cover
Contact Name
Nilawati Nilawati
Contact Email
nilawatikembarbdt@gmail.com
Phone
+6282182861129
Journal Mail Official
wahana.peternakan@utb.ac.id
Editorial Address
Jl. Gajah Mada. No. 34 Kotabaru, Bandar Lampung 35121
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Wahana Peternakan
ISSN : 27746119     EISSN : 25802941     DOI : https://doi.org/10.37090/jwputb.v7i2
Core Subject : Agriculture,
jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah berdasarkan double blind peer-review yang bertujuan untuk menyebarluaskan semua informasi yang berkontribusi pada pemahaman dan pengembangan peternakan dengan menerbitkan makalah penelitian asli, artikel telaah pustaka, kasus lapangan, dan gagasan asli. Jurnal ini mencakup semua aspek yang berkaitan dengan Peternakan dan Veteriner dan sudah terakreditasi SINTA 4
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan" : 16 Documents clear
PERBAIKAN KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR LIMBAH KOPI (Coffea canephora) YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN Trichoderma reesei: Improvement of Crude Protein and Crude Fiber Content in Fermented Coffee (Coffea canephora) Waste Using Trichoderma reesei Liliani, Emili; Marlida, Yetti; Yuniza, Ahadiyah; Ardani, Laily Rinda
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1149

Abstract

Kulit kopi merupakan limbah yang masih belum banyak dimanfaatkan hingga saat ini. Ketersediaan limbah kopi dan nilai nutrisi yang terkandung di dalamnya, membuat limbah kopi dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif. Namun, pemanfaatannya sebagai pakan ternak khususnya unggas masih terkendala karena kandungan serat kasar yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas limbah kopi sebagai pakan alternatif ternak unggas melalui fermentasi kapang Trichoderma reesei (8,2 x108 CFU/g) dengan dosis dan lama fermentasi yang terbaik. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan yang terdiri dari 2 faktor yaitu dosis inokulum (A1=3%, A2=6%, dan A3=9%) dan lama inkubasi (B1=5 hari, B2=10 hari dan B3= 15 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis inokulum dan waktu inkubasi terbaik pada perlakuan A2B1 (dosis inokulum 6%, waktu inkubasi 5 hari) berpengaruh sangat nyata (p<0,05) dalam meningkatkan kandungan protein kasar limbah kopi fermentasi sebesar 12,58%. Sementara itu, dosis inokulum dan waktu inkubasi terbaik pada perlakuan A2B2 (dosis inokulum 6%, waktu inkubasi 10 hari) berpengaruh nyata (p<0,05) dalam menurunkan kandungan serat kasar limbah kopi fermentasi sebesar 27,06%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa interaksi dosis inokulum dan lama inkubasi terbaik mampu memperbaiki kualitas limbah kopi dengan meningkatkan kandungan protein kasar sebesar 12,58% (A2B1) serta menurunkan serat kasar limbah kopi fermentasi sebesar sebesar 27,06% (A2B2).   Kata kunci: Fermentasi, Limbah kopi, Protein kasar, Serat kasar, Trichoderma reesei
OPTIMASI SUHU ANNEALING PROSES PCR AMPLIFIKASI GEN ATP1 A1 SAPI JABRES DAN GALEKAN: Optimization of Annealing Temperature PCR Process ATP1 A1 Gene Amplification in Jabres and Galekan Cows Dewi Khosiya Robba; Tuwi Ramsiati, Dyah; Indah Wulansari, Wahyuni; Chanafi, Mochammad; Asepriyadi; Ariyanti, Rina; Nihaya, Ullin
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1160

