cover
Contact Name
Prayudhy Yushananta
Contact Email
prayudhyyushananta@gmail.com
Phone
+6281279610782
Journal Mail Official
ruwajurai@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
Jl. H. Mena No.100, Hajimena, Kec. Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35145
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan
ISSN : 19786204     EISSN : 27237796     DOI : 10.26630
Core Subject : Health, Social,
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan is an open access scientific journal with a blinding review process published by the Department of Environmental Health, Tanjung Karang Health Polytechnic. The Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan aims to publish quality articles in the environmental health and related scientific, as a reference for the development of science and technology, as well as increase public literacy for scientific articles. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan was first published on June 1, 2007, in a printed version with LIPI ISSN 1978-6204. The editor in chief is Mr. Karbito, SST, M.Kes. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan changes the Editor Teams and the Reviewers Team. The editor in chief is Mr. Prayudhy Yushananta, SKM, MKM. In the new version, we also changed the appearance, journal templates, and starting to use the Open Journal System (OJS), and added the LIPI e-ISSN number 2723-7796. First issue in online version on Volume 14, No 1, 2020. Since Volume 14, No 1, 2020, all published articles have been indexed on Google Scholar, DOI, One Search, and BASE. This journal contains a script that includes: Environmental Epidemiology Environmental Technology and Engineering Environmental Management and Monitoring Environmental Health Risk Assessment Waste Management and Disposal Water Science and Technology Vektor Rodent Disease Control and Preventing Safety and Occupational Health Food Management and Safety Hygiene and Sanitation Pollution
Articles 131 Documents
ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DAN KEJADIAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG Sari, Mona Linda Novita; Fikri, Ahmad; Murwanto, Bambang; Yushananta, Prayudhy
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v16i3.3629

Abstract

Saat ini Indonesia menempati posisi kedua kasus terbanyak Tuberculosis (TB) (845.000 kasus) setelah India. Faktor lingkungan rumah berhubungan erat dengan penyebaran kasus, selain faktor lain seperti gizi, imunisasi, kemiskinan, dan pelayanan kesehatan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko lingkungan fisik rumah terhadap kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung. Penelitian menggunakan rancangan kasus-kontrol, dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2022. Total 279 rumah tangga (93 kasus dan 186 kontrol) diikutkan selama penelitian. Kasus adalah penderita TB dengan hasil pemeriksaan BTA+ dan tercatat pada buku register TB. Kelompok kontrol dipilih dari tetangga terdekat tanpa riwayat TB. Pengumpulan data dilakukan dengan alat ukur untuk variabel suhu, kelembaban, pencahayaan, dan luas ventilasi. Sedangkan kepadatan hunian dengan wawancara. Analisis data dilakukan dengan Chi-square dan Logistic Regression. Penelitian telah mengidentifikasi empat faktor risiko lingkungan fisik rumah terhadap kejadian TB. Pencahayaan yang tidak memenuhi syarat menjadi faktor risiko terbesar terhadap TB (AOR 70.19; 95% CI 17.08 - 288.44). Tiga faktor risiko lainnya adalah kepadatan hunian (AOR 21.77; 95% CI 5.80 - 81.70), suhu (AOR 16.38; 95% CI 5.38 - 49.92), dan ventilasi (AOR 13.05; 95% CI 4.80 - 35.52). Empat faktor lingkungan fisik rumah tinggal secara signifikan telah teridentifikasi sebagai faktor risiko TB, yaitu pencahayaan, kepadatan hunian, suhu dan ventilasi. Perbaikan kondisi fisik rumah menjadi langkah intervensi yang harus diterapkan, selain peningkatan kampanye perilaku sehat.
KUALITAS MIKROBIOLOGI DAN PENGOLAHAN AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KECAMATAN METRO PUSAT, KOTA METRO Yushananta, Prayudhy; Markus, Meiliyana; Barus, Linda
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v16i3.3626

