cover
Contact Name
Jurnal Teknik Lingkungan ITB
Contact Email
jurnaltlitb@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltlitb@gmail.com
Editorial Address
http://journals.itb.ac.id/index.php/jtl/about/editorialTeam
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Lingkungan
ISSN : 08549796     EISSN : 27146715     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Teknik Lingkungan ITB merupakan jurnal resmi yang dipublikasikan oleh Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Jurnal ini mencakup seluruh aspek ilmu Teknik Lingkungan sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): pengelolaan dan pengolahan air bersih, pengelolaan dan pengolahan air limbah, pengelolaan dan pengolahan persampahan, teknologi pengelolaan lingkungan, pengelolaan dan pengolahan udara, kebijakan air, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Articles 438 Documents
KAJIAN DAMPAK PENAMBANGAN TIMAH INKONVENSIONAL TERHADAP LINGKUNGAN DAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (STUDI KASUS: KABUPATEN BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG) Erwana, Fahrika; Dewi, Kania; Rahardyan, Benno
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 22, No 2 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.402 KB) | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.2.4

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan pengukuran dan evaluasi terhadap dampak penambangan timah inkonvensional terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, maupun terjadinya kerusakan lingkungan akibat penambangan timah di Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung. Data penelitian diperoleh dari kuesioner, observasi dan penelusuran pustaka.  Pada penelitian ini akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner, serta penilaian awareness dan persepsi masyarakat. Selain itu akan dilakukan analisis jalur untuk melihat pengaruh variabel terhadap persepsi dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Penelitian melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak di 2 kecamatan di Kabupaten Bangka Barat yaitu Kecamatan Mentok dan Kecamatan Jebus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambangan timah inkonvensional memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kondisi sosial masyarakat, namun memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Berdasarkan analisis jalur, variabel awareness, kesediaan berpartisipasi, ekspektasi dan dukungan terhadap penambangan timah inkonvensional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Kata kunci: pertambangan timah inkonvensional, validitas dan reliabilitas, analisis jalur Abtract: This study is a measurement and evaluation of the impact of unconventional tin mining on the social and economic conditions, as well as the environmental damage caused by tin mining in the district of West Bangka of Bangka Belitung province. Data were obtained from questionnaires, observation, and literature review. Firstly, questionnaire need to be tested its validity and reliability before continued to assess awareness and perception. In addition there will be path analysis to observe the influene of variables to perception of social, economic and environment impacts. The study involved 400 randomly selectced respondents in the tw osub districts in the District of West Bangka, they are Mentok and Jebus. Observation result showed that the unconventional tin mining gives negative impact on the environment and social conditions, but it gives a positive impact on the economic conditions. Based on path analysis, variables of awareness, participation, expectation and support unconventional tin mining have significant effect to perception of social, economic and environment impacts. Keywords:  Unconventional tin mining, validity, reliability, path analysis
EVALUASI KUALITAS AIR TANAH DARI SUMUR GALI AKIBAT KEGIATAN DOMESTIK DI KAMPUNG DARAULIN-DESA NANJUNG Ridhosari, Betanti; Roosmini, Dwina
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 17, No 1 (2011)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (949.956 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2011.17.1.5

