cover
Contact Name
Titik Respati
Contact Email
jiks.unisba@gmail.com
Phone
081312135687
Journal Mail Official
jiks.unisba@gmail.com
Editorial Address
Jalan Hariangbanga No. 2, Tamansari, Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
ISSN : "_"     EISSN : 26568438     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) adalah jurnal yang memublikasikan artikel ilmiah kedokteran dan kesehatan yang terbit setiap 6 (enam) bulan. Artikel berupa penelitian asli, laporan kasus, studi kasus, dan kajian pustaka yang perlu disebarluaskan dan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) ini merupakan salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) selain Global Medical & Health Communication yang telah bereputasi nasional dan internasional.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)" : 13 Documents clear
Pengaruh Terpenoid pada Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) dalam Proses Penyembuhan Luka: Tinjauan Literatur Yusuf, Khaidir Yusuf; Basir, Salni; Maritska, Ziske; Layal, Kamalia
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.14251

Abstract

Luka terjadi ketika integritas jaringan terganggu akibat cedera atau pembedahan dan dapat dikelompokkan berdasarkan struktur, proses penyembuhan, dan waktu sembuh. Saat kulit terluka, tubuh merespons dengan menghentikan pendarahan melalui vasokonstriksi dan pembentukan gumpalan darah. Bunga telang merupakan tanaman obat tradisional yang dapat meningkatkan kesehatan kulit dan mendukung regenerasi jaringan berkat kandungan terpenoid sebagai komponen bioaktif. Terpenoid merupakan senyawa organik dengan berbagai fungsi yang berkontribusi signifikan terhadap khasiat penyembuhan. Senyawa ini memiliki berbagai efek biologis, seperti efek anti-inflamasi, antioksidan, dan antibakteri yang sangat penting untuk penyembuhan luka. Tinjaun literatur pada penelitian ini dengan menggunakan protokol PRISMA-ScR (Scoping Review). Ulasan dilakukan pada artikel yang membahas tentang pengaruh terpenoid dalam proses penyembuhan luka. Pencarian literatur menggunakan database PubMed, ScienceDirect, Google Scholar dan MDPI (Multidisciplinary Digital Publishing Institute).Artikel dalam bahasa Inggris dan Indonesia dengan rentang waktu sepuluh tahun terakhir. Didapatkan hasil empat artikel yang sesuai dengan kriteria penelitian. Simpulan penelitian ini adalah terpenoid dapat mempercepat proses penyembuhan luka dengan mendorong angiogenesis yang membantu aliran oksigen dan nutrisi ke area yang terluka. Selain mengurangi peradangan, terpenoid juga mendukung metabolisme sel yang terlibat dalam penyembuhan luka.The Role of Terpenoids in Butterfly Pea (Clitoria ternatea L.) in the Wound Healing Process: A Literature ReviewAbstractWounds occur when the integrity of the tissue is compromised due to injury or surgery and can be grouped based on structure, healing process, and healing time. When the skin is injured, the body responds by stopping bleeding through vasoconstriction and the formation of blood clots. Telang flower is a traditional medicinal plant that can improve skin health and support tissue regeneration thanks to the content of terpenoids as bioactive components. Terpenoids are organic compounds with various functions that contribute significantly to healing properties. These compounds have various biological effects, such as anti-inflammatory, antioxidant, and antibacterial effects essential for wound healing. The literature review in this study uses the PRISMA-ScR (Scoping Review) protocol. The review was conducted in an article that discusses the influence of terpenoids in the wound-healing process. A literature search was conducted, and articles published in PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, and MDPI (Multidisciplinary Digital Publishing Institute) were used. Articles in English and Indonesian have been published for the last ten years. The results of four articles were obtained following the research criteria. This study concludes that terpenoids can speed up the wound-healing process by promoting angiogenesis, which helps flow oxygen and nutrients to the injured area. In addition to reducing inflammation, terpenoids also support the metabolism of cells involved in wound healing.
Review Article: Peran Reactive Oxygen Species pada Patogenesis Preeklamsia Kurniasari, Febriana Kurniasari; Effendi, Jusuf Sulaeman; Budiarti, Indri
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.14514

