cover
Contact Name
Lukita Purnamayati
Contact Email
lukita.purnamayati@live.undip.ac.id
Phone
+6285753079256
Journal Mail Official
jitpi.thp.fpik@live.undip.ac.id
Editorial Address
Laboratory of Fish Processing Technology Department of Fisheries, Faculty of Fisheries and Marine Science Diponegoro University, Indonesia Telp. +6224-7474698 Fax. +6224-7474698 Email : jitpi.thp.fpik@live.undip.ac.id
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 26853701     DOI : -
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan menyajikan artikel hasil penelitian yang mencakup penerapan ilmu-ilmu perikanan(biologi perikanan, menejemen sumberdaya perikanan, budidaya perikanan) dan teknologi produk hasil perikanan yang berkaitan dengan penanganan hasil perikanan, penerapan teknologi tradisional dan baru, pendinginan dan pembekuan, pengemasan dan penyimpanan, keamanan produk hasil perikanan, dan pemanfaatan limbah hasil perikanan, serta ilmu-ilmu perikanan.
Articles 82 Documents
PENGARUH PERBEDAAN JENIS PELARUT DAN SUHU PEMANASAN SELAMA EKSTRAKSI TERHADAP STABILITAS MIKROKAPSUL FIKOSIANIN DARI Spirulina platensis Wahyu Mega Astuti; Eko Nurcahya Dewi; Retno Ayu Kurniasih
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2019.5239

Abstract

Pigmen fikosianin merupakan pewarna alami yang diperoleh dari ekstrak mikroalga S. Platensis,  bersifat mudah larut dalam pelarut polar dan tidak stabil terhadap suhu. Penurunan stabilitas pigmen dapat menyebabkan kerusakan warna, sehingga untuk mempertahankan stabilitas dapat dilakukan proses microenkapsulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelarut polar (aquades dan buffer fosfat) dan suhu pemanasan terhadap stabilitas mikrokapsul fikosianin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode experimental laboratories dengan menggunakan rancangan percobaan faktorial dengan faktor jenis  pelarut dan suhu. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan antara sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stabilitas mikrokapsul fikosianin yang diamati berdasarkan nilai CR pada penggunaan pelarut aquades suhu 30°C; 47°C; dan 65°C mengalami penurunan dengan nilai CR 92,83%; 73,95%, dan 45,36%, sedangkan nilai CR pada penggunaan pelarut buffer fosfat pH 7,0 secara berturut-turut adalah 97,73%; 88,63%; dan 55,91%. Penurunan stabilitas menggunakan pelarut aquades lebih cepat dibandingkan dengan buffer fosfat pH 7,0, hal tersebut dikarenakan pelarut buffer fosfat memiliki sifat kepolaran lebih tinggi dan bersifat inhibisi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut interaksi antara jenis pelarut ekstraksi dengan suhu memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap stabilitas mikrokapsul fikosianin.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI RUSIP IKAN TERI (Stolephorus sp.) DENGAN KONSENTRASI GULA AREN CAIR YANG BERBEDA Frisilia Nadhira Rimadhini; Sumardianto Sumardianto; Romadhon Romadhon
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2020.8089