Abstract

Abstrak: Sungai Citarum memiliki tingkat pencemaran tinggi akibat banyaknya sampah, limbah domestik maupun limbah pabrik yang disalurkan ke badan air tersebut. Hal ini menyebabkan banjir di wilayah sepanjang Sungai Citarum salah satunya yaitu Kampung Daraulin di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Untuk mencegah banjir pemerintah melakukan proyek normalisasi Sungai Citarum dengan mengeruk dan melebarkan sungai serta meluruskan bagian yang berkelok. Bagian tersebut ditutup. Masyarakat di sekitarnya khususnya penduduk di Kampung Daraulin memanfaatkan bagian tersebut sebagai tempat penampungan limbah domestik. Hal ini mengakibatkan turunnya kualitas air sungai tersebut yang dapat mempengaruhi kualitas air tanah di sekitarnya. Penduduk Kampung Daraulin memanfaatkan sumur gali sebagai sumber air untuk kegiatan sehari-hari. Padatnya penduduk di Kampung Daraulin menyebabkan lokasi sumur gali dengan tangki septik sangat dekat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah air tanah di Kampung Daraulin tercemar oleh limbah domestik. Penelitian ini diawali dengan inspeksi sanitasi melalui kuisioner dan dilanjutkan dengan pemeriksaan sampel air tanah di laboratorium. Pemeriksaan sampel air tanah ini dilakukan di beberapa titik sampling dengan menggunakan metode statistika Simple Random Sampling (SRS), meliputi analisa ammonium dengan metode nessler-spectrofotometri, nitrit dengan metode Reaksi Diazotasi-Spektrofotometri, nitrat dengan metode Brucin-Spectrofotometri, Fosfat dengan metode Stannous Chlorida-Spectrofotometri, dan analisa jumlah bakteri Escherichia Coli dilakukan dengan metode Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT). Dari hasil pemeriksaan sampel air sumur gali di Kampung Daraulin diketahui bahwa beberapa sumur gali di Kampung Daraulin tercemar akibat limbah domestik.Kata kunci: Air Tanah, Limbah Domestik, Sumur Gali, Sungai dan Tangki Septik Abstract : Citarum River has a fairly high level of pollution because of domestic and industrial waste. The wastes are channeled to the river and that cause flooding in areas along the river. One of the areas frequently affected by floods is Daraulin Village in Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. To prevent flooding, the Government do a project for normalization of Citarum River. This project doing dredge, expand and extend the winding river. Part of  the winding river is closed, but the surrounding community, especially the residents of Daraulin Village, make a river as reservoir for the domestic waste water.  This cause reducting of the water river quality, which can also affect the quality of  groundwater. The residents in Daraulin Village use dug wells as a source of water for their daily activities. The densely populated village cause location between dug wells and septic tank is very close. The study was conducted to determine the groundwater in Daraulin Village polluted by the domestic waste water. The study began with the sanitary inspection with questionnaire and continued with the analysis in the laboratory. The sampling points is using statistical methods Simple Random Sampling (SRS). The laboratory analysis includes the analysis of ammonium with Nessler-spectrophotometry method, analyses nitrit by Diazotasi reaction-spectrophotometry, analyses nitrate by Brucin-Spectrofotometri, phosphate by stannous chloride-Spectrofotometri, and analysis Escherichia Coli by Most Probable Number (MPN). The results of water samples from dug wells in Daraulin village show that some of the dug wells are polluted by domestic waste..  Key words: Domestic Waste, Dug Well, Groundwater,  River and Septic Tank
EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM TIRTA KERTA RAHARJA CABANG TELUKNAGA KABUPATEN TANGERANG Nugraha, Iftikar Rizkia; Sururi, Mohammad Rangga; Sulistiowati, Lina Apriyanti
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 23, No 1 (2017)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.74 KB) | DOI: 10.5614/j.tl.2017.23.1.10

