cover
Contact Name
Elsi Dwi Hapsari
Contact Email
elsidhapsari2@gmail.com
Phone
+6287839259788
Journal Mail Official
elsidhapsari2@gmail.com
Editorial Address
Sekretariat DPP PPNI Graha PPNI Jl. Lenteng Agung Raya No 64, Kec. Jagakarsa, RT 006 RW O8, Jakarta Selatan
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)
ISSN : 25031376     EISSN : 25498576     DOI : http://dx.doi.org/10.32419/jppni.v4i3
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) merupakan jurnal resmi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia ini merupakan jurnal dengan peer-review yang diterbitkan secara berkala setiap 4 bulan sekali (April, Agustus, Desember), berfokus pada pengembangan keperawatan di Indonesia. Tujuan diterbitkan JPPNI adalah untuk mewujudkan keperawatan sebagai suatu profesi yang ditandai oleh kegiatan ilmiah yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh perawat di Indonesia, dikomunikasikan melalui media jurnal yang dikelola oleh organisasi profesi, dan didistribusikan ke kalangan perawat, pemangku kepentingan, dan masyarakat.
Articles 205 Documents
Hubungan Pola Asuh Ibu dan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Prasekolah di Bogor Windiastri, Fitri; Nurhaeni, Nani
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.422 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v4i2.180

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Pola asuh ibu merupakan faktor yang memengaruhi perkembangan anak, khususnya perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial emosional dapat mengidentifikasi kemampuan sosial, emosional, intelektual, dan perilaku positif lainnya pada anak usia prasekolah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dan perkembangan sosial emosional anak usia prasekolah di PAUD Desa Parakan Jaya, Bogor. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 103 responden ibu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner parenting styles and dimensions questionnaire (PSDQ) dan kuesioner perkembangan sosial emosional anak usia 4-5 tahun dan >5-6 tahun. Chi-square digunakan untuk analisa data bivariat. Hasil penelitian: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan perkembangan sosial emosional anak usia prasekolah 4-5 tahun (p=0,225) dan >5-6 tahun (p=0,108). Faktor lain seperti usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan jenis kelamin anak tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan perkembangan sosial emosional anak. Namun demikian, pada penelitian ini ditemukan bahwa mayoritas perkembangan sosial emosional anak diklasifikasikan dalam perkembangan yang meragukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan screening sejak dini untuk mendeteksi adanya penyimpangan perkembangan sosial emosional anak. Kesimpulan: tidak ada hubungan yang bermakna antara pola asuh dan perkembangan sosial emosional pada anak usia pra sekolah.Kata Kunci: Pola asuh ibu, perkembangan sosial emosional anak, anak usia prasekolahThe Correlation Between Mother’s Parenting Style and Social-Emotional Development of Preschool-aged Children in BogorABSTRACTBackground: Parenting style is a factor that influences a children’s development, especially for social-emotional development. Social-emotional development begun to identify social, emotional, intellectual, and other positive behaviors in preschoolers. Objective: to know the correlation between mother’s parenting style and social-emotional development of preschool-aged children (4-6 years old) in PAUD at Parakan Jaya Village of Bogor. Design research use analytic descriptive approach cross sectional at 103 respondents. Data collection is conducted by parenting styles and dimensions questionnaire (PSDQ) and social-emotional development questionnaire for 4-5 years old and >5-6 years old. Chi-square is used to analyze bivariate data. Results: there is a no relationship of the correlation between mother’s parenting style and social-emotional development of preschool-aged children 4-5 years old (p=0.225) and >5-6 years old (p=0.108). Other factors such as age, education, employment, and sex show there is a no relationship with the children’s social-emotional development. However, this research found that majority of the children’s social-emotional development is questionable. So, screening is necessary to identify the deviation of the children’s social-emotional development. Conclusion: there is no significant correlation between mother’s parenting style and social-emotional development of preschool-aged children.Keywords: Mother’s parenting styles, social-emotional development, preschool-aged children
UJI KOMPETENSI PERAWAT DI INDONESIA ., Masfuri
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.138 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v1i1.17

