cover
Contact Name
herlinda
Contact Email
jurnalkeb.basurek1@gmail.com
Phone
+6285367262277
Journal Mail Official
jurnalkeb.basurek1@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mahakam Raya No.16, Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Bengkulu 38225
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Kebidanan Basurek
ISSN : 25273698     EISSN : 26214393     DOI : https://doi.org/10.51851/jkb.v1i1
Core Subject : Health,
Jurnal kebidanan Besurek merupakan jurnal yang menyediakan tulisan ilmiah untuk bertukar gagasan tentang teori, metodelogi dan inovasi berhubungan dengan dunia kesehatan khususnya lingkup Kebidanan yang tertulis dan mengandung manfaat tersurat untuk pembaca.
Articles 114 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGANPEMANFAATAN BUKU KIA Sari Widyaningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v2i2.106

Abstract

Program kesehatan ibu dan anak penting dalam pembangunan, karena anak merupakan penerus bangsa, maka harus diupayakan kondisi ibu dan anak yang sehat. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Bengkulu pada tahun 2013 sebesar 139 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini meningkat dibandingkan tahun 2012 kelahiran hidup. Salah satu upaya menurunkan AKI maka disusun buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang berfungsi untuk memantau perkembangan ibu hamil dan perkembangan anak sampai berusia 5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Kota Bengkulu tahun 2015.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain Cross sectional, populasinyaadalah seluruh ibu hamil yang sedang melakukan kunjungan ulang pemeriksaan kehamilan dengan sampel 51 orang dengan teknik pengambilan sampel secara concecutive sampling. Dilaksanakan pada tanggal 11 Mei – 11 Juni 2015.Hasil analisa univariat(41,2%) ibu hamil memiliki pengetahuan kurang, dan (29,4%) tidak memanfaatkan buku KIA. Hasil analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square didapatkan hasil ρ = 0,001 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA. Diharapkan bagi bidan di BPM dapat memberikan informasi kepada ibu hamil akan pentingnya isi dan pemanfaatan buku KIA.
HUBUNGAN CEPHALO PELVIC DISPROPORTION (CPD) DAN KELAINAN LETAK JANIN DENGAN KEJADIAN SECTIO CAESAREA Erli Zainal
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v2i2.107

Abstract

Data menunjukan bahwa angka Sectio Caesarea di RS swasta di kota-kota indonesia di atas 30%, bahkan ada yang mencapai 80%. Angka tindakan Sectio caesarea di Indonesia sudah melewati batas maksimal standar WHO yaitu 5-15 %. Untuk mengetahui hubungan kejadian CPD dan Kelainan Letak Janin dengan tindakan medis Sectio caesarea pada ibu bersalin di Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah adalah observasional analitik dengan desain case control. Subjek penelitian berjumlah 184 ibu bersalin dengan perbandingan 1:1 yaitu masing-masing sampel kasus dan kontrol 92, teknik pengambilan sampel total sampling untuk sampel kasus dan sistematic sampling untuk sampel kontrol. Memggunakan data sekunder secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilaksanakan pada mei 2015 di Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara indikasi medis CPD dan kelainan letak janin dengan tindakan medis Sectio caesarea dengan masing masing nilai p-value 0,000 untuk CPD dan Kelainan Letak Janin. Ada hubungan yang signifikan antara indikasi medis CPD dan Kelainan Letak Janin dengan tindakan medis Sectio caesarea di Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK PRASEKOLAH USIA 5-6 TAHUN Yopi Komaria
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v2i2.108

