cover
Contact Name
Afidhatul Masruroh
Contact Email
jrp@unisma.ac.id
Phone
+6281216108530
Journal Mail Official
afidhatul.m@gmail.com
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No 193 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
ISSN : 27237451     EISSN : 27237443     DOI : 10.33474
Core Subject : Science, Social,
REKASATWA Jurnal Ilmiah Peternakan adalah jurnal ilmiah bidang peternakan yang diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang. Jurnal ini sebagai media publikasi hasil-hasil penelitian terapan dan hasil pemikiran konseptual dalam ilmu dan pengetahuan peternakan. Fokus dan bidang dalam jurnal ini adalah 1) aspek Bioreproduksi, 2)Bioteknologi Pakan, 3) Produksi Ternak, 4) Nutrisi Pakan, 5) Kesehatan Ternak, 6) Teknologi Hasil Ternak dan 7) Sosial Ekonomi Ternak. Tujuan publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan hasil pemikirian konseptual dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan dunia peternakan.
Articles 94 Documents
KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR SILASE BATANG PISANG KOMBINASI INDIGOFERA (INDIGOFERA SP) UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA Hania, Emil Mil; Novieta, I. D.; fitriani, Fitriani; Irmayani, Irmayani
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 3, No 1 (2021): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v3i1.11133

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein kasar dan serat kasar silase batang pisang kombinasi indigofera (indigofera sp) untuk pakan ternak ruminansia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2020, yang bertempat di Laboratorium Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kampus ll UMPAR dan selanjutnya dilakukan analisa proksimat di laboratorium kimia makanan ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian ini menggunakan batang pisang, indigofera sp, konsentrat, garam, molases, air, kertas label, dan kantong plastik. Penelitian ini tiga kali ulangan yaitu N1= 50% batang pisang + 40% biomassa indigofera + 10% konsentrat, N2= 50% batang pisang + 30% biomassa indigofera + 20% konsentrat, N3= 50% batang pisang + 20% biomassa indigofera + 30% konsentrat, N4= 50% batang pisang + 10% biomassa indigofera + 40% konsentrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein kasar silase batang pisang kombinasi indigofera (indigofera sp) untuk pakan ternak ruminansia tidak berpengaruh nyata (P>0,05) sedangkan kandungan serat kasar silase batang pisang kombinasi indigofera (indigofera sp) untuk pakan ternak ruminansia berpengaruh nyata (P<0.01). Kata kunci : Batang pisang,Indigofera sp,Protein Kasar dan Serat Kasar CRUDE PROTEIN AND CRUDE FIBER CONTENT OF BANANA STEM SILAGE COMBINATION OF INDIGOOFERA (Indigofera sp) FOR RUMINANT ANIMAL FEEDABSTRACT.This study aims to determine the content af crude protein and crude fiber in the silage of indigofera sp banana stems for ruminant feed. This research was conducted in january-march 2020, which took place in the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Animal husbundry and Fisheries Campus II UMPAR and then carried out a proximate analysis at the Laboratory for animal feed chemistry, Faculty of Animal Husbundry, Mkassar. This study used banana stalks, indigofera sp, concentrate, salt, molasses, water, lebel paper and plastic bags. Thiis study used a completel randomised design (RAL) with four treatment levels and three replication, name N1= 50% banana stem + 40% indigofera biomass + 10% concentrate, N2=50% banana stem + 30% indigofera biomass + 20% concentrate, N3=50% banana stem + 20% indigofera biomass+ 30% concentrate, N4=50% banana stem + 10% indigofera biomass+ 40% concentrate. This results showed that the crude protein content of indigofera sp combination banana stem silage for ruminant animal feed had no significant effect (P>0,05), while the crude fiber content of indigofera sp combination banana stem silage for ruminant animal feed had a significant effect (P<0,01)Key word : Banana stem, indigofera sp, crude Protein and crude Fiber
EVALUASI SINERESIS DAN SENSORI YOGURT DENGAN PENAMBAHAN STABILIZER PATI TALAS LOKAL (Colocasia esculenta) PADA MASA INKUBASI 18 JAM SUHU RUANG Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih; Tri Ida Wahyu Kustyorini; Revi Selviana
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 2 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i2.9056

