cover
Contact Name
Sonya Sulistyono
Contact Email
sonya.sulistyono@unej.ac.id
Phone
+62331410241
Journal Mail Official
jirs.tarc-korlantas@unej.ac.id
Editorial Address
Journal of Indonesia Road Safety, Faculty of Engineering University of Jember, Jl. Kalimantan 37 Tegalboto Campus Jember 68121
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Indonesia Road Safety
Published by Universitas Jember
Journal of Indonesia Road Safety fills that gap by emphasizing safety issues of road. The journal aim is to disseminate advanced research results to educators, researchers, practitioners, and policymakers to enhance road safety with comprehensive and integrated solutions. JIRS provides a discussion forum for the exchange of academic ideas, data, and integrated road safety solutions developed. The journal is supported and directed by an international editorial board of renowned experts in road safety. Relevant topics include comprehensive road safety aspects of road infrastructure design, driver behavior and human factors, traffic control and traffic operations, crash data collection and analyses, safety information and communication systems, advanced and emerging vehicle and network technologies, safety policy and planning, security issues of transportation systems and networks, emergency and incident planning and response, law enforcement on road traffic accident.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 48 Documents
PENGGUNAAN DRONE UNTUK MENDAPATKAN DATA KECELAKAAN LALU LINTAS Erika Buchari; Decky Octaviansyah; Muhammad Taslim Chairuddin; Lisbeth Dolok Saribu
Journal of Indonesia Road Safety Vol 1 No 3 (2018): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v1i3.14788

Abstract

The awareness of using helmet is still far from the expectation. Often, the motorcycle riders and passengers do not use helmet. It is very dangerous for them and other travelers. However, it is not easy to find and analyze the riders that use or do not use helmet, furthermore to get data of the impact of using or not using helmet in the accident. One of the way to get such data is from “Zebra Operation”. Nowadays, the development of technology of Aerial Photo and geospatial data can be obtained from small format aerial photo. It can be obtained by the means of Unmanned Aerial Vehicle (UAV) with the attached camera on the UAV so that the geospatial data and motor riders without using helmet can be detected. Rider’s behavior can be observed by using UAV or Drone. The aim of this paper is to(1) find the method of observation the travel behavior of riders without using helmet which can endanger other traveler’s safety by using drone (2) find the method of finding the location of accident, type and cause of the accident as quick as possible by using drone. Finding of this paper is a reconstruction method of accident, geometric characteristics of the location, type and cause of the accident as quick as possible. Kesadaran penggunaan helm saat ini masih jauh dari harapan. Seringkali terlihat pengendara sepeda motor dan penumpang yang diboncengnya tidak menggunakan helm. Hal ini sangat membahayakan keselamatannya dan keselamatan banyak orang disekitarnya.Tidak mudah untuk menganalisis jumlah pengguna helm dan pelanggaran lalu lintas, apalagi untuk mengetahui dampak tidak menggunakan helm terhadap korban kecelakaan lalu lintas. Suatu cara termudah untuk mendapatkan data adalah memanfaatkan data dari operasi Zebra. Dengan perkembangan teknologi foto udara, perolehan data permukaan bumi dapat dilakukan dengan menggunakan foto udara format kecil. Foto udara format kecil diperoleh dengan bantuan wahana pesawat udara tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle dengan meletakkan kamera pada pesawat tersebut sehingga dapat diperoleh data permukaan bumi sesuai dengan yang direncanakan. Perilaku pengendara yang tidak menggunakan helm dan mengabaikan keselamatan diamati dengan menggunakan drone.Tujuan kajian ini adalah untuk:(1) menghasilkan metode pengamatan perilaku pengendara yang tidak menggunakan helm dan yang menyebabkan kecelakaan atau mengabaikan keselamatandengan menggunakan drone,dan (2) menghasilkan metode untuk mendapatkan data kecelakaan, lokasi jenis, dan penyebab kecelakaan secepat mungkin dengan menggunakan drone. Temuan dari paper ini adalah metoda rekonstruksi kecelakaan, karakteristik geometris lokasi, jenis dan penyebab kecelakaan sesegera mungkin.
ANALISIS PERILAKU PENGENDARA DAN JARAK PANDANG HENTI SEPEDA MOTOR MATIC Erika Buchari; Ahmad Gilang Dwi Junanta
Journal of Indonesia Road Safety Vol 1 No 2 (2018): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v1i2.14769

