cover
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
JURNAL P4I Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, NTB Principal Contact: Dr. Muhamad Suhardi, M.Pd Phone: 085239967417 Email: ardhysmart7@gmail.com
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
ELEMENTARY : Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
ISSN : 27748014     EISSN : 27747034     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dasar.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 204 Documents
ANALISIS ISI, BAHASA, PENYAJIAN, DAN TAMPILAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS III SD Khairunnisa Dwihapsari, Ardhia; Dewi Purwati, Panca; Revantino Avrias, Ficky; Salsabila Alwindi, Nadia; Mutia Mastuti, Hanifa; Nafisyatul Ulya, Naila
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6063

Abstract

This study aims to analyze the quality of the textbook "Bahasa Indonesia: Pengobar Semangat for Grade III Elementary School" published in 2022 by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology. Although the book has been widely used in elementary schools to support the implementation of the Merdeka Curriculum, comprehensive evaluations of its four aspects content, language, presentation, and graphic appearance are still limited. This gap highlights the need for a systematic evaluation to ensure that the book truly supports the learning outcomes (CP) as well as the cognitive and linguistic development of Grade III students. This research employed a quantitative descriptive approach with an evaluation instrument based on indicators and descriptors aligned with the Merdeka Curriculum standards. The analysis covered the alignment of content with CP, the accuracy and clarity of the language, the appeal of the material presentation, and the effectiveness of the book’s visual design. Quantitative data were collected using a three-point Likert scale, while qualitative analysis was conducted on linguistic aspects, including phonology, morphology, syntax, discourse, and semantics. The findings indicate that the book demonstrates a high level of content conformity with CP, appropriate and communicative language use despite some weaknesses in morphology and discourse, varied and contextual material presentation, and visuals that enhance student engagement. Therefore, the implication of this study suggests that the book is suitable for use in classroom instruction, although minor revisions are recommended, particularly in linguistic elements and the smoothness of discourse transitions. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas buku teks "Bahasa Indonesia: Pengobar Semangat untuk SD Kelas III" yang diterbitkan tahun 2022 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Meskipun buku ini telah digunakan secara luas di sekolah dasar dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, kajian komprehensif terhadap keempat aspeknya yakni isi, bahasa, penyajian, dan tampilan grafis masih terbatas. Gap ini menunjukkan perlunya evaluasi sistematis untuk memastikan buku benar-benar mendukung capaian pembelajaran (CP) serta perkembangan kognitif dan linguistik siswa kelas III SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan instrumen evaluasi berdasarkan indikator dan deskriptor yang disesuaikan dengan standar Kurikulum Merdeka. Analisis dilakukan terhadap kesesuaian isi materi dengan CP, ketepatan dan kelugasan bahasa, daya tarik penyajian materi, serta efektivitas visualisasi dan desain tampilan buku. Data kuantitatif diperoleh melalui skala Likert tiga poin, sedangkan analisis kualitatif dilakukan pada aspek linguistik yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, dan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ini memiliki kesesuaian isi yang tinggi dengan CP, penggunaan bahasa yang tepat dan komunikatif meskipun ditemukan beberapa kekurangan dalam aspek morfologi dan wacana, penyajian materi yang bervariasi dan kontekstual, serta tampilan visual yang mendukung keterlibatan siswa. Oleh karena itu, implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa buku layak digunakan dalam pembelajaran, namun diperlukan perbaikan minor terutama pada aspek linguistik dan kehalusan transisi antarwacana.
PENGEMBANGAN MEDIA PECAHAN EDUKATIF CERDAS AKRILIK HARIAN (PECAH) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI Pratiwi, Ni Putu Citra; Pulukadang, Wiwy Triyanty; Aries, Nur Sakinah; Husain, Rusmin; Marshanawiah, Andi
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6135