Abstract

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan stabilizer pati talas lokal (Colocasia esculenta) terhadap sineresis dan sensori yogurt pada masa inkubasi 18 jam suhu ruang.Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu sapi segar, pati talas, susu skim, dan starter (Lactobacillus bulgaricus,Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus acidhopilus). Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan Laboratorium  dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan penelitian yakni penambahan pati talas, yaitu: P0 (0%), P1 (0,50%), P2 (1%), P3 (1,50%), P4 (2%) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam, apabila terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji duncan. Variabel yang diamati meliputi: Sineresis dan Sensori yogurt. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan level pati talas lokal (Colocasia esculenta) yang berbeda sebagai stabilizer memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap sineresis dan tekstur yogurt. Nilai Sineresis tertinggi dengan penambahan pati P0 (0%) sebesar 4,5% kemudian berturut-turut P1 (0,50%), P2 (1%), P3 (1,50%), P4 (2%) sebesar 4,23%, 4%, 3,72%, 3,48%. Pada kesukaan tekstur yogurt nilai tertinggi pada P3 dengan skor 3,8% dan nilai terendah yaitu P0 dengan skor nilai 3,13%. Penambahan pati tidak memberikan pengaruh (P>0,05) terhadap warna, rasa dan aroma yogurt. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan pati talas 1,50% pada masa inkubasi 18 jam suhu ruang dapat menghasilkan yogurt yang optimal ditinjau dari sineresis dan sensori yogurt.
NILAI ORGANOLEPTIK DAN PH TELUR ITIK ASIN DENGAN PENAMBAHAN SEREI (Cymbopogon citratus) DAN DAUN BAWANG (Allium fistulosum) PADA LEVEL YANG BERBEDA Alpian Mardin; Nurhaedah Nurhaedah; Rasbawati Rustam; I.D. Novieta; Fitriani Fitriani
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 2 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i2.8986

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan ekstrak serai dan daun bawang terhadap pH dan nilai organoleptik telur itik atau telur asin, Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali  yaitu P0= Kontrol, P1= Penambahan ekstrak serai dan daun bawang 10%, P2= Penambahan ekstrak serai dan daun bawang 20%, dan P3= Penambahan ekstrak serai dan daun bawang 30%. Perlakuan penambahan serai dan daun bawang (Cymbopogon Citratus and Allium fistulosum) berpengaruh sangat nyata terhadap nilai organoleptik dan berpengaruh nyata terhadap nilai pH  telur itik asin, Nilai rata rata uji organoleptik telur itik asin yaitu aroma 2,18 – 4,20, rasa 2,19 – 4,27, kemasiran 2,51 – 3,43, dan hedonik 2,22 – 4,36 penambahan serai dan daun bawang terhadap nilai pH pada telur itik asin yaitu 6,23 – 6,47. Penambahan serai dan daun bawang 10% menghasilkan nilai pH yang terbaik.. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui lama masa simpan telur asin untuk dikomersialkan pada masyarakat.
PENGGUNAAN TEPUNG DAUN INDIGOFERA SP DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI, KUALITAS TELUR DAN LEMAK DARAH AYAM PETELUR Alfian Adi Atma; Dyanovita Al Kurnia
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 3, No 1 (2021): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v3i1.11140

