cover
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
JURNAL P4I Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, NTB Principal Contact: Dr. Muhamad Suhardi, M.Pd Phone: 085239967417 Email: ardhysmart7@gmail.com
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
ELEMENTARY : Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
ISSN : 27748014     EISSN : 27747034     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dasar.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 204 Documents
PENGARUH MODEL HANDS ON ACTIVITY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA KELAS V SD 4 GONDOSARI GEBOG KUDUS Faizah Kusuma Ningrum, Noor; Rahmawati, Septina; Aufia Abshor, Devy; Cahya Rohim, Dhina; Aris Prasetiyanto, Moh
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6822

Abstract

Improving science learning outcomes in elementary schools, particularly in rural areas with limited resources, remains a persistent challenge. At SD 4 Gondosari Gebog Kudus, instruction is still dominated by lecture-based methods, resulting in passive student participation and low academic achievement. This study aims to examine the effect of the Hands-On Activity model on the science learning outcomes of fifth-grade students. A quantitative approach was employed using a One Group Pretest-Posttest design. The sample consisted of 13 fifth-grade students, and the research instrument was a 20-item multiple-choice test that had been validated and tested for reliability. Data analysis included the Shapiro-Wilk test for normality, Levene’s test for homogeneity, simple linear regression, and paired sample t-test. The results showed an increase in the average score from 61.54 (pretest) to 82.69 (posttest), with the t-test yielding a significance value of p = 0.000 (< 0.05), indicating a significant effect of the Hands-On Activity model. These findings reinforce the effectiveness of active learning in enhancing students’ conceptual understanding and engagement, especially in resource-constrained educational environments. The Hands-On Activity model offers a contextual and practical alternative instructional strategy for elementary education. ABSTRAK Peningkatan hasil belajar IPA di sekolah dasar, khususnya di wilayah pedesaan dengan keterbatasan sarana, masih menjadi tantangan. Di SD 4 Gondosari Gebog Kudus, pembelajaran masih didominasi metode ceramah yang membuat siswa pasif dan berdampak pada rendahnya capaian akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Hands-On Activity terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain One Group Pretest-Posttest. Sampel terdiri dari 13 siswa kelas V, dengan instrumen tes pilihan ganda sebanyak 20 soal yang telah divalidasi dan diuji reliabilitasnya. Analisis data meliputi uji normalitas (Shapiro-Wilk), homogenitas (Levene), regresi sederhana, dan paired sample t-test. Hasil menunjukkan peningkatan skor rata-rata dari 61,54 (pretest) menjadi 82,69 (posttest), dengan uji t menghasilkan p = 0,000 (< 0,05), yang berarti terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan model Hands-On Activity. Temuan ini memperkuat efektivitas pembelajaran aktif dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA dan keterlibatan siswa di lingkungan belajar dengan sumber daya terbatas. Model ini dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran yang kontekstual dan aplikatif di sekolah dasar.
STRATEGI GURU BAHASA INGGRIS DALAM MENGAJAR KEMAMPUAN BERBICARA PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH Widiyanti, Leny; Umami, Mashlihatul
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.7095

Abstract

The purpose of this study was to describe the strategies used by English teachers in teaching speaking skills to fifth grade students at Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Kandangan, Temanggung. The research method used is a descriptive qualitative approach that involves collecting data through observation, interviews and documents. The research findings reveal that teachers adjust speaking materials based on students' needs analysis, use small group discussion methods, listening and repetition techniques, and interactive approaches such as educational games. These strategies are effective in increasing active participation, improving pronunciation, and creating a conducive classroom atmosphere. The main challenges faced by teachers are students' low confidence and anxiety when speaking, lack of parental support, and limited school facilities. To overcome these obstacles, teachers create a supportive learning environment, give appreciation for students' efforts, and utilize technology as learning media. This study recommends the implementation of varied, relevant and interactive learning strategies so that students' speaking skills can develop optimally at the primary level, and appreciation of each learning process is key in optimizing students' speaking skills in a sustainable manner. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan strategi yang digunakan guru Bahasa Inggris dalam mengajar kemampuan berbicara pada siswa kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kandangan, Temanggung. Metode penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif deskriptif yang melibatkan pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara dan dokumen. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa guru menyesuaikan materi berbicara berdasarkan analisis kebutuhan siswa, menggunakan metode diskusi kelompok kecil, teknik mendengarkan dan mengulangi, serta pendekatan interaktif seperti permainan edukatif. Strategi ini efektif meningkatkan partisipasi aktif, memperbaiki pengucapan, dan menciptakan suasana kelas yang kondusif. Tantangan utama yang dihadapi guru adalah rendahnya rasa percaya diri dan kecemasan siswa saat berbicara, kurangnya dukungan orang tua, serta keterbatasan fasilitas sekolah. Untuk mengatasi hambatan tersebut, guru menciptakan lingkungan belajar yang suportif, memberikan apresiasi atas usaha siswa, dan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Penelitian ini merekomendasikan penerapan strategi pembelajaran yang variatif, relevan, dan interaktif agar kemampuan berbicara siswa dapat berkembang optimal di tingkat dasar, serta apresiasi terhadap setiap proses belajar merupakan kunci dalam mengoptimalkan kemampuan berbicara siswa secara berkelanjutan.
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR, KERJASAMA, DAN HASIL BELAJAR PADA MUATAN IPAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LENTERA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Nashiroh, Nashiroh; Maimunah, Maimunah
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i4.7133

