cover
Contact Name
Afidhatul Masruroh
Contact Email
jrp@unisma.ac.id
Phone
+6281216108530
Journal Mail Official
afidhatul.m@gmail.com
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No 193 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
ISSN : 27237451     EISSN : 27237443     DOI : 10.33474
Core Subject : Science, Social,
REKASATWA Jurnal Ilmiah Peternakan adalah jurnal ilmiah bidang peternakan yang diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang. Jurnal ini sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian terapan dan hasil pemikiran konseptual dalam ilmu dan pengetahuan peternakan. Fokus dan bidang dalam jurnal ini adalah 1) aspek Bioreproduksi, 2)Bioteknologi Pakan, 3) Produksi Ternak, 4) Nutrisi Pakan, 5) Kesehatan Ternak, 6) Teknologi Hasil Ternak dan 7) Sosial Ekonomi Ternak. Tujuan publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan hasil pemikirian konseptual dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan dunia peternakan.
Articles 94 Documents
EVALUASI PRODUKTIVITAS USAHA SAPI PERAH DI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Irsad Irsad; Inggit Kentjonowaty; Sumartono Sumartono
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.231 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6355

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produktivitas usaha sapi perah di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Materi penelitian adalah 30 peternak sapi perah yang memiliki sapi laktasi minimal 4 ekor, metode penelitian adalah survey dengan menggunakan kuisioner. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan kriteria sapi laktasi 2-4. Variabel yang diamati adalah umur peternak, lama beternak, tingkat pendidikan, jumlah ternak yang dimiliki, jumlah produksi susu, kualitas susu (BJ, kadar lemak, BK, dan TPC), harga susu. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian dinyatakan bahwa peternak di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang mayoritas umur peternak berkisar 30-45 tahun(90%), lama beternak >11 tahun (67%), tingkat pendidikan SD (80%), jumlah kepemilikan sapi laktasi 4-6 ekor (90%), jumlah produksi susu berkisar 10-15 liter/ekor/hari (97%), harga susu Rp 5.500,- grade A (100%), Kualitas susu: TPC <1x106 , kadar lemak 4,5%, Bk 11,5%, BJ 1,023 gr/cm3. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produktivitas usaha sapi perah di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang sudah cukup bagus dilihat dari segi kualitas susu yang semuanya masuk grade A dengan harga Rp 5.500,-/liter. Saran hasil penelitian ini perlu ditingkatkan jumlah produksi susu yang dihasilkan tiap ekor sapi dengan cara sering dilakukan penyuluhan tentang manajemen pemberian pakan dan manajemen pemerahan agar jumlah produksi susu semakin meningkat. Kata Kunci :  Usaha sapi perah, kuantitas susu, kualitas susu.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SEMEN DALAM PENGENCER RINGER’S LACTAT YANG DISIMPAN PADA SUHU 4ºC TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA AYAM MAGON Fitriyah Fitriyah; Nurul Humaidah; Dedy Suryanto
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.035 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan semen pada suhu4ºC dalam pengencer Ringer’s Lactat terhadap kualitas spermatozoa Ayam Magon. Ayam Magonadalah ayam petarung handal. Materi yang digunakan adalah pengencer Ringer’s Lactat, semenAyam Magon umur 12 bulan dan Eosin Negrosin. Metode penelitian eksperimental denganRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan adalah Lamapenyimpanan yaitu P0 (0 Jam), P1 (8 Jam), P2 (16 Jam), dan P3 (24 Jam). Data yang diperolehdianalisa dengan Analisa of varian (ANOVA) dan dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Variabel yang diamati adalah Motilitas, Viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Hasil analisismenunjukkan bahwa perlakuan lama penyimpanan Semen Ayam Magon dalam pengencerRinger’s Lactat pada suhu 4C memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadapkualitas Spermatozoa Ayam Magon. Rata-rata Motilitas Spermatozoa (%) adalah P0 = 77,60, P1=67,00, P2= 50,80 dan P3 = 41,80. Viabilitas (%) P0 = 74,40, P1 = 67,20, P2 = 51,80 dan P3 =40,40. Abnormalitas (%) P0 = 10,80, P1= 11,40, P2 = 15,20 dan P3 = 18,60. Kesimpulan adalahlama penyimpanan Semen Ayam Magon dalam pengencer Ringer’s Lactat pada suhu 4Cberpengaruh tehadap motilitas individu, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Penyimpanansemen sampai 24 jam masih memberikan hasil yang baik terhadap kualitas spermatozoa sehinggamasih layak digunakan untuk Inseminasi Buatan (IB).Kata kunci : Penyimpanan, Ringer’s lactat, Kualitas, Semen, Ayam Magon
