cover
Contact Name
Ai Siti Nurjamilah
Contact Email
aisitinurjamilah@unsil.ac.id
Phone
+6285223939772
Journal Mail Official
aisitinurjamilah@unsil.ac.id
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP, Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
METABASA
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : -     EISSN : 27146278     DOI : -
Jurnal ini merupakan jurnal yang mengkaji masalah ilmu-ilmu pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang meliputi: Bidang Pendidikan Bahasa Indonesia Bidang Pendidikan Sastra Indonesia Bidang Kebahasaan Indonesia Bidang Kesastraan Indonesia
Articles 38 Documents
PENGEMBANGAN KARAKTER MAHASISWA PADA PROSES PENTAS DRAMA KELILING TAHUNAN DI UKM TEATER 28 UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA Adita Widara Putra; Jojo Nuryanto
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud pendidikan karakter sebagai manifestasi dari proses pelaksnaan program kerja Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater 28 Universitas Siliwangi. Sebagai unit kegiatan mahasiswa, Teater 28 memiliki program kerja utama yakni mementaskan pertunjukan drama pada kota-kota yang tersebar di Indonesia secara bergantian. Tajuk pertunjukan dalam kurun waktu lima (5) tahun terakhir selalu lintas provinsi. Dimensi pendidikan karakter yang dideskripsikan merupakan wujud pendidikan karakter yang menyasar pada karakter kerja meliputi (1) wujud kerja sama; (2) wujud sikap dan perilaku baik; (3) wujud semangat mengembangkan potensi diri; dan (4) wujud sikap optimis. Hasil penelitian menunjukkan proses perwujudan program utama UKM Teater 28 Universitas Siliwangi dapat membina dan mengembangkan keempat dimensi karakter kerja. Hal tersebut tercermin dari pokok-pokok proses yang terdiri atas (1) Penentuan dan penyusunan tim manajemen; (2) Penentuan kerabat produksi; (3) Pelaksanaan proses latihan; (4) Pematangan produk pementasan dan manajemen; dan (5) Evaluasi pelaksanaan program.Kata Kunci: Pengembangan karakter, Pendidikan karakter, Organisasi mahasiswa, Teater, Pertunjukan drama.Abstract This article aims to describe the form of character education as a manifestation of the process of implementing the work program of the UKM Theater 28 at Siliwangi University. As a student activity unit, Theater 28 has a main work program that is staging drama performances in cities that are spread in Indonesia in turn. Headings for the past five (5) years have always been cross-province. The dimension of character education described is a form of character education targeting work characters including (1) the form of cooperation; (2) good attitudes and behaviors; (3) the spirit of developing self-potential; and (4) optimism. The results of the research show that the process of realizing the main program of UKM Theater 28 Siliwangi University can foster and develop the four dimensions of work character. This is reflected in the main points of the process consisting of (1) Determination and preparation of the management team; (2) Determination of production relatives; (3) Implementation of the training process; (4) Maturing of staging and management products; and (5) Evaluation of program implementation. Keywords: Character development, Character education, Student organizations, Theater, Drama performances.
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE MULTISENSORI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS B FKIP UNPAS BANDUNG TAHUN AKADEMIK 2019/2020 Adi Rustandi; Rendy Triandy
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini didasarkan pada kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas B, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, pada semester genap tahun akademik 2019/2020, mata kuliah Teori dan Praktik Pembelajaran Menulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas B terkait kemampuan menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan metode multisensori. Tujuan lain yang ingin dicapai adalah mendeskripsikan apakah metode multisensori ini dapat digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu, jenis nonrandomized control group pretest-posttest design. Setelah diberikan perlakuan, hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas B mampu menulis paragraf eksposisi dapat diterima. Nilai prates rata-rata 61,32 dengan nilai konversi 2,45 berada pada kategori nilai Cukup (C), dan nilai rata-rata pascates 82,29 dengan nilai konversi 3,29 berada pada kategori nilai Baik (B). Jadi, adanya peningkatan sebesar 20,97 atau 0,88. Hipotesis metode multisensosi dapat digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi pada mata kuliah Bahasa Indonesia di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas B FKIP Unpas, juga dapat diterima. Hasil prates dan pascates pada uji thitung sebesar 12,34 dan ttabel pada tingkat kepercayaan 95% sebesar 2,02 dengan derajat kebebasan 37. Ini artinya thitung ttabel. Dari fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.Kata kunci: pembelajaran, menulis, paragraf, eksposisi, multisensori Abstract This research is based on the ability of students of the Class B Indonesian Language and Literature Education Study Program, the Teaching and Education Faculty (FKIP), Pasundan University (Unpas) Bandung, in the even semester of the 2019/2020 academic year, Theory and Practice Learning Learning Writing. This study aims to understand the ability of Class B Indonesian Language and Literature Education students related to the ability to write exposition paragraphs using multisensory methods. The goal to be achieved is to design a multisensory method that can be used in learning to write an exposition paragraph. The research method used was a quasi-experimental method, a type of non-randomized pretest-posttest control group design. After being given approval, the results of the study showed the hypothesis proposed by the Class B Indonesian Language and Literature Education Study Program students were able to write an acceptable exposition paragraph. An average pre-test score of 61.32 with a conversion value of 2.45 is placed in the Fair value category (C), and an average post-test score of 82.29 with a conversion value of 3.29 in the Good value category (B). So, an increase of 20.97 or 0.88. The multisensory method hypothesis can be used in learning to write exposition paragraphs in Indonesian language courses in the Indonesian Language and Literature Education Study Program Class B FKIP Unpas, also acceptable. The results of the pre-test and post-test in the t-test were 12.34 and the ttable at the 95% confidence level was 2.02 with 37 degrees of freedom. This means tcount t-table. From the facts above, it can be concluded that all hypotheses in this study can be accepted.
