cover
Contact Name
ARBITRER: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Contact Email
arbitrer.jurnal@gmail.com
Phone
+6285243260251
Journal Mail Official
arbitrer.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Kampus FKIP Universitas Pattimura Poka-Ambon, 97233, Indonesia.
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
ARBITRER: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Published by Universitas Pattimura
ISSN : -     EISSN : 26851873     DOI : https://doi.org/10.30598/arbitrervol1no1tahun2019
Arbitrer: Jurnal Pendidikan dan Bahasa Indonesia memuat artikel-artikel ilmiah dalam bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, termasuk Bahasa dan Sastra Daerah, ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing. Artikel dapat berupa kajian dan aplikasi teori, hasil penelitian, dan kajian pustaka.
Articles 115 Documents
STILISTIKA DALAM KUMPULAN PUISI KESIUR DARI TIMUR KARYA TIMUR SINAR SUPRABANA Pramulia, Pana
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 3 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol1no3hlm137-148

Abstract

Puisi merupakan bentuk karya sastra yang cenderung menggunakan gaya bahasa khas yang telah diatur sedemikian rupa oleh penyairnya. Diksi yang digunakan biasanya menggunakan bahasa yang menyimpang. Artinya, bahasa yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, puisi mempunyai karakteristik unik yang diuraikan melalui pola persajakan. Gaya bahasa, pemilihan kata (diksi), dan pola persajakan menjadikan puisi sebagai karya sastra unik sekaligus indah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menguraikan ketiga hal itu berdasarkan puisi-puisi Timur Sinar Suprabana yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Kesiur dari Timur. Penelitian ini bersifat kualitatif yang akan menguraikan data secara deskriptif agar tujuan dapat tercapai secara memadai sebagai pijakan analisis. Peneliti menemukan tiga gaya bahasa, antara lain asidenton, hiperbola, dan personifikasi. Peneliti menemukan tiga pilihan kata dari penyair, antara lain bahasa Indonesia yang jarang didengar oleh masyarakat awam, bahasa Jawa, dan bahasa ungkapan. Peneliti menemukan lima pola persajakan, antara lain ab ab, aa aa, aa bb, ba ba, dan pola persajakan patah.
KORESPONDENSI KONTOID GEMINAT DAN DISTRIBUSINYA DALAM BAHASA MADURA DI KABUPATEN SITUBONDO DAN BONDOWOSO Savitri, Agusniar Dian
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 3 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol1no3hlm149-166

Abstract

Meskipun terdapat situasi kebahasaan yang homogen di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso, variasi fonologis tetap terjadi dalam bahasa Madura di dua kabupaten tersebut. Salah satunya adalah variasi kontoid geminat menjadi kontoid nongeminat yang terjadi secara teratur. Hal itu disebabkan kontoid geminat merupakan ciri khas bahasa Madura yang tidak dimiliki oleh bahasa Jawa dan Indonesia sebagai bahasa yang berkontak dengan bahasa Madura di Situbondo dan Bondowoso. Berdasarkan hal itu, perlu dikaji korespondensi kontoid geminat dan distribusinya pada bahasa Madura di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Metode pupuan lapangan digunakan dalam kajian ini. Ada delapan titik yang didasarkan pada ketersebaran secara geografis. Metode simak dan cakap digunakan dalam pengumpulan data. Metode padan digunakan dalam analisis data penelitian ini. Hasilnya adalah ada sebelas korespondensi kontoid geminat-nongeminat. Vokoid yang cenderung muncul dalam lingkungan terjadinya geminasi adalah vokoid madya/sedang dan rendah. Kedua, berdasarkan distribusinya, kontoid geminat cenderung dipertahankan di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso yang didukung oleh empat daerah yang pemertahanan kontoid geminatnya cenderung lebih kuat dibandingkan empat daerah lain. Ketiga, kontak bunyi dalam bahasa Madura dengan bahasa Indonesia—yang merupakan bahasa kedua penutur bahasa Madura di Situbondo dan Bondowoso—cenderung menyebabkan korespondensi geminat-nongeminat.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA FANTASI DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII5 SMP NEGERI 3 AMBON Souhuwat, Astrit Vivi
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 3 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol1no3hlm167-178