Abstract

ABSTRAKTujuan Penelitian: Artikel ini akan menjabarkan pencapaian uji kompetensi nasionalkeperawatan di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder yang telah diterbitkanoleh panitia uji kompetensi nasional. Data secara keseluruhan yang diambil adalah periode ujiantahun 2015. Data disajikan secara deskriptif. Hasil: Pada tahun 2015, terdapat 66.687 lulusan(Diploma III dan Profesi Ners) menjalani ujian, 35.892 (53,8 persen) dinyatakan lulus. Diskusi: Studiselanjutnya perlu lebih mengeksplor indikator kuat pada instansi pendidikan untuk meningkatkanpresentasi keluluasan. Simpulan: Tingkat akreditasi memiliki hubungan kuat terhadap persentasekelulusan.Kata Kunci: uji kompetensi nasional, keperawatan.ABSTRACTObjective: This article will describe the achievement of the national examination in nursingeducation in Indonesia. Methods: This study employed secondary data published widelyby the national examination committee. Data were taken from the 2015 examination. Datawere presented descriptively. Results: In 2015, there were 66,687 graduates of Diploma IIIand Professional Nurse who took examination, 53.8% of them (35,892) passed. Discussion:Further study is needed to explore the strong indicator in educational institutions to improvethe passing percentage. Conclusion: Level of accreditation has strong correlation with thepassing percentage.Keywords: national examination competency, nursing.
Lamanya Penggunaan Kateter dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Terpasang Kateter Yosi Suryarinilsih; Defiroza -; Melsy Aulia
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 2, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.577 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v2i3.92

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi nasokomial yang dapat dialami pasien rawat di rumah sakit. Salah satu faktor penyebabnya bisa dari penggunaan kateter. Tujuan Penelitian: mengetahui lamanya penggunaan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih. Metode: Jenis penelitiannya adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel 44 orang yang ditentukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria responden adalah pasien rawat yang dipasang kateter saat baru masuk RS dengan diagnosis utama bukan infeksi saluran kemih. Izin etik panelitian diperoleh sebelum pengambilan data dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dari 22 Juni-22 Juli 2015 dengan menggunakan lembar observasi dan pemeriksaan spesimen urin responden ke laboratorium. Data dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji chi square. Hasil: ditemukan 43,2% responden mengalami ISK, dari lamanya penggunaan kateter responden, 40,9% tidak sesuai aturan (lebih 7 hari) dan terdapat hubungan bermakna antara lamanya penggunaan kateter dengan kejadian infeksi saluran kemih (p<0,001). Kesimpulan: Pengunaan kateter yang lama memiliki hubungan yang bermakna dengan terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi perawat ruangan dalam merencanakan intervensi pengawasan dan penggantian kateter secara periodik bagi pasien.Kata kunci: Kateter, infeksi saluran kemih, rumah sakit, urinalisisDURATION OF CATETER USE AND INCIDENCE OF URINARY TRACT INFECTION IN PATIENTS WITH INDWELLING CATHETERABSTRACTBackground: Urinary Tract Infection (UTI) is one of the nosocomial infections that can be experienced by hospitalized patients. One of the causes is the use of catheters. Objective: To identify the duration of catheter use and the incidence of urinary tract infections. Methods: The research is descriptive analytic with cross sectional study approach. The number of samples was 44 people whom were taken using purposive sampling. The criterion of respondent was patient with an indwelling catheter when they were newly admitted to the hospital with a primary diagnosis of not having urinary tract infection. Ethical approval for the research was obtained before data were collected. The data were collected from 22 June 2015 to 22 July 2015 by using observation sheets and examining respondents ’urine specimens in the laboratory. They were analyzed through univariate and bivariate using chi square test. Results: 43.2% of respondents had UTI, 40.9% did not comply with the rules (more than 7 days) in terms of the duration of catheter use, and there was a significant correlation between the duration of catheter use and incidence of urinary tract infection (p<0.001). Conclusion: Prolonged catheter use has a significant correlation with the incidence of urinary tract infection in patients. The results of this research can be used as a basis for ward nurses in planning periodic supervision and catheter replacement interventions for patients.Keywords: catheter, urinary tract infection, hospital, urinalysis
Peran Mentor dalam Membimbing Perawat Pemula Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya; Ernawati Ernawati
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 3, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.216 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v3i3.169

