Usmaedi Usmaedi, Usmaedi
STKIP Setia Budhi Rangkasbitung

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF Susilawati, Eneng Sri; Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.858 KB)

Abstract

This research was aimed at increasing basic mathematics ability in numeral operation aspect of students level B at Sejahtera I Kindergarten in Panggarangan using manipulative media. It was carried out in April to May 2017. Action research of Kemmis and Taggart (tahun) was used as the method of the research. It applied two cycles with 12 meetings. The cycles consisted of planning, acting, observing, and reflecting. The subject of the research were 13 kindergarten level B students of Sejahtera I Panggarangan. The data gained were assessment results of pre-cycle, cycle I and cycle II, fieldnote, interview, and documentation. Emills standard was used to analyze the data percentage, that the average increase of basic mathematics ability in numeral operation aspect reached 71%. The result of the research showed that there was an increase in basic mathematics ability using manipulative media. It was proven by the increase of the students' average assessment results. In cycle I the students' average score was 27,7, in cycle II it was 32,2. It means that there was an increase of 4,5 in the average score, from 76,9% in cycle I to 89,5% in cycle II. The implication of this study indicated that the use of manipulative media to teach basic mathematics in numeral operation brought about good result. In the learning process, the students became more active and creative. They found it easier to learning some mathematics concepts. In teaching mathematics concepts, manipulative media helped ease the teacher in explaining the concepts.
PENERAPAN PEMBELAJARAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DI SEKOLAH DASAR Deri Hendriawan; Hendriawan, Deri; usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.797 KB)

Abstract

Based on the results obtained from the first cycle to the second cycle, it can be concluded that the use ofimage media can improve the learning outcomes of IPS students in grade III A MIN 4 Serang, the districtof Pamarayan district, attack. Images of media used in this study are images of natural and artificialenvironments. In the learning process the image media is used in the initial activities, core activities andfinal activities in the first cycle, the use of picture media in social studies can improve student learningoutcomes from the class average value of 65.76 to 71.92 and if using the KKM achievement value this hasreached KKM. Then in the second cycle, the average value of students increased again to 76.90. Thisvalue has reached KKM and has reached a target where more than 75% of students get scores of morethan 70.00. Observation results of student tolerance, from cycle I to cycle II improve gravity. This isevidenced by the increased activity of students. From this description, it can be concluded that thelearning outcomes and activeness of class III MIN 4 attacks increased by using media images on socialstudies subjects. With media images students are increasingly eager to learn greetings in class. Keywords: The Use of Media Images, Result Learning Social Science AbstrakBerdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus pertama ke siklus kedua, dapat disimpulkan bahwapenggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa di kelas III A MIN 4 Serang,kabupaten Pamarayan, serangan. Gambar media adalah gambar lingkungan alami dan buatan. Dalamproses pembelajaran, media gambar dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Hasilbelajar siswa dari nilai rata-rata kelas 65,76 hingga 71,92 dan jika menggunakan nilai prestasi KKM telahmencapai KKM. Kemudian pada siklus kedua, nilai rata-rata siswa meningkat lagi menjadi 76,90. Nilaiini telah mencapai KKM dan telah mencapai target di mana lebih dari 75% siswa mendapat skor lebihdari 70,00. Hasil pengamatan toleransi siswa, dari siklus I ke siklus II meningkatkan gravitasi. Inidibuktikan dengan meningkatnya aktivitas siswa. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa hasil dankegiatan pembelajaran telah ditingkatkan oleh gambar media pada mata pelajaran IPS. Dengan gambarmedia, siswa semakin bersemangat untuk belajar salam di kelas. Kata kunci: Penggunaan Media Gambar, Hasil Belajar IPS
PENGARUH METODE EXAMPLE NON-EXAMPLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENULIS KARANGAN Mualimah, Eka Nurul; Anggraini, Ade Eka; Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.715 KB)

