cover
Contact Name
Sofyan Musyabiq Wijaya
Contact Email
obiqwijaya@gmail.com
Phone
+6281559678993
Journal Mail Official
jkunila@gmail.com
Editorial Address
Jl Prof.Dr.Soemantri Brojonegoro No 1 , Bandar Lampung, Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JK Unila (Jurnal Kedokteran Universitas Lampung)
Published by Universitas Lampung
ISSN : 25273612     EISSN : 26146991     DOI : 10.23960/jku
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung (JK Unila) is a journal of scientific publications published every six months using a peer review system for article selection. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung (JK Unila) can receive original research articles relevant to medicine and health, meta-analysis , case reports and medical science update.
Articles 260 Documents
Kehamilan dengan Infeksi TORCH Sari, Ratna Dewi Puspita
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2223

Abstract

Infeksi TORCH (Toxoplasma, Other Disease, Rubella, Cytomegalovirus and Herpes Simplex Virus) merupakan beberapa jenis infeksi yang bisa dialami oleh wanita yang akan ataupun sedang hamil. TORCH dapat menyebabkan CRS (Congenital Rubella Syndrome). CRS merupakan gabungan beberapa keabnormalan fisik yang berkembang pada bayi sebagai akibat infeksi virus Rubella maternal yang berlanjut dalam fetus. Sel yang terinfeksi virus Rubella memiliki umur yang pendek. Organ janin dan bayi yang terinfeksi memiliki jumlah sel yang lebih rendah daripada bayi yang sehat. Virus Rubella juga dapat memacu terjadinya kerusakan dengan cara apoptosis. Risiko terjadinya kerusakan apabila infeksi terjadi pada trimester pertama kehamilan mencapai 80–90%. Risiko infeksi akan menurun 10-20% apabila infeksi terjadi pada trimester II kehamilan. Akibat CRS, ibu dapat mengalami keguguran bahkan kematian karena komplikasi. Selain itu, bahaya juga mengancam janin yang dalam kandungan. Janin dengan infeksi Rubella dapat mengalami kelainan kardiovaskuler, ketulian saat lahir, kelainan mata dapat berupa glaukoma. Virus dapat berdampak di semua organ dan menyebabkan berbagai kelainan bawaan. Janin yang terinfeksi Rubella berisiko besar meninggal dalam kandungan, lahir prematur, abortus spontan dan mengalami malformasi sistem organ. Dapat dilakukan pemeriksaan laboratorik untuk menunjang diagnosis CRS meliputi isolasi virus, pemeriksaan serologik (hemaglutinasi pasif, uji hemolisis radial, uji aglutinasi lateks, uji inhibisi hemaglutinasi, imunoasai fluresens, imunoasai enzim) dan pemeriksaan terhadap RNA virus Rubella. Sebagai langkah pencegahan infeksi Rubella di Indonesia dilakukan imunisasi MR (Measles dan Rubella). Imunisasi MR ditujukan bagi anak usia 9 bulan sampai <15 tahun dengan cakupan imunisasi 95%.Kata Kunci: TORCH, rubella, kehamilan, vaksin MR
Aktivitas Musa paradisiaca dalam Terapi Diare Akut pada Anak Larasati, TA; Hardita, WA; Dewi, IK
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1652