Abstract

Abstrak: Cabang Teluknaga merupakan bagian wilayah dari pelayanan air minum PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Cakupan wilayah pelayanan Cabang Teluknaga yaitu Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi, dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 adalah 325.417 jiwa. Permasalahan sistem distribusi di wilayah ini adalah kurangnya sisa tekan pada jam puncak. Perencanaan ini bermaksud untuk mengevaluasi jaringan distribusi dengan simulasi menggunakan EPANET 2.0 pada jaringan distribusi. Hasil evaluasi jaringan distribusi eksisting menunjukan bahwa sisa tekan pada daerah pelayanan terjauh kurang dari 10 m dan diamater pipa yang terlalu besar sehingga kecepatan air kurang dari 0,3 m/detik. Oleh karena itu, dibutuhkan penyesuaian diamater pipa dan pemerataan tekanan untuk mencapai kondisi optimal. Direncanakan dua alternatif untuk menentukan kondisi optimal yaitu pemasangan booster pump dan menara air. Melalui analisa menggunakan WRT (Weight Ranking Method) terpilih sistem distribusi dengan pemasangan booster pump. Kata kunci: evaluasi, air minum, sistem distribusi, EPANET 2.0, Teluknaga Abstract: Teluknaga Branch is part of PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang District. The coverage of drinking water area in Teluknaga Branch is Teluknaga and Kosambi Subdistricts, with the population in 2017 is 325.417 people. The problem of distribution system in this region is lack of residual head at peak hour. This plan to evaluate by simulation using EPANET 2.0. The results the evaluation of existing distribution network show that residual head on the farthest service less than 10 m and pipes have a diameter that?s too large so the velocity in pipe less than 0.3 m/sec. Under these conditions, adjustable of diameter pipe is necessary and equalization of pressure to achieve optimal conditions. Planned two alternatives to determine the most optimal conditions that is using the booster pump and water tower. The alternative selection method uses WRT, so that the chosen alternative is the alternative one, namely the distribution system using a booster pump. Keywords: evaluation, drinking water, distribution system, EPANET 2.0, Teluknaga 
EFISIENSI PENYISIHAN PARAMETER POLUTAN UTAMA PADA EFLUEN TANGKI SEPTIK MENGGUNAKAN BIOFILTER DENGAN MEDIA GAMBUT KELAPA Diyanti, Imania Eka; Iqbal, Rofiq
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 18, No 2 (2012)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.056 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2012.18.2.2

Abstract

Abstrak: Pencemaran air  kian menjadi masalah serius di  negara-negara berkembang, seiring dengan laju urbanisasi  dan  kurangnya  fasilitas  sanitasi.  Salah  satu  teknologi  sederhana  dan  ekonomis  yang  banyak diterapkan untuk mengolah air limbah domestik secara desentralisasi dalam skala komunitas adalah tangki septik, tetapi sistem ini cenderung membutuhkan pengolahan sekunder seperti biofiltrasi. Pada penelitian ini akan digunakan tangki septik gedung CC Barat ITB sebagai sumber influen biofilter, media utama gambut kelapa yang merupakan produk sampingan industri pengolahan kelapa, serta sistem intermittent dosingdengan waktu pengaliran 2 menit setiap 1 jam. Gambut kelapa dipilih karena keberadaannya melimpah di Indonesia dan harganya pun murah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja proses dan efisiensi penyisihan materi organik, amonia, serta kontaminan biologis (Escherichia coli) oleh biofilter fixed bed ukuran (1x1x1,2) m3 dalam mengolah efluen tangki septik selama periode uji 3 bulan. Akan dianalisis pula hasil olahannya untuk dijadikan bahan pertimbangan kelayakan biofilter tersebut sebagai pereklamasi air sederhana. Diperoleh hasil penyisihan parameter COD sebesar 75,81?87,73%; BOD 81,14?89,89%; TOC sebesar 66,04?86,45%; TSS 73,33?92,93%; NH3 sebesar 78,32?80,77%; dan total coliform sebesar 95,77?99,74%.
REVITALISASI SPAM TANJUNG DALAM I PDAM TIRTA PRABUJAYA DI KOTA PRABUMULIH DALAM RANGKA MENCAPAI TARGET MDGS 2015 Jayanti, Merri; Sabar, Arwin
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 19, No 2 (2013)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1418.805 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2013.19.2.7