Abstract

This research is motivated by students' low understanding of the concept of fractions, which is abstract and difficult to visualize, especially in the material of multiplication and division of fractions. This research aims to develop an innovative learning media called PECAH Media (Pecahan Edukatif Cerdas Acrylic Harian) to help students understand the concept of fractions concretely. The research method used is Research and Development (R&D) with the ADDIE development model which includes five stages: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The results of the feasibility test showed that the media was classified as very feasible with a feasibility score of 94.1%, then the practicality test showed that the media was classified as very practical with a practicality score of 100% from teachers and 88.96% from students. From the effectiveness aspect, this media was able to improve student learning outcomes significantly, with an N-Gain value of 0.96 (high category) and an effectiveness of 96.77% with an effective category. These findings indicate that PECAH Media is a feasible, practical, and effective learning media in improving students' understanding of the operation of multiplication and division of fractions. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep pecahan yang bersifat abstrak dan sulit divisualisasikan, khususnya pada materi perkalian dan pembagian pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran inovatif bernama Media PECAH (Pecahan Edukatif Cerdas Akrilik Harian) guna membantu siswa memahami konsep pecahan secara konkret. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahap: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Hasil uji kelayakan menunjukan bahwa media tergolong sangat layak dengan skor kelayakan 94,1%, kemudian uji kepraktisan menunjukkan bahwa media tergolong sangat praktis dengan skor kepraktisan 100% dari guru dan 88,96% dari siswa. Dari aspek efektivitas, media ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, dengan nilai N-Gain sebesar 0,96 (kategori tinggi) dan efektivitas sebesar 96,77% dengan kategori efektif. Temuan ini menunjukkan bahwa Media PECAH merupakan media pembelajaran yang layak, praktis, dan efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pengoprasian materi perkalian dan pembagian pecahan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 MOYOKETEN KABUPATEN TULUNGAGUNG Lukman, Lukman; Trisnantari, Hikmah Eva
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6350

Abstract

This study aims to determine the effect of the Project-Based Learning learning model on "Environmental Problems Threaten Life" on the motivation and learning outcomes of grade V students of SDN I Moyoketen. The background of this study is based on the low motivation and learning outcomes of students caused by the use of conventional learning methods. This study uses a quantitative method with a Post-test Only Control Group Design. The sample consists of two classes, namely the experimental class using the Project-Based Learning learning model, and the control class using the conventional learning model. Data were collected through motivation questionnaires and learning outcome tests. The data analysis techniques used were multivariate and univariate tests. The results of the study showed that there was a significant influence of the Project-Based Learning learning model on the motivation and learning outcomes of students. Thus, the Project-Based Learning learning model can be an effective and interesting learning alternative for elementary school students, especially in improving motivation and learning outcomes in learning. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Project-Based Learning pada "Permasalahan Lingkungan Mengancam Kehidupan"terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas V SDN I Moyoketen. Penelitian ini dilandasi oleh rendahnya motivasi dan hasil belajar peserta didik yang disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain Post-test Only Control Group Design. Sampel terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Project-Based Learning, dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan melalui angket motivasi dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji multivariat dan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap model pembelajaran Project-Based Learning pada motivasi dan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian, model pembelajaran Project-Based Learning dapat menjadi alternatif pembelajaran yang efektif dan menarik bagi peserta didik sekolah dasar, khususnya dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada pembelajaran.
PERAN ORANG TUA DALAM KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS II DI SDN CIPANAS Ratih, Ade
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6480

