cover
Contact Name
Andi Muhammad Ikhsan
Contact Email
andimuhammad.ikhsan@umi.ac.id
Phone
+6281342502866
Journal Mail Official
losari.arsitekturjurnal@umi.ac.id
Editorial Address
Jl. Urip Sumohardjo Km.5 Kampus Universitas Muslim Indonesia Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Losari : Jurnal Arsitektur, Kota dan Pemukiman
ISSN : 25024892     EISSN : 25278886     DOI : https://doi.org/10.33096/losari.v6i1
Core Subject : Engineering,
LOSARI Jurnal Arsitektur Kota dan Pemukiman adalah jurnal yang terbit 2 kali setiap tahun pada bulan Februari dan Agustus.  LOSARI Jurnal Arsitektur Kota dan Pemukiman adalah  peer reviewed jurnal yang memuat artikel-artikel ilmiah mengenai arsitektur dan Rancang  Kawasan  Binaan pada lingkup ilmu arsitektur, lansekap, interior, perencanaan wilayah kota dan kawasan. 
Articles 148 Documents
KEBUDAYAAN DAN SINKRETISME TERHADAP PEMBENTUKAN RUANG SERTA BENTUK RUMAH TRADISONAL TOLOTANG KABUPATEN SIDRAP Aris Alimuddin
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.73 KB) | DOI: 10.33096/losari.v1i2.43

Abstract

Arsitektur sebagai hasil karya seni budaya diakui sebagai salah satu wujud kebudayaan yang dapat dijadikan cerminan dari kehidupan manusianya, dari masa ke masa. Arsitektur sebagai unsur kebudayaan, laksana salah satu bentuk bahasa “non-verbal” manusia yang bernuansa simbolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh kebudayaan dan sinkretisme terhadap pembentukan ruang serta bentuk rumah tradisional Tolotang di Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode bersifat deskriptif. Metode pengambilan data dengan observasi langsung, wawancara mendalam, sketsa dan dokumentasi. Obyek penelitian adalah unit rumah komunitas Hindu Towani Tolotang. Hasil penelitian objek penelitian adalah unit rumah Bugis komunitas Hindu Towani Tolotang. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan bentuk yang terjadi pada bagian kolom rumah dan penggabungan dua rumah menjadi satu. Sedangkan pada ruang secara simbolis terbagi atas tamping (serambi) yang membagi antara rumah induk dan rumah tambahan. Disimpulkan bahwa dengan adanya kebudayaan dan sinkretisme pada komunitas Hindu Towani Tolotang menimbulkan pengaruh yang berbeda terutama pada bentuk dan ruangnya.
PENATAAN KAWASAN PEMUKIMAN KUMUH KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR Andas Budy
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.492 KB) | DOI: 10.33096/losari.v1i2.44

Abstract

Penanganan daerah kumuh sebenarnya perlu dilakukan tidak hanya di daerah-daerah kumuh yang merupakan bagian dari kota metropolitan atau kota besar, tetapi juga perlu dilakukan di daerah kumuh di kota-kota bagian terkecil. Penanganan daerah kumuh di kota-kota besar dan kota-kota kecil menjadi strategis ketika wilayah ini memiliki pengaruh langsung pada bagian kota metropolitan seperti daerah pusat kota metropolitan, regional pusat pertumbuhan metropolis, perdagangan, pergudangan, dan kantor serta daerah industri lainnya. Selain memiliki hubungan langsung, diduga kawasan kumuh di daerah penyangga kesulitan dalam menangani permukiman kumuh yang ada di kota metropolitan tersebut. Untuk itu diperlukan dalam mengidentifikasi lokasi daerah kumuh di daerah penyangga. Identifikasi sasaran dari lokasi daerah kumuh penekanan di daerah pedalaman kota metropolitan di zona penyangga, yaitu kelurahan tamamaung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pada masalah permukiman kumuh dan meningkatkan kualitas permukiman perkotaan yang dapat menentukan apa yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain lingkungan atau bahkan kota untuk menghindari daerah kekumuhan dan kemudiaan menata kawasan pemukiman tersebut menjadi lebih baik. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan literatur dan survei, yang menghasilkan data kemudian data tersebut akan dianalisis dan didapatkan beberapa hasul analisis. Hasil yang diharapkan yaitu dapat mendesain penataan daerah kumuh berdasarkan data, analisis dan pertimbangan dalam merancang khususnya di Kelurahan Tamamaung, Kota Makassar yang menjadi studi kasus utama.
PERILAKU PEJALAN KAKI TERHADAP PEMANFAATAN JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN PERDAGANGAN (Studi Kasus : Koridor Jalan Soeprapto Kota Gorontalo) Fendy Faisal Gobel
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.309 KB) | DOI: 10.33096/losari.v1i2.45