Abstract

Rusip adalah produk fermentasi ikan teri dengan gula aren dan garam yang menghasilkan. Gula aren pada rusip digunakan sebagai sumber energi untuk pertumbuhan. BAL berpotensi menghambat bakteri patogen produk perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi BAL dengan perbedaan konsentrasi gula aren cair dan aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diterapkan adalah penambahan konsentrasi gula aren cair 5%; 7,5%; 10%; 12,5% dan 15% dengan tiga kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan uji sidik ragam (ANOVA) yang dilanjut dengan uji Beda Nyata Jujur. Pengujian yang dilakukan antara lain pH, aw, TPC BAL, uji morfologi, pewarnaan gram dan katalase serta antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi gula aren cair terbaik adalah 10% dengan pH 6,25, nilai aw 0,77 dan TPC BAL 2,4x105 cfu/g. Hasil uji morfologi, pewarnaan gram dan uji katalase dari 20 isolat BAL adalah 15 isolat berbentuk bulat, berwarna ungu (positif), katalase negatif sedangkan 5 isolat berbentuk bulat, berwarna ungu dan katalase positif. Hasil zona hambat yang dihasilkan dari isolat BAL asal rusip terhadap bakteri E. coli antara 2,85 mm - 3,43 mm dan S. aureus antara 2,55 mm - 4,10 mm. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa perbedaan konsentrasi gula aren cair pada pembuatan rusip tidak berpengaruh nyata terhadap hasil zona hambat bakteri E. coli dan S. aureus.
PENGARUH PENGEMASAN VAKUM DAN NON VAKUM TERHADAP KUALITAS BEKASAM INSTAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG Novita Nur Wahyuni; Laras Rianingsih; Romadhon Romadhon
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11445

Abstract

Bekasam merupakan hasil fermentasi secara tradisional dari ikan air tawar yang ditambahkan garam dan karbohidrat. Bekasam harus segera diolah dan dikonsumsi karena memiliki masa simpan yang cukup pendek. Bekasam instan merupakan inovasi bekasam yang diolah dengan cara pengovenan sehingga lebih tahan lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengemasan secara vakum dan non vakum terhadap kualitas bekasam instan ikan mas selama penyimpanan suhu ruang. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Perlakuan meliputi pengemasan secara vakum dan non vakum serta lama penyimpanan (minggu ke- 0, 1, 2, 3) tiga kali ulangan. Analisis data menggunakan uji ANOVA dan jika sig < 0,05 dilanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bekasam dengan kemasan non vakum  sudah tidak layak konsumsi pada minggu ke-2 dengan  nilai hedonik 5,68 ± 0,47; kadar air 50,86 ± 1,55; kadar protein 32,13 ± 2,14; pH 5,4 ± 0,05; TVBN 66,63 ± 2,21; TPC (log CFU/g)  7,32 ± 0,09. Bekasam dengan kemasan vakum sudah tidak layak konsumsi pada minggu ke-3 dengan nilai hedonik 5,56 ± 0,47; kadar air 43,68 ± 0,34; kadar protein 33,13 ± 0,77; pH 5,25 ± 0,05; TVBN 64,15 ± 1,37; TPC (log CFU/g) 6,84 ± 0,09.
KARAKTERISTIK TERASI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp.) DENGAN PENAMBAHAN SERBUK BIT MERAH (Beta vulgaris L.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Aprilia Hudayati; Sumardianto Sumardianto; Akhmad Suhaeli Fahmi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11409

Abstract

Terasi adalah salah satu produk fermentasi yang terbuat dari ikan atau udang. Dalam penelitian ini ikan kembung digunakan sebagai bahan baku. Warna terasi merupakan salah satu atribut mutu yang penting, sehingga terkadang masih ditemukan terasi dengan bahan pewarna yang tidak aman di pasar. Salah satu alternatif bahan untuk memperbaiki warna terasi adalah dengan menggunakan pewarna alami seperti bit merah. Pigmen warna dari bit merah yaitu betacyanin (merah-ungu) dan betaxanthin (kuning) dapat menjadi alternatif pewarna alami untuk produk terasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bit merah terhadap karakteristik fisikokimia dan sensori terasi ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan konsentrasi serbuk bit merah yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dengan 3 kali ulangan. Parameter yang diuji meliputi kadar air, kadar garam, warna, pH, total mikroba dan uji organoleptik. Data parametrik dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Penambahan konsentrasi serbuk bit merah yang berbeda pada terasi ikan kembung memberikan pengaruh (P<5%) terhadap kadar air, kadar garam, warna, tingkat kesukaan panelis dan nilai pH. Hasil yang tidak berbeda nyata (P>5%) ditunjukkan pada total BAL. Terasi ikan kembung dengan penambahan konsentrasi serbuk bit merah 5% merupakan produk yang terbaik yang memberikan warna terbaik dengan hasil uji kadar air 46,59%, kadar garam 15,56%, L* 59,93, a* 3,45, b* 5,79, pH 6,63, dan total BAL, 6,8× 106 CFU/ml, nilai sensori dengan sebesar 7,58<µ<7,66.
PENGARUH KONSENTRASI BUBUR Eucheuma cottonii TERHADAP KARAKTERISTIK SELAI LEMBARAN Jihan Fathya Kurnia; Eko Nurcahya Dewi; Retno Ayu Kurniasih
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11410

