat ruang dan (c) makna ruang. Domain pria berdasarkan fungsi ruang terdiri atas fungsi primer, sekunder dan tersier. Domain pria berdasarkan sifat ruang terdiri atas: ruang intim, ruang privat, ruang semi privat, ruang semi publik dan ruang publik. Domain pria berdasarkan makna ruang terdiri atas: sacral dan profan.
KEBERADAAN RUMAH SEDERHANA DALAM KONTEKS PEMENUHAN KEBUTUHAN BAGI MASYARAKAT EKONOMI MENENGAH KE BAWAH
Debby Budi Susanti
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (392.967 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v1i02.2014
Semakin pesatnya pertambahan penduduk di kota-kota besar, termasuk juga di Kota Malang, mengakibatkan pula meningkatnya kebutuhan akan perumahan bagi masyarakat. Sehingga, dewasa ini banyak perumahan yang dibangun oleh pengembang, baik swasta maupun pemerintah. Dalam upaya untuk dapat mewadahi kebutuhan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat dari segala strata sosial, maka pemerintah mewajibkan para pengembang tidak hanya membangun perumahan bertipe besar saja, tetapi juga perumahan tipe kecil. Sayangnya, upaya pemerintah tersebut tidak banyak membantu memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat kelompok menengah ke bawah dan terkesan hanya menguntungkan kelompok menengah ke atas saja. Sedangkan kelompok menengah ke bawah mayoritas lebih memilih membangun rumahnya di kampung-kampung tradisional. Sehingga, kondisi yang ada pada perumahan dalam domain publik saat ini banyak yang tidak tepat sasaran konsumen sesuai yang diharapkan.
KONSEP KENYAMANAN PERUMAHAN SUB URBAN
Adhi Widyarthara
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 1 No 02 (2017): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (260.392 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v1i02.2015
Perumahan sub urban apabila ditinjau dari lokasi keberadaannya, terletak diantara perumahan kota dan desa. Perumahan kota secara fisik lebih memadati area suatu kawasan untuk permukiman dibandingkan dengan perumahan di desa. Tingkat kepadatan yang tinggi tersebut pada akhirnya juga akan mempengaruhi kondisi perumahan di pinggiran suatu kota, kawasan tersebut pada umumnya secara fisik lebih longgar karena masih didapatkan banyaknya ruang terbuka seperti kondisi di desa. Kepadatan memiliki ciri yang obyektif, oleh karenanya memiliki hubungan dengan kondisi kenyamanan secara fisik; sedangkan kesesakan yang merupakan istilah kesepadanan dari kepadatan tetapi memiliki makna subyektif yang berhubungan dengan suasana lingkungan sehingga erat kaitannya dengan kenyamanan secara psikis. Kenyamanan perumahan pada umumnya dapat dicermati dari penghuninya, bilamana merasakan betah atau kerasan tinggal di kawasan perumahan; maka tentu ada nilai kenyamanan disitu. Adapun cara untuk mencermati hal tersebut, adalah dengan pengamatan penghunian, kelengkapan sarana dan prasarana serta terjadinya peningkatan kesejahteraan dari penghuni. Hasil kajian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan untuk memberikan rekomendasi guna perbaikan kualitas perumahan sehingga terjadi kenyamanan dan keberlanjutan penghunian pada suatu kawasan perumahan.
METODE DESAIN ARSITEK DALAM MENDESAIN RUMAH TINGGAL: STUDI OBJEK: RUMAH TINGGAL ARSITEK DI MALANG
Adhi Widyarthara;
Hamka;
Sri Winarni
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (355.387 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v4i01.2342
Dunia Pendidikan arsitektur mengajarkan berbagai macam jenis teorimengenai metode desain arsitektur rumah tinggal. Namun, teori-teori desaintersebut perlu diuji keberlanjutannya setelah keluar dari lingkunganakademik, apakah hal tersebut sepenuhnya diterapkan didunia praktisi,mengalami penyesuaian atau justru tidak dipakai sama sekali, sehinggaobjek penelitian yang tepat untuk mengkaji hal tersebut adalah arsitek danrumah tinggalnya. Pengalaman-pengalaman desain yang didapatkan olehpara arsitek selama terlibat langsung dalam dunia kerja dan projek yangditangani, tentunya membentuk sebuah pemikiran baru mengenai cara ataumetode berarsitektur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metodeberarsitektur arsitek di Kota Malang dalam mendesain rumah tinggal.Manfaat dari hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan ajarperancangan rumah tinggal bagi mahasiswa dan memberikan pengetahuanbagi masyarakat umum mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikandalam rancang bangun rumah tinggal. Metode yang digunakan dalampenelitian ini, yaitu metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam(deep interview) dan observasi lapangan dengan variable kajian penelitian,kemudian dianalisis melalui teori-teori berdasarkan variable-variabel yangtelah ditentukan. Hasil dari analisis tersebut kemudian diuraikan kualitatifuntuk mendapatkan sebuah kesimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukkanbahwa terdapat pengelompokan cara berarsitektur (balckbox dan glassbox)masing-masing arsitek dalam mendesain rumah tinggalnya. Aspek desainyang menjadi faktor penting dalam mendesain juga berbeda-beda, semuatergantung pada konteks, keinginan dan kebutuhan dari masing-masingarsitek.