Abstract

Adanya kenaikan suhu pada lingkungan sekitar ternak sapi lokal Jabres dan sapi Galekan memiliki efek negatif terhadap perkembangan, pertumbuhan, produktivitas dan reproduksi-nya. Untuk itu, diperlukan metode untuk mengetahui kemampuan adaptasi sapi terhadap cekaman panas. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah DNA sapi lokal Jabres dan sapi Galekan dengan menggunakan metode penelitian molekuler in-vitro seperti isolasi DNA, Amplifikasi gen ATP1 A1 dengan Optimasi PCR, elektroforesis dan hasil visualisasinya. Isolasi DNA pada 8 sampel darah sapi Jabres dan sapi Galekan menunjukkan hasil isolasi DNA yang tepat dan sesuai dengan ditandai munculnya pita DNA yang terang dan tebal. Sedangkan, suhu annealing pada proses optimasi PCR yang digunakan untuk menempelkan primer forward ATP1 A1 5'- TCC CCA AGC TAG TGA CCA AG -3' dan primer reverse ATP1 A1 5'- TCT GTG GCT CTG ATT CTC CC -3' adalah 57oC, 57,3oC, 58,1oC, 59,3oC, 60,7oC, 61,9oC, 62,7oC, 63oC. Hasil optimasi PCR dielektroforesis dengan 100 volt selama 35 menit kemudian gel agarose hasil elektroforesis divisualisasikan menggunakan UV transilluminator sehingga didapatkan hasil suhu annealing yang optimal pada suhu 57 oC.   Kata Kunci : Sapi, PCR, gen ATP1A1, Annealing
PENGARUH DOSIS PEMBERIAN PROBIOTIK CAMPURAN (Lactobacillus harbinensis DAN Saccharaomyces cerevesiae) DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMA DAN KOLESTEROL DAGING BROILER: Effect of Dosage of Mixed Probiotics (Lactobacillus harbinensis and Saccharaomyces cerevesiae) in Drinking Water on Performance and Cholesterol of Broiler Meat Sayuti, Tiara Sarina Putri; Marlida, Yetti; Heryandi, Yan; Anggraini, Lili
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian probiotik campuran (Lactobacillus harbinensis dan Saccharaomyces Cerevesiae) pada air minum terhadap performa broiler (konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum). Penelitian ini menggunakan 100 ekor DOC broiler unsex strain Arbor Acres CP-707, dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan, faktor A: (tanpa pemberian probiotik), B: (0,1 ml probiotik campuran/20 ml air minum/ekor), C: (0,2 ml probiotik campuran/20 ml air minum/ekor), dan D: (0,3 ml probiotik campuran/20 ml air minum/ekor). Analisa data menggunakan tabel ANOVA (analysis of variance) yang dilanjutkan dengan analisis Duncan’s Multi Range Test (DMRT). Pemberian probiotik campuran L. harbinensis dan S. Cerevesiae pada broiler tidak mempengaruhi konsumsi dan konversi pakan, namun meningkatkan pertambahan bobot badan dibanding dengan yang tidak diberi probiotik.   Kata kunci: Lactobacillus harbinensis, Mikroba Campuran, Saccharaomyces Cerevesiae, Performa Broiler
POTENSI DAYA DUKUNG LIMBAH TANAMAN PANGAN DAN HIJAUAN SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN PANCA RIJANG DAN KECAMATAN KULO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG: The Potential Carrying Capacity of Forage and Crop Waste in The Pancarijang and Kulo Districts, Sidenreng Rappang Regency Yusuf, Subaedy; Hazairin Zubair; Arif, Samsu
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya dukung limbah tanaman pangan dan hijauan di Kecamatan Pancarijang dan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai sumber pemetaan wilayah terhadap pengembangan peternakan. Penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder yaitu populasi ternak ruminansia dan luas panen tanaman pangan dan hijauan. Hasil penelitian menunjukkan produksi bahan kering limbah tanaman pangan dan hijauan di Kecamatan Pancarijang yaitu 21.661,77 ton bahan kering (BK) dan Kecamatan Kulo sebesar 28.837,86 ton BK. Produksi limbah tanaman pangan dan hijauan tertinggi berasal dari Desa Rijangpanua, Kecamatan Kulo yaitu sebesar 8964,48 ton BK. Daya dukung untuk pakan yang berasal dari limbah jerami padi, jagung dan hijauan yaitu sebanyak 19.001,56 satuan ternak (ST) di Kecamatan Pancarijang dan 25.296,37 ST di Kecamatan Kulo. Hasil analisis location quotient (LQ) di Kecamatan Pancarijang menunjukkan LQ >1 untuk jerami padi terdapat berada pada lima Desa yaitu Rappang, Lalebata, Macorawalie, Kadidi, dan Timureengpanua, sementara Desa tempat program DKS memiliki LQ <1 untuk jerami padi, namun mempunyai keunggulan LQ>1 berasal dari jerami jagung dan hijauan. Demikian nilai LQ >1 di Kecamatan Kulo untuk jerami padi terdapat empat Desa yaitu Kulo, Maddenra, Bina Baru dan Abbokongang, sedangkan Desa Mario dan Rijangpanua memiliki LQ<1. Namun, kedua Desa tersebut memiliki keunggulan yang sama dengan wilayah DKS di Kecamatan Pancarijang yaitu memiliki jerami jagung dan hijauan yang dapat mendukung ketersediaan limbah tanaman pangan berdasarkan bahan kering sebagai pakan ternak ruminansia.   Kata kunci: Daya dukung, Hijauan, Limbah tanaman pangan, Location quotient, Produksi bahan kering
REVIEW: PEMANFAATAN FERMENTASI TEPUNG TANAMAN AZOLLA (Azolla microphylla) TERHADAP PERFORMA PADA PAKAN UNGGAS: Review: Utilization of Azolla Flour Fermentation (Azolla microphylla) in Poultry Feed Performance Achmadi, Puspita Cahya; Rinca, Korbinianus Feribertus; Bollyn, Yohana Maria Febrizki; Luju, Maria Tarsisia; Gultom, Roselin
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1230

