cover
Contact Name
Usmaedi
Contact Email
usmaedikentlee@gmail.com
Phone
+6287773140507
Journal Mail Official
usmaedikentlee@gmail.com
Editorial Address
STKIP Setia Budhi Rangkasbitung Jl. Budi utomo no. 22 L komplek pendidikan
Location
Kab. lebak,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
ISSN : 25809466     EISSN : 26214997     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi digagas untuk memberi wadah publikasi bagi dosen, guru, peneliti dan praktisi Pendidikan Dasar yang bertujuan untuk menampung gagasan dan kajian yang dilengkapi dengan hasil penelitian pada sekolah dasar.
Articles 72 Documents
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK LARI 100 M MELALUI PEMANASAN MENGGUNAKAN PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL BENTENGAN Rahmat, Ayi; Aryadi, Dedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inadequate learning methods as well as inadequate learning process in the 100 m running athletic learning process result in student learning outcomes that are not optimal. The problem problem in research is "Does warming up with traditional sports games can increase the athletic learning outcomes of Running 100 m in STKIP Setia Budhi students. To find out the quality of student learning outcomes in following the lecture process is indicated by the results of performance tests. This research uses the action research method. The object of research using the method of warming up traditional sports games with the subject of research is STKIP students. The sample used was 24 students. The instrument used in data retrieval was obtained from the results of performance tests demonstrated by students during the implementation of the test. From the results of research conducted, an increase in student learning outcomes from pre-cycle conditions to cycle I and cycle II, both from an increase in the average value of 100 m running athletics and the value of completeness of learning outcomes. The average value of pre-cycle (65.29), the average value of cycle I (67.46), increased by (2.17) from pre-cycle to cycle I, and the average value of cycle II (72.21), experienced an increase of (4.75) from cycle I to cycle II. Improvement of the ability of movement in learning athletics running 100 m can be seen from the KKM value (7.00), after taking action in the first cycle the value of students' learning complete as many as 14 of 24 students (58.33%) and in the second cycle which has a value in on KKM as many as 17 out of 24 students in total or complete (70.83%). The conclusion of this research is the use of the warm-up method using traditional sports games to improve the learning outcomes of 100m running athletics for Physical Education Study Program students. The suggestion in this study is the use of more innovative learning methods that can increase student interest and motivation in following the lecture process so that it influences towards increasing optimal learning outcomes. Keywords: Action Research, Warming Method with games, Athletic Sports. Abstrak Metode pembelajaran yang kurang tepat serta proses pembelajaran yang kurang memadai dalam proses pembelajaran atletik lari 100 m mengakibatkan hasil belajar siswa tidak optimal. Rumusan masalah dalam penelitian adalah “Apakah dengan pemanasan permainan olahraga tradisional bentengan dapat meningkatkan hasil belajar atletik Lari 100 m pada mahasiswa STKIP Setia Budhi. Untuk mengetahui kualitas hasil belajar mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan ditunjukkan dengan hasil tes unjuk kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan. Objek penelitian menggunakan metode pemanasan permainan olahraga tradisional bentengan subjek penelitiannya adalah mahasiswa STKIP. Sampel yang digunakan adalah 24 mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data diperoleh dari hasil tes unjuk kerja yang didemonstrasikan siswa saat pelaksanaan tes. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terjadi peningkatan hasil belajar mahasiswa dari kondisi prasiklus ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan nilai rata-rata pembelajaran atletik lari 100 m maupun nilai ketuntasan hasil belajaran. Nilai rata-rata prasiklus (65,29), nilai rata-rata siklus I (67,46), mengalami peningkatan sebanyak (2,17) dari prasiklus ke siklus I, dan nilai rata-rata siklus II (72,21), mengalami peningkatan sebanyak (4,75) dari siklus I ke siklus II. Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran atletik lari 100 m dapat dilihat dari nilai KKM (7,00), setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai belajar siswa yang tuntas sebanyak 14 dari 24 Mahasiswa (58,33%) dan pada siklus II yang memiliki nilai di atas KKM sebanyak 17 dari 24 Mahasiswa keseluruhan atau tuntas sebesar (70,83%). Kesimpulan peneliti ini adalah penggunaan metode pemanasan menggunakan permainan olahraga tradisional bentengan meningkatkan hasil belajar atletik lari 100 m pada mahasiswa Prodi Penjas. Saran dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran yang lebih inovatif dapat meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti proses Perkuliahan sehingga berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar yang optimal. Kata kunci : Penelitian Tindakan, Metode Pemanasan dengan permainan, Olahraga Atletik.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SD DI KOTA RANGKASBITUNG Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pambelajaran dan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VI SD di kota Rangkasbitung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau quasi experiment dengan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design. Seluruh analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berpengaruh 68,50% terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VI SD di kota Rangkasbitung. Model pembelajaran tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VI SD di kota Rangkasbitung. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Berpikir Kritis, Hasil Belajar
