cover
Contact Name
Andi Astinah Adnan
Contact Email
andi.astinah.adnan@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
diniasyari16@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. sidenreng rappang,
Sulawesi selatan
INDONESIA
MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan
ISSN : 2622691X     EISSN : -     DOI : http://dx.doi.org/10.25147/moderat.v5i2.2127
Core Subject : Humanities, Social,
MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh. Jurnal ini berisi artikel hasil penelitian atau yang setara dengan hasil penelitian yang berhubungan dengan bidang Ilmu Pemerintahan dengan ruang lingkup, sebagai berikut: pemerintahan desa, pembangunan masyarakat desa, pembangunan perdesaan, pemberdayaan masyarakat, manajemen sumber daya pemerintahan, organisasi pemerintahan, manajemen pemerintahan, e-government, penganggaran pemerintahan, kebijakan publik, sosial, politik, kebijakan pemerintahan, pelayanan publik, proses legislasi, pengawasan pemerintahan, birokrasi, ekologi pemerintahan, perencanaan pembangunan, dan budaya politik. Terbit empat kali dalam setahun atau dengan frekuensi terbitan 3 bulanan, yakni pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November dengan p-ISSN: 2442-3777 dan e-ISSN: 2622-691X.
Articles 360 Documents
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DI DESA PURWASARI KECAMATAN KAWALI KABUPATEN CIAMIS LUKKY FIRDAN
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 2, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v2i4.2760

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah Kemampuan masyarakat dalam menyumbangkan pendapatnya tentang perencanaan pembangunan desa masih kurang. Hal ini terbukti saat dilaksanakan rapat tentang perencanaan pembangunan yang dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2015 diketahui dari 70 orang yang diundang yang hadir hanya 30 orang dan itupun tidak memberikan masukan atau gagasannya dalam perencanaan pembangunan. Kepedulian masyarakat masih kurang. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui program pembangunan desa. Tidak adanya tarikan udunan atau iuran dari tahun 2010, tetapi swadaya dari masyarakat ada dalam pembangunan didusun masing-masing. Rumusan masalah dalam penelitian (1) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa? (2) Hambatan-hambatan apa yang dihadapi masyarakat untuk berpartisipasi dalam musyawarah perencanan desa (3) Upaya-upaya apa yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi agar dapat berpartisipasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan? Metode yang digunakan adalah deskriptif analis, dengan sampel penelitian berjumlah 10 orang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa di Desa Purwasari Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis, telah dilaksanakan cukup baik sesuai dengan langkah-langkah partisipasi dalam pengambilan keputusan, pelaksanan kegiatan, pemantauan dan evaluasi serta partisipasi dalam pemanfaatan hasil-hasil pembangunan (Mardikanto, 2013:82). Hasil observasi menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa di Desa Purwasari Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis sesuai dengan ketentuan, hambatan-hambatan yang dihadapi masyarakat untuk berpartisipasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa di Desa Purwasari Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis, adalah kualitas SDM masyarakat. Kualitas SDM yang dimaksud adalah kemampuan masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi sekolah mash kurang. Kemampuan masyarakat dalam melakukan pemantauan dan evaluasi pembangunan, tidak semuanya mengerti. Kemampuan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan peningkatan SDM melalui sosialisasi oleh pegawai desa, meningkatkan kesadaran masyarakat dengan memberikan pembinaan rutin, berusaha bersikap lebih pro aktif serta lebih terbuka dan berusaha bersikap terbuka bagi siapa saja.
EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI OLEH BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP3K) DALAM MENINGKATKAN HASIL PENDAPATAN USAHA TANI DI DESA WONOHARJO KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN DINI INDRIANI
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 5, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v5i4.3042