Abstract

Independent learning is an essential aspect of early education, where students are expected to develop the ability to manage their own learning. This study aims to analyze the role of parents in fostering independent learning among second-grade students at SDN Cipanas. The research focuses on how parents serve as educators and motivators in building students’ learning habits at home. A qualitative descriptive method was used, involving interviews, observations, and documentation. The subjects consisted of three second-grade students, their parents, and a homeroom teacher. Data analysis was conducted through data reduction, data display, and conclusion drawing. The findings show that consistent parental involvement in guiding and encouraging children can significantly improve their learning independence. Parents who regularly support their children’s learning, motivate them, and create a conducive home learning environment contribute to the development of initiative, responsibility, and the ability to complete tasks without assistance. However, challenges such as time limitations, lack of understanding of school materials, and distractions from digital devices may hinder the development of independent learning. This research highlights the importance of appropriate parenting strategies that not only involve presence but also empower children to learn independently. ABSTRAKKemandirian belajar merupakan salah satu aspek penting dalam proses pendidikan, terutama pada jenjang sekolah dasar, dimana siswa mulai diarahkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran orang tua dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas II di SDN Cipanas. Fokus penelitian ini adalah melihat bagaimana orang tua berperan sebagai pendidik dan motivator dalam membentuk kebiasaan belajar mandiri pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari tiga siswa kelas II, masing-masing orang tua mereka, dan seorang guru wali kelas. Proses analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran orang tua memiliki pengaruh besar dalam membentuk kemandirian belajar anak. Orang tua yang secara konsisten membimbing anak belajar, memberi motivasi serta, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, mampu mendorong tumbuhnya inisiatif, tanggung jawab, dan kemampuan belajar secara mandiri. Namun demikian, terdapat pula hambatan seperti keterbatasan waktu, pengaruh penggunaan gawai, dan kurangnya pemahaman terhadap metode pembelajaran yang dapat menghambat proses tersebut, penelitian ini menyimpulkan keterlibatan aktif dan strategi orang tua yang tepat menjadi kunci dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa secara mandiri.
GAME EDUKATIF BERMUATAN NILAI MORAL UNTUK MENANAMKAN KERJA SAMA SISWA KELAS 3 SD Budiarti, Meylingga; Prastika, Varenezza; Sitarianti, Tiyas Febbi; Zahro, Hani Muslihatun; Hayati, Auliya Aenul
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6481

Abstract

This study developed and tested the effectiveness of a moral values-based snakes and ladders game to improve the cooperation skills of third-grade elementary school students. Using a quantitative approach with a quasi-experimental design, the study involved 21 third-grade students from SDN 1 Kalikoa. The “Great Team Mission” learning media was developed by integrating Living Values Education (LVE) values into a modified snakes and ladders game. The research instruments consisted of a Likert-scale cooperation questionnaire, a collaborative activity observation sheet, and a media feasibility questionnaire. Data were analyzed using descriptive statistics. The results showed that the implementation of the game significantly improved students' collaboration skills. Students underwent a transformation from individualistic attitudes to more collaborative, communicative, and empathetic ones. The game's mechanism, featuring a collaboration point system and group challenges, proved effective in forcing students to collaborate and create positive interdependence. This media also enhanced learning motivation and social interaction in a fun atmosphere. The study provides practical contributions for educators in implementing game-based learning aligned with the Merdeka Curriculum and the Pancasila Student Profile, particularly the dimension of mutual cooperation ABSTRAKPenelitian ini mengembangkan dan menguji efektivitas game ular tangga bermuatan nilai moral untuk meningkatkan kemampuan kerja sama siswa kelas 3 SD. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu, penelitian melibatkan 21 siswa kelas 3 C SDN 1 Kalikoa. Media pembelajaran "Misi Tim Hebat" dikembangkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Living Values Education (LVE) ke dalam permainan ular tangga yang dimodifikasi. Instrumen penelitian terdiri dari angket kerja sama skala Likert, lembar observasi aktivitas kolaboratif, dan angket kelayakan media. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil menunjukkan implementasi game secara signifikan meningkatkan kemampuan kerja sama siswa. Siswa mengalami transformasi dari sikap individualistis menjadi lebih kolaboratif, komunikatif, dan empati. Mekanisme permainan dengan sistem poin kolaborasi dan tantangan berkelompok terbukti efektif memaksa siswa bekerja sama dan menciptakan interdependensi positif. Media ini juga meningkatkan motivasi belajar dan interaksi sosial dalam suasana menyenangkan. Penelitian memberikan kontribusi praktis bagi pendidik dalam mengimplementasikan game-based learning yang selaras dengan Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila, khususnya dimensi gotong royong.
AN ANALYSIS OF STUDENTS' READING COMPREHENSION IN USING IRAS (INTERACTIVE READ ALOUD STRATEGY) Hira, Salma; Ngaisah, Siti; Dewi, Ekka Zahra Puspita
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6482

