cover
Contact Name
Usmaedi
Contact Email
usmaedikentlee@gmail.com
Phone
+6287773140507
Journal Mail Official
usmaedikentlee@gmail.com
Editorial Address
STKIP Setia Budhi Rangkasbitung Jl. Budi utomo no. 22 L komplek pendidikan
Location
Kab. lebak,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
ISSN : 25809466     EISSN : 26214997     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi digagas untuk memberi wadah publikasi bagi dosen, guru, peneliti dan praktisi Pendidikan Dasar yang bertujuan untuk menampung gagasan dan kajian yang dilengkapi dengan hasil penelitian pada sekolah dasar.
Articles 72 Documents
MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH MELALUI KEARIFAN LOKAL Afrida, Tjut
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to find out how to shape student character through local wisdom. The method used is through a literature review based on documents. Local wisdom will only last if local wisdom is implemented in concrete daily life so that it is able to respond and respond to the currents of the changing times. The results showed that the revitalization of local culture (local wisdom) is relevant for building character education. This is because local wisdom in the region will in turn be able to lead students to love their region. The love of students for their region will create regional resilience. Regional resilience is the ability of an area shown by the ability of its citizens to organize themselves in accordance with the concept that is believed to be true with a strong spirit, high enthusiasm, and by making wise use of nature. Through a comprehensive approach and integrated learning can enhance a series of positive activities to support children's creativity and able to provide a meaningful learning experience. Keywords: Character Education, School, Local Wisdom Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagimana membentuk karakter siswa melalui kearifan lokal. Metode yang digunakan melalui kajian literatur berdasarkan dokumen. Kearifan lokal hanya akan abadi kalau kearifan lokal terimplementasikan dalam kehidupan konkret sehari-hari sehingga mampu merespon dan menjawab arus zaman yang telah berubah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan revitalisasi budaya lokal (kearifan lokal) yang relevan untuk membangun pendidikan karakter. Hal ini dikarenakan kearifan lokal di daerah pada gilirannya akan mampu mengantarkan siswa untuk mencintai daerahnya. Kecintaan siswa pada daerahnya akan mewujudkan ketahanan daerah. Ketahanan daerah adalah kemampuan suatu daerah yang ditunjukkan oleh kemampuan warganya untuk menata diri sesuai dengan konsep yang diyakini kebenaranya dengan jiwa yang tangguh, semangat yang tinggi, serta dengan cara memanfaatkan alam secara bijaksana. Melalui pendekatan komprehensif dan pembelajaran terintegrasi dapat meningkatkan serangkaian kegiatan positif untuk mendukung kreativitas anak dan mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Sekolah, Kearifan Lokal
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI CIPETE 2 KOTA SERANG Adiputra, Dede Kurnia; Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This studyaimed to identify andanalyze whether there are differencesin Y (critical thinking skills) between treatments A1(experimental class) and A2(control class). Knowingandanalyzing the effect ofthe interactionbetween theclass variabletr eatment(A) and themoderator variable treatment group(B) of thecritical thinking skillsof students. Knowing and analyzing the differencesin Y (students' critical thinking skills) in the treatmentgroupinthe experimental class(A1 B1) and the treatment groupinthe control class (A2 B2). Knowing and analyzing the differencesin Y (students' critical thinking skills) in the treatment group in the experimental class (A1 B2) and the treatment group in the control class (A2 B2). The method usedisan experimental method to use design treatment by level 2x2. The objectof this study Elementary School students Cipete 2 Serang. The results of this research note thatthere are differences instudents critical thinking skills after the treatmen tby using the model of Problem Based Learning (PBL) and mastery of science conceptsin the experimental classandthe control class, experimental class higher critical thinking skills than the control class. Keywords: Problem Based Learning (PBL), IPA ConceptMastery, and Critical Thinking Skills. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis) antara perlakuan A1 (kelas eksperimen) dan A2 (kelas kontrol). Mengetahui dan menganalisis pengaruh interaksi antara variabel kelas perlakuan (A) dan variabel moderator kelompok perlakuan (B) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Mengetahui dan menganalisis perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis siswa) pada perlakuan kelompok di kelas eksperimen (A1 B1) dan perlakuan kelompok di kelas kontrol (A2 B2). Mengetahui dan menganalisis perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis siswa) pada perlakuan kelompok di kelas eksperimen ( A1 B2) dan perlakuan kelompok di kelas kontrol (A2 B2). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan disain Treatment by level 2 x 2. Objek dari penelitian ini siswa-siswi SD Negeri Cipete 2 Kota Serang. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa setelah adanya perlakuan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan penguasaan konsep IPA pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi keterampilan berpikir kritisnya dibanding dengan kelas kontrol. Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Penguasaan Konsep IPA, dan Keterampilan Berpikir Kritis.
