cover
Contact Name
Dr. Mashud, S. P.d., M.Pd
Contact Email
multilateral.journal@ulm.ac.id
Phone
+628115128680
Journal Mail Official
multilateral.journal@ulm.ac.id
Editorial Address
PJKR JPOK FKIP ULM JL. Taruna Praja Raya Kampus JPOK FKIP ULM Banjarbaru
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
ISSN : 14123428     EISSN : 25491415     DOI : http://dx.doi.org/10.20527
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Jurnal ini terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember, berisi artikel hasil penelitian dan kajian analisis kritis setara dengan hasil penelitian bidang Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jurnal Multilateral Pendidikan Jasmani dan Olahraga berfokus pada Analisis Pembelajaran, Penelitian dalam pendidikan jasmani dan Olahraga serta masalah utama dalam pengembangan ilmu bidang olahraga sebagai berikut: 1. Pendidikan Olahraga 2. Kepelatihan Olahraga 3. Olahraga Rekreasi 4. Olahraga Tradisional Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat peminat pembaca adalah dari kalangan aktivis olahraga dan guru Pendidikan Jasmani.
Articles 37 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran " : 37 Documents clear
Gradasi model inovasi pembelajaran pendidikan jasmani dengan flipped clasroom Karsa Adyatma Jelantik; Gunawan Gunawan
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16586

Abstract

Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran favorit siswa karena banyak berkegiatan diluar ruangan. Sehingga perlu memilih model pembelajaran sebagai inovasi agar pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif dan efesien. Model pembelajaran merupakan pendekatan yang dilakukan oleh guru untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Dimana pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan murid. Tujuan penulisan makalah untuk mengetahui seberapa efektif penerapan model pembelajaran flipped classroom dalam pembelajaran penjas. Pembelajaran penjas yang lebih cendrung mengedepankan kegiatan diluar ruangan tentunya akan sangat efektif dalam penerapan model pembelajaran flipped Classroom ini, karena guru akan bias lebih fokus untuk mengajarkan Teknik Gerakan dan tidak lagi lebih banyak menjelaskan mengenai pengantar materi ajar karena telah diberikan sebelumnya. Kesimpulan, model pembelajaran ini cukup efektif diterapkan pada pembelajaran penjas karena lebih mengefesienkan waktu pembelajaran penjas yang mana pembelajaran penjas sendiri lebih berfokus pada kegiatan jasmani yang dilaksanakan diluar ruangan
Kombinasi metode SPT-drill dengan imagery: upaya dalam mengendalikan target panic pada olahraga panahan Muhammad Amin Priambudi; Mashud Mashud
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16349

Abstract

Olahraga panahan merupakan olahraga prestasi yang menuntut ketenangan, rileks secara mental maupun fisik. Faktor mental yang mempengaruhi performa antara lain, kenyamanan (confidence), konsentrasi (concentration), control emosional (emotion control), dan berfikiir positif (positive thinking). Semua pemanah pernah mengalami setidaknya salah satu dari beberapa gejala target panic. Target panic akan menjadi masalah besar seiring dengan lambannya kesadaran pemanah. Hendaknya pelatih yang memegang perkembangan atlet segera menangani atlet yang mengalami gejala target panic agar tidak terjebak lebih dalam yakni dengan mengatur ulang program latihan. Pengulangan yang sangat banyak menjadi hal penting dalam proses pemulihan target panic. Pengonsepan mental memanah kembali diperdalam melalui imagery, sehingga penulis mempunyai konsep mengkombinasikan metode SPT-Drill dengan imagery sebuah upaya dalam mengendalikan target panic pada olahraga panahan.
Pengaruh latihan ball handling dribbling terhadap kemampuan dribling bola basket pada mahasiswa FIK uncen Yustinus Claudius Biellsa; Junalia Muhammad; Yos Wandik; Miftah Fariz Prima Putra
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16473