Abstract

Berdasarkan SDKI 2010 jumlah anak usia dini (0-6 tahun) sebanyak 26,09 juta, dari jumlah anak tersebut sekitar 14,08 % anak mengalami keterlambatan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik anak prasekolah. Metode penelitian cross sectional, dengan pola asuh sebagai variabel independen dan perkembangan motorik sebagai variabel dependen. Populasi berjumlah 50 orang ibu dan anak, menggunakan teknik total sampling. Penelitian dilakukan di PAUD Witri 1 kota Bengkulu dari bulan 4 Mei-4 Juni 2015. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa (46,0%) anak mendapatkan pola asuh yang negatif dari orang tuanya dan terdapat (38,0%) perkembangan motorik anak tidak sesuai. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari pola asuh negatif yang dilakukan orang tua, (69,6%) menghasilkan perkembangan motorik yang tidak sesuai. Hasil uji statistik diperoleh nilai = 0,000 < = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan motorik anak prasekolah usia 5-6 tahun di PAUD Witri 1 Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian orang tua maupun para guru agar lebih memperhatikan perkembangan anak-anaknya dan mampu lebih menstimulus untuk anak yang mengalami perkembangan yang tidak sesuai maupun meragukan.
HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM Tri Endah Suryani
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i1.109

Abstract

Setiap tahun di seluruh dunia lebih dari sembilan juta bayi meninggal pada periode perinatal, WHO dalam laporannya menjelaskan bahwa penyebab kematian tertinggi bayi dinegara berkembang adalah disebabkan oleh asfiksia neonatorum, keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal tersebut disebabkan kurangnya intake oksigen sebelum, selama dan sesaat setelah lahir. Apabila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen maka akan terjadi asfiksia, keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi dapat menyebabkan kematian. KPD merupakan salah satu faktor penyebab asfiksia neonatorum dan infeksi yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas perinatal. Angka kejadian asfiksia di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarata pada tahun 2014 mengalami peningkatan yaitu dari 22 kasus di tahun 2013 menjadi 37 kasus asfiksia dari 279 kelahiran ditahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir di Puksesmas Jetis Kota Yogyakarta Pada Tahun 2014 yaitu sebanyak 279 bayi. Sampel penelitian sebanyak 276 responden diambil dengan teknik purposive sampling. Uji hipotesis menggunakan Chi square. Sebagian besar (86,6%) bayi lahir tidak mengalami asfiksia dan sebagian besar (91,3%) ibu bersalin tidak mengalami KPD. Dari (8,7%) ibu bersalin dengan KPD (6,9%) bayi yang dilahirkan mengalami asfiksia. Terdapat hubungan yang signifikan antara KPD dengan kejadian asfiksia neonatorum (X2 = 97.920) dan (= 0,000). Hasil Contingency Coefficient diperoleh nilai 0.512 yang berarti terdapat keeratan hubungan yang sedang antara KPD dengan kejadian asfiksia neonatorum. Terdapat hubungan yang signifikan Ketuban Pecah Dini dengan kejadian asfiksia neonatorum
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN PERILAKU IBU BALITA DALAM MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU Sari Widyaningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i1.110

Abstract

Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti di 3 Desa binaan yaitu Desa Sidosari, Desa BP 1 Dan Desa Sumber Arum diantara 3 Desa tersebut Desa BP 1 memiliki cakupan penimbangan balita belum mencapai terget Nasional sebesar 80% yaitu 32%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hubungan sikap dengan perilaku ibu dalam memantau pertumbuhan balita di Posyandu. Subjek penelitian ini adalah 68 ibu balita yang diambil secara consecutive sampling. Dari 68 ibu balita sebagian besar 38 orang (55,9%) ibu memiliki sikap mendukung terhadap penimbangan Posyandu dan sebagian besar 35 orang (51,5%) perilaku ibu aktif dalam dalam memantau pertumbuhan balita setiap bulan di posyandu. Dari 30 orang ibu yang tidak memliki sikap tidak mendukung, 19 orang (63,3%) ibu memiliki perilaku tidak aktif dalam memantau pertumbuhan balita. Dari 38 orang ibu yang memiliki sikap mendukung, 24 (63,2%) ibu memiliki perilaku aktif dalam memantau pertumbuhan balita. Hasil analisis Bivariat menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p =0,030 (<0.05), hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku dalam memantau pertumbuhan balita di Posyandu Desa BP1 Kec.Sukaraja Kab.Seluma. Diharapkan Ibu yang tidak mendukung terhadap Posyandu perlu dukungan dari tokoh masyarakat yaitu kepala desa, kader, petugas kesehatan.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Lolli Nababan; Weni Lestari
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i1.111