Abstract

Selai lembaran merupakan modifikasi dari selai oles yang memiliki tekstur kompak, plastis dan tidak lengket sehingga lebih praktis untuk disajikan dengan roti maupun pangan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi bubur Eucheuma cottonii terhadap karakteristik selai lembaran. Penggunaan E. cottonii sebagai bahan pembuatan selai lembaran dikarenakan adanya kandungan karagenan yang dapat mempengaruhi tekstur selai lembaran. Perlakuan pada penelitian ini adalah penggunaan bubur E. cottonii yang berbeda konsentrasi yaitu 30%, 35% dan 40%. Pembuatan selai lembaran yaitu dengan mencampur bubur E. cottonii, gula, asam sitrat, pektin dan margarin, lalu dipanaskan dan dicetak dalam bentuk lembaran. Parameter yang diuji meliputi uji hedonik, kadar serat kasar, hardness dan kadar air. Penelitian ini menggunakan model Rancangan Acak Lengkap dan data statistik yang diolah menggunakan SPSS 16. Data parametrik dianalisis menggunakan uji sidik ragam dan Beda Nyata Jujur (BNJ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi konsentrasi bubur E. cottonii yang ditambahkan, dapat mempengaruhi tingkat kesukaan panelis, meningkatkan nilai kadar serat kasar, nilai hardness dan nilai kadar air selai lembaran. Formulasi selai lembaran terbaik yaitu selai lembaran dengan konsentrasi bubur E. cottonii 35%, dengan hasil uji hedonik dengan selai kepercayaan 7,32<µ<7,68 yang artinya disukai panelis, kadar serat kasar 3,45%, nilai hardness 140,83 gf dan kadar air 40,94%.
KARAKTERISTIK NORI TIRUAN BERBAHAN BAKU Gelidium sp. DAN Ulva lactuca DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRASI MIKROKAPSUL ASAP CAIR YANG BERBEDA Abiza Winner Natanael; Fronthea Swastawati; Apri Dwi Anggo
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11405

Abstract

Gelidium sp. merupakan rumput laut dengan karakteristik fisiologi jaringan keras dan padat, sedangkan Ulva lactuca merupakan sumber makanan berserat yang dapat membantu proses pencernaan dalam tubuh. Kedua rumput laut tersebut, dimungkinkan untuk dibuat menjadi produk pangan mirip nori. Pemanfaatan mikrokapsul asap cair dalam pembuatan nori tiruan, diharapkan membuat karakteristik nori tiruan menjadi lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik nori tiruan berbahan baku Gelidium sp. dan Ulva lactuca yang ditambah mikrokapsul asap cair dengan konsentrasi berbeda serta mengetahui konsentrasi yang menghasilkan karakteristik nori tiruan terbaik. Bahan utama yang digunakan adalah rumput laut jenis Gelidium sp. dan Ulva lactuca, maltodekstrin, serta asap cair tempurung kelapa. Alat yang digunakan spray dryer, sentrifus, oven, spektrofotometer dan beberapa peralatan laboratorium lainnya. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis dengan ANOVA dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan BNJ (Beda Nyata Jujur). Nori tiruan dibuat dari perbandingan 3: 1 antara bubur Gelidium sp dan bubur Ulva lactuca dengan penambahan mikrokapsul asap cair konsentrasi 0%, 2%, 4% dan 6% sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi mikrokapsul asap cair yang berbeda terhadap nori tiruan berbahan baku Gelidium sp. dan Ulva lactuca memberikan pengaruh nyata (P<0,05) pada kandungan asam glutamat, nilai fenol, kandungan logam berat kadmium, kadar air serta aktifitas air tetapi tidak berpengaruh nyata pada kerenyahan produk dan hedonik nori tiruan tersebut. Berdasarkan karakteristik kimiawinya, penambahan mikrokapsul asap cair konsentrasi 6% memberikan efek yang paling banyak terhadap nori tiruan yang dihasilkan.
KARAKTERISTIK PERISA BUBUK EKSTRAK KEPALA UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN PENAMBAHAN KONSENTRAT TOMAT (Lycopersicum esculentum) MENGGUNAKAN METODE FOAM MAT DRYING Lailatul Umah; Tri Winarni Agustini; Akhmad Suhaeli Fahmi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11411