Abstract

Abstrak: Adanya peningkatan status Kota Prabumulih dari Kota Administratif Kabupaten Muara Enim, menjadi Kota Tingkat II merupakan salah satu indikator utama meningkatnya permintaan akan kebutuhan air minum. Selain itu, terjadi ancaman keberlanjutan air dari segi kualitas akibat adanya pengaruh ekstrimitas debit pada zona hujan mooson sehingga tingkat kekeruhan air semakin tinggi. Hal ini secara langsung mempengaruhi produksi air minum (baik kualitas, kuantitas dan kontinuitas) yang disediakan oleh SPAM, PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih. Saat ini, cakupan Layanan PDAM baru mencapai 18% dari total  penduduk  158.304 jiwa (2011). Pendistribusiaan air PDAM kepada masyarakat juga kurang merata dikarenakan kekurangan sarana dan prasarana terutama sarana pengambilan air baku dari Intake dengan kapasitas terpasang 60 liter/detik, hanya dapat berproduksi 32 liter/detik. Padahal air minum sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan Rencana Induk Pengembangan SPAM yang didasarkan pada kriteria desain dan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi beberapa tahapan. Penelitian ini membahas mengenai RIP-SPAM untuk jangka pendek dalam rangka pencapaian target MDGs 2015 yakni 70% penduduk terlayani. Hasil penelitian menunjukkan pada 2015, Kota Prabumulih akan memiliki penduduk sebesar 175.942 jiwa dengan kebutuhan air minum rata-rata 327,10 liter/detik. Arahan RIP-SPAM jangka pendek dilakukan dengan revitalisasi SPAM Tanjung Dalam I, yaitu dengan transmisi air baku dan revitalisasi prasedimentasi. Adapun revitalisasi transmisi air baku dapat dilaksanakan dengan dua alternatif yaitu dengan penambahan booster pada jalur transmisi atau penambahan pompa yang dipasang paralel (Q 60 liter/detik). Sedangkan revitalisasi prasedimentasi sangat diperlukan untuk menjamin kualitas air akibat tingkat kekeruhan yang tinggi terutama pada musim penghujan dengan penambahan kompartemen prasedimentasi. Dengan skenario pengembangan SPAM, penduduk Prabumulih dilayani sebanyak 71,25% pada 2015 (melebihi target MDGs). 
PENILAIAN RESIKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN ANALISIS RESIKO EKOLOGI DALAM RENCANA PENGAMANAN AIR (RPA) SUMBER DARI SUNGAI CIKAPUNDUNG (STUDI KASUS DI IPA DAGO PAKAR, PDAM TIRTAWENING, KOTA BANDUNG) Widarti, Paulina Sri; Sudradjat, Arief
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 20, No 1 (2014)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.154 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2014.20.1.4