Abstract

Reading means opening a text that presents information, whether in print or non-print media. Students are always required to understand the material taught by their teachers. Currently, many students are very reluctant to read texts, especially books. They lack interest in reading textbooks or English books. Reading materials such as comics, novels, and short stories are more popular with today's students. Therefore, as researchers, we strive to gather information directly from students to gather data. This data relates to how students learn to read in English classes and what techniques English teachers use to engage them. Here, the researchers analyzed the use of interactive read-aloud strategies. The subjects of this study were English teachers and first-grade students at Al Islah Islamic Elementary School. The research method used was a qualitative case study design. The case study in this research has unique subjects: first-grade students at Al Islah Islamic Elementary School, who are still in the transition from Early Childhood Education to Elementary School. Naturally, their ability to comprehend texts is still not optimal. Therefore, they need guidance from their English teachers to improve their mastery of reading texts. The informants for this study were teachers and first-grade students of SDI Al Islah, using interviews, observation sheets, and documents as instruments. The observations revealed that English teachers used the following steps: creating lesson plans, developing strategy rules, developing strategy materials, developing learning media, evaluating, and providing feedback. Based on the explanation above, the interactive read-aloud strategy contributes to students' reading comprehension. This strategy can improve students' listening skills, recognize expressions, enrich vocabulary, motivate students to read English texts, and improve reading comprehension. ABSTRAKMembaca berarti membuka suatu teks yang menyajikan informasi baik dalam media cetak maupun non cetak. Kegiatan membaca selalu dibutuhkan oleh siswa untuk memahami materi yang diajarkan oleh gurunya. Saat ini banyak siswa yang sangat enggan untuk membaca teks apalagi buku. Mereka kurang berminat untuk membaca seperti buku pelajaran atau buku bahasa Inggris. Bacaan seperti komik, novel dan cerpen lebih diminati oleh siswa masa kini. Itulah sebabnya sebagai peneliti kami berusaha menggali informasi dari siswa secara langsung untuk mencari data. Data ini terkait dengan bagaimana siswa belajar membaca di kelas bahasa Inggris dan teknik apa saja yang digunakan guru bahasa Inggris untuk membuat mereka tertarik. Di sini peneliti menganalisis penggunaan strategi membaca nyaring interaktif. Subjek penelitian ini adalah guru bahasa Inggris dan siswa kelas satu di Sekolah Dasar Islam Al Islah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Studi kasus dalam penelitian ini memiliki subjek yang unik yaitu siswa kelas I SD Islam Al Islah yang kebetulan masih dalam masa transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini ke jenjang Sekolah Dasar. Tentunya kemampuan dalam memahami suatu teks masih belum optimal. Sehingga mereka membutuhkan bimbingan dari guru Bahasa Inggrisnya dalam meningkatkan penguasaan teks bacaan. Informan penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I SDI Al Islah dengan menggunakan instrumen wawancara, lembar observasi dan dokumen. Dari observasi tersebut ditemukan data bahwa guru Bahasa Inggris menggunakan langkah-langkah yang terdiri dari: membuat rencana pembelajaran, aturan strategi, materi strategi, media pembelajaran, evaluasi dan umpan balik. Berdasarkan penjelasan di atas, strategi membaca nyaring interaktif berkontribusi pada pemahaman siswa terhadap bacaan. Strategi ini dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan siswa, mengenal ungkapan, memperkaya kosakata, memotivasi siswa untuk membaca teks bahasa Inggris, dan berhasil dalam pemahaman bacaan.
PERENAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMANTIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA KELAS V SDN CIPARAY Mulyana, Rohmat; Pratama, Febri Fajar; Z, Rizki Hadiwijaya
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6483