MAKNA ASPEK FISIK DAN NON FISIK DALAM TATANAN RUANG HUNIAN MASYARAKAT DI DATARAN TINGGI KEC. PONCOKUSUMO, KAB. MALANG
Debby Budi Susanti;
Gaguk Sukowiyono
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (234.936 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v4i01.2343
Penelitian ini berupaya untuk menggali makna yang ada dalam hunianmasyarakat di dataran tinggi berdasarkan aspek fisik dan non fisik yangditampilkan pada rumah tinggal masyarakat di kawasan KecamatanPoncokusumo, Kabupaten Malang. Kecamatan Poncokusumo merupakankawasan hinterland Kota Malang yang berbatasan langsung dengankawasan Desa Ngadas, Tengger. Dengan posisi yang demikianmasyarakat di kawasan Kecamatan Poncokusumo mendapat pengaruhdari dua budaya, yaitu budaya dari masyarakat Kota Malang dan budayadari suku Tengger Bromo. Sehingga penataan hunian masyarakat dikawasan Kecamatan Poncokusumo menyesuaikan dengan tradisi danbudaya masyarakat dari dua kawasan yang berdekatan denganwilayahnya, yaitu Kota Malang dan Suku Tengger Bromo.
IMPLEMENTASI DESAIN FASILITAS UMUM DARI HASIL ANALISA TAPAK PADA LINGKUNGAN KOMPLEK SIDOMAKMUR BARU
Bayu Teguh Ujianto;
Redi Sigit Febrianto
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (485.565 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v4i01.2344
Keberadaan fasilitas umum sangat dibutuhkan pada komplek permukimanpada umumnya, terutama di Jl. Sidomakmur Baru, karena hal tersebutmerupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkanlingkungan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Perancangan fasilitasumum di Jl. Sidomakmur Baru ini, diharapkan mampu memberikankonstribusi yang nyata kepada warga, mengingat kurangnya fasilitas umumtersebut memiliki kendala tersendiri bagi penghuni kavling tersebut.Terutama pada area gerbang masuk komplek kavling tersebut. Dalamperancangan ini, akan dihasilkan sebuah produk berupa desain signage,pos jaga dan taman pengarah yang merupakan program lanjutan wargakavling yang rencananya akan segera direalisasikan. Desain analisaperancangan fasilitas umum kompleks kavling Sidomakmur Baru terbagimenjadi beberapa area yaitu Area A (Signage, Pos Jaga dan TamanPengarah), area B (Pagar Pembatas), area C (Balai Warga), area D (TamanBermain dan Berkumpul). Metode pendekatan yang digunakan antara lainmetode diskusi dan sosialisasi, metode observasi dan analisis data, sertametode partisipasi sosial. Pendekatan tersebut diharapkan mampumerangkul semua pihak terkait untuk bekerjasama mewujudkan programkegiatan ini
KONSEP WISATA BUDAYA KALIJA KELURAHAN TASIKMADU KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG
Mohammad Reza;
Endratno Budi Santosa;
Titik Poerwati
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (461.63 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v4i01.2345
Industri pariwisata pada umumnya memberi peran penting bagi perekonomiandaerah karena dapat memberikan tambahan Pendapatan Asli Daerah sehinggapenerimaan daerah meningkat, selain itu dapat menambah lapangan pekerjaanbagi masyarakat di sekitar tempat wisata, dimana potensi pariwisata tersebutdapat di kelola oleh penduduk setempat.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui konsep Wisata Budaya Kalija(Kalimantan Jawa) di Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru KotaMalang. Metode analisa dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatifdan berdasarkan kondisi eksisting dari lokasi penelitian. Wisata Kalijamerupakan tempat wisata degan konsep budaya tradisional. Konsep wisata inimenyajikan objek wisata yang berbeda dibandingkan dengan objek-objekwisata lain yang ada di lingkup Malang Raya. Wisata Kalija akan menampilkanpentas budaya setiap harinya, secara bergantian antara Kalimantan dan Jawa.Wisata ini dibuat semenarik mungkin dan dapat membuat pengunjung merasaseakan berada di Kota Kalimantan maupun di Jawa.
