cover
Contact Name
Rudito
Contact Email
admin.tepian@politanisamarinda.ac.id
Phone
+6285388729017
Journal Mail Official
admin.tepian@politanisamarinda.ac.id
Editorial Address
Jl. Samratulangi Samarinda 75131 Telepon. 0541 260421, 260680 Faximile. 0541 260680 email : info@politanisamarinda.ac.id dan politanismd@gmail.com
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Buletin Poltanesa
ISSN : 14120097     EISSN : 26148374     DOI : 10.51967/tanesa.v21i2.326
Buletin Poltanesa is a collection of research articles, scientific works, and dedication from all academic community in order to integrate information. Buletin Poltanesa provides open publication services for all members of the public, both in all tertiary educational and teacher environments and other research institutions, with the freedom to exchange information that is dedicated to facilitating collaboration between researchers, writers and readers through information exchange. Buletin Poltanesa was introduced and developed in Research Department of Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Buletin Poltanesa is published periodically twice a year, in June and December, this bulletin contains the results of research activities, discoveries and ideas in the field all multidisciplinary sciences. Hopefully with the articles in cultivation researchers can share knowledge in order to advance Indonesia, especially East and North Borneo.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 481 Documents
Analisis Manfaat Ekonomi Di Hulu Das Jeneberang Periode 2006-2026 Adelia Juli Kardika; Faradilla Faradilla
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.025 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.329

Abstract

Perubahan penggunaan lahan dalam dekade terakhir sangat cepat. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Padahal, hutan memiliki manfaat ekonomi, ekologi, dan sosial. Penilaian manfaat ekonomi suatu lahan dalam kurun waktu tertentu dapat dilakukan melalui analisis Net Present Value (NPV). Hulu DAS Jeneberang merupakan pemasok utama kebutuhan air bersih Kota Makassar dan Sungguminasa dan pengendali banjir. Penelitian ini bertujuan menghitung manfaat ekonomi penutupan/penggunaan lahan di hulu DAS Jeneberang yang meliputi sawah, pertanian lahan kering dan kebun menggunakan REDD Abacus di tahun 2006-2026. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ground check, pembagian kuisioner untuk menghitung manfaat ekonomi, dan melakukan skenario manfaat ekonomi dari tahun 2006-2026 menggunakan REDD ABACUS. nilai NPV pertanian lahan kering adalah nilai NPV terbesar dibandingkan dengan nilai NPV kebun dan nilai NPV sawah yaitu Rp 94.511.966,00. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan/penutupan lahan pertanian lahan kering memiliki nilai manfaat ekonomi jauh lebih besar dibandingkan yang lainnya. Nilai total biaya manfaat ekonomi dihitung dari tiga penutupan/penggunaan lahan yaitu sawah, pertanian lahan kering dan kebun. Dengan memperhatikan luasan ketiga penutupan/penggunaan lahan tersebut masyarakat mendapat nilai total biaya manfaat ekonomi sebesar Rp 23.056.324,00 per-Ha luasan yang elijibel ($/(ha.tahun)) pada tahun 2010 dan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 119.235.425,00 per-Ha luasan yang elijibel ($/(ha.tahun)) pada tahun 2026.
Deteksi Kerusakan Perkotaan Akibat Gempa Bumi Di Kota Palu Menggunakan Data Satelit Sentinel-1 Muhammad Faisal Bashiir; Nia Kurniadin
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.652 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.330