Abstract

Abstrak : Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dago Pakar, PDAM Tirtawening menggunakan sumber air baku dari Sungai Cikapundung (melalui intake Bantarawi), dimana kondisi sungai tersebut sekarang banyak mengalami penurunan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sungai Cikapundung telah tercemar oleh limbah peternakan dan domestik, terutama yang berasal dari wilayah Hulu Sungai Cikapundung. Kondisi tersebut menyebabkan bertambahnya beban pengolahan IPA, sehingga menyebabkan bertambahnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh IPA Dago Pakar. Beban IPA bertambah karena bertambahnya penggunaan koagulan (PAC) dengan jenis PAC yang berbeda harga pembeliannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi penelitian tentang penilaian resiko pada unit pengolahan akibat dari perubahan kualitas (kekeruhan, BOD, warna, pH, DO dan TOC) dan kuantitas sumber air baku. Adapun metode yang digunakan adalah pendekatan metode analisa resiko ekologi. Hasil identifikasi menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara kekeruhan akibat limbah peternakan sapi dan kejadian hujan terhadap pemakaian jumlah koagulan bubuk (kg), koefisien korelasi Spearman sebesar 0,795 dan 0,766 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Nilai total resiko tergolong memiliki resiko tinggi dengan rata-rata dalam tahun 2013 yaitu sebesar 6,48 % dari harga jual air atau sebesar Rp287,36/m3 kapasitas produksi. Hasil peramalan dengan program Crystal Ball dengan memakai tools analisa skenario menggunakan data persentil 1 ? 10 %, diperoleh hasil untuk data persentil 1 % diperoleh nilai total resiko Rp250,79/m3 kapasitas produksi atau 5,65 % dari harga jual air (resiko tinggi) dan pada data persentil 10 % diperoleh nilai total resiko Rp266,33/m3 kapasitas produksi atau 6 % dari harga jual air (resiko sangat tinggi). Kata kunci : Analisa resiko ekologi, Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM), IPA Dago Pakar, analisa skenario, program Crystal Ball Abstract : Dago Pakar Water Treatment Plant (WTP), PDAM Tirtawening use raw water sources from Cikapundung River (through Bantarawi intake), where the condition of the river now much decreased in terms of both quality and quantity. Cikapundung river are polluted by livestock waste, and domestic, especially those from the Upper River region of Cikapundung river. These conditions lead to increased processing load on WTP, thus resulting in increased production costs incurred by Dago Pakar WTP. WTP load increases due to increasing the use of coagulants (PAC) with different types of  PAC and purchase price. Therefore, it is necessary to research on risk assessment study on the processing units as a result of changes in quality (turbidity, BOD, color, pH, DO and TOC) and quantity of raw water source. The approach of ecological risk analysis method is use for this study. The result of the identification shows a strong correlation between the turbidity of livestock waste and rain events with the use of powder coagulant (kg). The Spearman correlation coefficient are 0.795 and 0.766 with significance value are 0.000 (p < 0.05) respectively. The total risk value is classified as high risk. The total risk value is 6.48% of the average of the water selling price or Rp287.36/m3 production capacity. The results of the Crystal Ball program forecasting using scenario analysis with 1 ? 10 % percentile data show that total risk value for the 1 % percentile is 5.65% of the average of the water selling price (high risk) or Rp250.79/m3 production capacity and for the 10 % percentile is 6% of the average of the water selling price (very high risk) or at Rp266.33/m3 production capacity.  Keywords : ecological risk analysis, Water Safety Plan (WSP), Dago Pakar WTP, scenario analysis, Crystal Ball program
DISTRIBUSI FITOPLANKTON BERDASARKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN STATUS TROFIK PERAIRAN WADUK CIRATA, JAWA BARAT Shofia, Shofia; Muntalif, Barti Setiani
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 20, No 2 (2014)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1785.198 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2014.20.2.10

