cover
Contact Name
herlinda
Contact Email
jurnalkeb.basurek1@gmail.com
Phone
+6285367262277
Journal Mail Official
jurnalkeb.basurek1@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mahakam Raya No.16, Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Bengkulu 38225
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Kebidanan Basurek
ISSN : 25273698     EISSN : 26214393     DOI : https://doi.org/10.51851/jkb.v1i1
Core Subject : Health,
Jurnal kebidanan Besurek merupakan jurnal yang menyediakan tulisan ilmiah untuk bertukar gagasan tentang teori, metodelogi dan inovasi berhubungan dengan dunia kesehatan khususnya lingkup Kebidanan yang tertulis dan mengandung manfaat tersurat untuk pembaca.
Articles 114 Documents
PENGARUH IBU BEKERJA TERHADAP PERTUMBUHAN ANAK AFRIANNISYAH, ENTAN; Nahdiyah Karimah
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 9 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v9i2.614

Abstract

Latar belakang : Pada tahun 2023 (49,53%) terjadi kenaikan prevalensi perempuan yang bekerja sebagai tenaga professional. Pada tahun yang sama juga terjadi kenaikan angka kematian balita / anak usia 0-59 bulan (34.226 kasus). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ibu bekerja terhadap pertumbuhan anak. Metode : Metode penelitian ini menggunakan systematic review. Penelitian ini ditinjau berdasarkan mesin pencarian PubMed, Google Scholar, dan Scopus. Artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Artikel yang dianalisis dalam penelitian ini berjumlah 5 dokumen. Hasil : Status ibu bekerja mempengaruhi kejadian stunting (nilai p < 0,05), wasting (nilai p < 0,001), dan underweight (nilai p < 0,001) pada anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun. Ibu bekerja meningkatkan kemungkinan anak mengalami stunting sebesar 4,2-18,1%. Simpulan : Status ibu bekerja mempengaruhi kejadian stunting, wasting, dan underweight pada anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun. Pemerintah perlu memperhatikan dampak ibu bekerja terhadap kesehatan anak.  
Hubungan Perawatan Payudara Dan Pola Istirahat Ibu Dengan Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Post Partum Suryani, Tri Endah; Lolli Nababan; Etti Hastuti; Dian Ika Pratiwi
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 9 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v9i2.616

Abstract

Pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat mengurangi kematian bayi akibat infeksi hingga 80% dan membantu mengurangi risiko stunting, obesitas, dan penyakit kronis di masa mendatang. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, ASI mengandung antibody dan mengandung komposisi yang tepat serta mampu meningkatkan kecerdasan bagi bayi. Di Provinsi Bengkulu cakupan pemberian ASI eksklusif masih rendah yaitu sebesar 22%, cakupan tersebut masih jauh dari target. Rendahnya pemberian ASI eksklusif dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya kelancaran pengeluaran ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk diketahuinya hubunga perawatan payudara dan pola istirahat ibu dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum. Metode penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu, dengan menggunakan teknik sampling acak sistematis. Data yang digunakan adalah data primer, diolah menggunakan uji statistik univariat, bivariat dan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum dengan nilai ρ value sebesar 0,029 <0,05, terdapat hubungan pola istirahat ibu terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum dengan nilai ρ value sebesar 0,003 < 0,05. Diharapkan bidan koordinator bersama kader posyandu lebih menggiatkan lagi penyampaian informasi dan bimbingan laktasi pada ibu menyusui agar masalah kelancaran pengeluaran ASI yang ditemukan dapat teratasi.
PENGARUH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU PADA IBU HAMIL ANEMIA TRIMESTER III TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN Rismayani; Sari Widyaningsih; Elvina, Ade; Misdah Fitri Afiqah
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 9 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v9i2.617