Abstract

Indigofera sp adalah jenis tanaman leguminosa dengan genus Indigofera. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun indigofera sp terhadap penampilan produksi dan lemak darah ayam petelur. Medote yang digunakan adalah percobaan dengan model RAL (rancangan acak lengkap) 4 perlakuan dan 5 ulangan dengan proporsi P1 kontrol, P2 pemberian tepung daun Indigofera sp 2,5 %, P3 pemberian tepung daun Indigofera sp 5 %, dan P4 pemberian tepung daun Indigofera sp 7,5 %. Bahan yang digunakan pada penelitian adalah tepung daun Indigofera sp. Hasil penelitian berdasarkan analisis Ragam menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan terhadap konsumsi pakan ayam petelur berbeda nyata (P<0,05), konsumsi pakan tertinggi ( 86,65 ± 0,30b g/ekor ) pada P4 dengan penambahan tepung daun Indigofera sp 7,5 % memberikan hasil terbaik karena peningkatan konsumsi pakan memberikan pengaruh terhadap produksi telur. HDP ( Hen Day Production ), Egg Mass, konversi pakan,  IOFC, kualitas telur terhadap tebal kerabang, skor kuning telur, dan kolesterol kuning telur serta lemak darah meliputi kolesterol total darah, HDL, LDL, dan trigliserida menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata ( P>0,05).
FREKUENSI PENYIRAMAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERSENTASE PERKECAMBAHAN DAN PERSENTASE KECAMBAH NORMAL HIDROPONIK FODDER GANDUM Tri Ida Wahyu Kustyorini; Dimas Pratidina Puriastuti; Febronius Bandung
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 2 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i2.9055

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiraman pupuk organik cair terhadap persentase perkecambahan dan persentase kecambah normal  hidroponik fodder gandum. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji gandum, POC dan air. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan rancangan acak lengkap ( RAL ). Perlakuan penelitian yaitu frekuensi penyiraman dengan pupuk organik cair 10% dengan volume 100 ml/hari yaitu P1 : penyiraman 1 kali/sehari, P2 : Penyiraman 2 kali/sehari, P3 : Penyiraman 3 kali/sehari. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Variabel penelitian meliputi persentase perkecambahan dan persentase kecambah normal. Analisis statistik yang digunakan  adalah analisis varians. Jika terdapat pengaruh antar perlakuan, maka dilanjut dengan uji BNT. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyiraman dengan menggunakan pupuk organik cair memberikan pengaruh yang sangat nyata (P< 0,01 ) terhadap persentase perkecambahan dan persentase kecambah normal. Nilai tertinggi persentase perkecambahan dan persentase kecambah normal dicapai pada perlakuan P2 yakni 87,11% dan 92,85%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa frekuensi penyiraman 2 kali sehari dengan pupuk organik cair memberikan hasil terbaik terhadap produktivitas fodder gandum dengan sistem hidroponik.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK Bacillus subtilis DAN Saccharomyces cerevisiae TERHADAP PRODUKSI AYAM LAYER UMUR 51 MINGGU Rizal Alfani; E. F. Lisnanti; D. Rudiono
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 2 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i2.8994

Abstract

2000 ekor ayam isa brown untuk menentukan efek dari bakteri Bacillus subtilis dan Saccharomyces cerevisiae yang digunakan dalam bentuk probiotik tercampur dalam pakan untuk menghasilkan produksi pada umur 51 minggu. Evaluasi dilakukan selama 8 minggu masa peletakan di Desa mronjo, kecamatan Selopuro, Kabupaten blitar. Perlakuan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu; P0 (jagung 50% + konsentrat 35% + bekatul 15% + premix 0,2%) dan P1 (Jagung 50% + konsentrat 35% + bekatul 15% + probiotik 0,1%) dianalisis menggunakan t test. Perlakuan diulang 20 kali dengan masing masing terdapat 50 ekor ayam. Parameter meliputi: Konsumsi Pakan (g/ekor), Feed Convertion Ratio, Berat telur (g/butir), Hen Day  Production (%),  Hen  House  Production (%),  Egg  Mass  (g/ekor),  Income  Over  Feed  Cost (Rp/day). Hasil penelitian menunjukan  bahwa berbeda nyata (P>0,05) pada Konsumsi Pakan (114,35 vs 113,78 g/ekor/hari); Feed Convertion Ratio (2,43 vs 2,51); Hen Day Production (75,91 vs 73,72%); Hen House Production (74,96 vs 72,53%); Egg Mass (48,21 vs 46,74 g/ekor/hari); Income Over Feed Cost (157,26 vs 123,50 Rp/ekor) tetapi tidak berbeda nyata pada berat telur ( 63,50 vs 63,50 g/butir). Kesimpulan  hasil   penelitian  pemberian  bakteri   Bacillus   subtilis   dan   Saccharomyces cerevisiae pada hasil produksi masih belum bisa optimal. Disarankan perlunya penelitian lebih lanjut agar dapat digunakan dalam meningkatkan produksi ayam petelur.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PETERNAKAN LEBAH MADU Apis mellifera di PATI, JAWA TENGAH Puji Akhiroh; Dewi Masyithoh
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 3, No 1 (2021): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v3i1.11144