Abstract

Penggunaan air minum isi ulang terus meningkat sebagai sumber air minum utama keluarga, dari 19,00% (2013) menjadi 29,1% (2020). Peningkatan ini dapat memperbesar risiko gangguan kesehatan jika tidak dilakukan pengawasan secara kontinyu. Penelitian bertujuan mengetahui kualitas mikrobiologi air minum isi ulang serta pengolahannya. Penelitian menggunakan metode observational, dilaksanakan di Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro. Sampel diambil dari sembilan Depot Air Minum (DAM) dari total 11 DAM. Pemeriksaan mikrobiologi menggunakan Most Probable Number (MPN) pada air baku dan air hasil olahan, sedangkan metode Angka Lempeng Total untuk kebersihan galon. Penilaian proses filtrasi dan desinfeksi dilakukan dengan observasi. Selanjutnya keseluruhan data diolah dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mendapatkan seluruh air baku tercemar bakteri, dan hanya satu dari sembilan sampel yang memenuhi persyaratan mikrobiologi. Sementara, hasil pemeriksaan galon menemukan delapan dari sembilan galon tidak memenuhi syarat kebersihan. Walaupun seluruh DAM melakukan filtrasi tiga tahap, namun filter telah melampaui waktu pakai. Pada proses desinfeksi, hanya satu DAM yang memenuhi persyaratan kesehatan (lama paparan sinar UV, kebersihan dan umur lampu UV). Hasil penelitian menunjukkan tingginya risiko kesehatan bagi konsumen air minum isi ulang. Perbaikan alat dan proses pengolahan harus segera dilakukan, selain pembinaan dan pengawasan secara ketat oleh pihak-pihak terkait.
EFEKTIVITAS PENURUNAN SURFAKTAN PADA AIR LIMBAH CUCI TANGAN MENGGUNAKAN FILTRASI “KELARA” Wahyudi, Rawi; Kasjono, Heru Subaris; Haryanti, Sri
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v16i3.3588

Abstract

Surfaktan adalah salah satu komponen senyawa kimia yang penting dalam detergen, produk yang paling banyak digunakan pada dalam aspek pembersihan. Limbah detergen dengan konsentrasi tinggi akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Penelitian bertujuan mengetahui kadar surfaktan sebelum dan sesudah dilakukan filtrasi KELARA (kerikil, zeolite, arang aktif dan pasir). Penelitian adalah Experiment Quasi dengan desain Pre test – Post test with Control Group. Sampel (16 kali ulangan) adalah air buangan cuci tangan pakai sabun, diambil dari bak pembuangan wastafel portable yang dialirkan secara down flow. Tabung filter dibuat dengan ketinggian 60 cm, diisi media kerikil (5 cm), zeolite (10 cm), arang aktif (15), dan pasir (10 cm). Pemeriksaan surfaktan dengan metode spektrofotometri. Data dianalisis dengan t Test pada Alpha 5%. Hasil penelitian mendapatkan nilai surfaktan sebelum perlakuan sebesar 2,40 mg/l, dan sesudah perlakuan menjadi 2,00 mg/l, terjadi penurunan sebesar 1,40 mg/l (41,07%). Sementara pada kelompok kontrol dari 3,05 mg/l meningkat menjadi 3,43 mg/l. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan (p-value=0,048). Sedangkan pada kelompok kontrol tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Metode filtrasi KELARA mampu menurunkan nilai surfaktan sebesar 41,07%. Metode ini layak diterapkan untuk mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
HUBUNGAN PERILAKU 3M-PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SINTANG Kastari, Salbiah; Prasetyo, Riko Dwi
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 3 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v16i3.3571