Abstract

Pengolahan udang vanamei menghasilkan limbah sebesar 35-40% berupa karapas dan kepala. Kepala udang vanamei dapat digunakan dalam pembuatan perisa bubuk karena memiliki kandungan asam glutamat untuk menghasilkan rasa gurih. Rasa gurih pada perisa bubuk dapat ditingkatkan dengan buah tomat yang mempunyai asam glutamat sebesar 246 mg/g. diharapkan mampu meningkatkan menggunakan metode pengeringan foam mat drying (kalimat ini maksudnya bagaimana? Mohon diperjelas). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrat tomat yang berbeda terhadap karakteristik perisa bubuk ekstrak kepala udang vanamei. Metode penelitian yaitu eksperimental laboratoris menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan konsentrat tomat yaitu 0%, 10%, 20% dan 30% dengan tiga kali ulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilakukan uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrat tomat maka semakin tinggi nilai rendemen, asam glutamat, kadar protein, kelarutan, hedonik dan nilai warna a* b*, sebaliknya nilai kadar air dan L* semakin rendah seiring meningkatnya konsentrat tomat. Karakteristik perisa bubuk ekstrak kepala udang vanamei dengan konsentrat tomat yang berbeda memberikan pengaruh terhadap nilai rendemen, asam glutamat, kadar protein, kadar air, kelarutan, hedonik dan warna. Penambahan konsentrat tomat terhadap karakteristik perisa bubuk ekstrak kepala udang vanamei menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata dengan konsentrat tomat yang terbaik yaitu 20% dengan nilai rendemen 16,26% ± 0,72, asam glutamat 20,64% ± 0,71, kadar protein 28,33% ± 0,77 kadar air 7,13% ± 0,40%, kelarutan 91,21% ± 0,20, nilai hedonik sebesar 4,342<µ> 4,378, dan nilai warna L* 54,30 ± 0,21, a* 8,31 ± 0,30 dan b* 14,90 ± 0,75.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK LAMUN Thalassodendron ciliatum YANG DIKERINGKAN DENGAN METODE PENGERINGAN BERBEDA Muhammad Paryono; Eko Nurcahya Dewi; Akhmad Suhaeli Fahmi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11406

Abstract

Lamun Thalassodendron ciliatum merupakan salah satu jenis lamun yang berpotensi sebagai antioksidan alami. Perbedaan metode pengeringan dapat memberikan pengaruh terhadap nilai senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak yang dihasilkan. Uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode DPPH untuk menentukan nilai inhibisi DPPH (%) dan menghitung IC₅₀. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan metode pengeringan terhadap senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidan sampel. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lamun T. ciliatum yang didapatkan dari Pantai Bandengan, Jepara. Ekstraksi lamun T. ciliatum dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan berat sampel dan volume pelarut 1:10 selama 48 jam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan metode pengeringan yang berbeda yaitu : sinar matahari, oven, angin-angin, dengan tiga kali pengulangan. Senyawa fitokimia yang terdapat pada lamun T. ciliatum adalah flavonoid, alkaloid, fenol, tannin, steroid dan triterpenoid.  Hasil penelitian menunjukan bahwa ektrak lamun T. ciliatum yang dikeringkan dengan pengeringan angin-angin menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu 4279,56 ppm dengan kadar air 20,42%, rendemen 9,947%, nilai flavonoid 121,51 ppm, nilai fenol 196  mg GAE/gr. Kesimpulannya, metode pengeringan dapat memberikan dampak terhadap kadar senyawa bioaktif ekstrak lamun T. ciliatum dan aktivitas antioksidannya.    
KARAKTERISTIK EDIBLE FILM DARI GELATIN KULIT IKAN YANG BERBEDA Kartika Desy Wijayani; YS Darmanto; Eko Susanto
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11412