Abstract

Gempa bumi dan Tsunami melanda Kota Palu pada tanggal 28 september 2018. Gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Kota Palu dan Donggala. Pusat gempa berada pada kedalaman 10 km di 27 km sebelah timur laut Donggala mengakibatkan tsunami setinggi hampir 6 meter dengan kecepatan 800 km/jam menerjang Pantai Talise dan Likuifaksi di Kelurahan Petobo dan Balaroa. Akibat bencana tersebut terjadi kerusakan beberapa bangunan penting seperti Hotel, Pusat Perbelanjaan, Gedung Pemerintahan, dan Sarana Pendidikan serta ratusan rumah rusak parah bahkan hilang akibat likuifaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kerusakan perkotaan akibat gempa bumi di kota palu menggunakan data Sentinel-1. Softwere ESA SNAP digunakan untuk mengolah data Sentinel-1. Data yang telah dioleh selanjutnya dianalsis untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi setelah gempa yang melanda Kota Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data Sentinel-1 ini dapat mendeteksi kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Kota Palu, namun pada Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan dan Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat yang mengalami Likuifaksi tidak terdeteksi kerusakan bangunannya secara signifikan. Luasan kerusakan yang terdeteksi adalah pada kecamatan Mantikulore 89,913 Ha, Palu Barat 10,893 Ha, Palu Selatan 10,285 Ha, Palu Timur 13,142 Ha, Palu Utara 4,568 Ha, Tatanga 7,553 Ha, Taweli 9,082 Ha, dan Ulujadi 117,251 Ha.
Sistem Monitoring Pada Tanaman Hidroponik Menggunakan Arduino UNO dan NodeMCU Syafei Karim; Ida Maratul Khamidah; Yulianto
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.684 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.331

Abstract

Hidroponik merupakan cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, tetapi menggunakan air yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Kelebihan teknik menanam hidroponik antara lain penggunaan lahan yang efisien, penggunaan pupuk dan air lebih efisien dan terkendali. Sedangkan kekurangan dari teknik ini adalah membutuhkan ketelitian, ketelatenan, dan pemantauan secara terus-menerus. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dapat memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah berkembang. Saat ini banyak sistem yang mampu mengolah dan mengerjakan pekerjaan manusia yang dilakukan secara manual dapat menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat baik dari segi waktu dan tenaga. Salah satunya adalah mikrokontroller Arduino Uno. Terdapat tiga sensor yang digunakan yaitu sensor DHT-22 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban, sensor pH untuk mendeteksi nilai pH, sensor TDS untuk mendeteksi nutrisi air pada tanaman. Data-data sensor tersebut dikendalikan oleh Arduino Uno dan datanya dikirim ke server Thingsboard menggunakan protokol MQTT yang datanya ditampilkan dalam bentuk chart dan grafik. Dari hasil pengujian modul sensor yang dilakukan, sensor sudah bekerja dengan baik dengan berdasarkan waktu dengan selisih satu jam.
Karakteristik Limbah Cair Pasar Kedondong, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda Kemala Hadidjah
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.111 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.332

Abstract

Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan Pasar Kedondong dapat menimbulkan efek buruk untuk lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik limbah cair yang dihasilkan, dan dapat memberikan suatu informasi tentang dampak limbah cair yang telah dihasilkan dari Pasar Kedondong, serta membandingkan limbah cair yang dihasilkan oleh Pasar Kedondong dengan baku mutu air limbah domestik menurut Kep.No P.68/Menlhk-Setjen/2016. Metode pada penelitian ini menggunakan metode survei. Pengambilan sampel menggunakan botol gelap dan grab sample. Pengambilan sampel air limbah cair dilakukan dengan mengacu pada SNI 6989.59:2008 Bagian 59 tentang metode pengambilan contoh air limbah. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dalam satu titik dengan ukuran 250 mL yang ditempatkan pada botol gelap dan didinginkan dalam coolbox. Hasil penelitian ini menunjukkan warna sampel terlihat coklat, memiliki bau yang menyengat dan tidak sedap. Sedangkan nilai rata-rata parameter air limbah cair Pasar Kedondong menunjukkan rata-rata pH di lapangan 6,94 dengan suhu 28 °C dan pH di laboratorium menunjukkan rata-rata pHnya 7,00. Analisis pH limbah cair Pasar Kedondong masih memenuhi baku mutu lingkungan domestik menurut Kep.No P.68/Menlhk-Setjen/2016. Limbah cair Pasar Kedondong yang dianalisis di Laboratorium menunjukkan hasil rata-rata parameter TSSnya 246 mg/L, yang artinya melebihi baku mutu lingkungan air limbah domestik menurut Kep.No P.68/Menlhk-Setjen/2016.
Pembuatan Kompos Ampas Tebu dengan Bioaktivator MOL Rebung Bambu F. Silvi Dwi Mentari; Yuanita; Roby
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.689 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.333