METAFORE DALAM LIRIK LAGU SLANK BERTEMAKAN KRITIK SOSIAL: SUATU KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF Riki Nasrullah
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTulisan ini berjudul “Metafora dalam Lirik Lagu Slank Bertemakan Kritik Sosial: Suatu Kajian Linguistik Kognitif”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Tahapan penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Data-data yang dijelaskan pada tulisan ini berupa lirik lagu lirik lagu Slank yang bertemakan kritik sosial. Masalah yang dibahas adalah (1) jenis ungkapan metaforis apa yang ada pada lirik lagu Slank dilihat dari aspek semantik (2) bagaimana analisis metafora yang ada pada lirik lagu Slank menurut teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson. Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa mayoritas ungkapan metaforis yang muncul adalah jenis metafora struktural. Jenis metafora orientasional hanya ada pada lirik lagu berjudul Aktor Intelektual dan Hey Bung sedangkan jenis metafora ontologis hanya terdapat pada lirik lagu berjudul Anti Nuklir.Kata kunci: metafora, lirik, linguistik kognitif ABSTRACTThis paper is entitled "Metaphor in Slank Song Lyrics with the theme of Social Criticism: A Cognitive Linguistic Study". This research was conducted using qualitative-descriptive methods. The stages of this research are divided into three stages, namely the stage of providing data, the stage of data analysis, and the stage of presenting the results of data analysis. The data described in this article are lyrics of Slank song lyrics with the theme of social criticism. The problems discussed are (1) what kind of metaphorical expressions that exist in Slank song lyrics viewed from the semantic aspects (2) how the metaphorical analysis of Slank song lyrics according to Lakoff and Johnson's conceptual metaphorical theory. From the results of the analysis, it can be seen that the majority of metaphorical expressions that emerge are structural metaphors. The type of orientational metaphor is only in the lyrics of the song titled Intellectual Actor and Hey Bung while the type of ontological metaphor is only in the song lyrics titled Anti Nuclear.Keywords: metaphor, lyrics, cognitive linguistics
STRUKTUR PERCAKAPAN DALAM SIDANG SENGKETA PILPRES 2019 SAKSI AHLI PAPARKAN SITUNG Ika Febriani
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerselisihan yang terjadi ketika kubu pasangan capres nomor urut 02 merasa dirugikan karena ditengarai telah terjadi kecurangan dengan memanipulasi data telah mewarnai kontestasi politik Indonesia dalam pemilihan calon presiden. Hal tersebut memicu terjadinya laporan dari pasangan capres 02 kepada Mahkamah Konstitusi sehingga persidangan pun dilaksanakan untuk lebih memantapkan dalam penetapan pasangan capres terpilih. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan wacana lisan berupa struktur percakapan pihak-pihak yang terlibat dalam persidangan sengketa pilpres 2019 oleh Mahkamah Konstitusi. Deskripsi tersebut dihasilkan dari kegiatan menganalisis dialog pihak-pihak dalam sidang antara lain hakim, termohon, jaksa penuntut umum, dan saksi-saksi. Struktur percakapan yang dikaji dalam penelitian ini terdiri atas konsep overlap, jeda, dan pasangan ujaran terdekat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik deskriptif. Data dalam penelitian ini semua tuturan dalam acara persidangan Mahkamah Konstitusi terkait sidang sengketa pilpres 2019. Teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, simak, dan catat. Hasil penelitian berupa struktur percakapan terjadinya overlap (tumpang wicara) dalam percakapan antarpartisipan dalam proses persidangan. Jeda dalam percakapan terjadi saat terjadi peralihan giliran bicara antarpartisipan dalam sidang. Pasangan ujaran terdekat terjadi pada saat sidang dilaksanakan, yakni ketika hakim konstitusi menginterogasi saksi-saksi yang menghadiri persidangan itu.Kata-kata kunci: struktur percakapan, sidang sengketa pilpres, wacana lisan.