PENGARUH METODE BERMAIN PERAN DENGAN VIDEO DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS KELAS VI SDN 1 RANGKASBITUNG TIMUR Fatmawati, Putri Yuniar
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa antara metode bermain peran dengan video dan metode ceramah; 2) Pengaruh interaksi metode bermain peran dengan video dan motivasi belajar terhadap keterampilan berbicara Bahasa Inggris; 3) Perbedaan keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa motivasi tinggi antara metode bermain peran dan metode ceramah; dan 4) Perbedaan keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa motivasi rendah antara metode bermain peran dan metode ceramah. Populasi penelitian sebanyak 280 siswa. Sampel sebanyak 80 siswa. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan desain faktorial. Penelitian dilakukan dengan memberikan angket motivasi belajar terhadap kelompok kontrol dan eksperimen untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kemudian kedua kelompok diberi perlakuan dalam proses pembelajaran, kelompok kontrol diberi metode ceramah tanpa berbantuan media video sedangkan kelompok eksperimen diberi metode bermain peran berbantuan media video. Setelah perlakuan maka kedua kelompok diberi postes untuk mengetahui keterampilan berbicara. Data yang dihasilkan dianalisis dengan teknik anava dua jalur SPSS 17 dan uji Tukey menggunakan Ms.Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan keterampilan berbicara Bahasa Inggris antara metode bermain peran dengan video dan metode ceramah; 2) Terdapat pengaruh interaksi antara metode bermain peran dengan video dan motivasi belajar siswa terhadap keterampilan berbicara Bahasa Inggris; 3) Terdapat perbedaan keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa motivasi tinggi antara metode bermain peran dan metode ceramah; dan 4) Terdapat perbedaan keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa motivasi rendah antara metode bermain peran dan metode ceramah.Kata kunci: Bermain Peran, Video, Motivasi Belajar, Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris.
HUBUNGAN TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KEBUTUHAN ANAK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA (SD NEGERI KEJAKSAAN RANGKASBITUNG KABUPATEN LEBAK) Afrida, Tjut
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertolak dari pemikiran bahwa perhatian orang tua secara langsung akan berpengaruh terhadap motivasui belajar anak yang ujungnya berdampak terhadap prestasi belajar anak di sekolah. Untuk itu, penelitian ini berusaha menguji apakah benar ada hubungan antara perhatian orang tua dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak dengan prestasi belajar siswa di sekolah. Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam mengembangkan pengetahuan dalam bidang proses belajar mengajar dan bermanfaat bagi orang tua dalam rangaka memikul tanggung jawab pendidikan anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kortesional. Jumlah populasi 72 siswa, ukuran sampel diambil sebesar 25 % (18 siswa). Pengambilan sampel dilakukan secara acak proporsional. Tehnik pengumpulan data mengutamakan angket dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan statistik dan statistik uji yang digunakan adalah korelasi rank dari Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi sebesar 0.702 antara tingkat perhatian orang tua terhadap kebutuhan anak dengan prestasi belajar. Korelasi ini signifikan pada alpha 0,01. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan hubungan yang signifikan antara tingkat perhatian orang tua terhadap kebutuhan anak dan prestasi belajar siswa dapat diterima. Kata Kunci : Perhatian Orang Tua, Kebutuhan Anak Dan Prestasi Belajar.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS VI DI SD NEGERI CIPETE 2 KECAMATAN CURUG KOTA SERANG Adiputra, Dede Kurnia
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) hasil belajar antara penggunaan metode inkuiri terbimbing dengan penggunaan metode ceramah di kelas VI pada mata pelajaran IPA, (2) hasil belajar IPA antara siswa keterampilan proses sains tinggi dengan siswa keterampilan proses sains rendah, (3) pengaruh interaksi menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA (4) hasil belajar IPA antara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains tinggi dan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains tinggi, (5) hasil belajar IPA antara siswa menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains rendah dan siswa yang menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa; terdapat perbedaan nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih tinggi dari nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran menggunakan metode ceramah, Fhitung (9,107) > Ftabel (2,15). Ada perbedaan hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains tinggi dan keterampilan proses sains rendah. Siswa dengan keterampilan proses sains tinggi memperoleh hasil belajar lebih tinggi dari hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains rendah. Fhitung (4,391) > Ftabel (2,15).Terdapat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA. Fhitung (5,072) > Ftabel (2,15). Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains tinggi memperoleh nilai lebih tinggi dari nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains tinggi, Fhitung (4,695) > Ftabel (3,18). Terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains rendah, lebih tinggi dari siswa dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains rendah, Fhitung (5,286) < Ftabel (3,18). Dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terbukti mampu meningkatkan hasil belajar IPA dikelas VI SD Negeri Cipete 2 Curug Serang. Kata Kunci: Metode Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains, Hasil Belajar.