Abstract

Azolla microphylla merupakan tanaman paku air yang banyak ditemukan di atas permukaan air dan banyak ditemukan ditemukan pada lahan persawahan di Indonesia. Tanaman Azolla microphylla banyak dianggap sebagai gulma sehingga tidak dimanfaatkan secara maksimal dan Sebagian tanaman digunakan sebagai pupuk. Potensi produksi Azolla microphylla cukup baik dengan memiliki karakter pertumbuhan yang cepat. Pemanfaatan tepung Azolla microphylla tidak hanya sebagai pupuk, tetapi mulai dikembangkan sebagai salah satu sumber bahan pakan ternak, termasuk unggas. Azolla microphylla kaya dengan protein, serta mengandung asam amino. Analisis kimia Azolla microphylla 80,53%, protein kasar 24,06%, serat kasar 13,44%, lemak kasar 3,27%, abu 19,47%, BETN 37,71%. Azolla microphylla umumnya mengandung keterbatasan dalam protein dan memiliki serat kasar yang cukup tinggi sehingga memerlukan pengolahan teknologi yaitu fermentasi yang bertujuan untuk meningkatkan daya cerna dan efisiensi pakan serta kadar air tinggi. Tanaman azolla dimanfaatakan sebagai salah satu terobosan bahan pakan yang digunakan bagi ternak unggas. Pemanfaatan tepung azolla terfermentasi sebanyak 5-10% memiliki manfaat terhadap performa produksi meliputi konsumsi, pertumbuhan bobot badan (PBB) dan konversi pakan pada ternak unggas broiler, petelur, dan itik.   Kata kunci: Azolla microphyla, manfaat, analisis kimia, ternak unggas
PENINGKATAN KUALITAS BONGGOL SINGKONG MELALUI TEKNOLOGI FERMENTASI MENGGUNAKAN Aspergillus niger TERHADAP KANDUNGAN NUTRIEN: Improving the Quality of Cassava Cobs Through Fermentation Technology Using Aspergillus Niger on Nutrient Content Budi Prasetyo, Aris; Baginda Iskandar Moeda Tampoebolon; Limbang Kustiawan Nuswantara
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1254