Abstract

This research aimed to analyze the pedestrian behavior toward the utilization of pedestrian ways at the commerce area at Soeprapto street corridor, Gorontalo city. This research was conducted directly at the place and time where the research being observed. There were two kinds of the behavioral mapping used in this research; those were Place Centered Mapping and Person Centered mapping. The result of this research was showing that the area of pedestrians at Soeprapto street, Gorontalo cityit has already been not appropriate with the theory considering within its function and contentment. It was because it was also used for other various activities rather than walking. Pedestrian trackswere actually open area that ought to be used for walking rather than other activities, so that it will not change the behavioral pattern in utilizing the tracks.
MODEL PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK PENGELOLAAN BENCANA DI KAWASAN PESISIR MAKASSAR ( Studi Kasus : Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung Tanah ) Naidah Naing; Andi Muhammad Ikhsan B
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1243.443 KB) | DOI: 10.33096/losari.v1i2.46

Abstract

Setelah menemukan model sistem pemetaan karakteristik berdasarkan kearifan lokal untuk untuk pengelolaan bencana pada kawasan pesisir pada Tahun I, maka penelitian tahun selanjutnya akan diarahkan pada penelitian terapan lanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti teknologi adaptasi bencana terhadap permukiman dan infrastruktur di kawasan pesisir berdasarkan permasalahan dasar dan kearifan lokal yang ada. Penelitian teknologi menyangkut teknologi yang digunakan dalam mengantisipasi permukiman dari abrasi pantai, angin kencang dan perubahan iklim lainnya. Selain itu juga akan diteliti struktur lingkungan permukiman dalam menanggulangi bencana, struktur dan konstruksi perumahan dan infrastruktur permukiman. Hasil penelitian tahap kedua ini berupa sistem teknologi yang dapat diaplikasikan langsungpada area sekitar permukiman, perumahan dalam mengelola bencana di pesisir pantai Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian tahunke-2 ini adalah deskriptif-evaluatif dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan Morphological Approach dan Behaviour Approach dan Architectural Appproach. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis spasial dan analisis deskriptif . Hasil penelitian tahun ke-2 adalah sebuah disain teknologi kawasan permukiman untuk mitigasi bencana. Yang meliputi (1) Desain teknologi struktural kawasan permukiman yang terdiri dari; a) penahan ombak b) pencegah abrasi pantai c) vegetasi pantai d) fasilitas infrastruktur e) sarana dan prasarana; (2) Desain konstruksi rumah untuk mitigasi bencana, terdiri dari : a) struktur bawah b) struktur badan rumah c) struktur atap d) material rumah e) struktur rangka f) dan bagian-bagian rumah (lantai, dinding atap/plafon).
RUANG TERBUKA HIJAU DI KELURAHAN BANTA-BANTAENG KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR Nashrah Arsyad
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/losari.v1i2.47

Abstract

Ruang Terbuka Publik adalah bagian dari sub sistem kota. Kondisi sempit dan langkanya ruang kota yang banyak ditemui diberbagai kota besar saat ini sering meminggirkan eksistensi ruang terbuka publik. Akibatnya muncul ketimpangan sinerji, proporsi, ratio, distribusi (penyebaran) ruang terbuka publik di kota. Ketersediaan ruang terbuka pada suatu kawasan mempunyai peranan yang sangat berarti dalm membentuk mental, potensi, budaya dan perilaku sosial masyarakat. Oleh sebab itu kebutuhan dan penyediaan ruang terbuka publik Memerlukan pendekatan perencanaan dan perancangan yang lebih serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisiskarakteristik kebutuhan ruang terbuka publikditinjau dari aspek sosial budaya serta sejauhmana pengaruh aspek sosial budaya terhadap pemanfaatan ruang terbuka publik di Kelurahan Banta-bantaeng Kecamatan Rappocini Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banta-bantaeng Kecamatan Rappocini Makassar dengan waktu penelitian mulai dari bulan Mei 2016 sampai dengan bulan Oktober 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik Ruang Terbuka Publik sedangkan metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan pengaruh aspek sosial budaya terhadap pemanfaatan ruang terbuka publik melalui perhitungan rumus matematis sederhana. Hasil analisis dari penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan ruang terbuka publik pada kelurahan Banta-bantaeng masih sangat kurang dan belum memenuhi standar kebutuhan ruang terbuka berdasarkan peraturan pemerintah. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kurangnya ketersediaan ruang terbuka mengakibatkan masyarakat memanfaatkan ruang terbuka yang ada baik berupa lahan kosong milikk pribadi masyarakat, jalan-jalan lingkungan yang ada, ruang-ruang terbuka milik instansi dan lahan-lahan kosong lain yang tak jelas statusnya. Berdasarkan hasil studi menunjukkan bahwa masyarakat kelurahan banta-bantaeng sangat membutuhkan ruang terbuka utamanya ruang terbuka jenis lapangan olah raga dan taman bermain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk pemerintah dan untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan ruang terbuka publik
TATA HIJAU PADA RUANG JALAN MENUJU KENYAMANAN TERMAL IKLIM MIKRO Studi Kasus: Jalur Pedestrian, Penggal Jalan Slamet Riyadi Di Surakarta Prasetyo Febriarto
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.36 KB) | DOI: 10.33096/losari.v1i2.48