PERBANDINGAN METODE MENGAJAR BERMAIN DAN KOMANDO TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA BASKET Suharto, Taufik Hidayat; Aryadi, Dedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aism this research to determine the difference between the skills of playing basketball command methods with conventional methods in terms of level of agility. This research use factorial design 2X2 with variable treatment are conventional methods and command methods and the dependent variable is the skill of playing basketball while moderator variables, namely agility. Samples were students of SMP Negeri 1 Binamu son some 60 people and divided 15 people each cell. Implementation of the experiment for 18 meetings. The research instrument used was a test dribbling (dribbling) and pass (passing) as well as the agility test with 4x10 meter shuttle run test. The results research showed that 1) the skills to play basketball group of students who are taught by the teaching methods of command (A1) is more like than any group of students who are taught by the teaching methods of conventional (A2) (XA1 = 31.43> XA2 = 28.93), 2) a group of students taught by the teaching method command high Syahruddin & Fitrianti Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Bola Basket 2 agility (A1B1) better improve the skills of playing basketball significantly than the teaching methods of conventional high agility (A2B1) (XA1B1 = 38 226> XA2B1 = 32.4), 3) There is no difference in the group of students who are taught by the teaching methods low agility command (A1B2) and conventional teaching methods agility low (A2B2) (XA1B2 = 24.6 = X A2B2 = 25 466). and 4) there is a significant interaction between method of teaching (A) and agility (B) the skills to play basketball (Fo = 12 497, sig = 0.001an. Keywords: Command methods, conventional methods, basketball agility and skills to play ball Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan bermain bola basket antara metode komando dengan metode konvensional ditinjau dari tingkat kelincahan. Desain penelitian factorial 2X2 dengan variable perlakuan metode komando dan metode konvensional serta variable terikat adalah keterampilan bermain bola basket sedangkan variabel moderator, yaitu kelincahan. Sampel penelitian adalah siswa putera SMP Negeri 1 Binamu sejumlah 60 orang dan dibagi 15 orang setiap sel. Pelaksanaan eksperimen selama 18 kali pertemuan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes menggiring bola (dribbling) dan mengoper (passing) serta tes kelincahan dengan shuttle run test 4X10 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) keterampilan bermain bola basket kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar komando (A1) lebih bak daripada kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar konvensional (A2) (XA1= 31.43 > XA2 = 28.93), 2) kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar komando kelincahan tinggi (A1B1) lebih baik meningkatkan keterampilan bermain bola basket secara signifikan daripada metode mengajar konvensional kelincahan tinggi (A2B1) (XA1B1 = 38.226 > XA2B1 = 32.4), 3) Tidak terdapat perbedaan kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar komando kelincahan rendah (A1B2) dan metode mengajar konvensional kelincahan rendah (A2B2) (XA1B2= 24.6 = X A2B2 = 25.466). dan 4) terdapat interaksi yang signifikan antara metode mengajar (A) dan kelincahan (B) terhadap keterampilan bermain bola basket (Fo = 12.497, sig = 0.001 < α = 0.05). Kata kunci: Metode Komando, Metode Konvensional, Kelincahan dan Keterampilan Bermain Bola Basket.
PENGEMBANGAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR Rahmat, Ayi; Solihatulmilah, Elih; Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to develop traditional games, preserve the culture of the nation, and as a material in the learning of Physical Education. This research is research and development with steps:1) the potential and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4), design validation, (5) design revisions, (6) the trial product, (7) product revisions, (8) product trials, (9) product revisions, (10) mass production. Small-scale trials conducted at State Elementary School 1 Muara Ciujung Timur totaling 30 students, large-scale trials in School Negeri 1 Rangkasbitung Barat with the number of 30 students, and Islamic Primary School Insan Karima the number of 20 students,the total of of students are 80. Research this development produces five kinds of traditional games that are: (1) the Panting game, (2) the Lempar Kaleng game, (3) the Pikak game, (4) The Cas-casan game and, (5) the yeye game. From assessment by questionnaire by experts, practitioners, students on small-scale trials and large-scale trials, then analyzed. Based on the results of research and data analysis that the traditional games developed show significant progress and declared very good and feasible, so it is advisable to physical education teachers to apply this traditional game to elementary school students. Keywords: Traditional Games, Learning, Physical Education. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan permainan tradisional, melestarikan budaya bangsa, dan sebagai materi dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani. Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan langkahlangkah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4), validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba produk, (9) revisi produk, (10) produksi masal. Uji coba skala kecil dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Muara Ciujung Timur berjumlah 30 siswa, uji coba skala besar di Sekolah Dasar Negeri 1 Rangkasbitung Barat dengan jumlah 30 siswa, dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Karima jumlah 20 siswa, jumlah siswa 80. Penelitian pengembangan ini menghasilkan lima macam permainan tradisional yakni (1) permainan Panting, (2) permainan Lempar Kaleng, (3) permainan Pikak, (4) permianan Cascasan dan, (5) permainan Yeye. Dari penilaian melalui angket oleh para ahli, praktisi, dan siswa pada uji coba skala kecil dan uji coba skala besar, kemudian dianalisa. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data bahwa permainan tradisional yang dikembangkan menunjukkan kemajuan yang signifikan dan dinyatakan sangat baik dan layak, dengan demikian sangat disarankan kepada guru pendidikan jasmani untuk menerapkan permainan tradisional ini pada siswa Sekolah Dasar. Kata kunci: Permainan Tradisional, Pembelajaran, Pendidikan Jasmani.
PENINGKATAN PENGUASAAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN MELALUI PEMBELAJARAN TUNTAS DAN TUTOR SEBAYA (Mastery Learning and Peer Tutors) Cahyono, Habib
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mastery Learning is a teaching system approach that requires students to thoroughly master each unit of material before moving on to the next unit of material. It suggests that the focus of instruction should be the time required for different students to learn the same material and achieve the same level of mastery. This is very much in contrast with classic models of teaching, which focus more on differences in students' ability and where all students are given approximately the same amount of time to learn and the same set of instructions. Mastery learning was developed by John B. Caroll (1963) and Benjamin Bloom (1971). Both develop a learning system that allows all students to achieve a number of educational goals. This model outlines the main factors that influence student learning success, such as talent and the time needed to reach a level of achievement. In mastery learning, there is a shift in responsibilities, so that student's failure is more due to the instruction and not necessarily lack of ability on his or her part. Therefore, in a mastery learning environment, the challenge becomes providing enough time and employing instructional strategies so that all students can achieve the same level of learning. Keywords: Mastery Learing and Peer Tutor Abstrak Penguasaan Pembelajaran adalah pendekatan sistem pengajaran yang mengharuskan siswa untuk menguasai setiap unit materi secara menyeluruh sebelum melanjutkan ke unit materi berikutnya. Ini menyarankan bahwa fokus pengajaran haruslah waktu yang dibutuhkan bagi siswa yang berbeda untuk mempelajari materi yang sama dan mencapai tingkat penguasaan yang sama. Ini sangat kontras dengan model pengajaran klasik, yang lebih berfokus pada