Abstract

Preeklamsia merupakan penyakit multifaktorial pada kehamilan yang ditandai dengan onset baru hipertensi pada kehamilan dengan atau tanpa proteinuria atau kegagalan organ pada usia gestasi lebih dari 20 minggu. Preeklamsia merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas yang memengaruhi 3–7% kehamilan di seluruh dunia. Patogenesis preeklamsia berkaitan dengan abnormalitas plasentasi akibat defek pada invasi trofoblas dan gangguan remodeling arteri spiralis pada uterus sehingga menyebabkan sirkulasi uteroplasenta yang buruk. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran reactive oxygen species (ROS) pada patogenesis preeklamsia. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan literature review dengan mengumpulkan beberapa hasil penelitian, yaitu berupa artikel yang kredibel dan lengkap seperti GoogleScholar, ScienceDirect, dan PubMed dengan kata kunci preeklamsia, reactive oxygen species, dan antioksidan. Assessment dilaksanakan berdasarkan kelayakan terhadap kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 14 artikel yang digunakan dalam literature review ini. Dari 14 penelitian didapatkan 5 artikel ilmiah yang dijadikan sebagai acuan utama untuk diteliti pada literture review. Dari 5 penelitian tersebut menunjukkan bahwa ROS diperlukan pada awal kehamilan untuk proses angiogenesis dan proliferasi serta pematangan sel yang diperlukan untuk pemeliharaan kehamilan dan perkembangan embrio. Namun, peningkatan level ROS pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kondisi patologis. Simpulan pada penelitian ini adalah stres oksidatif merupakan penyebab utama pelepasan sitokin dan faktor antiangiogenik ke sirkulasi maternal sehingga menyebabkan disfungsi endotel dan inflamasi bersamaan dengan penurunan bioavaibilitas nitrit oksida (NO) dan disfungsi aktivitas endothelial nitric oxide synthase (eNOS) di plasenta. Review Article: The Role of Reactive Oxygen Species in the Pathogenesis of PreeclampsiaAbstractPreeclampsia is a multifactorial disease in pregnancy characterized by a new onset of gestational hypertension with or without proteinuria or end-organ failure after the 20th week of pregnancy. Preeclampsia is a leading cause of morbidity and mortality that affects 3-7% of pregnancies worldwide. The pathogenesis of preeclampsia is related to abnormal placentation due to trophoblast invasion and spiral artery remodeling disorder in the uterus, thus causing poor circulation of the uteroplacental. This study aims to describe the role of ROS in the pathogenesis of preeclampsia. This research uses the literature review method by collecting several research results, namely in the form of credible and complete articles such as Google Scholar, ScienceDirect, and PubMed, with keywords preeclampsia, reactive oxygen species, and antioxidants. The assessment was based on the suitability of the inclusion and exclusion criteria for 14 articles used in this literature review. From 14 studies, five scientific articles were obtained, which were used as the primary reference for research in the literature review. These five studies show that ROS are needed in early pregnancy for the processes of angiogenesis and proliferation and cell requirements required for pregnancy maintenance and embryo development. However, increased ROS levels in late pregnancy can cause pathological conditions. This study concludes that oxidative stress is the leading cause of the release of cytokines and antiangiogenic factors into the maternal circulation, causing endothelial dysfunction and inflammation along with decreased nitric oxide (NO) bioavailability and dysfunction of endothelial nitric oxide synthase (eNOS) activity in the placenta.
Hubungan Intensitas Aktivitas Fisik dengan Kualitas Tidur pada Remaja SMP Pasundan 6 di Kota Bandung Tahun 2023 Susanti, Susanti; Oktorina, Lenny; Ramadhan, Arief Rizqi
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.13484