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN ENCENG GONDOK (Euchornia crassipes) TERFERMENTASI Aspergillus niger PADA PAKAN LENGKAP TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN KEEMPUKAN DAGING KELINCI LOKAL Achmad Burhanuddin; Badat Muwakhid; Irawati Dinasari
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.593 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6349

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan enceng gondok terfermentasi aspergillus niger sebagai complete feed terhadap persentase karkas dan keempukan daging pada kelinci lokal lepas sapih. Penelitian ini menggunakan kelinci lokal lepas sapih dan complete feed. Penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok, P0 = complete feed tanpa enceng gondok, P1 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 10%, P2 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 20%, P3 = complete feed menggunakan enceng gondok terfermentasi 30% dan dilanjutkan dengan uji BNT. Variabel yang diamati adalah persentase karkas dan keempukan daging. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tingkat penggunaan enceng gondok yang di fermentasi dalam pakan lengkap memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas dengan menghasilkan rataan, P0=48,82a, P1=49,93a, P2=50,43 a, P3=53,92b sedangkan terhadap keempukan nilai keempukan daging memberikan pengaruh nyata (P<0,05), dengan rataan masing-masing perlakuan P3 =5,40a, P2=5,83ab, P1=6,43b, P0=7,10 b. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, tingkat penggunaan enceng gondok terfermentasi paling baik yaitu  30% hal ini dapat mengoptimalkan persentase karkas hingga 53,92 % dan keempukan daging kelinci hingga termasuk kategori empuk yaitu 5,40. Disarankan menggunakan penambahan enceng gondok terfermentasi 30% untuk menghasilkan persentase karkas dan keempukan daging yang baik . Kata kunci : Kelinci, enceng gondok, Aspergillus niger, persentase karkas, keempukan daging.
PENGARUH PENGGUNAAN AMPASTAHU, EMPOK JAGUNG DAN TEPUNG IKAN TERFERMENTASI RAGI ROTI PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERFORMANS AYAM JANTAN RAS PETELUR Ach. Firman Ardiansyah; Irawati Dinasari; M. Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.147 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4521

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kandang pak Zayadi yang berada di, desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, mulai tanggal 29 desember 2018 sampai 25 januari 2019.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan campuran empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan terfermentasi ragi roti pada pakan komersial, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi, Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiridari 5 perlakuandan 4 ulangan, serta setiap 4 ulangan terdiri dari 4 ekor ayam jantan ras petelur, sehingga yang di lakukan dalam penelitian ini sebanyak 100 ekor ayam jantan ras petelur, dengan perlakuan yg terdiri dari:  P0 = pakan komersial 100%,P1 = pakan komersial 80% + empok jagung,ampas tahu dan tepung ikan fermentasi 20%,P2 = pakan komersial 60% + empok jagung,ampas tahu dan tepung ikan fermentasi 40%.,P3 = pakan komersial 40% + empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan fermentasi 60%.,P4 = pakan komersial 20% + empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan fermentasi 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengganti pakan komersial dengan menggunakan empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi dan konversi ayam petelur jantan, dan juga pada pertumbuhan bobot badan pada ayam berpengaruh sangat  nyata (P<0,01) rataan konsumsi pakan ( gram/ekor) (P0) =1180, P1 = 1190, P2 = 1203.75, P3 = 1222.5, P4 = 1240. Sedangkan rataan PBB ( gram/ekor) (P0) =645 gram, P1 = 620.5 garm, P2 = 588.75 gram, P3 = 565.5 gram, P4 = 521.75 gram. Sedangkan pada rataan konversi (P0) =1.831, P1 = 1.926, P2 = 2.058, P3 = 2.164, P4 = 2.38. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian  penggunaan empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan terfermentasi dengan ragi roti dalam ransum sebesar 40% belum berpengaruh terhadap konsumsi pakan, PBB dan konversi pakan ayam jantan petelur. Disarankan, sebaiknya untuk penggunaan campuran empok jagung, ampas tahu dan tepung ikan fermentasi dalam ransum ayam jantan petelur sebesar 40% pada pakan komersia. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bahan-bahan dari limbah industri pertanian lainnya dengan menggunakan ragi roti.Kata Kunci : Ayam Jantan Ras Petelur, Empok Jagung, Ampas Tahu Dan Tepung Ikan.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SEMEN DENGAN PENGENCER SARI WORTEL (Daucus carota) PADA SUHU REFRIGERATOR TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA KELINCI REX (Oryctolagus cuniculus) Abdul Haliq; Nurul Humaidah; Sri Susilowati
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.8 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4505

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lama penyimpanan semen dengan pengencer sari wortel (Daucus carota) pada suhu refrigerator terhadap kualitas spermatozoa Kelinci Rex (Oryctolagus cuniculus). Materi adalah semen kelinci Rex umur 10 bulan, pengencer sari wortel, kuning telur, eosin negrosin. Metode Penelitian adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan ada 4 dengan ulangan masing-masing 5 kali. Perlakuan adalah penyimpanan semen pada penencer sari wortel selama P0 = 0 jam, P1 = 8 jam, P2 = 16 jam dan P3 =  24 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Variabel yang diamati adalah kualitas spermatozoa dengan melihat Motilitas dan Viabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata(P<0,01) terhadap nilai Motilitas dan Viabilitas semen Kelinci Rex yang disimpan pada suhu Refrigerator. Rataan hasil Motilitas (%) adalah sebagai berikut : P0 = 76,0 ± 3,08d, P1 =  66,4 ± 4,39c, P2 =  54,6 ± 4,16b, P3 =  41,6 ± 2,41a. Rataan Viabilitas (%)  adalah sebagai berikut: P0 = 68,2 ± 5,02c, P1 = 59,0 ± 2,88bc, P2 = 51,0 ± 4,09b, P3 = 39,0 ± 3,05a. Kesimpulan adalah Lama penyimpanan semen pada suhu Refrigerator dengan pengencer Sari Wortel 70% dan Kuning Telur 30% berpengaruh terhadap Motilitas dan Viabilitas spermatozoa Kelinci Rex. Penyimpanan semen pada suhu Refrigerator selama 16 jam masih layak digunakan untuk IB. Katakunci: Kelinci Rex, Semen, Sari Wortel, Refrigerator, Kualitas Spermatozoa.
ANALISIS STRESS FISIOLOGIS INSEMINASI BUATAN INTRACERVICAL KAMBING PE MELALUI PEMERIKSAAN STATUS FAALI Khairul Amali; Nurul Humaidah; Dedi Suryanto
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.549 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6356

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis respon stress fisiologis pada Inseminasi Buatan  Intracervical Kambing PE melalui Pemeriksaan Status Faali. Materi penelitian yaitu 15 ekor Kambing PE. Metode penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pengelompokan adalah K0 = Kawin Alam, K1 = IB pertama kali, K2 = IB ke tiga kali. Perlakuan adalah waktu pengukuran status fisiologis kambing yaitu P0 = Minggu pertama adaptasi, P1 = Setelah selesai pelaksanaan perkawinan IB maupun Alam, P2 = 14 hari setelah pelaksanaan perkawinan. Variabel adalah frekuensi respirasi, frekuensi denyut jantung (Pulsus) dan suhu tubuh. Data dianalisa dengan analisa ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan tiap perlakuan. Hasil penelitian adalah waktu pengukuran status fisiologis kambing berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap frekuensi respirasi dan denyut jantung Kambing PE. Sedangkan Perkawinan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Rata - rata Frekuensi Respirasi (per menit) kelompok P0 = 16,1; P1 = 51,5 dan P2 = 16,7. Rata-rata Frekuensi denyut jantung (per menit) P0 = 85,3 ; P1 = 112,9 dan P2 = 86,9. Waktu pengukuran status fisiologis kambing dan Perkawinan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap suhu tubuh (Rectal) kambing. Rata-rata Suhu Tubuh (0C) berturut-turut P0, P1, P2 adalah  38,9, 38,9, 38,8  dan kelompok K0, K1, K2 yaitu 39,1, 38,8, 38,8.  Kesimpulan penelitian ini adalah waktu pengukuran status fisiologis kambing baik IB maupun Kawin Alam berpengaruh terhadap Frekuensi Respirasi dan Denyut Jantung (Pulsus) tetapi tidak pada suhu tubuh. Sedangkan Perkawinan tidak berpengaruh terhadapa status fisiologos kambing PE. Kata Kunci : Stress,  Fisiologis, IB, Kambing PE