Abstract

The growth of Matic-Motorcycle in Indonesia is increased steeply lately. According to Assosiasion of Indonesian Motorcycle Industry, AISI the sales of matic motorcycle have achieved 75,49% (3,639,000) of the wholesaler 4,821,000. In fact, motorcycle users do not realize that automatic motorcycle’s characteristics especially braking distance are different with those of non-automatic motorcycles. The different way of riding can cause uncontrolled vehicles during braking, when promptly change speed either faster or slower. Stopping sight distance is the distance needed by riders in order to stop their moving vehicles after seeing the obstacles in the front. This research is seeking to know the behavior of motorcycle users and stopping sight distance that is ideal for the users of automatic motorcycles. Multi linear Regression model is made to find out the relationship between stopping sight distance and other variables such as speed, machine capacity, type of brakes etc. From this model, it can be derived the ideal stopping sight distance which is affected by speed, machine capacity, type of front brakes. Perkembangan sepeda motor matic di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini. Menurut data dari asosiasi industri sepeda motor Indonesia( AISI,2015) penjualan sepeda motor matic mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dibandingkan dan motor bebek dan sport, yaitu 75,49% (3,639 juta matic dari penjualan 4,821 juta motor keseluruhan). Fakta di lapangan, pengguna tidak menyadari beda karakteristik kendaraan motor matic dengan non matic. Perbedaan ini mengakibatkan tidak terkontrolnya kecepatan kendaraan dimana seringnya terjadi perubahan percepatan dan perlambatan pada kendaraan tersebut. Jarak pandangan henti adalah jarak yang dibutuhkan oleh pengendara untuk menghentikan kendaraannya yang bergerak setelah melihat adanya rintangan pada lajur jalannya. Penelitian ini ingin mengetahui perilaku pengendara dan jarak pandang henti yang ideal bagi pengendara sepeda motor matic. Model Multi linear Regression hubungan Jarak pandangan henti dengan variable kecepatan, kapasitas mesin dan jenis rem diteliti. Hasilnya diperoleh jarak henti ideal yang dipengaruhi oleh kecepatan, kapasitas mesin, dan jenis rem depan.
ANALYSIS OF SPEED AND SOCIAL-PSYCHOLOGY FACTORS OF SPEEDING BEHAVIOUR ON DRIVERS IN DKI JAKARTA Andyka Kusuma; Dewi Maulina; Almatrisa Mustika Hutami
Journal of Indonesia Road Safety Vol 2 No 3 (2019): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v2i3.15022

Abstract

Increased vehicle speed will affect the increase in reaction time and distance to stop and the increased possibility of errors that can be done by the driver. The most common cause of accidents faced by many countries is a high speed and exceeding permitted limits because they contribute to the problem of the number and number of fatalities of accident victims. Setting the maximum speed limit can reduce the risk of accidents. The higher the speed, the greater the stop distance needed, and the risk of accidents increases. Kecepatan kendaraan yang meningkat akan berpengaruh terhadap peningkatan waktu reaksi dan jarak untuk berhenti serta meningkatnya kemungkinan kesalahan yang dapat dilakukan oleh pengemudi. Faktor penyebab kecelakaan yang paling sering dihadapi oleh banyak negara adalah kecepatan tinggi dan melebihi batas yang diijinkan karena ikut berkontribusi pada permasalahan jumlah dan kefatalan korban kecelakaan. Mengatur batas kecepatan maksimum dapat menurunkan resiko kecelakaan. Semakin tinggi kecepatan, maka semakin besar jarak berhenti yang dibutuhkan dan resiko kecelakaan semakin meningkat.
PENGARUH PERILAKU PENGENDARA TERHADAP KECELAKAAN PEJALAN KAKI-SEPEDA MOTOR Febriane Paulina Makalew; Bambang Widodo; Muhammad Isran Ramli
Journal of Indonesia Road Safety Vol 2 No 1 (2019): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v2i1.15028