Abstract

Tanaman obat telah digunakan sebagai bentuk alternatif dari perawatan kesehatan. Pisang (Musa paradisiaca) merupakan salah satu tanaman obat yang paling sering digunakan. Pisang (Musa paradisiaca) memiliki efek potensial terhadap penyembuhan pada banyak penyakit, terutama penyakit gastrointestinal. Diare merupakan salah satu contoh penyakityang bisa disembuhkan dengan Musa paradisiaca. Diare merupakan salah satu penyebab kematian paling sering di dunia pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai etiologi, seperti patogen, perubahan metabolik, subtansi dan intoksikasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa waktu pemulihan pasien diare yangmengonsumsi diet dengan pisang lebih cepat dibanding pasien yang tidak mengonsumsi diet dengan pisang. Musa paradisiaca bisa menyembuhkan diare dengan aktivitas dari kandungan karbohidratnya. Kandungan karbohidrat yang resisten terhadap kadar amilase yang tinggi akan berperan dalam resistensi terhadap hidrolisis di usus. Ketika tiba di kolon,kandungan karbohidrat tersebut difermentasi oleh mikroflora kolon menjadi short chain fatty acids (SCFAs) yang menstimulasi absorpsi garam dan air. Di sisi lain, Musa paradisiaca bisa mengurangi diare dengan menormalisasi fungsi usus. Kandungan pektin dalam Musa paradisiaca akan mengabsorpsi air dalam jumlah besar untuk menormalisasipergerakan usus. Simpulan: Pisang (Musa paradisiaca) dapat menjadi alternatif terapi diare pada anak di bawah usia lima tahun karena mempunyai kandungan fitokemikal alami, aktivitas farmakologis, dan aktivitas antibakteri. [JK Unila. 2016;1(2)]Kata kunci: diare, musa paradisiaca, pektin
Peran Zat Besi terhadap Adaptasi Fisiologis Ibu Hamil dengan Anemia Akibat Malaria di Daerah Endemis Malaria Kabupaten Pesawaran Efriyan Imantika; Dian Isti Angraini
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 2 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i2.2494

Abstract

Malaria merupakan infeksi oleh parasit golongan Plasmodium yang hidup dan berkembang biak di dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Lima daerah di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung dengan kasus positif malaria tertinggi terjadi di 4 wilayah kerja Puskesmas yaituPuskesmas Hanura dengan jumlah kasus terbanyak yaitu 1.738 kasus,Puskesmas Padang Cermin 91 kasus, dan Puskesmas Pedada 82 kasus.Di Indonesia, kasus Malaria pada ibu hamil terjadi 66 kasus dari perkiraan jumlah ibu hamil sebanyak 4.066tahun 2014. Di dunia, kematian terjadi pada 10.000 wanita hamil dan 200.000 bayi setiap tahunnya akibat malaria dalam kehamilan. Di Kabupaten Pesawaran propinsi Lampung, angka kesakitan (Annual Parasite Incidence) sebesar 4,44 per 1000 penduduk berisiko. Malaria pada ibu hamil meningkatkan risiko kematian pada wanita hamil dan janin yang dikandungnya. Efek Malaria terhadap janin berupa anemia, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pertumbuhan janin terhambat, kelahiran prematur dan kematian perinatal. Menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian cohort retrospektif. Uji hipotesis yang digunkan yaitu Independent t-testyaitu peneliti mempelajari peran pemberian zat besi terhadap adaptasi fisiologi ibu hamil yang terdiagnosis dengan anemia akibat infeksi Malaria. Pemberian zat besi sebanyak 30-60 buah selama 4-6 minggu pada kelompok yang anemia dan normal, memberikan perbedaan frekuensi nadi (89.7 ±7.6vs78.6 ±8.1; p=0.001; IK 95% (-16.2-(-5.9)) dan selisih kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian tablet zat besi bermakna secara statistik (1.1±0.4 vs0.6 ±0.4; p=0.001; IK 95% (-0.8-(-0.3)). Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil sebanyak 30-60 buah selama 4-6 minggu menyebabkan adaptasi fisiologis berupa peningkatan frekuensi nadi 11.3 kali pada kelompok anemia akibat Malaria dan peningkatan kadar hemoglobin sebesar 0.53 mg/dL.Keyword: Zat besi, adaptasi fisiologis, anemia, malaria
Tatalaksana Terkini Acne Vulgaris Sibero, Hendra Tarigan; Putra, I Wayan Ardana; Anggraini, Dwi Indria
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 2 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i2.2520