perbedaan dalam kemampuan siswa dan di mana semua siswa diberikan waktu belajar yang kira-kira sama dan serangkaian instruksi yang sama. Pembelajaran penguasaan dikembangkan oleh John B. Caroll (1963) dan Benjamin Bloom (1971). Keduanya mengembangkan sistem pembelajaran yang memungkinkan semua siswa mencapai sejumlah tujuan pendidikan. Model ini menguraikan faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, seperti bakat dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tingkat prestasi. Dalam penguasaan pembelajaran terjadi pergeseran tanggung jawab, sehingga kegagalan siswa lebih disebabkan oleh pengajaran dan bukan karena kurangnya kemampuan di pihaknya. Oleh karena itu, dalam penguasaan lingkungan belajar, tantangan menjadi menyediakan waktu yang cukup dan menerapkan strategi pembelajaran sehingga semua siswa dapat mencapai tingkat pembelajaran yang sama. Kata Kunci: Pengusasaan Pembelajaran dan Tutur Sebaya
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN Aryadi, Dedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problems in SMPN 1 Maja students show that student learning outcomes for Sports Education and Physical Health are still below average. Student learning outcomes at SMPN 1 Maja are influenced by many factors, which are influenced by studies of parents' motivation and attention, as well as physical fitness. The purpose of this study was to determine the direct and indirect effect of variations in learning motivation, parenting, and physical fitness on learning outcomes of Physical Sports and Health Education. The research method is a quantitative approach path analysis. The population was all students at SMPN 1 Maja and all students at SMPN 3 Maja in 2020/2021, totaling 129 students. The sampling method was carried out by using Proportional Stratified Random Sampling, with a sample of 91 students. Data were collected using a questionnaire for learning motivation and parental attention, physical fitness tests for physical fitness and second semester test results for learning outcomes of Physical Sports and Health Education. The results of the data analysis showed that: (1) Motivation to learn directly affects learning outcomes of Physical Sports and Health Education by around 15%. (2) Parents' attention does not directly affect the learning outcomes of Physical Sports and Health Education. (3) Physical fitness directly affects the learning outcomes of Sports and Physical Health Education around 62.1%. (4) The study of motivation and physical fitness indirectly affects the results of physical exercise and health education around 19.2%. (5) Parents' attention and physical fitness do not indirectly affect the learning outcomes of Physical Sports and Health Education. (6) Parents' attention and learning motivation indirectly affect the learning outcomes of Sports Education and Physical Health by 16.9%. Keywords; The Role of Motivation, Exercise in improving, Physical Fitness. Abstrak Permasalahan pada siswa SMPN 1 Maja menunjukkan hasil belajar siswa terhadap Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Jasmani masih di bawah rata-rata. Hasil belajar siswa di SMPN 1 Maja dipengaruhi oleh banyak faktor, yang dipengaruhi oleh studi motivasi dan perhatian orang tua, serta kebugaran fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara variasi motivasi belajar, pengasuhan orang tua, dan kebugaran fisik terhadap hasil belajar Olahraga Fisik dan Pendidikan Kesehatan. Metode penelitian adalah analisis jalur pendekatan kuantitatif. Populasi adalah semua siswa di SMPN 1 Maja dan semua siswa di SMPN 3 Maja tahun 2020/2021 yang berjumlah 129 siswa. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Proportional Stratified Random Sampling, dengan sampel 91 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk motivasi belajar dan perhatian orang tua, tes kebugaran jasmani untuk kebugaran jasmani dan hasil tes semester II untuk hasil belajar Olahraga Fisik dan Pendidikan Kesehatan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Motivasi belajar secara langsung mempengaruhi hasil belajar Olahraga Fisik dan Pendidikan Kesehatan sekitar 15%. (2) Perhatian orang tua tidak secara langsung mempengaruhi hasil belajar Olahraga Fisik dan Pendidikan Kesehatan. (3) Kebugaran fisik secara langsung mempengaruhi hasil belajar Olahraga dan Pendidikan Kesehatan Fisik sekitar 62,1%. (4) Studi motivasi dan kebugaran fisik secara tidak langsung mempengaruhi hasil Olahraga Fisik dan Pendidikan Kesehatan sekitar 19,2%. (5) Perhatian orang tua dan kebugaran fisik tidak secara tidak langsung mempengaruhi hasil belajar Olahraga Fisik dan Pendidikan Kesehatan. (6) Perhatian orang tua dan motivasi belajar secara tidak langsung berpengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Jasmani sebesar 16,9%. Kata kunci; Peranan Motivasi, Latihan Dalam meningkatkan, Kebugaran Jasmani.