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kondisi ideal dengan membuat nyaman jalur pedestrian berdasarkan kenyamanan termal iklim mikro. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental melalui simulasi menggunakan software Envi-met 3.1 dengan pengukuran empirik. Metode dengan mensimulasi kondisi eksisting dan kondisi ideal. Hasilnya digunakan sebagai dasar arahan penataan jalur pedestrian ruang jalan Slamet Riyadi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kenyamanan termal di jalur pedestrian ruang jalan Slamet Riyadi dalam kondisi tidak nyaman (panas) dan nyaman. Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini untuk menata jalur pedestrian berdasarkan kenyamanan termal iklim mikro berbasis tata hijau.
LAND USE DAN ZONASI KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA, BERDASARKAN KONSEP GARDEN CITY Yunita Kesuma
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.068 KB) | DOI: 10.33096/losari.v1i2.49

Abstract

Kawasan Kotabaru (dulu disebut nieuwe wijk) yang merupakan usaha perluasan kota menciptakan sebuah “kota baru dalam kota” (new town in town). Pola zonasi Garden City merupakan model radial konsentris, dimana terdapat prinsip utama,yaitu: a) Civic center (taman kota pada Inti kawasan) berupa ruang terbuka di tengah kawasan yang digunakan sebagai area hijau dan dilingkupi oleh bangunan publik; b) Crystal palace (fasilitas publik di luar central park); Cincin di luar crystal palace merupakan c) kelompok rumah yang menghadap ke boulevard, d) Cincin terluar sebagai pasar, gudang, pabrik, dan fasilitas servis lainnya.Makalah ini fokus akan melihat perubahan fungsi lanskap yang terjadi di Kota Baru Yogyakarta dari beberapa dekade. Perubahan lanskap dalam hal ini merupakan perubahan penggunaan lahan dan Zonasi kawasan Cagar Budaya, meliputi: lahan terbangun (permukiman, pertokoan, perkantoran bangunan pemerintah, fasilitas umum, dan lai-lain), lahan terbuka (taman / lapangan), lahan berair (sungai, dan kanal), dan lahan hijau (kebun dan RTH). Untuk mendapatkan dukungan data yang akurat dilakukan dokumentasi yang relevan, terkait; data tutupan lahan, interpretasi peta sejarah/Morfologi Wilayah, foto udara dan pengumpulan data statistik.
PENGARUH KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA TERHADAP NILAI LAHAN PEMUKIMAN DI MAKASSAR Noviar Nurdin Kasim; Pratiwi Juniar Achmad Gani
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 1 No 2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.989 KB) | DOI: 10.33096/losari.v1i2.50