Abstract

Aktivitas fisik adalah salah satu cara non-farmakologis untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas tidur. Orang Indonesia memiliki aktivitas fisik yang cukup rendah dan sebanyak 37,5% merupakan masyarakat di Jawa Barat. Menurut National Sleep Foundation, orang yang berolahraga secara teratur memiliki kualitas tidur yang lebih baik dan tidur dengan lebih konsisten daripada orang yang tidak berolahraga. Tujuan penelitian menganalisis hubungan intensitas aktivitas fisik dan kualitas tidur remaja di SMP Pasundan 6 Bandung selama bulan Mei 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional yang menggunakan uji chi-square dengan SPSS versi 25. Metode pengambilan sampel total digunakan dalam penelitian ini, setiap orang yang memenuhi kriteria inklusi dipilih sampai sebanyak 145 responden mengisi kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) untuk aktivitas fisik dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk kualitas tidur. Sebanyak 70 responden (48,3%) menunjukkan intensitas aktivitas fisik aktif dengan kualitas tidur baik, 34 responden (23,4%) termasuk kedalam kategori pasif dengan kualitas tidur baik, 30 responden (20,7%) termasuk kategori aktivitas fisik aktif dengan kualitas tidur buruk, dan 11 responden (7,6%) masuk kategori aktivitas fisik pasif dengan kualitas tidur buruk. Uji statistik chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan antara intensitas aktivitas fisik dan kualitas tidur remaja di SMP Pasundan 6 Bandung, menurut nilai p=0,492 (>0,05). Simpulan, penelitian ini mencapai kesimpulan umum bahwa tidak ada hubungan antara intensitas aktivitas fisik dan kualitas tidur remaja di SMP Pasundan 6 di Kota Bandung pada bulan Mei tahun 2023.The Relationship between Intensity of Physical Activity and Sleep Quality of Adolescents at Pasundan 6 Middle School in Bandung City in 2023AbstractPhysical activity is a non-pharmacological way to increase and improve sleep quality. Indonesia has relatively low physical activity, and as much as 37.5% of people in West Java. According to the National Sleep Foundation, people who exercise regularly have better sleep quality and sleep more consistently than those who do not. Objective: to analyze the relationship between the intensity of physical activity and the sleep quality of adolescents at Pasundan 6 Middle School in Bandung City during May 2023. This study used a cross-sectional approach using the chi-square test with SPSS version 25. The total sampling method was used in this study. Each person who met the inclusion criteria was selected until 145 respondents filled out the Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) questionnaire for physical activity and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) for sleep quality. Results, a total of 70 respondents (48.3%) indicated the intensity of active physical activity with good sleep quality, 34 respondents (23.4%) fell into the passive category with good sleep quality, 30 respondents (20.7%) fell into the active physical activity category with poor sleep quality, and 11 respondents (7.6%) fell into the category of passive physical activity with poor sleep quality. The chi-square statistical test shows no relationship between the intensity of physical activity and the sleep quality of adolescents at Pasundan 6 Middle School in Bandung, according to the p-value of 0.492 >0,05. This research concludes that there is no relationship between the intensity of physical activity and the sleep quality of adolescents at Pasundan 6 Middle School in Bandung City in May 2023.
Perbandingan Persepsi dan Perilaku Pencegahan Penularan COVID-19 antara Mahasiswa Kedokteran Universitas Islam Bandung dan Universitas Pattimura Maluku Dananjaya, Rio; Haq, Is Asmaul; Wisnu, Mahendra; Kenjy, Muhammad
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.14133

Abstract

Kasus pneumonia yang menyebabkan banyak kematian di seluruh dunia pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, dinamakan Coronavirus disease (COVID-19) dan dinyatakan sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Penularan suatu penyakit dipengaruhi oleh faktor agen (agent), pejamu (host), dan lingkungan (environment). Faktor pejamu seperti pengetahuan, persepsi, dan perilaku merupakan faktor penting dalam mengatasi suatu pandemi. Mahasiswa kedokteran merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar COVID-19 karena sebagian kegiatannya berisiko kontak dengan penderita COVID-19. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan persepsi dan perilaku pencegahan penularan COVID-19 antara mahasiswa Kedokteran Universitas Islam Bandung dan Universitas Pattimura Maluku selama bulan September hingga Desember tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) dengan kuesioner berdasarkan Health Belief Model dalam bentuk formulir elektronik. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji nonparametrik chi-square berdasarkan nilai rerata. Terdapat perbedaan bermakna dalam parameter pengetahuan tentang COVID-19 antara mahasiswa tingkat tiga Universitas Islam Bandung dan Universitas Pattimura. Namun, tidak ditemukan perbedaan bermakna pada persepsi dan perilaku pencegahan penularan COVID-19 dalam hal persepsi kerentanan, keparahan, manfaat, hambatan, keyakinan diri, dan kemauan untuk bertindak. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan pengetahuan tentang COVID-19 tidak memengaruhi persepsi dan perilaku pencegahan penularan COVID-19.Comparison of Perceptions and Behavior of Preventing COVID-19 Transmission between Medical Students of Islamic University of Bandung and Pattimura University MalukuAbstractThe pneumonia outbreak that caused numerous deaths worldwide was first reported in Wuhan, Hubei Province, China, and was declared a pandemic on March 11, 2020. The transmission of a disease is influenced by agent, host, and environmental factors. Host factors such as knowledge, perception, and behavior are crucial in overcoming a pandemic. Medical students are among the groups most vulnerable to COVID-19 exposure due to their activities that often involve contact with COVID-19 patients. This study aims to compare perceptions and behaviors in preventing COVID-19 transmission between medical students at Bandung Islamic University and Pattimura University, Maluku from September until December 2023. This research uses a cross-sectional design with a health belief model-based questionnaire in electronic form. The data obtained were analyzed using a non-parametric Chi-square test with mean values. There were significant differences in knowledge about COVID-19 between third-year students at Bandung Islamic University and Pattimura University. However, no significant differences were found in perceptions and behaviors regarding COVID-19 prevention regarding perceptions of susceptibility, severity, benefits, barriers, self-confidence, and cues to action. These findings indicate that differences in knowledge about COVID-19 do not affect perceptions and behaviors in preventing its transmission.
Hubungan Status Gizi Berisiko dengan Kejadian Dislipidemia Zulfa, Nysa Ro Aina; Prihartono, Nurhayat Adnan
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.14079