EDUCATION CURRICULUM FOR SOCIETY 5.0 IN THE NEXT DECADE Usmaedi, Usmaedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industry 4.0 has become a major revolution in the development of human life. Digital technology has influenced humans in various ways from economic, social, political and even in human life itself. Society 5.0 places more emphasis on efforts to place humans as the center of innovation (human centered) while technological advances are utilized to improve the quality of life, social responsibility and develop sustainability. This research is a qualitative research with literature study method. This method collects information or data through books, journals or articles that are relevant to the issue being studied. Society 5.0 emerged as a development of the industrial revolution 4.0 which was considered to have the potential to degrade the role of humans themselves. In society 5.0, humans will be the center (human centered) while remaining technology-based. The emergence of society 5.0 requires patented breakthroughs in an effort to face the challenges that will be posed by society 5.0. The existence of society 5.0 poses its own challenges in various fields of life, one of which is in the field of education, including learning. To deal with the complexities of living conditions in the Society 5.0 era, students are not sufficiently equipped with the ability to read, write and count or better known as "Tree R" (reading, writing, arithmetic), but also need to be equipped with global community competencies or also called skills. ababd 21, namely the ability to communicate, be creative, think critically, and collaborate or known as the "Four Cs", namely communicators, creators, critical thinkers, and collaborators. Keywords: Industry 4.0, Society 5.0, Educational Transformation Abstrak Industri 4.0 telah menjadi sebuah revolusi besar dalam perkembangan kehidupan manusia. Teknologi digital telah mempengaruhi manusia dalam berbagai hal dari ekonomi, sosial, politik dan bahkan dalam kehidupan pribadi manusia itu sendiri. Society 5.0 lebih menekankan pada upaya menempatkan manusia sebagai pusat inovasi (human centered) adapun kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup, tanggung jawab sosial dan berkembang keberlanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode study literature. Metode ini mengumpulkan informasi atau data melalui buku, jurnal atau artikel yang relevan dengan isu yang sedang dikaji. Society 5.0 muncul sebagai pengembangan dari revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi mendegradasi peranan manusia itu sendiri. Dalam society 5.0, manusia akan menjadi pusatnya (human centered) dengan tetap berbasis teknologi (technology based). Munculnya society 5.0 dibutuhkan terobosan-terobosan yang paten dalam upaya menghadapi tantangan yang akan ditimbulkan society 5.0. Adanya society 5.0 menimbulkan tantangan tersendiri dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah dalam bidang pendidikan, termasuk dalam pembelajaran. Untuk menghadapi kompleksitas kondisi kehidupan masyarakat era Society 5.0, peserta didik tidak cukup dibekali dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau lebih dikenal dengan sebutan “Tree R” (reading, writing, arithmetic), tetapi juga perlu dibekali kompetensi masyarakat global atau juga disebut kecakapan ababd 21, yakni kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir kritis, dan berkolaborasi atau dikenal dengan sebutan “Four Cs”, yaitu communicators, creators, critical thingkers, and collaborators. Kata kunci: Industri 4.0, Society 5.0, Transpormasi Pendidikan
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FORHAND DAN BACKHAND BULUTANGKIS MELALUI MODIFIKASI RAKET KAYU PADA SISWA Sudirman, Ridwan; Aryadi, Dedi
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to create a modification product of racket modification media from wood to improve forhand and back hand training in badminton games. The research approach used is development research. The results of the study obtained aspect 1 value of "while participating in badminton using a racquet modification media, how do you feel?" Response 84 students or 84% of respondents feel happy. Aspect 2. "Do you use the modification as a towel handle with adhesive, how do you feel?" Response 79 students or 79% of respondents find it easier to learn. 