PRILAKU GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DI SDN TUNGGAK KECAMATAN BOJONEGARA Mualimah, Eka Nurul; Purwantiningsih, Sri
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahuin pengaruh prilaku guru dalam mengajar terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia di SDN Tunggak. Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi guru. Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak dapat dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan anak didiknya menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkepribadian. Metode yang digunakan deskritif dengan 39 sampel di SDN Tunggak. Hasilnya terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar dengan perilaku guru dengan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pada tahap kepercayaan 0,99 hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima, yaitu terdapat korelasi positif antara perilaku guru dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Tunggak. Kata Kunci : Prilaku Guru dan Prestasi Belajar
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN SIKAP SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS Ratnasari, Dine Trio
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh model pembelajarankooperatif STAD dan metode ceramah bervariasi ditinjau dari sikap sosial siswa terhadapkemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVSDN Kaduagung Timur 1 Kec. Cibadak Kab. Lebak-Banten dengan menggunakan rancanganEksperimen Faktorial Treatment by level 2x2. Sampel penelitian berjumlah 60 siswa. Hasilpenelitiannya adalah : (1) secara keseluruhan, kemampuan berpikir kritis siswa pada matapelajaran IPS yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan metode ceramah bervariasi, (2) untuk siswa yang memilik sikapsosial tinggi, kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS siswa yang belajar denganmodel pembelajaran STAD lebih tinggi dari pada siswa yang belajar dengan menggunakanmetode ceramah bervariasi, (3) untuk siswa yang memiliki sikap sosial rendah, kemampuanberpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS. Siswa yang belajar dengan menggunkan modelpembelajaran STAD lebih tinggi dari pada siswa yang belajar dengan metode ceramah bervariasi(4) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan sikapsosial terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS. Dari hasil temuanpenelitian, disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD dan sikap sosial berpengaruh terhadapkemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Kaduagung Timur 1 Kec.Cibadak Kab. Lebak-Banten. Kata kunci: kooperatif, sikap sosial, kemampuan berpikir kritis
MODEL PENGENALAN AIR DENGAN METODE BERMAIN PADA OLAHRAGA RENANG UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Rahmat, Ayi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model pengenalan air olahraga renang untuk siswa sekolah dasar. Selain itu, penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang: pengembangan dan penerapan model pengenalan air olahraga renang untuk sekolah dasar dan mengetahui efektivitas dan daya tarik hasil pengembangan model pengenalan air olahraga renang untuk sekolah dasar.Penelitian dan pengembangan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta menggunakan metode Penelitian Pengembangan (Research & Development) dengan Borg dan Gall. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa guru pendidikan jasmani membutuhkan model pembelajaran pengenalan air olahraga renang, untuk pengumpulan data yaitu pada tahap: (1) analisis kebutuhan; (2) evaluasi ahli (evaluasi produk awal); (3) ujicoba terbatas (ujicoba kelompok kecil); dan (4) ujicoba utama (field testing). Model pembelajaran pengenalan air dengan permainan pada cabang olahraga renang, efektif untuk meningkatkan hasil belajar pengenalan air pada siswa sekolah dasar, hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistikpretest dan postest di peroleh nilai t hitung = 20,62 > t.tabel 1,98. Berdasarkan hasil pengembangan dapat disimpulkan bahwa: (1) Melalui pengembangan model pembelajaran pengenalan air dengan permainan pada cabang olahraga renang, yang telah di kembangkan oleh peneliti, hasil belajar siswa dapat meningkat serta proses pembelajaran renang menjadi bervariatif dan siswa bergairah dalam mengikuti pelajaran renang, (2) Model pembelajaran pengenalan air dengan permainan pada cabang olahraga renang, efektif untuk meningkatkan hasil belajar pengenalan air pada siswa sekolah dasar, hal ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yang membandingkan kondisi awal sebelum menggunakan model ( Ẋ= 8,25)dan setelah menggunakan model (Ẋ= 12,04) dimana terdapat perbedaan yang signifikan. Kata kunci: Model Pengenalan air, Metode Bermain, Olahraga Renang,Siswa Sekolah Dasar.