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, karena sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan kematian. Berbagai program telah dilakukan, termasuk kampanye 3M Plus, namun DBD masih tetap tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku 3M Plus dengan kejadian DBD. Penelitian menggunakan rancangan kasus-kontrol. Sebanyak 62 rumah tangga (31 kasus dan 31 kontrol) dipilih secara acak dan diikutkan dalam penelitian. Sembilan variabel (menutup TPA, menguras TPA, menyingkirkan sampah, memelihara ikan pemakan jentik, menggantung pakaian, penggunaan kawat kasa, penggunaan obat anti nyamuk, dan penggunaan larvasida) diobservasi pada setiap rumah tangga sampel. Hasil observasi dikelompokkan menjadi dua kategori, selanjutnya dianalisis dengan Chi-square dan Odds Ratio. Hasil penelitian mendapatkan lima faktor risiko perilaku terhadap kejadian DBD, yaitu menguras TPA (OR=5,769; 95% CI 1,843-18,064), menyingkirkan/mendaur sampah (OR=3,325; 95% CI 1,171-9,442), memasang kawat kasa (OR=5,043; 95% CI 1,010-26,086), menggantung pakaian (OR=6,905; 95% CI 1,368-34,846), menggunakan obat anti nyamuk (OR=3,713; 1,030-13,381). Sedangkan empat variabel lainnya tidak menunjukkan hubungan yang bermakna, yaitu menutup TPA, memelihara ikan pemakan jentik, penggunaan kelambu, dan penggunaan larvasida. Penelitian telah membuktikan bahwa perilaku rumah tangga berkaitan erat dengan kejadian DBD. Diperlukan keterlibatan semua pihak untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemberantasan vektor dan pencegahan DBD
KANDUNGAN SAPONIN DAN FLAVONOID PADA TANAMAN PEKARANGAN SERTA POTENSINYA SEBAGAI BIOINSEKTISIDA LALAT RUMAH (Musca domestica) Ahyanti, Mei; Yushananta, Prayudhy
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v17i1.3763

Abstract

Beberapa studi telah melaporkan efektifitas tanaman sebagai bioinsektisida, namun tidak menjelaskan hubungannya dengan kandungan kimiawi bahan. Penelitian bertujuan menganalisis kandungan saponin dan flavonoid dari 14 jenis tanaman yang dilaporkan berpotensi sebagai bioinsektisida, serta mengaplikasikannya pada lalat rumah (Musca domestica). Ekstraksi dengan maserasi menggunakan etanol 96% selama 24 jam. Analisis kandungan saponin dan flavonoid dengan metode Thin Layer Chromatography (TLC) scanner dan spektrofotometri. Ekstrak diencerkan dengan aquades untuk mendapatkan dosis uji (25, 30, 35, 40, 45%). Sebanyak 5.600 ekor lalat rumah (usia 4-5 hari) dari kolonisasi generasi pertama (F-1) digunakan untuk uji mortalitas. Percobaan dengan metode semprot dilakukan pada dua replikasi untuk setiap dosis dan empat variasi waktu kontak (15, 30, 60, 120 menit). Uji Two way-ANOVA (alpha=5%) diterapkan untuk mengetahui perbedaan mortalitas lalat berdasarkan dosis dan waktu kontak. Keseluruhan tanaman (n=14) memiliki kandungan saponin dan flavonoid yang bervariasi. Saponin tertinggi ada pada daun sirsak (0,96%), terendah daun salam (0,38%). Flavonoid tertinggi pada daun sirsak (0,47%), terendah daun labu siam, sirih hijau, delima dan asam jawa (0,01%). Hasil bioassay-test mendapatkan mortalitas tertinggi pada daun cengkeh (100%), terendah daun delima (63,3%). Analisis statistik menunjukkan perbedaan mortalitas yang signifikan berdasarkan jenis tanaman dan waktu kontak (p
HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKIT KEMUNING TAHUN 2022 Derny, Vermia; Murwanto, Bambang; Helmy, Helina
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v17i1.3766