Abstract

Akne vulgaris (AV) termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limited disease). Penyakit ini dapat ditemukan di segala usia. Yang merupakan peradangan kronik dari unit folikel pilosebasea. Penyebabnya multifaktor dengan gambaran klinis berupa komedo, papul, pustul, nodus dan kista. Penyebab pasti AV masih belum diketahui, namun telah dikemukakan beberapa etiologi yang diduga turut berperan terdiri atas faktor intrinsik yaitu diperkirakan produksi sebum yang meningkat, hiperkeratinisasi folikel rambut, koloni bakteri propionibacterium (P. Acne ), dan inflamsi serta faktor ekstrinsik yaitu stres, iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet dan obat-obatan. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk memaparkan tatalaksana terkini dari acne vulgaris. Tatalaksana terkini dan tatalaksana terdahulu dari acne vulgaris tidak jauh berbeda, Pengobatan terkini sangat dianjurkan mengingat kemajuan teknologi dapat mempercepat penyembuhan acne dan meminimalisir gejala sisa dari acne vulgaris.Kata Kunci : Akne Vulgaris, tatalaksana akne
Gambaran Perilaku Kerja Aman pada Petani Hortikultura Pengguna Pestisida Di Desa Gisting Atas sebagai Faktor Risiko Intoksikasi Pestisida Mayasari, Diana
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 3 (2017): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i3.1715

Abstract

Petani merupakan kelompok pekerja terbesar di Indonesia dan penggunaan pestisida semakin meningkat. Cara kerja petani dalam penanganan pestisida saat ini masih belum aman dan berisiko bagi kesehatan. Beberapa penelitian dan laporan kasus menemukan adanya hubungan pajanan pestisida dengan berbagai gangguan kesehatan baik akut maupun kronik. Studi ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku kerja aman pada petani hortikultura pengguna pestisida cara kerja amanpekerja. Penelitian dilakukan pada September hingga Oktober 2015 di Desa Gisting Atas Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Studi ini menggunakan desain cross sectional dengan besar sampel 119 orang petani tanaman hortikultura yang diambil secara consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (73,1%) berusia >40 tahun, 63,9% responden memiliki tingkat pendidikan rendah, 79,8% responden memiliki masa kerja>10 tahun dan 74,8% bekerja 41-84 jam per minggunya. Menurut cara kerja aman yang dilakukan terdapat 98,3% responden yang masih buruk dalam hal penggunaan APD dengan APD yang terbanyak digunakan oleh responden (73,9%) adalah baju lengan panjang dan celana panjang, sedangkan APD yang paling sedikit digunakan adalah slungkup kepala (5 %). Sebagian besar responden (53,8%) memiliki higiene tangan yang baik, namun hanya 3,4% yang langsung mandi setelah bekerja dan 76,5% responden masih tergolong kurang baik dalam higiene pakaian. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi rendahnya perilaku kerja aman pada petani pengguna pestisida.Kata kunci: alat pelindung diri, cara kerja aman, higiene, pestisida,
Cedera Olahraga Pada Anak Dan Pencegahannya Helmi Ismunandar
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 4, No 1 (2020): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v4i1.2764

Abstract

Aktivitas fisik memegang peranan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada usia anak, olahraga sebenarnya bertujuan untuk kesenangan, kesehatan, dan pengembangan diri. Tujuan ini berubah saat anak dilibatkan dalam kompetisi. Atlet muda harus berlatih keras, lama, dan terlibat dalam kegiatan olahraga kompetisi tahunan. Akibatnya, potensi cedera olahraga pada anak meningkat secara signifikan. Sehingga perlu dilakukan intervensi dan penegakan kebijakan yang efektif untuk melindungi anak-anak dari cedera. Insiden aktual cedera olahraga pada anak sulit untuk ditentukan. Cedera olahraga pada anak dapat bersifat akut dan berkaitan dengan trauma makro (fraktur dan sprain). Cedera juga dapat timbul secara gradual (kronik) melalui trauma mikro repetitif (fraktur stres, OCD, apofisitis, tendinopati). Anak laki-laki lebih sering mengalami cedera yang bersifat traumatis, terutama yang berhubungan dengan muskuloskeletal. Di sisi lain, anak perempuan lebih sering mengalami cedera akibat kegiatan olahraga berlebihan. Selain jenis kelamin, Insidensi dan distribusi cedera olahraga juga bervariasi sesuai dengan jenis olahraga, tingkat partisipasi, dan posisi pemain. Tindakan pencegahan cedera meliputi latihan rutin untuk menjaga kebugaran, edukasi, dan menanamkan jiwa sportifitas. Selain itu pemakaian perlengkapan olahraga yang sesuai dan pengaturan jadwal latihan juga penting. Jaga keseimbangan antara kegiatan latihan dan istirahat.Kata Kunci: Atlet anak, cedera olahraga, regulasi olahraga
Pemeriksaan Eosinofil Kerokan Mukosa Hidung pada Penderita Rinitis Alergi Adelien, Adelien; Zuleika, Puspa
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2018): Jk Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i2.1953