Abstract

Accidents within rider and pedestrian are increased during the last five years period. Conflict street users occur due to factors such as behavior and facility available. This research aims to analyze rider behavior and its influence on the pedestrian-motorcycle accident. The research location is North Sulawesi Province, with the distribution of the questionnaire. Accident data reference is used to evaluate factors that influence the accident. Research result shows differences and similarity judgment for rider behavior in urban dan rural area. Majority choice show rider understanding of aspects in reducing the number of accidents. Differences in the location have a different facility available and the use of traffic lines for rider and pedestrian. Although it is not a majority, a choice against factors to reduce accidents can be fatal to the user. However, this option needs further research related to factors to influence such a choice. It is crucial to put safety pedestrian and rider into priority by strong regulation. Kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki dan sepeda motor meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Konflik pengguna jalan terjadi disebabkan berbagai faktor seperti perilaku dan ketersediaan fasilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku pengendara dan pengaruhnya terhadap kecelakaan pejalan kaki-sepeda motor. Lokasi penelitian di provinsi Sulawesi Utara dengan metode penyebaran kuisioner. Rujukan data kecelakaan digunakan untuk mengevaluasi faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan penilaian yang menggambarkan perilaku pengendara di area perkotaan dan perdesaan. Mayoritas penilaian menunjukkan pemahaman terhadap aspek-aspek yang dapat mengurangi kecelakaan. Perbedaan lokasi kecelakaan memiliki perbedaan fasilitas yang tersedia dan penggunaan jalur lalu lintas bagi pengendara dan pejalan kaki. Meskipun bukan mayoritas pilihan tapi pertentangan akan faktor untuk mengurangi kecelakaan dapat berakibat fatal. Namun hal ini perlu diteliti lebih lanjut faktor yang mempengaruhi pilihan tersebut. Penting sekali untuk mulai mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pengendara sepeda motor dengan peraturan yang tegas.
MOTIF PEREMPUAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR TANPA HELM: STUDI KASUS DI KOTA SIDOARJO, JAWA TIMUR Irvan Rifai; Fajar Santoso
Journal of Indonesia Road Safety Vol 1 No 2 (2018): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v1i2.14784

Abstract

This case study is aimed at revealing motives of women riding motor bike without helmet in Sidoarjo, East Java. The data in this study are garnered through interviews, focus group discussions, observation, and artefact including online newspapers, whilst thematic analysis is utilised as a primary data analysis. The findings of the study indicate that; first, distance from home to school is a most salient motive of women riding bike without helmet. Second, the absence of policeman on the street is a key factor of not wearing helmet. Third, social identity is another reason for not wearing helmet. Fourth, styles and its influence of feeling discomfort of wearing helmet. Fifth, social rules and its impracticality of not wearing helmet. The findings of this study are expected to have contributions of the ways to educate people about safety riding by involving students, students’ parents, teachers and or stakeholders. This study, however, cannot represent all women perspectives of not wearing helmet when riding motor bike within Indonesia. Further research, therefore, is expected to consider areas and characteristics which might differ from the present study. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap motif perempuan pengendara sepeda motor tanpa helm di daerah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dengan menggunakan metode wawancara, Focus Group Discussion, observasi, dan analisis terhadap tulisan-tulisan yang ada di media sosial, seperti koran online. Analisis yang dilakukan menggunakan metode analisis tematik. Dari hasil analisis data diperoleh 5 tema yang menjadi pembahasan pada penelitian ini, yaitu: pertama, Jarak dari rumah ke sekolah menjadi pertimbangan utama responden tidak memakai helm; kedua, Kehadiran aparat kepolisian dan motif tidak memakai helm; ketiga, Identitas sosial sebagai alasan tidak memakai helm; keempat, style dan pengaruh ketidaknyamanan memakai helm; dan ke lima, aturan sosial dan ketidakpraktisan memakai helm. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi informasi terhadap upaya mengedukasi masyarakat dalam keselamatan berkendara sepeda motor dengan melibatkan peran serta siswa, orang tua siswa, guru dan pemangku kepentingan. Namun demikian, dikarenakan penelitian ini terbatas pada studi kasus di Kota Sidoarjo, terdapat kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh tidak dapat merepresentasikan perspektif perempuan pengendara sepeda motor di kota-kota lain di Indonesia. Untuk itu, penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan untuk kota-kota yang mempunya karakteristik berbeda dengan lokasi penelitian ini.
EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN MEMINIMALISIR FATALITAS KECELAKAAN LALU LINTAS Nurhasan Ismail
Journal of Indonesia Road Safety Vol 1 No 1 (2018): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v1i1.14771