PEMEROLEHAN BAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNARUNGU) DALAM MEMAHAMI BAHASA Nur Haliza; Eko Kuntarto; Ade Kusmana
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSeseorang dapat berbahasa harus ditunjang oleh fungsi pendengaran yang baik, sebab pemerolehan bahasa terbentuk melalui proses meniru dan mendengar. Setelah bahasa mulai terbentuk, anak akan mencoba mengungkap sendiri melalui kata-kata sebagai awal dari kemampuan bahasa ekspresif. Bila fungsi pendengaran mengalami hambatan, maka proses pemerolehan bahasa akan terganggu, karena kemampuan ini berkembang melalui pendengaran. Anak yang fungsi pendengarannya mengalami hambatan dalam proses pemerolehan bahasa anak, akan mengalami hambatan pula dalam berkomunikasi. Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran yang diklasifikasikan kedalam tuli (deaf) dan kurang pendengaran (hard of hearing). Dampak langsung dari ketunarunguan adalah terhambatnya komunikasi verbal/lisan, baik secara ekspresif (berbicara) maupun reseptif (memahami pembicaraan orang lain), sehingga sulit berkomunikasi dengan lingkungan orang mendengar yang lazim menggunakan bahasa verbal sebagai alat komunikasi. Pemerolehan bahasa pertama anak tunarungu dapat dilakukan dengan komunikasi total. Komunikasi total merupakan sistem komunikasi paling efektif karena selain menggunakan bentuk komunikasi secara lisan atau disebut oral, dengan kegiatan membaca, menulis, membaca ujaran, juga dilengkapi dengan bentuk isyarat.Kata Kunci: Pemerolehan bahasa, anak tunarungu ABSTRACTA person can speak must be supported by good hearing function, because language acquistion is exist through the process of imitating and listening. After the language begins to form, children will try to express themselves through words as the beginning of expressive language skills. If the hearing function is impaired, the process of language acquistion will be disrupted, because this ability develops through hearing. Children whose hearing function experiences obstacles in the process of acquiring language, will also experience obstacles in communication. Children with hearing impairment are children with hearing loss who are classified into deaf and hard of hearing. The direct impact of disability is the obstruction of verbal/verbal communication, both expressive (speaking) and receptive (understanding the speech of others), making it difficult to communicate with the environment of hearing people who commonly use verbal language as a communication tool. Obtaining the first language of a deaf child can be done with total communication. Total communication is the most effective communication system because in addition to using a form of communication orally or called oral, the activity of reading, writing, reading utterances, is also equipped with a form of cues. Keywords: Acquisition of language, deaf children
ANALISIS SEMIOTIK TODOROV PADA CERITA PENDEK “PULANG” KARYA SINEMA MELIKASIH HULU Dyah Ayu Anggraena S.