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum optimalnya pemberdayaan kelompok tani oleh Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) dalam meningkakan hasil pendapatan usaha tani di desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Efektivitas pemberdayaan kelompok tani oleh Balai Penyluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) dalam meningkatkan hasil pendapatan usaha tani di desa Wonoharjo Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran belum berjalan dengan optimal. Hambatan-hambatan yang dihadapi adalah kurangnya fasilitas penyuluhan pertanian, kurangnya tenaga penyuluh sebagai pelatih dan pendidik, kurangnya pendanaan untuk pelaksanaan pelatihan  berlanjut dan berkesinambunagan dan Masih kurangnya pembiayaan dalam penyelenggaraan program penyuluhan di tingkat kecamatan sesuai dengan sasaran dan target.upaya yang dilakukan adalah  perbaikan fasilitas penunjang penyuluhan pertanian, seperti lahan demplot, penyediaan saluran irigasi, dan penyediaan alat-alat pertanian, menambah petugas penyuluh swadaya, melakukan kerjasama dengan pemerintah desa dalam penggalangan dana secara swadaya baik itu dari anggota kelompok tani, instansi terkait, penyuluh pertanian, atau pun pihak lainnya dan Mengajukan proposal permohonan sejumlah anggaran untuk menyelenggarakan program penyuluhan sesuai sasaran dan terget
PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT DESA DALAM PERENCANAAN METODE PARTISIPATIF Ahmad Mustanir; Hariyanti Hamid; Rifni Nikmat Syarifuddin
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v5i3.2677

Abstract

Tujuan dalam pemberdayaan kelompok masyarakat khususnya Kelompok Wanita Tani  Lestari dalam perencanaan melalui metode partisipatif adalah pendampingan untuk memberdayakan kelompok masyarakat tersebut dalam menyelesaikan permasalahannya, dengan membuat sebuah perencanaan partisipatif. Pemberdayaan pendampingan perencanaan partisipatif dilakukan untuk membantu permasalahan mitra dengan kegiatan-kegiatan dan metode : 1).Melakukan pendampingan dan penyuluhan tentang pentingnya bekerjasama dalam berorganisasi dan pembagian kerja untuk menunjang perekonomian keluarga serta pengaturan manajemen dan tata tertib administrasi, 2).Pelatihan dan pendampingan pelaksanaan metode Participatory Rural Appraisal (PRA), 3).Pelatihan dan pendampingan pelaksanaan Transect, 4).Penyuluhan tentang keorganisasian dan kewirausahaan pertanian/perkebunan, 5).Penyiapan lokasi kebun bibit desa. Kegiatan dan metode ini dilakukan setelah melihat permasalahan mitra seperti masih banyak anggota kelompok yang belum memiliki pengetahuan pentingnya berorganisasi untuk membantu perekonomian keluarga, manajemen dan administrasi organisasi yang masih belum tertib dan teratur, banyak yang tidak mengerti dan sama pemahamannya tentang budidaya pertanian, pengaturan waktu pembagian kerja dalam mengurusi organisasi dan usaha pertanian dengan kesibukan di urusan rumah tangga serta permasalahan kesulitan mencarikan lahan yang tepat bagi sebagian anggota untuk Kebun Bibit Desa. Kesimpulan pemberdayaan kelompok masyarakat ini adalah mampu meningkatkan keberdayaan Kelompok Wanita Tani Lestari utamanya pada meningkatnya pengetahuan, kemampuan manajemen dan keterampilan dari Kelompok Wanita Tani Lestari dalam berorganisasi. Juga mampu membuat sebuah perencanaan partisipatif melalui Metode Transect dan Participatory Rural Appraisal (PRA) dalam penyiapan sebuah kebun bibit desa baru bagi anggotanya. 
STRATEGI PEMBERDAYAAN GABUNGAN KELOMPOK TANI OLEH BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN (BP3K) KECAMATAN CIJEUNGJING DI DESA CIHARALANG KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS Nani Nura'eni
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 4 (2017): -
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v3i4.852