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki Angka Kematian Ibu yang masih cukup tinggi. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu yang tertinggi di Indonesia. Perdarahan dapat terjadi salah satunya disebabkan oleh kekurangan kadar hemoglobin atau anemia. Anemia dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi pada Ibu jika tidak ditangani dengan baik, seperti keguguran, pendarahan selama kehamilan, persalinan premature, gangguan janin, gangguan persalinan dan masa nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus kacang hijau pada ibu hamil anemia trimester III terhadap kenaikan kadar hemoglobin di BPM “E” Kota Bengkulu Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest, populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil anemia trimester III yang ada di BPM “E”, dengan sampel sebanyak 16 orang dengan teknik pengambilan sampel secara total Sampling. Menggunakan data primer, diolah secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Tahun 2024 di BPM “E” Kota Bengkulu. Hasil analisa univariat, dari 16 ibu hamil eksperimen jus kacang hijau rata-rata kadar hb didapatkan 9,51 gr/dl setelah diberi perlakuan rata-rata kadar hb 10,17 gr/dl. Hasil analisa bivariat menggunakan uji paired T Test didapatkan pada kelompok eksperimen terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan kadar hb (p= 0,000). Diharapkan tenaga kesehatan khususnya Bidan untuk selalu melakukan upaya promotif yaitu peningkatan pengetahuan pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi serta upaya pencegahan anemia pada ibu hamil yang memiliki resiko terjadinya anemia serta pada ibu yang telah mengalami anemia agar kejadian perdarahan tidak terulang kembali.
Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara dengan Kejadian Bendungan ASI di Puskesmas Eromoko II Amita, Migita Vidia; Enyk Yunanto
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 9 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v9i2.624

Abstract

Perawatan payudara pada ibu nifas dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dimana pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui baik dari proses belajar maupun hasil penggunaan indra. Pengetahuan tentang masa nifas dan perawatannya sangat diperlukan sebagai upaya pemantauan dan pengendalian dini terhadap kemungkinan timbulnya tanda bahaya nifas diantaranya komplikasi infeksi payudara pada masa nifas. Dari 46 % ibu nifas yang berkunjung 20 % ibu nifas mengalami kejadian bendungan ASI, 16 % ibu nifas mengalami ASI tidak lancar, 10 % ibu nifas mengalami payudara bengkak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara dengan kejadian bendungan ASI di Puskesmas Eromoko II. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan total sampling. Analisa yang akan digunakan adalah uji Chi-square dengan tingkat signifikasinya p=0,05. Hasil penelitian menunujukkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara mayoritas dalam kategori kurang yaitu sebanyak 8 ibu nifas (42%) dan dalam kategori cukup sebanyak 6 ibu nifas (31,6%). Kemudian, ibu nifas dalam kategori baik yaitu sebanyak 5 ibu nifas (26,4%). Sedangkan, kejadian bendungan ASI mayoritas dalam kategori mengalami bendungan ASI yaitu sebanyak 10 ibu nifas (52,6%). Sedangkan, ibu nifas dalam kategori tidak mengalami bendungan ASI yaitu sebanyak 9 ibu nifas (47,4%). Melihat dasar pengambilan kesimpulan dalam uji Chi-square yakni nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga kesimpulannya terdapat hubungan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara dengan kejadian bendungan ASI di Puskesmas Eromoko II. Semakin baik perawatan payudara yang dilakukan pada ibu postpartum maka pengeluaran ASI akan lancar. Kata kunci: Pengetahuan; Ibu Nifas; Perawatan Payudara; Bendungan ASI
Pengalaman Ibu Postpartum Pada Kelahiran Bayi Prematur Ningsih, Syafitriya; Dea Lestari
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 9 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v9i2.628

Abstract

Indonesia peringkat kelima kelahiran prematur tertinggi didunia dengan angka 15,5 per100 kelahiran hidup, Faktor kesehatan dan kondisi janin menjadi faktor penyebab bayi lahir prematur dan kelahiran bayi prematur membuat ibu mengalami tekanan psikologis ibu, intraksi ibu dengan bayi prematur terhambat, dengan demikian ibu sangat membutuhkan dukungan dari suami, keluarga, tenaga kesehatan dan lain-lain. Untuk mengetahui pengalaman ibu terhadap bayi premature. Lima tahapan melakukan scoping review digunakan dalam review ini. Lima tahapan tersebut diantaranya: mengidentifikasi pertanyaan penelitian, mengidentifikasi studi yang relevan, pemilihan studi, data charting dan menyusun, meringkas serta melaporkan hasilnya. Dari studi literatur didapatkan beberapa karakteristik studi yakni berdasarkan Jenis metodologi penelitian yang digunakan, negara yang diteliti dan pengumpulan data. Tinjauan ini juga mengulas tentang 3 tema besar berkaitan dengan pengalaman ibu postpartum dengan kelahiran bayi prematur yaitu dampak tekanan psikologis ibu, dukung yang diberikan pada ibu, interaksi ibu dengan bayi. Kelahiran bayi prematur umumnya akan membuat kekhawatiran ibu terhadap kondisi bayinya dan mengakibatkan tekanan psikologis pada ibu, hal ini membuat ibu membutuhkan dukungan dari suami, keluarga dan tenaga kesehatan, apabila masalah tekanan psikologis ini bila tidak segera di atasi akan berdampak pada kesehatan mental ibu yang akan mempengaruhi intraksi ibu dengan bayinya.
Relation early pregnancy between low birth weight incidence study at Palibelo Primary Health Center, Bima Regency: - Daniati, Dana; Vegy Melati Sukma; Ade Elvina
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 10 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v10i1.688