Abstract

Dislipidemia adalah suatu kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL atau trigliserida di atas nilai normal serta penurunan konsentrasi kolesterol HDL dalam darah atau kombinasi. Dislipidemia merupakan silent risk kesehatan populasi secara umum. Kondisi berat badan lebih berasosiasi terhadap kondisi dislipidemia sehingga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara status gizi berisiko dengan kejadian dislipidemia. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional menggunakan data rekam medis pasien dewasa dan lansia di Instalasi Rawat Jalan RSUD Cibabat yang dilakukan April sampai dengan Mei tahun 2022. Analisis dilakukan secara deskriptif dan estimasi dengan analisis modifikasi cox regression. Status gizi dibagi menjadi dua, yaitu berisiko jika berat badan lebih dan obesitas, tidak berisiko jika berat badan kurang dan normal. Total responden pada penelitian ini adalah 344 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi insidens dislipidemia adalah 45,9%, dan 64,4% terjadi pada status gizi berisiko. Status gizi berisiko memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami dislipidemia dibanding dengan status gizi tidak berisiko (PR= 2,2; 1,6–2,9). Tingginya lipogenesis pada status gizi berisiko mengakibatkan peningkatan kejadian dislipidemia. Simpulan, terdapat hubungan status gizi berisiko dengan dislipidemia. Relationship between Risky Nutritional Status and DyslipidemiaAbstractDyslipidemia is a lipid metabolism disorder characterized by increased total cholesterol, LDL, or triglyceride levels above typical values and decreased HDL cholesterol concentration in the blood or a combination. Dyslipidemia is a silent risk to the health of the population in general. Excess weight is significantly associated with dyslipidemia, thereby increasing the risk of various chronic diseases. This study aims to analyze the relationship between risky nutritional status and the incidence of dyslipidemia. This cross-sectional design used adult and elderly patient medical record data for 2022 at the Outpatient Installation of Cibabat Hospital from April to May 2022. The analysis was descriptively and estimated using a modified Cox regression analysis. Nutritional status is divided into two: at risk if people are overweight and obese, and not at risk if people are underweight and normal. A total of 344 respondents were included in the study. The results showed that the proportion of incidents of dyslipidemia was 45.9%, and 64.4% occurred in at-risk nutritional status. At-risk dietary status has a two times higher risk of experiencing dyslipidemia than nutritional status without risk (PR = 2.2; 1.6–2.9). High lipogenesis in nutritional status is at risk of resulting in an increased incidence of dyslipidemia. In conclusion, there is a relationship between risky nutritional status and dyslipidemia.
Apakah Konsumsi Total Asupan Gula Berhubungan dengan Kejadian Depresi pada Dewasa Muda? Putri, Mirasari; Trusda, Siti Annisa Devi; Nugraha, Nadia Salsabila
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.13544