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA Heryadi, Yadi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan menganalisis secaraempiris pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar terhadap penguasaan konsepmatematika siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi ganda.Adapun sampel berjulmah 46 orang siswa kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan CikulurKabupaten Lebak, Banten. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa; 1) Terdapatpengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadappenguasaan konsep matematika. Hal ini diperlihatkan nilai koefisien korelasi gandasebesar 0,823 dengan kontribusi sebesar 72,9% terhadap penguasaan konsep matematika.Berdasarkan hal tersebut maka semakin tinggi kecerdasan emosional dan motivasi belajarsiswa akan diikuti semakin tingginya penguasaan konsep matematika. 2) Terdapatpengaruh kecerdasan emosional terhadap penguasaan konsep matematika. Pengaruh inisignifikan dengan nilai sig yang diperoleh adalah sebesar 0,243 yang lebih besar dari0,05. Berdasarkan hal tersebut maka semakin baik kecerdasan emosional siswa akansemakin baik pula penguasaan konsep matematikanya.3) Terdapat pengaruh motivasibelajar terhadap penguasaan konsep matematika. Pengaruh ini signifikan dengan nilai sigyang diperoleh sebesar 0,053 yang lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut makasemakin baik motivasi belajar siswa maka akan semakin baik pula penguasaan konsepmatematikanya.Kata Kunci : Kecerdasan Emosional,Motivasi Belajar,Penguasaan Konsep Matematika.ABSTRACT General purpose of this research is to find and analyze empirically influence of emotional intelligence and motivation learn to mastery of student math concept. This research was conducted by using multiple regression analysis. The sample punctuated 46 students of class VIII SMP Negeri in District Cikulur Lebak, Banten. From the research result, it can be concluded that; 1) There is the influence of emotional intelligence and motivation to learn together to master the concept of mathematics. This is shown the value of multiple correlation coefficient of 0.823 with a contribution of 72.9% towards mastery of mathematical concepts. Based on the above, the higher the emotional intelligence and student learning motivation will be followed by the higher mastery of mathematical concepts. 2) There is an effect of emotional intelligence on mastery of mathematical concepts. This effect is significant with the sig value obtained is 0.243 which is greater than 0.05. Based on it, the better the emotional intelligence of students will be better also mastery mastering concepts. 3) There is influence of learning motivation to master the concept of mathematics. This effect is significant with the sig value obtained at 0.053 greater than 0.05. Based on the above, the better the students' learning motivation the better the mastery of mathematical concepts. Keywords: Emotional Intelligence, Learning Motivation, Mastery of Mathematical Concept.
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL Ginanjar, Ajeng
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berangkat dari adanya keresahan penulis melihat kenyataan yang ada padagenerasi muda saat ini, bahwa nilai-nilai kebaikan yang telah diturunkan dari generasi kegenerasi mulai pudar tergerus dengan perkembangan zaman, namun tidak disertai dengankesiapan bangsanya untuk menyesuaikan diri serta upaya yang kuat untukmempertahankan jati diri bangsa. Beberapa fenomena yang terjadi diantaranya kasusbullying, kriminal, kekerasan, asusila yang bahkan melibatkan peserta didik sebagaipelakunya. Disinilah pentingnya pendidikan yang terimplementasi dalam pembelajaran,khususnya pembelajaran IPS untuk mewujudkan peserta didik yang memberikanmanfaat/kebaikan pada orang lain dimana sejatinya kebermaknaan hidup manusia punada karena kebersamaan dengan orang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitianini adalah pendekatan kuantitatif, dengan metode survei deskriptif. Hasil temuanpenelitian menunjukan pembelajaran IPS yang memiliki indikator metode, sumber,media, dan evaluasi memberikan kontribusi yang positif dan signifikan pada perilakuprososial peserta didik sebesar 23,7%. Dengan demikian, dapat disimpulkanpembelajaran IPS berkontribusi cukup kuat terhadap perilaku prososial. Kata Kunci: Pembelajaran IPS, Prososial ABSTRACTThis research departs from the anxiety of writers to see the reality that exist in theyounger generation today, that the values of goodness that have been passed downfrom generation to generation began to fade eroded with the development of thetimes, but not accompanied by the readiness of his nation to adjust and strongefforts to maintain national identity. Some of the phenomena that occur includecases of bullying, criminal, violence, immoral that even involve learners as theculprit. This is where the importance of education that is implemented in learning,especially learning IPS to realize the students who provide benefits / goodness inothers where true meaningfulness of human life was there because of togethernesswith others. The approach used in this research is quantitative approach, withdescriptive survey method. The findings of the study showed that IPS learningwhich has indicator method, source, media, and evaluation give positive andsignificant contribution to prosocial behavior of learners is 23,7%. Thus, it can beconcluded that IPS learning contributes strongly enough to prosocial behavior. Keywords: Social Studies, Prosocial