Abstract

Penyakit Tuberkulosis Paru (TBC) masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia, dengan jumlah kasus terbesar kedua di dunia. Selama tahun 2021, di wilayah kerja Puskesmas Bukit Kemuning ditemukan 98 kasus baru. Faktor lingkungan berkaitan erat dengan penyebaran TBC. Penelitian bertujuan menganalisis hubungan faktor fisik lingkungan rumah dengan TBC. yang berhubungan dengannya, yaitu faktor suhu, kelembaban, pencahayaan, ventilasi, kepadatan hunian dan jenis lantai. Penelitian menggunakan rancangan kasus-kontrol, melibatkan 80 responden (40 kasus dan 40 kontrol). Faktor fisik lingkungan yang dinilai adalah suhu, kelembaban, pencahayaan, ventilasi, kepadatan hunian dan jenis lantai. Keseluruhan data dianalisis dengan Chi-square dan Odds Ratio, pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian mendapatkan faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan TBC adalah suhu ruangan (p-value =0,022; OR= 2,914; 95%CI 1,149-7,393), pencahayaan (p-value =0,004; OR= 3,889; 95%CI 1,533-9,868), ventilasi (p-value =0,0242; OR= 2,852; 95%CI 1,137-7,152), dan kepadatan hunian (p-value =0,003; OR= 4,059; 95%CI 1,568-10,510. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan adalah kelembaban dan jenis lantai. Variabel yang berhubungan dengan kejadian TBC adalah suhu, pencahayaan, ventilasi dan kepadatan hunian. Perbaikan kualitas lingkungan fisik rumah dan pengetahuan masyarakat menjadi bagian penting untuk pengendalian TBC
PENGGUNAAN PUZZLE SEBAGAI MEDIA PENYULUHAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN BAGI TENAGA KERJA DI INDUSTRI DIPO BAKERY BANTUL YOGYAKARTA Choiriyah, Ulul; Kasjono, Heru Subaris; Yamtama, Yamtama
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v17i1.3767

Abstract

Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Rendahnya pengetahuan mitigasi seringkali menjadi pemicu terjadinya kebakaran. Salah satu media pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan media puzzle. Penelitian bertujuan untuk menganalisis penggunaan media puzzle untuk meningkatkan pengetahuan mitigasi kebakaran pada karyawan industri roti. Penelitian menggunakan rancangan pre-test and post-test with control group, dilakukan di dua industri roti berbeda. Penyuluhan dengan media puzzle pada kelompok ekperimen (n=21), dan media ceramah untuk kelompok kontrol (n=17). Seluruh karyawan diikutkan dalam penelitian (N=38). Data dianalisis dengan Wilcoxon Sign Rank test dan Mann-Whitney test, pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan peningkatan rata-rata nilai pengetahuan pada kelompok eksperimen, dari 9,24 menjadi 13,52, atau sekitar 46,4%. Pada kelompok kontrol, dari 9,24 menjadi 12,53, atau 37,5%. Pada kedua kelompok, nilai pengetahuan secara signifikan berbeda antara sebelum dan sesudah perlakuan (p-value= 0,0001). Hasil analisis statistik juga menunjukkan perbedaan nilai pengetahuan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol (p-value= 0,002). Nilai pengetahuan dengan media puzzle lebih besar, dibandingkan metode penyuluhan dengan ceramah. Penelitian telah membuktikan bahwa penyuluhan dengan media puzzle dapat meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi kebaran yang lebih baik, dibandingkan dengan metode ceramah. Media puzzle menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk kegiatan penyuluhan kesehatan.
HUBUNGAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN DUKUNGAN TOKOH MASYARAKAT DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN PADEMANGAN BARAT II TAHUN 2022 Azizah, Nurul; Ardiansyah, Ardiansyah
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v17i1.3777

Abstract

Puskesmas Kelurahan Pademangan Barat II merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kecamatan Pademangan. Di kelurahan tersebut, masih terdapat 220 KK yang belum memiliki akses septic tank dan melakukan praktek buang air besar sembarangan (BABS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor sikap, pengetahuan, dan dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku BABS. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh kepala keluarga yang belum memiliki akses septic tank atau jamban sehat sejumlah 220 KK dan sampel berjumlah 142 KK dihitung dengan rumus Slovin. Penentuan sampel menggunakan tehnik simple random sampling. Data di analisis dengan uji chi square (α=0,05). Hasil analisis menunjukan adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yaitu faktor sikap (p=0,003), pengetahuan (p=0,002), dan dukungan tokoh masyarakat (p=0.000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sikap, pengetahuan, dan dukungan tokoh masyarakat memiliki pengaruh terhadap perilaku BABS. Disarankan adanya komitmen yang nyata dari masyarakat dan dukungan penuh lintas sektor terkait, untuk secara bersama-sama melakukan upaya perubahan perilaku.
KINERJA BEBERAPA VARIAN KULIT PISANG JENIS LOKAL TERHADAP REDUKSI BESI (Fe) DALAM AIR Manurung, Melin Nekawati; Fikri, Ahmad; Murwanto, Bambang; Yushananta, Prayudhy
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v17i1.3707