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Cerpen “Pulang” karya Sinema Melikasih Hulu dikaji dengan menggunakan pendekatanstruktural Tzvetan Todorov. Karya ini dibedah menggunakan teori struktural Tzvetan Todorov.Dalam teori tersebut ada tiga hal yang dapat dikaji berdasarkan struktur karya, yaitu aspeksintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal. Dari hasil analisis yang telah dilakukan,ditemukan bahwa dari segi aspek semantik terlihat bahwa alur cerpen “Pulang” adalah alurprogresif. Aspek semantik yang dalam hal ini dikaitkan dengan unsur penokohan tokohAmamoni dan tokoh Bago. Tokoh Amamoni memiliki sifat sabar, menghormati keputusan,dan ingin berubah. Sedangkan tokoh Barok memiliki sifat provokator dan tidak ingin adasaingan. Dari aspek verbal, pengarang menggunakan pencerita luar dan wicara alihan.Kata-kata kunci: semiotik, teori struktural Tzvetan Todorov, “Pulang” AbstractThe short story "Pulang" by Sinema Melikasih Hulu was studied using Tzvetan Todorov'sstructural approach. This work was dissected using Tzvetan Todorov's structural theory. In thistheory, there are three things that can be studied based on the structure of the work, namely thesyntactic aspect, the semantic aspect, and the verbal aspect. From the analysis that has been done,it is found that from the semantic aspect, it can be seen that the story line "Pulang" is a progressiveline. The semantic aspect in this case is associated with the characterizing elements of theAmamoni and Barok figures. Amamoni characters have a patient nature, respect decisions, andwant to change. Meanwhile, Baroks figures are provocative and do not want rivals. From theverbal aspect, the author uses external storytellers and distorted speech. Key words: semiotic, Tzvetan Todorov's structural theory, "Pulang"
FUNGSI MANTRA KEKUATAN DALAM JANGJAWOKAN: KAJIAN ETNOLINGUISTIK Aulia Pebrianti Wardani; Nani Darmayanti; Agus Nero Sofyan
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai “ Fungsi Mantra Kekuatan dalam Buku “Jangjawokan Inventarisasi Puisi Mantra Sunda”: Analisis Etnolinguistik”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu metode yang disejajarkan dengan metode observasi. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik catat. Mantra kekuatan yang dianalisis sebanyak tiga data. Berdasarkan hasil analisis data, ke tiga mantra tersebut memiliki sugesti bagi masyarakat penuturnya. Masyarakat penutur percaya bahwa mantra tersebut benar-benar memiliki kekuatan. Fungsi dari ketiga mantra kekuatan tersebut adalah fungsi sosial. Selain itu mantra tersebut dalam fungsinya dalam masyarakat memiliki dua fungsi yaitu sebagai media pengungkapan ekspresi diri dan sebagai religi. Kata kunci: mantra kekuatan, Jangjawokan, fungsi, etnolinguistik
REPRESENTASI BAHASA PEREMPUAN DALAM NOVEL SULUK MU’TAZILAH KARYA HASNAN SINGODIMAYAN Ika Febriani
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penutur menggunakan ragam bahasa tertentu sesuai gendernya. Ragam bahasa laki-laki dan perempuan berbeda. Hal tersebut terjadi dalam Bahasa Indonesia, terlebih juga terjadi pada ragam bahasa percakapan yang terdapat dalam wacana sastra. Bahasa yang digunakan perempuan berbeda dengan bahasa yang digunakan laki-laki. Hal tersebut disebabkan oleh karakter dan sifat kedua jenis makhluk tersebut yang juga berbeda. Perempuan menduduki posisi sekunder dibandingkan dengan pria, bahkan dianggap sebagai pelengkap dalam budaya masyarakat Jawa yang tecermin dalam bahasa yang digunakan. Berdasarkan pembahasan mengenai representasi bahasa perempuan dalam novel Suluk Mu’tazilah karya Hasnan Singodimayan tersebut dapat diketahui penggunaan kata sapaan. Kata sapaan digunakan untuk menunjukkan representasi bahasa perempuan yang merupakan dominasi laki-laki dan insan yang tertindas. Representasi juga ditampakkan dengan adanya budaya Using yang memarginalkan perempuan dan menunjukkan dominasi keaktifan laki-laki dalam pernikahan. Tokoh perempuan dalam novel Suluk Mu’tazilah karya Hasnan Singodimayan menggunakan bahasa untuk menetapkan, memelihara dan mengembangkan hubungan pribadi, sedangkan lelaki cenderung melihat bahasa yang lebih sebagai alat untuk memperoleh informasi yang tersampaikan. Representasi bahasa perempuan dominan terdapat dalam penggunaan percakapan dalam novel Suluk Mu’tazilah karya Hasnan Singodimayan.  Kata kunci: representasi, bahasa perempuan, dan novel. Abstract10 . Speakers use a certain variety of language according to their gender. The variety of language for men and women is different. This happens in Indonesian, especially in the variety of conversational languages found in literary discourse. The language used by women is different from the language used by men. This is because the character and nature of the two types of creatures are also different. Women occupy a secondary position compared to men, even considered as a complement in Javanese culture which is reflected in the language used.Based on the discussion about the representation of women's language in the novel Suluk Mu'tazilah by Hasnan Singodimayan, it can be seen the use of greeting words. The greeting word is used to show the representation of women's language which is dominated by men and oppressed people. The representation is also shown by the Using culture which marginalizes women and shows the dominance of men's activities in marriage. The female characters in Hasnan Singodimayan's novel Suluk Mu'tazilah use language to establish, maintain and develop personal relationships, while men tend to see language as more of a tool to obtain conveyed information. The representation of the dominant female language is found in the use of conversation in the novel Suluk Mu'tazilah by Hasnan Singodimayan. Keywords: representation, women's language, and novel.