Abstract

Depresi termasuk penyakit mental yang dapat menyerang segala kalangan. Penyebab timbulnya gejala depresi melibatkan berbagai faktor, salah satunya adalah konsumsi gula. Mekanisme hubungan konsumsi gula dengan gejala depresi diyakini oleh proses inflamasi. Banyak pria tercatat sebagai konsumen utama gula. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi gula dengan derajat depresi pada Mahasiswa Putra Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Tahap Akademik 2022/2023 yang aktif dan terdaftar secara akademik serta berusia antara 18 hingga 25 tahun, bersedia mengikuti penelitian hingga akhir. Mahasiswa yang didiagnosis gangguan mood atau gangguan psikiatrik lain, ikut program diet, memiliki penyakit diabetes maupun penyakit jantung, serta anggota keluarga utama, yakni ayah, ibu, saudara kembar yang mengalami depresi, dieksklusikan dari penelitian. Metode penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan desain cross-sectional, melibatkan 73 subjek yang dipilih secara total population sampling. Pengumpulan data menggunakan Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) secara self-afministered untuk mengukur derajat depresi yang mencakup sembilan pertanyaan, sementara data konsumsi gula diukur menggunakan aplikasi FatSecret® selama periode dua minggu. Semua makanan yang dikonsumsi pada pagi, siang, dan malam termasuk kudapan dicatat menggunakan aplikasi. Data harian dapat dilihat pada laporan nutrisi sesuai tanggal. Data kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dari 39 mahasiswa putra yang mengonsumsi gula berlebih, 16 di antaranya mengalami depresi ringan dan dua responden mengalami depresi berat. Di sisi lain, dari total 34 mahasiswa putra yang mengonsumsi gula dalam jumlah cukup, terdapat 17 responden depresi minimal dan tidak ada yang mengalami depresi berat. Dari data penelitian tidak didapatkan hubungan yang signifikan (p=0.376) antara konsumsi gula dengan derajat depresi yang disebabkan dari berbagai macam faktor, seperti stigmatisme maupun ketidakterbukaan responden dalam mengisi kuesioner. Is Total Sugar Intake Associated with the Incidence of Depression in Young Adults?AbstractDepression is a mental illness that can affect individuals from all walks of life. The emergence of depressive symptoms involves various factors, one of which is sugar consumption. The mechanism linking sugar consumption to depressive symptoms is believed to involve inflammatory processes. Many men are noted as the primary consumers of sugar. The aim of this study is to determine the relationship between sugar consumption and the degree of depression among male students of the Faculty of Medicine at Universitas Islam Bandung in the 2022/2023 academic year, who are active and registered academically, aged between 18 and 25 years, and willing to participate until the study's completion. Students diagnosed with mood disorders or other psychiatric disorders, those on diet programs, those with diabetes or heart disease, and those with a primary family member (father, mother, twin) experiencing depression were excluded from the study. This research used an observational analytic method with a cross-sectional design, involving 73 subjects selected through total population sampling. Data collection used the Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) in a self-administered format to measure the degree of depression, which includes nine questions, while sugar consumption data was measured using the FatSecret® application over a two-week period. All foods consumed in the morning, afternoon, and evening, including snacks, were recorded using the application. Daily data could be viewed in nutrition reports according to the date. Data were then analyzed using the chi-square test. The study results showed that of the 39 male students who consumed excessive sugar, 16 experienced mild depression and two experienced severe depression. On the other hand, among the total 34 male students who consumed an adequate amount of sugar, 17 had minimal depression and none experienced severe depression. The study data did not show a significant relationship (p=0.376) between sugar consumption and the degree of depression, which could be attributed to various factors such as stigma or the respondents' lack of openness in completing the questionnaire.
Literature Review: Strategi Konseling Efektif untuk Meningkatkan Kesadaran Pasien Hipertensi terhadap Risiko dan Manajemen Penyakit di Indonesia Nisa, Nasywa Khoirun; Hilm, Inda Laily; Sudarjat, Hadi
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.14398