Abstract

Faktor terpenting dalam mendukung produktivitas ternak ruminansia adalah ketersediaan pakan yang berkualitas dan tersedia setiap saat. Tujuan penelitian penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh aras konsentrasi Aspergillus niger dan lama waktu pemeraman terhadap kandungan nutrien bonggol singkong. Penelitian ini didesain menggunakan rancangan acak lengkap pola factorial 3x3 dengan 3 ulangan. Fermentasi menggunakan kapang Aspergillus niger dengan 3 aras konsentrasi (A0: 0%, A1: 2,4% dan A2: 5%) dan lama pemeraman (T0: 0 hari, T1: 2 hari dan T2: 4 hari). Variabel yang diamati adalah kandungan bahan kering, kadar abu, kadar lemak kasar, kadar serat kasar, kadar protein kasar, kadar BETN. Data dianalisis ragam kemudian dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh interaksi (p<0,05) antar aras dan lama waktu pemeraman yang berbeda terhadap kandungan serat kasar dan protein kasar bonggol singkong yang difermentasi dengan kapang Aspergillus niger. Pada kombinasi perlakuan A2T2 menghasilkan penurunan serat kasar paling tinggi (20,12%), peningkatan protein kasar tertinggi (12,99%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi perlakuan aras starter dan lama waktu pemeraman meningkatkan protein kasar dan menurunkan serat kasar dengan penggunaan aras starter Aspergillus niger 5% dan lama pemeraman 4 hari.   Kata Kunci: Aspergillus niger, bonggol singkong, kandungan nutrien
PENGGUNAAN TEPUNG MAGGOT BSF (Hermetia illucens) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN AYAM PETELUR JANTAN : The Use of BSF Maggot Meal (Hermetia Illucens) in Rations on the Growth Performance of Male Laying Hens Susanto, Jepri; Kaharuddin, Desia; Kususiyah
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1257

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengunaan tepung maggot BSF (Hermetia illucens) dalam ransum terhadap performa pertumbuhan ayam petelur jantan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 5 ulangan dan setiap ulangan menggunakkan 8 ekor ayam petelur jantan strain Lohmann Brown. Faktor pembeda antar perlakuan adalah level penggunaan tepung maggot dalam ransum, yaitu: 0% (P0), 4% (P1), 8% (P2), dan 12% (P3). Variabel pengamatan yaitu konsumsi ransum, bobot badan, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung maggot berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap performa pertumbuhan ayam petelur jantan. Konsumsi ransum, bobot badan dan pertambahan bobot badan P0 dan P1 nyata lebih tinggi dibandingkan P2 dan P3, sedangkan konversi ransum P0, P1, dan P2 lebih rendah dibandingkan P3. Dapat disimpulkan bahwa tepung maggot dapat digunakan sampai level 4% tanpa menurunkan konsumsi ransum, bobot badan dan pertambahan bobot badan, sedangkan efisiensi ransum menurun pada level 12%.   Kata kunci : Ayam Petelur Jantan, Performa Pertumbuhan, Tepung Maggot.
SUMBER DAYA GENETIK MALEO (Macrocephalon maleo): POPULASI, ANCAMAN KEPUNAHAN, SERTA UPAYA PELESTARIAN: Maleo Genetic Resources (Macrocephalon maleo): Populations, Extinction Threats, and Conservation Efforts Lase, Jonathan Anugrah; Rafian, Teguh; Bilyaro, Woki
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1297