Abstract

Toilet training adalah suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air besar dan buang air kecil. Tingkat pendidikan dan sikap ibu merupakan salah satu faktor keberhasilan toilet training pada anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan sikap ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun di PAUD IT Baitul Izzah kota Bengkulu tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik. Sampel seluruh ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun berjumlah 30 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis dengan univariat dan bivariat Hasil analisis univariat menunjukan bahwa dari 30 ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun hampir sebagian yang berpendidikan menegah 11 orang (36,7%), dan sebagian besar yang berpendidikan tinggi 19 orang(63,3%). Hasil analisis bivariat menggunakan chi-square antara variabel tingkat pendidikan dan keberhasilan toilet training diperolah nilai p velue (0,009) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun di PAUD IT Baitul Izzah kota Bengkulu tahun 2017 dan antara variabel sikap ibu dan keberhasilan toilet training diperolah nilai p velue (0,001) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun di PAUD IT Baitul Izzah kota Bengkulu tahun 2017. Disarankan kepada pengelola/guru PAUD IT Baitul Izzah kota Bengkulu dan orang tua untuk melakukan latihan toilet training pada anak usi 3-4 tahun, terutama pada anak yang tidak berhasil dalam melakukan toilet training.
PEMBERIAN EDUKASI PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA Ny. “R” G7P4A2 PMB SATIARMI KOTA SUMEDANG Nurul Maulani
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i1.112

Abstract

Alat kontrasepsi salah satunya adalah menghentikan/mengakhiri kehamilan terutama pada seorang istri berumur lebih dari 35 tahun dan mempunyai anak maksimal tiga orang. Pengetahuan tentang alat/cara KB merupakan hal yang penting dimiliki sebagai bahan pertimbangan sebelum menggunakan alat kotrasepsi yang akan dipilih.Alat kontrasepsi yang digunakan dalam mengakhiri kehamilan yaitu Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) permanen meliputi Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP). Penelitian ini bertujuan melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “R” umur 36 tahun G7P4A2 dengan Pemberian Edukasi Pemilihan Alat Kontrasepsi di PMB Satiarmi Kota Sumedang 2017.Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik yang meliputi observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan kepustakaan Hasil menunjukan bahwa pada asuhan kebidanan komprehensif yang diberikan Ny „R” umur 37 tahun G7P4A2 pada hamil TM III yaitu KIE tentang alat kontrasepsi IUD, implan, MOW dan MOP. Proses persalinan dilakukan tindakan sectio caesaria berjalan lancar keadaan ibu dan bayi baik sampai nifas dua minggu. Ny “R” sudah menggunakan alat kontrasepsi MOW bersamaan dengan tindakan sectio caesaria.Simpulan dari Asuhan kebidanan komprehensif Ny “R” umur 37 tahun G7P4A2 adalah asuhanyang diberikan sesuai dengan kebutuhan klien yang didukung teori dan evidance based dalam kebidanan. Asuhan selama enam minggu berjalan lancar dan normal.
GAMBARAN MOTIVASI IBU BALITA DALAM KEIKUTSERTAAN KEGIATAN POSYANDU Annisa Khoiriah; Sari Widya Ningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i1.113