Abstract

Abstrak: Waduk Cirata memiliki peruntukkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), perikanan, dan pariwisata. Saat ini kondisi waduk telah mengalami degradasi. Hal ini disebabkan karena banyaknya unsur hara yang berasal dari limbah domestik, limbah industri, dan keramba jaring apung (KJA) yang masuk ke perairan. Indikasi pencemaran organik ini dapat dideteksi dengan fitoplankton. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan status trofik Waduk Cirata dan mengetahui distribusi kelimpahan fitoplankton berdasarkan Sistem Informasi Geografis (SIG) serta menentukan jenis fitoplankton yang dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran waduk. Pada penelitian ini pengambilan sampel air dilakukan sebanyak tiga kali setiap dua minggu sekali di tujuh lokasi waduk dan pada kedalaman 0,2 m. Parameter utama yang diukur yaitu klorofil-a, kelimpahan individu fitoplankton, kecerahan, dan total fosfat. Selain itu, penentuan Trophic State Index (TSI) juga dilakukan. Distribusi dari tiap parameter dan TSI divisualisasikan dalam bentuk peta menggunakan interpolasi raster pada software ArcGIS 10.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar area Waduk Cirata telah berada pada kondisi eutrofik dengan kecenderungan hipereutrofik pada area pusat KJA. Konsentrasi klorofil-a diketahui berkisar 2,57 ? 15,80 µg/l, kelimpahan fitoplankton berkisar 459 ? 132.085 individu/ml, kecerahan berkisar 0,78 ? 1,26 m, total fosfat berkisar2,41 ? 859,04 µg/l, dan nilai TSI berkisar 46,34 ? 74,74. Secara umum, spesies fitoplankton yang dominan dan dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran Waduk Cirata adalah Synedra ulna dari Kelas Bacillariophyceae dan Microsystis sp. dari Kelas Cyanophyceae. Kata kunci: Waduk Cirata, fitoplankton, status trofik, SIG Abstract : Cirata Reservoir has many functions, such as generating hydroelectricity, fish farming, and tourism. Nowadays the condition in Cirata Reservoir has become severely degraded due to nutrients from domestic sewage, industrial sewage, and fish cages that enter to the reservoir. The indication of this organic pollution can be detected by phytoplankton. The aims of this research are to determine trophic state in Cirata Reservoir and to know the distribution of phytoplankton abundance based on Geographic Information System (GIS) and also to determine the species of phytoplankton that can be used as pollution bioindicator. In this research, water samples were taken three times every two weeks in seven locations and in 0.2 m water depth. Main parameters such as chlorophyll-a, phytoplankton abundance, clarity, and total phosphate were measured. Trophic State Index (TSI) was also accounted. The distribution from every parameter was visualized as a map using raster interpolation in ArcGIS 10.1. The results show that almost the entire area of Cirata Reservoir is already eutrophic and it is hypereutrophic in the centre of fish cages area. Chlorophyll-a concentration is about 2,57 ? 15,80 µg/l, phytoplankton abundance is about 459 ? 132,085 organisms/ml, clarity is about 0,78 ? 1,26 m, total phosphate concentration is about 2,41 ? 859,04 µg/l, and TSI value is about 46,34 ? 74,74. In general, Cirata Reservoir is dominated by Synedra ulna from Class Bacillariophyceae and Microsystis sp. from Class Cyanophyceae, hence it can be used as pollutant bioindicators. Key words: Cirata Reservoir, phytoplankton, trophic state, GIS
ANALISIS POLA PENYEBARAN LOGAM BERAT PADA AIR TANAH DANGKAL AKIBAT LINDI DI SEKITAR TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) JATIBARANG, SEMARANG Vaskanus Purba, Deardo Chandra; Kamil, Idris Maxdoni
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.051 KB) | DOI: 10.5614/jtl.2015.21.2.5