Abstract

ABSTRACT This research aims to improve learning activities, cooperative skills, and student learning outcomes through the application of a combination of Problem Based Learning, Team Games Tournament, and Course Review Horray models in IPAS learning. This research was conducted as a Classroom Action Research (CAR) with a focus on qualitative approaches and descriptive methods, which was carried out in 4 meetings with 28 students in grade IV of SDN Pasar Lama 1 Banjarmasin. Data collection was carried out through observation and interviews. The results showed an increase in all aspects studied: Teacher activity increased from 87.50% in the first meeting to 100% in the last meeting, student activity from 57.69% in the first meeting, to 92.31% in the last meeting. Cooperation skills from 46.15% at the first meeting, to 92.31% at the last meeting. Likewise, the aspect of learning outcomes went from 34.61% at the first meeting, to 88.46% at the last meeting. These findings show that the application of the LENTERA learning model is effective in increasing student activity, cooperation skills and student learning outcomes. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar, keterampilan kerja sama, dan hasil belajar siswa melalui penerapan kombinasi model Problem Based Learning, Team Games Tournament, dan Course Review Horray dalam pembelajaran IPAS. Penelitian ini dilakukan sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan fokus pada pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan pada siswa kelas IV SDN Pasar Lama 1 Banjarmasin sebanyak 28 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada seluruh aspek yang diteliti: Aktivitas guru meningkat dari 87,50% pada pertemuan pertama menjadi 100% pada pertemuan terakhir, aktivitas siswa dari 57,69% pada pertemuannpertama, menjadi 92,31% pada pertemuan terakhir. Keterampilan kerja sama dari 46,15% pada pertemuan pertama, menjadi 92,31% pada pertemuan terakhir. Begitupula dengan aspek hasil belajar dari 34,61% pada pertemuani pertama, menjadi 88,46% pada pertemuan terakhir. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran LENTERA efektif dalam meningkatkan keaktifan siswa, keterampilan kerjasama  dan capaian hasil belajar siswa.
PENGALAMAN GURU DALAM MENERAPKAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPAS DI SD Rohmah, Lathifatur; Chusna, Cahya Amalia; Izzah, Armiya Nur Lailatul
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i4.7193

Abstract

This study aims to determine teachers' experiences in implementing Project Based Learning (PjBL) in science learning in elementary schools, regarding how teachers become facilitators in the classroom, face challenges, and teach professionally. PjBL is a learning method that emphasizes student activeness through real projects planned by teachers to train creativity, collaboration, and critical thinking. Although PjBL is known to be effective in increasing student motivation and skills, teachers' experiences in implementing it still require in-depth understanding to support optimal learning practices. The method used in this study is descriptive phenomenology, with in-depth interviews as data collection techniques. The research subjects consisted of three elementary school teachers who implemented PjBL in science subjects. Meanwhile, the data analysis technique used meaning reduction techniques, theme identification, and synthesis of the essence of experience, thus describing the teachers' experiences in depth. The results of this study indicate that each teacher has different experiences in implementing PjBL. The challenges faced by teachers include time management, individual guidance, and limited facilities/infrastructure. The essence of the teachers' experiences shows that PjBL is a learning strategy that requires adaptation, creativity, and careful planning, while also providing a positive impact on student development holistically. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman guru dalam menerapkan Project Based Learning (PjBL) pada pembelajaran IPAS di sekolah dasar, tentang bagaimana guru menjadi fasilitator dikelas, menghadapi tantangan, dan mengajar secara profesional. PjBL merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa melalui proyek-proyek nyata yang direncanakan guru untuk melatih kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis. Meskipun PjBL dikenal efektif dalam meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa, pengalaman guru dalam menerapkannya masih memerlukan pemahaman mendalam untuk mendukung praktik pembelajaran yang optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Subjek penelitian terdiri dari tiga guru SD yang menerapkan PjBL pada mata pelajaran IPAS. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik reduksi makna, identifikasi tema, dan sintesis esensi pengalaman, sehingga menggambarkan pengalaman guru secara mendalam.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru mempunyai pengalaman masing-masing yang berbeda selama menerapkan PjBL. Adapun tantangan yang dihadapi guru meliputi manajemen waktu, bimbingan individual, dan keterbatasan sarana/prasarana. Esensi pengalaman guru menunjukkan bahwa PjBL merupakan strategi pembelajaran yang menuntut adaptasi, kreativitas, dan perencanaan matang, sekaligus memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa secara holistik.