MENGKAJI TRADISI MEMBANGUN “ORIN TAGAN” MASYARAKAT KAMPUNG NITA KABUPATEN SIKKA
Ambrosius Alfonso Korasony Sevili Gobang;
Emiliana Yulistia Polawati
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (708.42 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v4i01.2346
Rumah berbentuk panggung yang disebut “Orin Tagan” yaitu rumah yangmemiliki kolong (lewu) atau panggung setinggi 1 meter. Sehubunganterjadinya interaksi dari budaya yang berbeda dan menetap di satu PulauFlores, maka unsur-unsur budaya yang dapat berpengaruh satu terhadapyang lain. Salah unsurnya berupa tradisi membangun. Penelitian tentangtradisi membangun rumah masyarakat kampung Nita sangat sedikit.Sehingga dicari beberapa penelitian berdasarkan tema sejenis (tema: tradisimembangun) dan lokasi sejenis (lokasi: Kampung Nita, Kabupaten Sikka).Rumusan masalah penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana tradisimembangun “orin tagan” oleh masyarakat Kampung Nita. Tujuan penelitianini adalah untuk memahami tradisi membangun “orin tagan” olehmasyarakat Kampung Nita dengan membentuk sebuah diagram unsurpembentuk. Strategi penelitian bersifat deskriptif/naratif. Metodepengumpulan data bersifat kualitatif. Data primer diambil berdasarkan hasilwawancara mendalam dengan: undagi (arsitek kampung/tukang) dan tokohmasyarakat. Metode analisis data terdiri atas: (1) analisis paticipantsmeaning dan (2) analisis sistem struktur dan (3) analisis sistem tampilan.Hasil penelitian yang diharapkan adalah berupa diagram yang berisi unsurunsuryang membentuk struktur rumah panggung (orin tagan) padamasyarakat Kampung Nita Kabupaten Sika, yaitu sistem struktur dan sistemtampilan. Unsur pembentuk sistem struktur terdiri atas: struktur atap, dindingdan pondasi. Unsur pembentuk sistem sistem tampilan terdiri atas: tampilanteras dan tampilan kusen.
PERBAIKAN WAKTU DENGUNG RUANG KULIAH DENGAN OPTIMALISASI MODEL RUANGAN DAN JENIS MATERIAL
Yunita Ardianti Sabtalistia
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (693.732 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v4i01.2347
Kegiatan belajar-mengajar di ruang kuliah bisa berjalan dengan baik jikasuara dari dosen bisa terdengar dengan jelas ke telinga mahasiswa. Salahsatu parameter akustik agar pembicaraan dalam ruangan bisa jelasterdengar adalah waktu dengung (Reverberation Time). Jika waktudengung terlalu panjang maka isi pembicaraan menjadi tidak jelas karenasuara sumber bunyi akan semakin lama sampai ke telinga penerima bunyi.Bentuk elemen interior, luas permukaan, dan jenis material dalam suaturuangan menentukan tinggi rendahnya waktu dengung. Tujuan penelitianini adalah menemukan model ruangan kuliah yang mempunyai waktudengung paling optimal ditinjau dari bentuk plafond, bentuk dinding, danjenis material plafond dan dinding. Ruang kuliah Wastu 1 dengankapasitas 144 kursi yang berada di Universitas Tarumanagara dijadikansampel penelitian. Penentuan jenis material dan model ruangan kondisieksisting berdasarkan hasil survei dan pengukuran di ruang Wastu 1.Selanjutnya dengan menggunakan software Ecotect, model plafond dandinding dieksperimen sebanyak 4 kali dengan jenis material yang sudahditentukan untuk mengetahui berapa waktu dengungnya. Hasil perhitunganRT pada model eksisting dan model eksperimen dibandingkan dengan RToptimal untuk ruangan kuliah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwamodel plafond datar dengan material gypsum dan acoustic danpenambahan lapisan cork pada kolom dan dinding paling mampumendekati RT optimal.
RUANG TEMPORER SOSIAL SEBAGAI SALAH SATU BENTUK RUANG SOSIAL DAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RUANG PUBLIK KOTA
Ghoustanjiwani Adi Putrag;
Daim Triwahyono
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 4 No 01 (2020): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (434.183 KB)
|
DOI: 10.36040/pawon.v4i01.2348
Ruang temporer sosial dipahami sebagai ruang publik yang terbentuk dariproses sosial. Dalam (Lefebvre 2000) “production of space” ruang sosoaldigambarkan kedalam bentuk ruang yang terstruktur dari waktu (Time).Pada studi kasus terpilih yaitu: Festival kampung sedjarah Tawangsari,penulis melakukan kajian evaluasi secara deskriptif dari kajian literatur danhasil penelitian terkait. Penulis menemukan bahwa ruang sosial temporerpada studi kasus dipengaruhi oleh 3 faktor jaringan pembentuk antara lain:Ikatan Antar aktor pembentuk yang simetris, ikatan antar individu aktor padajaringan masyarakat yang lebih luas dan adanya struktur ikatan sosial yangterhubung .