Abstract

Burung maleo (Macrocephalon maleo) adalah endemik Sulawesi yang berasal dari famili Megapodiidae, dan sebagai maskot provinsi Sulawesi Tengah. Maleo saat ini digolongkan dalam satwa langka, sehingga perlu dilindungi agar terhindar dari kepunahan. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.106/Men LHK/Setjen/Kum.1/12/2018 turut memperkuat posisi maleo sebagai satwa yang dilindungi. Maleo memiliki keunikan dari ciri morfologi, habitat tempat tinggal hingga cara perkembangbiakannya. Maleo tersebar di beberapa tipe habitat mulai dari tempat datar yang panas hingga hutan pegunungan yang lebat. Pada habitat alaminya, burung maleo memanfaatkan pohon untuk bertengger, berteduh, dan beristirahat. Burung maleo mempunya keunikan sebagai spesies burrow nester, yakni pembuat sarang dalam liang atau lubang. Pada aspek perkembangbiakannya, maleo melakukan penetasan telur secara alami, dengan menggunakan panas bumi (geothermal) atau panas matahari. Konservasi burung maleo perlu diupayakan untuk menjamin keberlangsungan hewan endemik ini. Terdapat beberapa program konservasi terhadap burung maleo, contohnya Taman Bogani Nani Wartabone, dan Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah yang programnya berfokus pada pelestarian dan membangun perkembangbiakan maleo. Upaya konservasi maleo sebagai satwa langka di Indonesia memiliki tujuan utama yang mencerminkan kepentingan pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem alam Indonesia.   Kata kunci: Konservasi, Maleo, Macrocephalon maleo, Sumber daya genetik, Sulawesi
PENGARUH KONSUMSI TEPUNG GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMA BROILER: Effect of Consumption Gambir Meal (Uncaria gambir Roxb) in Drinking Water on Broiler Performance Nilawati; Sari Amir, Yurni; Fati, Nelzi
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian tepung gambir (Uncaria gambir Roxb) melalui air minum terhadap performa broiler. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 5 ekor broiler.  Perlakuan A sebagai kontrol, perlakuan B penambahan 2,5 gram tepung gambir / liter air minum, penambahan 5 gram tepung gambir / liter air minum (C), penambahan 7,5 gram tepung gambir /liter air minum  (D) dan penambahan  10 gram tepung gambir / air muinum (E). Variabel penelitian meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum dan persentase karkas broiler. Hasil penelitian didapatkan bahwa suplementasi tepung gambir (Uncaria gambir Roxb)  sebanyak 5 gram dalam 1 liter air minum broiler berpengaruh signifikan terhadap konversi pakan dan pertambahan bobot yaitu terjadi peningkatan pertambahan bobot badan dan konversi pakan yang efisien, namun tidak berpengaruh terhadap  konsumsi pakan dan persentase karkas.   Kata kunci: Ayam Broiler, Performans,Tepung Gambir.
PENGARUH PENGGUNAAN KAPANG TRICHODERMA VIRIDE TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PADA CAMPURAN ONGGOK DAN AMPAS TAHU : The Effect of Using Trichoderma Viride Mold on Crude Protein and Crude Fiber Levels in a Mixture of Tapioca By-Products (Onggok) and Tofu Dregs Indayati, Anis; Marlida, Yetti; Endo Mahata, Maria; Rinda Ardani, Laily
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 1 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1377

Abstract

Limbah industri pengolahan pangan seperti onggok dan ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif khususnya ternak unggas. Namun, pemanfaatan onggok dan ampas tahu terkendala faktor pembatas sebagai pakan unggas karena kedua bahan ini mengandung serat kasar yang tinggi. Selain itu, kandungan protein kasar pada onggok juga rendah dan tinggi asam sianida (HCN). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas campuran onggok dan ampas tahu sebagai pakan alternatif ternak unggas melalui fermentasi kapang Trichoderma viride (9,2 x108 CFU/g) sebanyak 4% dari substrat dengan campuran dan waktu fermentasi tertentu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan. Faktor A (komposisi onggok dan ampas tahu): A1 = 80%:20%, A2 = 60%:40%, A3 = 40%:60% dan faktor B (waktu fermentasi): B1 = 3 hari, B2 = 5 hari, B3 = 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi onggok dan ampas tahu 60%:40% dan waktu fermentasi 7 hari berpengaruh nyata (p<0,05) dalam meningkatkan kandungan protein kasar tertinggi menjadi 21,28%. Sementara itu, penurunan kandungan serat kasar terendah (p<0,05) ditunjukkan pada perlakuan komposisi onggok dan ampas tahu 60%:40%, waktu fermentasi 7 hari yaitu sebesar 16,07%. Perlakuan terbaik menurunkan kandungan HCN onggok dari 167,70 ppm menjadi 2,1 ppm setelah fermentasi. Dapat disimpulkan bahwa interaksi komposisi onggok dan ampas tahu dengan waktu fermentasi terbaik mampu memperbaiki kualitas dengan meningkatkan kandungan protein kasar menjadi 21,28%, menurunkan serat kasar menjadi 16,07% dan kandungan HCN onggok menjadi 2,1 ppm.   Kata kunci: Ampas tahu, Fermentasi, Onggok, Protein kasar, Serat kasar, Trichoderma viride

Page 1 of 2 | Total Record : 16