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan peternakan yang dihadapi oleh lebah madu Apis mellifera di Pati, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara secara langsung dan dengan menggunakan metode wawancara secara langsung terhadap 15 orang peternak lebah madu Apis mellifera yang terdapat di daerah Pati, Provinsi Jawa Tengah. Data hasil identifikasi permasalahan yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak lebah madu Apis mellifera di daerah Pati, Jawa Tengah memiliki permasalah yang sama yaitu tentang pakan lebah berupa terbatasnya tanaman pakan lebah yang dapat berbunga sepanjang tahun dan paceklik pakan ketika musim hujan. Selain itu, masalah lainnya adalah penyakit atau hama yang menyerang peternakan lebah madu Apis mellifera berupa kutu (varoa), keterbatasan lahan untuk angon lebah, terbatasnya jumlah ratu lebah, proses budidaya yang tidak terkontrol, dan pemasaran produk madu. Dapat disimpulkan bahwa permasalah peternakan lebah madu Apis mellifera di daerah Pati, Jawa Tengah teridiri dari masalah pakan, penyakit, lahan, ratu lebah, pemeliharaan, dan pemasaran produk madu. 
ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA TEGALHARJO KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI Eko Budi Cahyono; Eko Suharyono; Ryantoko Setyo Prayitno
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 2 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i2.9109

Abstract

The livestock sector is expected to make a real contribution to the development of the nation's economy. Livestock development is also directed at increasing the quality of production, increasing income, expanding employment opportunities and providing business opportunities for people in rural areas. Layer are one of the poultry commodities that have an important role as egg producers to support the availability of cheap and easy to obtain animal protein. The population of layer in Pati Regency in 2018 was 265,020 birds (BPS, 2020). Layer are increasingly in demand in the village of Tegalharjo as a profitable poultry business opportunity. Many breeders choose the business of layer as a side business or as their main income. The objectives of this study are 1). To determine the business income of layer, 2) To determine the business feasibility of layer, 3) To determine the effect of pullets, feed costs, medicines and labor on the income of layer. The research material was in the form of layer in Tegalharjo Village, Trangkil District, Pati Regency. Data collection for 3 months (March - May). The results of the research on layer in the village of Tegalharjo are feasible to work with an income of IDR 11,784,946.17 / ST / period and simultaneously there is an effect of the cost of pullets (X1), feed (X2), medicines (X3) and labor ( X4) to income.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK Bacillus subtilis DAN Saccharomyces cerevisiae PADA PRODUKSI LAYER UMUR 24 MINGGU Nanang Agus Saputro; E. F. Lisnanti; D. Rudiono
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 2 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i2.9027