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAGING SAPI PERAH AFKIR ASAL PASAR TRADISIONAL PADA SUHU REFRIGERATOR DENGAN BERBAGAI PENGEMAS TERHADAP NILAI pH DAN TOTAL BAKTERI Moh. Athval Athoillah Aramadani; Irawati Dinasari; Oktavita Rahayu Puspitarini
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.541 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh lama penyimpanan daging sapi perahafkir asal pasar tradisional pada suhu refrigerator dengan berbagai pengemas terhadap nilai pH dantotal bakteri. Materi yang digunakan adalah daging sapi perah afkir bagian tenderloin,polypropylene dan aluminium foil. Penelitian percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) pola tersarang (nested) 2 faktor dan 3 ulangan, faktor 1 (jenis pengemas) : P0 (tanpapengemas), P1 (plastik polypropylene) dan P2 (aluminium foil), faktor 2 (lama simpan) : L1 (2hari), L2 (4 hari) dan L3 (6 hari). Variabel yang diamati nilai pH dan total bakteri. Data yangdiperoleh dianalisis ragam dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis ragam menunjukkanbahwa lama simpan dalam berbagai pengemas daging sapi perah afkir pada suhu refrigeratorberpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH dan total bakteri. Nilai pH P2L1 5,73a hingga P0L36,57d, total bakteri P2L1 log 5,99CFU/ga hingga P0L3 log 7,20CFU/gc. Berbagai bahan pengemasberpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pH. Nilai pH P2 5,78a hingga P0 6,34c. Berbagaipengemas berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap total bakteri. Total bakteri P2 log 6,26 CFU/gahingga P0 log 6,77 CFU/gb. Perlakuan terbaik adalah P2L2 (pengemas aluminium foil denganlama simpan 4 hari suhu refrigerator) didapatkan pH 5,80b dan total bakteri log 6,23 CFU/ga.Kesimpulan penelitian bahwa pengemas daging sapi perah afkir terbaik yang disimpan pada suhurefrigerator adalah pengemas aluminium foil. Perlakuan terbaik diperoleh dari daging sapi perahafkir dikemas dengan aluminium foil selama 4 hari pada suhu refrigerator untuk mempertahankannilai pH dan total bakteri.Kata kunci : daging sapi perah afkir, lama penyimpanan, bahan pengemas, nilai pH, total bakteri
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN DAUN SENGON (Albizzia falcataria) DALAM COMPLETE FEED TERHADAP PERFORMAN KAMBING PE Agus Efendi; Sumartono Sumartono; M. Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.384 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan penggunaan daun sengon sebagai pakan complete feed untuk pakan kambing PE. Materi yang digunakan adalah 16 ekor ternak kambing PE.daun sengon,complete feed dan komposisi, probiotik bio spektra ,alat yang digunakan (tempat pakan, gelas ukur 1 liter,tong, kantong plastik berkapasitas 30-45 kg, tempat Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan penggunaan daun sengon sebagai pakan minum dan timbangan (kapasitas 100kg). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan. Variabel yang diamati adalah penampilan produksi kambing PE seperti konsumsi pakan, pertembahan bobot badan dan efisiensi pakan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat penggunaan Daun Sengon dalam Complete feed memberikan pengaruh yang sangat nyata (P < 0,01) terhadap konsumsi pakan, hasil perhitungan statistik dan uji BNT P0:31,50a P1:33,75b P2:35,50c P3:37,50d. penggunaan daun sengon dalam Complete feed dan pengelompokan bobot awal Kambing PE memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, hasil perhitungan statistik dan uji BNT P0:4,75a P1:6,00b P2:7,58c P3:8,60d. Penggunaan daun sengon dalam Complete feed memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap efisiensi pakan, hasil perhitungan statistik dan uji BNT P0:15,04a P1:17,70b P2:21,27c P3:22,93d .Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian complete feed berbahan daun sengon terfermentasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan efisiensi pakan pada ternak kambing Peranakan Etawa (PE) jantan. Kata kunci : daun sengon, complete feed , kambing PE