3rd question. "What do you think about the assignment during the learning process?" The response of 83 students or 83% of respondents felt easy, 15 people or 15% of respondents answered mediocre, and 2 people or 2% of respondents answered difficult. The answer to aspect no-4. "What do you think about the modification with glue as a handle?" The response of 86 students or 86% of respondents answered could be continuedThe use of badminton racket grip products has a positive impact on students to learn the technique of racket grip Kata Kun. This research is based on the author's observations in the field, regarding the smash forehand material. The method used is the Action Research method with qualitative and quantitative data collection, namely Class A Morning Semester IV with a total of 36 students, consisting of 31 male students and 5 female students. This research involved Badminton Game Lecturer as a collaborator, the research was conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings. The first cycle activity which was realized through learning the throwing of the ball gave the following results: 1) students did not understand the concept of smash forehand badminton games, for example students still make the forehand smash not by straightening their arms completely, 2) students do not understand how to hold the racket when doing bad forehand smash for badminton, 3) students are not confident when doing smash forehand for badminton. II which is realized through learning to throw the ball above gives the following results: 1) students begin to understand the basic concepts of the smash forehand badminton game, this understanding can be seen from the ara students do and learn the movement of badminton smash forehand games well, 2) students can perform stages of badminton smash forehand blows well, 3) motivation and confidence of students increases when doing badminton forehand smash blows The results of this study an increase in learning outcomes forehand badminton smash through upper ball throwing learning, an increase occurs in each learning that begins with initial observation, cycle I and ends in cycle II. An increase in the psychomotor aspect, students have understood the concept of smashforehand badminton. In the cognitive aspect, students' understanding increases along with the process of following the lessons, it can be seen from the enthusiasm and enthusiasm of students participating in learning, student confidence in interacting with students and lecturers, the value of honesty, discipline, cooperation responsibility and tolerance between students that they show. Keywords: Modification, forhand and back hand training, Badminton Leaning Media. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan produk modifikasi media modifikasi raket dari kayu untuk meningkatkan latihan forhand dan back hand dalam permainan bulutangkis. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Hasil penelitian diperoleh nilai aspek 1 tentang “selama mengikuti bulutangkis dengan menggunakan media modifikasi alat raket, bagaimana perasaanmu?” Respon 84 siswa atau 84% responden merasa senang. Aspek ke 2. “Apakah penggunaan modifikasi sebagai pegangan handuk dengan perekat, apa yang kamu rasakan?” Respon 79 siswa atau 79% dari responden merasa lebih mudah untuk belajar. Pertanyaan ke-3. “Apa pendapatmu tentang tugas selama proses pembelajaran berlangsung?” Respon 83 siswa atau 83% responden merasa mudah, 15 orang atau 15% responden menjawab biasa-biasa saja, dan 2 orang atau 2% dari responden menjawab sulit. Jawaban untuk aspek no-4. “Apa pendapat anda tentang modifikasi dengan perekat sebagai pegangan “respon 86 siswa atau 86% responden menjawab bisa diteruskan. Penggunaan produk pegangan raket bulutangkis memberikan dampak positif pada mahasiswa untuk belajar teknik pegangan raket Kata KunPenelitian ini dilator belakangi oleh hasil pengamatan penulis dilapangan, mengenai materi smash forehand.Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar terhadap pukulan smash forehanddalam permainan bulutangkis melalui pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan (Action Research) dengan pengambilan data kualitatif dan kuantitatif yaitu kelas A Pagi Semester IV dengan jumlah Mahasiswa sebanyak 36 mahasiswa, yang terdiri dari 31 mahasiswa laki-laki dan 5 mahasiswa perempuan. Penelitian ini melibatkan Dosen Mata Kuliah Permaianan Bulutangkis sebagai kolaborator, penelitian dilakukan sebanyak II siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan.Kegiatan siklus I yang direalisasikan melalui pembelajaran lempar bola atas memberikan hasil sebagai berikut: 1) mahasiswa belum paham akan konsep pukulan smash forehand permainan bulutangkis, contohnya mahasiswa masih melakukan gerakan pukulan smash forehand tidak dengan meluruskan lengan sepenuhnya, 2) mahasiswa belum paham cara memegang raket pada saat melakukan pukulan smash forehandpermainan bulutangkis, 3) mahasiswa belum percaya diri pada saat melakukan gerakan pukulan smash forehandpermainan bulutangkis.Kegiatan siklus II yang direalisasikan melalui pembelajaran lempar bola atas memberikan hasil sebagai berikut: 1) mahasiswa mulai memahami konsep dasar pukulan smash forehand permainan bulutangkis, pemahaman ini dapat dilihat dari cara mahasiswa melakukan dan mempelajari gerakan pukulan smash forehandpermainan bulutangkis dengan baik, 2) mahasiswa dapat melakukan tahapan-tahapan pukulan smash forehandbulutangkis dengan baik, 3) motivasi dan percaya diri mahasiswa meningkat pada saat melakukan pukulan smash forehandpermainan bulutangkis. Hasil penelitian ini