Abstract

700 ekor Isa Brown digunakan untuk menentukan efek dari bakteri  Bacillus subtilis dan Saccharomyces cerevisiae yang 'siap dicampur dalam bentuk probiotik pakan' untuk menghasilkan kinerja pada layer usia 24 minggu. Evaluasi dilakukan selama 4 minggu di kandang Bapak Kholil, yang terletak di Kecamatan Kademangan Desa Dawuhan, Kabupaten Blitar. Perlakuan pakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: PO (45% jagung + 13,5% merek beras + 7% tepung tulang daging + 23% tepung kedelai + 1,5% premix + 1% tepung batu) dan P1 ( 45% jagung + 13,5% merek beras + 7% tepung tulang daging + 23% tepung kedelai + 1,5% premix + 1% tepung batu + 0,1 probiotik); untuk analisis menggunakan uji t. Parameter dimasukkan: Konsumsi Pakan (g / ekor / hari); FCR; berat telur (g); Produksi Hen Day (%); Massa Telur (g); dan Penghasilan dari Biaya Pakan (Rp / hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan (P> 0,05) pada konsumsi pakan (103,52 vs 103,66 g / ayam), berat telur (56,94 vs 57,57 g / telur), namun, ada pengaruh yang signifikan (P <0,05) pada ayam produksi hari (36,45 vs 47,42%), massa telur (20,78 vs 2,29 g), rasio konversi pakan (6,28 vs 4,40), pendapatan atas biaya pakan masing-masing (-121,96 vs -8, Rp. 72 / ayam). Kesimpulan   dari penelitian   ini   adalah   penambahan   bakteri   Bacillus   subtilis   dan Saccharomyces cerevisiae ke dalam pakan sendiri dapat mempengaruhi konsumsi pakan, produksi hari ayam, tingkat konversi pakan dan pendapatan dari biaya pakan untuk ayam petelur pada 24 minggu usia, tetapi tidak berpengaruh pada berat telur.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG IKAN DALAM PAKAN COMPLATE FEEDTERHADAP KONSUMSI PAKAN DOMBA EKOR GEMUK (DEG) Arya Adhi Prasetyo; Dyanovita Al Kurnia; Arif Arya Hertanto
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 3, No 1 (2021): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v3i1.11141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung ikan dalam pakan complete feed terhadap konsumsi pakan Domba Ekor Gemuk (DEG). Materi pada penelitian ini adalah 8 Domba Ekor Gemukdengan pengelompokan menjadi 2 kelompok berdasarkan jenis kelamin yaitu 4 ekor Jantan dan 4 ekor Betina, pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah complete feed yaitu P0 sebagai kontrol dengan 0% tepung ikan, P1 dengan 5% tepung ikan, P2 dengan 10% tepung ikan dan P3 dengan 15% tepung ikan. Hasil peenelitian ini menunjukan bahwa pemberian tepung ikan dalam pakan complete feed tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap Konsumsi Pakan P0 (1014,21±173,95g/kg BB0.75), P1 (751,97±46,62g/kg BB0.75), P2 (780,49±49,42 g/kg BB0.75), P3 (718,23±70,03g/kg BB0.75), Konsumsi Protein P0 (12,94±0,60g/kg BB0.75),P1 (11,76±0,52g/kg BB0.75), P2 (12,63±0,64g/kg BB0.75),P3 (12,27±0,32g/kg BB0.75) dan Konsumsi Energi P0 (2307,12±108,31 kcal), P1 (2008,63±87,62kcal), P2 (2141,98±107,91kcal), P3 (2088,60±53,78kcal) dan terdapat pengaruh nyata (P<0,05) terhadap Konsumsi Bahan Kering P0 (77,76±3,65g/kg BB0.75), P1 (59,84±2,61g/kg BB0.75), P2 (66,35±3,34g/kg BB0.75), P3 (64,27±1,65g/kg BB0.75) Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung ikan dalam pakan complete feedtidak berpengaruh nyata terhadap Konsumsi Pakan, Konsumsi Protein dan Konsumsi Energi (P>0.05) dan berpengaruh nyata terhadap Konsumsi Bahan Kering (P<0,05).

Page 4 of 10 | Total Record : 94