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi diantaranya oleh kurang maksimalnya penyuluhan dari penyuluh pertanian tentang cara budidaya tanamam yang baik dan benar.Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan berbagai permasalahan yaitu:1) Bagaimana Strategi Pemberdayaan Gabungan Kelompok Tani oleh Balai PenyuluhanPertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K)Kecamatan Cijeungjing di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis ? 2) Bagaimana hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Strategi Pemberdayaan Gabungan Kelompok Tani oleh Balai PenyuluhanPertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K)Kecamatan Cijeungjing di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis ?3) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Strategi Pemberdayaan Gabungan Kelompok Tani oleh Balai PenyuluhanPertanian, Perikanan, dan Kehutanan(BP3K) Kecamatan Cijeungjing di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis ? Metode penelitian yangdigunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan (observasi, dan wawancara). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa Strategi Pemberdayaan Gabungan Kelompok Tani oleh BP3KKecamatan Cijeungjing di Desa Ciharalang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis belum berjalan dengan optimal. Terdapat hambatan yang dihadapi diantaranya, pola pikir petani yang belum berfikir untuk melakukan agribisnis.Untuk mengatasi hambatan tersebut, dilakukan beberapa upaya diantaranyamengajak dan memotivasi anggota gabungan kelompok tani untuk dapat berfikir lebih maju dengan menerapkan pola agribisnis.  Kata Kunci : Strategi, Pemberdayaan, Balai PenyuluhanPertanian, Perikanan, danKehutanan (BP3K)
ANALISIS KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GARUT DALAM PENYELENGGARAAN FUNGSI LEGISLASI PERIODE 2014-2019 Selvi Centia Centia; Nandang Alamsah Deliarnoor; Rahman Mulyawan
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 6, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v6i3.3419

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari akumulasi permasalahan yang berakar dari lemahnya kapasitas Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Garut Periode 2014-2019. Lemahnya kapasitas lembaga legislatif tersebut terlihat dari tidak terakomodirnya aspirasi, keinginan, dan tuntutan masyarakat Kabupaten Garut yang terlihat dari minimnya usulan Ranerda setiap tahunnya yang hanya satu produk usulan. Dampak yang ditimbulkan kemudian yaitu banyaknya pekerjaan rumah berupa proyek yang tidak kunjung terselesaikan seperti proyek Pasar Leles, Art Center, dan Sarana Olahraga Ciateul yang mangkrak dan otomatis menimbulkan kerugian negara. Ihwal tersebut diperparah dengan kedisiplinan anggota DPRD dalam menyelenggarakan kewajibannya. Tujuan penulisan ini adalah menganalisis kapasitas sumber daya manusia DPRD Kabupaten Garut dalam Penyelenggaraan Fungsi Legislasi  Periode 2014-2019, penelitian ini menggunakan basis analisis capacity building dari Grindle (1997:1-28) yang berfokus terhadap aspek pengembangan sumber daya manusia (SDM). Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan tugas pokok dan fungsi oleh DPRD Kabupaten Garut dalam penyelenggaraan fungsi legislasi periode 2014-2019 berdasarkan aspek sumber daya manusia dikatakan masih lemah. Hal tersebut terbukti dari minimnya usulan Ranerda oleh DPRD Kabupaten Garut yang cenderung tidak sebanding dengan usulan Ranerda eksekutif, lemahnya penyelenggaraan dalam mengkomodir tuntutan dan keinginan masyarakat terlihat dari penolakan audiensi masyarakat oleh DPRD, di samping banyaknya perilaku tidak disiplin seperti ketidakhadiran dalam Rapat Paripurna dan bermain games saat rapat berlangsung
PEMBINAAN KARANG TARUNA OLEH KEPALA DESA DI DESA PANULISAN BARAT KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP Noefiyanda Baesti
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v3i1.681