Abstract

Hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah mencapai ≥140 mmHg atau ≥90 mmHg. Kondisi ini dapat memburuk tanpa gejala hingga mengancam nyawa sehingga konseling yang efektif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran pasien tentang risikonya. Tujuan artikel ini adalah mengidentifikasi praktik konseling yang paling efektif untuk penyakit hipertensi dan menganalisis efektivitas strategi konseling dalam meningkatkan kesadaran pasien. Penelitian ini merupakan literature review, dengan sampel yang berasal dari database. Database yang digunakan pada penelitian ini adalah Google Scholar dengan bantuan perangkat lunak Publish or Perish dan kata kunci "Media", "Konseling", dan "Hipertensi". Jumlah artikel yang diperoleh sebanyak 977 artikel. Skrining dilakukan menggunakan metode kriteria inklusi PICO framework. Hasil skrining menunjukkan terdapat 11 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi, sementara artikel yang dikeluarkan berdasarkan kriteria eksklusi sebanyak 966 artikel. Kriteria PICO dalam penelitian ini meliputi: populasi (penelitian yang membahas konseling penyakit hipertensi), intervensi (penelitian yang menggunakan suatu media untuk konseling hipertensi), perbandingan (penelitian yang mencantumkan data kuantitatif sebagai pembanding), luaran (peningkatan pada kepatuhan pasien), dan studi literatur yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2014–2024) dengan nama jurnal serta metode konseling hipertensi yang diterapkan di Indonesia. Dari analisis tersebut diperoleh 11 artikel. Data dianalisis menggunakan analisis bibliometrik dan divisualisasikan menggunakan perangkat lunak VOSviewer untuk menggambarkan perkembangan topik penelitian. Hasil analisis dari 11 artikel yang telah di-review menunjukkan bahwa media konseling seperti leaflet, booklet, poster, video, dan intervensi lainnya berdampak positif pada kepatuhan pasien hipertensi dalam mengonsumsi obat dan menurunkan tekanan darah. Leaflet meningkatkan efikasi diri meskipun tidak signifikan secara statistik. Booklet meningkatkan cakupan secara signifikan dari 60% menjadi 65%. Poster, video, kartu pengobatan, dan aplikasi AMINO terbukti efektif dengan nilai-p < 0,05. SMS dan buku harian juga memberikan dampak positif. Simpulan, booklet meningkatkan cakupan, sedangkan poster, video, kartu pengobatan, dan aplikasi AMINO efektif. Literature Review: Effective Counseling Strategies to Increase Hypertension Patients' Awareness of Risk and Disease Management in IndonesiaAbstractHypertension is a condition in which blood pressure reaches ≥140 mmHg or ≥90 mmHg. This condition can worsen without symptoms to life-threatening levels, so effective counseling is needed to increase patient awareness of the risks. This article aims to identify the most effective counseling practices for hypertensive disease and analyze the effectiveness of counseling strategies in increasing patient awareness. This study is a literature review, with samples obtained from the database. The database used in this study is Google Scholar, which has the help of Publish or Perish software and the keywords "Media," "Counseling," and "Hypertension." A total of 977 articles were obtained. The screening was carried out using the PICO framework inclusion criteria method. The screening results showed that 11 articles met the inclusion criteria, while 966 were excluded. The PICO criteria in this study include population (research that discusses hypertension counseling), intervention (research that uses a medium for hypertension counseling), comparison (research that provides quantitative data as a comparison), outcome (an increase in patient compliance results), and literature published in the last 10 years (2014–2024) with the journal name and hypertension counseling methods applied in Indonesia. Eleven articles were selected for analysis. Data were analyzed using bibliometric analysis and visualized using VOSviewer software to describe the development of research topics. The study of the 11 reviewed articles showed that counseling media such as leaflets, booklets, posters, videos, and other interventions positively impacted hypertension patients' adherence to medication and lowered blood pressure. Leaflets improved self-efficacy, although not statistically significant. Booklets significantly increased coverage from 60% to 65%. Posters, videos, medication cards, and the AMINO app proved effective, with a p-value < 0.05. SMS and diaries also had a positive impact. In conclusion, booklets increased coverage, while posters, videos, treatment cards, and the AMINO app were effective.
Kesiapan Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Cigugur Tengah dengan Pendekatan DOQ-IT Kurniawan, Wildan; Nurdin, Nurdin; Madjakusumah, Deden Gandana
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.13886