ANALISIS GAYA BAHASA SARKASME DALAM BAHASA SUNDA WARGANET PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK Rani Sri Wahyuni
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang gaya bahasa sarkasme dalam bahasa Sunda yang sering kitadijumpai di media sosial terutama di Facebook. Penelitian ini dilakukan karena melihat kurangnyakesadaran masyarakat khususnya anak remaja mengenai kesantunan berbahasa antar penutur satudengan penutur lainnya. Penggunaan bahasa sarkasme di media Facebbok yang menyebabkanadanya pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa. Tujuan penelitian ini diantaranya;mendeskrisikan bentuk penggunaan bahasa sarkasme dalam bahasa sunda; faktor-faktor apa sajayang memengaruhi penggunaan bahasa sarkasme dalam media sosial facebook; dan damak aa sajayang terjadi karena enggunaan bahasa sarkasme dalam media facebook. Metode yang dilakukandalam enelitian ini adalah metode kualitatif dengan endekatan deskritif. Sumber data atau objekpenelitian ini adalah komentar-komentar warganet yang ada dalam media sosial facebook. Teknikpengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik menyimak dan mencatat setiapkomentar warganet di media sosial Facebook yang menggunaan bahasa Sunda sarkasme/kasar,dan komentar yang dinilai melanggar norma kesantunan bahasa. Kata kunci: gaya bahasa sarkasme, bahasa Sunda, media sosial (facebook)ABSTRACT T his research discusses the style of sarcasm in Sundanese language which we often find on socialmedia, especially on Facebook. This research was conducted because seeing the lack of publicawareness, especially adolescents regarding the politicality of speaking one speaker with otherspeakers. The use of sarcasm language in the facebbok media which causes violations of theprinciple of politeness. The purpose of this study includes; Describe the use of sarcasm languageuse in Sundanese; What factors influence the use of sarcasm language in Facebook's social media;And Damak AA is happening because of the use of sarcasm language in Facebook media. Themethod carried out in this review is a qualitative method with descriptive attachment. The datasource or object of this research is Warganet comments in Facebook's social media. Datacollection techniques are carried out using the listening technique and records every Warganetcomment on Facebook's social media which uses Sundanese / rough Sundanese language, andcomments that are considered to violate the norms of language. Keyword; Sarcasm style, Sundanese, social media
ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA KERINDUAN PADA LIRIK LAGU “HANYA RINDU” KARYA ANDMESH KAMALENG Adi Rustandi; Rendy Triandy; Dheni Harmaen
Metabasa: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : METABASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakArtikel ini mengkaji makna kerinduan pada lirik lagu “Hanya Rindu” karya Andmesh Kamaleng melalui analisis semiotika Roland Barthes. Tujuan artikel ini dibuat untuk mencari makna kerinduan pada lagu tersebut dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang di dalamnya menjelaskan makna denotasi, konotasi, dan mitos. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif interpretif atau cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir dari khusus ke umum. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen, yaitu dengan melakukan penelusuran dan perolehan dari berbagai sumber yang terdapat data yang diperlukan. Hasil kajian semiotika terhadap lirik lagu “Hanya Rindu” karya Andmesh Kamaleng ini yaitu pertama, makna denotasinya, pencipta lagu ingin menyampaikan perasaan rindu yang sangat hebat kepada sosok perempuan yang bernama Ibu yang sudah meninggal. Hal ini dibuktikan pada setiap bait lagunya menjelaskan keinginan dan kerinduan bertemu dengan sosok perempuan bernama Ibu. Kedua, makna konotasinya, pencipta lagu merasakan penyesalan yang hebat dalam dirinya karena tidak bisa bertemu lagi dan mengulang waktu ke masa lalu dengan sosok perempuan bernama Ibu. Hal ini dibuktikan pada bait pertama dan ketiga. Ketiga, makna mitosnya, pencipta lagu ingin menyampaikan pesan bahwa mengobati rasa rindu terhadap sosok perempuan yang bernama Ibu yang sudah meninggal bisa dengan melihat foto, video, dan menghadirkan kenangan bersamanya ketika masih hidup. Hal ini dibuktikan pada bait pertama, kedua, keempat, dan kelima. Kata kunci: makna, semiotika, dan lirik lagu.

Page 2 of 4 | Total Record : 38