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Kepala Desa kurang melakukan sosialisasi dengan organisasi Karang Taruna. Kepala Desa kurang memberikan pelatihan yang berkaitan dengan teknologi informasi kepada organisasi karang taruna misalnya pengurusan administrasi. Kepala Desa kurang melakukan pemantauan terhadap organisasi karang taruna. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1).Bagaimana pelaksanaan pembinaan karang taruna oleh Kepala Desa di Desa Panulisan Barat Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap? 2). Bagaimana hambatan-hambatan dalam pembinaan karang taruna oleh Kepala Desa di Desa Panulisan Barat Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap? 3). Bagaiaman upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pembinaan karang taruna oleh Kepala Desa di Desa Panulisan Barat Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap?Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Adapun langkah-langkah dalam analisis data kualitatif yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), conclusion drawing/verification (verifikasi data).Berdasarkan hasil penelitian dapat penulis disimpulkan bahwa Pembinaan Karang Taruna oleh Kepala Desa di Desa Panulisan Barat dilaksanakan masih belum baik, jika disesuaikan dengan tujuan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pembinaan menurut Fathoni (148 : 2006). Hambatan yang dihadapi dalam pembinaan Karang Taruna oleh Kepala Desa di Desa Panulisan Barat seperti masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan Kepala Desa serta minimnya anggaran untuk menggerakan seluruh anggota Karang Taruna di Desa Panulisan Barat agar dapat meningkatkan keterampilannya serta mengembangkan organisasi Karang Taruna tersebut. Upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut diantaranya yaitu Kepala Desa berusaha memberi motivasi baik berupa materi maupun sarana prasarana kepada organisasi Karang Taruna di Desa Panulisan Barat serta melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait yang mampu memdukung terhadap jalannya organisasi Karang Taruna. Kata Kunci : Pembinaan, Karang Taruna, Pemerintah Desa
KINERJA TENAGA PENGGERAK DESA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEIKUTSERTAAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA (MOP) DI DESA BATUMALANG KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN PANGANDARAN ATANG SUDRAJAT
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v1i2.2785

Abstract

Desa Batumalang Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran memiliki target pemakaian Kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP) Tahun 2013 sampai dengan oktober 2014 sebanyak 3 peserta namun realisasi hanya sebanyak 1 peserta, hal tersebut menginidikasikan adanya permasalahan dalam Kinerja Tenaga Pengerak Desa untuk meningkatkan keikutsertaan pria dalam menakai alat kotrasepsi. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran penelitian ini dilaksanakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas tentang suatu permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahawa kinerja tenaga penggerak desa dalam upaya meningkatkan keikutsertaan pemakaian kontrasepsi metode operasi pria (MOP) di Desa Batumalang Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran dalam melaksanakan tugasnya masih kurang optimal. Hambatan-hambatan dalam kinerja tenaga penggerak desa dalam upaya meningkatkan keikutsertaan pemakaian kontrasepsi metode operasi pria (MOP) di Desa Batumalang Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran antara lain: Tenaga Penggerak Desa dalam memberikan pemahaman KB kepada masyarakat khususnya pria atau suami masih belum dilaksanakan dengan baik, Tenaga Penggerak Desa dalam hal membantu Pos KB dan Sub Pos KB agar memperoleh anggaran dari pemerintah desa masih kurang dilaksanakan dengan haik, Mendata jumlah dan kondisi sasaran Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia masih kurang dilaksanakan dengan baik. Memberikan informasi dan pelaksanaan pembinaan kepada kelompok UPPKS baik yang lama maupun yang baru masih kurang dilaksanakan dengan baik.
PERANAN KEPEMIMPINAN ADIPATI SINGACALA DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI KAWALI KABUPATEN CIAMIS (TAHUN 1643-1718 MASEHI) Aan Anwar Sihabudin; Andang Andi
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v6i2.3514

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini dilatarbelakangi oleh diversifikasika bahwa Islam di Kawali pada masa itu dihadapkan kepada dua jenis lingkungan, yaitu budaya yang menyerap unsur-unsur Hindunisme dan budaya perdesaan yang masih benar-benar rural murni yang kemudian berbuah akulturasi antara ajaran Islam dengan budaya setempat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka penulis menyimpulkan bahwa Adipati Singacala memerintah daerah Kawali pada tahun (1643–1718 M) dengan gelar Dalem. Adipati Singacala adalah putra Adi Dampal dan merupakan Cicit Pangeran Bangsit. la menjadi menantu Pangeran Usman. Dalem Adipati Singacala dimakamkan di Situs Kawali. Atas keinginannya punden berundak tempat pemujaan Hindu dibongkar dan dijadikan makamnya. Inilah salah satu metode penyebaran Islam di daerah Kawali sehingga sekarang Situs Kawali dikenal dengan sebutan Astana Gede; Kondisi umum sosial keagamaan masyarakat Kawali sebelum Islam adalah sistem pemerintahanya berbentuk kerajaan penganut ajaran animisme terhadap roh leluhur dan beragama Hindu, kehidupan sosial masyarakatnya sejahtera dengan mata pencaharian sebagai petani dan peternak; Peranan Kepemimpinan Adipati Singacala dalam penyebaran Agama Islam di Kawali antara Tahun 1643-1718 M adalah dengan pemanfaatan ajaran moral dari budaya pra-Islam dalam sosialisasi Islam di Kawali seperti memanfaatkan ajaran dalam prasasti Kawali dan merubah fungsikan tempat pemujaan menjadi tempat ibadah. Selanjutya pengubahan acara-acara pemujaan, ritual adat diubah menjadi acara sukuran salametan dan do’a bersama.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 MANGKUBUMI DI KECAMATAN MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA PURNAMASARI PURNAMASARI
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 2, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v2i3.2751