Abstract

Dalam permainan bola basket, dribbling merupakan sebuah teknik dasar yang paling dibutuhkan, namun sayangnya kemampuan dribbling mahasiswa FIK Uncen masih sangat menyedihkan dikarenakan kebanyakan mahasiswa hanya melakukan latihan shooting dan lay up saja. Atas hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh latihan ball handling terhadap kemampuan dribbling pada mahasiswa FIK Uncen. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Latihan ball handling digunakan sebagai treatment yang diberikan pada 20 mahasiswa FIK Uncen selama 12 kali pertemuan, sedangkan kemampuan dribbling sebagai variabel terikat. Teknik analisis data menggunakan analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji t dengan bantuan IBM SPSS 22. Hasil penelitian menemukan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (4.402 > 2.093) dengan nilai signifikan 0.000<0.05. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan latihan ball handling terhadap kemampuan dribbling. Persentase kenaikan sebesar 8,64% antara sebelum dan sesudah pemberian perlakukan
Analisis star excursion balance test untuk pengukuran fungsional ankle menggunakan elastic resistance band dan wobble board pada pemain futsal Vika Ariesti Audini; Muchsin Doewes; Sri Santoso Sabarini; Slamet Riyadi
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16421

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis star excursion balance test untuk pengukuran fungsional ankle menggunakan elastic resistance band dan wobble board pada pemain futsal. Sampel penelitian ini merupakan individu yang aktif berolahraga dan pernah atau sedang mengalami cedera ankle lebih dari 1 kali yang berjumlah 10 orang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran yaitu menggunakan tes  star excursion balance test. Analisis data menggunakan software SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan Rerata nilai SEBT awal dan akhir kelompok I yaitu 81,41 ±  7,05 dan 94,41 ±  8,30. Rerata nilai SEBT awal dan akhir kelompok II yaitu 88,28 ±  11,38  dan 99,01 ±  9,70. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan rerata pada kelompok test. Maka perlu adanya latihan menggunakan elastic resistance band dan wobble board pada pemain futsal. Karena fleksibilitas memiliki manfaat mengurangi rasa sakit, menurunkan risiko dan penyembuhan cedera, meningkatkan kemampuan bergerak secara bebas dan mudah, serta meningkatkan performa olahraga.
Integrasi model pembelajaran project-based learning dengan gaya mengajar inklusi dalam pembelajaran keterampilan bola voli Muhammad Yudhi Ardinnata; Mashud Mashud
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16399

Abstract

Pendidikan Jasmani memiliki peranan penting dalam proses pendidikan. Melalui prosesnya, siswa diharapkan dapat menguasai keterampilan pada aspek psikomotornya. Namun tanpa melupakan aspek kognitif dan sosial sebagai tujuan dari pembentukan karakter siswa itu sendiri. Kemampuan psikomotor yang disajikan mempunyai ruang lingkup luas. Salah satunya adalah keterampilan bola voli yang terdiri dari teknik dasar servis, passing, smash dan blocking. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan dapat menentukan hasil akhir dari tujuan sebuah pembelajaran. Model pembelajaran yang dirasakan tepat pada sekarang ini adalah model pembelajaran yang terpusat pada siswa. Model pembelajaran project based learning membantu siswa dalam pengembangan kemampuan secara mandiri. Proyek yang dikerjakan mengarahkan siswa untuk menemukan pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pengaturan jadwal pelaksanaan disepakati pada awal pembelajaran sehingga target penyelesaian dapat ditentukan. Model pembelajaran lainnya adalah gaya mengajar inklusi. Gaya mengajar ini memiliki ciri khas yakni terdapat tes awal serta penentuan level-level dalam aktifitas geraknya. Selanjutnya, diperlukan inovasi baru terhadap model pembelajaran. Integrasi dari kedua model tersebut adalah salah satu solusi yang efektif. Sehingga pada paper ini bertujuan untuk mengkaji integrasi model project based learning dan gaya mengajar inklusi khususnya dalam pembelajaran keterampilan bola voli.
Penerapan pembelajaran diferensiasi mengoptimalkan minat dan bakat murid dalam pembelajaran pjok smp al azhar mandiri palu Adisjam Adisjam; Andi Saparia
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16571