Abstract

Traffic accidents are one of the main problems of road users. Therefore various ways are done to suppress the number of accidents, especially the number of casualties that occur on the highway. UU no. 22 Tahun 2009 is a legal instrument that is responsible for the implementation of the purpose of traffic (road) is safe and friendly for its users. Legal instruments need to be supported by various supporting instruments and norms and ethics in the application carried out in the community such as socialization and education of traffic. It is therefore necessary to examine the effectiveness of these legal instruments against the limbal fatalities. Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan utama para pengguna jalan. Oleh karena itu berbagai cara dilakukan untuk menekan angka kecelakaan terutama jumlah korban yang terjadi di jalan raya. UU No. 22 Tahun 2009 merupakan instrumen hukum yang bertanggungjawab atas terlaksananya tujuan lalu lintas (jalan) yang aman dan ramah bagi penggunanya. Instrumen hukum perlu didukung berbagai instrumen pendukung dan norma serta etika dalam penerapan yang dilakukan di masyarakat seperti sosialisasi dan pendidikan lalu lintas. Oleh karena itu perlu pengujian terhadap efektitas instrumen hukum tersebut terhadap fatalitas lakalintas.
THE INFLUENCE OF SPEEDING ON MOTORBIKE RIDERS ON MEDAN Irmawati Irmawati; Meutia Nauly; Muhammad Ridwan Anas
Journal of Indonesia Road Safety Vol 2 No 3 (2019): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v2i3.15035

Abstract

Based on data and previous studies on the condition of the city of Medan. As a large city and the high accident rate. The purpose of this study is to study the effect of speed as a factor in the causes of traffic accidents. Which is related to the behavior of drivers in terrain cities, especially on national road sections with a specification's minimum 4/2 D. The location studied in six road sections that are considered to represent 14 road segments in accordance with the scope of the study area, namely the road (1) Jalan Industri, (2) Jalan Gagak Hitam, (3) Jalan Ngumban Surbakti, (4) Jalan Sisingamangaraja, (5) Jalan. Yos Sudarso, (6) Jalan A.H. Nasution. The analysis uses a t-test for a comparative test. Behavioral studies use a mixed design approach that is carried out in parallel, through FGD and on-line surveys (N = 200) using a scale that measures attitudes, beliefs, subjective norms of people around the driver, perceptions of the risk of speeding behavior and demographic questions. The results of the study show that there is an influence of the average speed of roads at the accident rate of national roads. The attitudes and beliefs of research participants tended to be opposed to 'speeding' behavior. Subjective norms of people around the driver as well as showed negative attitudes. Research participants also display high-impact perceptions of the likelihood of accidents caused by their 'speeding' behavior. Based on the regression analysis, it can be concluded that there is a meaningful relationship between participants' attitudes towards' speeding 'and subjective norms (attitudes and beliefs of the surrounding environment towards' speeding'. Berdasarkan data dan kajian sebelumnya mengenai kondisi kota Medan sebagai kota besar dan tingkat kecelakaan yang termasuk tinggi, maka tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian pengaruh kecepatan sebagai faktor penyebab kecelakaan lalu lintas, yang terkait denganperilaku pengemudi di kota medan khususnya pada ruas jalan nasional dengan spesifikasi minimal 4/2 D. Lokasi yang diteliti merupakan 6 ruas jalan yang dianggap mewakili 14 ruas jalan sesuai dengan lingkup wilayah studi, yakni (1) Jalan Industri, (2) Jalan Gagak Hitam, (3) Jalan Ngumban Surbakti, (4) Jalan Sisingamangaraja, (5) Jalan. Yos sudarso, dan (6) Jalan A.H. Nasution. Analisis menggunakan t tes untuk uji banding. Kajian perilaku menggunakan pendekatan mixed design yang dilakukan secara paralel, melalui FGD dan survey on line (N=200) dengan survey on line menggunakan skala yang mengukur sikap, belief, norma subyektif dari orang-orang di sekitar pengendara, persepsi terhadap resiko perilaku speeding dan pertanyaan demografik. Hasil studi menunjukkan terdapat pengaruh kecepatan rata-rata ruas jalan terhadap tingkat kecelakaan ruas-ruas jalan nasional. Sikap dan belief partisipan penelitian cenderung negatif terhadap perilaku 'speeding', norma subyektif orang-orang di sekitar pengendara juga menunjukkan sikap yang negatif. partisipan penelitian juga menampilkan persepsi yang mengarh ke tingggi terhadap kemungkinan kecelakaan yang diakibatkan oleh perilaku 'speeding' yang mereka lakukan. Bedasarkan analisis regresi diperoleh kesimpulan bahwa ada hubugnan yang berarti antara sikap partisipan terhadap 'speeding' dengan norma subyektif (sikap dan belief dari lingkungan sekitar terhadap 'speeding'.
STUDI KOMPARASI PEMILIHAN ANGKA KECEPATAN KENDARAAN DI PURWOKERTO DAN SEMARANG Probo Hardini; Nurul Hidayati; Eva Wahyu I
Journal of Indonesia Road Safety Vol 2 No 2 (2019): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v2i2.15038