Abstract

Classroom Action Research is a practical research that aims to correct deficiencies in classroom learning by doing actions. Action efforts for improvement are intended as a search for answers to problems experienced by teachers in carrying out their daily tasks. So the problems are revealed and solutions are sought. The problem that often occurs is that teachers still use conventional methods in the teaching and learning process that takes place, especially in writing activities. One technique or learning method that can be used in teaching writing is the example non-example method. In this classroom action research the writer seeks to improve learning outcomes in writing by using the example non-example method. The Classroom Action Research was carried out in 3 cycles with four stages, namely planning, implementing, observing, and reflecting. Data obtained from the results of writing students' essays, with a source of data class V SDN Wadasari as many as 40 students. While the data collection techniques using test and non-test techniques. Test techniques are given by written tests in the form of subjective questions, and non-test techniques used are by conducting observations, questionnaires, and interviews. Written writing test results starting from pre-cycle, cycle I, II and cycle III show that the teaching and learning process using the example non-example method has increased. In the pre-cycle reached 56.1, and the first cycle reached 66.8 so that there was an increase of 10.7 or 29.7%. In cycle II it increased from cycle 1 to 73.2 resulting in an increase of 6.4 or 17.7%. In cycle III, which reached 87.3, there was an increase of 14.1 or 39.1% from cycle II to cycle III. Keywords: Classroom Learning, Non-Example Example, Creativity in Writing Coral Abstrak Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawaban atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.Jadi masalah-masalah yang diungkap dan dicari jalan keluar. Masalah yang kerap terjadi adalah guru masih menggunakan metode konvensional pada proses belajar mengajar yang berlangsung khususnya pada kegiatan menulis. Salah satu teknik atau metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran menulis adalah metode example non-example. Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis berupaya meningkatkan hasil pembelajaran menulis dengan menggunakan metode example non-example. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan 3 siklus dengan empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data diperoleh dari hasil menulis karangan siswa, dengan sumber data kelas V SDN Wadasari sebanyak 40 siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes yang diberikan dengan tes tertulis dalam bentuk soal subjektif, dan teknik non tes yang dipergunakan adalah dengan melakukan observasi, angket, dan wawancara. Hasil tes menulis karangan mulai dari prasiklus, siklus I, II dan siklus III menunjukan bahwa proses belajar mengajar menggunakan metode example non-example mengalami peningkatan. Pada prasiklus mencapai 56.1,dan siklus I yaitu mencapai 66.8 sehingga terjadi peningkatan 10.7 atau 29.7%. Pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus 1 mencapai 73.2 sehingga terjadi peningkatan 6.4 atau 17.7%. Pada siklus III yaitu mencapai 87.3 sehingga terjadi peningkatan 14.1 atau 39.1% dari siklus II ke siklus III. Kata Kunci : Pembelajaran di Kelas, Contoh Non-Contoh, Kreativitas dalam Menulis Karang
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SD DI KOTA RANGKASBITUNG Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pambelajaran dan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VI SD di kota Rangkasbitung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau quasi experiment dengan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design. Seluruh analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berpengaruh 68,50% terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VI SD di kota Rangkasbitung. Model pembelajaran tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VI SD di kota Rangkasbitung. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Berpikir Kritis, Hasil Belajar