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan minat dan bakat siswa SMP Al Azhar Mandiri Palu melalui sistem pembelajaran diferensiasi. Penelitian ini mengkaji tentang Pembelajaran Diferensiasi. Pembelajaran diferensiasi terdiri atas diferensiasi konten, proses dan produk. Kita dapat menerapkan sekaligus ke-3 diferensiasi tersebut apabila telah menguasai tehnik dan siap dengan rancangan pembelajaran serta media yang dibutuhkan. pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berpusat kepada siswa, dengan memperhatikan segala aspek yang dibutuhkan oleh siswa karena sebelum pembelajaran kita telah melakukan analisis terhadap  kebutuhan dan latar belakang. Pemetaan awal terhadap kebutuhan siswa serta profil siswa dapat dibuat melalui angket atau wawancara secara langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran guru dengan mengkondisikan siswa dengan konten yang telah disiapkan sesuai dengan karegori yang disenangi oleh siswa SMP Al Azhar Palu, begitu pula dalam proses pembelajaran siswa sudah dikelompokkan sesuai dengan profilnya sehingga guru bisa membuat beberapa cara penyampaian materi yang sesuai dengan kelompok siswa tersebut. Dengan penerapan inovasi pembelajaran berdiferensiasi ini dapat mendorong minat dan bakat siswa SMP Al Azhar Mandiri Palu dalam berolahraga.
Tinggi badan, kekuatan otot lengan, dan keterampilan servis atas bola voli: sebuah tinjaun singkat Selpianus Dimi; Sutoro Sutoro; Miftah Fariz Prima Putra; Yos Wandik; Daniel Womsiwor; Evi Sinaga
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16475

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengulas secara kritis dan singkat terkait tinggi badan, kekuatan otot lengan, dan keterampilan servis atas bola voli serta memberikan dukungan empirik berkaitan dengan studi variabel tersbut. Secara sederhana, tinggi badan dapat dipahami sebagi jarak antara alas kaki sampai titik tertinggi pada kepala dengan posisi berdiri tegak yang diukur dengan stadiometer dalam satuan centimeter. Kekuatan otot lengan adalah kemampuan seseorang untuk mengerahkan kekuatan lengan semaksimal mungkin untuk mengatasi sebuah tahanan. Umumnya, kekuatan otot lengan diukur dengan push-hup. Keterampilan servis atas adalah cara memukul bola dengan menggunakan tangan dari atas kepala dengan laju bola tidak mengandung putaran, sebagai usaha untuk mengarahkan bola dengan tepat pada sasaran. Pengukuran kemampuan servis atas, umumnya, dilakukan dengan malkukan tes servis atas sebanyak 10 kali pukulan. Saat bola jatuh pada kotak sasaran, angka dalam kotak tersebut dijumlahkan dan dianggap sebagai hasil kemampuan servis atas. Hasil studi menunjukkan bahwa aspek tinggi badan dan kekuatan otot lengan menjadi dimensi yang penting dalam kaitanya dengan keterampilan servis atas permainan bola voli.
Inovasi model latihan gerak pencak silat untuk anak usia 9 – 12 tahun Ayu Febrianti Sugiharto; Hendriana Sri Rejeki
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16576