Abstract

Edible film terdiri dari protein (gelatin) yang dapat dikonsumsi ketika digunakan sebagai pengemas produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteritik dari edible film yang dibuat dari gelatin kulit ikan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan tiga jenis kulit ikan yaitu kulit ikan Patin (Pangasius sp.), Bandeng (C. chanos) dan Barakuda (S. picuda). Penggunaan gelatin kulit ikan yang berbeda mempengaruhi karakteristik edible film yang dihasilkan. Kadar protein dan kekuatan gel gelatin dari ikan yang berbeda mempengaruhi nilai kuat tarik (59,721-92,119) kgf/cm2, persen pemanjangan (103,091–139,977) %, dan laju transmisi uap air (16,985–26,226) g/m2/jam. Namun, tidak berpengaruh terhadap nilai ketebalan (0,08-0,90) mm dan kelarutan (100%) edible film.
PENGARUH KOMBINASI BAHAN PENGISI MALTODEKSTRIN DAN KARAGENAN TERHADAP KARAKTERISTIK BUBUK FLAVOR LEMI DARI RAJUNGAN Rani Tri Mustika Novitasari; Apri Dwi Anggo; Tri Winarni Agustini
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitpi.2021.11407

Abstract

Industri pengolahan rajungan (Portunus pelagicus) telah menghasilkan limbah dengan kisaran 75-80% dari berat rajungan yang terdiri dari bagian cangkang, insang, jeroan dan lemi. Lemi adalah bagian rajungan yang ditemukan di bawah permukaan cangkang rajungan dan memiliki rasa seperti daging rajungan. Lemi mengandung protein tinggi mencapai 17,08% dan memungkinkan untuk dibuat menjadi bahan perisa atau flavor. Penambahan bahan pengisi seperti maltodextrin dan karagenan dalam proses pembuatan flavor lemi rajungan diharapkan mampu meningkatkan karakteristik flavor menjadi lebih baik. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi maltodekstrin dan karagenan yang berbeda terhadap karakteristik fisik, kimia, dan hedonik flavour lemi rajungan dalam bentuk bubuk. Metode penelitian menggunakan eksperimental laboratoris dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan perbandingan maltodekstrin dan karagenan sebanyak 8% yaitu A (8:0); B (2,5: 5,5); C (5:3); dan D (7,5:0,5). Data hasil uji dianalisis menggunakan ANOVA dan jika terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan maltodekstrin dan karagenan dapat meningkatkan kualitas flavor yang dihasilkan. Hasil penelitian juga menunjukkan terjadinya pengaruh yang berbeda nyata terhadap beberapa parameter dari uji hedonik, uji fisik kelarutan dan rendemen, beberapa parameter kimia seperti kadar asam amino, kadar protein, kadar air dan aw. Pada parameter uji hedonik, perlakuan D (7,5:0,5) adalah perlakuan yang paling disukai dengan selang kepercayaan 3,35 ≤ μ ≤ 3,59. Pada parameter sifat fisik, nilai yang terbaik adalah pada perlakuan D (7,5:0,5) sedangkan pada parameter uji kimiawi nilai terbaik diperoleh pada perlakuan B (2,5:5,5).