cover
Contact Name
Afidhatul Masruroh
Contact Email
jrp@unisma.ac.id
Phone
+6281216108530
Journal Mail Official
afidhatul.m@gmail.com
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No 193 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
ISSN : 27237451     EISSN : 27237443     DOI : 10.33474
Core Subject : Science, Social,
REKASATWA Jurnal Ilmiah Peternakan adalah jurnal ilmiah bidang peternakan yang diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang. Jurnal ini sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian terapan dan hasil pemikiran konseptual dalam ilmu dan pengetahuan peternakan. Fokus dan bidang dalam jurnal ini adalah 1) aspek Bioreproduksi, 2)Bioteknologi Pakan, 3) Produksi Ternak, 4) Nutrisi Pakan, 5) Kesehatan Ternak, 6) Teknologi Hasil Ternak dan 7) Sosial Ekonomi Ternak. Tujuan publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan hasil pemikirian konseptual dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan dunia peternakan.
Articles 94 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN VIRGIN COCONUT OIL DAN VITAMIN C DALAM PENGENCER SARI BUAH SEMANGKA KUNING TELUR TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA BABI LANDRACE Padalani, Daniel; Marawali, Aloysius; Kune, Petrus; Uly, Kirenius
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 6 No. 2 (2024): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan (IN PRESS)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v6i2.22253

Abstract

Penelitian ini bertujuan menemukan kombinasi terbaik penambahan virgin coconut oil (VCO) dan vitamin C dalam pengencer sari buah semangka dan kuning telur untuk mempertahankan kualitas spermatozoa babi landrace. Semen ditampung dua kali seminggu dari satu ekor ternak babi landrace jantan yang berumur dua tahun.  Metode penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan tersebut terdiri atas P0= sari buah semangka (SBS) 80%+ kuning telur (KT ) 20%, P1= SBS 80%+KT 20%+VCO 1,5%, VIT C 0,1 mg/mL, P2= SBS 80%+KT 20%+VCO 3,0%, VIT C 0,2 mg/mL, P3= SBS 80%+KT 20%+VCO 4,5%, VIT C 0,3 mg/mL, P4= SBS 80%+KT 20%+VCO 6,0%, VIT C 0,4 mg/mL. Semen yang telah diencerkan disimpan dalam coolbox pada suhu 15-20ºC, kemudian diamati setiap 8 jam sampai persentase motilitas spermatozoa 40%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semen yang diencerkan menggunakan sari buah semangka pada perlakuan P1 (VCO 1,5% dan vitamin C 0,1%) mempunyai kualitas yang berpegaruh nyata (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu motilitas mencapai motilitas (53,75±4,79%), viabilitas (59,75±5,56%), abnormalitas (3,75±0,29%) dan daya tahan hidup (29,50±0,82 jam). Disimpulkan bahwa penambahan VCO 1,5% dan vitamin C  0,1%  ke dalam pengencer sari buah semangka efektif dalam mempertahankan kualitas spermatozoa babi landrace.
FORTIFIKASI SOSIS AYAM DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KATUK SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL DITINJAU DARI KUALITAS FISIKOKIMIA DAN MUTU ORGANOLEPTIK Pangesti, Indha Fitria; Masyithoh, Dewi; Susilo, Agus
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 6 No. 2 (2024): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan (IN PRESS)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v6i2.22437