Abstract

Driver speed that exceeds the limit is one of many factors that trigger road accidents. This study aims to analyze the differences in driver perception in choosing the speed of the vehicle. This research was conducted in two cities with characteristics assumed to have different socio-cultural aspects, namely Semarang City representing the big city and Purwokerto City as the medium city. The study uses questionnaire data distributed to respondents of vehicle users and analyzed using quantitative descriptive methods. It is known that motorists or drivers in the two cities above have the same perception related to the reason for speeding, namely travel time and punctuality to the destination. However, there are differences in perceptions on the negative effect that underlie the decision making, namely self-actualization for the release of anger and praise. Referring to several reasons in the questionnaire, the answers of drivers in Semarang lead to the poles agree, while in Purwokerto, they lead to disagreeing. Also, it was found that the driver's knowledge of speed limits can affect the choice of speed values taken. This can be seen in the high percentage of respondents who do not know the speed limit of urban roads and the high percentage of motorists who do the speeding. Kecepatan kendaraan pengendara yang melebihi batas menjadi salah satu faktor pencetus terjadinya kecelakaan di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan persepsi masyarakat dalam berkendara. Penelitian ini dilakukan di dua kota dengan karakteristik yang diasumsikan mempunyai sosial budaya yang berbeda, yaitu Kota Semarang merepresentasikan kota besar dan Kota Purwokerto sebagai kota sedang. Penelitian ini menggunakan data kuisioner yang dibagikan kepada responden pengguna kendaraan, dan dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pengendara di kedua kota di atas mempunyai persepsi yang sama terkait dengan alasan berkendara melebihi kecepatan, yaitu waktu tempuh dan ketepatan waktu sampai di tujuan. Meskipun demikian, ada perbedaan persepsi pada pengaruh negatif yang mendasari pengambilan keputusan tersebut, yaitu aktualisasi diri untuk pelampiasan marah dan mendapat pujian. Berdasarkan beberapa alasan yang ada di kuisioner, jawaban pengendara dan pengemudi di Kota Semarang mengarah pada kutub setuju, sedangkan di Kota Purwokerto mengarah tidak setuju. Selain itu diketahui bahwa pengetahuan pengendara tentang batas kecepatan dapat mempengaruhi pemilihan nilai kecepatan yang diambil. Hal ini terlihat pada tingginya persentase responden yang tidak mengetahui batas kecepatan jalan perkotaan dan tingginya persentase pengendara yang mengemudi di atas batas kecepatan.
STRATEGI PENGUATAN BUDAYA ETIK BERLALU LINTAS Vita Mayastinasari; Benyamin Lufpi; Novi Indah Earlyanti
Journal of Indonesia Road Safety Vol 1 No 3 (2018): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v1i3.15010