Abstract

Masih rendahnya ibu balita dalam memotivasi dirinya untuk ikut serta dalam kegiatan posyandu Rinjani di Kelurahan Jembatan Kecil Kota Bengkulu Tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi ibu dalam keikutsertaan kegiatan posyandu Rinjani di Kelurahan Jembatan Kecil Kota Bengkulu Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Observasional Deskriptif dengan desain Cross Sectional, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang berkunjung ke Posyandu Rinjani Kelurahan Jembatan Kecil Kota Bengkulu dari bulan Januari sampai dengan Mei tahun 2017, dengan sampel sebanyak 33 orang dengan teknik pengambilan sampel secara total sampling. Hasil analisis univariat, dari 33 orang terdapat 22 orang (66,7%) yang mempunyai motivasi rendah, 11 orang (33,3%) yang mempunyai motivasi kuat, 20 orang (60,6%) tidak ikut serta kegiatan posyandu dan 13 orang (39,4%) ikut serta kegiatan posyandu. Hasil penelitian juga ditemukan dari 33 orang hampir seluruh responden 18 orang (81,8%) yang mempunyai motivasi rendah tidak ikut serta dalam kegiatan posyandu sedangkan yang mempunyai motivasi kuat hampir seluruh dari responden 9 orang (81,8%) ikut serta dalam kegiatan posyandu. Diharapkan pihak puskesmas untuk lebih aktif memberikan promosi kesehatan berupa edukasi kepada ibu baik melalui penyebaran leaflet, pemasangan spanduk dan bekerja sama dengan kader posyandu agar lebih aktif untuk mengajak ibu yang mempunyai balita untuk datang ke posyandu.
GAMBARAN KEHAMILAN DENGAN RESIKO 4T PADA IBU HAMIL Liya Lugita Sari; Herlinda
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i2.114

Abstract

Masih tingginya kehamilan dengan resiko 4T pada ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas BasukiRahmad Kota Bengkulu tahun 2017.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kehamilan dengan resiko 4T pada Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas BasukiRahmad Kota Bengkulu tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Observasional Deskriptif dengan desain Cross Sectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas BasukiRahmad Kota Bengkulu dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2017, dengan sampel sebanyak 80 ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Menggunakan data sekunder, diolah secara univariat.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juni-13 Juli 2017 di wilayah kerja Puskesmas BasukiRahmad Kota Bengkulu. Hasil analisa univariat, dari 80 ibu hamil terdapat 21 orang (26,3%) yang terlalu muda, 59 orang (73,8%) yang tidak terlalu muda, 12 orang (15,05) terlalu tua, 68 orang (85,0%) tidak terlalu tua, 17 orang (21,3%) terlalu sering, 63 orang (78,8%) tidak terlalu sering, 29 orang (36,3%) terlalu dekat dan 51 orang (63,6%) tidak terlalu dekat. Diharapkan kepada pihak puskesmas untuk lebih aktif memberikan promosi kesehatan berupa edukasi kepada calon ibu untuk tidak hamil apabila masih berusia di bawah 20 tahun, kepada ibu yang sudah mempunyai anak 2-3 orang agak dapat mengatur kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi, bagi ibu yang sudah berusia di atas 35 tahun dianjurkan untuk tidak hamil lagi dan bagi yang ingin hamil diharapkan dapat memberikan jarak kehamilan dengan sebelumnya minimal 2 tahun.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR DENGAN KEJADIAN PUTING SUSU LECET Vevi Gusnidarsih; Sari Widyaningsih
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v3i2.115

Abstract

Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting susu lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui sehingga bayi tersebut jarang menyusu. Enggan menyusu akan berakibat kurang baik, karena hisapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan laktasi, yaitu faktor ibu (39,7%), faktor bayi (36,7%), teknik menyusui (22,1%), faktor anatomis payudara (1,5%). Tujuan penelitian ini adalah agar semakin banyak banyak pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui yang baik dan benar sehingga tidak ada lagi ibu yang mengalami puting susu lecet. Populasi dalam penelitian ini ibu nifas yang menyusui, sampel sebanyak 38 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di BPM wilayah kerja puskesmas basuki rahmat.Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2017 di BPM wilayah kwrja puskesmas basuki rahmat kota bengkulu tahun 2017. Hasil analisa bivariat didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang baik dan benar dengan kejadian puting susu lecet, dengan nilai p=0,004 (nilai p< 0,005). Diharapkan agar tenaga kesehatan di wilayah puskesmas basuki rahmat tetap aktif dalam memberikan informasi tentang kesehatan.

Page 4 of 12 | Total Record : 114