Abstract

Fasilitas pelayanan kesehatan wajib menerapkan Rekam Medis Elektronik (RME) yang terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan. Puskesmas Cigugur Tengah telah ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kota Cimahi sebagai pilot project dalam penerapan RME terintegrasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2023 hingga Februari 2024 dengan cara membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai yang berkaitan dengan rekam medis. Setelah data kuantitatif didapatkan, dilakukan wawancara mendalam kepada perwakilan manajemen untuk melakukan cross-check dengan kejadian aktual di lapangan serta untuk mengetahui upaya manajemen puskesmas dalam mengatasinya dalam bentuk data kualitatif. Kesiapan penerapan RME berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Doctor’s Office Quality for Information Technology (DOQ-IT) dalam seluruh aspek penilaian termasuk dalam kategori cukup siap. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemampuan yang baik di beberapa komponen kesiapan, namun ada pula beberapa kelemahan di komponen lainnya. Jika dilihat berdasarkan keempat aspek kesiapan, hanya terdapat satu aspek, yaitu kapasitas manajemen yang mendapatkan klasifikasi penilaian belum siap, sedangkan tiga aspek lainnya, seperti penyelarasan organisasi, kapasitas operasional, dan kapasitas teknis, termasuk dalam kategori cukup siap. Secara keseluruhan, kesiapan untuk penerapan RME berada pada range II. Hal ini menunjukkan bahwa Puskesmas Cigugur Tengah cukup siap dalam penerapan Rekam Medis Elektronik. Readiness of Electronic Medical Record Implementation at the Cigugur Tengah Health Center with the DOQ-IT ApproachAbstractHealth service facilities must implement an electronic medical record (EMR) system integrated with the Ministry of Health. The City Health Department of Cimahi has designated Cigugur Central Health Center in Cimahi City as a pilot project for integrated EMR implementation. Hence, a comprehensive analysis of the readiness for EMR implementation is necessary. This study was conducted from September 2023 to February 2024. Data were collected by distributing questionnaires to all employees involved in medical records. After obtaining quantitative data, in-depth interviews were conducted with management representatives to cross-check with actual field incidents and to understand the efforts of health center management in addressing them, which resulted in qualitative data. Based on the analysis results using the Doctor's Office Quality for Information Technology (DOQ-IT) method, readiness in all assessment aspects falls into the category of reasonably prepared. It indicates good capability in some readiness components but also weaknesses in others. When reviewed based on the four readiness elements, only one aspect—management capacity—received a classification of not ready, with an average score of 12.44. In contrast, the other three aspects, such as organizational alignment, operational capacity, and technical capacity, are classified as reasonably prepared. Overall, the readiness for EMR implementation is in range II. Cigugur Central Health Center is reasonably prepared to implement electronic medical records.
Aspek Etikomedikolegal Potensi Pemanfaatan Telemedisin pada Praktik Kedokteran Okupasi di Indonesia Rosady, Dony Septriana; Azhim, Muhammad Fauzul
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.14115

Abstract

Penetapan COVID-19 sebagai penyakit global telah menyita perhatian dunia. COVID-19 telah menjangkiti populasi dunia dan menyebabkan jatuh korban jiwa akibat komplikasi COVID-19. Pola pelayanan kesehatan mengalami pergeseran akibat berbagai keterbatasan sumber daya kesehatan. Regulasi yang ada di Indonesia memungkinkan dilakukan pelayanan kesehatan secara telemedisin selama kondisi pandemi COVID-19. Terbuka peluang pengembangan praktik telemedisin pascapandemi COVID-19. Penelitian bertujuan membahas peluang pemanfaatan telemedisin di masa depan dengan mempertimbangkan kaidah bioetika summum bonum dan minus mallum. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara terhadap narasumber yang berasal dari Majelis Kehormatan Etika Kedokteran, observasi lapangan, dan studi dokumen. Data yang ada dilakukan triangulasi metode dan triangulasi sumber untuk memastikan data yang diperoleh valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan telemedisin menjadi alternatif dengan keburukan lebih minimal selama pandemi dengan potensi pengembangan di masa depan. Sektor industri yang terus berkembang memerlukan layanan kesehatan kerja yang efektif dan efisien. Telemedisin menawarkan solusi untuk menjangkau lebih banyak pekerja, terutama yang berada di daerah terpencil atau sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan. Pengembangan telemedisin pascapandemi COVID-19 menyaratkan pengutaan dari sisi regulasi, penyedia layanan kesehatan, penerima layanan kesehatan, dan ketersediaan infrastruktur pendukung. Diperlukan kolaborasi lintas sektoral agar regulasi yang ada mampu mendorong pengembangan telemedisin di masa depan dan menjadikan praktik telemedisin sebagai bagian dari standar profesi kedokteran di Indonesia.Ethicomedicolegal Aspects of Potential Telemedicine Utilization in Occupational Medicine Practice in IndonesiaAbstractThe designation of COVID-19 as a global disease has attracted world attention. COVID-19 has infected the world's population and caused deaths due to complications from COVID-19. Health service patterns are changing due to various limitations in health resources. Existing regulations in Indonesia allow for telemedicine health services during the COVID-19 pandemic. There are opportunities to develop telemedicine practices after the COVID-19 pandemic. The research aims to discuss opportunities for the use of telemedicine in the future by considering the bioethical principles of summum bonum and minus malum. The research was conducted qualitatively with a case study research design. Data was obtained through interviews with sources from the Honorary Council for Medical Ethics, field observations, and document studies. The existing data was subjected to method and source triangulation to ensure that the data obtained was valid and reliable. The research results show that telemedicine is an alternative with minimal harm during the pandemic and the potential for future development. The industrial sector continues to grow and requires effective and efficient occupational health services. Telemedicine offers a solution to reach more workers, especially those in remote areas or who have difficulty coming by health facilities. The development of telemedicine after the COVID-19 pandemic requires prioritizing regulations, health service providers, health service recipients, and the availability of supporting infrastructure. Cross-sectoral collaboration is needed so that existing regulations are able to encourage the development of telemedicine in the future and make telemedicine practice part of the standards of the medical profession in Indonesia.
Literatur Review: Pengaruh Jenis Surfaktan terhadap Stabilitas Fisik Mikroemulsi Rafifa, Muthia; Zahra, Aliya Azkia; Putra, Hasan Etanov; Aini, Kania Nurul; Sabrina, Lina Maisa; Maulida, Verin Sakinah
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains (in progress)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v7i1.14399