MENGGALI NILAI-NILAI KEUNGGULAN LOKAL KESENIAN ANGKLUNG BUHUN GUNA MENGEMBANGKAN MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SEKOLAH DASAR Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai dari suatu kebudayaan adalah warisan bangsa yang sangat berharga. Keunggulan lokal suatudaerah mengandung nilai-nilai yang perlu digali dan dilestarikan. Angkung Buhun adalah salahsatu kesenian yang cukup terkenal dari Kabupaten Lebak - Banten dan telah dikenal olehmasyarakat dunia. Nilai-nilai yang terdapat dalam kesenian Angkung Buhun kiranya perlu digalilebih lanjut untuk dapat menjadi bahan bagi pengembangan materi keragaman suku bangsa danbudaya pada matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV sekolah dasar. Dengan adanyaimplementasi nilai-nilai keunggulan lokal kesenian Angkung Buhun, diharapkan siswa memahamidan mengamalkan nilai-nilai dari budaya daerah dengan tetap menjunjung tinggi rasa persatuandan rasa memiliki terhadap budaya daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilaikeunggulan lokal kesenian Angkung Buhun yang digunakan untuk mengembangkan materikeragaman suku bangsa dan budaya matapelajaran sekolah dasar. Pengumpulan data penelitiandilakukan secara bertahap yaitu melalui studi dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknikyang dilakukan secara bertahap (triangulasi) ini dipilih untuk menjamin keabsahan data yang akandiperoleh. Data dijaring dari informan yang dipilih dengan snowball sampling technique. Carapengambilan sampling dengan teknik ini dilakukan secara berantai, teknik penentuan sampel yangmula-mula berjumlah kecil, semakin lama semakin membesar. Dalam penelitian pertama mulamula dipilih satu atau dua orang tetapi karena data yang didapat dirasa belum cukup maka penelitimencari orang lain yang dapat melengkapi data yang didapat dari orang sebelumnya. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai keunggulan lokal kesenian Angkung Buhun dapatdigunakan untuk mengembangkan materi keragaman suku bangsa dan budaya mata pelajaran IPSKelas IV sekolah dasar, yakni adalah: kepemimpinan, estetika, dan kerjasama.Kata Kunci: Keunggulan Lokal, Kesenian Angkung Buhun, Keragaman Suku Bangsa danBudaya
PENGARUH RASA PERCAYA DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (Survei Pada Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak) Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research method used was a survey, a sample size of 45 teachers randomly selected from all socialstudies teachers in SD Negeri Sekec Kecamatan Rangkasbitung Kab. Lebak. Data collection was carried outby using questionnaire distribution techniques, data analysis, with descriptive statistical methods, multipleperson correlation coefficient, determination coefficient, and regression analysis. The statistical test used the ttest and F test. This research was conducted on December 6, 2018 to December 13, 2018 the results: Ŷ =126.887 + 0.166X1 + 0.160 X2 Constant of 126.887 states that if the independent variable is consideredconstant, then the average Y will be increased by 126,879. The regression coefficient for X1 is 0.166, whichstates that each addition of X1 is 1 point, and X2 is constant, then Y will increase by 127.045. Theregression coefficient of X2 is 0.160, which states that for each addition of X2 of 1 point and X1 is constant,then Y will increase by 127.039. This means that the variable Self-Confidence (X1) and AchievementMotivation (X2) affect the Social Science Teacher Performance variable.Keywords: Confidence, Achievement Motivation, Social Studies teacher performance. AbstrakMetode penelitian yang digunakan adalah survai, sampel berukuran 45 guru yang dipilih secara random dariseluruh guru IPS di SD Negeri Sekecamatan Rangkasbitung Kab. Lebak. Pengumpulan data dilaksanakandengan tehnik penyebaran angket, Analisis data, dengan metode statistik deskriptif, koefisien korelasi gandaperson, koef determinasi, dan analisa regresi. Uji statistik dipergunakan Uji t dan Uji F. Penelitian inidilaksakan pada tanggal 6 Desember 2018 sampai dengan 13 Desember 2018 hasilnya: Ŷ=126,879 +0,166X1 + 0,160 X2 Konstanta sebesar 126,879 menyatakan bahwa jika variable independent dianggapkonstan, maka rata-rata Y akan meningkat sebesar 126,879. Koefisien regresi X1 sebesar 0,166 menyatakanbahwa setiap penambahan X1 sebesar 1 point, dan X2 konstan, maka Y akan meningkat sebesar 127,045.Koefisien regresi X2 sebesar 0,160 menyatakan bahwa setiap penambahan X2 sebesar 1 point dan X1konstan, maka Y akan meningkat sebesar 127,039. Hal ini berarti bahwa variable Rasa Percaya Diri (X1)dan Motivasi Berprestasi (X2) berpengaruh pada variable Kinerja Guru IPS.Kata Kunci : Rasa Percaya Diri, Motivasi Berprestasi, Kinerja guru IPS.