adanya peningkatan hasil belajar smash forehandbulutangkis melalui pembelajaran lempar bola atas, peningkatan terjadi disetiap pembelajaran yang dimulai dengan observasi awal, siklus I dan diakhiri pada siklus II. Terjadi peningkatan pada aspek psikomotor, mahasiswa telah memahami konsep gerak smashforehandbulutangkis. Pada aspek kognitif, pemahaman mahasiswa bertambah seiring dengan proses mengikuti pelajaran, terlihat dari semangat dan antusias mahasiswa mengikuti pembelajaran, kepercayaan diri mahasiswa dalam berinteraksi dengan mahasiswa dan dosen, nilai kejujuran, kedisiplinan, kerjasama tanggung jawab dan toleransi antar mahasiswa yang mereka tunjukkan. Kata kunci : Modifikasi, latihan forhand dan back hand , Media Pembelajaran Bulutangkis.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA GUNA MENINGKATKAN TERAMPIL MEMBACA DAN MENULIS LANJUT DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Nurhayati, Nurhayati; Mardiana, Nana; Rianti, Rianti
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study contains the application of a problem based learning model that aims to improve theunderstanding and learning outcomes of fourth grade elementary school students. What is faced in thislearning is that the lessons taught by the teacher still use conventional methods, namely the lecturemethod, this learning process is only teacher-centered and without involving students so that it does notattract students' interest and motivation to learn and students become less active in participating inlearning activities. The problem based learning model is useful for improving students' understandingand learning outcomes in the learning process so that learning objectives can be achieved. The methodused in this research is the best practice method. Data collection techniques used in this study were tests,observations, interviews, documentation and field notes. It can be concluded that the application of theProblem Based Learning (PBL) problem-based learning model in Indonesian lessons is to improveadvanced reading and writing skills in grade IV Elementary School.Keywords: Problem Based Learning (PBL), Reading and Writing SkillsAbstrakPenelitian ini berisi tentang penerapan model problem based learning yang bertujuan untukmeningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar. Yang dihadapi padapembelajaran ini adalah pelajaran yang disaikan oleh guru masih menggunakan metode konvensionalyaitu metode ceramah, proses pembelajaran ini hanya berpusat pada guru dan tanpa melibatkan siswasehingga kurang menarik minat dan motivasi siswa untuk belajardan siswa menjadi kurang aktif dalammengikuti kegiatan pembelajaran. Model problem based learning berguna untuk meningkatkanpemahaman dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapattercapai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode best practice. Teknik pengumpulandata yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dokumentasi dan catatanlapangan. Dapat disimpulkan bahwa Penerapan model pembelajaran berbasis masalah Problem BasedLearning (PBL) pada pelajaran Bahasa Indonesia guna meningkatkan terampil membaca dan menulislanjut di kelas IV Sekolah Dasar.Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Keterampilan Membaca dan Menulis
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG PESERTA DIDIK KELAS II SEKOLAH DASAR Sriwahyuni, Neli; Rahardjo, Rudhi; Saniyah, Saniyah; Indradni, Neny
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : STKIP Setiabudhi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to apply higher order thinking skill (HOTS)-oriented learning using the Discovery Learning Model in an effort to improve cursive writing skills in grade II elementary school students. This research was carried out in several stages: KD Mapping, Competency Target Analysis, Formulation of Competency Achievement Indicators, Planning Learning Activities in accordance with the Discovery Learning Learning Model, Preparation of Learning Tools. The subject of this research is the second grade elementary school students. The result is that the application of the Discovery Learning model can improve the cursive writing skills of the second grade elementary school students. Keywords: Discovery Learning, cursive writing skills Abstrak Penelitian ini Bertujuan untuk menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thinking skill (HOTS) menggunakan Model Discovery Learning dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap: Pemetaan KD, Analisis Target Kompetensi , Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi, Merencanakan Kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran Discovery Learning, Penyusunan Perangkat Pembelajaran. Subjek pebelitian ini adalah peserta didik kelas II Sekolah Dasar. Hasilnya bahwa Penerapan model Discovery Learning Dapat meningkatkan keterampilan menulis tegak bersambung peserta didik kelas II Sekolah Dasar. Kata Kunci: Discovery Learning, Keterampilan menulis tegak bersambung