Abstract

Low Birth Weight (LBW) is a health problem in society. Low Birth Weight (LBW) is defined as a baby born with a body weight of <2500 grams. Babies with low birth weight can cause inappropriate developmental disorders, both cognitively and motorically, compared to babies with normal birth weight. Babies with LBW also have a higher risk of death. The incidence of Low Birth Weight (LBW) babies in the world is more common in developing countries, contributing 96.5% (WHO, 2018). The aim of this research was to determine the relationship between early pregnancy and the incidence of low birth weight babies.This research was conducted at the Palibelo Community Health Center on December 11 2024, using an observational analytical research design with a cross sectional approach with the independent variable being early pregnancy and the dependent variable being the incidence of low birth weight babies. Data collection used secondary data obtained from medical records, the population was 185 respondents and the number of samples used was 127 respondents and data processing used univariate analysis, bivariate analysis with Chi Square test analysis. The distribution of data on maternal age showed that more mothers aged ≥ 20 years gave birth, 79.5%, and the distribution of data on the incidence of LBW showed that there were more babies with normal birth weight, 80.3%. Chi Square analysis shows that there is a relationship between early pregnancy and the incidence of LBW (p value = 0.000). Providing education to teenagers not to marry at an early age is very risky for reproductive health and the babies they will be born with so it can reduce cases of LBW.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN AMENORRHEA DI TPMB ERNI WAHYUNINGSIH KAB.LAMONGAN Wasiah, Asyaul; Sarofah Ningsih, Eka; Dellamitha Arifiah Muslim
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 10 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v10i1.689

Abstract

Metode kontrasepsi suntik merupakan salah satu cara KB yang efektif, terpilih dan banyak jumlah penggunanya, namun juga memiliki efek samping diantaranya gangguan haid, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting) maupun tidak haid sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan KB Suntik 3 Bulan dengan kejadian amenorrhea. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB suntik 3 bulan di TPMB Erni Wahyuningsih Kab. Lamongan pada Bulan Desember – Januari 2025. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling, sehingga sampel sejumlah 50 responden. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah data primer dan sekunder, analisis bivariat dengan uji statistik Chi Square (p ≤0,05). Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 25 responden (50%), mayoritas responden berpendidikan dasar (SD,SMP) sebanyak 42 responden (84%), mayoritas responden adalah multipara sebanyak 44 responden (88%), mayoritas responden menggunakan KB suntik 3 bulan ≥ 12 bulan sebanyak 41 responden (82%). Hasil uji statistic lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan kejadian amenorrhea melalui uji chi square diketahui X2 hitung 4,730 dengan p-value 0,03. Dimana nilai p < 0,05 yang berarti semakin lama akseptor menggunakan KB suntik 3 bulan maka akan meningkatkan kejadian amenorrhea. Seorang Bidan perlu meningkatkan dalam memberikan penyuluhan secara komprehensif pada akseptor KB baru dan akseptor KB lama khususnya tentang efek samping KB suntik
PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PMB WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA DEWA Herlinda; Elvina, Ade; Tri Endah Suryani
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 10 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v10i1.727

Abstract

Pengaruh Kekurangan Energi Kronik (KEK) dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di PMB Wilayah KerjaPuskesmas Telaga Dewa. Anemia merupakan penyebab kematian Ibu secara tidak langsung. Pada tahun 2021 terlihat kenaikan kasus kematian ibu yang cukup meningkat dari tahun 2020 AKI sebesar 93 per 100.000 Kelahiran Hidup (32 orang dari 34.240 KH) naik menjadi 152 per 100.000 Kelahiran Hidup (50 orang dari 32.943 KH) pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh KEK dengan kejadian anemia pada Ibu hamil di PMB wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini penelitia observasional dengan rancangan Cross sectional. Tekning pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah 31 responden. Didapatkan hasil uji statistik p value=0,0002 (p≤0.05) yang artinya ada pengaruh pengaruh KEK dengan kejadian anemia pada Ibu hamil di PMB wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Diharapkan petugas kesehatan memberikan edukasi pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia.
Penelitian dan Pengembangan Kursi Hamil untuk mengurangi ketidaknyamanan Ibu Hamil Pekerja Syafitasari, Juanda; Siska Putri, Poppy
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 10 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v10i1.737