Abstract

His research aims to recommend a strategy to strengthen the ethical culture of traffic that is expected to provide output in the form of: The realization of security, safety, order, smooth traffic; Realizing the positive performance of the police institution; Improving the quality of life of the community. The results of the study are also expected to accelerate the integration between units in the traffic function in order to realize the optimization of police traffic performance, efficiency and effectiveness of traffic police performance and optimization of road safety so as to reduce: the number of traffic accidents, potential security and road safety and congestion disruptions traffic.The focus of the study includes: Traffic violations; Constraints to realizing Security, Safety, Order, Smooth Traffic (Kamseltibcarlantas); Strategies for strengthening the ethical culture of traffic to realize Kamseltibcarlantas. Various obstacles to realizing Security, Safety, Order, Smooth Traffic (Kamseltibcarlantas) cover several aspects, namely: regulation, availability of public transportation, databases and information technology. Some strategies that can be developed related to strengthening the ethical culture of traffic are: a) Determination of regulations related to reward and punishment of traffic violators; b) Provision and development of safe public transportation; c) Integration of data and systems; d) Integrated online police service development.Regulation of the Head of the Indonesian National Police (Perkap) Number 9 of 2012 concerning Driving Permits related to blocking as a police measure to mark Regident data Drivers who commit violations as temporary restrictions on the legitimacy of driving a motorized vehicle need to be applied consistently. The results of the study also recommended that the local government (Pemda) provide public transportation at affordable costs by the community and cover all of its areas (including remote areas) for school children, so that there were no obstacles in transportation from home to school. Besides that, it is necessary to integrate police service data with a uniform program and format so as to facilitate data synchronization between work units within the police institution and between institutions (eg population data with police data, police data with hospital or raharja service data, etc.). It is appropriate to develop an online police service in an integrated, not partial manner so that it is connected between regions throughout the jurisdiction of the Republic of Indonesia. Penelitia ini bertujuan merekomendasikan strategi penguatan budaya etik berlalu lintas yang diharapkan dapat memberikan output berupa: Terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas; Terwujudnya kinerja positif institusi kepolisian; Peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hasil penelitian juga diharapkan dapat mempercepat integrasi antar unit pada fungsi lalu lintas guna mewujudkan optimalisasi kinerja kepolisian bidang lalu lintas, efisiensi dan efektivitas kinerja kepolisian bidang lalu lintas serta optimalisasi keselamatan jalan sehingga menurunkan: angka kecelakaan lalu lintas, potensi gangguan keamanan dan keselamatan jalan serta kemacetan lalu lintas.Fokus penelitian mencakup: Pelanggaran lalu lintas; Kendala mewujudkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas); Strategi penguatan budaya etik berlalu lintas guna mewujudkan Kamseltibcarlantas. Berbagai kendala mewujudkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) mencakup beberapa aspek, yaitu: regulasi, ketersediaan transportasi umum, database dan teknologi informasi. Beberapa strategi yang dapat dikembangkan terkait penguatan budaya etik berlalu lintas adalah: a) Penetapan regulasi terkait reward and punishment pelanggar lalu lintas; b) Penyediaan dan pengembangan transportasi umum berkeselamatan; c) Pengintegrasian data dan sistem; d) Pembangunan layanan kepolisian online secara terintegrasi.Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap) Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Surat Izin Mengemudi terkait pemblokiran sebagai tindakan kepolisian untuk memberikan tanda pada data Regident Pengemudi yang melakukan pelanggaran sebagai pembatasan sementara terhadap legitimasi mengemudikan kendaraan bermotor perlu diterapkan secara konsisten. Hasil penelitian juga merekomendasikan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat meyediakan transportasi umum berkeselamatan berbiaya terjangkau oleh masyarakat dan mencakup seluruh daerahnya (termasuk pelosok) untuk anak-anak sekolah, sehingga tidak ada kendala transportasi dari rumah menuju sekolah. Selain itu perlu dilakukan pengintegrasian data layanan kepolisian dengan program dan format yang seragam sehingga memudahkan sinkronisasi data antar satuan kerja dilingkungan institusi kepolisian dan antar institusi (misalnya data kependudukan dengan data kepolisian, data kepolisian dengan data instansi rumah sakit atau jasa raharja dan lain sebagainya). Selayaknya pembangunan layanan kepolisian online secara terintegrasi, tidak parsial sehingga terkoneksi antar wilayah diseluruh wilayah hukum kepolisian negara Republik Indonesia.
FAKTOR SOSIAL PSIKOLOGIS PERILAKU MENGGUNAKAN HELM PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR: STUDI DI WILAYAH DEPOK Guritnaningsih Guritnaningsih; Dewi Maulina; Ermanda Siregar
Journal of Indonesia Road Safety Vol 1 No 2 (2018): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v1i2.14783

Abstract

An impact to the head when it is not protected by a helmet generally results in brain injury and may result in death. The current study aimed to identify the psychosocial factors that play a role in helmet wearing behavior among motorcyclists. A mixed-method approach was used on a sample of active motorcycle riders in Depok area who are in early and middle adulthood. Data were collected using a questionnaire and a Focused Group Discussion. The results showed a difference between adults under 25 years and adults over 25 years in their attitude towards helmet use. Level of education and attitude were also both found to be significant predictors of helmet use. Findings of the study imply the need for a more structured effort to build a positive attitude towards helmet use, especially among younger motorcycle riders. Benturan pada kepala yang tidak dilindungi oleh helm umumnya menyebabkan kerusakan pada otak dan berujung pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor sosial psikologis yang berperan pada perilaku menggunakan helm pada pengendara sepeda motor. Pendekatan yang digunakan adalah mixed-method, dengan sampel pengendara sepeda motor aktif di wilayah Depok, yang berusia dewasa muda dan dewasa menengah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap terhadap penggunaan helm antara pengendara sepeda motor berusia di bawah 25 tahun dan yang berusia di atas 25 tahun . Ditemukan juga bahwa tingkat pendidikan dan sikap merupakan prediktor yang signifikan terhadap penggunaan helm. Implikasi penelitian ini adalah dilakukannya upaya yang lebih terstruktur untuk pembentukan sikap positif pada para pengendara sepeda moto r terutama pengendara usia muda.