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Cerita Fantasi Menggunakan Model Discovery Learning dan Media Audio VisualPada Peserta Didik Kelas VII5 SMP Negeri 3 Ambon Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran, dan keterampilan menulis cerita fantasi pada siswa kelas VII 5 Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Ambon. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan pembelajaran melalui model Discovery Learning dan menggunakan media Audio Visual. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Riset Aksi Model John Elliot. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas VII 5 yang terdiri dari 27 perserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan: 1) observasi, 2) tes, dan 3) dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian Siklus I yang telah dilaksnakan, peserta didik yang memenuhi ketuntasan minimal dari ketiga aspek dalam menyusun cerita fantasi sebanyak 5 siswa atau sebesar 18,52%, dan yang belum mencapai KKM ada sebanyak 22 siswa atau sebesar 81,48%. Untuk siklus II yang dapat menyusun cerita fantasi dan tuntas KKM pada kelas VII5 sebanyak 22 peserta didik atau 81,48%. Dan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 peserta didik atau 18,52%. Dari kedua penelitian ini didapatkan hasil bahwa ada peningkatan 62,96%.
STRATEGI IMPLIKATUR PERCAKAPAN ANAK USIA 3—6 TAHUN Hiariej, Chrissanty
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 3 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol1no3hlm179-190

Abstract

Implikatur percakapan merupakan bagian dari pertuturan yang digunakan untuk menyampaikan maksud penutur. Umumnya implikatur sering ditemukan dalam percakapan orang dewasa. Namun, setelah diteliti, implikatur juga dapat muncul dalam percakapan anak-anak. Anak-anak khususnya usia 3—6 tahun sudah memahami dan mengekspresikan perasaan, keinginan dan harapan mereka yang diperoleh dari keluarga, lingkungan, dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi implikatur percakapan bahasa Indonesia anak usia 3—6 tahun. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik yang dipakai dalam pangumpulan data implikatur percakapan anak usia 3—6 tahun di Ambon adalah teknik observasi, teknik pemancingan, teknik rekaman, teknik catatan lapangan. Penganalisisan data penelitian ini menggunakan metode padan alat penentu pragmatis. Prosedur penganalisisan data dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan untuk menjawab semua rumusan masalah penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikatur percakapan anak usia 3—6 tahun muncul ketika anak bersama banyak orang, seperti berada dengan kumpulan teman-teman yang sebaya, dan orang dewasa di sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi implikatur percakapan anak usia 3—6 tahun terdiri atas delapan strategi, yaitu strategi pemberian petunjuk, pemberian petunjuk asosiasi, praanggapan, pemahaman, pernyataan lebih, ironi, penggunaan metafora, dan pertanyaan retoris.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS IKLAN BARIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT CENTENCE SISWA KELAS IX.1 SMP AL- WATHAN AMBON Cahya, Nilam; Latupeirissa, Elsa
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 3 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol1no3hlm191-202

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatkan prestasi belajar siswa melalui Model Pembelajaran Concept Centence (PCC). Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Jumlah nilai keseluruhan menulis iklan baris yang diperoleh siswa kelas IX-1 SMP Al-Wathan Ambon pada pembelajaran menulis iklan baris dengan menggunakan concept sentence adalah 2.268. Atinya Jumlah siswa yang dapat memenuhi nilai KKM pada siklus I pertemuan kedua adalah 13 siswa (52%). Hal ini dilihat dengan jelas bahwa ada peningkatan yang sangat signifikan yakni sebanyak 13 siswa yang mampu memenuhi KKM. Dan siklus II pertemuan kedua peningkatan angka yang signifikan 16,34. Peningkatan itu tergambar dari kemampuan menulis iklan baris yang memperhatikan ketepatan, kepaduan, keutuhan dan isi pesan.
FUNGSI KIDUNG JULA JULI LUDRUK JAWA TIMUR Prawoto, Eko Cahyo; Pramulia, Pana
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2020): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol2no1hlm203-212