Abstract

Sosis adalah makanan olahan dari daging yang dicincang, dihaluskan dengan bahan lain dan rempah-rempah, kemudian dimasukkan ke dalam selongsong. Sosis termasuk produk fast food karena memiliki kalori dan lemak yang tinggi dan rendah serat. Daun katuk dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pengolahan daging karena daun katuk memiliki kadar serat yang tinggi dan baik untuk ibu menyusui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase penambahan tepung daun katuk yang terbaik pada fortifikasi sosis ayam yang ditinjau dari kualitas fisikokimia dan mutu organoleptik. Sosis ayam dibuat dari daging ayam pedaging dengan penambahan tepung daun katuk sesuai perlakuan yaitu 0% (P0), 1% (P1), 3% (P2), dan 5% (P3). Penelitian ini menggunakan metode percobaan laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Variabel yang diamati meliputi kadar serat, pH, DIA, dan mutu organoleptik. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) single-factor dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun katuk memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar serat dan organoleptik, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap pH dan DIA. Nilai rata-rata kadar serat yaitu 0,11-0,60%, pH 6,24-6,25, DIA 45,49-49,76%, warna dengan skor 1,67-4,44, aroma dengan skor 1,82-4,48, rasa dengan skor 1,79-4,27, dan tekstur dengan skor 2,44-3,46. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil perlakuan terbaik ditunjukkan pada perlakuan penambahan tepung daun katuk pada sosis ayam sebanyak 5% (P3) berdasarkan kualitas fisikokimia, namun P1 lebih banyak disukai oleh panelis karena tidak berbau langu dan tekstur masih kenyal.
MANIPULASI DAYA CERNA KONSENTRAT DAUN KELOR PADA ENERGI METABOLIS PUYUH COTURNIX COTURNIX JAPONICA BERBASIS ENZIM NON STRACH POLYSACHARIDES (NSP) Elok Putri Kurniawan, Dinda; Muhammad Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 7 No. 1 (2025): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan (IN PRESS)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v7i1.23599

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek manipulasi daya cerna konsentrat daun kelor terhadap energi metabolis puyuh Coturnix coturnix japonica dengan berbasis enzim Non-Starch Polysaccharides (NSP). Penelitian dilakukan di Desa Pajaran, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, selama 45 hari. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor perlakuan, yaitu jenis bahan pakan (daun kelor utuh dan pucuk daun kelor) serta dosis enzim NSP (0 unit, 25.000 unit/g, dan 50.000 unit/g). Variabel yang diukur mencakup retensi nitrogen dan energi metabolis, yang dianalisis menggunakan uji F (ANOVA) pada taraf signifikansi 0,05 dan dilanjutkan dengan Uji Duncan jika terdapat perbedaan nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian daun kelor utuh secara signifikan (P < 0,01) menurunkan retensi nitrogen dan energi metabolis akibat tingginya kandungan serat kasar dan NSP yang menghambat pencernaan serta penyerapan nutrien. Sebaliknya, kombinasi pucuk daun kelor dengan enzim NSP meningkatkan retensi nitrogen dan energi metabolis, menunjukkan efektivitas enzim dalam meningkatkan ketersediaan nutrien. Tidak terdapat interaksi antara jenis daun kelor dan enzim NSP terhadap daya cerna energi metabolis, sehingga masing-masing faktor bekerja secara independen. Hasil ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan daun kelor sebagai bahan pakan alternatif harus mempertimbangkan seleksi bagian tanaman serta metode pengolahan untuk meningkatkan nilai nutrisinya. Dengan demikian, penelitian ini dapat berkontribusi dalam optimalisasi penggunaan daun kelor dalam formulasi pakan unggas yang lebih efisien dan berkelanjutan.
REKAYASA BIOSINTESIS PRODUKSI DAGING KELINCI RENDAH KOLESTEROL DENGAN PEMBERIAN Lactobacillus salivarius TERENKAPSULASI DALAM BERBAGAI BENTUK PAKAN Tri Firmansyah, Nova; Yulianti, Dyah Lestari; Brahmadhita Pratama Mahardhika
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 7 No. 1 (2025): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan (IN PRESS)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v7i1.23595

Abstract

Kandungan kolesterol tinggi dalam daging hewani merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskuler seperti aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan probiotik Lactobacillus salivarius yang terenkapsulasi dalam berbagai bentuk pakan (mash, pellet, dan wafer) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, konversi pakan (FCR), kadar kolesterol, dan protein pada daging kelinci. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, masing-masing menggunakan satu ekor kelinci jantan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan bentuk pellet memberikan performa terbaik secara signifikan dibandingkan mash dan setara dengan wafer, dengan FCR lebih rendah dan pertambahan bobot badan lebih tinggi. Suplementasi Lactobacillus salivarius secara signifikan menurunkan kadar kolesterol daging dan meningkatkan kandungan protein dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulannya, pemberian probiotik dan pemilihan bentuk pakan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi produksi serta menghasilkan daging kelinci rendah kolesterol dan tinggi protein.

Page 10 of 10 | Total Record : 94