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Proses transisi perawat pemula dari seorang mahasiswa menjadi seorang perawat dilalui dengan berbagai tantangan khususnya pada generasi masa kini yang mengalami percepatan teknologi namun juga sebagai perawat memiliki tuntutan humanis. Seseorang yang memiliki kemampuan kognitif dan teknis yang baik namun tanpa didukung bimbingan yang memadai akan sulit melewati masa adaptasi. Melalui peran mentor, perawat pemula mendapatkan bimbingan menghadapi kesulitan pada tahap adaptasi ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman mentor di rumah sakit dalam membimbing perawat pemula. Metode: Penelitian kualitatif ini menggunakan interpretive phenomenology dengan menggunakan Gadamer’s philosophical hermeneutics sebagai metodologi. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan semi-structured interview. Sampel penelitian adalah 8 mentor di sebuah rumah sakit yang berasal dari beberapa ruang perawatan. Interview dilakukan dalam rentang bulan April sampai dengan Mei 2018. Hasil penelitian: Penelitian ini menghasilkan tiga tema yaitu proses pembimbingan, peran dan fungsi mentor, dan tantangan seorang mentor. Diskusi: Mentor menangkap tantangan yang dihadapi adalah sempitnya waktu bimbingan. Ketidakberhasilan mentor dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam membimbing perawat pemula akan berkontribusi terhadap kesulitan dalam adaptasi dunia kerja perawat pemula. Kesimpulan: Komitmen seorang mentor dalam membimbing perawat pemula dalam masa transisi adaptasi bekerja harus didukung oleh budaya kerja yang baik dan sinergis dengan kebijakan institusi.Kata Kunci: mentor, adaptasi, perawat pemula.The Role of Mentor in Mentoring Fresh Graduated NursesABSTRACTBackground: The transition process of fresh graduated nurses from nursing student become nurse, it could be challenging especially in this generation which facing of technology acceleration, in the other hand as a nurse should be humanist. Someone who has good cognitive and technical skills, but without adequate mentoring, it would be difficult to endure adaptation process successfully. Therefore, a mentor would play important role to guide the novice nurses in dealing with situations in the work environment. Objective: This study aims to explore the experience of mentors in hospitals in mentoring beginner nurses. Methods: This qualitative research uses interpretive phenomenology by using Gadamer’s philosophical hermeneutics as a methodology. The data collected through semi-structured interviews. The samples of this study were 8 nurses from several unit in a hospital. Data was collected between April and May 2018 Results: This study resulted in three themes: mentoring process; mentor roles and functions; and challenges of a mentor. Discussion: One of challenging mentoring is short duration of mentoring due to rush hour in a ward. Unsuccsessful mentoring could contribute the difficulty of fresh graduated nurse to adapt on working life. Conclusion: Mentor commitment in mentoring fresh graduated nurse on the transition and adaptation of working should be supported by positive corporate culture and synergistically with institution policy.Keywords: Mentoring, adaptation, fresh graduated nurses
Hubungan Pengetahuan Ibu dan Pola Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Anak Usia Toddler Fitriana Noor Khayati; Ririn Munawaroh
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.922 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v2i1.83

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian: untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita dan pola pemberian makanan terhadap status gizi anak usia toddler. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun di Desa Kunden, Karanganom, Klaten. Sampel berjumlah 56 orang yang diambil dengan teknik concecutive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2016. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner pengetahuan ibu tentang status gizi, kuesioner pola pemberian makanan, timbangan berat badan, serta stature meter. Pengukuran status gizi menggunakan indeks BB/TB. Analisis data menggunakan uji koefisien kontingensi untuk mengetahui korelasi. Hasil: Ibu yang memiliki pengetahuan tentang gizi balita cukup baik sejumlah 41,1% dan ibu yang memiliki pengetahuan tentang pola pemberian makanan baik sejumlah 78,6%. Balita di Desa Kunden sebagian besar memiliki status gizi normal, yaitu sejumlah 62,5%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan ibu (p=0,166) dan pola pemberian makanan (p=0,313) terhadap status gizi balita (a=0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi anak usia toddler dan pola pemberian makanan terhadap status gizi anak usia toddler.Kata Kunci: pengetahuan ibu, pola pemberian makanan, status gizi, toddlerCORRELATION OF MOTHER’S KNOWLEDGE AND FEEDING PATTERN WITH NUTRITIONAL STATUS IN TODDLERSABSTRACTObjective: to analyze the correlation of mother’s knowledge about toddler’s nutrition and feeding pattern with nutritional status of toddlers. Methods: This research was analytical descriptive with cross sectional approach. The population was mothers who had children aged 1-3 years in Kunden, Karanganom Village, Klaten. Samples consisted of 56 people taken using consecutive sampling technique. The research was conducted in June-July 2016. The instruments used were a questionnaire of mother’s knowledge about nutritional status, feeding pattern questionnaire, body weight scales, and stature meter. The nutritional status was measured using Weight/Height index. Data were analyzed using contingency coefficient test to figure out the correlation. Results: 41.1% of mothers had relatively good knowledge about nutrition of toddler and 78.6% mothers had good knowledge about feeding pattern. 62.5% of toddlers in Kunden Village mostly had normal nutritional status. The results of statistical test showed that there was no correlation of mother’s knowledge (p=0.166) andfeeding pattern (p=0.313) with nutritional status of toddles (a=0.05). Conclusion: There is no correlation of mother’s knowledge about toddlers’ nutrition and feeding pattern with nutritional status of toddlers.Keywords: mother’s knowledge, feeding pattern, nutritional status, toddlers
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA REGULER MENJALANI PENDIDIKAN DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Siti Zahara Nasution; Widya Darayani Purba
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.808 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v1i3.33