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembang model latihan gerak pencak silat usia 9 – 12 tahun yang disesuaikan dengan komponen biomotor untuk olahraga pencak silat. Pengenalan pada cabang olahraga pencak silat yang dilakukan di Indonesia umumnya berasal dari perguruan. Perguruan merupakan dasar dari cabang olahraga pencak silat. Setiap perguruan memiliki pelatih yang mempunyai persepsi berbeda terhadap pembentukan gerak, khususnya pada anak usia 9-12 tahun. Hampir semua pelatih memberikan model latihan yang seharusnya diberikan kepada atlet remaja/dewasa, namun diberikan terhadap anak usia 9-12 tahun. Permasalahan ini kemudian menimbulkan tingkat kebosanan dalam proses latihan sehingga menjadikan anak enggan melanjutkan latihan menjadi seorang atlet yang handal. Pembentukan gerakan yang tepat dan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan anak akan sangat menentukan hasil keterampilan seorang anak terhadap kemampuan geraknya. Sedangkan materi yang dapat diterima anak usia 9-12 tahun tidak lain adalah bagaimana konsep dalam olahraga pencak silat dapat tersampaikan dan diterima melalui aktivitas bermain oleh karena itu penelitian ini mengkaji tentang pengembangan model latihan gerak pencak silat untuk anak usia 9–12 tahun yang bertujuan untuk memudahkan dalam proses melatih gerak pencak silat. Penelitian pengembangan model latihan gerak pencak silat ini menggunakan studi literatur dari berbagai sumber tertulis seperti artikel, jurnal, dan dokumen yang relevan dengan kajian pada penelitian ini. Penerapan inovasi pengembangan model latihan ke dalam gerak pencak silat harus terdapat aspek kognitif, afektif dan psikomotor, sehingga pengembangan model latihan tersebut efektif untuk digunakan. Produk penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai alternatif model latihan dalam melatih gerak pencak silat untuk anak usia 9–12 tahun. Pengembangan model latihan gerak pencak silat ini dapat diterapkan dalam proses melatih sehingga menarik minat anak usia 9–12 tahun untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan gerak silatnya. 
Gaya mengajar resiprokal dalam pembelajaran variasi lari pada siswa kelas IV-A SDN sungai jingah 5 banjarmasin Panji Rifqi Maulana; Rahmadi Rahmadi; Nor Raini Syaripah
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar variasi lari dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal. Rancangan penelitian mengunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahapan yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) observasi dan 4) refleksi. Instrumen dalam penelitian ini adalah pengumpulan data tes unjuk kerja. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan pendekatan gaya mengajar resiprokal. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IVa SDN Sungai Jingah 5 Banjarmasin yang berjumlah 27 orang, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Berdasarkan analisis data menunjukkan hasil belajar variasi lari pada siklus I sebesar 36% (9 orang) kemudian pada siklus II meningkat sebesar 72% (18 orang) dinyatakan tuntas Hasil analisis menunjukkan ketuntasan hasil belajar variasi lari dengan penerapan gaya mengajar resiprokal pada siklus I ke siklus II mengalami perbaikan dan perubahan peningkatan ketuntasan secara individual maupun secara keseluruhan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar variasi lari pada siswa kelas IVa SDN Sungai jingah 5 Banjarmasin
Sport recovery penunjang prestasi yang sering dilupakan Abdul Jabbar Amar; Tri Setyo Guntoro; Tery Wanena; Yos Wandik; Miftah Fariz Prima Putra
Multilateral : Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Vol 22, No 4 (2023): Special Issue National Conference: Inovasi Pembelajaran & Kepelatihan Olahraga
Publisher : Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/multilateral.v22i4.16469

Abstract

Latihan merupakan salah satu cara menjaga performa atlet agar tetap stabil dan terus meningkat. Di sisi lain latihan juga menuntut beban berat bagi atlet baik fisik maupun mental yang dapat berakibat turunnya kinerja. Namun, keadaan penururan kinerja ini dapat terjadi sebaliknya bila teknik dan masa pemulihan yang memadai dilakukan. Teknik tersebut adalah sport recovery yang akan membuat atlet terhindar dari kelelahan, over reaching (melampaui batas) dan overtraining (latihan berlebihan). Tujuan artikel ini adalah mengulas secara singkat tentang pemulihan dan massase dalam konteks olahraga. Atlet mendapatkan banyak beban dikarenakan latihan yang melebihi ambang fisiologisnya. Akibatnya atlet mengalami kelelahan yang mengakibatkan penurunan performa atau overreaching. Fenomena yang umumnya terkait dengan kelelahan akibat latihan adalah overreaching dan overtraining yang dapat mempengaruhi seorang atlet untuk mengerahkan kapasitas kekuatan mereka. Overtraining tersebut diakibatkan oleh overreaching yang tidak ditangani dengan baik sehingga menyebabkan sindroma overtraining. Keadaan kelelahan ini harus di imbangi dengan pemulihan supaya keseimbangan fungsional organisme diperoleh kembali dengan membangun kembali sumber daya berupa kemampuan fisiologis dan psikologis. Salah satu pemulihan yang bisa diterapkan adalah menggunakan metode masase. Pada kesimpulannya masase dapat membantu memperlancar aliran darah di otot sehingga dapat digunakan saat latihan dan pemulihan.

Page 2 of 4 | Total Record : 37