Abstract

Peningkatan karyawati dalam kegiatan ekonomi memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial dan ekonomi suatu negara. Prevalensi status wanita yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai di perkotaan pada tahun 2018 sebesar 50,88 % dibandingkan ibu rumah tangga. Dari banyak jumlah karyawati didominasi oleh usia reproduktif yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Pada setiap masa kehamilan ibu akan mengalami beberapa perubahan fisiologis yang mengakibatkan ketidaknyamanan selama masa kehamilan. Berbagai keluhan ibu hamil dapat diperparah dengan ketidaktersediaan fasilitas penunjang kerja di tempat kerja seperti kursi kerja dan meja kerja. Belum adanya alat yang dapat mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil selama bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk membuat inovasi pengembangan alat untuk mengatasi ketidaknyamanan karyawati hamil, yang diharapkan dapat mengurangi risiko trauma fisik dan nyeri pada bagian punggung bawah yang dialami oleh wanita hamil selama bekerja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang mengadopsi penelitian Research and Development (R&D). Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu penelitian tahap I, tahap development, dan penelitian tahap II atau ujicoba produk. Hasil penelitian tahap I diperoleh hasil, dari 6 orang ibu menyusui mengatakan bahwa kursi ibu hamil yang ergonomis bila terdapat sandaran punggung, sandaran lengan, dan pijakan kaki. Kursi ibu hamil terbuat dari bahan yang kuat, kayu dilapisi busa dan tertutup oleh kain yang halus. Tahap development terbentuklah kursi ibu hamil yang ergonomis sesuai dengan hasil penelitian tahap pertama, yaitu terdapat pijakan kaki yang menempel permanen pada kursi, sandaran punggung dan sandaran lengan yang dilapisi busa dan tertutupoleh kain katun halus dan penambahan setengah lingakaran di bagian depan untuk meringankan beban ibu saat menyusui serta ukuran yang disesuaikan dengan antropometri tubuh. Hasil penelitian tahap II diperoleh, 5 orang mengatakan kursi ibu hamil ergonomis dan nyaman digunakan dalam proses menyusui, dan 1 orang mengatakan tidak ergonomis dan kurang nyaman digunakan dalam proses menyusui. Berdasarkan hasil uji kelayakan kursi ibu hamil tersebut maka dapat simpulkan bahwa kursi ibu hamil sangat layak untuk digunakan sebagai kursi yang dapat mengurangi ketidaknyamanan pada ibu hamil.
Pengaruh Terapi Non-Hormonal terhadap Gejala Menopause: Tinjauan Sistematik Sebtalesy, Cintika Yorinda; Irmawati Mathar; Lucia Ani Kristanti; Fitria Yuliana
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 10 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v10i1.739

Abstract

Menopause adalah fase alami dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya menstruasi akibat penurunan hormon estrogen. Fase ini sering disertai dengan berbagai gejala seperti hot flashes, gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan kecemasan, yang dapat mengganggu kualitas hidup. Terapi hormonal sering digunakan untuk meredakan gejala tersebut, namun tidak semua wanita dapat menjalani terapi ini karena risiko kesehatan tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematik efektivitas terapi non-hormonal dalam mengatasi gejala menopause.Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review dengan pendekatan PRISMA. Penelusuran artikel dilakukan melalui database PubMed, Scopus, ScienceDirect, ProQuest, dan Google Scholar dalam rentang tahun 2019–2024. Kriteria inklusi mencakup studi kuantitatif yang mengevaluasi intervensi non-hormonal terhadap wanita menopause. Dari 723 artikel yang ditemukan, 18 studi memenuhi kriteria dan dianalisis secara deskriptif.Hasil menunjukkan bahwa terapi non-hormonal seperti akupunktur, yoga, terapi perilaku kognitif (CBT), dan suplemen herbal terbukti efektif dalam mengurangi gejala fisik dan psikologis menopause. Terapi-terapi ini juga dilaporkan aman dan minim efek samping. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terapi non-hormonal dapat menjadi alternatif yang efektif dan aman untuk meredakan gejala menopause, terutama bagi wanita yang tidak dapat menggunakan terapi hormon.

Page 11 of 12 | Total Record : 114