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifi kasi pengaruh dukungan keluarga terhadapmotivasi mahasiswa sarjana keperawatan kelas reguler menjalani pendidikan di Fakultas Keperawatan,Universitas Sumatera Utara. Metode: Metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi digunakan dalampenelitian ini. Jumlah responden sebanyak 234 orang mahasiswa yang diambil dengan teknik proposionalsampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tiga buah kuesioner sebagai instrumenpenelitian yaitu kuesioner data demografi , kuesioner untuk mengukur dukungan keluarga yang telah diujivaliditasnya (0,98) dan reliabilitasnya (0,82) dan kuesioner untuk mengukur motivasi mahasiswa yang telahdiuji validitasnya (0,89) dan reliabilitasnya (0,80). Pengumpulan data dilakukan pada minggu kedua Aprilsampai minggu kedua Mei 2015 setelah mendapatkan pernyataan lulus uji etik dari Komisi Etik PenelitianKesehatan Fakultas Keperawatan USU. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasilpenelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang signifi kan antara dukungan keluarga terhadap motivasimahasiswa sarjana keperawatan kelas reguler menjalani pendidikan di Fakultas Keperawatan UniversitasSumatera Utara (ρvalue=0,016), dengan nilai koefi sien korelasi r=0,157 dengan interpretasi sangat lemah.Diskusi: Mayoritas mahasiswa memiliki dukungan keluarga yang baik, yaitu 98,3% dan mayoritas mahasiswamemiliki motivasi yang tinggi, yaitu 96,6%, hal ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga menciptakan motivasiyang baik bagi mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, makapeneliti menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh dukungan keluarga terhadap motivasi mahasiswa sarjanakeperawatan kelas reguler menjalani pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.Kata Kunci : Mahasiswa, dukungan keluarga, motivasi.EFFECTS OF FAMILY SUPPORT ON MOTIVATION IN REGULAR STUDENTS UNDERTAKING THEIRSTUDY AT THE FACULTY OF NURSING OF NORTH SUMATRA UNIVERSITYABSTRACTObjective: This study aimed at identifying the effects of family support on motivation in nursing undergraduatestudents of regular class to undertake their study at the Education Faculty of Nursing, North Sumatra University.Methods: This study employed a quantitative method with correlation descriptive design. Total respondentswere 234 students taken using proportional sampling. Data were collected using three questionnaires, namelydemographic data questionnaire, questionnaire to measure family support of which validity (0.98) and reliability(0.82) had been tested and questionnaire to measure the motivation of students of which validity (0.89) andreliability (0.80) had been tested. The data were collected in the second week of April until the second weekin May 2015 after obtaining the Ethical Clearance from the ethics committee for health research, the Faculty ofNursing, North Sumatra University. The data were analyzed using Spearman. Results: The results of the studyindicated a signifi cant positive correlation between family support and motivation in undergraduate nursingstudents of regular class undertaking study at the Faculty of Nursing, North Sumatra University (ρvalue=0.016), with a correlation coeffi cient r = 0.157 with very weak interpretation. Discussion: The majority ofstudents received good family support (98.3%) and the majority of students had high motivation (96.6%).This suggests that family support creates good motivation for students in undertaking their study. Conclusion:Based on the research results, it can be concluded that there is a signifi cant effect of family support onmotivation in nursing undergraduate students of regular class undertaking their study at the Faculty of Nursing,North Sumatra University.Keywords: student, family support, motivation
Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Balita ISPA Rizky Gumilang Pahlawan; Budi Rustandi; Lisbet Octovia Manalu
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.242 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v3i2.106