Abstract

Rinitis alergi merupakan gangguan fungsi hidung yang terjadi setelah terjadi reaksi alergi yang diperantarai IgE. Rinitis alergi bukan suatu penyakit yang berat, namun dapat menurunkan kualitas hidup penderita. WHO-ARIA (Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma) menganjurkan tes tusuk kulit (TTK) sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis, tetapi tidak semua sarana kesehatan memiliki fasilitas tersebut. Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis rinitis alergi yaitu pemeriksaan eosinofil mukosa hidung. Pemeriksaan ini dapat dikerjakan di setiap sarana kesehatan dengan pewarnaan sederhana.Suatu penelitian serial kasus dilakukan pada 8 subyek tersangka rinitis alergi di poliklinik alergi Departemen THT-KL RSMH Palembang dan dlakukan pemeriksaan tes tusuk kulit dan eosinofil dari kerokan mukosa hidung. Sebanyak 7 subyek menunjukkan TTK positif, 5 subyek terdapat eosinofil pada mukosa hidung, 4 subyek positif terhadap kedua pemeriksaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemeriksaan eosinofil mukosa hidung mendukung suatu rinitis alergi, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih banyak. Kata kunci:eosinofil kerokan mukosa hidung, rinitis alergi, tes tusuk kulit
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) Etanol 95 % terhadap Arteri Koronaria Tikus Putih (Rattus novergicus) Jantan Galur Sprague dawley yang Dipaparkan Asap Rokok Syazili Mustofa; Nicholas Alfa; Anggraeni Janar Wulan; Soraya Rahmanisa
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2200

Abstract

Indonesia menenmpati peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah perokok terbesar di kawasan ASEAN. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan 2 dari 3 orang Indoneisa merupakan seorang perokok. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah stroke, yakni 12,9%. Rhizophora apiculata memiliki kandungan tanin, alkaloid, dan flavonoid yang dapat mencegah radikal bebas. Dari uraian diatas, penulis ingin menggali potensi antioksidan yang terdapat dalam bakau dengan mempelajari pengaruh pemberian ekstrak kulit bakau minyak (Rhizophora apiculata) dalam melindungi arteri koroner tikus dari paparan asap rokok. Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague dawley yang terdiri dari 5 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus dan 1 cadangan. Dosis ekstrak bakau yang digunakan pada P1 adalah 28,275 mg/kgbb, P2: 56,55 mg/kgbb, P3: 113,1 mg/kgbb. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji One Way Anova dengan post hoc Bonferroni. Rerata tebal dinding arteri koronaria memiliki hasil bermakna pada semua kelompok perlakuan. Ekstrak kulit batang bakau minyak (Rhizophora apiculata) mampu melindungi arteri koronaria tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Sprague dawley yang dipaparkan asap rokok. Dosis optimal ekstrak kulit batang bakau minyak (Rhizophora apiculata) dalam mencegah penebalan arteri koronaria tikus putih jantan yang dipaparkan asap rokok adalah 56,55 mg/kgbb. Kata kunci: antioksidan, arteri koronaria, asap rokok, bakau minyak Effect of Giving Mangrove (Rhizophora apiculata)
Peran Prior Knowledge terhadap Kemampuan Kognitif Mahasiswa Kedokteran dalam Tutorial Utami Sulistyo Ningsih; Umatul Khoiriyah
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1631