Abstract

Abstrak: TPA Jatibarang yang terdapat di kota semarang memiliki daya tampung sebesar 4,15 juta m3. Tetapi pada tahun 2002, timbunan sampah yang berada di TPA telah mencapai ±5,2 juta m3 sampah. Bilamana sampah yang ditimbun pada TPA telah melebihi daya tampung yang diijinkan, maka dapat menyebabkan air lindi menjadi sulit untuk dikendalikan. Air lindi akan berinfiltrasi ke dalam air tanah dan mencemari sumur penduduk yang tinggal di sekitar TPA. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penyebaran kontaminan logam berat yang terkandung dalam lindi pada air tanah dangkal. Penelitian ini dilakukan di TPA Jatibarang, Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan pemodelan matematis analitik. Hasil studi menunjukkan bahwa konsentrasi kromium hexavalen, kadmium dan timbal telah melebihi baku mutu yang dianjurkan. Konsentrasi kromium Hexavalen (Cr6) dan Timbal (Pb) pada lindi masing-masing adalah sebesar 1,389 mg/l dan 0,131 mg/l. Kecepatan aliran air tanah sebesar 0,06 m/hari mengalir dari kontur yang lebih tinggi menuju kontur yang lebih rendah. Pengambilan sampel air tanah dilakukan pada permukiman terdekat yang berjarak 300 meter sampai pada jarak 600 meter. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa konsentrasi kromium hexavalen pada wilayah air tanah dangkal 0,0135-0,045 mg/l, konsentrasi Timbal 0,0005-0,0042 mg/l, Daya hantar listrik 0,49-0,85 mS/cm, dan pH 5,66-6,45. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa konsentrasi kromium hexavalen pada lindi masi dapat terdeteksi pada jarak ± 300 meter, sedangkan konsentrasi timbal pada lindi masi dapat terdeteksi pada jarak ± 200 meter. Berdasarkan simulasi model dalam memprediksi persebaran kontaminan pada air tanah, bila tanpa adanya pengelolaan yang baik maka 10 tahun mendatang, konsentrasi kromium hexavalen pada air tanah akan melebihi baku mutu yang ditetapkan, sedangkan pada parameter timbal, air tanah akan tercemar timbal setelah 50 tahun.Kata kunci: Air tanah, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), lindiAbstract : Jatibarang Landfill, is located in Semarang city, and has the capacity of 4.15 million m3. In 2002, the total solid waste disposed reached approximately 5.2 million m3. When the volume of solid waste disposed exceeds a landfill?s capacity, it causes difficulties in the leachate management. Leachate will infiltrate to the soil surface and migrate to the groundwater table then penetrate to residents?wells. The aim of this study is to analyze the distribution of heavy metal contaminants in the leachate, in the unsaturated zone. This research was conducted in Jatibarang landfill, Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. The research uses analytical mathematic model. The study results show that Chromium Hexavalent (Cr6) and Lead (Pb) concentrations were above prescribed standards. Chromium Hexavalent and Lead concentrations are 1.389 mg/l dan 0.131 mg/l, respectively. Seepage velocity is observed at 0.06 m.day-1which flowed from higher contour to the lower contour. Groundwater sample was taken from the nearest settlement, 300-600 meters from Jatibarang Landfill. Laboratory analysis showed that Chromium hexavalent and lead concentrations in unsaturated zone ranged from 0.0135-0.045mg/l and 0.0005-0.0042 mg/l, respectively. Electric conductivity was in the range of 0.49-0.85 mS/cm and pH,5.66-6.4. Model simulations show that Chromium Hexavalent has reached wells located ± 300 meters from the Landfill, whereas Lead has reached wells located ± 200 meters from the Landfill. Model simulation in predicting contaminants spreading, shows that Chromium Hexavalent concentration in groundwater will reach above standard after 10 years, whereas Lead concentration will contaminate the groundwater after 50 years.Key words: Groundwater, Landfill, Leachate
IDENTIFIKASI FENOMENA FISIK JIG SEPARATION PROCESS REAKTOR KONTINU Adlina, Alin; Rahardyan, Benno
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 16, No 1 (2010)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1242.967 KB) | DOI: 10.5614//jtl.2010.16.1.4

Abstract

Abstrak : Pemisahan limbah plastik yang efektif dinilai penting karena dengan menggunakan jenis resin limbah plastik yang bersih, homogen dapat dihasilkan produk daur ulang yang tertinggi. Masalah homogenitas ini umum dihadapi oleh pendaur ulang di Indonesia, sehingga pihak pendaur ulang umumnya melakukan pemilahan secara manual (hand sorting). Jig Separation Process adalah salah satu teknik pemisahan material berdasarkan perbedaan densitas melalui pemulsaan vertikal. Beberapa fenomena yang terjadi dalam reaktor kontinu Jig Separation Process di antaranya adalah adanya perbedaan perpindahan hidrolis massa fluida dan perpindahan massa solid plastik (mass flux), di mana peningkatan mass flux sebanding dengan peningkatan akumulasi massa plastik dan homogenitas plastik. Peningkatan waktu jigging sebanding dengan peningkatan akumulasi massa plastik dan homogenitas plastik. Ukuran cacahan plastik besar cenderung tertinggal pada zona jig dan tidak terpisah menuju zona lain, dan ukuran cacahan terkecil menunjukkan perilaku berbeda dibandingkan dengan ukuran cacahan lain. Homogenitas tertinggi untuk PS pada zona 3 dan PET pada zona 2 secara umum dalam uji coba dicapai pada waktu jigging 10 menit, debit 0,000456 m3/s, dan ukuran cacahan 12,7 mm. Perbandingan besaran amplitudo dan debit aliran horizontal mempengaruhi pola pertambahan mass flux. Beberapa permasalahan teknis teridentifikasi yaitu akumulasi 33,58%ABS, 62,1%PET umpan tertahan tegangan permukaan air pada zona jig, akumulasi  18,91%PS dan 26,03%PET umpan di zona  transisi.
PENENTUAN TEKNOLOGI SANITASI DI KAWASAN SPESIFIK DAERAH KERING (STUDI KASUS DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NTT) Durriyyah, Samahatud; Soewondo, Prayatni; Rahardyan, Benno
Jurnal Teknik Lingkungan Vol 22, No 1 (2016)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1123.629 KB) | DOI: 10.5614/j.tl.2016.22.1.9