Abstract

Mikroemulsi adalah dispersi koloid transparan dengan viskositas rendah yang stabil secara termodinamika. Sistem ini terdiri dari fase minyak, fase air, surfaktan, dan kosurfaktan yang berperan penting dalam meningkatkan kelarutan obat dengan ukuran partikel yang sangat kecil. Surfaktan dan kosurfaktan merupakan komponen kunci dalam menurunkan tegangan antarmuka dan membentuk film fleksibel sehingga meningkatkan stabilitas formulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis surfaktan terhadap stabilitas fisik mikroemulsi dengan menggunakan metode literature review dengan sumber dari database online seperti Google Scholar dan PubMed. Surfaktan nonionik, seperti Tween 80 dan Span 80 merupakan surfaktan yang paling banyak digunakan karena keamanan dan toksisitas rendah. Pembuatan mikroemulsi dengan metode suhu tinggi menghasilkan ukuran globul lebih kecil, sedangkan suhu ruang menghasilkan ukuran globul lebih besar. Kosurfaktan, seperti propilen glikol dan PEG 400, membantu stabilisasi sistem dengan menurunkan tegangan antarmuka. Parameter lain, seperti pH dan viskositas juga dipengaruhi oleh jenis surfaktan dan zat aktif yang digunakan. Surfaktan nonionik memberikan hasil optimal dalam stabilitas fisik formulasi mikroemulsi. Variasi metode dan kecepatan pengadukan memengaruhi ukuran globul, sedangkan kosurfaktan memperbaiki fleksibilitas antarmuka. Formulasi dengan pH yang sesuai dan viskositas tinggi memperlihatkan stabilitas lebih baik. Surfaktan nonionik seperti Tween 80 dan kosurfaktan seperti PEG 400 adalah komponen utama dalam formulasi mikroemulsi yang stabil. Faktor metode pembuatan, pH, viskositas, dan jenis zat aktif berperan signifikan dalam menentukan kualitas dan stabilitas sediaan mikroemulsi. Simpulan, surfaktan nonionik seperti Tween 80 dan Span 80 paling banyak dipergunakan dalam formulasi mikroemulsi karena keamanan dan toksisitas rendah. Literature Review: Effect of Surfactant Type on the Physical Stability of MicroemulsionsAbstractMicroemulsions are thermodynamically stable, low-viscosity transparent colloidal dispersions. These systems consist of an oil phase, water phase, surfactants, and cosurfactants that are essential in improving the solubility of drugs with very small particle sizes. Surfactants and cosurfactants are key components in reducing interfacial tension and forming a flexible film, thereby improving formulation stability. This study aims to determine the effect of surfactant type on the physical stability of microemulsions using the literature review method with sources from online databases such as Google Scholar and PubMed. Due to their safety and low toxicity, nonionic surfactants, such as Tween 80 and Span 80, are the most widely used surfactants. The preparation of microemulsions using the high-temperature method results in smaller globule sizes, while room temperature results in larger globule sizes. Cosurfactants, such as propylene glycol and PEG 400, help stabilize the system by lowering the interfacial tension. Other parameters, such as pH and viscosity, are also affected by the type of surfactant and active substance used. Nonionic surfactants provided optimal results in the physical stability of the microemulsion formulation. Variations in stirring method and speed affected globule size, while cosurfactants improved interfacial flexibility. Formulations with appropriate pH and high viscosity showed better stability. Nonionic surfactants such as Tween 80 and cosurfactants such as PEG 400 are the main components in stable microemulsion formulations. The factors of the manufacturing method, pH, viscosity, and type of active substance play a significant role in determining the quality and stability of microemulsion preparations. In conclusion, nonionic surfactants such as Tween 80 and Span 80 are most widely used in microemulsion formulations due to safety and low toxicity.

Page 1 of 2 | Total Record : 13