Abstract

Kidung Jula Juli merupakan sastra lisan yang sudah ada sejak dulu kala, dan diwariskan secara turun-temurun. Kidung Jula Juli lahir dan berkembang di Jawa Timur, kidung Jula Juli dalam wujudnya berbentuk pantun jenaka yang berisi, sindiran, kritikan, hingga nasihat, tentang kehidupan masyarakat,pendidikan, politik, dsb. Kidungan Jula Juli dalam fungsinya merupakan pranata sosial yang mengarahkan serta mengingatkan masyarakat untuk menyikapi permasalahan-permasalahan kehidupan dengan bijak, sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Oleh sebab itu, penelitian pada Kidung Jula Juli Jawa Timur dilakukan untuk mengetahui serta mendeskripsikan fungsi kidung tersebut sebagai sebuah sastra lisan. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah enam video pertunjukan ludruk, dengan judul sebagai berikut, Soto Gagak, Kidung Lawakan, Kemanten Kisinan, Tumpeng Maut, Kejeglek Anak Dewe, Balai Kota. Semua data tersebut diperoleh dari youtube. Semua Kidung Jula Juli yang digunakan sebagai sumber data tersebut dibawakan oleh Cak Kartolo (CK). Sedangkan data dalam penelitian ini ialah tuturan yang dialihwanahakan dalam bentuk bait dan larik yang mengandung fungsi-fungsi tersebut di atas. Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui beberapa tahapan sebagaimana berikut. 1) mencari video pertunjukan ludruk/kidung jula-juli yang dibawakan oleh Kartolo di youtube, 2) mengunduh video pertunjukan ludruk yang sudah diidentifikasi sebelumnya, 3) menyimpan video pertunjukan ludruk tersebut dalam satu folder, 4) memberi identitas pada setiap video (contoh; Kidung 1, 2, dst.). Teknik analisis data dengan beberapa tahapan sebagai berikut; 1) transkripsi Kidung Jula Juli pada enam video tersebut, 2) pengodean pada setiap data yang sesuai dengan tujuan penelitian, untuk memudahkan penelitia dalam melakukan identitikasi, 3) klasifikasi data berdasarkan empat fungsi Kidung Jula Juli, 4) interpretasi data berdasarkan empat fungsi tersebut pada setiap bait Kidung Jula Juli, 5) yang terakhir ialah pengambilan kesimpulan yang berdasar pada keseluruhan analisis data. Hasil penelitian ini ialah sesuai dengan tujuan penelitian bahwa diperoleh: 1) Kidung Jula Juli merupakan hiburan dalam fragmen ludruk Jawa Timur, 2) sebagai pranata dalam kehidupan masyarakat, sebagai media pembelajaran bagi anak-anak, d) sebagai pengejawantahan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
PROSES DAN MAKNA SIMBOL RITUAL MUNJONG DAYAK TOBAG Olang, Yusuf; Susanti, Yudita; Risca, Marselina
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2020): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol2no1hlm213-222

Abstract

Masyarakat Tebang Benua memiliki tradisi mengucap syukur setelah dilakukannya pemanenan padi. Di setiap prosesi tradisi terdapat pemberian sesajen, sesajen tersebut memuat bagaimana proses ritual dan makna simbol yang menjadi kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses dan makna simbol pada ritual Munjong Dayak Tobag. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian dari Pati Adat, Temenggung yaitu orang-orang penting yang mempunyai peran khusus dalam acara ritual Munjong tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur, dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi. Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triagulasi sumber dan analisis datanya menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ritual Munjong ini merupakan ritual sebagai ungkapan syukur atas hasil panen padi yang selama ini mereka tanam. Simbol dalam ritual sesajen yang sudah disiapkan yaitu sebagai persembahan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil padi mereka. Makna tradisi dalam ritual ini adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak Tobag atas hasil panen padi mereka yang baik. Dalam pelaksanaan ritual ini yang berpartisipasi adalah Kepala Adat, Pati Adat dan Temenggung.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI FENOMENA ALAM MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA KARTIKA XIII-1 AMBON Mainassy, Selviana
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2020): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol2no1hlm223-232