Abstract

Abstrak: Salah satu wilayah spesifik yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah adalah wilayah spesifik dengan kondisi Iklim semi arid, dimana curah hujan rendah dan potensial evapotranspirasi yang tinggi menyebabkan wilayah NTT khususnya Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki permasalahan penyediaan fasilitas sanitasi, terutama dalam infrastruktur air buangan domestik. Penelitian ini ingin mengetahui keadaan kapasitas masyarakat dan faktor apa saja yang mempengaruhi keberlanjutan teknologi sanitasi air buangan sehingga dapat ditentukan teknologi yang sesuai. Beberapa faktor kapasitas yang dikaji meliputi faktor institusi, ekonomi, lingkungan, teknis, dan sosial-budaya. Untuk mengetahui hal ini, dilakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi lapangan. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif, crostab, dan analisis Analytical Hierarcy Proscess (AHP) untuk menentukan prioritas faktor dan sub faktor yang mempengaruhi keberlanjutan sanitasi sehingga didapatkan teknologi sanitasi yang paling cocok. Dari analisis deskriptif didapatkan hasil bahwa 50% responden tidak memiliki fasilitas sanitasi dan melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di kebun dan bersih diri menggunakan serasah daun. Dari analisis crostab dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan penghasilan terhadap kepemilikan WC, cara bersih diri, dan penerimaan terhadap teknologi yang ditawarkan. Dari analisis kuesioner ahli dengan analisis AHP yang memberikan hasil bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan teknologi sanitasi adalah faktor teknis dan teknologi yang paling tepat untuk masyarakat daerah spesifik lahan kering adalah cubluk, cubluk kembar, dan ecosan. Dari hasil keseluruhan analisis didapatkan rekomendasi teknologi sanitasi untuk daerah kering adalah cubluk satu lubang dengan sistem kering.   Kata kunci: Analisis kapasitas masyarakat, kawasan spesifik daerah kering, teknologi sanitasi Abstract : One of the specific areas that have received less attention from the government is a specific area with a semi-arid climate conditions, where low rainfall and high evapotranspiration potential causes NTT especially Southwest Sumba Regency has a problem providing sanitation  facilities, especially in the domestic waste water infrastructure. Therefore in this study wanted to know the state of the capacity of communities and the factors that affect the sustainability of the waste water sanitation technologies that can be determined in accordance with regional technology studies. Some of the factors that capacity factors examined include institutional, economic, environmental, technical, and socio ? cultural. To know this, do data collection using questionnaires and field observations. Next, will be analyzed by descriptive, crostab, and Analytical Hierarcy Proscess (AHP) to determine the priority factors and sub- factors that affect the sustainability of sanitation to obtain the most suitable sanitation technologies from the descriptive analysis showed that 50 % of respondents do not have sanitation facilities and conduct defecation gratuitous (BABS) in the garden and clean themselves using leaf litter. Crostab analysis can be seen that there is a relationship between level of education and income against WC ownership, how to clean themselves, and acceptance of the technology offered.  AHP analysis which provides results that the most influential factor in the choice of sanitation technology is a technical factor. But the results of advice most appropriate technology for a specific area of dryland communities is cubluk, cubluk twin, and ecosan. From the overall results of the analysis obtained on sanitation technologies for arid areas is cubluk  one hole with dry system. Key words: community capacity analisys, specific dry areas, sanitation technology

Page 6 of 44 | Total Record : 438