FENOTIPE BOBOT BADAN DAN UKURAN TUBUH ENTOG (Cairina moschata) DI DESA TEGALWERU KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Anan Matur; Sunaryo Sunaryo; Mudawamah Mudawamah
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.853 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i2.4524

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan perbedaan bobot badan dan ukuran tubuh (morfometri) dari berbagai umur maupun jenis kelamin entog, di Desa Tegalweru Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Materi penelitian yang digunakan adalah 25 ekor entog jantan dewasa dan 33 ekor entog betina dewasa serta 25 ekor entog jantan muda dan 31 ekor entog betina muda. Metode yang digunakan adalah deskriptif untuk menggambarkan bobot badan dan ukuran tubuh. Pengelompokan umur didasarkan pada hasil wawancara dengan peternak dilanjutkan dengan engecekan kondisi fisik ternak. Hasil penelitian menunjukan bahwa fenotipe bobot badan  jantan dengan betina pada entog dewasa berbeda sangat nyata (P<0,01) demikian juga antara entog jantan dan  betina muda serta jantan dewasa dengan jantan muda berbeda sangat nyata (P<0,01) serta antara entog betina dewasa dengan muda terdapat tidak berbeda nyata (P>0,05). Fenotipe ukuran tubuh (panjang badan, lingkar dada, panjang paruh, panjang leher, panjang kaki, dan panjang sayap) antara entog jantan dengan betina dewasa berbeda sangat nyata (P<0,01) kecuali lingkar paha tidak berbeda nyata (P>0,05). Sedangkan pada semua ukuran tubuh antara entog jantan dengan betina muda dan dewasa terdapat perbedaan sangat nyata (P<0,01). Kecuali antara entog betina dewasa dan muda berbeda nyata (P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bobot badan entog muda sangat nyata lebih rendah 12,16% - 42,47% dibandingkan dengan entog dewasa baik pada  jantan maupun betina. Begitu pula ukuran tubuh entog muda sangat nyata lebih rendah 10,59% - 35,69% dibandingkan entog dewasa baik pada jantan maupun betina. Kata Kunci : Bobot badan, Ukuran tubuh entog, Chairina moschata
PENGARUH FREKUENSI PEMUPUKAN BIO URIN PLUS ZAT PENGATUR TUMBUH ORGANIK SEBAGAI PUPUK DAUN PADA RUMPUT ODOT (Pennisetum Purpureum CV. Mott) TERHADAP NILAI KECERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK Moch Ahsanun Ni&#039;am; Badat Muwakhid; M Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.367 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kecernaan in vitro bahan kering, dan bahanorganik dalam rumput odot pengaruh frekuensi pemupukan bio urin plus zat pengatur tumbuhorganik sebagai pupuk daun. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumput Odotumur 40 hari, bio urin yang mengandung zat pengatur tumbuh. Penelitian menggunakan metodepercobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial ortogonal 3 x 3, masingmasing diulang sebanyak 3 kali dengan faktor Penyemprotan 1 kali, 2 kali dan 3 kali dan dosissebesar 5%, 10% dan 15% dalam air kontrol. Data hasil yang diperoleh dianalisis ragam(ANOVA) dua arah jika ada pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Dari Hasil analisa ragam menunjukkn pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilaikecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik. Nilai rata-rata kecernaan in vitro bahankering dan bahan organik masing-masing adalah pada P1B1=52,48a, P3B1=55,85b,P1B2=55,95b, P1B3=56,40b, P2B2=58,14bc, P2B3=58,48bc, P2B1=59,42cd, P3B2=60,32cd ,P3B3=62,18d, dan bahan organik P1B1=38,76a, P3B1=42,19b, P1B2=43,41b, P1B3=43,65b,P2B2=47,82c, P2B3=48,72cd, P2B1=49,37cd, P3B2=49,56cd, P3B3=50,80d. Nilai rata-rataperlakuan kontrol pada kecernaan in vitro bahan kering dan organik masing-masing yaitu51,53% dan 38,53%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemupukan bio urinplus zat pengatur tumbuh dan dosis bio urin dapat meningkatkan kecernaan in vitro bahankering dan kecernaan in vitro bahan organik yaitu 57,69% dan 46,03%.Kata kunci :biourin, ZPT, kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik.

Page 3 of 10 | Total Record : 94