Abstract

ABSTRAKTujuan Penelitian: mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam perawatan balita ISPA. Metode: quasy experimental dengan pendekatan non equivalent control group. Penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 45 ibu yang mempunyai balita ISPA, dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan 25 item pertanyaan yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pada kelompok perlakuan dilakukan pendidikan kesehatan dengan cara metode seminar, diskusi dan tanya jawab serta memberikan leaflet sedangkan pada kelompok kontrol tidak dilakukan pendidikan kesehatan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2015. Tehnik analisis data menggunakan uji statistic marginal homogeneity. Hasil: Rentang umur responden adalah 27-35 tahun. Mayoritas tingkat pengetahuan ibu pada saat pretest masuk dalam kategori kurang, yaitu (74%) pada kelompok perlakuan dan (86,4%) kelompok kontrol dengan p value 0,05. Tingkat pengetahuan pada saat post test didapatkan hasil yang berbeda yaitu 82,5% kategori baik pada kelompok perlakuan dan 91,1% kategori kurang pada kelompok kontrol dengan p value 0,05. Tingkat pengetahuan responden pada penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu dengan nilai p value 0,01. Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan dengan tingkat pengetahuan ibu balita ISPA. Dengan demikian, hasil penelitian ini penting sebagai bahan telaah bagi petugas puskesmas ataupun pelayanan kesehatan dalam upaya mencegah terjadinya ISPA.Kata kunci: balita, Infeksi saluran Pernapasan akut, pendidikan kesehatan, pengetahuanEFFECT OF HEALTH EDUCATION ON KNOWLEDGE LEVELS IN MOTHERS OF UNDER-FIVE CHILDREN WITH ARIABSTRACTObjective: To identify the effect of health education about acute respiratory infections (ARI) on the levels of knowledge in mothers of under-five children with ARI. Methods: This study is quasi-experimental with nonequivalent control group approach. Samples were taken using simple random sampling technique with a sample size of 45 mothers who had under- five children with ARI, whom were divided into treatment and control groups. Data were collected using a questionnaire with 25 items of questions of which validity and reliability had been tested. Health education was given to the treatment group through seminar, discussion, question and answer as well as leaflets, but not given to the control group. Data were collected from May to August 2015. Data were analyzed using a statistical test of marginal homogeneity. Results: The age range of respondents was 27-35 years. The majority of mothers’ level of knowledge at the time ofpretest was poor, which was (74%) in the treatment group and (86.4%) in the control group with p value of > 0.05. The level of knowledge at the time of the posttest indicated different results, that 82.5% belonged to good category in the treatment group and 91.1% belonged to poor category in the control group with p value of <0.05. The respondents’ level of knowledge in this study showed a significant effect of education health on mother’s level of knowledge with p value of <0.01. Conclusion:There is an effect of health education on levels of knowledge in mothers of under-five children with AR1. Therefore, the results of this study are important as a study material for public health center or health services staff in order to prevent the incidence of ARI.Keywords: under-five children, acute respiratory infections, health education, knowledge
Pengalaman Perawat dalam Memberikan Perawatan Atraumatik pada Anak di Rumah Sakit Nursasmita, Rizqi; Tri Waluyanti, Fajar; Wanda, Dessie
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.785 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v4i2.185