Abstract

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif  oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Mangkubumi di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya? 2) Bagaimana hambatan-hambatan Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Mangkubumi di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya? 3) Bagaimana upaya-upaya Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Mangkubumi di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya? Konsep dasar penelitian ini terdiri dari satu variabel tentang Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Mangkubumi di Kecamatan Mangkubuki Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan narasumber sebanyak 10 orang terdiri dari 6 masyarakat serta wali murid, 3 Guru dan 1 Kepala Sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara). Teknik analisis data kualitatif, yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Mangkubumi di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya belum mencapai hasil yang optimal. Hambatan yang di hadapi, yaitu dikarenakan belum adanya Guru Pembimbing Khusus serta kurangnya sarana prasarana penunjang penyelenggaraan pendidikan inklusif. Upaya yang dilakukan yaitu dengan mengoptimalkan biaya operasional yang ada serta guru pamong yang ada tetap menyampaikan materi pembelajaran yang ada agar proses kegiatan belajar tetap berjalan hingga siswa berkebutuhan khusus mengerti dengan materi yang disampaikan guru pamong. 
PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA CINTAKARYA KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN TARLI TARLI; IMAM MAULANA YUSUF
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25147/moderat.v1i1.2934

Abstract

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa pelaksanaan kepemimpinan Kepala Desa di Desa Cintakarya adalah rendahnya kepemimpinan Kepala Desa dalam mengelola dan melaksanakan pemerintahannya. Bertolak dari pemasalahan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Desa?; 2) Bagaimana hambatan yang dihadapi dalam Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Desa?; 3) Bagaimana upaya-upaya mengatasi hambatan dalam Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Desa? Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lamanya penelitian yang penulis lakukan kurang lebih 9 bulan. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 orang. Teknik pengumpulan datanya, yaitu studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) serta studi dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Data Reduction (Reduksi Data), Data Display (Penyajian Data) dan Conclusion Drawing/ Verification (Verifikasi Data). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, bahwa: 1) Kepemimpinan Kepala Desa dalam pelaksanaannya belum optimal sehingga belum sesuai dengan pendapat Saebani dan Sumantri (2014:131) tentang sifat-sifat kepemimpinan sehingga menyebabkan program kerja desa tidak dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Begitu pula dengan hasil observasi penulis diketahui bahwa selama ini kepala desa belum optimal dalam melaksanakan kepemimpinannya kali ini dibuktikan dengan Kepala Desa kurang mampu bekerjasama dengan perangkat desa dan LPM serta masyarakat untuk meningkatkan partisipasi semua pihak. 2) Adanya hambatan-hambatan kepala desa dalam melaksanakan kepemimpinannya sehingga tidak sesuai dengan sifat-sifat kepemimpinannya seperti adanya program pembangunan yang direncanakan tidak dapat terlaksana sesuai dengan hasil musyawarah perencanaan pembangunan desa. 3) Kepala desa telah berupaya dalam melaksanakan kepemimpinannya dengan meningkatkan kerjasama yang lebih baik dengan mitra kerja pemerintahan desa dan melakukan kerjasama dengan masyarakat. Begitu pula dengan hasil observasi diketahui bahwa selama ini kepala desa telah melaksanakan berbagai upaya seperti meningkatkan keterlibatan masyarakat dan mitra kerja dalam membuat suatu rencana, pelaksanaan maupun evaluasi suatu kegiatan pembangunan sehingga dapat menunjang tercapainya program pembangunan. 

Page 2 of 36 | Total Record : 360