Abstract

This study was motivated by the low level of active student participation in the learning process. It is a Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles, each consisting of four stages: planning, implementation, observation, and reflection. Data collection techniques included observation, interviews, and documentation, while the data were analyzed using both quantitative and qualitative approaches. The purpose of this research was to improve students’ learning engagement through the implementation of the Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual (SAVI) learning model in the Pancasila Education subject for fifth-grade students at SDN Ciparay. The findings indicate a significant increase in students’ active participation. In the pre-cycle condition, only 12 out of 28 students (42.86%) were categorized as active in the learning process. After the implementation of the SAVI model in the first cycle, student engagement increased to 67.86%, and in the second cycle, it further improved to 85.71%. The level of student engagement, which was initially dominated by the "fairly active" category, shifted to "active" and "very active" after the SAVI model was consistently applied and adjusted to students’ learning styles. These results demonstrate that the application of the SAVI model can effectively enhance students’ learning activity, as reflected in their increased participation in discussions, confidence in expressing opinions, and involvement in various learning activities. Therefore, the SAVI learning model is effective in creating an enjoyable, interactive, and participatory learning environment.Top of FormBottom of Form ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Somantis Auditori Visual Intelektual (SAVI) pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas V SDN Ciparay. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keaktifan belajar siswa. Pada kondisi pra siklus, hanya 12 dari 28 siswa (42,86%) yang tergolong aktif dalam proses pembelajaran. Setelah penerapan model SAVI pada siklus I, terjadi peningkatan keaktifan siswa menjadi 67,86%. Kemudian, pada siklus II, keaktifan siswa meningkat lagi hingga mencapai 85,71%. Kategori keaktifan siswa yang semula didominasi oleh kategori “cukup aktif” meningkat menjadi “aktif” dan “sangat aktif” setelah model SAVI diterapkan secara konsisten dan disesuaikan dengan kebutuhan gaya belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model SAVI mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa, yang ditunjukan melalui peningkatan partisipasi siswa dalam diskusi, keberanian mengemukakan pendapat, serta keterlibatan dalam berbagai aktivitas pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran SAVI efektif digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, iteraktif, dan partisipasif.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DI MI RAUDLOTUL ATHFAL MUTIH KULON KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK Niyah, Dewi Fajriyatun; Kinesti, Rakanita Dyah Ayu
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6484

Abstract

The low learning motivation of fifth-grade students at MI Raudlotul Athfal in science learning is the background to this research, which is caused by conventional teaching methods and limited resources. The focus of this study is to describe the implementation and effectiveness of using creative learning media made from used materials to increase student learning motivation. As a crucial step, this qualitative study employed a field study method with 26 fifth-grade students. Data were collected through participatory classroom observation, in-depth interviews with teachers, students, and the principal, and documentation analysis. The main findings indicate that the implementation of learning media on the human circulatory system made from used materials successfully transformed the classroom atmosphere into a more active, interactive, and enjoyable one. Students demonstrated high enthusiasm, paid more attention to explanations, and were motivated to engage directly in learning, having previously been passive. In conclusion, utilizing used materials as learning media is a highly effective and solution-oriented strategy, especially in schools with limited resources, as it has been proven to significantly increase student learning motivation by transforming abstract concepts into concrete ones. ABSTRAKRendahnya motivasi belajar siswa kelas V di MI Raudlotul Athfal dalam pembelajaran IPA menjadi latar belakang penelitian ini, yang disebabkan oleh metode pengajaran konvensional dan keterbatasan sarana. Fokus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi dan efektivitas penggunaan media pembelajaran kreatif yang dibuat dari barang bekas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Sebagai langkah penting, penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi lapangan (field research) pada 26 siswa kelas V. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif di kelas, wawancara mendalam dengan guru, siswa, dan kepala sekolah, serta analisis dokumentasi. Temuan utama menunjukkan bahwa implementasi media pembelajaran sistem peredaran darah manusia yang dibuat dari barang bekas berhasil mengubah suasana kelas menjadi lebih aktif, interaktif, dan menyenangkan. Siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi, lebih fokus memperhatikan penjelasan, dan termotivasi untuk terlibat langsung dalam pembelajaran yang sebelumnya pasif. Kesimpulannya, pemanfaatan barang bekas sebagai media pembelajaran merupakan strategi yang sangat efektif dan solutif, terutama di sekolah dengan sumber daya terbatas, karena terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan dengan mengubah konsep abstrak menjadi konkret.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM MENENTUKAN KALIMAT UTAMA MENGGUNAKAN MODEL PBL, NHT DAN SNOWBALL THROWING Elisa, Herni Noor; Mahmuddin, Mahmuddin
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6485