Abstract

Abstrak Perawat anak memiliki peran penting untuk mencegah terjadinya dampak negatif hospitalisasi melalui aplikasi konsep perawatan atraumatik dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak. Tujuan: Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi secara mendalam tentang pengalaman yang dialami perawat dalam memberikan perawatan atraumatik pada anak yang mengalami hospitalisasi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif fenomenologi di RSAB Harapan Kita Jakarta pada bulan Mei 2016. Pengambilan data melalui wawancara semi terstruktur terhadap tujuh perawat yang dipilih dengan purposive sampling. Data transkrip dianalisis secara manual dengan metode Yin (2011) dan Graneheim & Lundman (2004). Hasil penelitian: dihasilkan empat tema yaitu ada dualisme peran orang tua dalam perawatan atraumatik, dilema dukungan rumah sakit dalam perawatan atraumatik, intervensi yang digunakan perawat dalam perawatan atraumatik, dan refleksi perawatan atraumatik untuk perawat. Kesimpulan: Gambaran eksplorasi pengalaman perawat dalam memberikan perawatan atraumatik meliputi dualisme peran (positif dan negatif) orang tua, beragam intervensi perawatan atraumatik yang telah diaplikasikan, dilema dukungan rumah sakit dalam perawatan atraumatik berhubungan dengan infeksi nosokomial maupun hambatan internal, serta perawat melakukan refleksi perawatan atraumatik yang telah dilakukan.Kata Kunci: anak, pengalaman, perawat, perawatan atraumatikThe Experiences of Nurses in Providing Atraumatic Care for Children during Hospitalization AbstractA nurse has an important role to prevent the negative impact of hospitalization through the application of concepts atraumatic care in providing nursing care in children. Objective: The research aim is to explore the experiences of nurses in providing atraumatic care for children during hospitalization. Method: This research method using qualitative phenomenology descriptive study at RSAB Harapan Kita Jakarta in May 2016. Collecting data through interviews with seven nurses selected with using purposive sampling. Transcript data was analyzed manually with Yin (2011) and Graneheim & Lundman (2004) method. Results: The results of the study describes the four themes, namely a duality of the role of parents in the atraumatic care, support hospitals dilemma in atraumatic care, nursing interventions used in atraumatic care, and the reflection of atraumatic care for nurses. Conclusion: An illustration of nurses’ exploratory experiences in providing atraumatic care includes dualism of the roles (positive and negative) of parents, various atraumatic care interventions that have been applied, hospital support dilemmas in atraumatic care related to nosocomial infections and internal support, and nurses doing reflecting on atraumatic care.Keywords: atraumatic care, experience, nurse, pediatric
CROSS CULTURAL SKALA STIGMA TERKAIT HIV/AIDS PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Kustanti, Anita; Wijayanti, Yanri; Rahmat, Ibrahim
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.358 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v1i2.23

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Stigma dapat menyebabkan kegagalan atau keterlambatan dalam menangani ataumendiagnosis HIV dan AIDS. Salah satu visi UNAIDS ialah zero stigma. Perawat harus mampumemberikan pelayanan keperawatan bebas stigma dan diskriminasi. Isu nasional yang disarankan olehHPEQ (2012) kepada institusi penyelenggara pendidikan keperawatan 20 persen di antaranya tentangperawatan HIV/AIDS. Namun, terdapat keterbatasan alat ukur kuantitatif untuk mengkaji manifestasistigma terkait HIV/AIDS pada mahasiswa keperawatan. Tujuan: Melakukan pengembangan instrumendengan adaptasi cross cultural dan uji validasi skala stigma sesuai dengan budaya mahasiswa ProgramStudi Ilmu Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Instrumen ini merupakan adaptasi SHASS yangdikembangkan oleh Diaz dan Neilands (2009). Metode: Deskriptif dengan desain cross sectional,melibatkan 77 responden, dilakukan bulan Juli–September 2015. Uji validitas dengan product moment,uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Hasil: 11 domain stigma HIV/AIDS yang terdiriatas 39 pertanyaan menunjukan valid dan reliable dengan nilai r >0,2 dan nilai alpha > 0,7. Diskusi:Pengembangan instrumen dengan adaptasi cross cultural mempunyai beberapa kelebihan; penelitimelakukan adaptasi dan modifi kasi dari instrumen yang sudah pernah dilakukan uji validitas dan reliabilitassebelumnya di negara lain. Keterbatasan penelitian ini hanya melibatkan mahasiswa ilmu keperawatan.Kesimpulan: Skala stigma terkait HIV/AIDS adaptasi dari Spanish HIV Stigma Scale (SHASS) dapatdigunakan sebagai instrumen kuantitatif pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan.Kata Kunci: cross cultural, stigma HIV/AIDS, mahasiswa ilmu keperawatan.ABSTRACTBackground: Stigma can lead to failure or delay in handling or diagnosing HIV and AIDS. One visionsof UNAIDS is zero stigma. Nurses have to be able to provide stigma and discrimination-free nursingservices. HPEQ (2012) recommends that institutions of nursing education provide 20% of national issuesconcerning HIV/AIDS care. However, there are limitations on quantitative instruments to assess themanifestation of HIV/AIDS-related stigma in students nursing. Objectives: To develop an instrumentby employing cross-cultural adaptation and validity test for stigma scale in accordance with the cultureof students of Nursing Science Program, Universitas Gadjah Mada. This instrument is an adaptation ofSHASS developed by Diaz and Neilands (2009). Methods: This study employed descriptive method withcross sectional design. It involved 77 respondents and was conducted from July to September 2015. Thevalidity test employed product moment and the reliability test employed Cronbach’s Alpha. Results: 11domains of HIV/AIDS-related stigma, which consisted of 39 questions, indicated that the instrument wasvalid and reliable with an r value of >0.2 and an alpha value of>0.7. Discussion: The development of aninstrument by employing cross-cultural adaptation has several advantages; the researchers adapted toand modifi ed instruments of which their validity and reliability were previously tested in other countries.A limitation of this study is that it only involved students of nursing science. Conclusion: HIV/AIDSrelated stigma scale adapted from the Spanish HIV Stigma Scale (SHASS) can be used as a quantitativeinstrument in students of Nursing Science Program.Keywords: cross-cultural, HIV/AIDS-related stigma, students of nursing science.
Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Tisna Yanti; Nining Fitrianingsih; Ainul Hidayati
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.428 KB) | DOI: 10.32419/jppni.v3i1.97