Abstract

Beberapa penelitian telah melaporkan kemampuan kulit pisang untuk mereduksi ion logam, karena kandungan selulosa dan asam galacturonic. Penelitian bertujuan mengeksplorasi kinerja kulit pisang dari empat varian tanaman lokal untuk mereduksi kandungan besi (Fe) dalam air. Penelitian menggunakan rancang acak lengkap faktorial, dengan dua kali ulangan. Kulit pisang dari empat varian lokal (muli, kepok, tanduk, dan janten), selanjutnya dibuat bubuk. Percobaan dilakukan pada tiga level dosis (10%, 20%, dan 30%) dan tiga level waktu kontak (2 jam, 4 jam, dan 6 jam). Kandungan Fe diukur sebelum dan sesudah perlakuan dengan metode spectrophotometry. Keseluruhan data dianalisis dengan Two-way ANOVA dan Tukey-test pada Alpha=5%. Penelitian mendapatkan keempat varian kulit pisang mampu mereduksi Fe dalam air sampel, Reduksi Fe dipengaruhi oleh varian pisang, dosis, waktu kontak, dan interaksi antara varian dengan dosis dan waktu. Kinerja reduksi terbaik diperoleh pada penggunaan kulit pisang kepok, dosis 30%, dan waktu kontak selama 6 jam, sebesar 69,23%. Penelitian telah berhasil mengeksplorasi empat kulit pisang lokal sebagai bahan baku adsorben Fe. Dari keempatnya, kulit pisang kepok menunjukkan kinerja terbaik. Penelitian lebih lanjut diharapkan untuk meningkatkan afinitas kulit pisang terhadap ion logam, termasuk sebagai adsorben logam berat.
EFEKTIFITAS ALAT FILTRASI BERBAHAN PELEPAH PISANG DALAM MENURUNKAN DEBU KAYU PM2.5 PADA INDUSTRI MEUBEL DI KOTA TERNATE BAGIAN UTARA Arba, Susan; Sakriani, Sakriani
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v17i1.3778

Abstract

Debu kayu yang berada di udara outdoor maupun indoor dapat masuk dan mengedap didalam saluran pernapasan dan dapat menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya adalah PM2.5. Jenis debu PM2.5 yang dihasilkan oleh industri meubel masalah kesehatan di pemukiman warga. Teknologi tepat guna dibutuhkan untuk meminimasi polusi udara akibat debu kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas alat filtrasi berbahan pelepah pisang dalam menurunkan debu kayu pada industri meubel Kota Ternate bagian utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan metode one group pra-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh industri meubel di Kota Ternate bagian utara. Penentuan besar sampel menggunakan uji korelasi, dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Besar sampel adalah 14 meubel. Pengolahan data menggunakan Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kosentrasi PM2.5 sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan di industri meubel 100% melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No 1077 tahun 2011 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah (35 µg/m3). Dan uji paired T-test menunjukan nilai p value sebesar 0,000 dimana kurang dari batas kritis penelitian (< 0,05). Sistem filtering berbahan dasar pelepah pisang efektif dalam menurunkan kosentrasi PM2,5 di industri meubel di Kota Ternate bagian utara. Sistem filtering berbahan dasar pelepah pisang efektif dalam menurunkan kosentrasi PM2,5 di industri meubel di Kota Ternate bagian utara.

Page 9 of 14 | Total Record : 131