Abstract

The limitation of students' critical thinking skills in Indonesian learning is a problem in this study. Students fail to solve problems, make decisions, and understand the text being read. Implementing Problem Based Learning (PBL), Number Head Together (NHT) Combination, and Snowball Throwing is an attempt to address this problem. The purpose of this study is to improve the critical thinking skills of students in grade 4 of SDN Berangas Timur 1, which consists of 25 students. This research was conducted in 3 meetings. Data were analyzed using descriptive techniques. The results of observation of teacher activities, student activities, critical thinking skills, and student learning outcomes are presented in the form of tables and graphs. Each indicator shows the success of teacher activities, student activities, critical thinking skills, and the achievement of individual and classical student learning completeness. The results showed that teachers' activities improved, with a score of 31 for the "Excellent" category and 84% for the "Very Active" category. Students showed an increase in critical thinking skills by 84% in the "Skilled" category and 92% in classical completeness. The results of this study show that the Problem Based Learning (PBL) model, the combination of Number Head Together (NHT), and Snowball Throwing can help improve critical thinking skills. Therefore, school principals, teachers, and subsequent researchers can use this information to improve their critical thinking skills. ABSTRAKKeterbatasan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah masalah dalam penelitian ini. Siswa gagal memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memahami teks yang dibaca. Menerapkan Problem Based Learning (PBL), Kombinasi Number Head Together (NHT), dan Snowball Throwing adalah upaya untuk mengatasi masalah ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa di kelas 4 SDN Berangas Timur 1, yang terdiri dari 25 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam 3 pertemuan. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif. Hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis, dan hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Setiap indikator menunjukkan keberhasilan aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis, dan tercapainya ketuntasan belajar siswa secara individual dan klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru menjadi lebih baik, dengan skor 31 untuk kategori "Sangat Baik" dan 84% untuk kategori "Sangat Aktif". Siswa menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir kritis sebesar 84% dalam kategori "Terampil" dan 92% dalam ketuntasan klasikal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Problem Based Learning (PBL), kombinasi Number Head Together (NHT), dan Snowball Throwing dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Oleh karena itu, kepala sekolah, guru, dan peneliti berikutnya dapat menggunakan informasi ini untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SOSIAL-EMOSIONAL UNTUK MENCEGAH DAN MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH DASAR NEGERI NUNHILA Togatorop, Dita Berliana; Taneo, Silvester P.; Hikmah, Hikmah
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6486

Abstract

Bullying behavior in elementary schools is a serious issue that negatively affects students' social and academic development. This study aims to analyze the implementation of Social-Emotional Learning (SEL) in preventing and reducing bullying, as well as to evaluate its effectiveness in addressing the negative impacts of bullying on students' learning outcomes and social interactions at Nunhila State Elementary School. A descriptive qualitative approach was employed, with data collected through participatory observation, in-depth interviews, and documentation. The results revealed that SEL has been implemented by teachers through strategies such as group discussions, self-reflection, and empathy training, although their conceptual understanding of SEL remains limited. SEL implementation contributes to character development, fostering empathy, and improving students’ ability to resolve conflicts peacefully. Furthermore, students began to exhibit healthier social interactions and a reduction in aggressive behavior. However, the implementation still faces challenges, including limited teacher training, lack of structured resources, and the absence of official teaching modules. The study concludes that SEL is an effective approach to creating a safe, inclusive, and character-driven school environment and offers a sustainable solution for bullying prevention in elementary education. ABSTRAKPerilaku bullying di sekolah dasar menjadi permasalahan serius yang berdampak negatif terhadap perkembangan sosial dan akademik siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) dalam upaya mencegah dan mengurangi perilaku bullying, serta mengevaluasi efektivitasnya dalam mengatasi dampak negatif bullying terhadap hasil belajar dan interaksi sosial siswa di SD Negeri Nunhila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSE telah diimplementasikan oleh guru melalui strategi diskusi kelompok, refleksi diri, dan latihan empati, meskipun belum dilandasi oleh pemahaman konseptual yang kuat. Penerapan PSE terbukti berkontribusi dalam membentuk karakter siswa, menumbuhkan empati, serta meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan konflik secara damai. Selain itu, siswa mulai menunjukkan interaksi sosial yang lebih sehat dan penurunan kecenderungan perilaku agresif. Namun, implementasi PSE masih menghadapi tantangan, seperti minimnya pelatihan guru, keterbatasan sumber daya, dan belum tersedianya modul ajar terstruktur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa PSE merupakan pendekatan yang efektif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan mendukung pengembangan karakter siswa secara holistik, serta dapat dijadikan sebagai solusi berkelanjutan dalam pencegahan bullying di sekolah dasar.