Abstract

Dalam metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL), diterapkan sistem tutorial yang menggunakan skenario sebagai trigger. Melalui skenario tersebut mahasiswa dapat membangun suatu bangunan ilmu pengetahuan baru untuk memperkuat ilmu pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Di setiap akhir skenario pada diskusi tutorial akan dilaksanakan minikuis, sebagai bentuk evaluasi untuk menilai hasil belajar mahasiswa. Melalui minikuis ini kemampuan kognitif mahasiswa dapat dinilai. Prior knowledge merupakan faktor utama yang akan mempengaruhi pengalaman belajar, sehingga prior knowledge dapat berperan terhadap kemampuan kognitif mahasiswa dalam bentuk minikuis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis dengan pendekatan cross sectional. Kemampuan kognitif mahasiswa dapat diketahui berdasarkan nilai minikuis. Data diperoleh melalui nilai minikuis mahasiswa, yaitu minikuis skenario 3 Blok 2.5 (Trauma and Injury) dan minikuis skenario 5 Blok 3.5 (Adulthood Problem II ). Jumlah sampel sebanyak 117. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman rank, yang terlebih dahulu di uji dengan uji Kolmogorov smirnov untuk mengetahui distribusi data tersebut. Melalui hasil uji korelasi Spearman rank diperoleh koefisien korelasi (r = 0,101) menunjukkankekuatan korelasi lemah. Sedangkan nilai Sig 0,277 (p > 0.05) yang artinya tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan, yaitu nilai minikuis skenario 3 Blok 2.5 dengan nilai minikuis skenario 5 Blok 3.5. Ini menunjukkan bahwa prior knowledge belum sepenuhnya berperan terhadap kemampuan kognitif mahasiswa dalam tutorial. Hal ini mungkin berkaitan dengan aktivasi prior knowledge, skenario yang di sajikan dan peran tutor sebagai fasilitator. [JK Unila. 2016; 1(2)]Kata kunci : nilai minikuis, prior knowledge, tutorial PBL
Pola Resistensi Cephalosporin Generasi III Dan Merofenem pada Bakteri Klebsiella Pneumoniae di Laboratorium Kesehatan Daerah Lampung Tahun 2017 Tri Umiana Soleha; Ghazlina Winanda Putri Edwin
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2218

Abstract

Infeksisaluran nafas akut bagian bawah merupakan penyebab kematian nomor tiga didunia. Klebsiella sp merupakan penyebab terbesar dari infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah, World Health Organization melaporkan bahwa Klebsiella pneumoniaeadala bakteri yang menjadi perhatian dalam resistensi antibiotik dikarenakanKlebsiella sp dapat menghasilkan ESBL yang dapat menghidrolisis antibiotik Sefalosporin golongan III. Akibat meningkatnya resistensi antibiotik bakteri Klebsiella, merofenem merupakan antibiotik pilihan yang efektif untuk infeksi bakteri Klebsiella sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola resistensi antibiotik sefalosprorin golongan III dan merofenem pada bakteri Klebsiella pneumoniae di Bandar Lampung tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik yang menggunakan data deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel menggunakan total sampling sesuai kriteria inklusi. Cefadroksildan Cephazolin memiliki pola resistensi tertinggi sebesar 91,4 % dan 85,5% sedangkan yang terendah antibiotik Ceftazidime yaitu sebesar 55,4 % Merofenem mempunyai tingkat sensitifitas tertinggi sebesar 95,6%. Dapat dilihat pula sensitifitas antibiotik Sefalosporin cenderung menurun dari kebulan ke bulan. Pada antibiotik Cefuroxime terjadi peningkatan resistensi yang tertinggi pada bulan Februari sebesar (55,6%) namun cenderung menurun hingga bulan Desember. Pada penelitian ini terdapat peningkatan pola resistensi antibiotik sefalsporin generasi III terutama pada Sefadroksil dan Sefazholin lalu merofenem masih memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi. Kata kunci : antibiotik, merofenem, pola resistensi, sefalosporin

Page 2 of 26 | Total Record : 260