Abstract

ABSTRAKTujuan Penelitian: mengetahui hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analisis korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 53 responden yang diambil dengan teknik aksidental sampling. Kriteria inklusi sampel adalah pasien dewasa yang mengalami hipertensi dan bersedia menjadi responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan September-Desember 2017. Instrumen penelitian menggunakan alat pengukur tinggi badan dan berat badan (timbangan digital) untuk menilai obesitas dan untuk mengukur tekanan darah digunakan tensi meter digital dengan hasil berpatokan pada JNC-VII. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji koefisien korelasi creamer. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 53 responden, sebanyak 34 (64,2%) responden mengalami obesitas dan 42 (79,2%) responden mengalami hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan nilai uji statistik dengan nilaip value=0,03 \ (< 0,05), hal ini menunjukkan ada hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa, di mana nilai OR=4,375, yang artinya pasien dewasa akan beresiko atau berpeluang mengalami hipertensi sebanyak 4,375 kali. Diskusi: seseorang yang mengalami obesitas akan terjadi resistensi insulin dan hiperinsulinemia sehingga akan meningkatkan aktivitas syaraf simpatis dan sistem rennin angiotensin yang berperan meningkatkan tekanan darah (hipertensi). Kesimpulan: Seseorang yang mengalami obesitas akan beresiko mengalami penyakit hipertensi.Kata Kunci: Obesitas, hipertensi, usia dewasaCORRELATION BETWEEN OBESITY AND HYPERTENSION IN ADULTHOODABSTRACTObjective: To identify the correlation between obesity and incidence of hypertension in adulthood. Methods: The research employed correlational analysis design with cross sectional approach. Samples were taken accidental sampling technique with a sample size of 53 respondents. The sample inclusion criteria were adult patients who had hypertension and were willing to be respondents. Data were collected in September-December 2017. The research used height and weight measuring instruments (digital scale) to assess obesity and digital tension meter of which results were based on JNC- VII to measure blood pressure. The statistical test was performed using Cramer S correlation coefficient test. Results: The results showed that out of 53 respondents, 34 respondents (64.2%) were obese and 42 respondents (79.2%) had hypertension. The research results showed that the value of statistical tests wasp value of 0.031 (<0.05), indicating that there was a correlation between obesity and incidence of hypertension in adulthood, where OR value was 4.375, meaning that adult patients were 4,375 times likely to be at risk or have the chance to have hypertension. Discussion: An obese person will develop insulin and hyperinsulinemia resistance which will increase the activity of sympathetic nerves and renin-angiotensin system which plays a role in increasing blood pressure (hypertension). Conclusion: An obese person will be at risk of having hypertension.Keywords: Obesity, hypertension, adulthood

Page 4 of 21 | Total Record : 205