STRATEGI PEMBELAJARAN REACT (RELATING EXPERIENCING APPLYING COOPERATING TRANSFERRING) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR Alamsyah, Trian Pamungkas; Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problem solving is learning to use scientific methods or to think systematically, logically, regularly andthoroughly. The goal is to acquire cognitive abilities and skills to solve problems rationally. Efforts toimprove students' mathematical problem solving abilities by using the REACT learning strategy. This studyaims to determine whether the increase in mathematical problem solving abilities of students who getREACT learning strategies is better than students who get conventional learning. The research method usedis a quasi-experimental method. This research was conducted at SDN Bayah Timur 1 and SDN Suwakan 2 inthe even semester of the 2019/2020 academic year. The research data were obtained using a researchinstrument in the form of a test instrument given at the time of the pretest and posttest. The hypothesis testused is the t-test. The conclusion obtained in this study is that the increase in the students' mathematicalproblem solving ability in the experimental class is no better than that of the control class students.Keywords: REACT, Mathematical Problem SolvingAbstrakPemecahan masalah adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis,logis, teratur dan teliti tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untukmemecahkan masalah secara rasional. Upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalahmatematik siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran REACT. Penelitian ini bertujuan untukMengetahui apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mendapatkanstrategi pembelajaran REACT lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SDNBayah Timur 1 dan SDN Suwakan 2 pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Data penelitian diperolehdengan menggunakan instrumen penelitian berupa instrumen tes yang diberikan pada saat pretes dan postes. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalahpeningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas eksperimen tidak lebih baik dari padasiswa kelas kontrol.Kata Kunci: REACT, Pemecahan Masalah Matematis
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI CIPETE 2 KOTA SERANG Adiputra, Dede Kurnia; Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This studyaimed to identify andanalyze whether there are differencesin Y (critical thinking skills) between treatments A1(experimental class) and A2(control class). Knowingandanalyzing the effect ofthe interactionbetween theclass variabletr eatment(A) and themoderator variable treatment group(B) of thecritical thinking skillsof students. Knowing and analyzing the differencesin Y (students' critical thinking skills) in the treatmentgroupinthe experimental class(A1 B1) and the treatment groupinthe control class (A2 B2). Knowing and analyzing the differencesin Y (students' critical thinking skills) in the treatment group in the experimental class (A1 B2) and the treatment group in the control class (A2 B2). The method usedisan experimental method to use design treatment by level 2x2. The objectof this study Elementary School students Cipete 2 Serang. The results of this research note thatthere are differences instudents critical thinking skills after the treatmen tby using the model of Problem Based Learning (PBL) and mastery of science conceptsin the experimental classandthe control class, experimental class higher critical thinking skills than the control class. Keywords: Problem Based Learning (PBL), IPA ConceptMastery, and Critical Thinking Skills. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis) antara perlakuan A1 (kelas eksperimen) dan A2 (kelas kontrol). Mengetahui dan menganalisis pengaruh interaksi antara variabel kelas perlakuan (A) dan variabel moderator kelompok perlakuan (B) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Mengetahui dan menganalisis perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis siswa) pada perlakuan kelompok di kelas eksperimen (A1 B1) dan perlakuan kelompok di kelas kontrol (A2 B2). Mengetahui dan menganalisis perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis siswa) pada perlakuan kelompok di kelas eksperimen ( A1 B2) dan perlakuan kelompok di kelas kontrol (A2 B2). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan disain Treatment by level 2 x 2. Objek dari penelitian ini siswa-siswi SD Negeri Cipete 2 Kota Serang. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa setelah adanya perlakuan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan penguasaan konsep IPA pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi keterampilan berpikir kritisnya dibanding dengan kelas kontrol. Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Penguasaan Konsep IPA, dan Keterampilan Berpikir Kritis.
PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR Rahmat, Ayi; Solihatulmilah, Elih; Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to develop traditional games, preserve the culture of the nation, and as a material in the learning of Physical Education. This research is research and development with steps:1) the potential and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4), design validation, (5) design revisions, (6) the trial product, (7) product revisions, (8) product trials, (9) product revisions, (10) mass production. Small-scale trials conducted at State Elementary School 1 Muara Ciujung Timur totaling 30 students, large-scale trials in School Negeri 1 Rangkasbitung Barat with the number of 30 students, and Islamic Primary School Insan Karima the number of 20 students,the total of of students are 80. Research this development produces five kinds of traditional games that are: (1) the Panting game, (2) the Lempar Kaleng game, (3) the Pikak game, (4) The Cas-casan game and, (5) the yeye game. From assessment by questionnaire by experts, practitioners, students on small-scale trials and large-scale trials, then analyzed. Based on the results of research and data analysis that the traditional games developed show significant progress and declared very good and feasible, so it is advisable to physical education teachers to apply this traditional game to elementary school students. Keywords: Traditional Games, Learning, Physical Education. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan permainan tradisional, melestarikan budaya bangsa, dan sebagai materi dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani. Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan langkahlangkah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4), validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba produk, (9) revisi produk, (10) produksi masal. Uji coba skala kecil dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Muara Ciujung Timur berjumlah 30 siswa, uji coba skala besar di Sekolah Dasar Negeri 1 Rangkasbitung Barat dengan jumlah 30 siswa, dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Karima jumlah 20 siswa, jumlah siswa 80. Penelitian pengembangan ini menghasilkan lima macam permainan tradisional yakni (1) permainan Panting, (2) permainan Lempar Kaleng, (3) permainan Pikak, (4) permianan Cascasan dan, (5) permainan Yeye. Dari penilaian melalui angket oleh para ahli, praktisi, dan siswa pada uji coba skala kecil dan uji coba skala besar, kemudian dianalisa. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data bahwa permainan tradisional yang dikembangkan menunjukkan kemajuan yang signifikan dan dinyatakan sangat baik dan layak, dengan demikian sangat disarankan kepada guru pendidikan jasmani untuk menerapkan permainan tradisional ini pada siswa Sekolah Dasar. Kata kunci: Permainan Tradisional, Pembelajaran, Pendidikan Jasmani.
EDUCATION CURRICULUM FOR SOCIETY 5.0 IN THE NEXT DECADE Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industry 4.0 has become a major revolution in the development of human life. Digital technology has influenced humans in various ways from economic, social, political and even in human life itself. Society 5.0 places more emphasis on efforts to place humans as the center of innovation (human centered) while technological advances are utilized to improve the quality of life, social responsibility and develop sustainability. This research is a qualitative research with literature study method. This method collects information or data through books, journals or articles that are relevant to the issue being studied. Society 5.0 emerged as a development of the industrial revolution 4.0 which was considered to have the potential to degrade the role of humans themselves. In society 5.0, humans will be the center (human centered) while remaining technology-based. The emergence of society 5.0 requires patented breakthroughs in an effort to face the challenges that will be posed by society 5.0. The existence of society 5.0 poses its own challenges in various fields of life, one of which is in the field of education, including learning. To deal with the complexities of living conditions in the Society 5.0 era, students are not sufficiently equipped with the ability to read, write and count or better known as "Tree R" (reading, writing, arithmetic), but also need to be equipped with global community competencies or also called skills. ababd 21, namely the ability to communicate, be creative, think critically, and collaborate or known as the "Four Cs", namely communicators, creators, critical thinkers, and collaborators. Keywords: Industry 4.0, Society 5.0, Educational Transformation Abstrak Industri 4.0 telah menjadi sebuah revolusi besar dalam perkembangan kehidupan manusia. Teknologi digital telah mempengaruhi manusia dalam berbagai hal dari ekonomi, sosial, politik dan bahkan dalam kehidupan pribadi manusia itu sendiri. Society 5.0 lebih menekankan pada upaya menempatkan manusia sebagai pusat inovasi (human centered) adapun kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab sosial dan berkembang keberlanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode study literature. Metode ini mengumpulkan informasi atau data melalui buku, jurnal atau artikel yang relevan dengan isu yang sedang dikaji. Society 5.0 muncul sebagai pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi peranan manusia itu sendiri. Dalam society 5.0, manusia akan menjadi pusatnya (human centered) dengan tetap berbasis teknologi (technology based). Munculnya society 5.0 dibutuhkan terobosan-terobosan yang paten dalam upaya menghadapi tantangan yang akan ditimbulkan society 5.0. Adanya society 5.0 menimbulkan tantangan tersendiri dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan, termasuk dalam pembelajaran. Untuk menghadapi kompleksitas kondisi kehidupan masyarakat era Society 5.0, peserta didik tidak cukup dibekali dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau lebih dikenal dengan sebutan “Tree R” (reading, writing, arithmetic), tetapi juga perlu dibekali kompetensi masyarakat global atau juga disebut kecakapan ababd 21, yakni kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir kritis, dan berkolaborasi atau dikenal dengan sebutan “Four Cs”, yaitu communicators, creators, critical thingkers, and collaborators. Kata kunci: Industri 4.0, Society 5.0, Transpormasi Pendidikan