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh kompos yang memenuhi syarat untuk digunakan sebagai pupuk organik dalam waktu yang tidak terlalu lama. Penelitian ini menjadikan limbah berupa ampas tebu sebagai bahan baku utamanya. Pembuatan kompos dilakukan menggunakan perlakuan mencampur ampas tebu dengan bioaktivator mikro organisme lokal dari rebung bambu yang terlebih dahulu diolah dengan mencampurkan bahan-bahan rebung bambu, gula merah dan air beras untuk selanjutnya difermentasikan sehingga terbentuk MOL yang siap untuk diaplikasikan pada bahan dasar yang akan diolah menjadi kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah didekomposisi selama 27 hari, kompos berbahan dasar ampas tebu mempunyai kandungan unsur hara N 0,3%, P 0,15 %, K 0,53 %, KA 13,21%, nisbah C/N 20,45, BO 34,54% serta pH 6,6 yang menunjukkan kompos telah matang dan siap digunakan.
Study of Veneer Yield and Amount of Waste in Veneer Stripping with Spindle-less Type Rotary Lathe Machine Syafii; Firna Novari
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.472 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.334

Abstract

In general, the log-block peeling yield on a rotary lathe machine ranges from 70 - 80% of the log volume in the form of veneer, and the remaining 20-30% is waste. This variation depends on the quality and type (species) of the log of the raw material. The veneer peeling usually consist of the face and back veneer (continuous veneer) ranging from 50% to 70% and core veneer as poly piece veneer ranging from 20 to 30%. Under certain conditions, the waste can reach up to 50% including losses due to rounding, shrinkage of the veneer, cracks, spurs, and pith (log-core). From the description above and several other observations, the research was carried out regarding this matter. There is a way to reduce the amount of waste in log peeling using rotary machines and at the same time increasing the recovery peeling. Thus, it will reduce production costs and increase profits for the company. One of the contributors to a large amount of veneer peeling waste is the use of rotary lathe veneer peeling machines with large spindles which are still widely used in veneer and plywood factories (plymill), especially in Indonesia. So far, on average half of raw logs turn into waste, and 25 percent is contributed by a rotary lathe machine. Meanwhile, on the other hand, the need for plywood products will continue to increase day by day. This is because plywood is one of the most environmentally friendly building materials and comes from renewable natural resources. Along with the development of the plywood industry, the increase of raw material needs is inevitable. So, waste products will also continue to increase too. In this regard, there must be fundamental changes in this industry, including the use of rotary lathe without spindles as the substitute from the conventional machine. In relevance to this situation, this research was directed with the aim of knowing the yield and amount of veneer peeled by a spindle-less rotary lathe machine and at the same time to find out the waste it produces. So, this information can later become a consideration for stakeholders to replace the old rotary lathe with a type spindle-less without a doubt. The results show that veneer peeling using a spindle-less rotary lathe machine increases the yield of the veneer and reduce the amount of waste. Most of the peeling results are in the form of a veneer consisting of 58.83% continuous/endless veneer for the face/back, and 22.83% of poly piece core (odd veneer) from the core veneer. The total veneer yield is 81.67%. The remaining were 1.32%, 0.93%, and 16.08% for log-core waste, cut edge finish, and round-up veneer, respectively. The spindle-less rotary lathe machine has provided increased yields and significantly reduced the amount of waste.
Pengaruh Penambahan Daging Buah Naga Super Merah (Hylocereus Costaricensis) Terhadap Kualitas Nata De Coco Yang Dihasilkan Hamka -; Sri Amanah; Marwati; Eva Nurmarini
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.864 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.459