Abstract

Perkembangan penduduk yang semakin hari semakin padat, maka kebutuhan akan perumahan juga akan semakin bertambah. Hal ini terlihat dari semakin berkembangnya usaha-usaha dalam bidang perumahan, baik yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah (Perum Perumnas) maupun yang diselenggarakan oleh pihak swasta. Menurut Undang_undang Tata Ruang dimana dinyatakan bahwa setiap pembangunan perumahan harus ditunjang oleh kelengkapan prasarana dan sarana lingkungan. Namun ketentuan yang dipersyaratkan ini kadang tidak semua terpenuhi, terlihat masih banyak perumahan yang belum memiliki prasarana dan sarana lingkungan yang memadai sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor ketersediaan prasarana dan sarana berpengaruh signifikan terhadap nilai lahan pemukiman di kota Makassar dan untuk mengukur tingkat signifikansi pengaruh ketersediaan prasarana dan sarana terhadap nilai lahan pemukiman di kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif eksplanatori yaitu suatu jenis penelitian yang menjelaskan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan uji hipotesis. Temuan-temuan yang dihasilkan adalah prasarana dan sarana memberikan kontribusi pengaruh terhadap nilai lahan perumahan sebesar 65% dan 46,5%. Dengan tersedianya prasarana dan sarana perumahan. maka nilai lahan yang dimiliki oleh suatu perumahan tinggi. Anggota dari variabel bebas prasarana yang paling dominan berpengaruh terhadap nilai lahan adalah prasarana jalan dan anggota dari variabel bebas sarana yang paling dominan berpengaruh terhadap nilai lahan adalah sarana pendidikan.
ANALISIS DESAIN AKUSTIK RUANG KELAS UNIFA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR MENGAJAR Meldawati Artayani; Noviar Nurdin Kasim
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 2 No 1 Februari 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.809 KB) | DOI: 10.33096/losari.v2i1.51

Abstract

Kebisingan merupakan hal yang mengganggu dalam proses belajar mengajar, pada intensitas yang lama dan tingkat tertentu dapat berbahaya bagi kesehatan. Tingkat kebisingan dari suatu lokasi yang berlebihan dapat memiliki macam dampak negatif pada orang yang sering bersinggungan langsung seperti gangguan pendengaran, kenyamanan, kurang konsentrasi dan gangguan emosi. Penelitian ini memusatkan kajian pada faktor penyusun material akustik yang mempengaruhi kebisingan dalam ruang kelas, sedangkan peningkatan kualitas proses belajar mengajar didasarkan pada kenyamanan penghuni. Tujuan utama penelitian yaitu untuk menganalisis intensitas tingkat kebisingan didalam ruang kelas belajar universitas Fajar yang disebabkan oleh pengunaan material penyusun ruangan dan membandingkan nilai yang diperoleh dengan ambang baku tingkat kebisingan berdasar KMLH Kep-48/MENLH/1996 25 November 1996, serta memberikan alternatif pemecahan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan analisis statistic sederhana yaitu mengadakan pengamatan langsung dilapangan (Ruang Kelas C 205, C 208 dan Ruang Kelas D207) dan pelaporan secara seksama, teliti, sistematis dan akurat mengenai keadaan akustik ruangan. Pengambilan data mengunakan alat sound level meter dan hasilnya rata-rata kemudian dilakukan perhitungan dan evaluasi.
OPTIMALISASI DISTRIBUSI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KELURAHAN BANTA-BANTAENG KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR Nashrah Arsyad
LOSARI Jurnal Arsitektur, Kota dan Permukiman Vol 2 No 1 Februari 2017
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.36 KB) | DOI: 10.33096/losari.v2i1.52

Abstract

Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) suatu wilayah yang ideal adalah minimal 30% dari luas kawasan perkotaan. Namun dalam kenyataannya ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dihampir semua kota di Indonesia rata-rata baru mencapai 10% dari luas wilayah. Ketersediaan Ruang terbuka Hijau yang terbatas dan sebaran yang tidak merata serta terkonsentrasinya ruang terbuka hijau pada titik-titik tertentu di beberapa wilayah mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan kota menjadi timpang dan cenderung semrawut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dan untuk menganalisis optimalisasi distribusi Ruang Terbuka hijau menurut jenis dan fungsinya di Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar dengan mengambil lokasi studi pada Kelurahan Banta-bantaeng Kecamatan Rappocini Kota Makassar, dengan waktu penelitian mulai dari bulan Juli 2016 sampai dengan bulan April 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi ketersediaan jenis dan fungsi Ruang Terbuka Hijau sedangkan metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk menggambarkan kebutuhan dan distribusi ruang terbuka hijau di Kota Makassar melalui perhitungan rumus matematis sederhana dan proyeksi jumlah penduduk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan ruang terbuka Hijau di Kota Makassar khususnya di Kelurahan Banta-bantaeng belum memenuhi standard kebutuhan ruang terbuka Hijau ditinjau dari luas wilayah dan jumlah penduduk. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penyebaran ruang terbuka belum terdistribusi secara optimal diantaranya karena terbatasnya ruang kosong di beberapa wilayah Kelurahan Banta-bantaeng yang disebabkan oleh padatnya permukiman penduduk

Page 2 of 15 | Total Record : 148