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Concept Sentence untuk meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi fenomena alam melalui media audio visual pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Kartika XIII-1 Ambon. PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus. Hasil penelitian menyatakan bahwa model pembelajaran ini dapat merangsang siswa menyusun kalimat-kalimat dengan beberapa kata kunci yang disediakan guru. Hasil observasi siklus 1, nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 70,94 dan ketuntasan belajar mencapai 68,75 %. Pada siklus 2 peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 80,31 dengan ketuntasan belajar mencapai 87,5%.
MENCARI FORMULA BAHAN AJAR YANG RAMAH BUDAYA LOKAL: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BIPA DI MALUKU Latupapua, Falantino Eryk
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2020): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol2no1hlm233-244

Abstract

Pembelajaran BIPA telah berkembang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Lembaga-lembaga penyedia layanan BIPA tidak lagi berpusat di Pulau Jawa dan Bali serta wilayah-wilayah lain di Indonesia Barat, tetapi telah merambah ke wilayah Indonesia Timur, termasuk Maluku. Universitas Pattimura adalah satu-satunya lembaga penyelenggara program BIPA di Indonesia Timur yang telah membuka program BIPA sejak tahun 2016 yang lalu. Salah satu persoalan penting dalam penyelenggaraan program pembelajaran BIPA adalah mendapatkan bahan/buku ajar atau sumber belajar yang mengintegrasikan materi budaya lokal dalam kemahiran berbahasa. Sejauh ini, buku Sahabatku Indonesia yang ditulis dan diterbitkan oleh PPSDK Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbud Republik Indonesia telah digunakan sebagai bahan ajar atau sumber belajar utama. Meskipun penggunaan buku tersebut sebagai sumber belajar telah cukup membantu dalam proses pembelajaran BIPA, selalu ada persoalan yang muncul, berkaitan dengan representasi kemajemukan budaya Indonesia, yakni tentang materi budaya lokal, termasuk anasir-anasir budaya di wilayah Indonesia Timur yang belum termuat secara proporsional. Padahal, wilayah Indonesia Timur termasuk Maluku memiliki budaya yang sangat kaya, beragam, dan berbeda dengan wilayah Indonesia Barat. Hal itulah yang membentuk kemajemukan Indonesia sebagai kekayaan dan menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. Pada sisi inilah, para pengajar BIPA mengalami kesulitan tersendiri untuk mengajarkan materi budaya dalam kemahiran karena aspek budaya yang terkandung dalam buku tersebut terbatas pada anasir budaya Indonesia yang dianggap sebagai budaya arus utama. Makalah ini secara kritis akan membentangkan persoalan tersebut, termasuk menunjukkan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menciptakan materi ajar yang memberikan ruang pada anasir budaya lokal secara lebih leluasa.
PENGGUNAAN IDIOM BAHASA KEI PADA RANAH ADAT OLEH MASYARAKAT DESA FAAN, KECAMATAN KEI KECIL Risye Renwarin, Ana Maria; da Costa, Romilda Arivina
Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2020): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pattimura (Indonesia Language and Literature Education Department, The Faculty of Teacher's Training and Educational Sciences, University of Pattimura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/arbitrervol2no1hlm245-260

Abstract

Bahasa yang terbentuk dalam tuturan atau teks merupakan wahana yang memuat pengetahuan atau budaya kehidupan para penutur bahasa tersebut. Kadang-kadang dengan satu atau dua buah kata saja, seseorang dapat menyampaikan sejumlah ide yang kaya makna. Bentuk klasik yang lazim digunakan oleh suatu masyarakat etnis adalah idiom. Oleh masyarakat Desa Faan sebagai penutur bahasa Kei, bentuk ini paling intens digunakan pada ranah adat. Makanya, melalui wawancara mendalam dengan beberapa pelaku adat, juga observasi, dan penelusuran dokumentasi, data-data menyangkut idiom dikumpulkan. Selanjutnya, dengan analisis deskriptif kualitatif tampak bahwa masyarakat Desa Faan cenderung menggunakan idiom penuh dan idiom sebagian dalam fungsinya secara representasional, konatif, poetik, dan metalinguistik.

Page 2 of 12 | Total Record : 115


Filter by Year

2019 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 2 (2025): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2025): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 3 (2024): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2024): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2024): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 3 (2023): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2023): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 3 (2022): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 3 (2021): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 2 (2021): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2021): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 3 (2020): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2020): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 3 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 2 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 1 (2019): Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia More Issue