Abstract

Tanaman kelapa merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia yang saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas komoditi kelapa yaitu dengan memanfaatkan air kelapa sebagai bahan baku pembuatan Nata de Coco yang ditambahkan daging buah naga super merah sebagai pewarna alami. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 3 kali ulangan untuk penambahan daging buah naga dengan konsentrasi 0%, 15%, 30%, dan 45% pada pembuatan Nata de Coco tersebut. Parameter yang diuji adalah uji ketebalan, uji derajat keasaman (pH) dan uji organoleptik terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nyata terhadap nilai pH, ketebalan, serat kasar dan uji organoleptik terhadap aroma, rasa serta tekstur. Penambahan daging buah naga super merah 10% mendekati control (tanpa penambahan daging buah super merah, 0%) dengan nilai pH 3,65; ketebalan 0,48 cm; kadar serat 6,11% dan nilai organoleptik warna (agak suka), aroma (agak suka), rasa (suka) dan tekstur (suka).
Kualitas Lingkungan Air Sungai Sekitar Kegiatan Pertambangan Batubara M. Fikri Hernandi; Rasyid Zarta; Wartomo; Erna Rosita
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.672 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.460

Abstract

Kualitas air sungai di sekitar tambang batubara 100% atau 36 parameter air masih memenuhi baku mutu lingkungan air permukaan kelas II. Perlunya perhatian adanya beberapa parameter seperti tembaga, sulfida (H2S), kesadahan, phosphat dengan tingkat kekritisan 60-99% yang mendekati batas baku mutu lingkungan. Sungai Separi Besar, Nilai indeks pencemaran Sungai Separi Besar diperoleh sebesar 0,771, Sungai Separi Anak sebesar 0,712 dan Sungai Tanjakan Kecil sebesar 0,746 dengan kategori status mutu air sungai masih menenuhi baku mutu (kondisi baik). Nilai Indeks Kualitas Air untuk Indeks Kualitas Lingkungan Hidup untuk sungai di sekitar kawasan tambang secara umum termasuk dalam kriteria sangat baik
Aplikasi Metode Object Based Image Analysis (OBIA) untuk Identifikasi Atap Bangunan Alifah Noraini; I Nyoman Sudiasa; Martinus Edwin Tjahjadi
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.191 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.462

Abstract

Salah satu permasalahan dalam proses pembuatan peta skala besar adalah belum terdapat metode ekstraksi objek secara otomatis, sehingga dijitasi secara manual masih dilakukan. Metode ekstraksi objek secara otomatis diharapkan dapat mempercepat pemetaan skala besar. Di Indonesia, pemetaan skala besar digunakan untuk penyusunan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Kota/ Kabupaten. Objek detil yang terdapat dalam dokumen RDTR tersebut adalah bangunan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah identifikasi atap bangunan menggunakan metode klasifikasi berbasis objek. Data yang digunakan berupa citra foto udara. Dilakukan proses segmentasi menggunakan algoritma multiresolusi dengan parameter segmentasi skala, bentuk, dan kekompakan Setelah proses segmentasi, dilakukan proses klasifikasi menggunakan metode nearest neighbor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kesalahan dalam proses klasifikasi objek. Atap bangunan tidak teridentfikasi secara keseluruhan dalam kelas objek bangunan.
Implementasi SIG untuk Monitoring Kesehatan Lingkungan Studi Kasus Kelurahan Harapan Baru Husmul Beze; Hamka; Yulianto; Eva Nurmarini; Heriad Daud Salusu
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.884 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.464

Abstract

Environmental health is an important factor in improving the health and well-being of human life and to prevent the dangers of disease. Environmental monitoring and engineering efforts need to be undertaken to meet these objectives. Harapan Baru Village is one of the villages in the Loa Janan Ilir District, Samarinda City, East Kalimantan Province. Harapan Baru Village is a fairly dense area. According to BPS data, Kota Samarinda in 2017 has a density of 4,304.34 inhabitants per km2. This kelurahan has problems in monitoring environmental health. Geographical information system (GIS) technology is currently developing rapidly. GIS can provide a monitoring model solution in environmental health countermeasures from a preventive side. For this reason, a study was conducted on environmental health monitoring in the Harapan Baru Village area using a web-based geographic information system. The method used to carry out the monitoring process is to use geographic information system tools, especially its spatial clustering analysis capabilities. The results showed that the GIS application of Environmental Health Monitoring in Harapan Baru was able to provide strong and up-to-date information about the environmental health conditions of residents. In particular, the system's ability to perform spatial queries by combining spatial and non-spatial attributes.

Page 3 of 49 | Total Record : 481